BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Teknologi adalah kata yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan
bermasyarakat sekarang ini. Perkembangan teknologi yang terus berjalan dan maju membuat banyak perubahan mendalam dalam dunia komunikasi, investasi, foreign exchange market, dan lain-lain. Salah satu hal yang membutuhkan penerapan teknologi adalah pertukaran nilai emas. Dalam kehidupan sekarang ini emas merupakan salah satu aset yang paling digemari masyarakat dalam hal berinvestasi, pertukaran, atau penumpukan kekayaan. Menurut (Aries, 2012) penyebab investor cenderung memilih emas adalah karena harga emas dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan stabil. Tidak seperti kurs mata uang yang terus berfluktuasi. Tingkat fluktuasi pada kurs mata uang sangatlah tinggi. Pada pertengahan 2008 harga 1 USD terhadap Rupiah sekitar Rp 9.200,00. Pada awal tahun 2009 perbandingan 1 USD dan rupiah tersebut mengalami peningkatan hingga sekitar Rp 12.000 dan pertengahan 2009 mengalami penurunan menjadi Rp. 10.200 (www.ozforex.com.au). Dari data yang telah disebutkan di atas, dapat terlihat bahwa nilai mata uang asing terus berfluktuasi dari waktu ke waktu. Berbeda dengan harga emas yang cenderung stabil. Bahkan disaat nilai US Dolar sedang menurun, permintaan emas
1
2
terus meningkat. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Meryana dan Djumena (2012) yang menyatakan bahwa kontrak emas berjangka naik ke harga tertinggi dalam lima minggu seiring dengan melemahnya Dolar AS sehinggga mendorong permintaan emas sebagai aset alternatif. Menurut John Paulson (salah satu orang terkaya di dunia di tahun 2012), emas merupakan sarana investasi yang terbaik seperti di kutipan ini"As an investor, I became very concerned about having my assets denominated in U.S. dollars," Paulson told his audience. "So I looked for another currency in which to denominate my assets in. I feel that gold is the best currency." (Peter Krauth, 2012). Permintaan terhadap emas yang terus mengalami kenaikan akhirnya menimbulkan adanya ketidakseimbangan terhadap pasar. Permintaan yang terlalu besar terhadap emas tidak sejalan dengan ketersediaan penawaran dari emas itu sendiri. Seringkali hal ini membuat masyarakat mengalami kebingungan mengenai tempat yang menawarkan emas dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan. Selain itu, muncul ketidak pastian atau keragu-raguan mengenai waktu yang pas dan berapa harga emas selanjutnya untuk melakukan pembelian maupun penjualan emas. Adanya ketidakpastian mengenai harga pembelian dan penjualan emas yang akan datang itulah yang menjadi permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Untuk memprediksi harga emas, dibutuhkan historical data tentang harga emas yang sudah ada sebelumnya. Akan tetapi untuk dapat memprediksi harga emas, tidak cukup hanya dengan historical data emas saja, ada juga faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi harga emas yang akan datang. Seperti bencana alam,
3
perang, dan lain-lain. Penelitian ini digunakan untuk membuat suatu aplikasi yang berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan dengan cara memprediksi harga emas yang akan datang terkait dengan trend harga yang dapat berubah sewaktuwaktu berdasarkan historical data tetapi tidak termasuk faktor-faktor fundamental karena faktor-faktor seperti itu dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat diprediksi. Tetapi dengan menggunakan historical data emas, kita dapat membuat perkiraan di saat-saat normal (tidak terjadi faktor-faktor fundamental yang tidak terprediksi). Adapun penelitian sebelumnya dengan judul “Perbandingan Metode Weighted Moving Average dan Double Exponential Smoothing Untuk Aplikasi Peramalan Harga Emas” (David, 2012), telah menjadi acuan apa saja yang dibutuhkan dalam penelitian harga emas bagi penulis. Aplikasi ini mengimplementasikan metode Autoregressive Moving Average (ARMA).
Autoregressive
Moving
Average
dipilih karena
ARMA adalah
penyempurnaan dari metode Moving Average (MA) yang merupakan suatu metode yang hasil prediksinya bergantung pada data faktual sebelumnya, metode ini digabungkan dengan Autoregressive Model (AR) yang merupakan representasi dari proses acak yang bergantung dari hasil prediksi sebelumnya, ARMA dapat timbul dari agregasi, proses AR juga diamati dengan pengukuran kesalahan (Ma, 2011).
4
1.2.
Identifikasi Masalah Dari latar belakang dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang ada adalah
sering timbulnya pertanyaan berapa harga emas yang akan datang yang bisa dijadikan acuan untuk membantu mengambil keputusan apakah keesokan harinya adalah waktu yang tepat untuk membeli atau menjual emas menggunakan historical data emas tanpa memperhitungkan fakor-faktor fundamental.
1.3.
Batasan Masalah Batasan – batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Faktor fundamental tidak termasuk dalam pembahasan penelitian ini. Faktor fundamental yang di dalam penelitian ini adalah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi harga emas pada penelitian ini. 2. Rentang waktu yang dipakai dalam penelitian ini berkisar antara data historis harga emas global yang tersedia pada saat dimulainya penelitian, dimulai dari 1 Januari 1979 sampai dengan 31 September 2012 (World Gold Council, 2012). 3. Sesuai dengan data historis yang tersedia, harga emas yang dipakai dalam penelitian ini adalah nilai closing harga emas pada pasar emas London per hari. 4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Autoregressive Moving Average (ARMA).
5
5. Rentang waktu prakiraan yang akan digunakan adalah jangka pendek (tiga bulan), jangka menengah (dua tahun), dan jangka panjang (lima tahun) (Hyndman, 2009). 6. Aplikasi yang akan digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman Visual C# .NET versi 3.5 SP1.
1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi yang mampu untuk
membantu memprediksi harga emas di keesokan harinya dalam mata uang US Dolar dengan mengimplementasi metode Autoregressive Moving Average (ARMA).
1.5.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada user terkait
dengan membantu dalam menentukan perkiraan harga emas selanjutnya sehingga memudahkan penghitungan berapa biaya pembelian atau hasil penualan emas di hari selanjutnya.
1.6.
Metode Penelitian
a. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan untuk mencari dan mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan rumusan masalah.
6
b. Pengumpulan Data dan Desain Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan pola perubahan naik turunnya harga emas terhada US Dolar kemudian menganalisa dan mendesain aplikasi. c. Pembuatan Aplikasi Pada tahap ini aplikasi akan dibuat dengan menggunakan bahasa C#. d. Uji Coba dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan uji coba pada aplikasi yang sudah dibuat berdasarkan tujuan pembuatan program, dan mengidentifikasi masalahmasalah yang mungkin muncul. Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan perbaikan pada tahap ini juga. e. Penulisan Skripsi Pada tahap ini merupakan penyusunan laporan yang memuat dokumentasi mengenai pembuatan aplikasi serta hasil dari perangkat lunak yang sudah dibuat.
1.7.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan skripsi ini dijelaskan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang yang menjelaskan alasan dipilihnya emas sebagai sumber data yang akan dipakai, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan dalam penelitian ini.
7
Bab II Tinjauan Pustaka Berisi landasan teori mengenai emas, trading emas, foreign exchange market, forecasting, forecasting horizon, metode autoregressive, metode moving average, metode autoregressive moving average Bab III Analisis dan Perancangan Sistem Berisi spesifikasi minimum umum kebutuhan yang aplikasi, diagram alur jalannya aplikasi, fungsionalitas aplikasi, input dan output aplikasi, dan desain aplikasi. Bab IV Implementasi dan Uji Coba Berisi penjelasan mengenai implementasi, lingkup implementasi aplikasi ini diuji coba, hasil implementasi dan hasil uji coba aplkasi. Bab V Simpulan dan Saran Berisi kesimpulan penelitian dan saran untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya untuk lebih menyempurnakan aplikasi ini.