BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu dari rukun islam yang lima, dan merupakan kewajiban setiap muslim. Dalam masalah zakat banyak sekali dalil alQur’an dan hadits yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya manusia memiliki kecenderungan mencintai hartanya secara berlebihan, terkadang banyak yang nampak dalam pandangan manusia hanyalah keuntungan dan kenikmatannya saja, tanpa memandang aspek kepayahan dan kerugian. Sebagai sumber hukum yang utama, Al-Qur’an memuat pernyataan yang bersifat global, pernyataan-pernyataan tersebut belum dijelaskan secara jelas dan pasti. Hal tersebut tidak berarti sebagai kelemahan dari AlQur'an,
tetapi itu justru merupakan anugerah bagi manusia. Karena
masalah-masalah yang belum ditunjukkan oleh Al-Qur’an secara jelas dan pasti diserahkan kepada ulama dan orang-orang yang mempunyai kemampuan dan keahlian menganalisa dan memecahkan masalah tersebut untuk melakukan ijtihad guna menetapkan hukum tentang permasalahan tersebut sesuai dengan kemaslahatan masyarakat dan perkembangannya.1 Semua itu demi menghantarkan manusia kepada kehidupan yang harmonis,
1
Drs.Masjfuk Zuhdi, Mashail Fiqhiyah, CV. Haji Mas Agung, 1989, hlm
183.
1
2
bahagia lahir bathin, baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan kelak di akhirat. Prof. Moh. Farid Wajdi menjelaskan tentang sejarah hitam hubungan antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin yang telah berlangsung semenjak kebudayaan-kebudayaan pertama manusia, ia berkata: “Pada bangsa apapun peneliti mengrahkan perhatiannya, ia selalu hanya menemukan dua golongan manusia yang tidak ada ketiganya, yaitu golongan yang berkecukupan dan golongan yang melarat. Dibalik itu selalu semakin makmur tanpa batas, sedangkan yang melarat semakin kurus sehingga hampir-hampir tercampak di atas tanah, terhempas tak berdaya. Terancamlah bangunan masyarakat oleh karena fondamentalnya goyah, sedang orang-orang yang hidup bermewah-mewah itu tidak sadar mulai dari mana atap di atas rumahnya runtuh”.2 Kebijakan Islam dalam bidang harta seperti pensyariatan zakat memiliki makna psikososial yang mampu melahirkan sikap tidak merasa lebih tinggi derajatnya dari orang lain, menumbuhkan persaudaraan antar sesama, mengurangi kecenderungan cemburu sosial, melahirkan sifat gotong-royong dan setia kawan. Karena sesungguhnya keberunbtungan yang diperoleh adalah hasil dari interaksi sosial. Dengan demikian, ajaran Islam tentang zakat itu memiliki potensi dan aspirasi perdamaian, ketenteraman, dan kesejahteraan yang berkeadilan sehingga problematika kemiskinan dan kepincangan sosial akan dapat teratasi jika umat Islam menerapkan konsep zakat.
2
Yusuf Qordowi, Hukum Zakat, Jakarta: PT. Pustaka Litera AntarNusa, 2002, hlm. 43
3
Problem
rendahnya
adalah
pemahaman
dan
pengetahuan
masyarakat tentang zakat khususnya masyarakat pedesaan menjadikan zakat tidak terkelola dengan baik, sehingga tujuan disyariatkannya zakat tidak tercapai. Praktek penyaluran zakat yang salah sasaran mengakibatkan zakat yang seharusnya diberikan kepada orang-orang yang berhak, akan jatuh kepada orang-orang yang menurut hukum islam tidak berhak menerima zakat. Seperti halnya yang terjadi di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang yang mayoritas masyarakatnya adalah orang-orang NU ternyata telah melakukan proses pelaksanaan zakat fitrah yang menyimpang dari ketentuan hasil muktamar NU ke-14 no. 244 tahun 1939 tentang “larangan menjual hasil zakat fitrah” dan muktamar NU ke-27 no. 358 tahun 1984 tentang “ketidak bolehan mengelola zakat fitrah Menurut kebijakan panitia” yang dimuat dalam bahtsul masail3. Problem yang terjadi adalah pembagian zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang yang dikelola oleh panitia tidak sepenuhnya langsung diberikan kepada yang berhak menerima zakat melainkan sebagian saja, kemudian yang sebagian disimpan dan di belikan kambing untuk di berikan kepada fakirmiskin.4 Hal tersebut menimbulkan perbedaan pendapat yang mengakibatkat pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang tidak berjalan searah dan menimbulkan saling menyalahkan. 3
Djamaluddin Miri, AHKAMUL FUQOHA Solusi Problematika Actual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulam, (19261999), Surabaya: Diantama, 2004, hlm. 240 dan 403 4 Survey di desa Mojokerto tanggal 3 November 2005
4
B. Permasalahan Dari latar belakang di atas, maka penulis memfokuskan dalam penelitian ini dengan permasalahan sebagai berikut: a.
Bagaimana pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang?
b. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang?
C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. b. Mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang.
D. Telaah Pustaka Dalam studi pustaka, peneliti berusaha menyampaikan suatu masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas oleh penulis yaitu masalah zakat fitrah. Dari buku-buku yang penulis baca ternyata belum ada buku yang membahas permasalahan yang terjadi di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang.
5
Mengenai permasalahan zakat sudah banyak ditulis oleh penulispenulis yang terdahulu, namun mengenai permasalahan yang berbeda. Seperti skripsi yang ditulis oleh Nurul Muttaqin mahasiswa IAIN Walisongo Semarang angkatan 1997 dengan judul " Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyaluran Zakat Mal di desa Bulusari kec. Sayung kab. Demak", yang lebih khusus membahas permasalahan penyaluran zakat mal. Dalam skripsi tersebut memberikan kesimpulan bahwa agar zakat mal dapat diberikan dalam bukan hanya dalam bentuk bahan konsumtif saja, tetapi juga diberikan dalam bentuk harta produktif. Juga dalam skripsi M. Ali Anshori Suja'i mahasiswa IAIN Walisongo Semarang angkatan 1998 dengan judul "Studi Analisis Pendapat Ibnu Abidin Tentang Zakat Harta Kekayaan Anak Kecil" yang dalam skripsinya memberikan kesimpulan bahwa harta anak kecil juga mempunyai kewajiban zakat. Dalam skripsinya Abdul Munif mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Angkatan1996 yang berjudul "Pola Ijtihad Ta'lili Dalam Fiqih Zakat (Analisis Atas Ijtihad Ta'lili Yusuf Al-Qardhowi Tentang Illat Hukm Zakat Tanaman)" yang di dalamnya membahas tentang permasalahan zakat tanaman atas ijtihad Yusuf Qordhowi dan dengan kesimpulan bahwa ada kewajiban zakat atas tanaman. Dari segi tempat, terdapat karya ilmiah/skripsi yang mengangkat permasalahan pada tempat yang sama dengan permasalahan yang berbeda yaitu skripsi yang ditulis Siti Mu'alifah mahasiswa IAIN Walisongo
6
Semarang angkatan 2001 dengan judul "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Wanita Meminang Pria (Studi Kasus di desa Menoro kec. Sedan kab. Rembang)" yang sudah sangat jelas perbedaannya dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis. Di samping itu terdapat beberapa karya ilmiah/hasil penelitian yang membahas permasalahan zakat di antaranya adalah hasil penelitian Abd. Ghofur yang berdul "Pengembangan Materi Zakat" yang di dalamnya secara garis besar membahas permasalahan zakat mal, yaitu beberapa harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Dalm penelitian Drs. Encang Saefudin yang berjudul "Metode Istimbat Al-ahkam K.H.E. Abdurrahman dalam menentukan hukum zakat, infaq dan sodaqoh. Yang dalam penelitiannya memberikan hukum zakat, infaq dan sodaqoh sebagaimana mestinya. Dari beberapa buku yang penulis temukan ada beberapa buku yang membahas masalah zakat. Seperti dalam bukun yang berjudul “fikih zakat” yang ditulis oleh Yusuf Qardawi yang membahas permasalahan zakat, penulis tidak menemukan pembahasan yang penulis teliti. Juga dalam buku yang ditulis hasbi ash shiddiqey yang berjudul pedoman zakat memberikan penjelasan tentang macam-macam harta yang wajib dizakati, mustahik dan pendistribusian zakat namun tidak dijelaskan permasalahan pembagian zakat fitrah seperti yang penulis bahas. Dari semua buku dan karya tulis yang pernah penulis baca, maka tidak ada satupun karya tulis/buku yang membahas permasalahan yang
7
penulis bahas. Oleh karena itu penulis mencoba mengkaji tentang permasalahan pengelolaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang yang selama ini belum ada yang membahasnya.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan pada subyek dengan berdasarkan survei pendahuluan dan kelayakan ilmiah.5
2. Data dan sumber data Data yang diambil penulis dalam skripsi ini adalah data mengenai permasalahan pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Sumber data diperoleh dari beberapa media antara lain adalah para informan, dan dokumen-dokumen yang ada yang berkaitan dengan pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang.
3. Tehnis Pengumpulan Data a. Observasi Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek 5
Tim Penulis Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo, Semarang: 2002, hlm. 13
8
penelitian.6 Dalam penelitian ini penulis akan melakukan observasi di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Untuk mendapatkan data-data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti akan meneliti pada saat pelaksanaan zakat fitrah pada tanggal 1 Syawal 1426 H, sehingga peneliti dapat melihat langsung proses pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang.
b. Wawancara Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan.7 Wawancara ini akan penulis lakukan terhadap Ulama’ulama’ dan tokoh masyarakat yang mengetahui tentang pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang.
c. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya,
6
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998, cet. ke-8, hlm.100 7 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (ed), Metode Penelitian Survei, Jakarta: PT. Pustaka LP3ES , 1995, hlm. 192
9
metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data sejarah (Historis).8 Dokumen merupakan salah satu bukti untuk meyakinkan suatu masalah yang biasanya berbentuk foto, surat, kaset, catatan, atau yang lain yang bisa digunakan sebagai bukti.
4. Analisa Data a. Metode analisis data Dalam melakukan analisa data, penulis akan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu analisis
yang bertujuan untuk
memberikan deskripsi atau penjelasan mengenai subyek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti, yakni secara sistematis, faktual dan akurat.9 Dalam analisis ini ada tiga tahapan, yaitu: Pertama, menggunakan
sosiologis approach, yakni menggunakan data-data
sejarah sosial yang menceritakan asal-usul terjadinya praktek pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Kedua, dengan menggunakan pendekatan normatif yuridis, yaitu dengan mencari fakta-fakta legal mengenai praktek pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang dan sejauh mana ketentuan normatif hukum Islam mengatur permasalahan tersebut. Dan 8
Burhan Bungin,., Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005, hlm. 144 9 Sumadi Surya Brata, Metodologi Penelitian, Jakarta: CV. Rajawali, 1991, hlm. 19
10
yang Ketiga, menggunakan analisis komparatif, yaitu membandingkan data-data yang telah peneliti peroleh dari kedua pendekatan di atas dan kemudian mengambil kesimpulan yang tepat, disamping itu juga digunakan untuk membandingkan fakta-fakta yang dihasilkan dalam penelitian BAB III dengan teori-teori dan dalil-dalil yang ada pada BAB IV yang kemudian mengambil kesimpulan tentang sah atau tidak praktek pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang.
b. Pendekatan Ada dua pendekatan yang digunakan oleh penulis: 1. Pendekatan sosiologis, yakni mendekati masalah dengan melihat bagaimana sikap dan tingkah laku manusia. Keadaan individu dalam segi ekonomi kesehariannya, juga dalam perjuangan diantara persaingan individu atau kelompok dalam pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. 2. Pendekatan normatif, yakni upaya mendekati masalah dengan melihat apakah itu baik atau tidak, benar atau salah menurut norma yang ada, yaitu dalam perspektif hukum Islam.
11
F. Sistematika Laporan Dalam skripsi ini penulis akan membahas beberapa masalah yang sistematikanya adalah sebagai berikut: Bab pertama, pendahuluan yang di dalamnya akan dijelaskan tentang perencanaan awal penulisan skripsi ini, mulai dari latar belakang permasalahan, permasalahan yang dimunculkan, tujuan penulisan, telaah pustaka, metode penulisan dan sistematika laporan. Bab kedua, tinjauan umum tentang zakat fitrah yang akan dibahas mengenai tinjauan umum zakat fitrah, yang meliputi pengertian, syarat dan ketentuan zakat fitrah, amil, muzakki, mustahik zakat dan cara pembagian. Bab ketiga, pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang yang akan di bahas adalah gambaran umum tentang pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, yang meliputi geografi dan monografi, pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang dan fakto-faktor yang melatar belakangi pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Bab keempat, tinjauan hukum Islam tentang pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang yang meliputi analisis pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, dan tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan zakat fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, serta implikasinya terhadap hukum islam.
12
Bab kelima, penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran-saran serta kata penutup dari skripsi ini.