1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Medan secara administratif berada di wilayah Kota Medan Kecamatan Medan Deli tepatnya Kelurahan Mabar Hilir. PD RPH berada dalam naungan Pemerintah Kota Medan berdiri dari tahun 1992 sampai sekarang. Kegiatan yang ada di PD RPH Kota Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging yang sehat dan bermutu. Jenis hewan yang termasuk dalam kegiatan PD RPH ini antara lain sapi/kerbau, babi, kambing/domba. Kegiatan RPH meliputi pemotongan, pembersihan lantai tempat pemotongan, pembersihan kandang penampung, dan pembersihan isi perut. Dari kegiatan proses pemotongan yang beroperasi mulai pukul 23.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB tersebut, dihasilkan air limbah berupa darah, kotoran, sisa pakan, isi rumen serta serpihan daging dan lemak yang tercampur bersama air cucian. Limbah RPH tergolong limbah organik karena mengandung protein, lemak, dan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai pencemar lingkungan. Jika limbah ini tidak ditangani akan menimbulkan masalah pada lingkungan, seperti berkurangnya oksigen di dalam air, munculnya gas berbau busuk, serta bersarangnya mahluk hidup pembawa penyakit. Kebutuhan masyarakat terhadap produk industri peternakan semakin meningkat (termasuk produk industri hasil pertanian dalam ha1 ini khususnya
Universitas Sumatera Utara
2
peternakan). Daging adalah salah satu produk industri peternakan yang dihasilkan dari usaha pemotongan hewan. Menurut ketentuan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 1983, tentang kesehatan masyarakat veteriner, maka pemotongan hewan harus dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) atau tempat pemotongan hewan lainnya yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, kecuali dalam keadaan tertentu seperti untuk keperluan upacara adat, agama, dan pemotongan darurat. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan menurunkan beban pencemaran lingkungan melalui upaya pengendalian pencemaran dari kegiatan RPH, pemerintah menetapkan kebijaksanaan tentang baku mutu air limbah bagi kegiatan rumah potong hewan yang diatur dalam Permenlh No.02 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa kadar maksimum air limbah rumah potong hewan yang diijinkan antara lain BOD (Biological Oxygen Demand) = 100 mg/L, COD (Chemical Oxygen Demand) = 200 mg/L, TSS (Total Suspended Solid) = 100 mg/L, minyak dan lemak = 15 mg/L, NH3-N = 25 mg/L, dan pH (derajat keasaman) = 6-9. Prinsip penyaluran air limbah adalah suatu sistem penyaluran yang mengalirkan air buangan dari sumber limbah ke Bangunan Pengolah Air Buangan (BPAB) melalui jarak yang sependek-pendeknya agar waktu penyaluran yang dibutuhkan bisa menjadi singkat. Akan tetapi masalah yang ditimbulkan dari keadaan ini adalah pengaturan penyediaan energi potensial untuk mengalirkan air limbah secara gravitasi, meskipun sebenarnya dapat diatasi dengan pompa, namun hal itu akan menyebabkan biaya investasi yang mahal.
Universitas Sumatera Utara
3
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Sistem pengolahan yang digunakan sangat tergantung pada tinggi atau rendahnya (parameter) bahan pencemar yang terkandung di dalam air limbah tersebut. Beberapa universitas telah melakukan penelitian mengenai gambaran sistem pengolahan air limbah rumah potong hewan di Medan. Sebagai bahan perbandingan, penelitian yang dilakukan oleh Vivianne (2010) menunjukkan bahwa kadar minyak dan lemak pada air limbah rumah potong hewan tidak memenuhi syarat. Berdasarkan latar belakang ini, peneliti menganggap perlu mengadakan penelitian terhadap pengolahan air limbah pada rumah potong hewan. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan informasi yang diperoleh dari survei pendahuluan, maka masalah yang akan diteliti adalah gambaran sistem instalasi pengolahan air limbah rumah potong hewan Kota Medan yang masih memadai atau tidak dalam proses pengolahannya.
1.3 Pembatasan Masalah Untuk mendapatkan hasil pembahasan yang maksimal maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas. Sesuai dengan tujuan dari penulis tugas akhir ini, maka batasan masalah dapat diuraikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4
1. Pembahasan masalah sistem saluran air limbah dikhususkan pada Rumah Potong Hewan Kota Medan. 2. Pembahasan sistem pengolahan air limbah Rumah Potong Hewan Kota Medan serta bangunan pelengkap yang dibutuhkan.
1.4 Tujuan Tulisan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sarana bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Potong Hewan Kota Medan dengan tujuan utama penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis penyaluran air limbah dengan memuat perhitungan dan pendimensian tiap unit bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Potong Hewan Mabar Hilir. 2. Menganalisis dimensi saluran yang tersedia di lokasi studi apakah masih memadai atau perlu pengembangan. 3. Menganalisis kualitas air limbah rumah potong hewan berdasarkan baku mutu air limbah kegiatan rumah potong hewan.
1.5 Manfaat 1. Sebagai bahan masukan bagi Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Kota Medan dalam hal pengolahan air limbah yang sesuai dengan Permenlh RI No.2 Tahun 2006 Tentang Baku Mutu Limbah Kegiatan Rumah Potong Hewan.
Universitas Sumatera Utara
5
2. Sebagai bahan bagi penulis untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. 3. Sebagai media untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. 4. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
1.6 Metodologi Penelitian Metodologi dan kegiatan tugas akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Literatur Mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan dengan desain penyaluran air buangan dan pengolahannya dari berbagai sumber seperti literatur buku, catatan kuliah, jurnal, majalah, artikel, maupun data dari internet.
2. Pengumpulan Data a. Data primer, diperoleh dengan mengadakan kunjungan langsung ke lokasi penelitian, sehingga diperoleh kondisi eksisting pengolahan air limbah serta sistem panyaluran air buangan yang ada. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan mengukur langsung (observasi) dan wawancara kepada petugas di Instalasi Pengolahan Limbah dan badan instansi yang berkaitan dengan Rumah Potong Hewan di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli.
Universitas Sumatera Utara
6
b.
Data sekunder, yaitu semua data yang bersumber dari literatur yang berkaitan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan studi ini.
3. Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis agar dapat diketahui kualitas air yang dihasilkan dari hasil pengolahan limbah dan kondisi eksisting dari unit pengolahan limbah rumah potong hewan tersebut. Setelah dilakukan analisis data untuk selanjutnya dilakukan evaluasi berkaitan dengan metode pengolahan air, dimensi dan desain bangunan, kualitas air, proses pengolahan dan perawatan dengan data kepustakaan serta standar yang berlaku. Adapun cara analisis dalam penelitian ini adalah: - Menghitung volume pada tiap-tiap unit instalasi limbah - Menghitung debit yang akan disalurkan ke tiap-tiap unit instalasi - Menghitung total debit limbah cair - Menentukan waktu tinggal (retention time) pada suatu unit instalasi - Menghitung jumlah kebutuhan oksigen
4. Evaluasi Setelah dilakukan analisis data untuk selanjutnya dilakukan evaluasi atau hasil studi berkaitan dengan metode pengolahan air, dimensi dan desain bangunan, kualitas air, proses pengolahan dan perawatan dengan data kepustakaan serta standar yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
7
1.7 Sistematika Penulisan Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini: Bab I. Pendahuluan Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yang akan digunakan dalam menganalisis masalah. Bab III.Metodologi Penelitian dan Gambaran Lokasi Penelitian Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja dari penelitian serta mendeskripsikan lokasi penelitian. Bab IV.Analisis Pembahasan Bab ini merupakan analisis tentang permasalahan, evaluasi, dan perhitungan terhadap masalah yang ada di lokasi penelitian. Bab V. Kesimpulan dan Saran Merupakan kesimpulan dari butir-butir kesimpulan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan rekomendasi saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan.
Universitas Sumatera Utara