BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menyusun laporan keuangan yang dapat berguna bagi pengambil keputusan, FASB dalam rerangka konseptualnya merumuskan karakteristik kualitatif yang harus ada dalam suatu laporan keuangan yaitu relevance dan faithful representation. Relevance adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan. Faithful representation diartikan sebagai deskripsi informasi yang benar-benar ada dan terjadi. Untuk menunjang karekteristik kualitatif tersebut, FASB juga merumuskan karakteristik penunjang yaitu comparability, verifiability, timeliness, dan understandability. Ketepatan waktu yang dimaksudkan disini adalah menyediakan informasi untuk pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (FASB 2008). Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Laporan keuangan seharusnya diterbitkan segera setelah berakhirnya periode akuntansi. Kegunaan dari laporan keuangan akan menurun apabila laporan keuangan diterbitkan semakin jauh dari akhir periode akuntansi yang dilaporkan. Kompleksitas perusahaan bukanlah alasan yang tepat dan cukup untuk lamanya penerbitan laporan keuangan (Vuran & Adiloğlu, 2013).
1
Perusahaan publik yang sahamnya diperjualbelikan di pasar modal dituntut menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu sesuai aturan yang berlaku
pada
pasar
modal
negaranya
masing-masing.
Keterlambatan
penyampaian laporan keuangan cenderung akan meningkatkan ketidakpastian atas langkah yang akan diambil oleh seorang investor. Ketepatan waktu juga memberikan kontribusi pada ketepatan dan efisiensi pada performa pasar modal dalam fungsi menetapkan harga dan evaluasi. Semakin tepat waktu pelaporan keuangan akan mengurangi insider trading, kebocoran dan rumor yang mungkin ada di pasar modal (Owusu-Ansah & Leventis, 2006). Perusahaan publik di Indonesia diwajibkan untuk menyampaikan laporan
keuangan
berkala
sesuai
dengan
peraturan
Bapepam-LK
Kep/346/BL/2011. Laporan berkala yang dimaksudkan dalam peraturan ini adalah laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan. Laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Meskipun telah ada peraturan yang mengatur mengenai kapan laporan keuangan harus diterbitkan, fakta yang terjadi
di
Indonesia
masih
ada
perusahaan
yang
terlambat
dalam
menyampaikan laporan keuangan auditannya. Pada tahun 2012, terdapat 52 perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan (BEI, 2013). Tahun 2013, terdapat 49 perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan (BEI, 2014). Untuk tahun 2014, jumlah perusahaan yang mengalami keterlambatan meningkat menjadi 52 (BEI, 2015). Oleh karena itu, dirasa penting untuk
2
meneliti faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi ketepatan waktu perusahaan untuk menerbitkan laporan keuangannya. Penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan telah banyak dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri. Banyak peneliti mengkaitkan ketepatan waktu dengan variabel lain seperti struktur kepemilikan dan variabel akuntansi. Namun, masih jarang penelitian yang memfokuskan pada suatu sektor. Penelitian-penelitian tersebut lebih banyak mengambil sampel penelitian pada perusahaan manufaktur atau perusahaan publik secara keseluruhan. Salah satunya adalah Daoud et al. (2014) yang meneliti mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan di Yordania yang bergerak pada bidang industri dan jasa, tercatat pada Amman Stock Exchange pada tahun 2012. Fakta dari data historis pasar modal di Indonesia menunjukkan bahwa setiap tahun masih banyak perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari fenomena tersebut. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia dengan interval tujuh tahun yaitu tahun 2008—2014. Selain itu, hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penambahkan variabel baru yaitu rasio non performing loanss. Penambahan variabel ini dianggap penting karena rasio ini sangatlah penting untuk menilai kesehatan
3
suatu bank. Hal ini sesuai dengan kriteria kesehatan bank yang dirumuskan oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini akan berusaha menjawab pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah perusahaan pada sektor perbankan telah menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan secara tepat waktu? 2. Apakah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan auditan pada perusahaan perbankan dipengaruhi oleh variabel akuntansi? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menguji kepatuhan perusahaan perbankan dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan. 2. Menguji apakah variabel akuntansi memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap agar penelitian dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu: 1. Perkembangan ilmu pengetahuan akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur yang membahas mengenai ketepatan waktu laporan keuangan di Indonesia terutama untuk industri perbankan. Selama ini masih sedikit penelitian mengenai hubungan ketepatan waktu dengan variabel akuntansi yang berfokus pada industri perbankan di Indonesia. Penelitian sebelumnya lebih banyak meneliti pada seluruh perusahaan
4
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan kemudian mengkaitkannya pada golongan industrinya, seperti yang dilakukan oleh Primayani (2014) 2. Penelitian sebelumnya, dengan menambahkan variabel non performing loanss, penelitian ini diharapkan dapat menambah akurasi penelitian sebelumnya. 3. Investor, menambah pengetahuan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, sehingga dapat meningkatkan keyakinan dalam pengambilan keputusan. 4. Regulator: sebagai tambahan informasi mengenai kepatuhan perusahaan dalam penyampaian laporan keuangan tahunan auditan. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini ditulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I (Pendahuluan), bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah sesuai dengan latar belakang, tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II (Tinjauan Pustaka), bab ini menguraikan landasan teori penelitian, penelitian-penelitian terdahulu, regulatory setting, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis. Bab III (Metode Penelitian), berisi variabel penelitian yang telah ditentukan, populasi dan sampel yang akan diteliti, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis. Bab IV (Analisis Data), bab ini berisi analisis atas data yang telah diperoleh dari penelitian. Bab V (Penutup) dalam bab terakhir ini disajikan kesimpulan, keterbatasan dan saran penelitian.
5