BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Dewasa ini para pemimpin organisasi telah banyak yang menyadari
tugasnya dalam mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan harapan mereka memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen terhadap organisasi. Menurut Luthans (2006:249) komitmen organisasi merupakan sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan. SMA Assalaam sebagai salah satu kegiatan pendidikan yang didirikan oleh Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, berada di bawah naungan Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta (YMPIS) yang didirikan oleh H. Abdullah Marzuki dan Hj. Siti Aminah Abdullah. Sekolah ini memiliki visi dan misi mewujudkan insan yang memiliki keseimbangan spiritual, intelektual, dan moral menuju generasi ulul albab yang berkomitmen tinggi terhadap kemaslahatan umat dengan berlandaskan pengabdian kepada Allah SWT, serta meningkatkan citra positif lembaga pendidikan Pondok Pesantren yang berwawasan sains dan tehnologi Informasi serta berbudaya modern yang Islami.
1
Perkembangan kinerja sekolah dapat dilihat dari perkembangan jumlah siswa, rata-rata nilai ujian yang diperoleh, prosentase lulusan yang diterima di beberapa PTN bonafit seperti yang terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2009/2010 sampai 2013/2014 dan Rata-rata Nilai UN Tahun Pelajaran
Jumlah Siswa
Rata-rata Nilai UN
2009/2010
527
7,52
Rata-rata Prosentase Lulusan di PT 60 % di PTS
2010/2012
582
7,76
33 % di PTN
2011/2012
500
7,83
2012/2013
472
7,45
2013/2014
462
-
7 % di Luar negeri
Sumber : Data SMA Assalaam (2014) Berdasarkan tabel 1.1., dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah siswa mengalami penurunan, hal ini dikarenakan minat siswa MTS untuk melanjutkan ke SMA berkurang dengan berbagai alasan misalnya adanya kebosanan tinggal di asrama dalam waktu yang sangat lama, mencari sekolah yang lebih baik, kembali ke kampung halaman. Siswa yang berasal dari luar pondok cenderung sangat sedikit, hal ini disebabkan adanya kelas penyesuaian selama setahun sehingga dianggap banyak orang membuang-buang waktu. Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama oleh sekolah, diperlukan kondisi sekolah yang kondusif dan keharmonisan antara tenaga pendidik yang ada disekolah antara lain, Kepala
2
sekolah, guru, dan tenaga administrasi, yang masing-masing mempunyai peran yang cukup besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Eksistensi kepala sekolah sangat penting terutama dalam memimpin sumber daya manusia atau komponen lain yang ada di sekolah. Seorang kepala sekolah harus mempunyai strategi untuk menjalankan semua tugasnya dengan baik, salah satunya adalah pendekatan yang digunakan untuk memimpin. Seorang kepala sekolah yang fleksibel dalam memimpin tentu akan menyesuaikan diri antara cara pendekatan dan subyek yag dituju, karena tanpa pendekatan yang baik, maka tujuan tidak akan tercapai. Kepala sekolah juga bisa melahirkan sikap taat pada peraturan yang ada, menjalankan tugas dengan penuh kesadaran dan dalam waktu yang sudah diatur bersama, kepatuhan pada norma-norma yang sudah disepakati bersama. Melihat kenyataan seringnya terjadi pergantian kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa program yang yang sudah dirancang dan belum dilaksanakan dengan baik harus dilanjutkan oleh kepala sekolah yang baru. Hal yang menjadi kendala dengan adanya pergantian kepala sekolah adalah bahwa kepala sekolah kadang kala diambil dari eksternal sekolah, pergantian ini akan membutuhkan waktu mengenal karakter masing-masing yang lebih lama. Kendala tersebut akan jauh lebih kecil jika kepala sekolah diambil dari internal sekolah, karena lebih memahami dan tahu secara pasti apa yang diperlukan oleh seluruh komponen sekolah agar dapat menjapai tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan. Guru sebagai ujung tombak penentu keberhasilan tujuan sekolah harus dioptimalkan pemberdayaannya, karena langsung bersinggungan dengan peserta didik harus memiliki keteladan yang baik dalam segi moral dan spiritual. Untuk
3
meningkatkan kinerja sekolah diperlukan guru-guru yang berkomitmen, sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa di berbagai tingkatan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 1.2. Prestasi yang diraih siswa tahun 2009 sampai 2014 No.
Prestasi
Keterangan
1.
Juara 1 OSN Biologi tahun 2009
Tingkat kabupaten Sukoharjo
2.
Juara 2 LKTQ Islamic 2009
FAI UMS
3.
Juara 3 Debat Politik 2009
TA TV Solo
4.
Juara 1 Camping Contest 2009
Se- Surakarta
5.
Juara 1 Twister Contest 2009
Se- Surakarta
6.
Juara 1 OSN Biologi 2010
Tingkat Kabupaten Sukoharjo
7.
Juara 1 OSN Matematika 2010
Tingkat kabupaten Sukoharjo
8.
Juara 3 OSN Ekonomi 2010
Tingkat kabupaten Sukoharjo
Sumber : Data SMA Assalaam (2014) Sejumlah peneliti telah meneliti hubungan komitmen organisasi terhadap kinerja sekolah dan prestasi siswa. Majid (2013) dan Tohariyanto (2013) menyatakan bahwa komitmen kerja guru terhadap organisasi merupakan suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban organisasi sekolah, sehingga guru yang memiliki komitmen tinggi serta dapat memegang teguh komitmennya dapat memberikan kinerja terbaiknya dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa dan kinerja sekolah. Komitmen kerja guru dapat dibentuk dengan kemampuan kepala sekolah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan kelompok dan mampu
4
meningkatkan motivasi kerja guru dengan memilih pendekatan yang paling tepat dalam melaksanakan supervisi sebagai upaya pembinaan dan bimbingan. Farahani et al. (2001) dalam Rahmi (2013) melaporkan bahwa terdapat hubungan langsung dan
positif
antara
kepemimpinan
transformasional
dengan
komitmen
organisasional. Demikian juga Zahari dan Shurbagi (2012) dalam Rahmi (2013) menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Komitmen
kerja guru dapat pula dipengaruhi oleh etos kerja Islam seperti dalam kajian yang dilakukan oleh Yousaf (2001) dalam Aditya (2013), yang menunjukkan adanya komitmen kerja yang besar sebagai pengaruh dari implementasi etika kerja Islam.
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menganalisis pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja Islami guru terhadap komitmen organisasi sekolah. Judul tesis ini adalah ”Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Etos Kerja Islam Guru SMA Assalaam Kartasura Sukoharjo terhadap Komitmen Organisasi”
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: (1) Terjadinya penurunan jumlah siswa dan nilai UN yang cenderung tidak mengalami kenaikan, hal ini menunjukan bahwa kinerja sekolah belum mengalami peningkatan. (2) Etos kerja Islami guru belum menjadi sikap hidup dalam kehidupan seharihari. Hal ini terlihat dari banyaknya guru yang belum menyadari kemuliaan
5
tugasnya. Bahwa guru itu tidak sekedar mengajar, mentransfer ilmu tapi juga mendidik dan mampu memasukan segi moral maupun spiritual ke dalam semua pelajaran yang diberikan. (3) Belum terlihatnya peran pemimpin dalam pencapaian kinerja sekolah, karena pergantian pemimpin yang terlalu sering dan berasal dari eksternal sekolah.
1.3. Pembatasan Masalah Banyak masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, namun mengingat kemampuan yang terbatas, maka dibatasi berkisar pada masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja Islami guru dan komitmen organisasi. Masalah tersebut penting untuk diketahui dan dikaji secara mendalam melalui penelitian ini, sehingga memungkinkan untuk dapat ditemukan beberapa alternatif cara pemecahannya. Masalah dimaksud timbul dari suatu pertanyaan apakah terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja guru dengan komitmen organisasi, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama? Untuk itu sebagai unit analisis dalam penelitian ini adalah guru SMA di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo.
1.4. Perumusan Masalah Untuk lebih jelasnya, permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap komitmen organisasi?
6
2. Apakah etos kerja Islami guru berpengaruh terhadap komitmen organisasi? 3. Apakah secara bersama kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja Islami guru berpengaruh terhadap komitmen organisasi?
1.5. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalalah sebagai berikut : 1. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan komitmen organisasi? 2. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh etos kerja Islami guru terhadap peningkatan komitmen organisasi? 3. Menganalisis
dan
menjelaskan
pengaruh
secara
bersama
kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja Islami guru terhadap komitmen organisasi?
1.6.
Manfaat Penelitian
1. Bagi dunia ilmiah, penulisan ini dapat dijadikan sebagai pembuktian dan memperkuat teori-teori yang sudah ada atau dapat dijadikan sebagai koreksi untuk hasil yang tidak sejalan dengan teori yang sudah ada 2. Bagi organisasi, penelitian ini berguna sebagai bahan pertimbangan bagi pihak sekolah/yayasan untuk menentukan kebijakan dan langkah kedepan agar bisa jauh lebih baik 3. Bagi pihak luar, penulisan ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan bahan pembanding didalam melakukan penulisan ilmiah selanjutnya.
7