BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha berkembang begitu cepat dan pesat, tidak hanya di perkotaan tetapi sudah merambah sampai tingkat pelosok pedesaan. Mulai dari usaha kecil menengah sampai bisnis skala besar, pertumbuhan bisnis yang begitu cepat otomatis akan memunculkan persaingan yang sangat ketat terhadap produk maupun layanan jasa yang ditawarkan. Baik dalam persaingan lokal, nasional, maupun internasional.1 Dalam hal melakukan persaingan penjualan suatu produk atau jasa,pada umumnya sebuah perusahaan menggunakan berbagai bentuk pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan. Bentuk utama pemasaran meliputi tenaga penjualan, iklan, direct-mail, kemasan produk, kupon, publisitas dan bentuk pemasaran lainnya. Secara keseluruhan, aktivitas – aktivitas pemasaran tersebut merupakan komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran terdiri dari 4 set keputusan yang saling terkait berupa : product, price, place (distribution), dan promotion.2
1
Strategi Bisnis Di Era Globalisasi (2013, Juni).Menoreh.Net [online]. Diakses tanggal 28 April 2014 dari www.menoreh.net/2013/06/strategi-bisnis-di-era-globalisasi.html 2 Shimp, Terence A. 1999. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisisi ke-5/jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta
1
Salah satu bank pemerintah pertama di Indonesia Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang berdiri tanggal 16 Desember 1895 di purwokerto, Jawa Tengah. Bank Rakyat Indonesia tetap konsisten pada pelayanan masyarakat kecil. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Kredit Usaha Rakyat (KUK) dari tahun ke tahun. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan Indonesia, Bank Rakyat Indonesia berkembang pesat. Bukan hanya tersebar diseluruh pelosok Indonesia, tetapi Bank Rakyat Indonesia memiliki perwakilan di luar negeri, seperti Kantor Perwakilan – Hongkong. Selain itu Bank Rakyat Indonesia menempatkan dirinya sebagai bank lokal yang paling produktif mencetak laba di Indonesia sejak tahun 2005. Bank Rakyat Indonesia merasa perlu mengembangkan produk dan menciptakan program penjualan yang tepat untuk merebut pangsa pasar khusunya pasar perkotaan karena karakteristik pasar perkotaan yang cenderung memiliki banyak keinginan. Bank BRI memiliki produk simpanan yang sudah berjalan lama yaitu, tabungan BritAma yang melayani segmen pasar mulai dari usia 17 tahun sampai dengan lebih dari usia 60 tahun dengan profesi yang beragam. Jika mengkaji lebih mendalam terlihat bahwa segmen orang tua merupakan segmen yang dominan karena biasanya sebagai pihak orang tua sebagai pihak pengambil keputusan, khususnya untuk produk perbankan. Salah satu produk Bank BRI yang menjadi aspek sasaran khusus untuk anak–anak di seluruh Indonesia, menciptakan tabungan BritAma Junio dengan tujuan untuk melatih anak dari usia dini untuk belajar menabung.
2
Tabel 1. Diversifikasi produk tabungan diawali dengan melihat segmen pasar tabungan BRI BritAma sebagai berikut :
SES*) Profesi
17 – 25 Tahun Orang tua A, B - Pelajar SMU - Mahasiswa
Gaya Hidup/ - Dinamis Behavior - Formal & Informal Psychographic Price *Social Economic Strata
DEMOGRAFIC >25 – 45 Tahun Orang tua A, B Ibu RT Pekerja Manager Profesional
- Dinamis - Formal
>45 Tahun Orang tua A+, A, B - Ibu RT - Pekerja - Manager - Profesional - Pengusaha - Dinamis - Formal
Price& Value
Value & Quality
-
Tabel 2. Segmentasi pasar tabungan BRI BritAma Junio sebagai berikut :
SES*) Profesi
0 - 5 Tahun Orang tua A, B - Balita - Mahasiswa
Gaya Hidup/ - Dinamis Behavior - Formal & Informal Psychographic Price
DEMOGRAFIC >5 – 10 Tahun Orang tua A, B Ibu RT Pekerja Manager Profesional
- Dinamis - Formal
>11 - 17 Tahun Orang tua A+, A, B - Ibu RT - Pekerja - Manager - Profesional - Pengusaha - Dinamis - Formal
Price& Value
Value & Quality
-
Tabungan BritAma Junio menjadi alat yang dapat menarik perhatian anak sekaligus orang tua untuk berhubungan dengan Bank BRI yang disebut dengan Tabungan BritAma Junio dengan segmentasi anak usia 0 tahun sampai dengan 17
3
tahun yang memiliki fasilitas dan fitur menarik bagi anak di desain khusus menggunakan 3 (tiga) karakter Warner Bros, yaitu Superman, Tom and Jerry, dan Tweety. Hal ini dilakukan antara lain karena anak dapat berperan dalam tiga pasar sekaligus yaitu sebagai primary market, secondary market, dan future market. Anak sebagai primary market adalah meskipun orang tua sebagai pihak yang dominan dalam pengambilan keputusan, namun dalam hal ini anak juga dapat memutuskan sendiri untuk membeli produk yang diinginkannya. Anak sebagai secondary market dimana anak dapat mempengaruhi orang tua dalam keputusan pembelian (influencer). Anak sebagai future market adalah apa yang digunakan dapat mempengaruhi pembelian dimasa yang akan datang. 3 Dengan mendapatkan
melakukan
pembukaan
hadiah/merchandaise
tabungan
langsung
BRI
dengan
BritAma
Junio
gambar/design
akan
karaker
Superman, Tom and Jerry, Tweety. Selain itu, nasabah anak akan mendapatkan beberapa kemudahan dan fasilitas / akses ke berbagai tempat rekreasi, education centers, dan tempat bermain lainnya di seluruh Indonesia selama program promosi yang berlaku. Dengan demikian promosi pemasaran langsung (direct marketing) produk tabungan BRI BritAma Junio menarik banyak minat nasabah BRI untuk melakukan pembelian produk tersebut. Dalam melakukan promosi pemasaran produk tabungan BritAma Junio, pihak Manajemen Bank BRI Jakarta Tanah Abang menggunakan promosi pemasaran 3
ibid
4
langsung (direct marketing). Hal ini dilatarbelakangi oleh keunggulan produk tabungan BritAma Junio sebagai produk yang dipasarkan bersama tabungan BritAma sebagai bundled product, sehingga untuk mendapatkan tabungan BritAma Junio diikutsertakan dengan pembukaan tabungan BritAma bagi orang tua. Namun bagi nasabah orang tua atau wali yang sudah memiliki tabungan BritAma dan menginginkan pembukaan tabungan BritAma Junio bagi anaknya, tidak perlu membuka tabungan BritAma yang baru. Nasabah hanya menunjukkan adanya rekening tabungan BritAma dalam bentuk beneficiary owernership ( nama orang tua qq nama anak).4 Dengan melihat ruang lingkup produk dan potensi pasar dari tabungan BritAma Junio, maka Bank BRI Jakarta Tanah Abang melakukan kegiatan promosi pemasaran langsung (direct marketing). Selain dengan menggunakan biaya yang lebih sedikit, promosi direct marketing dianggap lebih efisien oleh pihak pemasar simpanan (funding officer) dan customer service. Adanya hubungan baik yang sudah terjalin dan tingkat kepercayaan antara pihak funding officer dengan nasabah, sehingga lebih memudahkan
promosi
produk
tabungan
BritAma
Junio
untuk
dilakukan
pemasarannya. Aktivitas pemasaran merupakan salah satu aktivitas pokok dalam melakukan bisnis, karena pemasaran menjadi ujung tombak bagi sebuah perusahaan untuk menjual produk yang dihasilkan. Dengan strategi pemasaran yang baik dan sesuai dengan target pasar, tentu saja sangat membantu memperlancar dalam menjual 4
Surat Divisi Dana dan Jasa KPBRI perihal BRI BritAma Junio tanggal 14 April 2009
5
sebuah produk maupun jasayang ditawarkan. Semakin banyak produk terjual ke pasar akan memberikan konstribusi pada peningkatan penerimaan perusahaan,dan pada akhirnya dapat berpengaruh langsung pada pencapaian target keuntungan yang semakin meningkat pula.5 Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar. Untuk konsumen yang pertama kali membeli produk dan jasadari sebuah perusahaan, hendakanya mampu memberikan pelayanan yang ekstra dan maksimal. Memberikan service terbaik dan untuk konsumen yang sudah menjadi pelanggan harus tetap menjaganya dengan menjaga kualitas produk dan jasa yang dimiliki. Sehingga apabila sudah terjalin emosi diantara pengusaha dengankonsumen sebagai pelanggan maka usaha akan terus berjalan dan berumur panjang, sekaligus mampu memikirkan strategi yang dapat menjadi magnet untuk para konsumen datang dan tidak akan beralih ke tempat usaha lainnya.
5
Sunyoto,Danang.2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Penerbit CAPS : Yogyakarta
6
Komunikasi pemasaran harus paham dengan produk maupun jasa yang dimiliki oleh perusahaan.6 Miliaran dana dikeluarkan setiap minggu di Amerika Serikat dan negara – negara lain untuk kegiatan promosi. Sumber – sumber daya yang mahal ini perlu dikelola secara efektif untuk mencapai hasil yang maksimal dari biaya promosi tersebut. Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang - orang mengenai produk – produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran dan masyarakat umum untuk membeli barang – barangnya. Di dalam setiap bentuk promosi memiliki kekuatan – kekuatan dan kelemahan – kelemahan, strategi terpadu memerlukkan kelebihan – kelebihan tiap komponen dalam mendesain bauran promosi yang berbiaya murah.Strategi - strategi promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan agar mampu memberikan suatu promosi yang dapat mempengaruhi keputusan pembeli, sehingga dapat meningkatkan penjualan yang diharapkan dari sebuah perusahaan.7 Promosi merupakan kegiatan yang sangat efektif dan efisien, agar mendapatkan hasil penjualan yang maksimal. Di dalam pengelolaan promosi, perusahaan mengenal adanya bauran promosi. Bauran promosi (promotion mix) terdiri dari : periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka (personal
6
Tantangan Menjadi Marketing Communication and Promotion Staff ( 2013, 18 September) Diakses tanggal 28 April 2014 dari careernews.web.id/jobs/view/1964-Dedy-Sumardi-Tantangan-MenjadiMarketing Communication-and-Promotion-Staff 7 Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis, Edisi ke-4/jilid 2. Penerbit Erlangga : Jakarta
7
selling), hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public realition), pemasaran langsung (direct marketing).8 Dalam menentukan unsur – unsur bauran promosi dari sebuah produk dan jasa, dilihat dari keunggulan atau kebenaran tujuan, khalayak, dan respon seseorang. Pemasar harus memahami proses komunikasi dimana unsur – unsur terpentingnya adalah sumber (source) (penyampai komunikasi), pesan (message) (sekumpulan simbol - simbol), media (medium) (saluran komunikasi), penerima (reciever) (pendengar/penerima sasaran) dan tanggapan (response) (sekumpulan reaksi).9 Dalam hal ini salah satu komponen dari strategi promosi yang dapat menjangkau konsumen yang spesifik dan dapat direspons konsumen secara cepat, yaitu promosi dengan cara pemasaran langsung (direct marketing) yang merupakan presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan menggunakan media surat, katalog, telepon, faksimili, email atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan dengan bebagai macam karakteristik.10 Bentuk promosi yang dilakukan dapat berhubungan langsung dengan pelanggan maupun calon pelanggan tanpa melalui perantara ataupun distributor dan pelanggan menggunakan pemasaran respon langsung. Ada empat komponen dasar di dalam
8
Philip Kotler. Manajemen Promosi, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi ke Enam. Erlangga, 1999 hal 93 9 Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jilid 2. Erlangga, 1997 hal 66 10 Philip Kotler.Manajemen Promosi, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi ke Enam. Erlangga, 1999 hal 248
8
pemasaran langsung (direct marketing), yaitu penawaran, daftar nama (database), tanggapan, pengiriman produk, brosur atau informasi.11Direct Marketing saat ini menjadi komponen penting dalam setiap program pemasaran pada banyak organisasi. Salah satu komponen yang paling utama dalam kegiatan promosi direct marketing adalah database dan daftar pelanggan. Database marketing digunakan pada informasi yang spesifik tentang pribadi nasabah, dan atau prospek untuk implementasi yang lebih efektif dan efisien pada komunikasi pemasaran direct marketing. Direct marketing mengalami perkembangan yang cukup pesat pada tahun 1980 dan 1990. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup dan ekspetasi pembeli. Kemajuan teknologi ditandai dengan datangnya sumber informasi dan bentuk informasi yang baru. Gelombang teknologi ini mendorong tiga perkembangan.
Pertama, kemampuan untuk
menangkap
informasi.
Kedua,
memproses dan menganalisis informasi. Ketiga, merepresentasikan sebagian atau keseluruhan informasi sebagai bentuk dari komunikasi untuk mendorong interaksi agar dapat mengumpulkan lebih banyak informasi.12 Direct marketing memberi keuntungan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Keuntungan bagi pembeli ialah belanja santai, menyenangkan, menghemat waktu, dapat memilih banyak barang, bisa membanding - badingkan harga dan mutu dan berbagai katalog, dapat mengetahui berbagai macam barang dan harga serta mutu 11
Grede, Robert.5 Strategi Ampuh Berbisnis.PT. Mizan Publika Amazon.com,2012 hal 142 Belch, G.E & Belch, M.A. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective, 6th Edition. New York : McGraw Hill, 2004 12
9
tanpa berdialog lama dengan penjual, ini sangat hemat waktu. Dengan demikian banyak ahli marketing berpendapat bahwa kegiatan promosi pemasaran langsung (direct marketing) saat ini memiliki peranan amat besar sampai dimasa yang akan datang, dan bisa membangun hubungan yang lebih erat kepada konsumen. Seperti halnya menginformasikan mengenai suatu produk atau jasa, mengumumkan program pengundian berhadiah.13 Adapun bentuk – bentuk kegiatan pemasaran langsung (direct marketing), yaitu14 : 1.
Penjualan tatap muka (Face to face selling),
2.
Pemasaran direct mail (Direct mail marketing),
3.
Pemasaran melalui katalog (Catalog marketing),
4.
Telemarketing, penjualan barang/jasa melalui telepon.
5.
Pemasaran melalui kios (Kiosk marketing),
6.
Saluran online (Online channel). Denganmembangun hubungan yang lebih erat kepada konsumen, maka promosi
pemasaran langsung (direct marketing) dapat mempengaruhi, merubah perilaku pembelian dan keputusan dalam melakukan pembelian.15 Adapun proses pengambilan keputusan yang terdiri dari pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi (information source), mengevaluasi alternatif (alternative evaluation),
13
Alma, Buchari DR. H. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, CV Alfabeta. 2004. Hal 79 Saladin, Djaslim Drs. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. CV Linda Karya. Bandung : 2006. Hal 193 15 Pemasaran Dasar. Pendekatan Manajerial Program, Salemba Empat. 2008. Edisi 16. Hal 244 14
10
keputusan pembelian (purchase decision), evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation). Mempelajari perilaku konsumen khususnya dalam pengambilan keputusan sangat penting. Dan jika mereka telah mencapai tahap ini, konsumen lebih emosional telah mencapai kebutaan tidak kritis di mana mereka menjadi terobsesi dengan membeli produk. Langkah berikutnya yang tampak sebagai perilaku konsumen yang umum pada proses pengambilan keputusan adalah untuk membeli produk. Konsumen telah memutuskan produk mana yang untuk membeli, atau tidak membeli apa-apa. Jika ia memutuskan untuk melakukan pembelian, langkah berikutnya dalam proses tersebut merupakan evaluasi produk setelah pembelian.16 Pembelian produk atau jasa berdasarkan nilai ekonomi dan sosial dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu high involvement dan low involvement. Pembelian yang bersifat high involvement pada umumnya adalah yang menyangkut produk – produk yang memiliki tingkat resiko lebih tinggidalam pengambilan keputusan pembeliannya dan berhubungan erat dengan identitas diri konsumen. 17 Dalam membeli produk jenis high
involvement,
mempertimbangkannya
biasanya terlebih
konsumen dahulu,
telah
misalnya
:
merencanakan merencanakan
dan budget,
memperhatikan spesifikasi produk, dan lain – lain. Sedangkan pembelian yang bersifat low involvement menyangkut produk – produk yang tidak bernilai tinggi 16
Memahami Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian . Rajapresntasi.com [online]. Diunduh tanggal 28 April 2014. Dari Rajapresentasi.com/2012/12/memahami-perilaku-konsumen-dalamkeputusan-pembelian/ 17 Analisa Loyalitas Literatur. (2010). Diunduh tanggal 28 April 2014. Diunduh dari https://www.google.co.id/search?q=contoh+produk+high+involvement
11
dalam tingkatan resiko atau biasanya memiliki tingkat harganya tidak mahal dan tidak terkait dengan aspek sosial yang berpengaruh pada diri konsumen, serta biasanya mereka tidak merencanakan dan mempertimbangkannya secara khusus.18 Menurut Duncan (dalam Freddy Rangkuti) seberapa besar resiko yang dipersepsikan konsumen terhadap produk dan jasa high involvement itu sendiri darisegi jumlah uang yang dipertaruhkan, seberapa besar ketidakyakinan konsumen mengenai atribut produk, seberapa besar kepercayaan diri konsumen. Risiko yang sering dipertimbangkan, yaitu : risiko finansial, risiko performa, risiko fisik, risiko psikologis, risiko sosial.19 Contoh untuk produk dan jasa adalah properti, kendaraan bermotor, perhiasan, perbankan, travel, perhotelan, dan sebagainya Diantara ragam produk high involvement di atas, produk perbankan merupakan salah satu yang termasuk didalamnya. Produk perbankan simpanan biasanya berupa Tabungan (rupiah dan valas), Giro (rupiah dan valas), Deposito (rupiah dan valas). Adapula produk pinjaman perbankan seperti Kredit Mikro, Kredit Ritel, Kredit Menengah, Kredit Program, KUR, KPR dan Kartu Kredit. Selain itu, bank semakin menambah fasilitas bagi para nasabahnya berupa produk jasa seperti save deposit box, kliring, transfer, dan bill payment. Dengan demikian sehubungan dengan meningkatnya persaingan antar bank dengan banyaknya produk simpanan, sehingga setiap bank harus mampu menciptakan suatu produk yang mampu menarik minat
18
Hurriyati, Ratih DR. M.Si. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. PT. Alfabeta. Bandung : 2005 Rangkuti, Freddy. Mengukur Efektifitas Program Promosi & Analisis Kasus Menggunakan SPSS. PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009. Hal 91 dan 92 19
12
nasabah baru atau nasabah lama agar tetap jumlah penabung akan bertambah setiap tahunnya. Fenomena kegiatan promosi yang semakin berkembang pada zaman pemasaran modern sekarang ini, tidak dapat diabaikan lagi. Upaya rekayasa pemasaran suatu produk tidak bisa lagi hanya mengandalkan iklan, sehingga diperlukan juga suatu cara baru kegiatan promosi yang dikenal dengan direct marketing atau menjual langsung ke konsumen. Pemasaran langsung (direct marketing) dapat memberikan keuntungan atau manfaat konsumen tanpa membutuhkan biaya yang cukup besar tanpa hasil yang pasti. Promosi saat ini sangatberkembang pada masa “selling concept” dimana produsen sangat mengandalkan, sangat memberi harapan tinggi akan meningkatnya penjualan dengan mempergunakan promosi. Dan dengan adanya bauran promosi (promotion mix), sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pemasaran langsung (direct marketing) program tabungan BritAma Junio dalam keputusan pembelian nasabah BRI Jakarta Tanah Abang. Penulis merasa perlu untuk meneliti lebih jauh mengenai implementasi direct marketing yang dilakukan oleh Bank BRI untuk memasarkan tabungan BritAma Junio yang merupakan bundled product (tabungan BRI BritAma Junio dipasarkan sebagai satu kesatuan dengan tabungan BRI BritAma) pertama yang dimiliki oleh Bank BRI sebagai bank pemerintah pertama di Indonesia yang telah meraih segudang pengakuan dan prestasi baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Penelitian akan dilakukan di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Jakarta Tanah Abang, yang juga merupakan Cabang kelas A atau cabang kelas utama. Hal ini
13
menjadikan Cabang Jakarta Tanah Abang merupakan Kantor Cabang yang menjadi perhatian dan panutan bagi cabang – cabang lainnya. Terutama dalam bidang penjualan produk perbankan sampai dengan keutamaan pelayanan yang memiliki standar nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan cabang – cabang BRI lainnya. Penulis melakukan penelitian pada periode 2014 dikarenakan sesuai dengan kebijakan Kantor Pusat BRI, bahwa tahun 2014 merupakan tahun dana ritel. Dimana bukan hanya pihak pemasar (marketing) yang melakukan penjualan produk, namun diwajibkan untuk seluruh karyawan Bank BRI untuk memiliki jiwa marketing dengan melakukan penjualan produk – produk simpanan termasuk produk tabungan BRI BritAma Junio. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah penabung pada tahun 2014, dan kepedulian bagi seluruh karyawan Bank BRI dalam turut meningkatkan penjualan produk tabungan BritAma dan BritAma Junio.
1.2. Fokus Penelitian Dari latar belakang di atas, maka penulis memilih rumusan masalah, yakni : Bagaimana Implementasi Direct Marketing Program Tabungan BritAma Juniodalam Mendorong Keputusan Pembelian Nasabah BRI Jakarta Tanah Abang Tahun 2014?
14
1.3. TujuanPenelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Implementasi Direct Marketing Program Tabungan BritAma Junio dalam Mendorong Keputusan Pembelian Nasabah BRI Jakarta Tanah Abang Tahun 2014.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun signifikansi dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu sebagai berikut : 1.
Manfaat teoritis / akademis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berfikir dan khasanah ilmu komunikasi terutama dalam Implementasi Direct Marketing Program Tabungan BritAma Junio dalam Mendorong Keputusan Pembelian Nasabah BRI Jakarta Tanah Abang Tahun 2014.
2.
Manfaat praktis Secara praktis diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan evaluasi bagi Bank BRI terhadap pentingnya Implementasi Direct Marketing Program Tabungan BritAma Junio dalam Mendorong Keputusan Pembelian Nasabah BRI Jakarta Tanah Abang Tahun 2014.
15