BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT.Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan perusahaan minyak terbesar di Indonesia. PT. CPI memperhatikan kebutuhan masyarakatyang tinggal di lingkungan PT. CPI, salah satunya adalah penyediaan air minum. PT.CPI memilliki seperangkat unit pengolahan air bersihnya tersendiri dan tidak bergantung kepada instansi penyedia air minum setempat. Water Treatment Plant (WTP-Dumai) berada di bawah Departemen Supply Chain Management, Team Facility Management. WTP Dumai melayani kebutuhan air untuk wilayah kompleks perumahan dan daerah operasional distrik Dumai. WTP-Dumai melayani penduduk penghuni kompleks perumahan PT. CPI Dumai, perkantoran, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya di wilayah operasi Dumai. WTP-Dumai telah beroperasi sejak tahun 1958 dan telah banyak mengalami proses perbaikan dan peningkatan unit-unit instalasi pengolahan dan unit distribusinya. Untuk jaringan perpipaannya sendiri, masih mengandalkan jaringan perpipaan yang lama dan hanya dilakukan penggantian terhadap beberapa jaringan pipa yang telah rusak. Oleh karena itu kadang kala dalam proses pendistribusiannya kerap kali mengalami gangguan pressure apabila terjadi kebocoran dan perbaikan terhadap bagian pipa yang rusak. Selama ini untuk menjaga pressure yang di distribusikan ke area perumahan jika terjadi perbaikan hanya di dasarkan pada pengalaman operator senior saja dan 1
Universitas Sumatera Utara
dengan cara menaikkan tekanan untuk distribusi ke area perumahan. Hal ini sangatlah riskan apabila tekanan yang dinaikkan tidak proporsional sehingga dapat menyebabkan kebocoran pada pipa lainnya karena tekanan pada pipa yang begitu besar. Air yang telah diproses di WTP dan didistribusikan ke area perumahan diberikan secara cuma-cuma. Oleh karena tidak dilakukannya pengukuran terhadap penggunaan air pada tiap rumah di seluruh area perumahan tersebut maka akan sulit untuk menentukan kebutuhan air pada tiap-tiap titik layanan di area perumahan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam studi ini peneliti akan mencoba menganalisa permasalahan tersebut dengan cara memodelkan jaringan perpipaan yang ada menggunakan software EPANET 2.0 sehingga dapat diketahui parameterparameter aliran dalam jaringan perpipaan yang ada.
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud tugas akhir ini adalah untuk menganalisa sistem penyaluran dan pendistribusian air minum di kompleks perumahan Dumai Camp. Sehingga diharapkan dapat memberikan beberapa masukan dan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu juga dapat mengambil pelajaran baru dari teknologi yang digunakan oleh WTP-Dumai yang didapat selama di lapangan. Pembahasan akan lebih ditekankan pada sistem distribusi, bukan pada tahap pengolahan air bersih. Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk melihat dan mempelajari langsung dari situasi di lapangan yang mungkin tidak di dapat di
2
Universitas Sumatera Utara
bangku kuliah. Selain itu, juga diharapkan mahasiswa dapat memberikan masukan untuk perbaikan sistem distribusi air bersih untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan pada tugas akhir ini peneliti akan menganalisa aliran distribusi air bersih pada area perumahan karyawan PT. Chevron Pacific Indonesia Distrik Dumai dengan cara melakukan simulasi pemodelan jaringan distribusi perpipaan di area kompleks perumahan dengan menggunakan software EPANET 2.0 dan membandingkan hasil analisa EPANET 2.0 dengan perhitungan menggunakan metode Hardy-Cross pada sampel loop area komplek mendut.
1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, tujuan dan ruang lingkup dari penelitian tugas akhir ini, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Berapa besar penggunaan asumsi-asumsi pemakaian air yang dapat mewakili kondisi? 2. Apakah hasil pemodelan jaringan distribusi air bersih pada area perumahan dengan menggunakan software EPANET 2.0 dapat mewakili kondisi aliran distribusi yang ada?
1.5.
Batasan Masalah Pada penelitian ini pembahasan akan lebih di tekankan terhadap analisa
pendistribusian air bersih ke konsumen pada suatu jaringan perpipaan di Kompleks Perumahan PT.Chevron Pacific Indonesia Dumai-Riau dengan menggunakan software EPANET 2.0. Adapun permasalahan yang dianalisa antatra lain : 3
Universitas Sumatera Utara
1. Besarnya head dan pressure pada tiap titik layanan dalam jaringan pipa. 2. Kehilangan energi (Headloss) pada pipa. 3. Kecepatan aliran dalam pipa. 4. Perhitungan kebutuhan air pada tiap-tiap titik layanan dalam jaringan pipa dengan menggunakan standar asumsi-asumsi yang ada.
1.6.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut : 1. Pendahuluan Berisi latar belakang, maksud dan tujuan dari tugas akhir ini, ruang lingkup yang akan di bahas, sumber data yang di gunakan, dan sistematika pembahasannya. 2. Tinjauan Pustaka Berisi teori perencanaan system penyaluran air minum,teori tentang software EPANET 2.0 yang memungkinkan untuk dipakai. 3. Gambaran Umum Wilayah Studi Berisi gambaran umum daerah studi sejarah umum PT.CPI, lingkup kerja perusahaan, visi, misi dan nilai dasar perusahaan serta gambaran water treatment plant-Dumai. 4. Metodologi penelitian. Berisi tentang alur pengerjaan penelitian tugas akhir ini.
4
Universitas Sumatera Utara
5. Kompilasi dan Pengolahan Data Berisi data-data yang ditemukan atau berdasarkan perhitungan temuan di lapangan dan pengolahan data dengan software EPANET 2.0 6. Hasil Pemodelan Software EPANET 2.0 dan Evaluasi dengan Metode Hardy Cross Berisi analisa hasil simulasi pemodelan jaringan dengan software EPANET 2.0 dan hasil evaluasi dengan menggunakan metode Hardy Cross. 7. Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan, saran, dan masukan yang dapat digunakan untuk kemajuan WTP-Dumai.
1.7.
Metodologi Penelitian Untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian ini maka tahapan
proses penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Mengumpulkan bahan-bahan atau teori-teori dari beberapa buku yang berhubungan dengan pengerjaan tugas akhir.
2. Pengumpulan Data Mengambil data-data yang diperlukan yang terdiri dari : a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dengan mengadakan kunjungan langsung di daerah studi dan wawancara
5
Universitas Sumatera Utara
langsung terhadap operator WTP-Dumai, sehingga diperoleh kondisi eksisting penyaluran dan pendistribusian air bersih.
b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari PT.Chevron Pacific Indonesia. Adapun data-data tersebut yaitu : Jumlah rumah,fasilitas-fasilitas penunjang serta perkantoran yang terdapat pada kompleks perumahan PT. Chevron Pacific Indonesia. Produksi air baku yang diolah oleh WTP-Dumai yang akan disuplai ke area perumahan kompleks PT. CPI. Peta jaringan pipa distribusi pada kompleks perumahan. Panjang pipa antar junction yang satu dan lainnya, diameter pipa yang digunakan serta jenis pipa distribusinya. Diameter valve yang digunakan serta tipenya. Parameter kualitas air yang di izinkan serta hasil pengujian Laboratorium terhadap kualitas air yang akan di distribusikan. Spesifikasi pompa distribusi yang digunakan. Total head (head hidrolik) yaitu elevasi permukaan air pada reservoir Dll.
6
Universitas Sumatera Utara
3. Pengolahan Data Setelah semua data-data (data primer dan sekunder) yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka dilakukan suatu pemodelan dan simulasi sistem distribusi air bersih di Dumai Camp dengan menggunakan software EPANET 2.0. Adapun langkah-langkah awal dalam pengolahan data sebelum dilakukan pemodelan menggunakan software EPANET 2.0 adalah sebagai berikut ini :
Langkah awal sebelum dilakukan pemodelan ini yaitu denga menentukan jumlah penduduk di tiap daerah yang ada di area kompleks perumahan, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kebutuhan di tiap daerah tersebut. Rumus menghitung kebutuhan air domestik yaitu : Kebutuhan air = jumlah rumah X asumsi penghuni tiap rumah X asumsi pemakaian air (L/orang/hari)
Besarnya asumsi kebutuhan air pada tiap titik berdasarkan kategorinya (domestik dan non domestik) inilah yang nantinya dijadikan acuan oleh peneliti dalam penentuan demand (kebutuhan) pada tiap node/junction yang mewakili masing-masing kategori (domestik dan non domestik) sebagai input data dalam software EPANET 2.0. Dalam pemodelan jaringan distribusi ini hanya dilakukan pemodelan sistem pipa utama dan pipa sekundernya saja, yaitu pipa primary feeder (pipa induk) jenis PVC dengan diameter 8 inchi dan
7
Universitas Sumatera Utara
diameter 6 inchi untuk pipa sekunder. Primary feeder merupakan kerangka dasar sistem jaringan distribusi untuk suatu daerah.
Air yang telah diolah akan didistribusikan dengan menggunakan 4 unit pompa distribusi jenis Horizontal Split Case Single Stage Pump type A produksi PEERLESS PUMP COMPANY dengan spesifikasi sebagai berikut : Kapasitas : mencapai 25.000 gallon per menit (5.682 m3/hari) Head Hidrolik : mencapai 660 feet (201 m) Pressure : mencapai 400 Psi (28 kg/cm2 atau 2.758 kPa) Power : 1.500 HP Dalam pengoperasiannya hanya digunakan 1 unit pompa distribusi, sedangkan 3 unit pompa lainnya digunakan secara bergantian jika terjadi kerusakan pada salah satu pompa distribusi.
Jaringan perpipaan yang ada pada kompleks perumahan karyawan PT. CPI menggunakan pipa jenis PVC (PolyvinilChloride) dengan diamter 8 inchi untuk pipa induk, 6 inchi untuk pipa cabang dan 2 inchi untuk pipa servis. Melalui pipa-pipa inilah air akan di distribusikan ke konsumen.
4. Analisis Data Metode yang dipergunakan dalam analisis pendistribusian air bersih yaitu dengan memakai program EPANET versi 2.0. Program tersebut merupakan program komputer ( EPA - Software ) dengan tampilan Window yang dapat melakukan simulasi periode tunggal atau majemuk dari perilaku 8
Universitas Sumatera Utara
hidrolis dan kualitas air pada jaringan pipa bertekanan. Dengan analisis simulasi yaitu melacak aliran air ( flow ) pada pipa, tekanan ( pressure ) di setiap titik ( node ), kehilangan tenaga (Headloss) pada pipa serta konsentrasi bahan kimia dalam sistem distribusi penyediaan air bersih.
9
Universitas Sumatera Utara