1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah M ahluk hidup diciptakan dengan jenis, bentuk dan rupa yang berbeda-beda, namun semua mahluk hidup itu saling terkait satu sama lain dalam banyak hal di kehidupannya. Keterkaitan antara mahluk hidup salah satunya dapat dilihat dari adanya rantai makanan yang baik disadari maupun tidak disadari terjadi setiap hari di sekitar kita. M anusia adalah salah satu dari makhluk hidup yang diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk sosial. Artinya ia membutuhkan makhluk hidup lain dalam 1
kehidupannya . Untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial, manusia di samping membutuhkan manusia, juga membutuhkan juga hewan. M empunyai hewan peliharaan bukan menjadi hal yang aneh di zaman sekarang. M anusia memiliki hewan peliharaa n dengan berbagai alasan dan dan tujuan, antara lain menjadi hobi, teman main, dan bahkan tidak jarang yang menganggap hewan peliharaan sebagai keluarga. M emiliki hewan peliharaan memiliki manfaat, berikut adalah beberapa 2
manfaat yang bisa didapatkan dengan memiliki hewan peliharaan : 1. M elakukan Aktivitas Fisik
1
Bentham Hilli M ughniyah M uhasibie, “Rantai M akanan”, Ensiklopedia Kecilku, diakses dari http://ensiklopedia-kecilku.blogspot.com/2012/01/rantai -makanan.html pada tanggal 30 september 2014 pukul 16.46 2
Anonim, “M anfaat Hewan Peliharaan Terhadap Kesehatan”, Berita Kesehatan, diakses dari http://info-kesehatan-ala mi.blogspot.com/2013/09/manfaat-hewan-peliharaan-te rhadapkesehatan.html, pada tanggal 30 September 2014 pukul 13.20
2
M emelihara hewan peliharaan seperti anjing cenderung membuat Anda maupun keluarga Anda untuk melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan
biasa
atau
sekedar
bermain
ditaman.
M enurut
penelitian tentang tingkat aktivitas fisik dari 2.071 anak di Inggris, yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Nutrition and
Physical
Activity,
memiliki
hewan
peliharaan
sangat
berhubungan dengan tingkat aktivitas seseorang. 2. M eningkatkan Kesehatan Jantung Hasil dari studi kesehatan yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention selama 20 tahun menemukan bahwa memiliki kucing menawarkan perlindungan terhadap penyakit jantung yang kronis. Studi lain yang dipublikasikan dalam Frontiers in P sychology menunjukkan bahwa memiliki anjing membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah. 3. Proteksi Terhadap Alergi Suatu
studi
yang
diterbitkan
dalam
jurnal
Clinical
and
Experimental Allergy, menemukan bahwa orang yang memiliki kucing di rumah dapat mengurangi kemungkinan gejala dari reaksi alergi, pada bayi dan balita. 4. Hubungan Sosial Yang Lebih Baik Hewan peliharaan menawarkan persahabatan yang mungkin sangat bermanfaat bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, seperti autisme. M enurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of
3
Personality
and
Social
Psychology,
hewan
peliharaan
dapat
membantu membuat Anda atau anak Anda merasa lebih baik setelah mengalami penolakan sosial. Penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa
memiliki hewan peliharaan, seperti anjing, tampaknya
meningkatkan interaksi sosial antara manusia. 5. M anajemen Kesehatan Yang Lebih Baik Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Seizure melihat bahwa manfaat dari kepemilikan hewan peliharaan keluarga di rumah tangga dengan seseorang yang hidup dengan epilepsi. Para peneliti menemukan bahwa memiliki hewan peliharaan mengurangi kejang dan dapat mengurangi stres dan meningkatkan keterampilan mental pasien. Hal ini pada gilirannya dapat mengurangi dampak epilepsi dan kondisi kronis lainnya. Saat ini sangat mudah untuk mendapatkan hewan peliharaan karena
perdagangan
hewan
banyak
dan
mudah
untuk
diakses.
Kebersamaan antara hewan dan manusia dalam waktu yang lama akan menciptakan suatu ikatan batin di antara mereka. Oleh karena itu tidak heran banyak pemilik hewan memberikan kasih sayang yang besar dan mengeluarkan biaya yang banyak di kala hewan peliharaannya itu sakit. M anusia selaku pemilik atau pengelola hewan harus memperhatikan kesejahteraan hewan. Ada lima asas kesejahteraan hewan yang perlu diperhatikan manusia selaku pemilik atau pengelola hewan untuk
4
memastikan hewan tersebut telah memenuhi syarat untuk dapat dikatakan telah sejahtera hidupnya, yaitu : 1. Bebas dari rasa lapar, haus, dan malnutrisi (kekurangan nutrisi); 2. Bebas dari rasa sakit dan tidak nyaman. 3. Bebas dari rasa takut dan tertekan; 4. Bebas dari kesakitan, luka dan penyakit; 3
5. Bebas untuk mengekspresikan pola perilaku normal . Ikatan yang tim bul di antara manusia dan hewan peliharaannya semakin
erat
seiring
dengan
berjalannya
waktu.
Sakitnya
hewan
peliharaan seseorang pasti akan memberikan dampak kepada pemilik hewan, baik secara psikologis berupa kekhawatiran terhadap keadaan hewan, maupun kekhawatiran dalam
hal kesehatan berupa resiko
penularan penyakit yang diderita oleh hewan peliharaannya. Orang – orang yang memiliki hewan peliharaan dan memiliki hubungan yang erat dengan hewan peliharaannya pasti akan memenuhi semua kebutuh an yang diperlukan oleh hewan peliharaannya, namun demikian pasti akan ada suatu kondisi dimana pemilik hewan sudah merawat dan menjaga hewan sebaik mungkin tetapi hewan tersebut tidak dapat disembuhkan. Ketika pemilik hewan sadar bahwa hewan peliharaannya sakit, pasti mereka akan membawa hewan peliharaannya ke dokter hewan dan mencari berbagai cara untuk menyembuhkannya. Didorong oleh hal tersebut, keberadaan 3
Epifanius Ivan, “Eksistensi Pasal 302 KUHP Terdahap Tindak Pidana Penganiayaan
Hewan di Indonesia”, Jurnal Ilmiah universitas Atma Jaya Yogyakarta, di akses dari http://ejournal.uajy.ac.id/6023/1/Jurnal% 20HK09568.pdf pada hari Kamis, 25 Desember 2014, pukul 23.26
5
rumah sakit dan klinik hewan menjadi suatu kebutuhan bagi pemilik hewan.Keberadaan Rumah sakit hew an dan klinik hewan mulai berdiri di mana – mana, baik yang dimiliki pemerintah maupun pihak swasta. Salah satu Klinik hewan yang berada di Yogyakarta adalah Lab. Klinik “Klinik Hewan Jogja” yang berada di Jalan Pamularsih N o.55 K laseman, Condongcatur (U tara Terminal Condongcatur), Yogyakarta. Lab Klinik “Klinik Hewan Jogja” didirikan dengan latar belakang Adanya kenyataan bahwa
banyak
orang
yang
dalam
kehidupan
sehari-hari
memerlukan hewan kesayangan namun di sisi lain banyak penyakit manusia yang terkait dengan keberadaan hewan, sehingga perlu adanya laboratorium
klinik
khusus
hewan
untuk mendukung
pemeriksaan
kesehatan hewan kesayangan maupun hewan piaraan. Berdasarkan latar belakang tersebut, Keluarga Senawi membangun Lab. Klinik “Klinik Hewan Jogja” (KHJ) sebagai salah satu sarana pengabdian yang diresmikan pada tanggal 23 Juni 2013 oleh Bupati Sleman, Bapak Drs. H. 4
Sri Purnomo, M .Si. Lab.Klinik "Klinik Hewan Jogja" merupakan klinik yang
memberikan
pelayanan
atas
kebutuhan
pelayanan
dikarenakan K linik Hewan Jogja buka 24 jam selama 7 hari.
24
jam
5
Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungin masyarakat dari berbagai wabah dan penyakit hewan yang ada di Indonesia, bahwa terwujudnya tingkat kesehatan yang setinggi-tingginya 4
Lab Klinik “Klinik Hewan Jogja” , Sejarah , diakses dari
http://klinikhewanjogja.com/main/sejarah/ pada tanggal 19 M aret 2015 5 Berdasarkan hasil wawancara dengan Prof. Dr. Drh. Ida Tjahaj ti. M S. pada tanggal 27 M aret 19.20
6
bagi
rakyat
Indonesia
merupakan
salah
satu
bagian
dari
tujuan
pembangunan nasional. Untuk itu pemerintah memegang peran penting dalam pemberantasan penyakit hewan menular strategis yang dianggap membahayakan masyrakat. Salah satu penyakit mematikan yang da pat diderita oleh hewan adalah penyakit rabies. Penyakit rabies merupakan salah satu dari 25 penyakit hewan menular strategis baru yang dianggap mengancam Bersamaan
kesehatan dengan
toxoplasmosis
masyarakat
avian
sebagaimana
yang
influenza, disebutkan
ditemukan
anthrax,
di
Indonesia.
leptospirosis,
didalam
Sosialisasi
hingga Kajian
Otoritas Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah M ada, pada tanggal 4 Desember 2014. Sejalan dengan fungsi tersebut maka pemerintah membuat suatu kebijakan yang m ana lakukan untuk mencegah penularan penyakit hewan menular strategis sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 Undang – undang N o.18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Demi mewujudkan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, pemerintah dapat melakukan pemberantasan sebagaimana disebutkan dalam pasal 44 Undang – undang peternakan dan kesehatan hewan dengan cara diantaranya penutupan daerah, pembatasan lalu lintas hewan, pengebalan hewan, pengisolasian hewan sakit atau terduga sakit, penanganan hewan sakit, pemusnahan bangkai, pengeradikasian penyakit hewan, dan pendepopulasian hewan. Depopulasi, merupakan salah satu cara pemerintah untuk melakukan pemberantasan penyakit hewan menular strategis, salah satu cara untuk melakukan depopulasi adalah dengan cara
7
Suntik mati terhadap hewan yang positif terjangkit penyakit rabies. American Veterinary M edical Association menyatakan bahwa: ”if your pets is term inally ill or critically injured, or if the financial or the emotional cost of treatment is beyond your means, euthanasia may be a valid option”
6
M anusia sebagai subjek hukum memiliki hak dan kewajiban. Salah satu hak yang dimiliki oleh manusia adalah hak mutlak, yang mana hak ini dapat diberlakukan terhadap setiap orang tanpa terkecuali. Salah satu hak mutlak yang dimiliki manusia adalah hak kebendaan baik atas benda berwujud maupun benda tidak berwujud, dan benda bergerak maupun benda
tidak
bergerak.
Setiap
orang
menghormati hak mutlak yang dimiliki bertentangan
dengan
ketertiban
memiliki
kewajiban
untuk
oleh orang salin selama tidak
umum.
Hak
mutlak
juga
dapat
dipertahankan, namun apabila hak mutlak tersebut mengganggu ketertiban umum dan kepentingan umum maka dimungkinkan adanya pencabutan hak. Sesuai dengan hal tersebut, apabila pemilik atas pasien rabies dimungkinkan untuk dicabut hak milik atas hewan tersebut karena rabies merupakan salah satu
penyakit hewan menular strategis yang dapat
membahayakan kepentingan umum, karena hal itu lah dimungkinkan adanya tindakan depopulasi dengan cara suntik mati bagi hewan yang 6
American veterinary M edical Association, Pet Euthanasia How Do I know it’s Time? ,
Brosur Kedokteran, diakses dari https://ebusiness.avma.org/files/productdownloads/pet_euth_brochure.pdf pada tanggal 10 M aret 2015, pukul 11;31
8
positif terjangkit penyakit rabies, Namun demikian dengan tindakan suntik mati berarti bahwa pemilik hewan kehilangan hewan peliharannya yang mungkin sudah bersama dengannya dalam waktu yang lama dan sudah terjalin hubungan erat diantara keduanya. Bagaimana dengan hak mutlak atas kebendaan yang dimiliki pemilik hewan atas tindakan suntik mati yang dilakukan terhadap hewan peliharaannya? Apakah ada perlindungan atas hak kebendaannya? Berdasarkan uraian diatas saya mengangkat judul “ Perlindungan Hak Keperdataan Pemilik Hewan Terhadap Tindakan Suntik Mati Bagi Pasien R abies D i Lab Klin ik “Klin ik Hewan Jogja” Y ogyakarta” sebagai judul penelitian untuk mengkaji lebih lanjut mengenai masalah – masalah yang timbul dari isu tersebut.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis menemukan beberapa masalah yang akan dibahas dalam penyusunan penulisan hukum sebagai berikut: 1. Apakah Hak keperdataan pemilik hewan atas pasien rabies akan selalu terlindungi dengan adanya tindakan suntik mati ? 2. Bagaimanakan konsekuensi yuridis dari hilangnya hak milik yang dimilik pemilik hewan tersebut ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan utama dari penelitian ini dikualifikasikan menjadi dua, yaitu :
9
1. Tujuan Objektif Tujuan objektif dari penelitian ini adalah mengetahui dan mengkaji masalah dalam hukum perdata, khususnya dalam hukum kesehetan mengeanai : a.
Apakah Hak keperdataan pemilik hewan atas pasien rabies akan selalu terlindungi dengan adanya tindakan suntik mati di Lab Klinik “Klinik Hewan Jogja”, Yogyakarta
b.
Bagaimanakan konsekuensi yuridis dari hilangnya hak milik yang dimilik pemilik hewan tersebut.
2. Tujuan Subjektif a. Untuk memperoleh data dan bahan – bahan yang relevan dengan
topik
Penulisan
yang
Hukum
diteliti sebagai
dalam salah
rangka satu
penyusunan
prasyarat
untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah M ada. b. Sebagai sumbangsih pemikiran bagi masyarakat umum, agar masyarakat
mengetahui
bagaimana
perlindungan
hak
keperdataan pemilik hewan terhadap tindakan suntik mati bagi pasien rabies di Lab Klinik “Klinik Hewan Jogja” Yogyakarta
D. Keaslian Penelitian Untuk
mengetahui
keaslian
penelitian,
penulis
melakukan
penelusuran penelitian pada referensi dan hasil penelitian baik dari media cetak maupun media elektronik. Sepanjang penelusuran yang telah
10
dilakukan penulis pada berbagai referensi dan penelitian kepustakaan pada sumber kepustakaan khususnya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah M ada, seperti penulisan hukum, disertasi dan sumber kepustakaan lainnya, didapati bahwa terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan topik penulisan hukum dengan judul “Perlindungan Hak Keperdataan Pemilik Hewan Terhadap Tindakan Suntik Mati Bagi Pasien Rabies Di Lab Klinik “Klinik Hewan Jogja” Yogyak arta” Penulisan hukum tersebut adalah 1.
Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Klien (Pemilik Hewan) dalam perjanjian Terapeutik di R umah Sakit Hewan Prof Soepari Yogyakarta
yang
disusun
oleh
Khilmy
Rosyidah
(09/282050/HK/18067) dengan rumusan masalah sebagai berikut : a.
Bagaimana pelaksanaan perjanjian terapeutik antara klien dengan dokter hewan di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparw i Yogyakarta ?
b.
Bagaimana
perlindungan
hukum
terhadap
klien
dalam
perjanjian terapeutik di Rumah Sakit Hewan Prof.Soeparwi Yogakarta ?
7
Perbedaan mendasar diantara kedua penelitian tersebut merupakan tempat dilakukannya penelitian. Namun demikian, terdapat kesamaan dalam permasalahan yang mendasar yaitu perlindungan hukum klien rumah sakit, perbedaan yang terdapat antara penelitian tersebut dengan 7
Khilmy Rosyidah, 2013, Perjanjian Terapeutik di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi Yogyakarta, Fakultas Hukum Universitas Gadjah M ada
11
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah perlindungan hukum yang dibahas dalam penelitian penulis bersifat lebih khusus yaitu perlindungan hukum untuk klien yang mendapatkan tindakan medis tertentu, yang dalam penelitian penulis adalah tindakan suntik mati terhadap pasien rabies, sedangkan perlindungan hukum yang dikaji dalam penelitian ini adalah perlindungan hukum
klien dalam
perjanjian
terapeutik yang bersifat umum. 2.
Perlindungan H ukum Terhadap Konsumen Dalam Pe rjanjian Jasa Penitipan Hewan Peliharaan Di Kabupaten Sleman yang disusun oleh
Tata
Hendrata
(09/282604/H K/18152)
dengan
rumusan
masalah: a.
Bagaimana
perlindungan
hukum
bagi
konsumen
dalam
perjanjian jasa penitipan hewan peliharaan? b.
Bagaimana
penyelesaian
wanprestasi
dalam
perjanjian jasa penitipan hewan peliharaan?
pelaksanaan
8
Perbedaan yang terdapat diantara penelitian tersebut dengan hal yang diteliti oleh penulis terdapat didalam rumusan masalah dan tempat dilakukannya penelitian. Dalam penelitian terse but, perlindungan hukum yang dibahas ditujukan untuk konsumen didalam perjanjian jasa penitipan hewan, sedangkan perlindungan yang dibahas oleh penulis ditujukan untuk pemilik hewan yang mendapatkan tindakan suntik mati dan untuk tempat penelitian, penelitian tersebut dilakukan di Rumah sakit Hewan Soeparwi 8
Tata Hendrata, 2013, Perjanjian Jasa Penitipan Hewan Peliharaan di Kabupaten Sleman, Fakultas Hukum Universitas Gadjah M ada.
12
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dilaksanakan di Lab Klinik “Klinik Hewan Jogja” Berdasarkan uraian – uraian yang telah penulis kemukakan diatas, maka penulis menyimpulkan bawah penelitian ini asli dan layak untuk diteliti. Namun apabila terdapat penelitian serupa diluar pengetahuan penulis, diharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi.
E. Manfaat Penelitian M anfaat dari penelitian ini adalah: 1.
M anfaat akademis a.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menjadi
sumber
informasi
di
bidang
hukum
perdata,
khususnya dalam perlindungan hak keperdataan yang dimiliki oleh pemilik hewan atas tindakan suntik mati. Dengan demikian pembaca atau calon peneliti lain akan sema kin mengetahui tentang hak-hak apa yang dimilikinya agar tidak ada pihak yang dirugikan atas tindakan yang dilakukan oleh dokter hewan. b. Dapat dijadikan pedoman bagi para pihak atau peneliti lain yang ingin mengkaji secara mendalam
tentang hukum
kesehatan serta masalah yang berkaitan dengan isi penelitian ini. 2.
M anfaat bagi penulis
13
a.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pengetahuan penulis dalam bidang Hukum Kesehatan, khususnya mengenai perlindungan hak keperdataan pemilik hewan.
b.
M enambah
pengetahuan
tentang
praktik
dalam
bidang
kedokteran hewan mengenai apa yang harus dilakukan oleh seorang dokter hewan untuk dapat melakukan tindakan medis berupa suntik mati tanpa menghilangkan hak keperdataan yang dimiliki oleh pemilik hewan. c. M emperoleh data yang dibutuhkan penulis dalam rangka penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu prasyarat kelulusan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah M ada 3.
M anfaat bagi instansi terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam rangka pememberian
layanan
yang
lebih
baik
kepada
masyarakat,
khususnya bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan agar perlindungan hukumnya semakin terjamin. 4.
M anfaat bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan
ilmu
pengetahuan
pada
umumnya,
dan
pengembangan ilmu kesehatan hewan pada khususnya 5.
M anfaat bagi pengembangan hukum di Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi berupa masukan bagi pemerintah maupun instansi yang berwenang untuk
14
mengambil suatu kebijakan hukum, terutama yang menyangkut masalah perlindungan hak keperdataan pemilik hewan.