BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya yang berada di daerah-daerah di dalamnya. Kebudayaan itu sendiri mencakup pengertian yang sangat luas. Kebudayaan merupakan keseluruhan hasil kreativitas manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang saling berhubungan, sehingga merupakan kesatuan yang berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Adanya kait mengait di antara unsur-unsur itulah sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah sebagai sistem. Artinya kebudayaan merupakan kesatuan organis dari rangkaian gejala, wujud, dan unsur-unsur yang berkaitan dengan satu (Tri Widiarto, 2009 : 10). Menurut Koentjaraningrat, “Ada tujuh unsur kebudayaan yang dimiliki manusia yaitu: sistem peralatan hidup dan tehnologi, sistem mata pencaharian, sistem organisasi sosial, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan sistem religi atau kepercayaan’ (Koentjaraningrat, 1983 : 207). Rekaman hasil dari manusia yang membudaya dapat dilakukan apabila manusia menunjukkan hidup bersosialisasi. Dalam proses sosialisasi ini manusia sebagai individu melalui kanak-kanak hingga masa tuanya mempelajari pola tindakan dalam hubungan pergaulan dengan individu-individu lain di sekeliling menduduki beraneka peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari (Koentjaraningrat, 1977: 293).
1
Bagian dari sistem nilai budaya yang terbatas dan lebih khusus lagi tetapi juga merupakan pedoman hidup sebagian dari suatu masyarakat adalah sistem kepercayaan atau keyakinan salah satu dari sistem tersebut adalah Grebeg Kendalisodo. Kendalisodo adalah nama sebuah gunung yang berada di Kecamatan Bawen, di tengah Gunung Kendalisodo yang menghadap ke Utara, ada pertapaan yang biasa digunakan orang untuk bersemedi beberapa hari. Tempat ini tidak
jauh dari Desa Karangjoho, Kelurahan Samban,
Kecamatan Bawen, sedangkan tempat tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua. Di sebelah pertapaan tersebut terdapat Sendang Puspitosari atau Sendang Drajad, sendang tersebut tidak sembarang orang bisa melihat, konon sendang tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang berniat baik, sedangkan air sendang tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, membuat awet muda, menambah kewibawaan dan lain lain. Grebeg Kendalisodo adalah cara yang dilakukan warga sekitar Gunung Kendalisodo untuk menghormati leluhur, alam serta rasa beryukur. Peranan tradisi terutama sangat nampak pada masyarakat pedesaan walaupun kehidupan tradisi terdapat pula pada masyarakat kota. Masyarakat pedesaan dapat diidentifikasi sebagai masyarakat agraris, maka sifat masyarakat seperti itu cenderung tidak berani berspekulasi dengan alternative yang baru. Tingkah laku masyarakat selalu pada pola-pola tradisi yang telah lalu (Bastomi, 1986:14). Hubungan masyarakat terhadap lingkungan disekitarnya dan hubungan pergaulan dengan individu-individu dapat dilihat dari prosesi-prosesi upacara
2
tradisional yang diselenggarakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah. Masyarakat tradisional Jawa memandang bahwa upacaraupacara tradisional penting untuk dilakukan karena mengandung pesan-pesan dan nilai-nilai serta norma-norma yang harus di turunkan dari leluhur atau nenek moyang kepada generasi berikutnya. Sekaligus dapat di ketahui identitas keluhuran nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam upacara tradisional agar selalu dilestarikan. Masyarakat dan kebudayaan tidak bisa dilepaskan, keduanya merupakan konsep yang saling tergantung. Jadi masyarakat merupakan pendukung dari kebudayaan. Grebeg Kendalisodo sangat dekat dengan kehidupan warga desa sekitar Gunung Kendalisodo. Dalam perekembanganya, grebeg menjadikan sarana keakraban dan sebagai tempat bersatunya warga desa sekitar Gunung Kendalisodo. Clifford Geertz berpendapat bahwa tradisi religius Jawa khusunya dari kaum petani merupakan sebuah campuran unsur India Islam dan Jawa. Jelas bahwa warna agama Hindhu, Islam dan Jawa tampak dalam setiap kegiatan ritualnya (Clifford Geertz, 1981:524). Dalam mempertahankan budaya sendiri perlu adanya proses sosialisasi, sehingga budaya itu tidak tergerus oleh perubahan zaman. Melihat latar belakang bangsa Indonesia dengan kebudayaan dan peradaban bertingkat tinggi maka dapat dimengerti bahwa selain pewarisan peninggalan budaya maka nenek moyang kita juga meninggalkan nilai-nilai spiritual dalam segala bentuknya sehingga merupakan nilai budaya yang disampaikan dari generasi ke generasi (Sumantri, 2007, 6.13). Dalam pewarisan budaya ini
3
cinta budaya juga harus dimasukan dalam pendidikan formal atau pendidikan moral. Penanaman nilai-nilai budaya Jawa bukan diarahkan untuk menonjolkan kepentingan dan egoisme suku bangsa (daerah), bukan suatu upaya Jawanisasi, tetapi lebih ditekankan pada prinsip penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai luhur yang telah diciptakan dan diwariskan oleh para nenek moyang dalam pluralisme budaya bangsa sebagai identitas kearifan lokal agar tetap lestari dan dikembangkan oleh generasi penerus dalam rangka memperkuat jatidiri bangsa, membangun budaya dan berwawasan kebangsaan nasional. Titik berat pendidikan moral itu sendiri adalah untuk pengembangan dan pembentukan watak serta kepribadian yang mencerminkan nilai moral khususnya, dan nilai dari nilai budaya pada umumnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas maka dapat di peroleh
suatu
penyelenggaraan
rumusan upacara
masalah Grebeg
sebagai
Kendalisodo
berikut: dan
“Bagaimana
maknanya
bagi
masyarakat di Desa Karangjoho, Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang dalam membina kerukunan”. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Grebeg Kendalisodo dan maknanya dalam membina kerukunan masyarakat di Desa Karangjoho, Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
4
D. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar dalam pembahasan tidak menyimpang dari masalah yang diteliti yaitu: prosesi dan makna Grebeg Kendalisodo bagi masyarakat di Desa Karangjoho Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. E. Manfaat Penelitian 1) Manfaat akademis Dengan upaya adanya pengembangan pelestarian adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang perlu dilestarikan. Maka hasil penelitian penulis membantu memperkenalkan Tradisi Grebeg Kendalisodo, kepada seluruh masyarakat dan dapat memberikan sumbangan dalam pembangunan materi sejarah lokal. 2) Manfaat Praktis Dapat memberikan sumbangan bermanfaat bagi masyarakat khusunya para pemuda dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan makna kekerabatan atau sikap kekeluargaan. Penanaman nilai-nilai budaya pada generasi muda merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan budaya dan sekaligus sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa, sehingga dapat memperkuat jati diri bangsa dalam rangka menghadapi pengaruh globalisasi.
5