BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Sedap malam merupakan salah satu jenis bunga yang banyak dikembangkan
oleh pengusaha bisnis bunga potong. Hal ini karena permintaan akan bunga sedap malam cukup tinggi yang disebabkan adanya variasi manfaat. Keharuman bunga sedap malam mampu mengobati stres, sehingga mendorong berkembangnya penyembuhan penyakit dengan aroma terapi. Selain digunakan sebagai bunga potong, sedap malam banyak dimanfaatkan sebagai bunga tabur dan bahan baku industri minyak atsiri (Suyanti, 2002). Produksi tanaman sedap malam di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2009 jumlah produksi nasional bunga sedap malam sebesar 51.047.807 tangkai, pada tahun 2010 sebesar 59.298.954 tangkai, pada tahun 2012 sebesar 62.535.465 tangkai, pada tahun 2013 sebesar 101.197.847 tangkai, dan pada tahun 2013 sebesar 104.975.942 tangkai. Untuk pasar dalam negeri paling ramai menjelang hari besar, Natal, Iedul Fitri, tahun baru, Imlek, ulang tahun kemerdekaan. Untuk kebutuhan harian bunga sedap malam dominan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, Bogor, Solo, Semarang, Yogyakarta, Malang, Denpasar dan Ujung Pandang, yang sebagian besar dimanfaatkan untuk rangkaian bunga dan dekorasi interior. Di Pulau Jawa, pada umumnya kebutuhan akan bunga sedap malam dengan skala besar tidak terus-menerus diperlukan. Hal ini mengakibatkan permintaan tidak kontinyu sehingga berpengaruh terhadap pendapatan produsen serta
1
2
menyebabkan adanya penumpukan bahan baku. Apabila permintaan sedang sepi akan menghasilkan limbah yang cukup banyak, karena keseluruhan bunga yang sudah tidak layak jual akan dibuang. Pasar bunga potong Yogyakarta berada di Jalan Ahmad Jazuli Kotabaru Yogyakarta. Pasar bunga potong Kotabaru terdiri dari sekitar 25 toko bunga. Ratarata supplier bunga potong Kotabaru berasal dari daerah Ambarawa. Limbah ini oleh masyarakat belum dimanfaatkan sehingga bunga-bunga ini hanya dibuang begitu saja. Limbah bunga potong ini terdiri dari bunga dan daun yang sudah layu dan busuk serta potongan-potongan batang. Limbah bunga sedap malam yang dihasilkan di pasar bunga Kotabaru Yogyakarta sebanyak 3050 tangkai per hari atau 200300
tangkai per minggu. Limbah yang tidak termanfaatkan dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan, sehingga limbah memerlukan penanganan yang sesuai. Salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan limbah bunga sedap malam sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan salah satu produk agroindustri yang prospektif untuk dikembangkan. Berdasarkan data dari Kementrian Perdagangan nilai eksport minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian dari tahun 2010 sampai 2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Contohnya pada tahun 2013 nilai ekspor sebesar 604,1 juta US$, kemudian pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 659,8 juta US$. Hal itu menunjukkan bahwa minyak atsiri memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Saat ini pemanfaatan minyak atsiri lebih banyak digunakan pada industri parfum. Namun sebenarnya minyak atsiri dapat dimanfaatkan pada bidang
3
biofarmako. Kegunaan lain dari minyak atisiri dalam bidang kesehatan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan analgesic, haemolitic atau antizymatik, sebagai sedative, stimulant untuk obat sakit perut. Di samping itu beberapa jenis minyak atsiri lainnya dapat digunakan sebagai obat cacing. (Guenther, 2011). Selain itu minyak atsiri sedap malam mengandung senyawa eugenol yang dapat dimanfaatkan sebagai zat antioksidan. Bunga sedap malam dikenal memiliki kesegaran yang mampu bertahan lama. Meskipun telah dipotong kesegaran bunga sedap malam dapat bertahan selama 510 hari. Hal ini mendorong peneliti untuk memanfaatkan limbah bunga sedap malam menjadi minyak atsiri. Selain itu, harga minyak atsiri bunga sedap malam termasuk tinggi, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada limbah bunga sedap malam. Pemanfaatan limbah sedap malam menjadi ekstrak ini dilakukan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi memiliki kelebihan yaitu alat yang dibutuhkan mudah dan murah, metodenya mudah untuk dilakukan. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelarut heksana dan petroleum eter. Kedua perlarut dipilih berdasarkan karakteristik minyak atsiri bunga sedap malam yang bersifat nonpolar, sehingga dipilih pelarut yang juga bersifat non polar. Selain itu kedua pelarut bersifat selektif dalam melarutkan zat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hasil ekstraksi limbah bunga sedap malam. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menggali potensi minyak atsiri limbah sedap malam sebagai antioksidan.
4
1.2.
Rumusan Masalah
1. Belum ada penelitian mengenai ekstraksi limbah bunga sedap malam menggunakan metode maserasi. 2. Belum diketahui karakteristik dari minyak yang dihasilkan dari limbah bunga potong sedap malam ini, sehingga dibutuhkan pengujian karakteristik terhadap minyak yang dihasilkan. 3. Belum ada penelitian mengenai potensi hasil ekstraksi dari limbah bunga sedap malam menjadi antioksidan.
1.3.
Batasan Masalah 1. Bunga potong yang digunakan sebagai objek penelitian adalah limbah bunga sedap malam di Kotabaru Yogyakarta. 2. Limbah yang digunakan berupa mahkota bunga sedap malam. 3. Metode yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut heksana dan petroleum eter. 4. Jenis bunga sedap malam tidak dibedakan. 5. Pengujian warna didasarkan pada pengamatan visual.
1.4.
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui rendemen ekstrak limbah bunga sedap malam. 2. Mengetahui karakteristik hasil ekstraksi limbah bunga sedap malam didasarkan pada warna, berat jenis, indeks bias, bilangan asam, bilangan ester.
5
3. Mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak bunga sedap malam dengan metode DPPH.
1.5.
Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang proses
ekstraksi minyak atsiri dari limbah bunga potong sedap malam dengan menggunakan metode maserasi. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diketahui karakteristik dari ekstrak yang dihasilkan sehingga dapat diproduksi dengan skala yang lebih besar. Selain itu, dapat menggali potensi ekstrak limbah bunga potong sedap malam menjadi antioksidan.