BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan antar lembaga keuangan mikro syariah yang semakin ketat, secara
langsung ataupun tidak langsung, akan berpengaruh
terhadap pencapaian profitabilitas. Meskipun BPRS memiliki motivasi lebih
daripada
sekedar
bisnis,
keamampuan
BPRS
dalam
menghasilkan profit menjadi indikator penting keberlanjutan entitas bisnis. Selain itu, kemampuan menghasilkan profit menjadi indikator penting untuk mengukur kemampuan bersaing BPRS dalam jangka panjang. BPRS
berfungsi
sebagai
lembaga
intermediasi
keuangan,
melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat
dan
kemudian
masyarakat
melalui
menyalurkannya
pembiayaan.
Penyaluran
kembali dana
kepada dilakukan
olehBPRSmelalui pembiayaan dengan empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap1. BPRS merupakan Lembaga Amil Zakat sebagai divisi sosial juga berfungsi
untuk
memudahkan
dan
memfasilitasi
kebutuhan
masyarakat muzaki dalam menyalurkan dananya (zakat/ infaq/ shodaqah/ wakaf) kepada para mustahik secara tepat dan berdaya guna. BPRS yang hingga kini tetap eksis bersama nasabah, disamping 1
Adiwarman karim, “ Bank Islam : analisis fiqh dan keuangan “,(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada edisi.3,2008), hlm.60.
1
2
berfungsi sebagai usaha profit melalui baitul tamwil, juga punya misi sosial baitul maal, sehingga diharapkan keduanya dapat berkembang untuk kemashlahatan dan kesejahteraan ummat. Penilaian kelayakan pembiayaan pada BPRS, selain didasarkan pada business wise, juga harus mempertimbangkan syariah wise. Artinya, bisnis tersebut layak dibiayai dari segi usahanya dan acceptable dari segi syariahnya 2 . Diantara empat pola penyaluran pembiayaan yang ada pada BPRS, terdapat dua pola utama yang paling sering digunakan oleh BPRS dalam penyaluran pembiayaan, yakni pembiayaan dengan prinsip jual beli dengan akad murabahah dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dengan akad mudharabah. Pendapatan
BPRS sangat
ditentukan oleh berapa banyak
keuntungan yang diterima dari pembiayaan yang disalurkan. Keuntungan yang diterima dari prinsip murabahah berasal dari mark up yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara BPRS dengan nasabah. Sedangkan pendapatan dari prinsip mudharabah ditentukan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah, keuntungan BPRS tergantung
pada
keuntungan
nasabah.
Pola
pembiayaan
murabahah,dan mudharabah banyak mengandung risiko, oleh karena itu pihak BPRS harus aktif berusaha mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian pada nasabah sejak awal3.
2
Muhammad, “ manajemen pembiayaan Bank Syariah “ ,(Yogyakarta : UPP AMP YKPN,2005), hlm.37. 3 Ibid, hlm.49.
3
Profitabilitas
diantaranya
di
pengaruhi
oleh
penyaluran
pembiayaan, di dukung oleh penelitian Yesi oktariani. 4 Namun menurut peneliti ada faktor lain yang mempengaruhi berkaitan dengan pembiayaan yaitu persoalan kredit macet, oleh karena itu peneliti menambahkan variabel NPF(Non performing Financing) untuk mengukur pembiayaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan
dan
atau
karena
faktoreksternal
diluar
kemampuan/kendali nasabah peminjam5.Jadi, besar kecilnya NPF ini menunjukkan kinerja suatuBPRS dalam pengelolaan dana yang disalurkan. Apabila porsi pembiayaan bermasalah membesar, maka hal tersebut pada akhirnya menurunkan besaran pendapatan yang diperoleh BPRS.6 Sehingga pada akhirnya akan dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas BPRS.
4
Yesi oktarani (2012) “Pengaruh pembiayaan Musyarakahah, Mudharabah, dan Murabahah terhadap Profitabilitas (studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk).”Skripsi 5 Dahlan siamat,, “Manajemen Lembaga Keuangan “,(Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI,2005), hlm.41. 6 H masyhud Ali, “Asset Liability Manajemen”,(Jakarta : PT Elex Media komputindo, 2004), hlm.53.
4
Table 1.1 Pembiayaan Murabahah, MudharabahNPF, dan Profitabilitas Periode Tahun 2012– 2013BPRS Jawa Tengah BPRS Artha Leksana Indikator
BPRS Buana Mitra BPRS Sukowati Perwira Sragen
BPRS Insan Madani
BPRS Artha Surya Barokah
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
41.845.020
38.789.470
63.842.899
56.684.356
82.099.448
36.050.645
45.621.613
24.956.163
51.805.330
48.913406
P. Mudharabah
2.339.299
1.223.723
74.351
145.862
8.336.807
1.039.960
39.855.447
63.792.941
2.104.239
3.161.727
NPF (%)
6.7
6.49
3.77
4.54
4.12
5.12
8.86
1.49
3.5
3.88
ROA (%)
1.42
0.77
2.28
1.53
4.25
3.63
1.78
2.57
8.2
4.77
P. Murabahah
( Sumber:www.bi.go.id, 2014, Publikasi laporan Triwulan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 20122013, data diolah)
Berdasarkan tabel diatas menunjukan BPRS Artha Leksana bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2012-2013 dilihat dari perhitungan ROA tahun 2012 yaitu sebesar 1,42% dan tahun 2013 sebesar 0,77%, maka tahun 2012 menuju 2013 ROA mengalami penurunan. Variabel pembiayaan murabahah tahun 2012 sebesar 41.845.020 Rupiah, tahun 2013 sebesar 38.789.470 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa nilai pembiayaan
murabahah
tahun
2012menuju
2013
mengalami
penurunan. Variabel pembiayaan mudharabah tahun 2012 sebesar 2.339.299 Rupiah, tahun 2013 sebesar 1.223.723 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa nilai pembiayaan mudharabah tahun 2012 menuju
5
2013 mengalami penurunan. Sementara nilai NPF tahun 2012 sebesar 6,7%, tahun 2013 sebesar 6,49%. Selanjutnya BPRS Buana Mitra Perwira bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2012-2013 dilihat dari perhitungan ROA tahun 2012 yaitu sebesar 2,28% dan tahun 2013 sebesar 1,53%, maka tahun 2012 menuju 2013 ROA mengalami
penurunan. Variabel pembiayaan
murabahah tahun 2012 sebesar 63.842.899Rupiah, tahun 2013 sebesar 56.684.356 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa
nilai pembiayaan
murabahah tahun 2012 menuju 2013mengalami penurunan. Variabel pembiayaan mudharabah tahun 2012 sebesar 74.351Rupiah, tahun 2013 sebesar 145.862 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa
nilai
pembiayaan mudharabah tahun 2012 menuju 2013 mengalami kenaikan. Sementara nilai NPF tahun 2012 sebesar 3,77%, tahun 2013 sebesar 4,54%. Kemudian BPRS Sukowati Sragen bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2012-2013 dilihat dari perhitungan ROA tahun 2012 yaitu sebesar 4,25% dan tahun 2013 sebesar 3,63%, maka tahun 2012 menuju 2013 ROA mengalami penurunan. Variabel pembiayaan murabahah tahun 2012 sebesar 82.099.448 Rupiah, tahun 2013 sebesar
36.050.645Rupiah,
pembiayaan
murabahah
hal tahun
ini
menunjukan
2012menuju
bahwa
nilai
2013mengalami
penurunan. Variabelpembiayaan mudharabah tahun 2012 sebesar 8.336.807 Rupiah, tahun 2013 sebesar 1.039.960 Rupiah, hal ini
6
menunjukan bahwa nilai pembiayaan mudharabah tahun 2012menuju 2013mengalami kenaikan. Sementaranilai NPF tahun 2012 sebesar 4,12%, tahun 2013 sebesar 5,12%. Kemudian BPRS Insan Madani bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2012-2013 dilihat dari perhitungan ROA tahun 2012 yaitu sebesar 1,78% dan tahun 2013 sebesar 2,57%, maka tahun 2012 menuju 2013 ROA mengalami
kenaikan. Variabelpembiayaan
murabahah tahun 2012 sebesar 45.621.613Rupiah, tahun 2013 sebesar 24.956.163Rupiah, hal ini menunjukan bahwa murabahah
tahun
Variabelpembiayaan
2012menuju
nilai pembiayaan
2013mengalami
mudharabah
tahun
penurunan.
2012
sebesar
39.855.447Rupiah, tahun 2013 sebesar 63.792.941 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa nilai pembiayaan mudharabah tahun 2012menuju 2013mengalami kenaikan. Sementaranilai NPF tahun 2012 sebesar 8,86%, tahun 2013 sebesar 1,49%. Kemudian BPRS Artha Surya Barokah bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2012-2013 dilihat dari perhitungan ROA tahun 2012 yaitu sebesar 8,2% dan tahun 2013 sebesar 4,77%, maka tahun 2012 menuju 2013 ROA mengalami
penurunan. Variabelpembiayaan
murabahah tahun 2012 sebesar 51.805.330 Rupiah, tahun 2013 sebesar 48.913.406 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa pembiayaan
murabahah
tahun
2012menuju
nilai
2013mengalami
penurunan. Variabelpembiayaan mudharabah tahun 2012 sebesar
7
2.104.239 Rupiah, tahun 2013 sebesar 3.161.727 Rupiah, hal ini menunjukan bahwa nilai pembiayaan mudharabah tahun 2012menuju 2013mengalami kenaikan. Sementaranilai NPF tahun 2012 sebesar 3,5%, tahun 2013 sebesar 3,88%. Penelitian ini menguji, pembiayaan murabahah, mudharabah, dan Non Performing Financing (NPF) sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) pada BPRS Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan murabahah,mudharabah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah. B. BATASAN MASALAH 1.
Penelitian ini dibatasi hanya pada empat variabel independen yaitu pembiayaan murabahah, mudharabahdan Rasio Non Performing Financing
2.
Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dibatasi pada
Bank Pengkreditan Rakyat Syariah Provinsi Jawa
Tengahselama dua tahun berturut-turut dari tahun 2012-2013, serta mempublikasikan laporan keuangan triwulan yang dipublikasi oleh direktorat jendral Bank Indonesia pada website www.bi.go.id periode 2012-2013. 3.
Indikator pengukuran profitabitilas dibatasi dengan ROA
8
C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pemaparan di atas, rumusan masalah untuk penelitian ini adalah : 1.
Apakah pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013 ?
2.
Apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013 ?
3.
Apakah Non Performing Financing berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013 ?
4.
Apakah pembiayaan murabahah,mudharabah danNon Performing Financing berpengaruhsecara simultan terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013 ?
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.
Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahahterhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013 b. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013 c. Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Financing terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012–2013 d. Untuk
mengetahui
pengaruh
pembiayaan
murabahah,
mudharabahdan Non Performing Financing secara simultan terhadap profitabilitas BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013
9
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis Bagi kalangan akademisi : penelitian ini berguna sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya yang memerlukan pengetahuan lebih lanjut tentang profitabilitas lembaga keuanganmikro syariah. Bagi peneliti : penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dalam melakukan penganalisaan tentang profitabilitas lembaga keuanganmikro syariah. b. Manfaat Praktis Bagi pihak BPRS : penelitian ini berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan dan meningkatkan profitabilitas. E. KERANGKA TEORI 1. Profitabilitas Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan merupakan dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu lembaga keuangan. Tujuan analisis profitabilitas sebuah lembaga keuangan adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh lembaga keuangan yang bersangkutan.7 Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
7
Mudjarad kuncoro dan suharjono, “Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi”, (Yogyakarta : BPFE,2002),hlm.548.
10
mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas.ROA menunjukkan kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam mengelola aktiva yang tersedia untuk mendapatkan net income.8ROA merupakan rasio yangmemberikan informasi seberapa efisien suatu lembaga keuangan dalammelakukan kegiatan usahanya,karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap Rupiah asetnya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.9 Berdasarkan surat edaran Indonesia Nomor 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang sistem penilaian kesehatan lembaga keuangan berdasarkan prinsip syariah, Retun on Asset (ROA) didapat dengan cara membagi laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam suatu periode, rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah sebagai berikut : 𝑳𝑨𝑩𝑨 𝑺𝑬𝑩𝑬𝑳𝑼𝑴 𝑷𝑨𝑱𝑨𝑲
𝐑𝐎𝐀 = 𝑹𝑨𝑻𝑨−𝑹𝑨𝑻𝑨 𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑨𝑺𝑺𝑬𝑻 𝑿𝟏𝟎𝟎%
8
Ibid,hal. 551. Dahlan siamat, “Manajemen Lembaga Keuangan edisi ke lima”,(Jakarta : lembaga penerbit FE UI,2005), hal.105. 9
11
3. Pembiayaan Murabahah Prinsip jual beli dapat dilakukan dengan caramurabahah. Murabahahadalah transaksi jual beli dimana bankmenyebut jumlah keuntungannnya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah bertindak sebagai pembeli. Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian atas harga barang yang dijual. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin). Dalam bank murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan. 4. Pembiayaan Mudharabah Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik dana danpengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana. 5. Non Performing Financing Pembiayaan menurut kualitas pada hakikatnya didasarkan atas resiko
kemungkinan
terhadap
kondisi
dankepatuhan
nasabah
pembiayaan dalam memenuhi kewajiban- kewajiban untuk membayar bagi
hasil,
serta
melunasi
pembiayaannya.Sehingga
dapat
menimbulkan pembiayaan bermasalah.Pembiayaan bermasalah adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan kendali
12
nasabah peminjam. Non PerformingFinancing adalah rasio yang digunakanuntuk
mengukur
kemampuan
manajemen
lembaga
keuangansyariah dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang ada dapat
dipenuhi dengan aktiva produktif
yang dimiliki
oleh
BPRS.10Bahwa apabila porsi pembiayaan bermasalah membesar maka hal
tersebut pada akhirnya berpengaruh pula pada kemungkinan
terjadinya penurunan besarnya keuntungan/pendapatan yang diperoleh BPRS. Rumus yang digunakan untuk menghitung NPF: NPF=
𝑷𝒆𝒎𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂𝒂𝒏(𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕) 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂𝒂𝒏(𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕)
𝑿𝟏𝟎𝟎%
F. PENELITIAN TERDAHULU 1.
Penelitian Yesi oktariani (2012) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk)” menjelaskan bahwa pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan, pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan, sedangkan pembiayaan musyarakah, mudharabah, dan murabahah terhadap profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan.
2.
Penelitian Dwi Fany Wicaksana (2011) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia” menjelaskan bahwa
10
Pujo mulyo teguh,“Analisis Laporan Keuangan Perbankan”, (Jakarta : Djambatan, 2000), hlm.97.
13
secara parsial
variabel pembiayaan
mudharabah, musyarakah,
murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas.
Secara simultan variabel pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. 3.
Penelitian Lyla Rahma Adyani (2011) yang berjudul “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas ( Studi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di BEI Periode Desember 2005 - September 2010)” menjelaskan bahwa dari Hasil dari penelitian secara simultan (uji F) menyatakan bahwa CAR, NPF, BOPO, dan FDR secara bersama-sama (ROA) bank. Dan hasil dari
berpengaruh penelitian
terhadap profitabilitas secara
parsial (uji
t)
menyatakan bahwa variabel FDR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) bank, dan variabel NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank. 4.
Penelitian Dewi (2010) meneliti tentang “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah ROA, CAR, FDR, NPF, dan REO. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil dari penelitian Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA pada Bank Syariah
di
Indonesia, Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia, Rasio
14
Efisiensi Operasional (REO) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia. 5.
Penelitian
Bambang
yangBerpengaruh
Agus
Terhadap
Pramuka Tingkat
(2010)“Faktor-faktor Profitabilitas
Bank
UmumSyariah”. Variabel yang digunakan adalah Return on Asset (ROA), Financingto Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume pembiayaan(FDR) dan resiko pembiayaan (NPF) secara bersam-sama berpengaruhsignifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. Secara parsial, FDR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah, sedangkan NPF mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.11
11
Bambang Agus Pramuka (2010) “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah” Jurnal Jurusan Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP),UniversitasJenderal Soedirman Purwokerto.
15
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul
Variabel
Metode
Hasil
Yesi oktariani
Pengaruh
Independen:
Analisis
Secara parsial pembiayaan
(2012)
Pembiayaan
pembiayaan
Regresi
musyarakah, mudharabah, dan
Musyarakah,
musyarakah,
linier
murabahah terhadap
Mudharabah
mudharabah, dan
berganda
profitabilitas tidak berpengaruh
dan
murabahah
signifikan, secara simultan
Murabahah
Dependent :
pembiayaan musyarakah,
terhadap
profitabilitas yang
mudharabah, dan murabahah
Profitabilitas (
diproksikan dengan
terhadap
Studi Kasus
ROA
profitabilitasberpengaruh
pada PT Bank
signifikan
Muamalat Indonesia,Tbk) Dwi Fany
Pengaruh
Independen:
Analisis
Secara parsial pembiayaan
Wicaksana
Pembiayaan
pembiayaan
Regresi
mudharabah, musyarakah,
(2011)
Musyarakah,
musyarakah,
liner
murabahah terhadap
Mudharabah
mudharabah, dan
berganda
profitabilitas berpengaruh
dan
murabahah
signifikan. Secara simultan
Murabahah
Dependent : ROA
pembiayaan mudharabah,
terhadap
musyarakah, murabahah terhadap
Profitabilitas
profitabilitas berpengaruh
16
Bank Umum
signifikan
Syariah di Indonesia, Lyla Rahma
Analisis
Independen: CAR,
Regresi
Secara simultan (uji F)
Adyani (2011)
Faktor- faktor
NPF, BOPO, FDR
time-
menyatakan bahwa CAR, NPF,
yang
Dependent: ROA
seies
BOPO,
Mempengaruhi
cross
Dan FDR secara bersama-sama
Profitabilitas (
section
berpengaruh terhadap
Studi pada
profitabilitas (ROA)
Bank Umum
bank.secara parsial (uji t)
Syariah yang
menyatakan bahwavariabel CAR
Terdaftar di
dan
BEI Periode
FDR tidak
Desember
berpengaruh
2005 -
signifikan positif
September
terhadap profitabilitas
2010)
(ROA) bank. Dan variabel NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank.
Dewi (2010)
Faktor-faktor
Independen: ROA,
Analisis
Hasil dari penelitian Capital
17
yang
CAR, FDR, NPF,
regresi
Adequacy Ratio (CAR) dan
Mempengaruhi REO
linier
Financing to Deposit Ratio (FDR)
Profitabilitas
berganda, tidak berpengaruh signifikan
Dependent: ROA
Bank Syariah
terhadap ROA pada Bank Syariah
di Indonesia
di Indonesia, Non Performing Financing (NPF) berpengaruhsignifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia, RasioEfisiensi Operasional (REO) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROApada Bank Syariah di Indonesia.
Bambang
Faktor-faktor
variabel independen :
Analisis
Hasil penelitian FDR dan NPF
Agus Pramuka
yang
FDR, NPF
regresi
secara simultan berpengaruh
(2010)
berpengaruh
variabel dependen :
linier
signifikan terhadap ROA. Secara
terhadap
ROA
berganda. parsial FDR berpengaruh
tingkat
(+)signifikan thdp ROA, NPF
profitabilitas
berpengaruh ( -) signifikan
Bank Umum
terhadap ROA
Syariah Sumber: Diolah oleh penulis
18
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Dalam penelitian ini, akan dianalisis tingkatprofitabilitas BPRS Jawa Tengah dengan menggunakan rasiokeuangan dari tahun 2012-2013. Dari penelitian ini, diharapkandapat diketahui tingkat profitabilitas BPRS Jawa Tengah , serta pertumbuhan tingkat profitabilitasnya selama dua tahun tersebut. G. Kerangka Pemikiran
Pembiayaan Murabahah X1
H1
Pembiayaan Mudharabah X2
H2
Profitabilitas (ROA) Y
Non Performing Financing
H3
X3
H5 Sumber: Diolah oleh penulis H.Hipotesis Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran yang diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
19
H0: tidak ada pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah periode 2012 - 2013 H1: Ada pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah periode 2012 - 2013 H2: Ada pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah periode 2012 - 2013 H3: Ada pengaruh Non Performing Financing terhadap profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah periode 2012 - 2013 H4: Ada pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah periode 2012 - 2013 I. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya,
12
Performing
dimana pembiayaan murabahah, mudharabah danNon Financing
merupakan
variabel
independen
dan
profitabilitas (ROA) merupakan variabel dependen.
12
Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 8
20
2. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti.
13
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank
Pekreditan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 20122013 yaitu sebanyak 24 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. b. Sampel Penelitian Pemilihan sampel dilakukan secara Purposive sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel Penelitian adalah yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Proses seleksi sampel didasarkan oleh kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu Tabel 1.3. Kriteria BPRS No
Kriteria
Hasil
1
BPRS yang berdiri di jawa tengah dan menampilkan atau mempublikasikan laporan keuangan di Bank Indonesia (www.bi.go id)
24
2
BPRS yang memiliki total aset 20 milyar per september 2013
5
13
Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi Keuangan (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 45
21
Tabel 1.4. Data Sampel BPRS No
Nama BPRS
Alamat
1
PT. Bank Pembiayaan Komplek Pasar Wangon Rakyat Syariah Arta Leksana No.7 Wangon Banyumas
Ruko
Telepon (0281) 6849160, Fax 7621314 (0281) 513275 2
3
PT. Bank
Jalan Jenderal Soedirman No. 45 Purbalingga
Pembiayaan Rakyat Buana Mitra Perwira
Syariah
PT. Bank
Jl. Raya Sukowati No. 348 Sragen, Jawa Tengah 57214 Syariah Telp. 0271-891186, 8821186
Pembiayaan Rakyat Sukowati Sragen
Fax. 0271-893791 E-mail:
[email protected] 4
PT. Bank Pembiayaan Rakyat Insan Madani
5
Alamat : JL. RAYA PABELAN 368 KARTASURA Syariah Kab. Sukoharjo
PT. Bank Pembiayaan Rakyat Artha Surya Barokah
Syariah
Jalan Singosari Semarang
Timur
No.
4. Jenis dan Sumber Data Berdasarkan sumber data, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diukur dengan skala numerik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari hasil publikasi laporan keuangan masing-
lA
22
masing Bank Pekreditan Rakyat Syariah (BPRS) periode 2012 sampai 2013 serta kebijakan-kebijakan lain yang mendukung dan dari survey literature serta data Statistik Perbankan Indonesia yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) maupun situs resmi masingmasing Bank Umum Syariah. Penelitian ini menggunakan data cross section (data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu) dan data time series (data yang terdiri dari beberapa interval waktu). 5.Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data yang dimana alat pengumpul datanya merupakan form pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia yang telah diambil dari laporan keuangan triwulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Jawa Tengah. 6. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah pembiayaan murabahah, pembiayaan pembiayaan mudharabah dan Non Performing Financing, sedangkan variabel terikatnya (dependent variabel) adalah profitabilitas (ROA).
23
7. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Pengukuran
Skala
Pembiayaan
Transaksi jual beli
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑟𝑎𝑏𝑎ℎ𝑎ℎ x 100% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
Rasio
murabahah
dengan
prinsip
murabahah
dimana
BPRS
menyebut
jumlah keuntungannnya. Tingkat keuntungan BPRS ditentukan di depan dan menjadi bagian
atas
harga
barang yang dijual Pembiayaan
Akad
mudharabah
usaha
sama 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑑ℎ𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎ℎ Rasio x 100% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 antara dua
kerja
pihak, dimana pihak pertama
(shahibul
maal) menyediakan seluruh (100%),
modal sedangkan
pihak lainnya adalah pengelola
24
(mudharib). Keuntungan dibagi
usaha menurut
kesepakatan
yang
dituangkan
dalam
kontrak
perjanjian.
Apabila
terjadi
kerugian,
maka
ditanggung
oleh
shahibul
maal
(selama kerugian itu bukan
karena
kelalaian mudharib).Apabila karena
kelalaian
mudharib,
maka
yang
bersangkutan
yang
harus
menanggung kerugian tersebut. Non
Pembiayaan
yang
Performing
tidak
atau
Financing
berpotensi
dapat
untuk
Rasio 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑥 100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
25
tidak
mampu
mengembalikan pembiayaan, antara
rasio
pembiayaan
bermasalah total
dengan
pembiayaan
yang disalurkan oleh BPRS. Profitabilitas Rasio perbandingan (ROA)
Laba Sebelum Pajak 𝑥 100% 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Rasio
antara laba sebelum pajak dengan rata – rata total asset
8. Teknik Analisis Data 1)
Analisis Regresi Berganda Model ini pada dasarnya menunjukkan hubungan pengaruh yang
bersifat
linier
antara
variabel
dependen
dengan
variabelindependen. Persamaan regresi dinyatakan dalam bentuk formula:14 Y = a + b1 X1 + b2 X2 +b3 X3 +…...+bnXn+ ɛ
14
Syamsul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan, (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 147.
26
Dimana: Y
= Variabel dependen (tergantung)
A
= Konstanta yang menunjukkan besar nilai Y bila nilai X = 0
b1-bn
= Konstanta yang menunjukkan besar peran X dalam menentukan besar Y
X1-Xn
= Variabel independen (bebas)
ɛ
= Error (kesalahan) Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik f dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebuttidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. 2). Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Ujinormalitasuntuk
mengetahui
apakah
variabel
dependen,independenatau
keduanya
berdistribusi
normal,
mendekati normal atau tidak. Modelregresi yang baik hendaknya
berdistribusi
normal
atau
mendekati
normal.Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak
27
dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji kenormalan data juga bisa dilakukan tidakberdasarkan grafik, misalnya dengan Uji Kolmogorov-Smirnov.
15
Adapun
pedoman
pengambilan
keputusan dengan menggunakan UjiKolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut: a.
Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah tidak normal.
b.
Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi adalah normal.
b). Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi di antara variabel independen.Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu jika variance Inflation factor (VIF) ≥ 10 dan Tolerance ≤0,1. maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.16
15
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 181. 16 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 105-106.
28
c). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi
autokorelasi.
korelasi, 17
maka
dinamakanada
problem
Cara mudah mendeteksiautokorelasi dapat
dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW-test).Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi : a. Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi positif. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
17
Ibid, hlm. 110.
29
d). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
18
Untuk
mendeteksi uji ini adalah dengan grafik scatterplots dan uji glejser.Dasar pengambilan keputusan ini adalah dengan melihat pola yang dibentuk oleh titik dalam grafik.Jika titiktitik
tersebut
membentuk
suatu
pola
tertentu,
dapat
disimpulkan bahwa terdapat gejala heteroskedastisitas.Namun jika titik-titik pada grafik scatterpolts menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.19 9. Uji Signifikansi a) Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
18
satu
variabel
penjelassecara
individual
dalam
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 179. 19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 30.
30
menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatuparameter(bi)sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengannol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.20 b) Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.21 c) Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien
determinasi
(R2)
merupakan
ukuran
untuk
mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan 20
ibid, hlm. 98. Ibid, hlm.99.
21
31
regresi. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu atau R2= 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen mampu memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.22 J. Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menguraikanteoritis tentang permasalahan yang akan dibahas sehingga diharapkan pembaca dapat memahami maksud
dari
judul
“Pengaruh
Pembiayaan
Murabahah,
Mudharabah danNon Performing Financing terhadap Profitabilitas pada BPRS Jawa Tengah periode 2012-2013”.
22
ibid, hlm. 97.
32
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (BPRS) Bab ini merupakan bab gambaran umum perusahaan. Dalam bab ini berisi tentang produk-produk penghimpunan dana dan produkproduk penyaluran dana di BPRS Jawa Tengah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bagian analisa dan pembahasan. Dalam bab ini berisi tentang data pembiayaan murabahah, mudharabahNon Performing Financing (NPF), dan profitabilitas BPRS Jawa Tengah serta hasil dari analisis data tentang jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah dan Non Performing Financing (NPF) dan pengujian yang dilakukan terhadap data besarnya profitabilitas (ROA) yang ada. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran.