BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, listrik adalah salah satu komponen
terpenting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh manusia membutuhkan listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga listrik, energi listrik dibangkitkan oleh pembangkit dan selanjutnya di transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.
Mengingat begitu
pentingnya energi listrik bagi manusia, maka dibutuhkan perangkat-perangkat yang dapat menjaga kehandalan dan keamanannya. Isolasi adalah salah satu perangkat yang dapat menjaga kehandalan dan keamanan pada sistem tenaga listrik karena dapat memisahkan secara elektris dua buah atau lebih penghantar yang berdekatan sehingga tidak terjadi kebocoran arus atau dalam hal gradien tinggi, tidak menimbulkan loncatan api (flashover). Pada saluran transmisi yang menggunakan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) memiliki tegangan kerja yang tinggi (sekitar 500 kV) untuk mengurangi besarnya kerugian akibat adanya jatuh tegangan yang disebabkan oleh pengiriman tenaga listrik dengan jarak yang jauh. Tingginya tegangan kerja yang dimiliki membuat SUTET, SUTT (saluran udara tegangan tinggi), maupun jaringan distribusi diperlengkapi dengan suatu sistem isolasi yang memastikan tidak ada kontak langsung antara tiang penyangga dengan penghantar tegangan tingginya. Sistem isolasi yang terpasang pada saluran transmisi 1
2
biasanya memiliki batas tegangan ketahanan tertentu sesuai dengan spesifikasi dari pabrik isolasi tersebut. Namun tegangan ketahanan ini dapat berubah karena pengaruh alam, contohnya seperti paparan sinar matahari dengan kandungan radiasi yang dapat mempercepat proses penuaan, penyusutan, dan pemuaian karena perubahan suhu, pengotoran oleh karena zat-zat korosif dan induktif tertentu yang dapat mengurangi kemampuan isolasinya, serta pengaruh kondisi hujan maupun salju. Dengan adanya persoalan mengenai pengaruh alam yang dapat mengurangi kemampuan dari sebuah isolator, maka dari itu skripsi ini akan meneliti seberapa besar pengaruh curah hujan pada tegangan bolak-baik lewat denyar terhadap sebuah isolator gantung. 1.2
Perumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan sehubungan dengan latar belakang
penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Pengaruh variasi cacah isolator gantung pada tegangan bolak-balik lewat denyar.
2.
Tegangan bolak-balik lewat denyar isolator gantung saat kondisi kering dan kondisi basah perlu dikaji.
3.
Perubahan curah hujan pada tegangan bolak-balik lewat denyar isolator gantung.
1.3
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
karakteristik isolator gantung yang dipasang seri terhadap tegangan bolak-balik
3
lewat denyar, serta pengaruh curah hujan kota Yogyakarta pada tegangan lewat denyar isolator gantung keramik, sehingga dapat dianalisa akibat yang terjadi pada suatu saluran distribusi. 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui pengaruh variasi cacah isolator gantung pada tegangan bolakbalik lewat denyar.
2.
Mengetahui dan membandingkan hasil pengujian tegangan lewat denyar pada isolator gantung saat kondisi kering dan kondisi basah.
3.
Mengetahui pengaruh perubahan curah hujan pada tegangan bolak-balik lewat denyar pada isolator gantung.
1.5
Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah, maka dibuat batasan-batasan masalah
yang akan menspesifikasikan hal-hal yang akan dibahas. Batasan-batasan masalah itu sebagai berikut : 1.
Isolator gantung yang diuji adalah 5 isolator gantung.
2.
Area hujan yang dibuat memiliki luas 0,1 m2
3.
Kondisi hujan yang ditiru adalah hujan berupa tetesan air dengan curah hujan rintik, gerimis, dan deras.
4.
Air yang digunakan adalah air PDAM yang yang dianggap sebagai air hujan.
4
5.
Tetesan hujan yang diberikan mengabaikan proses sirkulasi air, sehingga yang menjadi fokus penelitian adalah kondisi hujan disekitar isolator saja dengan curah hujan yang berbeda-beda.
6.
Tekanan udara, kelembaban, dan suhu tidak dapat disesuaikan dengan kondisi pada saat hujan oleh karena keterbatasan kemampuan daripada ruang uji.
7.
Simulator diletakkan tegak lurus terhadap isolator agar sesuai dengan kondisi hujan sesungguhnya dengan mengabaikan pengaruh angin yang dapat mengubah arah tetesan hujan.
8.
Pengamatan yang dilakukan lebih menitikberatkan pada pengartuh variasi curah hujan yang diberikan pada suatu isolator, sehingga kecepatan jatuh tetesan air hujan diabaikan.
1.6
Metode dan Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan data yang lengkap, akurat,
objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu dalam penyusunan laporan skripsi ini dibutuhkan metode pengumpulan data secara sistematis. Pengumpulan data dilakukan melalui berbagai macam metode. Metode tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Metode Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung obyek yang diamati. Pengujian dilakukan terhadap bahan uji secara langsung di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
5
2.
Metode Wawancara, dilakukan dengan dosen pembimbing baik dosen pembimbing I atau pembimbing II, dengan laboran di laboratorium, dan dengan semua pihak yang bisa membantu.
3.
Metode Pustaka, yaitu dengan membaca buku, artikel, dan makalah, serta browsing di internet.
1.7
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan
18 November 2013 dan dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. 1.8
Sistematika Penulisan Laporan Sistematika untuk penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bab I
: Pendahuluan
Berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, metode dan pengumpulan data, waktu dan tempat penelitian, serta sistematika penulisan laporan. 2.
Bab II
: Dasar Teori
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pengertian isolasi, kegagalan bahan isolasi, karakteristik isolator gantung, konsep hujan beserta klasifikasinya berdasarkan intensitas/curah hujannya, flashover pada isolator padat, prinsip
6
pengujian isolator pada kondisi basah, dan
beberapa teori yang
mendukung. 3.
Bab III : Metodologi Metodologi berisi cara simulasi dan pengenalan singkat mengenai pengambilan data, alat, bahan, dan tahap-tahap pengujian.
4.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Analisis Bab ini berisi mengenai data hasil pegujian tegangan bolak-balik lewat denyar dari hasil pengujian menggunakan simulator hujan, perhitungan tegangan gagal standar pada isolator 10 kV dengan variasi cacah isolator seri, perbandingan hasil pengujian dengan data pabrikan, dan pengaruh curah hujan pada tegangan lewat denyar isolator gantung.
5.
Bab V
: Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian dan analisis, serta saran untuk perkembangan penelitian selanjutnya. .