BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles (384 – 322 SM), manusia adalah mahluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Di dalam hubungan tersebut dibutuhkan alat komunikasi sosial yang disebut bahasa. Di dalam interaksi sosial, bahasa digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan konsep atau perasaan. Bahasa terbentuk atas kata-kata yang dihasilkan oleh manusia dan dengan adanya tingkat saling percaya yang tinggi antar manusia, maka pada suatu titik waktu terciptalah kesepakatan bersama untuk menggunakannya dalam komunikasi dan interaksi sosial. Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2001: 1) Seiring dengan perkembangan jaman terjadi hubungan antar manusia bahasa satu dengan bahasa lain yang memungkinkan munculnya gagasan, konsep atau benda baru yang datang dari luar budayanya. Oleh sebab itu, diperlukan kata baru yaitu dengan cara meminjam atau menyerap kata dari bahasa asing, lalu mengintegrasikannya
ke
dalam
bahasa
1
sendiri.
Menurut
Kridalaksana
2
(1985: 8) kata serapan adalah “pinjaman” yaitu bunyi, fonem, unsur gramatikal atau unsur leksikal yang diambil dari bahasa lain. Kata serapan digunakan oleh Kridalaksana (1988), beliau menyebutkan kata serapan sebagai loan words atau kata-kata pinjaman. Dengan kata lain, kata serapan adalah kata yang dipinjam dari berbagai bahasa lain yang digunakan dalam suatu bahasa yang cara penulisannya mengalami perubahan ataupun tidak mengalami perubahan. Bahasa itu bersifat dinamis, bahasa selalu berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat pemakai dan penuturnya. Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara dirasa pasti memiliki istilah-istilah asing yang diperoleh dari negara lain. Kemajuan teknologi modern juga menjadi salah satu penyebab masuknya berbagai istilah asing ke dalam bahasa suatu negara. Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, pada jaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Masuknya agama Hindu-Budha yang penyampaiannya menggunakan bahasa Sansekerta memberikan pengaruh yang cukup besar bagi bangsa Indonesia salah satunya adalah dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Seiring dengan perubahan waktu semakin banyak bangsa-bangsa negara lain menginjakkan kakinya di Indonesia untuk berbagai kepentingan. Seperti saudagar dari Tionghoa, Arab, dan Persia berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk memperdagangkan barang dagangannya. Sambil berdagang mereka juga menyebarkan agama kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang juga datang ke Indonesia untuk menjajah wilayah Indonesia. Oleh sebab itu, terjadi komunikasi antara bangsa asing dengan bangsa Indonesia. Dalam
3
komunikasi ini banyak terdapat kosakata yang tidak ada di dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, agar terciptanya komunikasi yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak diseraplah kosakata asing tersebut ke dalam bahasa Indonesia, sehingga sampai saat ini terdapat banyak kata serapan yang diperoleh dan diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia kata serapan masuk melalui beberapa cara yaitu dengan cara adopsi, adaptasi, terjemahan dan kreasi. Cara adopsi terjadi apabila pengambil bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan, cara adaptasi terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, cara terjemahan terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia, dan cara kreasi terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia. Terdapat berbagai contoh kata serapan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia, misalnya kata “wortel” merupakan serapan dari kata “wortelen” yang berasal dari bahasa Belanda, kata “pisau” merupakan serapan dari kata “bǐshǒu” yang berasal dari bahasa Mandarin, kata “nafas” merupakan serapan dari kata “tanaffas” yang berasal dari bahasa Arab, dan lain sebagainya. Menurut Tyson R (1998) dalam Maria (2015) penggunaan kata serapan di Korea dimulai sejak masa penjajahan Jepang, selama penjajahan Jepang bahasa resmi yang digunakan masyarakat Korea adalah bahasa Jepang, lalu setelah Korea merdeka dari Jepang pemerintah melakukan kebijakan penghapusan kosakata dari
4
bahasa Jepang, namun masih banyak kosakata dari bahasa Jepang yang digunakan masyarakat Korea. Selain itu, Jepang juga banyak menggunakan istilah-istilah dari teknologi barat, sehingga tidak sedikit penyerapan dari bahasa Inggris yang diperkenalkan di Korea saat ini. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, mengakibatkan Korea terbelah menjadi dua bagian yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Lalu, terjadilah perang saudara antara Korea Utara dan Korea Selatan. Korea Selatan di bawah kendali Amerika Serikat pada saat itu banyak mendapatkan berbagai bantuan dari Amerika Serikat. Tidak sedikit pengaruh yang diberikan Amerika Serikat terhadap Korea Selatan, salah satunya yakni di bidang bahasa. Amerika Serikat memperkenalkan hal-hal baru kepada masyarakat Korea Selatan, sehingga mulai bermunculan istilah-istilah baru yang sebelumnya tidak ada di dalam bahasa Korea. Setelah adanya keputusan genjatan senjata oleh Korea Utara dan Korea Selatan, Korea Selatan yang dibantu oleh Amerika Serikat bangkit dari keterpurukan dan kemiskinan pasca perang saudara. Mulai saat itu, Korea Selatan mulai terbuka dengan dunia asing, sehingga hal tersebut mengakibatkan banyak budaya-budaya dari negara lain masuk ke Korea Selatan. Oleh sebab itu, Korea Selatan mendapatkan banyak perbendaharaan kosakata baru dari negara lain, yang kemudian diserap ke dalam bahasa Korea. Contoh kata serapan dalam bahasa Korea adalah kata 돈까스 (donkkaseu) merupakan serapan dari kata “tonkatsu” yang berasal dari bahasa Jepang, kata 장르 (jangreu) merupakan serapan dari kata
5
“genre” yang berasal dari bahasa Perancis, kata 빵 (ppang) merupakan serapan dari kata “pão” yang berasal dari bahasa Portugal, dan lain-lain. Pembahasan kata serapan dalam struktur kalimat tunggal tidak akan terlepas dari kajian ilmu sintaksis. Salah satu aspek yang terdapat di dalam kajian ilmu sintaksis adalah kalimat. Dalam bahasa Indonesia maupun Korea, secara umum terdapat dua jenis kalimat yakni kalimat tunggal/단문 (danmun) dan kalimat majemuk/복문 (bongmun). Pada tataran struktur sintaksis, setiap kalimat mempunyai unsur fungsinya, fungsi yang dimaksud adalah fungsi subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). Dalam bahasa Korea setiap fungsi kata memiliki penanda atau yang biasa disebut sebagai partikel, seperti partikel -이/-가 (-i/-ga), -은/-는 (-eun/-neun), 다 (-da), -을/-를 (-eul/reul), -이/-가 아니다/되다 (-i/ga anida/dweda) yang dilekatkan di belakang masing-masing fungsinya, lalu pada setiap fungsi tersebut terdapat jenis kata yang dimiliki masing-masing fungsi seperti nomina, frase nominal, verba, frase verbal, adjektiva, frase adjektival, dan lain sebagainya. Kata serapan juga banyak ditemukan dalam struktur kalimat yang terdapat pada artikel situs berita online. Dalam perkembangan teknologi informasi di era modern seperti sekarang ini sangat mempengaruhi munculnya isitilah-istilah baru yang datang dari budaya lain. Pengaruh tersebut sangatlah kuat bagi dunia media massa online seperti pada situs berita online. Penggunaan istilah asing bertujuan agar memudahkan pembaca dalam menangkap maksud dari isi berita tersebut. Kata serapan akan lebih sering ditemui pada artikel berita hiburan karena dalam
6
dunia hiburan terdapat banyak istilah-istilah asing yang berasal dari bahasa lain. Salah satu contoh kata serapan dalam struktur kalimat tunggal yang terdapat pada artikel situs berita hiburan Korea newsen.com adalah: (1) 류혜영의 팬미팅 리허설 사진이 공개됐다. S -ps P -pp Ryu hyeyeongeui paenmiting riheoseol sajini gonggaedwaessda. ‘Foto gladi bersih fanmeeting Ryu Hyeyeong dipublikasikan’. Pada kalimat (1) di atas terdiri dari fungsi S dan P. Fungsi S dengan unsur 류혜영의 팬미팅 리허설 사진 (Ryu hyeyeongeui paenmiting riheoseol sajin) yang ditandai oleh ps -이 (-i) dan fungsi P dengan unsur 공개됐다 (gonggaedwaessda) yang ditandai oleh pp –다 (-da). Pada kalimat tersebut memiliki kata serapan yang terdapat pada fungsi S dengan unsur 팬미팅 (paenmiting) dan 리허설 (riheoseol), sedangkan pada fungsi P tidak memiliki kata serapan. Berdasarkan jenis katanya, pada kalimat (1) di atas kata serapan 팬미팅 (paenmiting) dan 리허설 (riheoseol) merupakan jenis kata N yang menduduki fungsi S. Kata serapan 팬미팅 (paenmiting) diserap dari bahasa Inggris “fan meeting” yang berarti pertemuan penggemar dan kata serapan 리허설 (riheoseol) diserap dari bahasa Inggris “rehearsal” yang berarti gladi bersih. Berdasarkan uraian di atas, penting untuk diketahui bahwa selain pada struktur kalimat S-P, kata serapan juga dimungkinkan terdapat pada struktur kalimat tunggal lainnya yang dapat diketahui fungsi dan jenis kata serta artinya.
7
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada situs berita hiburan newsen.com. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana fungsi kata dari kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com? 2. Bagaimana jenis kata dari kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com? 3. Bagaimana arti dari kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui fungsi kata dari kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com. 2. Mengetahui jenis kata dari kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com. 3. Mengetahui arti dari kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com.
8
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa atau masyarakat umum dalam mengetahui pada struktur kalimat tunggal apa saja kata serapan dapat ditemukan, serta letak penggunaan fungsi maupun jenis kata dari kata serapan yang sering digunakan dalam bahasa Korea terutama pada kalimat tunggal. Selain itu juga agar pembaca dapat mengetahui arti beserta pembentukan kata serapan yang sering digunakan di dalam artikel hiburan. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi Tugas Akhir bagi mereka yang ingin melakukan analisis kata serapan maupun struktur kalimat tunggal dalam bahasa Korea. Selain itu, karya ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada mahasiswa jurusan bahasa Korea maupun masyarakat yang mempelajari bahasa Korea tentang kata serapan yang dipakai dalam bahasa Korea.
9
1.5 Batasan Masalah Banyak kata serapan yang digunakan di dalam penulisan artikel di Korea, namun kemajuan teknologi mengakibatkan perkembangan informasi menjadi pesat, salah satunya adalah di bidang media massa. Salah satu jenis media massa yaitu media online (cybermedia), melalui internet masyarakat mendapatkan informasi secara praktis dan efisien. Terdapat banyak situs berita online di Korea, tetapi pada penelitian ini hanya berfokus pada artikel situs berita hiburan saja. Pada kesempatan kali ini penulis menganalisis tentang fungsi kata, jenis kata dan arti kata serapan dalam struktur kalimat tunggal yang terdapat pada artikel berita hiburan Korea di situs berita hiburan newsen.com yang diposting pada bulan Januari hingga Maret tahun 2016. 1.6 Metode Penelitian Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam hal ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu meliputi pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data serta penyajian hasil. Adapun tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.6.1 Pengumpulan Data Tahap pertama adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dalam kajian ini menggunakan teknik baca catat, dengan cara membaca dan menetapkan artikel yang akan dianalisis di situs berita hiburan newsen.com yang diposting pada bulan Januari hingga Maret tahun 2016, lalu memilih dan
10
mencatat kalimat-kalimat yang termasuk ke dalam struktur kalimat tunggal yang mengandung kata serapan. 1.6.2 Klasifikasi Data Tahap kedua adalah klasifikasi data. Setelah data terkumpul, maka dilakukan klasifikasi atas kalimat-kalimat tersebut berdasarkan struktur kalimatnya, yang diantaranya berupa S-P, S-K-P, S-O-P, dan S-K-O-P. 1.6.3 Analisis Data Tahap ketiga adalah analisis data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan merujuk pada klasifikasi data yang ada. Dilakukan analisis atas kata serapan dalam struktur kalimat bahasa Korea meliputi fungsi kata, jenis kata, dan artinya. 1.7 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menganalisis tentang kata serapan yang terdapat pada artikel situs berita hiburan Korea newsen.com. Kata serapan dan struktur kalimat tunggal dalam bahasa Korea menjadi tema utama dalam penulisan ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa skripsi yang dapat dijadikan acuan tambahan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Salah satunya adalah Skripsi dari Maria Eva Yudha Dewanti (2015) berjudul “Analisis Morfosemantik Kata Serapan Bahasa Inggris dalam Bahasa Korea”. Skripsi ini membahas tentang analisis kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea yang terdapat pada kamus bahasa Korea kata serapan Naver. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami penyerapan kata dari
11
berbagai bidang berdasarkan bentuk dan asal katanya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami pergeseran makna kata serapan. Skripsi dari Felix Anindita (2015) berjudul “Pergeseran Semantis Kosakata Serapan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Korea”. Skripsi ini membahas tentang analisis pergeseran semantis pada 5.000 kata dalam bahasa Inggris yang terbukti sebagai kata-kata pinjaman dalam bahasa Korea yang diambil dari Institut Nasional Bahasa Korea (NIKL). Penelitian yang dilakukan oleh Supriadianto (2015) berjudul “Fungsi, Jenis Kata, dan Urutan Letak dalam Struktur Kalimat Tunggal bahasa Korea”. Penelitian ini membahas membahas tiga pokok permasalahan, yaitu (1) fungsi SP-O-K yang ada dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea; (2) Jenis-jenis kata yang ada pada masing-masing fungsi S-P-O-K dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea; dan (3) urutan letak S-P-O-K yang ada di dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea. Penelitian ini menggunakan Skripsi dan Penelitian tersebut untuk dijadikan acuan tambahan serta agar memudahkan peneliti dalam melakukan analisis kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea.
12
1.8 Sistematika Penulisan Penyajian Tugas Akhir ini dibagi menjadi empat bab. Bab I adalah pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II adalah landasan teori yang berisikan teori-teori yang dapat mendukung dan menguatkan pembahasan penelitian. Bab III adalah pembahasan yang berisikan analisis kata serapan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan Korea di website newsen.com. Bab IV adalah penutup yang berisikan kesimpulan dan saran atas analisa yang dilakukan penulis.