BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Keberagaman dan
kekhasan budaya dari setiap suku bangsa merupakan aset yang tidak terhitung jumlahnya. Warisan budaya merupakan bagian dari keberagaman dan kekhasan yang dimiliki oleh setiap suku bangsa di Indonesia. Indonesia harus bisa memanfaatkan setiap peluang untuk bisa mengembangkan warisan budaya menjadi aset yang berharga. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat dikenal oleh banyak bangsa. Selain batik, banyak pula aset – aset lainnya seperti kain ulos yang berasal dari daerah Sumatra, lebih tepatnya pada daerah Sumatra Utara yaitu pada daerah Batak. Secara harafiah, ulos berarti selimut, pemberi kehangatan badaniah dari terpaan udara dingin. Menurut pemikiran leluhur Batak, ada 3 (tiga) sumber kehangatan : (1) matahari, (2) api, dan (3) ulos. Dari ketiga sumber kehangatan tersebut, ulos dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. Biasanya pemberi ulos adalah orangtua kepada anak-anaknya, hula-hula kepada boru. Ulos memiliki fungsi simbolik, yang tidak dapat dipisahkan dalam aspek kehidupan orang Batak. Berbagai jenis dan motif menggambarkan makna tersendiri. Tergantung sifat, keadaan, fungsi, dan hubungan tertentu. Kapan digunakan, diberikan kepada siapa, dan dalam upacara adat yang bagaimana. Dalam perkembangannya, pemberian ulos (mangulosi), diartikan sebagai penghormatan dan kasih sayang. Pejabat pemerintah (pargomgom), dalam acara tertentu, sering diulosi diiringi ucapan semoga dalam menjalankan tugas, akan selalu
2
dalam kehangatan serta penuh kasih sayang kepada warga yang dipimpinnya. (Ernest Simbolon, 2004). Umumnya, Ulos batak tidak dibuat oleh mesin. Melainkan alat tenun bukan mesin (ATBM). Proses pembuatannyapun cukup unik dan menarik. Itulah ulos, yang telah menjadi sangat istimewa. Menggambarkan keragaman tersendiri.(Tanobatak, 2007). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan terjadinya sebuah inovasi, termasuk di Indonesia. Selain itu, hadirnya inovasi tersebut juga mencerminkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Mereka telah berpikir secara kreatif tentang cara menghasilkan sesuatu secara inovatif dan tetap mengangkat serta menonjolkan warisan budaya bangsa. Geometri fraktal adalah salah satu perkembangan teknologi yang sangat terkenal akan strukturnya yang dapat berulang–ulang atau menyerupai dirinya sendiri pada setiap perbesaran yang berbeda. Fraktal dapat pula digunakan untuk menghasilkan suatu pola. Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda matematis. Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Penggambaran pola motif ulos pun dapat dibuat dengan konsep fraktal. Dengan konsep fraktal tersebut kita dapat membuat inovasi dan kreasi baru dalam membuat pola kain ulos. Konsep yang digunakan dalam membuat desain motif ulos menggunakan fraktal adalah menggunakan motif dasar ulos yang ada. Langkah pertama yaitu
3
melakukan penelitian terhadap pola tersebut, kemudian pola tersebut dibentuk dalam format file ‘jpg’, lalu pola tersebut juga dapat diaplikasikan ke dalam program yang akan dibuat oleh penulis, atau pengguna dapat membuat pola ulos dengan model fraktal itu sendiri sesuai dengan keinginan. Semua hal itu diharapkan dapat terwujud dalam bentuk pemograman yang dibuat penulis. Dengan pemograman ini, pengguna dapat langsung membuat motif kain ulos yang ada dengan sangat mudah dan juga akan dapat membantu pengarajin kain ulos dalam proses pembuatannya dari proses tenun menjadi mesin yang bekerja untuk membuat kain ulos tersebut dan diharapkan dapat menjadikan kain ulos sebagai fashion untuk kedepannya dalam Nasional maupun Internasional. 1.2
Ruang Lingkup Batasan masalah yang saya batasi adalah saya hanya menggunakan fraktal yang
sesuai dengan motif kain ulos pada umumnya, yaitu: a. Pemodelan pola/motif kain ulos kedalam bentuk gambar. b. Pemodelan fraktal yang dipakai menggunakan algoritma pembentuk fraktal. c. Pemodelan pola yang ada dapat ditambahkan dengan motif fraktal yang tersedia. d. Hasil tersebut akan dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi software yang dapat melakukan perancangan pola ulos. e. Hasil berupa gambar desain pola ulos yang sesuai dengan motif ulos itu sendiri dan motif ulos yang dibuat dengan kreasi sendiri.
4
1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Tujuan Tujuan
dari
perancangan
program
aplikasi
ini
adalah
untuk
mempermudah proses pembuatan motif kain ulos tersebut, menghemat waktu pembuatan dan juga untuk mengembangkan inovasi dan kreasi dalam perancangan motif kain ulos tersebut dengan fraktal. 1.3.2
Manfaat Manfaat yang diharapkan adalah terciptanya suatu kreasi baru yang dapat menjadi trend dalam budaya Indonesia umumnya dan fashion khususnya. Selain itu, untuk menambah pengetahuan tentang fraktal itu sendiri bagi pembaca.
1.4
Metodologi Metode yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Studi pustaka Mencari buku – buku dan artikel – artikel yang sesuai dengan judul yang saya gunakan. 2. Observasi Melakukan pengamatan pada kain ulos untuk mengetahui pola – pola yang digunakan. 3. Perancangan Dalam hal ini dilakukan pendekatan ujicoba program yang akan dibuat, pendekatan ujicoba untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
5
1.5
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan dibagi secara sistematis dengan susunan sebagai
berikut. BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, serta sistematika penulisan. BAB 2. LANDASAN TEORI Pada bab ini membahas tentang semua teori – teori yang mendukung untuk dipakai dalam membuat perancangan motif kain ulos. BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menguraikan tentang data yang digunakan, analisis data serta perancangan awal program. BAB 4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisi implementasi program yang dirancang, cara pengoperasian program, pengujian program, serta pembahasan hasil ujicoba program. BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan program dan saran yang diharapkan berguna bagi pengembangan penelitian selanjutnya.