BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting dan strategis di masa depan. Identifikasi dan perencanaan pengembangan
industri pariwisata
perlu dilakukan secara lebih rinci dan matang. Pengembangan industri pariwisata ini diharapkan juga mampu menunjang upaya-upaya pelestarian alam, kekayaan hayati dan kekayaan budaya bangsa. Pengembangan agrowisata merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong baik potensi ekonomi daerah maupun upaya-upaya pelestarian kekayaan alam, kekayaan hayati dan kekayaan budaya tersebut. Pemanfaatan potensi sumber daya alam sering kali tidak dilakukan secara optimal dan cenderung hanya ingin mengambil keuntunganya saja tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi. Kecenderungan ini perlu segera dibenahi salah satunya melalui pengembangan industri pariwisata dengan menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam dan hayati berbasis pada pengembangan kawasan secara terpadu. Potensi wisata alam, baik alami maupun buatan, belum dikembangkan secara baik. Banyak potensi alam yang belum tergarap secara optimal. Pengembangan kawasan wisata alam dan agro mampu memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah, membuka peluang usaha dan kesempatan kerja serta sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaaan alam dan hayati. Apalagi kebutuhan pasar agro wisata dan alam cukup besar dan
1
2
menunjukkan peningkatan di seluruh dunia. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan WTO (World Tourism Organization) Sekitar 52% aset wisata Indonesia sebenarnya berupa sumber daya alam. Australia memiliki 55% aset wisata yang juga merupakan jenis wisata alam. Tercatat lebih dari 29 juta penduduk Amerika melakukan sejumlah 310 juta perjalanan yang dimotivasi oleh wisata alam. Sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, pengembangan industri agrowisata seharusnya memegang peranan penting di masa depan. Pengembangan industri ini akan berdampak sangat luas dan signifikan dalam pengembangan ekonomi dan upaya-upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Melalui perencanaan dan pengembangan yang tepat, agrowisata dapat menjadi salah satu sektor penting dalam ekonomi daerah. Upaya pengembangan agro wisata pedesaan yang memanfaatkan potensi pertanian, dan melibatkan masyarakat pedesaan, dapat berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat selaras dengan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (community based tourism). Pemberdayaan masyarakat dimaksud adalah agro wisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat pedesaan selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Persoalannya adalah bagaimana masyarakat pedesaan dibina secara berkesinambungan, agar potensi-potensi yang dimiliki daerah digali secara optimal, sehingga dapat memberikan hasil maksimal bagi petani, masyarakat desa, pengusaha dan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan.
3
Sukabumi merupakan wilayah Kabupaten yang berada di selatan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung. Sukabumi memiliki wilayah terluas di Provinsi Jawa Barat (412.799,54 Ha) dengan aktivitas sebagian besar penduduknya adalah bertani. Hal ini dilakukan dengan pemanfaatan 47 % lahan pertanian. Sebagian nya lagi adalah hutan yang mencapai 32 % dan sisanya sebanyak 21 % lahan dimanfaatkan pada sektor jasa, diataranya adalah pariwisata, sehingga kegiatan pariwisata di Kabupaten sukabumi sangat berkembang. Hal ini tidak terlepas dari kondisi alam yang sangat mendukung, diantaranya pegunungan dan perbukitan di sebelah utaranya dan kawasan pantai di sebelah selatannya. Di Kabupaten Sukabumi bagian utara terdapat sebuah kecamatan yang di sebut Kadudampit. Kecamatan Kadudampit memiliki potensi wisata yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata, salah satunya adalah untuk dikembangkan dan dijadikan kawasan agro wisata. Objek yang akan diteliti adalah Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Desa Sukamanis merupakan salah satu wilayah yang terdapat di kecamantan kadudampit yang memilki potensi untuk pengembangan pariwisata, yang berbasiskan pada potensi-potensi dan segala keunikan yang dimiliki objek tersebut. Hamparan areal perkebunan yang menyejukan mata, udara yang segar dan suasana yang masih begitu alami. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, luas Desa Sukamanis adalah 719.400 Ha, Desa ini memilki banyak potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Adapun potensi-potensinya antara lain :
4
1. Memiliki iklim yang sejuk, terletak di kaki gunung Gede Pengrango 2. Memiliki hutan lindung dengan luas 264.000 Ha dan masih terjaga kelestariannya 3. Budaya tradisi masyarakat pertanian yang masih kental. Perpaduan antara keindahan alam, kehidupan masyarakat pedesaan dan potensi pertanian, apabila ditata secara baik dan ditangani secara serius dapat mengembangkan daya tarik wisata bagi satu daerah tujuan wisata. Agro wisata yang menghadirkan aneka tanaman dapat memberikan manfaat dalam perbaikan kualitas iklim mikro, menjaga siklus hidrologi, mengurangi erosi, melestarikan lingkungan, memberikan desain lingkungan yang estetis apabila dikelola dan dirancang dengan baik. Dengan berkembangnya agro wisata di satu daerah tujuan wisata akan memberikan manfaat untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Dengan kata lain bahwa fungsi pariwisata dapat dilakukan dengan fungsi budi daya pertanian dan pemukiman pedesaan dan sekaligus fungsi konservasi. Pasar utama dari pengembangan agro wisata adalah masyarakat perkotaan yang mulai jenuh dan bosan dengan pola hidup keseharian mereka yang selalu berkutat dengan kesibukan, keramaian, kebisingan kota, dan mereka sangat merindukan suasana dan ketenangan seperti pada daerah pedesaan, dan akhirnya mereka memilih alternatif untuk melakukan wisata yang berbasis alam atau dengan istilah Back To Nature seperti berwisata ke objek agro wisata.
5
Pengembangan industri pariwisata khususnya agro wisata memerlukan kreativitas dan inovasi, kerjasama dan k oordinasi serta promosi dan pemasaran yang baik. Pengembangan agrowisata berbasis kawasan berarti juga adanya keterlibatan unsur-unsur wilayah dan masyarakat secara intensif. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, di Desa Sukamanis banyak terdapat lahan yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan agro wisata. Namun, lahan-lahan tersebut nampak tidak terawat karena tidak adanya orang atau kelompok yang mengelola lahan tersebut. Agar semua potensi yang dimiliki Desa Sukamanis terkelola munculah ide dari penulis
untuk
melakukan
penelitian
dengan
judul
“
STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRO WISATA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI “.
B. Rumusan Masalah Ada beberapa permasalahan yang terdapat didalam penelitian ini yang dapat dibahas dan dianalisis diantaranya : 1. Pola pengembangan apa
yang sesuai untuk pengembangan kawasan
agrowisata di Kecamatan Kadudampit ? 2. Bagaimana pendapatan masyarakat di Desa Sukamanis setelah ada kawasan Agro wisata ?
6
C. Pembatasan Masalah Masalah-masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada ruang lingkup peran serta masyarakat dan pendapatan masyarakat di Desa Sukamanis sebagai kawasan agro wisata.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah : 1. Mengidentifikasi
pola
pengembangan
apa
yang
sesuai
untuk
pengembangan agro wisata di Kecamatan Kadudampit. 2. Mengidentifikasi pendapatan masyarakat yang ada di Desa Sukamanis.
E. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan Pemerintah kabupaten sukabumi dalam pengembangan Agro wisata. 2. Sebagai media untuk menambah wawasan masyarakat, pengusaha dan pemerintah terhadap berbagai corak dan bentuk agro wisata. 3. Dengan penelitian ini diharapkan muncul pengaruh yang baik bagi masyarakat seperti : Munculnya lapangan kerja baru yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Sukamanis.
7
F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif kuantitatif berusaha menjelaskan fenomena yang ada dan diakhiri dengan sebuah analisis dan penarikan kesimpulan. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Usman Rianse : 2008 : 26). Penelitian ini dilakukan di Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Objek penelitian ini berjarak kurang lebih 10 Km dari pusat kota Sukabumi, atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Penelitian ini dilakukan pda bulan april tahun 2009.
G. Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2006:67). Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sugiyono, 2006:68).
8
Kerangka Pemikiran
Kecamatan Kadudampi
Identifikasi Potensi
Faktor Internal
Kondisi
Kendala
Ekonomi, Sosial, Budaya
Internal
Masyarakat
Analisis
Strategi Pengembanga nngan
Evaluasi
Agro wisata
Pendapatan Masyarakat
Gambar 1.1 : Kerangka pemikiran Agro Wisata Desa Sukamanis Sumber : Hasil pengolahan data,2009
Eskternal
9
Berdasarkan kerangka pemikiran dihalaman 8, dapat dijelaskan bahwa untuk mengetahui strategi pengembangan agro wisata di Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit yaitu dengan cara : Mengidentifikasi potensi dan kendala yang dimiliki Desa Sukamanis baik internal maupun eksternal, yang terdiri dari aspek-aspek seperti kondisi fisik kawasan, kondisi ekonomi masyarakat, budaya masyarakat, dan kehidupan sosial
masyarakat. Pengidentifikasian masalah
tersebut dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Setelah hasil dari analisis tersebut maka akan diketahui potensi dan kendala yang di miliki objek tersebut, setelah itu bisa dimunculkan bagiaman strategi pengembangan agro wisata di Desa Sukamanis berdasarkan potensi dan kendala yang ada di Desa tersebut. Selanjutnya adalah tahap evaluasi, kemudian tercipta sebuah kawasan agro wisata yang diharapkan mampu meningkatkan peningkatan pendapatan bagi masyarakat di Desa Sukamanis.
10
H. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang, pokok permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini menguraikan berbagai pengertian-pengertianan berbagai teori-teori yang relevan dan berhubungan dengan penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini mambahas mengenai penjabaran yang lebih rinci tentang metodologi penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini menguraikan tentang pembahasan dari hasil penelitian tersebut berdasarkan data-data yang telah didapatkan dari berbagai sumber. Bab V Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini menguraikan mengenai resume atau rangkuman dari penelitian yang berupa kesimpulan dan saran dari penulis mengenai strategi pengembangan agro wisata di Kadudampit Kabupaten Sukabumi.