BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Corporate governance adalah salah satu faktor non keuangan perusahaan
yang di Indonesia wajib dilaksanakan dan diungkapkan pelaksanaannya (Bapepam-LK, 2012). Meskipun begitu, Indonesia masih tergolong negara yang memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain yang tergabung dalam ASEAN Capital Market Forum (ACMF). Data tersebut mengacu pada ASEAN Corporate Governance Scorecard dan merupakan hasil riset dari badan pemeringkat domestik yang telah ditunjuk ACMF dan Asian Development Bank (ADB, 2014). Dalam laporan ADB (2014) mengenai laporan dan penilaian corporate governance negara ASEAN, Indonesia memperoleh nilai rata-rata corporate governance 54,55%. Sedangkan Philipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand yang berada di atas Indonesia berturut-turut memperoleh nilai 57,99%, 71,68%, 71,69%, dan 75,39%. Indonesian Institute for Corporate Directorship (2013) menyebutkan perusahaan publik di Indonesia belum menerapkan prinsip corporate governance yang berlaku secara internasional sehingga nilai yang didasarkan dengan scorecard ACMF ini rendah. Perusahaan publik di Indonesia kebanyakan hanya mengacu pada aturan yang diwajibkan oleh BAPEPAM-LK, dan bagaimanapun kepatuhan terhadap apa yang diwajibkan itu juga masih kurang. Sebagai contoh,
1
perusahaan publik masih gagal mengungkapkan kehadiran anggota dewan dalam rapat dewan yang merupakan item wajib pengungkapan dalam peraturan. Corporate governance bukan merupakan praktek baru bagi perusahaan, hanya istilahnya yang baru dikenal. Collins (1995) melakukan penelitian selama 6 tahun dan menemukan bahwa perusahaan raksasa seperti Hewlett-Packard, 3M, Motorola, Sony, Disney, Procter&Gamble, dan Wal-Mart memiliki kemiripan dalam beroperasi. Mereka dapat bertahan dalam rata-rata usia 100 tahun karena membangun perusahaan dalam ideologi, memiliki manajemen yang kuat, disiplin, dan memperlakukan entitasnya dengan baik. Artikel Collins juga menjelaskan kinerja saham perusahaan tersebut 15 kali lebih baik dari keseluruhan saham pasar. Djatmiko (2013) menyatakan bahwa prinsip good corporate governance sebenarnya secara implisit ada di dalam cara beroperasi perusahaan besar yang dijelaskan oleh Collins itu. Terlihat bahwa prinsip good corporate governance berdampak baik bagi kinerja. Corporate governance kini sudah melangkah semakin jauh dalam pelaksanaan maupun penilaiannya. ASEAN Corporate Governance Scorecard merupakan contoh perkembangan praktik corporate governance di regional ASEAN. Negara-negara ASEAN secara bersama menerapkan prinsip corporate governance sebagai upaya untuk mendukung rencana ASEAN Economic Community 2015. Beberapa penelitian kini telah mengungkapkan implementasi corporate governance serta pengaruhnya terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Nuswandari (2009) mengungkapkan bahwa corporate governance yang dinilai
2
dengan
Corporate
Governance
Perception Index
mempengaruhi
kinerja
operasional secara positif dan signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh Murwaningsari (2009) mengenai corporate governance dan kinerja dan menambahkan variabel corporate social responsibility. Corporate governance yang diproksikan melalui kepemilikan managerial dan institusional memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja demikian pula dengan corporate social responsibility. Corporate governance sebenarnya erat kaitannya dengan corporate social responsibility seperti yang diungkapkan oleh Murwaningsari (2009). Dari sisi peraturan, dalam KEP-134/BL/2006 disebutkan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dalam tata kelola perusahaan. Meskipun pada peraturan yang lebih baru, KEP-431/BL/2012, pelaporan tanggung jawab sosial telah dipisahkan pada bagian tersendiri namun kedua hal ini tetap memiliki kaitan yang erat. Sedangkan dari sisi teoritis, corporate governance dan corporate social responsibility sama-sama dilaksanakan perusahaan untuk menyejahterakan stakeholder. Kedua hal tersebut dilakukan agar perusahaan memiliki legitimasi yang kuat dari entitas dan lingkungan sosialnya. Penelitian ini berpijak pada model penelitian milik Murwaningsari (2009) namun dengan menambahkan pertanyaan penelitian dan pendekatan hipotesis yang sedikit berbeda. Selain itu, penelitian ini menggunakan proxy perhitungan berbeda untuk beberapa variabel. Corporate governance akan dinilai dengan acuan ASEAN Corporate Governance Scorecard. Penilaian ini akan mengarah pada implementasi corporate governance di level yang lebih tinggi oleh
3
perusahaan karena sebagian item dalam scorecard ini belum diwajibkan di Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah Implementasi corporate governance di Indonesia dinilai masih rendah
dibandingkan negara ASEAN lain. Padahal implementasi praktik ini menurut beberapa penelitian dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Di sisi lain, kini isu corporate social responsibility menjadi penting dan digalakkan dengan berbagai kebijakan institusi swasta dan pemerintah untuk menyempurnakan pelaksanaan corporate governance. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil judul penelitian “Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Mediator, Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pertanyaan
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Apakah implementasi good corporate governance berpengaruh terhadap corporate social responsibility?
2.
Apakah implementasi good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
4
3.
Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
4.
Apakah implementasi good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara tidak langsung melalui corporate social responsibility?
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diuraikan, maka penelitian
ini bertujuan sebagai berikut: 1.
Menguji pengaruh implementasi good corporate governance terhadap corporate social responsibility.
2.
Menguji pengaruh implementasi good corporate governance terhadap kinerja perusahaan.
3.
Menguji pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja perusahaan.
4.
Menguji pengaruh implementasi good corporate governance terhadap kinerja perusahaan secara tidak langsung melalui corporate social responsibility.
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Manfaat Praktis
5
Bagi
perusahaan
sebagai
pelaku
implementasi
good
corporate
governance dan pelaksana corporate social responsibility, penelitian ini dapat digunakan pertimbangan untuk praktik ke depannya. Bagi investor dan kreditor, dapat memberikan pertimbangan baru terkait keputusan investasi dan pendanaan pada perusahaan yang memperhatikan isu corporate governance dan corporate social responsibility. 2.
Manfaat Akademis Bagi penulis maupun akademisi, penelitian ini dapat menambah pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya mengenai hubungan good corporate governance, corporate social responsibility, dan kinerja perusahaan. Penelitian ini juga dapat dikembangkan di kemudian hari.
1.6
Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada objek pengamatan yaitu perusahaan
manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013. Satu sektor dipilih sehingga data lebih homogen. Peraturan mengenai corporate governance dan corporate social responsibility, lebih detail disebutkan melalui KEP431/BL/2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten, mulai berlaku untuk tahun buku yang berakhir pada 30 Desember 2012 dan setelahnya, sehingga tahun 2013 dipilih setelah implementasi peraturan selama satu tahun. Sedangkan variabel dependen dibatasi pada kinerja keuangan perusahaan.
6
1.7
Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan susunan penulisan penelitian
sebagai berikut ini: Bab I
adalah Bab Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ini merupakan bab pengantar penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Bab II
adalah Bab Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis memberikan tinjauan pustaka terkait penelitian serta pengertian mengenai teori-teori yang mendasari hipotesis. Bab ini juga memberikan gambaran penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis.
Bab III adalah Bab Metode Penelitian. Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, variabel, metode pengumpulan data, dan alat analisis dalam penelitian. Bab IV adalah Bab Analisis Data dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang olahan data menjadi informasi dan interpretasi hasil untuk menjawab rumusan masalah. Bab V adalah Bab Penutup yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian berikutnya.
7