BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual melalui lambang-lambang kasat mata, dewasa ini perkembangannya sangat pesat. Dengan demikian, peluang bidang periklanan masih tetap menjanjikan masa depan yang cerah. Dalam perkembangan lebih lanjut, dampak komunikasi visual (terutama iklan) akan selalu muncul pada dua sisi ambiguitas: keping pertama, sukses pemasaran, sedangkan keping kedua dampak sosial budaya. Munculnya dampak sosial budaya memang sering tidak dipertimbangkan, mengingat peran iklan hanya sekadar "figuran" yang berfungsi mendukung program pemasaran sebuah produk atau jasa. Selain digunakan untuk berbagai keperluan, media komunikasi visual kerap dimanfaatkan sebagai media promosi (komunikasi pemasaran) baik oleh lembaga bisnis maupun lembaga sosial Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Kemajuan teknologi sangat memberikan kemudahan tersendiri bagi manusia dalam menjalani kehidupannya, begitupula teknologi di dunia fotografi saat ini yang semakin mendukung para fotografer muda untuk menghasilkan hasil karya terbaik dan maksimal, sehingga dapat merekam dan merefleksikan segala moment-moment
13
indah dalam kehidupan yang dapat dinikmati dengan seksama dikemudian hari. Begitu pula dengan Desain Visual, saat ini banyak sekali badan-badan usaha dalam masyarakat baik dalam skala besar maupun kecil yang menjadikan Desain Visual seperti Logo Perusahaan, Company Profile, Spanduk, Brosur, Banner, Baliho, dan lain-lain, sebagai sebuah media promosi bagi usahanya untuk menarik perhatian khalayak luas. Teater bisa diartikan sebagai suatu pertunjukakan seni yang di peran kan secara langsung dan menerapkan dalam praktek dimana ide atau imajinasinya yang spontanitas keluar dari dalam diri dengan sendirinya, Sejarah teater di turunkan dari tiga sumber utama istana, rakyat dan modifikasi maupun keturunan langsung dari teater barat. Cerita rakyat di tuturkan secara lisan dari mulut ke mulut oleh nenek moyang kita, cerita rakyat dalam bentuk prosa terdiri dari dongeng, legenda, mitos, dongeng adalah cerita rakyat yang sifatnya khayal semata, sedangkan legenda adalah cerita rakyat yang ada kaitannya dengan kebiasaan atau adat istiadat yang tetap berlangsung sampai sekarang. Di Indonesia sangat banyak sekali cerita yang bisa diangkat dan di pentaskan dalam bentuk teater karena di indonesia banyak memiliki kebudayaan yang menarik dan baik untuk masyarakat dan anak sekolah untuk mengetahui cerita rakyat dan bagaimana sejarah di indonesia, salah satunya adalah teater nug nug wan yang di angkat dari kampung tobati enggros jayapura papua. Pertunjukan Nug Nug Wan dalam bentuk teater ini mereka tidak hanya menceritakan kehidupan sehari-hari saja tapi mereka juga menggabungkan antara kehidupan sehari-hari dengan tari-tarian dan nyanyian modern, masyarakat papua rata-rata memiliki kesamaan hoby seperti menari,menyanyi dan bercerita serta warna
14
yang mereka sukai pun dominan sama mereka menyukai warna yang terang seperti merah, hijau, kuning, jadi desain yang akan saya buat tidak jauh dari warna tersebut. Teater Nug Nug Wan ini di mainkan oleh masyarakat papua sendiri agar lebih menjaga keaslian cerita teater tersebut dan juga dapat menarik masyarakat papua untuk menyaksikan acara teater nug-nug wan, acara tersebut diadakan oleh PACE ( Papua Art Centre Entertainment ) yayasan pace adalah sebuah lembaga seni budaya papua yang didirikan oleh generasi muda papua untuk memperkenalkan dan mengembangkan seni budaya papua, Untuk memenuhi tujuan tersebut, diperlukan suatu strategi promosi yang tepat. Strategi berarti susunan rencana yang tepat dan cermat mengenai suatu kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan khusus. Sedangkan strategi promosi adalah bermacam-macam cara dan upaya yang ditempuh untuk membangun suatu image tertentu di benak khalayak sasaran. Khalayak sasaran pada perancangan promosi ini adalah para pengguna jasa fotografi dan desain. Pesatnya perkembangan dan kemajuan tayangan sinetron di televisi yang di minati oleh masyarakat akan semakin sulitnya teater rakyat untuk bertahan di tengah moralnya industri hiburan di indonesia, semakin jarangnya pertunjukan teater rakyat di indonesia akan semakin lupa masyarakat dengan adanya teater yang mengangkat cerita kebudayaan indonesia. Teater ini sangat bagus dan menarik di tengah majunya perkembangan siaran televisi dan sedikit demi sedikit masyarakat melupakan kebudayaan seni teater di indonesia tapi generasi muda papua bergerak hatinya untuk memajukan kebudayaannya, dan untuk generasi muda marilah kita memajukan kebudayaan indonesia agar tetap terjaga dan kita lestarikan. Salah satu media promosi yang akan digunakan adalah media cetak. Alasan pemilihan media promosi cetak adalah karena media promosi ini lebih efektif,
15
1.
Penempatan yang mudah, dapat diletakkan dimana saja.
2.
Mudah dilihat dan di ingat oleh masyrakat luas.
3.
Dapat memberikan informasi yang mudah dipahami.
4.
Mudah diberikan kepada masyarakat luas.
5.
Bisa disimpan sebagai koleksi atau kenang-kenangan
Dengan media pendukung seperti, Spanduk, Banner, flayer, Postcard, Pin, Topi, Baju, dll yang diharapkan dapat menarik penonton agar menyaksikan acara teater tersebut.
1.3 Rumusan Masalah Dalam pembuatan Media promosi Teater Rakyat Nug Nug Wan menggunakan berbasis cetak ini penulis membuat rumusan masalah : 1. Bagaimana desain yang di kerjakan harus bisa di pahami oleh masyarakat dan informasi juga dapat di terima dengan baik ? 2. Bagaimana caranya menciptakan image dalam membuat desain untuk kebutuhan promosi ?
1.4 Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup masalah yang telah dirumuskan maka batasan masalah yang ditetapkan adalah: 1. Media promosi dibidang teater ini diambil langsung dari acara tersebut, yaitu berupa promosi berbasis cetak. 2. target Audiens adalah masyarakat indonesia khususnya orang papua yang berdomisili dijakarta dan dibatasi batasan usia dewasa 16 - 40 tahun dengan berjenis kelamin pria dan wanita dan usia anak-anak 6 - 15 tahun, karena
16
dalam usia tersebut telah dapat mempunyai rasa penghayatan yang tinggi dan akan menilai jalan cerita tersebut apakah bermanfaat atau tidak. Sumber :Rusdyansyah,psikolog 2006
1.5 Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dilakukannya Tujuan Penelitian Media Promosi Tugas Akhir ini adalah : 1.
Memberikan Informasi tentang Teater nug nug wan kepada khlayak luas
2.
Menjelaskan masyarakat luas agar berminat menyaksikan acara Teater Nug Nug Wan tersebut dengan menyebarkan media promosi cetak
3.
Serta memberikan pelajaran kepada masyarakat khususnya pelajar, mahasiswa, dan semua rakyat indonesia tentang sejarah kebudayaan.
17