1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa prasarana maupun sarana yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang. Terutama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya. Selain berperan mendukung berbagai bidang pembangunan. jasa konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya berbagai industri
barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi. Dewasa ini, jasa konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak diminati oleh anggota masyarakat di berbagai tingkatan sebagaimana terlihat dari makin besarnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa
konstruksi.
Perkembangan jasa kontruksi yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan. Peningkatan jumlah perusahaan ini tenyata belum diikuti dengan peningkatan kualifikasi dan kinerjanya, yang tercermin pada kenyataan bahwa mutu produk ketepatan waktu pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, modal, dan teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan. Akibatnya tidak sedikit perusahaan di bidang jasa kontruksi ini yang mengalami kebangkrutan dan akhirnya tutup.
Universitas Sumatera Utara
2
Tabel 1.1 Perkembangan Perusahaan/Usaha di Sumatera Utara Menurut Sektor Tahun 1996 dan 2006 ( Dalam ribuan ) 1996 NO
Sektor
Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan 2 Listrik, Gas dan air 3 Konstruksi 4 Perdagangan, hotel dan 5 restaurant Pengangkutan dan 6 komunikasi Keuangan ,persewaan dan 7 jasa perusahaan Jasa – jasa 8 Sumatera utara Sumber : Biro Pusat Statistik 2006
1
total
%
total
2006 %
Perubahan absolut 1996 -2006
1.998
0,30
3.412
0,32
1.414
59.380 1.094 8.065
9,01 0,17 1,22
76.741 1.331 7.306
7,30 0,13 0,70
17.361 237 ( 759 )
425.808
64,42
673.875
64,13
248.067
67.065
10,18
100.386
9,55
33.321
2.714
0,41
43.261
4,21
40.547
92.784 658.908
14,08 100,0
144.542 1.050.854
13,75 100,0
51.758 391.946
Pada Tabel 1.1 banyaknya perusahaan konstruksi yang tutup terjadi karena dalam kurun waktu 5 tahun tidak mendapatkan proyek sama sekali dan akhirnya modalnya habis dan kas yang tersedia tidak mencukupi.Dengan meningkatkan kinerja baik di bidang operasional, pemasaran maupun keuangan maka perusahaan akan mampu bertahan. Peningkatan kinerja di bidang keuangan ditandai dengan kemampuan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba. Laba yang meningkat dari tahun ke tahunnya menandakan bahwa perusahaan mampu menggunakan
sumber daya yang ada dengan efektif dan dipercaya
perusahaan tersebut mampu untuk mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik. Kemampuan perusahaan di dalam memperoleh laba sering disebut juga sebagai profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto,2002 : 28).
Universitas Sumatera Utara
3
Arus kas penting diketahui karena mencakup hal yang paling dasar yang dilakukan oleh perusahaan yakni menghasilkan kas (cash inflo) dan mengunakan kas (cash outflow). Sehingga arus kas adalah suatu proses dimana terjadinya aliran kas masuk dan aliran kas keluar akibat operasi perusahaan (Henderson dan Maness dalam Tulasi, 2006:49). Arus kas memberikan informasi yang berguna bagi manajemen karena didalamnya terdapat laporan mengenai
kegiatan operasional, investasi dan
pendanaan sehingga dapat menjadi sebuah alat pengambilan keputusan. Dengan mengetahui dana yang tersedia, pihak manajemen khususnya manajemen keuangan dapat memilih antara membayar hutang kepada para investor atau memperluas kegiatan usahanya. Tabel 1. 2 Laba dan arus Kas pada PT. Medan Smart Jaya Periode 2001 -2006 Tahun
Laba
Arus kas
2001
Rp. 640.865.011
Rp. 2.090.780.111
2002
Rp. 1.355.986.912
Rp 4.088.339.371
2003
Rp. 611.161.414
Rp 3.470.342.862
2004
Rp. 906.543.987
Rp 4.517.675.749
2005
Rp. 2.818.438.516
Rp. 8.574.783.881
2006
Rp 1.503.248.667
Rp 8.157.002.319
Sumber: Laporan Keuangan PT Medan Smart Jaya (data diolah)
Universitas Sumatera Utara
4
Berdasarkan Tabel 1.2 ternyata fluktuasi dari laba dengan arus kas selalu mengalami hubungan yang searah. Hal ini ditunjukkan pada periode 2001-2002, arah dari laba dan arus kas sama-sama naik. pada periode 2002-2003 arah dari arus kas dan laba sama-sama mengalami penurunan. Kemudian pada periode 2004-2005, kembali arah dari laba dan arus kas sama-sama naik dan pada periode 2006 kembali mengalami penurunan. PT Medan Smart Jaya merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang berada di kota Medan yang sanggup bertahan. Ditandai dengan diberikannya kontrak untuk melakukan pekerjaan perbaikan di Aceh khususnya TututGeumpang yang mampu dikerjakan dengan cukup baik. Dengan alasan diatas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Profitabilitas terhadap arus Kas pada PT. Medan Smart Jaya”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel profitabilitas yang terdiri dari ROA, dan ROE terhadap arus kas pada PT. Medan Smart Jaya?
C. Kerangka Konseptual Profitabilitas bagi perusahaan adalah kesanggupan sebuah perusahaan untuk memperoleh laba berdasarkan investasi yang dilakukan. Profitabilitas yang tinggi akan sangat menguntungkan karena dapat menarik pihak investor untuk menanamkan modalnya. Pemikiran selanjutnya adalah hubungan profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
5
terhadap arus kas. Profitabilitas perusahaan dapat mempengaruhi arus kas perusahaan, dan sebaliknya perubahan arus kas juga dapat mempengaruhi profitabilitas.
Menurut Muslich (2003 : 51), rasio profitabilitas yang lazim digunakan yaitu : 1. Net Profit Margin Rasio yang mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. 2. Return on invesment Rasio yang menunjukan ukuran produktifitas aktiva dalam memberikan pengembalian atas investasi pemegang saham dan kreditor. ROI Sering disamakan dengan (ROA). 3. Return On Equity Rasio yang memperlihatkan efektifitas perusahaan dalam mengelola modal sendiri dan mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh pemilik modal sendiri maupun pemegang saham.
Arus kas adalah suatu proses dimana terjadinya aliran kas masuk dan aliran kas keluar akibat operasi perusahaan (Henderson dan Maness dalam Tulasi, 2006:49).Perubahan
pada
arus
kas
disebabkan
perubahan
pada
faktor
fundamental, profitabilitas dan efisiensi perusahaan (Comiskey, Eugene E, Mulford, Charles W (1992-1993). Berikut ini merupakan gambaran kerangka konseptual yang menunjukan bahwa profitabilitas yang tinggi yang dinilai dari besarnya rasio Return on Total Asset dan Return On Equity Capital akan meningkatkan arus kas perusahaan dan
Universitas Sumatera Utara
6
demikian juga sebaliknya. Berdasarkan Latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka berikut digambarkan kerangka konseptual.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Profitabilitas Return on Total Asset ( ROA) (X1) Return on Capital Equtiy (ROE) (X2)
Arus Kas (Y)
Sumber : Muslich (2003:51), (Henderson dan Maness dalam Tulasi, 2006:49), (Comiskey, Eugene E, Mulford, Charles W (1992-1993) (diolah oleh penulis ).
D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data (Suliyanto, 2006:53). Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Faktor Return On Total Asset dan Return On Equity mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Arus Kas pada PT. Medan Smart Jaya.
Universitas Sumatera Utara
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan profitabilitas terhadap arus kas pada PT. Medan Smart Jaya. 2. Manfaat Penelitian Selain tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan juga bermanfaat baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan juga bagi peneliti lain. Adapun manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen khususnya dibidang keuangan dan menganalisa hubungan profitabilitas terhadap arus kas pada PT. Medan Smart Jaya. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk terus meningkatkan kemampuan keuangan perusahaan di masa yang akan datang. c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
8
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini terbatas pada rasio profitabilitas yang diwakili oleh Return On Total Asset (ROA) dan Return On Total Capital Equity (ROE) serta arus kas dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. Peneliti mengunakan data laporan keuangan tahunan selama periode 2001-2006. 2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari : a. Rasio profitabilitas sebagai variabel bebas 1. Variabel Return On Total Assets (X1) digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen
dalam
menghasilkan
income
dari
pengelolaan asset perusahaan yang bersangkutan (Kasmir,2004: 280). ROA
OPERATING INCOME TOTAL ASSETS
100 %
2. Variabel Return On Total Equity Capital (X2) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan pendapatan (Kasmir , 2004: 280). ROE
NET INCOME EQUTIY CAPITAL
100 %
b. Arus Kas sebagai Variabel terikat. Arus kas adalah suatu proses dimana terjadinya aliran kas masuk dan aliran kas keluar akibat operasi perusahaan (Henderson dan Maness dalam Tulasi, 2006:49). Dalam penelitian ini yang digunakan adalah arus kas
Universitas Sumatera Utara
9
yang berasal arus kas operasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. (SAK, 2004:22).
3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Medan Smart Jaya di Jl.Bilal No.10 Medan dan dilaksanakan pada bulan Desember 2007.
4. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Yaitu laporan keuangan PT.Medan Smart Jaya Periode 2001-2006.
5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Dilakukan dengan pimpinan dan staf pada PT. Medan Smart Jaya untuk memperoleh keterangan dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. b. Studi dokumentasi Penulis mengumpulkan informasi dari laporan keuangan PT .Medan Smart Jaya tahun 2001 hingga 2006 serta data lainnya yang relevan dengan penelitian baik dari pihak perusahaan maupun yang berasal dari buku-buku, literatur, tulisan ilmiah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
10
6. Metode Analisis Data. a. Metode analisis deskriptif Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. b. Metode analisis korelasi pearson product moment Analisis korelasi Pearson berguna untuk mengetahui hubungan dua variabel.
r
xy
xi x 2 i
yi
y
i
2
Pada Tabel 1.3 di bawah ini dapat dilihat pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Tabel 1.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
rendah
0,4-0,599
Sedang
0,6-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat Kuat
Sumber: Sugiono, (2004:40)
Universitas Sumatera Utara
11
c. Uji-t Uji statistik t menunjukkan apakah secara individual variabel bebas (xi) mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (yi) pengujian signifikansi mengunakan rumus :
t
r
xy
1
n
r
2
2 xy
Dimana : t = nilai hitung r = Koefisien Korelasi n = Banyaknya Pasangan Rank
Dalam Pengujian ini mengunakan Hipotesis : H0 = rs =0, Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel(xi) dan (yi) H0 = rs ≠ 0 , Artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel (xi) dan (yi) Dengan Kriteria Pengambilan Keputusan Sebagai berikut : H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % Hi diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %
Universitas Sumatera Utara