BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Alquran dan Hadis merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam, keduanya merupakan hal sentral yang menjadi jantung umat Islam, karena seluruh bangunan doktrin dan sumber keilmuan Islam terinspirasi dari dua hal pokok tersebut.1 Seperti kita ketahui bahwa Alquran merupakan pedoman bagi manusia, petunjuk (kitab hidayah) bagi orang-orang yang meyakini. Selain itu, Alquran juga sebagai penerangan dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.2 Akan tetapi, untuk dapat memahami dan mempelajari isi kandungan Alquran, maka hal paling dasar adalah seorang muslim harus bisa membaca Alquran. Membaca dan memahami Alquran adalah suatu keharusan bagi umat Islam, karena Alquran berisikan pelajaran, penerangan, petunjuk dan pedoman hidup yang mesti dipelajari dan dikaji, mesti dikenal dan dipahami, serta dihayati oleh setiap individu, khususnya umat Islam.3 Keutamaan membaca Alquran dijelaskan Allah SWT. dalam firman-Nya pada Q.S. al-Fathir 35:29-30 sebagai berikut: ֠ ')* !"#!$%& ֠ 1
Agus Prasetyo, “Kedudukan Al-Qur’an dalam Hukum Islam”, http://cridealits.blogspot.com/2012/01/kedudukan-al-quran-dalam-hukum-islam.html/2015/06/21. 2 Miftah Farid dan Agus Syihabudin, Al-Qur’an Sumber Hukum Islam Pertama, (Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati, 1989) h. 13. 3
Ibid., h. 105.
1
2
19 :*; 678 -.0 12ִ֠4 5 +☺ . 5@A > & 1"=90 <-= .GִIJK -.G 5
L
Pentingnya belajar membaca Alquran juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 24 menyatakan sebagai berikut: 1. Pendidikan Alquran bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik membaca, menulis, memahami dan mengamalkan kandungan Alquran. 2. Pendidikan Alquran terdiri dari Taman kanak- kanak Alquran (TKQ), Taman pendidikan Alquran (TPA), Ta’limul Alquran Lil Aulad (TQA) dan bentuk lain yang sejenis. 3. Pendidikan Alquran dapat dilaksanakan secara berjenjang dan tidak berjenjang. 4. Penyelenggaraan pendidikan Alquran dipusatkan di masjid, musala atau tempat lain yang memenuhi syarat. 5. Kurikulum Pendidikan Alquran adalah membaca, menulis dan menghafal ayat-ayat Alquran, tajwid serta menghafal doa-doa utama.4 Ketika kita berbicara mengenai kemampuan seseorang dalam membaca Alquran selalu bervariasi, yakni: 1. Orang tidak pandai dalam membaca Alquran dan dia juga tidak pandai dalam memahami isi kandungan Alquran; 2. Orang tidak pandai dalam membaca Alquran, akan tetapi dia pandai dalam memahami isi kandungan Alquran; 3. Orang pandai dalam membaca Alquran, akan tetapi dia tidak pandai dalam memahami isi kandungan Alquran; 4. Orang pandai dalam membaca Alquran dan dia juga pandai dalam memahami isi kandungan Alquran.5
4
Muhammad Ali, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 24, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Pendidikan Islam, 2007), h. 189.
3
Hal terakhir adalah mengamalkan Alquran, sebelum kita dapat mengamalkan isi kandungan Alquran, terlebih dahulu kita harus bisa membaca Alquran dan memahami/mentadabburi isi kandungan Alquran. Tadabbur Alquran pada pangkal pendengaran dapat menghidupkan hati, anggota badan serta beramal dengannya.6 Pengamalan Alquran merupakan inti dari komitmen muslim terhadap Alquran, sebab segala apa yang terdapat dalam Alquran bukanlah sekedar ilmu dan pengetahuan, melainkan nilai-nilai tentang hidup dan kehidupan yang menuntut kepada pengamalannya.7 Rasulullah SAW. mengingatkan kepada kita akan pentingnya pengamalan terhadap Alquran dan Hadis, yakni dengan sabdanya8:
ْ!%ُ "ِ& ' ُ ل َ* َ) ْآ َ $َ !َ َ َ ْ" ِ َو َ ُ ا#َ ِ لا َ ُن َر ْ َ ِ َأ ُ ََ َ ُ َأ َ َِ َ َو ( 7" ِ )روا3 4ِ َ 5َ ُ ب ا ِ َو ُ َ0َ ِآ12ِ ِ ْ!0ُ %ْ + َ َ َ ا,ِ *َ ْ َ ِ َأ ْ َ) ْی Kenyataannya sekarang, siswa yang beragama Islam ternyata belum semuanya memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Alquran. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka belum memiliki kemampuan membaca Alquran yang baik, diantaranya adalah faktor keluarga dan lingkungan siswa. Teladan dari keluarga (orang tua siswa) ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan kemampuan anak dalam membaca Alquran, siswa
5
As’adiyah, “Perbedaan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa-Siswi SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan Kabupaten Magelang yang Berasal dari MI dan SD”, Skripsi, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kali Jaga, 2008), h. 1-2. t.d. 6
Ahmad Syarbashi, Dimensi-Dimensi Kesejatian Alquran, (Yogyakarta: Ababil, 1996), Cet. ke-1, h. 36. 7
Miftah Farid dan Agus Syihabudin, op. cit., h. 107-108.
8
Yahya bin Yahya bin Katsir al-Yatsa, Kitab Al-Muwattha’ Imam Malik bin Anas, Bab 1 Kitab Al-Qadr, Hadis ke-1663, (Andalusy: Darul Fikri, 1989), h. 602.
4
yang berasal dari keluarga yang taat dalam menjalankan ibadah, biasanya memiliki kemampuan membaca Alquran yang lebih baik, karena ada perhatian dari orang tuanya. Salah satu cara orang tua dalam mendidik anak agar anak pandai dalam membaca Alquran adalah dengan mengikutsertakan anaknya pada Taman Pendidikan Alquran (TPA) atau sejenisnya.9 Taman Pendidikan Alquran (TPA) merupakan lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non-formal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Alquran sejak usia dini, yakni usia anak Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).10 Menurut penelitian awal peneliti, mata pelajaran Muatan Lokal yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur yakni pelajaran Baca Tulis Alquran (BTA) hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu, begitu pula untuk mata pelajaran Alquran Hadis, hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu. Sedangkan Taman Pendidikan Alquran (TPA) pembelajarannya berlangsung hampir setiap hari, sesuai dengan kesepakatan masyarakat dan pengurus/panitia Taman Pendidikan Alquran (TPA) tersebut. Adapun jumlah siswa di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur yakni 15 siswa, pada 15 siswa tersebut, enam siswa mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan sembilan siswa tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA). Siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran
9
Perpustakaan Pusat UIN Maulana Malik Ibrahim, ”Peranan TPQ Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al- Qur’an Di TPQ Malang”, http://lib.uinmalang.ac.id/?mod=th_detail&id=02140052.html/2014/03/26. 10
Wikipedia, “Taman Pendidikan Al-Qur’an”, id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Pendidikan_Al-Qur’an.html/ 2014/03/27.
http:
5
(TPA) tersebut ada yang sejak kelas 2 dan ada yang sejak kelas 3 MI, dan sekarang semuanya sudah belajar Alquran, tidak kitab Iqra lagi. Menurut guru BTA dan Alquran Hadis di kelas VI B tersebut, ada perbedaan kemampuan membaca Alquran antara siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA).11 Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut di atas, yakni untuk mengetahui apakah benar ada perbedaan kemampuan membaca Alquran antara siswa yang mengikuti pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur, untuk mengetahui lebih lanjut, maka perlu adanya penelitian.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian diungkapkan sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan membaca Alquran siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015? 2. Bagaimana kemampuan membaca Alquran siswa yang tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015?
11
Ahmad Sofyan Tsauri, Guru Baca Tulis Alquran (BTA) dan Alquran Hadis di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur Tahun 2014, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 21 Oktober 2014.
6
3. Apakah ada perbedaan kemampuan dalam membaca Alquran antara siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015?
C. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul di atas, maka peneliti perlu menegaskan beberapa definisi operasional yang terkait dengan judul penelitian ini. 1. Kemampuan Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan atau kekuatan.
12
Pada
penelitian ini, yang dimaksud kemampuan di sini adalah kecakapan siswa dalam membaca Alquran. 2. Membaca Alquran Membaca berarti melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu. 13 Sedangkan Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada pemungkas para Nabi dan para Rasul yakni Muhammad SAW., melalui perantara Malaikat Jibril yang terpercaya, untuk mengalahkan dan memberi
12
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), Cet. ke-3 h. 742. 13
Ibid., h. 75.
7
penjelasan, yang sampai kepada kita secara mutawatir, membaca surat yang paling pendekpun bernilai ibadah.14 Pada penelitian ini, yang dimaksud membaca Alquran adalah melafalkan bacaan Alquran sesuai dengan hukum-hukum tajwid, yakni makharijul huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf dan hukum bacaan mad. Selain dalam bidang tajwid, juga dalam bidang fashohah, yakni kefasihan siswa dalam membaca Alquran, khususnya pada bidang al-wakfu’ wal ibtida’, mura’at al-huruf wa al-harakat dan mura’at al-kalimat wa al-ayat. 3. Taman Pendidikan Alquran (TPA) Taman Pendidikan Alquran (TPA) di sini adalah lembaga/sekolah yang mendidik anak usia 7-12 tahun sehingga mampu membaca,
memahami dan
mengamalkan Alquran.15 Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan Taman Pendidikan Alquran (TPA) adalah lembaga yang mendidik anak Madrasah Ibtidaiyah (MI)/Sekolah Dasar (SD), khususnya siswa-siswa kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015. Jadi yang dimaksud dengan judul dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan perbedaan kemampuan dalam melafalkan bacaan Alquran, yakni dalam bidang tajwid dan juga bidang fashohah antara siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti Taman
14
Muhammad Ahmad Abdullah, Metode Cepat dan Efektif Menghafal Al-Qur’an AlKarim, (Yogyakarta: Garailmu, 2009), Cet. ke-1, h. 267-268. 15 Rosidin, Manajemen Pengelolaan TKA, TPA dan TQLA, (Lampung: MPW BKPRMI, tth.), h. 2.
8
Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B di MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yakni peneliti ingin mengetahui: 1. Kemampuan membaca Alquran siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015; 2. Kemampuan membaca Alquran siswa yang tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015; 3. Perbedaan pada kemampuan membaca Alquran antara siswa yang mengikuti pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015.
E. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini, yakni:
9
1. Salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Studi S1 Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Antasari Banjarmasin; 2. Dapat menjadikan bahan pertimbangan bagi sekolah maupun lembaga lainnya; 3. Memberikan informasi ilmiah sebagai masukan dan sumbangan pemikiran kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan
terhadap
proses
kegiatan
pembelajaran; 4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung di lapangan tentang perbedaan kemampuan dalam membaca Alquran antara siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015.
F. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini diungkapkan sebagai berikut: Ha: Ada perbedaan kemampuan dalam membaca Alquran antara siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga KecamatanBanjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015. Ho: Tidak ada perbedaan kemampuan dalam membaca Alquran antara siswa yang mengikuti pembelajaran di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur tahun pelajaran 2014-2015.
10
G. Tinjauan Pustaka Sebelum peneliti membahas lebih lanjut dalam penelitian ini, perlu dikemukakan hasil penelitian lain yang relevan sebagai tinjauan pustaka, yaitu skripsi-skripsi yang ditulis oleh: 1. H. Taufik Rahman, NIM. 0801259265, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Matematika (PMTK), IAIN Antasari Banjarmasin, skripsi yang berjudul Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara Siswa yang Berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Siswa yang Berasal dari Madrasah Tsnawiyah (MTS) Di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Rantau Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin (2013). Skripsi ini membahas tentang bagaimana prestasi siswa pada mata pelajaran matematika yang berasal dari SMP dan yang berasal dari MTS, dan apakah ada perbedaan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika antara dua kelompok siswa tersebut. Hal ini relevan dengan pembahasan yang ingin diteliti oleh peneliti, yakni sama-sama mencari perbedaan dari dua kelompok siswa yang berbeda, hanya saja perbedaannya adalah pada skripsi yang ditulis H. Taufik Rahman mengkaji tentang perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika antara siswa yang berasal dari SMP dan MTS, adapun subjek penelitiannya adalah siswa Madrasah Aliyah (MA),
16
sedangkan peneliti membahas tentang perbedaan prestasi siswa dalam 16
Taufik Rahman, “Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara Siswa yang Berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Siswa yang Berasal dari Madrasah Tsnawiyah (MTS) di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Rantau Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin”, Skripsi, (Banjarmasin: Perpustakaan IAIN Antasari, 2013), h. 11. t.d.
11
membaca Alquran antara siswa yang mengikuti TPA dan tidak mengikuti TPA, adapun subjek penelitiannya adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). 2. As’adiyah, NIM. 04410723, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, skiripsi yang berjudul Perbedaan Kemampuan Membaca Alquran Siswa-Siswi SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan Kab. Magelang Yang Berasal Dari MI Dan SD (2008). Skripsi ini membahas tentang bagaimana kemampuan membaca Alquran pada siswa SMP IT Ihsanul Fikri Pabelan Kab. Magelang yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dan apakah ada perbedaan prestasi membaca Alquran yang berasal dari MI dan SD.17 Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni sama-sama meneliti tentang perbedaan prestasi atau kemampuan membaca Alquran pada siswa, hanya saja perbedaannya adalah skripsi yang ditulis oleh As’adiyah meneliti tentang apakah latar belakang pendidikan anak di MI atau SD berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam membaca Alquran, sedangkan penelitian yang ditulis oleh peneliti latar belakang pendidikannya adalah siswa yang mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan siswa yang tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA). Penelitian ini merupakan penelaahan kembali terhadap penelitian yang sudah ada, yaitu sama-sama membahas tentang perbedaan prestasi siswa. Akan tetapi, penelitian yang sudah ada, yakni skripsi yang ditulis oleh H. Taufik Rahmanmemaparkan perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
17
As’adiyah, op. cit., h. 5.
12
matematika, yakni antara siswa yang berasal dari SMP dan siswa yang berasal dari MTS, subjeknya adalah siswa Madrasah Aliyah (MA). Adapun Skripsi yang ditulis oleh As’adiyah memaparkan tentang perbedaan prestasi siswa dalam membaca Alquran, yakni antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), adapun subjeknya adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Akhirnya peneliti tertarik untuk meneliti dengan pembahasan kemampuan membaca Alquran dengan subjek siswa MI yang mengikuti TPA dan Siswa yang tidak mengikuti TPA, yakni dengan judul Kemampuan Membaca Alquran Siswa yang Mengkikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Siswa yang Tidak Mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA) Di Kelas VI B MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur Tahun Pelajaran 2014-2015.
H. Kerangka Pemikiran Berdasarkan judul di atas, maka akan diketahui apakah ada perbedaan yang ditimbulkan pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (Variabel X/bebas) terhadap kemampuan siswa dalam membaca Alquran (Variabel Y/terikat). Berikut akan disajikan tentang variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini:
Keterangan: •
Y
: kemampuan siswa dalam membaca Alquran
13
•
X1
: siswa mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA)
•
X2
: siswa tidak mengikuti Taman Pendidikan Alquran (TPA)
Dengan mengetahui jawabannya, maka perlu kesadaran bagi guru maupun orang tua siswa, bahwa pembelajaran membaca Alquran sejak usia dini perlu dilakukan, salah satunya adalah dengan cara mengikutsertakan anak dalam pembelajaran Taman Pendidikan Alquran (TPA), hal tersebut akan membantu anak agar lancar dan benar dalam membaca Alquran.
I. Sistematika Penulisan Agar mempermudah memahami isi pembahasan maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II landasan teori dan tinjauan pustaka. Landasan teori berisi tentang pembelajaran Alquran di Madrasah Ibtidaiyah (MI), kajian tentang kemampuan membaca Alquran dan Taman Pendidikan Alquran (TPA). Sedangkan tinjauan pustaka berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian peneliti. BAB III metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, desain pengukuran, pengujian validitas instrumen dan reliabilitas instrumen, teknik pengolahan data dan analisis data.
14
BAB IV penyajian data dan analisis data. Penyajian data berisi tentang gambaran umum MIN Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur, siswa mengikuti TPA dan tidak mengikuti TPA, diskripsi kemampuan siswa membaca Alquran dan
hasil pengujian validitas instrumen dan reliabilitas instrumen.
Sedangkan analisis data berisi tentang uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. BAB V penutup, berisi tentang simpulan dan saran.