BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari,
sebab
melalui
komunikasi
seseorang
dapat
mempengaruhi dan merubah sikap orang lain, mengambil keputusan dan memilikidampak yang lain terhadap orang yang menerima informasi tersebut. Komunikasi memungkinkan suatu ide atau informasi tersebar, disetujui atau ditolak oleh orang. Hiburan saat ini menjadi sebuah kebutuhan primer bagi masyarakat untuk membangkitkan semangat dalam kehidupan. Bentuk dari sebuah hiburan yang ada di masyarakat dan bermanfaat adalah hiburan yang dapat menyegarkan kembali pikiran serta memberikan sebuah inspirasi ide kreatif. Film adalah salah satu bentuk hiburan yang banyak diminati masyarakat saat ini. Menonton film adalah kegemaran semua orang di seluruh penjuru dunia, dari anak - anak hingga orang dewasa, bahkan sampai lanjut usia dan berbagai kalangan pekerjaan. Film adalah salah satu bentuk hiburan yang banyak diminati masyarakat saat ini. Menonton film adalah kegemaran semua orang di seluruh penjuru dunia, dari anak - anak hingga orang dewasa, bahkan sampai lanjut usia dan berbagai kalangan pekerjaan.
1
2
Bentuk
sebuah
film
beragam,
seperti:
action,
petualangan,
animasi, biografi, komedi, kejahatan (crime), dokumentasi, drama, keluarga, fantasi, film-noir, game show, sejarah, horror, musical, misteri, romantic, thriller, perang, dan western, slashe, eksploitasi sex, dan mockumentary.1 Film merupakan salah satu hasil dari karya seni. Film cerita pendek adalah satu dari banyaknya jenis film yang telah ada. Film cerita pendek yaitu film yang biasanya berdurasi dibawah 60 menit.2 Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik.3 Film pendek merupakan sub ragam dari jenis film. Namun perkembangan film pendek di indonesia kurang bisa diterima masyarakat. Padahal dalam film pendek nilai pesan moral lebih menonjol ketimbang film durasi panjang. Dalam dunia ini terdapat tiga jenis mahluk hidup, Manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Perbedaan antara Manusia, hewan, dan juga tumbuhan adalah dari akal dan pikiran. Hewan dan tumbuhan tidak memiliki akal dan pikiran melainkan hanya nafsu. Dengan memiliki ketiga hal tersebut, manusia dihadapkan dengan urusan manusiawi yang rumit. Terkadang ada manusia yang mampu mengendalikan akal, pikiran dan nafsu.Ada juga yang hanya mampu mengendalikan akal dan pikiran saja, tapi ada juga yang bahkan tidak mampu mengendalikan semuanya. Tapi dari ketiga hal tersebut yang Tuhan berikan
1
https://www.scribd.com/doc/244290257/43/IV-1-6-Pendekatan-Kreatif Heru Efendi. Mari Membuat Film. Jakarta. Erlangga. 2009. 4 3 Ibid. 4 2
3
paling menonjol adalah hawa nafsu, karena kekuatan dari hawa nafsu ini lebih hebat dari akal dan pikiran. Manusia memang tempatnya ketidaksempurnaan, karena yang sempurna hanya milik Tuhan. Selalu kekurangan dan tidak pernah puas adalah sifat asli dari manusia. Seperti dikutip dari Ridertua.com bahwa manusia di bumi ini tidak bisa menolak “ 3 TA ” yaitu harta, tahta dan wanita (pria).4 Harta merupakan hal yang paling pertama yang membuat manusia tidak pernah merasa puas dengan keberadaannya. Harta pada dasarnya bersifat netral, ia tidak memihak kepada siapapun. Namun terkadang harta menjadi sebuah barang yang dapat mempresentasikan orang. Ada yang hartanya berlimpah sehingga membuatnya menjadi sombong, dan angkuh. Dan ada juga yang kekurangan hartanya membuat mereka menjadi orang yang pandai bersyukur dan rendah hati. Begitulah konsep harta diciptakan, membuat seseorang lebih baik atau menjadi terlena karenanya. Umumnya semua orang ( baik pria ataupun wanita ) pasti tidak akan ada yang menolak jika dikasih sekarung emas. Manusia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sebanyak – banyaknya harta. Lalu ketika manusia sudah memiliki harta yang melimpah, manusia akan lupa darimana harta itu ia dapatkan. Manusia tidak pernah puas dengan harta karena memang harta berkuasa di dunia ini, dengan harta kita bisa memiliki apa yang kita inginkan di dunia ini.
4
3 TA yang memabukkan harta, tahta dan wanita ( 2013, 22 Januari ). Diakses pada tanggal 13 Januari 2015 dari http://ridertua.com/2011/01/22/3-ta-yang-memabukkan-harta-wanita-tahta.
4
Tahta adalah hal kedua yang membuat manusia tidak pernah puas akan kedudukanya sekarang. Tahta atau kedudukan merupakan sebuah pemberian amanah untuk menjalankan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan. Dengan jabatan atau kedudukan yang tinggi berarti orang tersebut mampu mengemban amanah dengan baik. Namun seringkali orang yang berkedudukan tinggi sering lupa dengan apa yang harus ia jalankan semestinya. Dan bahkan ketika sudah tinggi kedudukanya bukan tidak mungkin ia ingin lebih tinggi lagi karena memang tahta yang membuat orang tidak pernah merasa puas akan hal tersebut. Wanita atau Pria adalah hal ketiga yang dapat menggoda manusia. Umumnya Pria lebih mudah jatuh cinta terhadap sosok wanita begitupun sebaliknya. Wanita biasanya dapat menarik perhatian pria dengan penampilan fisiknya saja tanpa harus perlu tau isi hatinya. Di dunia ini ada ratusan juta wanita dengan penampilan yang berbeda-beda sehingga kadang membuat seorang pria tidak pernah puas dengan wanita yang sudah dimilikinya.Kadang seorang pria ingin wanita yang lebih cantik dari wanitanya saat ini. Sehingga dapat dikatakan wanita atau pria merupakan hal yang tidak akan pernah dapat terpuaskan. Karena Harta, Tahta, dan Wanita ataupun Pria merupakan hal-hal yang menjadikan manusia selalu ingin merasa lebih dalam memiliki ketiga hal tersebut dengan melakukan segala caranya meskipun dengan memperburuk kualitas kehidupanya sendiri. Dan seperti gambaran diatas penulis melihat bahwa sifat-sifat manusia seperti itu dapat dijadikan sebuah skripsi aplikatif.
5
Penulis ingin memfokuskan cerita terhadap manusia yang tidak pernah merasa puas terhadap apapun sebagai objeknya dan yang menjadi konfliknya adalah harta, tahta, dan wanita. Dan menggambarkan bagaimana manusia yang sedang diuji dengan ketiga hal tersebut apakah dapat memperbaiki atau justru memperburuk dirinya sendiri. Penulis ingin menuangkan hal itu dalam sebuah film eksperimental. Film eksperimental bukan merupakan hal yang baru di Indonesia. Banyak sineas-sineas asal Indonesia yang juga membuat film dalam genre ini. Film ini memang tidak langsung dapat dipahami ketika baru mengetahui atau melihatnya dan juga jarang ada festival-festival atau lomba-lomba dalam genre eksperimental. Karna Film Eksperimental adalah sebuah film yang tidak dibuat dengan kaidah-kaidah film yang lazim.5 Tujuanya untuk mencari cara pengungkapan baru lewat film. Film eksperimental ini merupakan film yang lahir dari tradisi menonton TV dan dalam perkembangan lebih lanjut disebut sebagai video art. Berbeda dengan film biasa, film eksperimental atau video art merupakan penggabungan antara konsep waktu (waktu untuk visualisasi ditentukan sebelumnya oleh si pembuatfilm, jadi durasi tidak tergantung kepada hasil editan), konsep visual (visualisasi membebaskan apakah penonton tetap sebagai penonton atau penonton sebagai subjek yang diaktualisasikan untuk ditonton), digitalisasi, dan personalitas (efek-efek digital tertentu mutlak diperlukan untuk menunjang visualisasi serta setiap karya harus mencerminkan
5
Movie; about the content and genre : Endonesya 24 Januari. Diakses pada tanggal 2015, 13 Januari. http://cinemaholic.endonesa.net/movie-about-the-and-genre.html.
6
gaya dan kekuatan personal dari si pembuat tanpa memperdulikan pemahaman penonton), serta narasi film yang non linear (berbeda dengan narasi film tidak dapat dirasakan koherensi antar adegan). Penulis sangat tertarik membuat film eksperimental dan mengangkat keserakahan atau ketidakpuasan manusia terhadap 3 hal yaitu harta, tahta, dan wanita atau pria. Karena manusia terlahir dengan sfat tidak pernah puas dan khususnya terhadap ketiga hal itu namun terkadang manusia itu serng tidak mengetahui bahkan mengelak. Konsep tadi ingin di visualisasikan kedalam bentuk film eksperimental. Dalam sebuah produksi film terdapat unsur-unsur film yang antara lain adalah Produser, Sutradara,Scriptwritter, Director Of Photography, dan Editor. Director Of Photography atau penata gambar adalahseseorang yang bertanggung jawab terhadap proses perekaman atau pengambilan gambar di dalam proses pembuatan film.6Seorang DOP juga bertanggung jawab pada aspek kreatif penggunaan kamera dan melakukan pengawasan terhadap pencahayaan film dan sinematografi. DOP bekerja sama dengan sutradara dalam menentukan pencahayaan yang sesuai serta sudut pengambilan gambar kamera.7 DOP tentu menginginkan shot yang banyak dalam film yang dibuat. Tiap shot membutuhkan penempatan
6
Joseph V. Mascelli.THE FIVE C’S CINEMATOGRAPHY. Jakarta. FFTV IKJ. 2010. hal 3
7
Panca Javandalasta, 5 hari mahir bikin film. Jakarta: Mumtaz Media. 2011
7
kamera pada posisi yang paling baik bagi pandangan mata penonton, bagi tata set, dan action pada suatu saat tertentu dalam perjalanan cerita.8 “Human” berasal dari bahasa latin humanis yang berarti manusia. Penulis memilih “Human” sebagai judul yang berarti Manusia. Karena dalam film ini nantinya merupakan beberapa penggambaran tentang beberapa sifat manusia yang kerap kali selalu merasa kurang puas terhadap segala hal. Pengambilan nama “Human”juga ditujukan agar judul film lebih mudah diingat karna singkat namun tetap mengandung arti. Dan melalui film “Human” ini penulis akan mengaplikasikan teknik-teknik kamera dan penyampaian pesan dan makna dari film tersebut dengan penggambaran melalui studi penataan dan pengambilan gambar dalam produksi film eksperimental “Human” yang akan dibahas berikutnya. 1.2. Permasalahan Dari zaman dahulu sampai zaman sekarang, kodrat manusia adalah mempunyai akal, pikiran dan hawa nafsu. Ketiga hal tersebut harus dimiliki dan dipakai dengan seimbang. Apabila ada salah satu yang lebih dominan, manusia akan jatuh ke dalam sesuatu yang negatif dan gelap. Hawa nafsu adalah sesuatu yang paling sulit manusia taklukkan dan biasanya hawa nafsu lah yang jadi kendala dari keseimbangan ketiga hal tersebut. Dari hawa nafsu inilah timbul rasa tidak pernah puas manusia terhadap apapun yang sudah manusia itu miliki.
8
Joseph V. Mascelli. Op.cit. hal 1
8
Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga sub sistem dalam kepribadian manusia Id, Ego, dan Superego. Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia – pusat instink (hawa nafsu). Id bergerakberdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle). Ego adalah mediator antara hasrat hewani dengan tuntunan rasional dan realistik. Sementara Superego menurut Freud adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani.9 Hawa nafsu yang tidak bisa manusia kendalikan ada tiga yaitu harta, tahta dan
wanita.
Oleh
sebab
dari
permasalahan
diatas
penulis
ingin
mengaplikasikanya lewat film eksperimental. Karena film eksperimental merupakan cara pengungkapan baru lewat film dan memang jalan ceritanya sangat sulit dimengerti akan tetapi memiliki penyampaian pesan yang lebih mendalam ketimbang jenis film lainya. Maka film ekperimental ini dijadikan salah satu pengungkapan baru sebuah permasalahan dengan kemasan yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
1.3. Tujuan Perancangan Di dalam sebuah perancangan produksi, pasti si pembuat mempunyai tujuan tertentu untuk dinikmati baik oleh dirinya sendiri maupun khalayak luas. 1. Mengaplikasikan apa yang telah didapat di perkuliahan kedalam sebuah bentuk karya.
9
Rakhmat, Jalalludin, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja RosdaKarya : 2008. Hal. 18
9
2. Mengasah kreatifitas dalam membuat film eksperimental. 3. Mencoba berfikir out of the box dan mencoba menciptakan karya baru dalam industri perfilman. 4. Ingin
menyampaikan
pesan
secara
mendalam
lewat
film
eksperimental ini. 5. Dapat mengungkap sebuah makna lewat simbol-simbol yang ada dalsam film eksperimental ini.
1.4.Alasan Pemilihan Judul Alasan pemilihan judul “ Human ” ini karena penulis ingin menggambarkan sifat asli dari seorang manusia yang buruk, yaitu tidak pernah puas dengan tiga hal yaitu harta, tahta dan wanita. Human itu sendiri juga berarti manusia. Meski di karya ini penulis tidak begitu banyak menggambarkan hal – hal yang berbau harta, tahta dan wanita tapi itu akan digantikan dengan benda – benda yang mewakili ketiga hal tersebut dan sifat manusia yang tidak pernah puas itu sendiri.
10
1.5. Manfaat Perancangan 1.5.1.
Manfaat Akademis Secara
akademis,
penelitian
ini
membuka
jalan
serta
memperkenalkan kembali film eksperimental yang sudah lama tidak dibuat ataupun dibuat hanya secara indie saja. Dalam dunia Broadcasting sendiri penelitian ini bisa menjadi contoh sebuah karya yang dibuat dengan kaidahkaidah yang tidak biasa digunakan dalam dunia Broadcasting namun tetap mampu memberikan sebuah pesan yang tersirat kepada penonton lewat film ini. 1.5.2.
Manfaat Praktis
Manfaat praktisnya dari film “ Human ” ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan apa itu film eksperimental itu sendiri kepada para sineas maupun masyarakat umum 2. Menyampaikan kepada generasi muda khususnya para sineas muda untuk selalu mengembangkan kreatifitas dalam membuat sebuah film dan juga untuk melestarikan film – film buatan Indonesia terutama film eksperimental. 3. Mengajak untuk para sineas muda untuk membuat sesuatu yang jarang dibuat dan berpikir out of the boxdalam berkarya, khususnya berkarya lewat film.
11
1.5.3.
Manfaat Sosial Secara sosial film ini dapat menyadarkan atau memberi pesan
kepada khalayak untuk lebih tahu tentang film eksperimental dan tentang sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki.