perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Konflik antara pekerjaan dan keluarga dapat terjadi baik pada perempuan maupun pria.Penelitian Apperson et al(2000) menemukan bahwa ada beberapa tingkatan konflik peran antara pria dan perempuan, bahwa perempuan mengalami konflik peran pada tingkat yang lebih tinggi dibanding pria.Hal tersebut dikarenakan perempuan memandang keluarga merupakan suatu kewajiban utama mereka dan harus mendapatkan perhatian lebih dibandingkan pada peran kerja mereka. Pada tahun-tahun terakhir, fokus penelitian banyak mengenai tentang adanya hubungan yang menganggu (interference) antara individu (sebagai orang yang mempunyai keluarga) dan peran pekerjaan, yang telah dipelajari di rubrik-rubrik umum tentang work-family conflict (WFC).Penemuan dan teori-teori yang berasal dari negara-negara Barat telah mengajukan adanya hubungan yang jelas antara tuntutan pekerjaaan dan Work Family Conflict(Spectoret al, 2002). Penemuan tersebut menyatakan bahwa jam kerja yang panjang dan beban kerja yang berat merupakan pertanda langsung akan terjadinyawork-family conflict (WFC), dikarenakan waktu dan upaya yang berlebihan dipakai untuk bekerja mengakibatkan kurangnya waktu dan energy yang bisa digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas keluarga (Greenhaus & Beutell, 1985). commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Salah satu sumber dari konflik antara pekerjaan dan keluarga adalah work interfering with family, terbukti berpengaruh signifikan untuk kepuasaan (Pasewakret al 2006). Penelitian sebelumnya mendukung dengan dugaan bahwa orang yang merasa aktivitas pekerjaan dan aktivitasnya di rumah tidak cocok akan semakin tidak puas dengan pekerjaan mereka (Pasewakret al 2006).Setiap karyawan memiliki tingkat kepuasaan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya.Seringkali perusahaan beranggapan bahwa tingkat gaji atau upah merupakan faktor utama untuk mencapai kepuasaan kerja.Padahal gaji hanya memberikan kepuasaan sementara karena gaji sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan nilai (value) oleh orang yang bersangkutan (Hulin 1966). Salah satu penelitian tentang perceived supervisor supportyang dilakukan Kovack (1987) mengenai keinginan karyawan dari pekerjaan yang mereka lakukan menjelaskan adanya perbedaan keinginan antara supervisor dengan karyawan. Para supervisor menempatkan gaji yang layak, keamanan kerja, promosi, dan kondisi kerja yang baik sebagai prioritas utama keinginan karyawan dari pekerjaannya. Sebaliknya para karyawan menempatkan penghargaan yang penuh atas hasil kerja, perasaan yang cocok akan semua hal, dan pengertian yang simpatik atas masalah-masalah yang pribadi sebagai prioritas utama. Keprofesionalisasian organisasi dalam mengatur manajemen sumber daya manusianya,
salah
satunya
adalah
mengetahui
locus
of
control
karyawannya.Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian yang diartikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang apakah ia dapat atau tidak dapat mengendalikan nasibnya sendiri (Robbins, 2001). Beberapa orang percaya bahwa commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka dapat menguasai nasib mereka sendiri, sedangkan yang lainnya percaya bahwa apa yang terjadi di kehidupan mereka hanya disebabkan oleh aspek keberuntungan atau nasib. Dalam penelitian Yousef (2000) dikatakan bahwa seorang karyawan yang memiliki locus of control internal akan memiliki tingkat stres yang rendah dibandingkan dengan karyawan yang memiliki locus of control eksternal. Sebagai hasilnya, locus of control dalam beberapa variabel seperti stres peran, kepuasan kerja dan semacamnya telah menjadi bahan penelitian literatur barat. Salah satu peneliti yang melakukan penelitian tentang variable-variabel tersebut adalah Yu Ru Shu (2011). Yu Ru Shu melakukan penelitian tersebut terhadap petugas permasyarakatan di Taiwan guna meneliti dampak persepsi dukungan supervisor dan internal locus of control dalam hubungannya antara work family conflict dengan kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa work family conflict memberikan dampak yang negatif terhadap kepuasan kerja. Sedangkan persepsi dukungan supervisor dan internal locus of control bukan hanya memberikan dampak langsung terhadap kepuasan kerja tetapi dapat juga menjadi moderasi signifikan bagi hubungan work family conflict dengan kepuasan kerja. Berdasarkan dari penelitian Yu Ru Shu tersebut, penulis ingin mereplikasinya dengan melakukan penelitian di PT. Sri Rejeki Isman (Sritex). PT. Sritex sebagai perusahaan tekstil yang sangat besar yang memiliki kepentingan untuk mengetahui peran dari supervisor dan internal locus of control dari para karyawan terhadap work family conflict serta kepuasan kerja atas karyawannya. Agar commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan dapat terus berjalan selaras antara atasan dengan bawahannya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini mengambil judul: HUBUNGAN WORK-FAMILY CONFLICT (WFC) DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN SUPERVISOR DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI MODERATOR (Studi pada karyawan PT.Sritex Sukoharjo).
B. Perumusan Masalah Berdasarkan
penulisan
latar
belakang
masalah,
dapat
dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah WFC berpengaruh negatif pada kepuasan kerja?
2.
Apakah persepsi dukungan supervisor berpengaruh positif pada kepuasan kerja?
3.
Apakah persepsi dukungan supervisor menjadi moderasi dampak work-family conflictpada kepuasan kerja?
4.
Apakah internal locus of controlberpengaruh positif pada kepuasaan kerja?
5.
Apakah internal locus of control menjadi moderasi dampak work-famlily conflict pada kepuasan kerja?
C. Tujuan Penelitian Dari perumusaan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu: 1.
commit toconflictpada user Untuk menguji pengaruh work-family kepuasan kerja.
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
Untuk menguji pengaruh persepsi dukungan supervisor pada kepuasaan kerja.
3.
Untuk menguji pengaruh persepsi dukungan supervisor menjadi moderasi dampak work-family conflictpada kepuasan kerja.
4.
Untuk menguji pengaruh internal locus of controlpada kepusaan kerja.
5.
Untuk menguji pengaruh internal locus of control menjadi moderasi dampak work-family conflictpada kepuasan kerja.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah: 1.
Manfaat teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pengembangan untuk materi work-family conflict, kepuasan kerja, dukungan supervisor, dan locus of control di dalam proses pembelajaran sumber daya manusia.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi perusahaanperusahaan mengenai pentingnya persepsi dukungan supervisor dan locus of control yang dapat mempengaruhi beberapa aspek diantaranya WFC dan kepuasan kerja.
commit to user
5