BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis contohnya rumah sakit terdapat manajemen yang akan melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan. Salah satu sumber daya di dalam perusahaan adalah persediaan obat. Adanya persediaan obat yang cukup untuk melayani permintaan pasien, merupakan faktor yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan usaha rumah sakit. Jika terjadi penumpukan persediaan obat dalam jumlah yang berlebihan yang disebabkan oleh buruknya perputaran persediaan obat akan menimbulkan beberapa masalah seperti persentase kecocokan antara barang dan stok komputer atau kartu stok, persentase nilai obat yang kadaluarsa dan atau rusak, persentase stok mati, stok berlebih, stok kosong. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul pada perputaran persediaan obat maka diperlukannya sistem pengendalian internal. Pengendalian internal ini merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian internal dianggap penting karena akan mempengaruhi setiap aspek operasional perusahaan. Pengendalian internal ini dapat membantu pihak manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian, baik yang langsung maupun tidak langsung. Pengendalian internal juga diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diindetifikasi.
1
2
Pengendalian internal mempunyai tujuan untuk melindungi kekayaan perusahaan dengan cara-cara meniadakan pemborosan, penyalahgunaan dan yang dapat meningkatkan efisiensi kerja dari seluruh anggota organisasi perusahaaan. Tujuan pengendalian internal itu dapat tercapai bila elemen dari pengendalian itu sendiri benar-benar dilaksanakan dan agar pengendalian itu sendiri berjalan secara efektif, diperlukan suatu bagian tersendiri dalam perusahaan yang kedudukannya harus independen terhadap kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di perusahaan tersebut untuk mengawasi dan menilai keefektivan pengendalian internal. Pengendalian internal yang efektif dapat membantu pihak perusahaan menjaga assetnya, memastikan keandalan dan keakuratan pelaporan keuangan, meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen, serta penyimpangan dan pelanggaran terhadap aspek kehati-hatian, karena pengendalian internal merupakan sistematika yang dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan dengan adanya sistem pengendalian internal yang efektif segala aktivitas akan dikontrol dengan baik. Pengendalian internal akan selalu berada dan mempengaruhi semua kegiatan perusahaan, selain itu pengendalian internal dapat dipandang sebagai sistem sosial yang mempunyai wawasan makna khusus yang berada dalam suatu organisasi. Dimana fungsi dari pengendalian internal ini adalah untuk menilai sesuatu yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran kepada manajemen suatu perusahaan
3
Persediaan obat merupakan salah satu asset rumah sakit yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan rumah sakit untuk memperoleh pendapatan. Persediaan obat harus dikelola dan dicatat dengan baik agar rumah sakit dapat menjual obatnya serta memperoleh pendapatan sesuai tujuannya. Instalasi farmasi harus memperhatikan pengelolaan persediaan obatobatannya agar tidak terjadi risiko pada persediaan obat tersebut. Pengelolaan persediaan obat yang baik dapat mengurangi risiko berupa kelebihan, kekurangan, keterlambatan, atau tidak tepatnya pengalokasian biaya untuk obat sehingga efisiensi dan efektivitas biaya dapat terpenuhi. Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi perusahaan, pada kebanyakan perusahaan persediaan merupakan bagian besar yang tercantum dalam neraca. Persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menimbulkan masalah-masalah baru. Oleh karena itu pentingnya sistem pengendalian internal persediaan obat bagi rumah sakit dalam mencapai efektivitas diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan dalam pemenuhan ketersediaan obat di rumah sakit. Pengelolaan persediaan obat-obatan yang baik membutuhkan metode manajemen yang baik pula. Persediaan obat-obatan memerlukan prioritas dan kuantitas yang tepat dalam pemesanan agar tidak terjadi pembengkakan biaya. Ketepatan dalam pemenuhan obat, rumah sakit atau instalasi farmasi dapat menerapkan metode Pareto. Metode Pareto dapat diterapkan sebagai pengendalian persediaan, Karena terdapat penggolongan jenis obat yang disusun berdasarkan total jumlah dan harga, dimana hasil penggolongan ini akan menjadi obat
4
Golongan A, Golongan B, dan Golongan C. Obat yang termasuk Golongan A perlu perhatian intensif dan sistem yang cermat karena memerlukan kuantitas obat yang minimal tetapi memiliki nilai yang maksimal. Obat Golongan B memerlukan pengendalian yang periodik dengan sistem yang lebih sederhana dari obat Golongan A, sedangkan obat golongan C merupakan golongan obat yang memiliki kuantitas banyak tetapi memiliki nilai minimal. Metode ini sesuai dengan karakteristik obat rumah sakit yang memiliki jenis dan jumlah yang banyak dan beragam, tetapi memerlukan prioritas dalam penggunaannya (Muhatir, 2013) Berdasarkan alasan di atas, maka penelitian ini penulis mengangkat judul “Analisis Pengendalian Internal Atas Persediaan Obat Berbasis Segmen (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT ISLAM AISYIYAH MALANG)”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana pengendalian internal persediaan obat berdasarkan segmen pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang ?
2.
Apakah pengendalian internal persediaan obat di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang sudah sesuai dengan tujuan pengendalian perusahaan ?
5
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah: 1.
Untuk mendeskripsikan pengendalian internal persediaan obat berdasarkan segmen yang ada di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang.
2.
Untuk menilai kesesuaian pengendalian internal persediaan obat di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang dengan tujuan pengendalian perusahaan.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang untuk mengambil
keputusan/kebijakan
berkenaan
dengan
persediaan
dan
pengendaliaan atas persediaan obat. 2.
Bagi Pengembang Iptek Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi pembaca berkenaan dengan sistem pengendalian internal atas persediaan obat.