BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat merupakan alasan utama dunia usaha untuk terus mengembangkan diri. Definisi persaingan adalah usaha memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan/perusahaan/negara pada bidang perdagangan, produksi, persenjataan, dan lain sebagainya. Persaingan memang ada di mana saja, sejak kita di bangku sekolah, kita bersaing untuk menjadi juara kelas. Dalam setiap perlombaan/kompetisi kita bersaing untuk menjadi pemenangnya. Bagaikan seorang pelari yang berlari sendiri di tengah lintasan perlombaan, pelari tersebut akan berlari lebih cepat apabila ada musuh yang mulai mendekatinya dan akan semakin cepat apabila musuh bertambah banyak. Begitu juga halnya di dunia industri, seluruh perusahaan akan bersaing untuk berhasil menguasai pasar produk yang dijualnya. Tanpa persaingan, industri tidak akan maju, karena tak akan ada pacuan untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau konsumen. Kompetisi (competition) yang semakin tinggi, teknologi (technology) yang semakin canggih, peraturan dan perundangundangan (legislation) yang lebih ketat, pelanggan (customers) yang semakin 1
2
berpengetahuan dan harga (price) yang semakin kompetitif adalah hal yang tidak dapat dihindari oleh dunia industri. Apalagi setelah dibukanya perjanjian pasar bebas CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement), dimana semua produk dari China dapat masuk bebas ke negara-negara ASEAN. Sebelum adanya CAFTA, persaingan antar negara-negara ASEAN sudah sangat kompetitif. Negara-negara berkembang seperti Vietnam, Thailand, Singapura dan Malaysia menjadi saingan terberat Indonesia dalam dunia industri. CAFTA akan membuat persaingan akan semakin berat dan sangat kompetitif untuk wilayah Asia. Indonesia harus meningkatkan daya saing dalam pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA), agar dapat memenangi persaingan, kata Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Sugeng Riyanto. Bahkan banyak yang menilai akan ada banyak industri rakyat yang akan gulung tikar karena belum mampu bersaing. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi, berpendapat, penanganan yang keliru dalam implementasi kerjasama perdagangan bebas bisa berdampak buruk kepada pertumbuhan ekonomi serta keadilan perekonomian rakyat. "Bagi saya, CAFTA merupakan persoalan yang bagaikan bom atom. Lihat saja, ini pasti akan jadi masalah serius di kemudian hari. Ini seperti bom waktu saja." Untuk menghadapi kondisi tersebut diatas, perusahaan melakukan berbagai cara agar bisa bertahan bahkan berusaha meningkatkan pangsa pasarnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan bekerja secara efektif dan efisien dengan mengurangi atau bahkan meniadakan waste (pemborosan). Salah satu pemborosan utama dalam proses produksi adalah adanya produk yang tidak stabil.
3
Dimensi produk yang bervariasi dapat disebabkan dari berbagai macam faktor, dapat disebabkan dari faktor manusia, mesin, bahan baku, metode dan lingkungan kerja. Dari kelima faktor tersebut, dapat dilakukan analisa secara mendalam faktor mana yang menjadi akar utama penyebab terjadinya permasalahan.
1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah kritis yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dimensi produk yang belum masuk standart. Dimensi produk masih belum memenuhi standart karena tidak pernah ada analisa pada akar permasalahan yang terjadi pada proses produksi. Analisa dilakukan pada permukaan permasalahan saja (kurang mendalam), sehingga solusi yang ada hanya sementara dan tidak benar-benar menyelesaikan masalah. 2. Belum adanya metode pencegahan dan penyelesaian permasalahan yang menyebabkan dimensi produk tidak stabil. Metode yang digunakan untuk pencegahan dan analisa permasalahan masih bersifat konvesional, sehingga belum ada metode baku yang digunakan. 3. Efisiensi dan produktivitas yang masih belum optimal. Dimensi produk yang belum sepenuhnya stabil menyebabkan efisiensi mesin dan produktivitas pekerja masih belum optimal. Dengan tercapainya dimensi produk yang terkendali, secara linear efisiensi mesin dan produktivitas pekerja juga pasti lebih optimal dan terkendali.
4
1.3. Batasan Masalah Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan tujuan penelitian, maka diperlukan batasan-batasan, antara lain: 1. Penelitian dilakukan di PT International Chemical Industry plant 1 Jakarta. 2. Jenis produk yang diamati adalah baterai kering primer ukuran R20. 3. Penelitian dilakukan di bagian zinc slug dan battery can. 4. Mencari akar permasalahan yang menyebabkan ketidakstabilan dimensi produk dengan metode QCC (Quality Control Circle). 5. Mengimplementasikan metode pencegahan dan penyelesaian masalah untuk meminimalkan ketidakstabilan dimensi produk.
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah untuk mengendalikan angka kerusakan produk melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Mencari akar permasalahan yang menyebabkan tidak stabilnya dimensi produk. Masalah yang ada terkadang berlarut-larut karena hanya menganalisa permasalahan dari permukaannya saja, bukan dari akar permasalahannya. 2. Menetapkan
metode
yang
akan
digunakan
untuk
mencari
akal
permasalahan dengan metode QCC (Quality Control Circle). 3. Meminimalkan ketidakstabilan dimensi produk untuk mencapai efisiensi dan produktivitas yang tinggi.
5
1.5. Metodologi Penelitian Methode atau langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini antara lain: 1. Pendekatan dan jenis penelitian Pada penelitian
ini jenis pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan deskriptif karena penelitian yang dilakukan adalah studi kasus (Case Study) dan permasalahan yang diteliti adalah di bagian battery can dan zinc slug. 2. Kehadiran Peneliti Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai penggumpul dan penganalisa data
yang
berhubungan
mengidentifikasikan
akar
dengan
permasalahan
permasalahan
dengan
yang
ada
metode
dan QCC,
sehingga kehadiran peneliti adalah sebagai subyek. 3. Lokasi penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. International Chemical Industry plant 1 Jalan Daan Mogot km. 11 Cengkareng, Jakarta Barat, Indonesia. 4. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. •
Data primer Data primer berupa data kuantitatif yang diperoleh secara langsung dari sumber yang meliputi jumlah kerusakan, jumlah produksi, data pengukuran dan yang lainnya.
6
•
Data sekunder Data yang diperoleh dari studi literatur dan dimaksudkan untuk mendukung kebenaran data primer.
5. Analisa Data Setelah semua data pendukung dikumpulkan, dilakukan pemilahan dan pengelompokan data. Dipisahkan antara data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan. 6. Tahap – tahap Penelitian Tahapan
penelitian
yang
dilakukan
dimulai
dari
pendekatan
penelitian, penggumpulan data, penggolahan data dan analisa data.
1.6. Sistematika Penulisan Gambaran umum dari sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori Bab ini menerangkan secara singkat tentang metode yang akan digunakan sebagai tools untuk pemecahan permasalahan yang ada dan juga penjelasan teoriteori yang mendukung metode yang digunakan untuk pemecahan permasalahan.
7
Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan lokasi & waktu pelaksanaan penelitian, fokus penelitian dan langkah-langkah penelitian.
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini menjelaskan tentang pengumpulan dan pengolahan data yang telah didapat dengan mempertimbangkan metode dan teori yang terkait.
Bab V Analisa Pemecahan Masalah Bab ini berisi tentang analisa yang digunakan untuk pemecahan masalah berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengamatan, analisa dan implementasi metode yang digunakan serta kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan penelitian yang telah dilakukan.