1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Camping diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai perkemahan
dan berasal dari kata dasar kemah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), camping mempunyai arti: membuat (mendirikan) kemah (untuk bermalam dsb) 1. Macam-macam tujuan camping, misalnya: camping karena hobi, mencari pengalaman dalam pendekatan diri kepada alam, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan, mengembangkan tanggung jawab dalam pemeliharaan keseimbangan alam, membina kerjasama dalam persatuan dan persaudaraan, dan masih banyak tujuan lainnya. Camping sendiri populer sebagai aktivitas rekreasi pada awal abad ke-20 dan umumnya disertai dengan kegiatan lainnya, seperti mendaki gunung, outbond, menyalakan api unggun, berenang bahkan memancing. Beberapa orang menganggap camping sebagai kegiatan rekreasi yang dilakukan untuk beristirahat dari ramai dan penatnya aktivitas perkotaan untuk menikmati keindahan alam bebas karena
dilakukan dengan
menginap di lokasi perkemahan dengan menggunakan tenda atau bahkan di alam terbuka tanpa atap sama sekali. Camping tidak hanya memberikan kesenangan bagi peminatnya tetapi juga memberikan manfaat positif yaitu sebagai relaksasi diri setelah menjalani aktivitas yang menjenuhkan karena banyak orang menganggap camping sebagai
1
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php/kemah diunduh tanggal 18 Oktober 2012 pukul 17.00
2
kegiatan rekreasi yang terbaik dan favorit di kalangan keluarga dan anak muda. Jika pada era 80 sampai 90'an, kegiatan camping biasanya hanya diminati oleh kalangan tertentu, yang biasanya memiliki jiwa berpetualang yang besar, saat ini kegiatan-kegiatan tersebut sudah menjadi salah satu alternatif pilihan yang dilakukan oleh masyarakat umum dalam mengisi waktu senggang, kegiatan kantor atau sekedar refereshing bersama keluarga. Seiring perkembangan minat masyarakat yang semakin membesar terhadap kegiatan tersebut, lokasi-lokasi perkemahan pun ditata sedemikian menarik, ada aula, tenda-tenda kemah yang nyaman, karena di dalamnya menggunakan kasur sebagai alasnya, kamar mandi yang bersih, malah ada di beberapa lokasi perkemahan/camping ground yang yang melengkapi fasilitasnya dengan wifi dan water heater. Ketika seseorang melakukan kegiatan camping tentu saja membutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung seperti tenda dome, tas carrier, sleeping bag, handy-talkie, GPS (Global Positioning System), head lamp, matras, kompor portable, ponco, jas hujan dan peralatan-peralatan lainnya. Namun, tidak semua orang yang akan melakukan kegiatan camping memiliki peralatan-peralatan tersebut secara lengkap karena kegiatan camping ini mungkin dilakukan dalam intensitas waktu yang bisa dibilang jarang dan harga dari peralatan-peralatan tersebut yang tidak murah juga. Peralatan-peralatan camping juga memiliki perawatan khusus supaya tidak rusak dan tetap dapat berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Alasan-alasan tersebutlah yang mendasari seseorang untuk memilih menyewa peralatan-peralatan camping tersebut dibandingkan harus membeli. Jika
3
dilihat dari sisi ekonomis, mereka tidak perlu memikirkan jumlah yang besar dari anggaran untuk pembelian dan pemeliharaan peralatan. Ketika banyak orang lebih memlih menyewa dibandingkan membeli peralatan camping maka menimbulkan dan meningkatkan kebutuhan akan penggunaan peralatan camping. Hal inilah yang membuka peluang usaha rental peralatan camping dan semakin menjamur jumlahnya di berbagai kota terutama di Yogyakarta. Salah satu faktor yang menyebabkan kebutuhan akan peralatan camping semakin meningkat adalah karena banyak mahasiswa yang melakukan kegiatan camping dalam mengisi waktu luangnya setelah menjalani kegiatan perkuliahan yang padat. Karena tingginya kebutuhan orang-orang (termasuk mahasiswa) akan penggunaan peralatan camping, maka kesempatan ini membuka peluang usaha dalam penyewaan peralatan camping. Letak usaha penyewaan peralatan camping ini sendiri dapat dijumpai dengan mudah dan dalam jumlah yang cukup banyak di daerah sekitar kampus-kampus di Yogyakarta karena lebih didominasi oleh lingkungan tempat tinggal mahasiswa. Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, tempat persewaan peralatan camping yang sering dijadikan rekomendasi karena cukup terkenal dan berpengalaman di Yogyakarta yaituSEMESTA ADVENTURE RENTAL & OUTLET yang berlokasi di Jl. Gambir No.1 Karang Asem Baru CT. X Depok Sleman Yogyakarta. Perjanjian sewa menyewa adalah salah satu dari banyaknya jenis perjanjian yang sangat sering kita jumpai dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai alasan yang mendasari
seseorang untuk melakukan kegiatan sewa
menyewa, demikian halnya dengan kegiatan sewa menyewa yang terjadi di
4
Semesta Adventure Rental & Outlet. Setiap orang yang membutuhkan peralatan camping pun dapat menggunakannya sesuai kebutuhan jika mereka tidak memiliki peralatan camping tersebut dengan cara menyewanya pada tempat persewaan yang sedang berkembang saat ini, seperti pada Semesta Adventure Rental & Outlet. Tempat persewaan ini menyewakan berbagai macam peralatan camping yang sangat lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan mereka yang akan pergi camping. Semesta Adventure Rental & Outlet adalah usaha persewaan yang sudah berjalan selama 5 (lima) tahun sejak tahun 2007 dan dalam perkembangannya terus melakukan berbagai perbaikan pelayanan sehingga menjadi tempat persewaan peralatan camping yang terpercaya. Contoh barang-barang yang tersedia untuk disewakan di Semesta Adventure Rental & Outlet adalah tenda dome, tas carrier, sleeping bag, handy-talkie, GPS (global postitioning system), head lamp, matras, kompor portable, dan masih banyak peralatan camping lainnya sesuai kebutuhan penyewa. Status hak kepemilikan dari barang-barang ini terdapat pada pemilik Semesta Adventure Rental & Outlet itu sendiri dan tidak ada satu barang pun yang diusahakan dari pihak ketiga. Harga sewa yang ditetapkan oleh pemberi sewa pun terjangkau dengan kualitas barang-barang yang baik, oleh karena itu Semesta Adventure Rental & Outlet merupakan salah satu tempat persewaan yang sudah terkenal di kalangan penyewa peralatan camping di Yogyakarta. Penyewa diwajibkan untuk menyerahkan barang jaminan kepada pihak Semesta Adventure Rental & Outlet. Barang jaminan tersebut biasanya berupa
5
kartu identitas dari penyewa, seperti KTP (kartu tanda penduduk), KTM (kartu tanda mahasiswa), ataupun kartu identitas lainnya. Tujuan dari pemberian barang jaminan penyewa kepada pihak pemberi sewa adalah untuk menjamin pemenuhan hak dan kewajiban dalam perjanjian, seperti pengembalian peralatan camping, pembayaran harga sewa peralatan camping dan penggantian kerugian apabila terjadi wanprestasi. Jaminan merupakan perjanjian tambahan yang bergantung ada perjanjian pokoknya, yaitu perjanjian sewa menyewa peralatan camping. Jaminan pun akan terhapus dengan berakhirnya perjanjian pokok tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pemberi sewa dan penyewa dalam perjanjian. Oleh karena itu setelah terpenuhi kewajiban penyewa seiring dengan berakhirnya perjanjian, penyewa berhak atas pengembalian barang jaminan. Dalam masa penyewaan, penyewa diwajibkan untuk memelihara dan menggunakan peralatan camping dengan baik sehingga, saat pengembalian barang yang disewa dalam keadaan semula dan masih dapat digunakan lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Penyewa
juga
mempunyai
kewajiban
untuk
mengalihkan peralatan camping kepada pihak lain tanpa sepengetahuan pihak Semesta Adventure Rental & Outlet. Jangka waktu penyewaan yang telah disepakati oleh pemberi sewa dan penyewa sudah dicantumkan dalam nota pembayaran dengan menuliskan lama pemakaian dan batas akhir waktu pengembalian peralatan camping. Apabila penyewa ingin memperpanjang masa sewanya, maka penyewa berkewajiban memeberitahukan kepada pihak Semesta Adventure Rental & Outlet sebelum masa sewa berakhir.
6
Perjanjian sewa menyewa yang terjadi pada Semesta Adventure Rental & Outlet termasuk perjanjian konsensual, yaitu penyewa dan pemberi sewa sudah sah terikat pada detik tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokoknya yaitu barang dan harga. Kewajiban pihak yang satu adalah menyerahkan barangnya untuk dinikmati pihak lain, sedangkan kewajiban pihak yang terakhir ini adalah membayar harga sewa. Jadi barang diserahkan tidak untuk dimiliki seperti halnya dalam jual beli, tetapi hanya untuk dipakai, dinikmati kegunaannya. Dengan demikian penyerahan hanya bersifat menyerahkan kekuasaan belaka atas barang yang disewa itu 2. Demikian halnya pada perjanjian sewa menyewa di Semesta Adventure Rental & Outlet, penyewa peralatan camping hanya bersifat menguasai barang-barang tersebut selama ia menyewa. Definisi perjanjian sewa menyewa sendiri dijelaskan dalam pasal 1548 KUH Perdata yaitu, “Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah disanggupi pembayarannya”. Dalam melakukan penyewaan peralatan camping, Semesta Adventure Rental & Outlet dan konsumen mencapai kesepakatan jika penyewa sudah melakukan pembayaran harga sewa yang telah ditentukan pada selembar kertas yang berupa nota pembayaran. Klausula-klausula mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi pemberi sewa maupun penyewa dalam perjanjian sewa menyewa peralatan camping tertuang secara tertulis dalam surat
2
Subekti, 1995, b. Aneka Perjanjian, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm 40
7
perjanjian yang diletakkan di kantor penyewaan untuk dibaca dan diketahui oleh penyewa. Klausula-klausula perjanjian yang tidak dicantumkan dalam lembar nota pembayaran sehingga kurang diperhatikan dan adanya tanda tangan dari kedua belah pihak sebagai bukti persetujuan hanya dicantumkan pada nota pembayaran dapat menimbulkan potensi wanprestasi yang seringkali terjadi dalam kegiatan sewa menyewa pada Semesta Adventure Rental & Outlet. Wanprestasi yang sering terjadi ini seharusnya dapat dihindari dengan cara pencantuman klausula-klausula perjanjian sewa menyewa secara rinci dan lengkap sehingga baik penyewa maupun pemberi sewa tidak melakukan wanprestasi. Penulis juga merasa ketentuan-ketentuan wanprestasi masih kurang mengatur secara rigid sehingga dalam pelaksanaannya masih sering tidak terlaksana sesuai dengan perjanjian sewa menyewa. Dalam tahap pra-penelitian, penulis menemukan cukup banyaknya tindakan wanprestasi yang terjadi di Semesta Adventure Rental & Outlet dalam jangka waktu sebulan oleh karena kurang tegasnya ketentuan-ketentuan wanprestasi yang sudah ada dan masih kurangnya pengetahuan penyewa mengenai ketentuan wanprestasi karena tidak dicantumkan dalam nota pembayaran. Berdasarkan uraian latar belakang dan serangkaian kegiatan pra-penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna penulisan hukum judul penulisan hukum “TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA PERALATAN CAMPING (STUDI KASUS PADA SEMESTA ADVENTURE RENTAL & OUTLET YOGYAKARTA)”.
8
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengapa ketentuan mengenai wanprestasi perjanjian sewa menyewa peralatan camping di Semesta Adventure Rental & Outlet tidak dapat terpenuhi dalam pelaksanaannya?
2.
Bagaimana penyelesaian wanprestasi oleh pihak pemberi sewa dan penyewa peralatan camping pada perjanjian sewa menyewa tersebut?
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Tujuan Objektif a. Mengetahui
penyebab
tidak
terlaksananya
ketentuan
mengenai
wanprestasi perjanjian sewa menyewa peralatan camping di Semesta Adventure Rental & Outlet. b. Mengetahui upaya penyelesaian wanprestasi oleh pemberi sewa dan penyewa yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa peralatan camping di Semesta Adventure Rental & Outlet. 2.
Tujuan Subjektif Penelitian ini bertujuan untuk memenuhisalah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
9
D.
Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada, tidak ditemukan penulisan hukum dengan judul “TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA PERALATAN CAMPING (STUDI KASUS PADA SEMESTA ADVENTURE RENTAL & OUTLET YOGYAKARTA)”. Akan tetapi ditemukan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan wanprestasi pada perjanjian sewa menyewa, yaitu: 1.
Yansen Tambunan pada tahun 2010 menulis tentang bentuk-bentuk wanprestasi dan penyelesaian wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa mobil pada persewaan mobil Alif Transport Yogyakarta, dengan judul penulisan hukum: “Perjanjian Sewa Menyewa Mobil Pada Persewaan Mobil Alif Transport Yogyakarta”. 3
2.
Nuring Raras Kusumastuti pada tahun 2010 menulis tentang bentuk wanprestasi serta faktor penyebab wanprestasi dan upaya penyelesaian yang ditempuh para pihak dalam hal terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa mobil di CV. Aselia & Hafa Car Rental Yogyakarta, dengan judul penulisan hukum: “Wanprestasi Pada Perjanjian Sewa Menyewa Mobil Di CV. Aselia & Hafa Car Rental Yogyakarta”. 4
3.
A.M. Kristian Hartoputro pada tahun tahun 2012 menulis tentang penyelesaian kasus wanprestasi dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi Studio Musik Olivine dan penyebab perjanjian sewa menyewa
3
Yansen Tambunan, 2010, Perjanjian Sewa Menyewa Mobil Pada Persewaan Mobil Alif Transport Yogyakarta, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta. 4 Nuring Raras Kusumastuti, 2010, Wanprestasi Pada Perjanjian Sewa Menyewa Mobil Di CV. Aselia & Hafa Car Rental Yogyakarta, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.
10
belum memberikan perlindungan hukum yang kuat bagi pihak Studio Musik Olivine, dengan judul penulisan hukum: “Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Alat Musik Di Studio Musik Olivine Yogyakarta”. 5 4.
Ilham Rosyadi pada tahun 2012 menulis tentang pelaksanaan pelaksanaan perjanjian
sewa
menyewa
dan
bentuk-bentuk
wanprestasi
serta
penyelesaiannya yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa sepeda motor pada Jaya Mandiri Rental Motor di Kabupaten Sleman, dengan judul penulisan hukum: “Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa Sepeda Motor Pada Jaya Mandiri Rental Motor Di Kabupaten Sleman”. 6 Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis pada penulisan hukum ini adalah asli serta masih layak untuk diteliti dan ditulis karena bukan bentuk hasil plagiasi dari penulisan hukum orang lain. Apabila terdapat kesamaan pada penelitian sebelumnya diharapkan dapat melengkapi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
5
A.M. Kristian Hartoputro, 2012, Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Alat Musik Di Studio Musik Olivine Yogyakarta, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.
6
Ilham Rosyadi, 2012, Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa Sepeda Motor Pada Jaya Mandiri Rental Motor Di Kabupaten Sleman, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.
11
E.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
hukum khususnya Hukum Perdata dalam hal perjanjian sewa menyewa dan diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan-penulisan hukum berikutnya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2.
Manfaat Praktis Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ini diharapkan dapat memberi
masukan kepada tempat penyewaan SEMESTA ADVENTURE RENTAL & OUTLET khususnya lebih memperhatikan perihal bentuk-bentuk wanprestasi dan upaya penyelesaiannya yang terjadi dalam perjanjian sewa menyewa tersebut