BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan
Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Dalam melaksanakan pembangunan,
Pemerintah
Kabupaten
membuat
perencanaan yang didukung oleh data dan informasi yang akurat untuk mewujudkan Visi Kabupaten Penajam Paser Utara ”Terwujudnya Kabupaten Penajam Paser Utara Sebagai Pusat Agribisnis (Pertanian, Perkebunan, Perikanan) dan Agroindustri yang Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan”. Untuk membangun Kabupaten Penajam Paser Utara yang jumlah penduduknya 142.922 jiwa, Pemerintah Kabupaten dihadapkan pada masalah yang sangat kompleks. Oleh karena itu, suatu langkah strategis diperlukan agar dapat melaksanakan pembangunan
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
secara optimal, yaitu dengan tetap menjaga stabilitas kesatuan dan persatuan bangsa. Sejalan
dengan
pembangunan
nasional,
pembangunan di daerah perlu direncanakan berdasarkan informasi yang lengkap, dapat dipercaya dan tepat waktu. Bertolak dari kepentingan di atas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Penajam Paser Utara bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan survei khusus yang ditujukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai sebagai pendekatan utama dalam melihat keberhasilan pembangunan
daerah
yang
berorientasi
pada
peningkatan kesejahteraan penduduknya. Survei ini disebut dengan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010. Diharapkan hasil survei ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 2
masa yang akan datang.
data dasar bagi perencanaan pembangunan daerah di
1.2
Metodologi 1.2.1
Sumber Data
Sebagian besar data sosial ekonomi penduduk yang disajikan pada publikasi ini berdasarkan data hasil Susenas Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010. Selain itu, data juga diperoleh dari survei-survei lain yang diadakan BPS. Sebagai pelengkap dan pembanding digunakan pula data sekunder yang berasal dari intansiinstansi yang berkaitan dengan topik yang dikaji dalam publikasi ini. 1.2.2
Metode Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel Suseda berdasarkan Kerangka Contoh Induk (KCI) BPS yang disusun dalam rangka pelaksanaan kegiatan survei-survei BPS yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2000-2010. KCI ini pertama kali digunakan dalam SP1990 dan terus
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 3
survei yang dilaksanakan.
disempurnakan untuk dapat menunjang setiap jenis
Pemilihan Blok Sensus (BS) Suseda dilakukan secara acak dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan kemampuan biaya. Alokasi BS terpilih masingmasing kecamatan dilakukan sedemikian rupa sehingga penyebarannya merata sebanding dengan size jumlah BS di tiap kecamatan. Selanjutnya dari setiap BS terpilih dipilih kelompok segmen untuk memudahkan operasi lapangan dengan pertimbangan bahwa kelompok segmen tersebut telah mewakili BS yang ada. Dari masing-masing BS atau dengan kelompok segmen selanjutnya dipilih 16 rumah tangga dengan mempergunakan metode “systematic sampling”. 1.2.3
Pendugaan Nilai Populasi
Pendugaan nilai karakteristik populasi dilakukan dalam
2
(dua)
tahap.
Tahap
pertama
adalah
memproyeksikan total penduduk dan rumah tangga
berikutnya adalah dengan menghitung nilai relatif karakteristik sampel. Formula yang digunakan adalah : SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 4
keadaan tahun 2010 berdasarkan proyeksi BPS. Tahap
Yi = NRSi x Y i
= 1,2,3,.............n.
Y
= Nilai proyeksi total, yang diperoleh berdasarkan proyeksi BPS dan trend antar sensus
NRSi = Nilai relatif dari sampel untuk karakteristik ke-i Yi
= Nilai proyeksi karakteristik ke-i
1.2.4
Metode Analisis
Metode analisis yang dipakai adalah Analisis Deskriptif (sederhana) dan agregasi. Peralatan statistik yang dipakai adalah angka relatif (%) dan absolut, rasio, dan lain sebagainya. Mengingat data sosial ekonomi yang disajikan hanya data agregasi, maka karakteristik tabel yang ditampilkan lebih beragam. 1.2.5
Sistematika Penyajian
Mengingat luasnya cakupan yang dianalisis, penulisan diarahkan pada tujuh bab sebagai berikut: Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, konsep dan definisi;
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 5
Bab 1
Bab 2
Kependudukan, memuat data dan ulasan tentang penduduk
dan
karakteristiknya,
keluarga
berencana, dan berbagai aspek lain yang berkaitan dengan kependudukan; Bab 3
Kesehatan, memuat data dan ulasan tentang gambaran kesehatan masyarakat.
Bab 4
Pendidikan, memuat data dan ulasan yang berkaitan dengan pendidikan, seperti tingkat partisipasi sekolah, tingkat melek huruf, dan berbagai
kondisi
dipengaruhi
oleh
sosial kondisi
ekonomi
yang
pendidikan
di
masyarakat; Bab 5
Perumahan, memuat data dan ulasan tentang kondisi perumahan dan keadaan lingkungan perumahan;
Bab 6
Konsumsi, memuat data dan ulasan mengenai pengeluaran dan kondisi masyarakat.
dari bab sebelumnya.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Penutup, memuat ikhtisar dan kesimpulan uraian Page 6
Bab 7
1.3
Konsep dan Definisi Konsep dan definisi yang dipakai dalam Suseda
Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010 adalah konsep dan definisi yang telah dibakukan oleh BPS. Pembakuan ini dianggap penting agar data sosial ekonomi yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Konsep dan definisi yang digunakan adalah:
Penduduk atau Anggota Rumah Tangga (ART), adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga. ART yang telah bepergian 6 bulan dan ART yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai ART.
Rumah tangga, adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 7
serta makan dari satu dapur.
bangunan fisik dan biasanya tinggal bersama
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk pria terhadap 100 penduduk wanita.
Keluhan Kesehatan, adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik penyakit ringan, kronis, kecelakaan atau penyebab lainnya.
Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan rasio antara penduduk yang mengikuti jenjang suatu pendidikan terhadap penduduk dalam suatu kelompok umur yang bersesuaian dengan jenjang pendidikan tersebut.
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan rasio penduduk suatu kelompok umur yang sedang mengikuti suatu jenjang pendidikan terhadap seluruh penduduk pada kelompok umur tersebut.
Angka Beban Tanggungan (dependency ratio), adalah
produktif (15-64 tahun).
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 8
dan 65 tahun keatas) terhadap penduduk usia
rasio antara penduduk usia tidak produktif (0-14
Pengeluaran Rumah Tangga Sebulan, adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumah tangga sebulan untuk konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi makanan
dan
bukan
makanan
tanpa
memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk keperluan usaha rumah tangga atau yang diberikan kepada pihak lain.
Pengeluaran Per-Kapita Sebulan, adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumah tangga sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga.
Page 9
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
BAB II KEPENDUDUKAN Dalam demografi dikenal tiga fenomena yang saling berkaitan dan merupakan bagian penting dari kependudukan. Ketiga fenomena tersebut adalah besar dan persebaran penduduk (size and population distribution), komposisi
penduduk
(population
composition),
dan
dinamika penduduk (change in population). Dalam bab ini, ketiga fenomena akan dikemukakan disertai faktorfaktor yang memungkinkan menjadi penyebab dan akibat dari terjadinya fenomena tersebut. 2.1
Persebaran Penduduk Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara yang
berjumlah 142.922 orang tersebar dalam 4 kecamatan dengan persebaran yang kurang seimbang. Kecamatan
Penajam Paser Utara. Hal ini dikarenakan Kecamatan
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 10
mencapai 46,87 persen dari seluruh penduduk Kabupaten
Penajam yang paling banyak penduduknya yaitu
Penajam merupakan Ibukota Kabupaten dan pusat Pemerintahan. Di samping itu, pembukaan wilayah oleh pengembang secara intensif untuk pemukiman semakin mengukuhkan Kecamatan Penajam sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak. Sedangkan Kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya
adalah
Kecamatan
Waru
yang
distribusinya hanya sekitar 10,94 persen dari seluruh penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara. Gambar 1. Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 11
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
2.2
Komposisi Penduduk Komposisi penduduk merupakan fenomena
demografi berdasarkan
yang aspek
mengelompokkan tertentu.
Secara
penduduk umum,
pengelompokan penduduk dilakukan berdasarkan aspek biologis, sosial, ekonomi, dan geografis. Komponen dalam aspek biologis adalah umur dan jenis kelamin. Komponen sosial terdiri atas tingkat pendidikan, status perkawinan, dan sebagainya. Dalam sub-bab ini akan dikemukakan pengelompokan berdasarkan aspek biologis dan aspek sosial. Komposisi penduduk menurut aspek biologis, sebagaimana dikemukakan sebelumnya, terdiri atas komposisi berdasarkan jenis kelamin dan komposisi berdasarkan umur. Secara keseluruhan rasio jenis kelamin tahun 2010 adalah 110,27 yang berarti dari 100 orang wanita terdapat 110 orang pria. Dengan perkataan
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 12
dibandingkan jumlah penduduk wanita.
lain, jumlah penduduk pria lebih banyak 10,27 persen
Komposisi
penduduk
berdasarkan
umur
mencatat bahwa kelompok usia produktif mencapai 65,50 persen dari seluruh penduduk dan merupakan kelompok terbesar. Proporsi penduduk usia lanjut secara keseluruhan hanya 3,04 persen. Sementara itu, proporsi penduduk usia muda mencapai 31,46 persen. Struktur umur penduduk seperti itu memang merupakan struktur umur yang umum terjadi di Indonesia. Dengan struktur umur seperti itu penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara digolongkan pada peralihan penduduk muda ke penduduk tua (Intermediate). Suatu populasi digolongkan penduduk tua (old population) bila proporsi penduduk usia muda <30 persen, penduduk usia dewasa > 60 persen, dan penduduk usia lanjut >10 persen. Sedangkan penduduk muda (young population) adalah bila penduduk usia muda > 40 persen, penduduk usia dewasa < 55 persen, penduduk usia lanjut
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 13
klasifikasi tersebut disebut penduduk peralihan.
<5 persen. Penduduk yang berada diantara kedua
Ketergantungan
(dependency
ratio)
secara
keseluruhan mencapai 52,68. Ini berarti, bahwa setiap 1 orang yang tidak/belum produktif ditanggung oleh 2 orang produktif. Rasio ketergantungan ini merupakan perbandingan
antara
penduduk
yang
tergolong
belum/tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun) dan penduduk produktif (15-64 tahun). Rasio ketergantungan anak mencapai 48,03, sedangkan rasio ketergantungan lansia mencapai 4,64. Dilihat dari aspek sosial, dikemukakan status perkawinan penduduk usia 10 tahun ke atas. Penduduk yang berstatus belum kawin sekitar 36 ribu atau 32,61 persen dari total penduduk usia 10 tahun ke atas. Dirinci menurut jenis kelamin, pria yang berstatus belum kawin mencapai 22 ribu atau sekitar 38,69 persen dari seluruh penduduk pria berusia 10 tahun ke atas. Sedangkan wanita yang berstatus belum kawin
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 14
penduduk wanita berusia 10 tahun ke atas.
mencapai 14 ribu atau sekitar 26,14 persen dari seluruh
Proporsi penduduk pria yang berstatus kawin mencapai 58,59 persen, lebih rendah dibandingkan kategori yang sama pada penduduk wanita yang mencapai 62,60 persen. Sementara itu, penduduk berstatus cerai, baik cerai hidup maupun cerai mati relatif kecil. Penduduk berstatus cerai hidup secara keseluruhan kurang dari tiga persen atau sekitar 2,42 persen. Penduduk pria berstatus cerai hidup sebesar 1,61 persen dan penduduk wanita berstatus sama sebesar 3,29 persen. Angka penduduk berstatus cerai hidup ini menunjukkan angka yang cukup jauh berbeda antara pria dan wanita. Begitu pula halnya dengan angka penduduk berstatus cerai mati, angka yang ditunjukkan oleh penduduk berstatus cerai mati jauh berbeda antara pria dan wanita. Proporsi penduduk berstatus cerai mati pada pria hanya sekitar 1,11 persen, sedangkan proporsi
dari proporsi pria. Sementara secara keseluruhan
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 15
Tampak bahwa proporsi pada wanita sekitar tujuh kali
wanita berstatus cerai mati sebesar 7,97 persen.
proporsi penduduk berstatus cerai mati sebesar 4,44 persen dari seluruh penduduk usia 10 tahun ke atas. Dengan angka di atas dapat diketahui bahwa orang tua tunggal (single parent) pada wanita lebih banyak daripada pria. Hal demikian terjadi diasumsikan karena daya tahan wanita untuk hidup sendiri membesarkan anak-anaknya lebih tinggi daripada daya tahan pria. Selain itu, secara sosio-psikologis kemungkinan seorang wanita untuk menikah setelah ditinggalkan suaminya relatif lebih sulit. 2.3
Dinamika Penduduk Dinamika penduduk adalah perubahan penduduk,
baik pengurangan maupun penambahannya. Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan kepindahan atau migrasi. Dalam pembahasan ini, titik berat pembahasan
satu faktor yang mempengaruhi fertilitas.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 16
juga tentang keluarga berencana yang merupakan salah
diutamakan pada indikator fertilitas. Selain itu, dibahas
Salah satu indikator fertilitas adalah umur perkawinan
pertama.
Semakin
melakukan
perkawinan
muda
semakin
seseorang
panjang
masa
reproduksinya sehingga peluang melahirkan semakin besar. Karena resiko melahirkan hanya terjadi pada wanita, maka umur yang diperhitungkan adalah umur wanita pada saat perkawinan pertamanya. Perkawinan pertama lebih banyak dilakukan pada kelompok umur diatas 19-24 tahun. Hal ini sesuai dengan program
penurunan
fertilitas
yang
dicanangkan
pemerintah dengan menentukan umur (20-25) tahun sesuai umur ideal untuk melaksanakan perkawinan. Bila dilihat polanya tampak bahwa proposi penduduk yang melangsungkan perkawinan pertamanya pada umur 16 tahun atau kurang masih sekitar 18,33 persen dari seluruh penduduk wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin.
53,71 persen. Sedangkan proporsi penduduk yang
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 17
pada kelompok umur diatas 19 tahun yang mencapai
Proporsi terbesar perkawinan pertama adalah
melangsungkan perkawinan pertamanya antara umur 17-18 tahun mencapai 27,96 persen, lebih tinggi dibandingkan proporsi yang melangsungkan perkawinan pertamanya pada umur 16 tahun atau kurang. Penurunan fertilitas juga banyak dipengaruhi oleh adanya program keluarga Berencana (KB). Usaha yang dilakukan pemerintah dengan membentuk badan khusus yang menangani KB tampaknya cukup berhasil. Fertilitas semakin menurun sehingga laju pertumbuhan penduduk pun bisa ditekan. Hal ini sejalan dengan salah satu konsep beyond family planning yang menyatakan bahwa apabila program KB dikelola dengan baik, fertilitas akan dapat diturunkan. Tingkat keberhasilan KB biasanya tidak hanya diukur dari penurunan fertilitas yang dicapai tetapi juga dari pencapaian target akseptor. Seseorang dikatakan sebagai akseptor KB adalah apabila ia menggunakan
seperti alasan kesehatan, serta harus mengacu pada
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 18
terjadinya kehamilan dan bukan karena alasan lain
salah satu alat/cara KB dengan tujuan untuk mencegah
masa berlaku atau ke-efektif-an dari masing-masing alat/cara KB tersebut. Tingkat penggunaan alat KB cukup tinggi. Tercatat dari 30.620 wanita usia subur, wanita pernah kawin berumur 15-49 tahun yang sedang menggunakan dan pernah menggunakan alat KB sebanyak 86,72 persen. Sedangkan dari 26.554 wanita usia subur yang pernah memakai alat KB tersebut, yang sedang memakai alat KB mencapai 60,52 persen. Berdasarkan alat atau cara yang digunakan peserta KB aktif, suntikan KB dan Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan, yang keduanya mencapai 83,84 persen dari seluruh akseptor KB. Walaupun termasuk alat kontrasepsi modern, sebenarnya pil mempunyai risiko kegagalan cukup tinggi dibandingkan alat kontrasepsi modern lainnya. Untuk itu, perlu
ada
upaya
untuk
mengubah
pandangan
yang lebih efektif.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 19
dan diarahkan untuk menggunakan alat kontrasepsi
masyarakat yang lebih menyukai pil sebagai cara ber-KB
Metode
KB
selain
pil
dan
suntik
yang
penggunanya cukup banyak adalah IUD/AKDR/Spiral dan Susuk KB. Proporsi pengguna metode ini adalah lebih dari 5 persen. Sedangkan metode KB selain ketiga metode tersebut tampaknya kurang diminati oleh para akseptor
Page 20
dan kurang dari 4 persen.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
BAB III KESEHATAN 3.1
Kesehatan Penduduk Dalam usaha pendayagunaan Sumber Daya
Manusia (SDM) secara lebih efektif, peran kesehatan yang mempengaruhi kinerja produktifitas sangat menentukan. Apabila seseorang sedang menderita sesuatu penyakit, maka dapat dipastikan bahawa produktifitas
dari
orang
tersebut
akan
berkurang/menurun secara signifikan. Dari hasil survei, tercatat beberapa jenis penyakit yang umum diderita oleh penduduk. Dari beberapa jenis penyakit tersebut, yang banyak dikeluhkan adalah penyakit batuk dan pilek yang masing-masing diderita lebih dari 45 ribu penduduk atau lebih dari 30 persen penduduk, penyakit lainnya sekitar 15
dari 13 ribu orang atau 9,52 persen dari seluruh penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 21
ribu atau 11,02 persen dan penyakit kepala berulang lebih
Selain jenis penyakit yang biasa diderita oleh penduduk, ada beberapa jenis keluhan kesehatan yang walaupun menurut persentase cukup kecil, tetapi dampaknya dapat mempengaruhi tingkat kualitas sumber daya manusia pada akhirnya. Diantara jenis penyakit yang perlu diperhatikan tersebut antara lain asma, sakit gigi, dan diare. Penyakit asma/sesak napas, yang diderita oleh 2,23 persen penduduk, selain merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh masalah kelembaban udara, juga dapat mencerminkan kualitas tempat tinggal penduduk yang mungkin masih jauh dari tempat tinggal yang layak huni. Sedangkan sakit gigi yang mencapai 3,18 persen, sangat dipengaruhi oleh budaya hidup sehat manusia yang juga berkaitan erat dengan faktor penggunaan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan penyakit diare/buang air terus menerus merupakan cerminan lingkungan/sanitasi tidak
memenuhi
standar
kesehatan
dan
penggunaan fasilitas MCK yang tidak memadai.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 22
yang
3.2
Kesehatan Balita Keadaan kesehatan ibu dan anak merupakan
salah satu gambaran tingkat kesejahteraan sosial masyarakat. Dalam beberapa hal, indikator yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak merupakan indikator sangat mendasar. Angka kematian bayi maupun kematian ibu sering sekali menjadi ukuran kesejahteraan secara keseluruhan. Terlebih lagi angka kematian bayi merupakan salah satu komponen dalam perhitungan Indek Mutu Hidup (Physical Quality of Life Index). Salah satu yang berkaitan erat dengan angka kematian bayi dan angka kematian ibu adalah penolong persalinan. Penolong persalinan ini secara garis besar dibagi menjadi tenaga medis dan tenaga non medis. Semakin tinggi proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga medis maka kesehatan bayi dan ibu akan semakin baik.
15 ribu balita, 80,96 persen diantaranya lahir dengan pertolongan tenaga medis. Angka ini cukup tinggi untuk
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 23
Menurut penolong persalinan, dari jumlah sekitar
ukuran Indonesia karena secara nasional kurang dari 50 persen persalinan yang ditolong oleh tenaga medis terdidik. Dengan angka ini dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan terutama pada saat persalinan di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup baik. Secara rinci dapat dikemukakan bahwa lebih dari separuh persalinan ditolong oleh bidan yaitu lebih dari 10 ribu kelahiran balita atau 67,10 persen. Sedangkan dokter membantu persalinan kurang dari dua ribu kelahiran balita atau 12,72 persen dari seluruh balita. Sementara itu, jumlah persalinan oleh tenaga non medis juga cukup besar, yaitu hampir 3 ribu persalinan atau 19,05 persen dari jumlah balita. Dirinci menurut jenis kelamin, penolong kelahiran bayi laki-laki dan perempuan untuk dua kategori
Page 24
tersebut di atas tidak jauh berbeda.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Gambar 2. Persentase Balita menurut Penolong Kelahiran di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kelanjutan pertumbuhan balita, adalah pemberian air susu ibu (ASI). Pemberian
ASI
terutama
ASI
Eksklusif
akan
mempengaruhi kualitas dan kelangsungan hidup balita. Sesuai dengan anjuran Departemen Kesehatan bahwa bayi sebaiknya diberi ASI hingga berusia 2 tahun. Sementara bayi hingga minimal berusia 6 bulan hanya
persen tidak pernah diberi ASI. Balita yang disusui selama 6 bulan saja sekitar 17,30 persen dari seluruh balita yang
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 25
Tercatat sebanyak hampir seribu balita atau 6,33
diberi ASI saja tanpa makanan tambahan (ASI Eksklusif).
ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, dan balita yang disusui selama 7 – 24 bulan sebanyak lebih dari 10 ribu balita atau 68,43 persen. Sedangkan balita yang disusui selama lebih dari 24 bulan sebanyak 7,94 persen. Dirinci menurut jenis kelamin relatif tidak ada perbedaan yang mencolok antara lamanya pemberian ASI pada balita laki-
Page 26
laki maupun balita perempuan.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
BAB IV PENDIDIKAN 4.1
Kemampuan Baca Tulis Kemampuan baca tulis merupakan kemampuan
mendasar bagi seseorang untuk mengembangkan wawasannya. Dalam kaitan dengan pendidikan formal, kemampuan baca tulis ini merupakan syarat mutlak untuk mengikuti setiap jenjang pendidikan. Kemampuan baca tulis yang dimaksud adalah kemampuan membaca dan menulis suatu kalimat sederhana dengan suatu huruf. Dampak pembangunan bidang pendidikan yang ingin dicapai adalah semakin meningkatnya persentase penduduk yang melek huruf. Hal ini menggambarkan mutu manusia yang diukur dalam aspek semakin tinggi
Persentase penduduk yang dapat membaca dan menulis huruf latin sekitar 92,92 persen dari seluruh
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 27
daya manusia.
tingkat melek huruf maka semakin tinggi mutu sumber
penduduk berumur 5 tahun ke atas. Hal ini berarti persentase penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis huruf latin yaitu sekitar 7,08 persen. Sedangkan persentase penduduk yang dapat membaca dan menulis huruf arab adalah sekitar 70,66 persen dan untuk huruf lainnya sekitar 2,58 persen. Indikator kemajuan lainnya adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk. Proporsi tertinggi penduduk 10 tahun ke atas berdasarkan
pendidikan
tertinggi
yang
berhasil
ditamatkan adalah tamat SD yang mencapai sekitar 31,30 persen,
sedangkan
proporsi
penduduk
yang
menamatkan Perguruan Tinggi sekitar 4,97 persen. Proporsi yang berpendidikan rendah (memiliki ijazah SLTP ke bawah) 76,69 persen. Artinya lebih dari separuh penduduk berpendidikan SLTP ke bawah. Partisipasi Sekolah Indikator kemajuan bidang pendidikan lainnya adalah kepedulian penduduk terhadap pentingnya
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 28
4.2
mengikuti pendidikan sebagai upaya memperbaiki kualitas dirinya. Hal ini dapat dilihat dari angka partisipasi sekolah. Angka partisipasi sekolah ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Angka Partisipasi Kasar disebut juga Gross Enrollment Ratio/GER, Sedangkan Angka Partisipasi Murni dikenal dengan istilah Net Enrollment Ratio/NER. APK merupakan rasio antara penduduk yang mengikuti jenjang suatu pendidikan terhadap penduduk dalam suatu kelompok umur yang bersesuaian dengan jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan APM merupakan rasio penduduk suatu kelompok umur yang sedang mengikuti suatu jenjang pendidikan terhadap seluruh penduduk pada kelompok umur tersebut. Dengan konsep tersebut, APK maksimal akan mungkin menunjukkan angka lebih dari 100 persen. Sedangkan APM maksimal
Page 29
akan menunjukkan angka 100 persen.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Gambar 3. APM dan APK Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
APK SD tahun 2010 menunjukkan angka 114,28 persen, sedangkan APM SD hanya mencapai 95,69 persen. Selisih sekitar 19 persen antara APK dan APM disebabkan oleh adanya penduduk yang seharusnya tidak bersekolah di SD tetapi sudah/masih bersekolah di SD. Penduduk tersebut terdiri atas penduduk yang seharusnya belum bersekolah di SD atau usianya kurang dari 7 tahun dan penduduk yang seharusnya sudah
berusia di atas 12 tahun. Besarnya proporsi ini kemungkinan disebabkan oleh adanya kecenderungan
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 30
menyelesaikan pendidikannya di SD atau penduduk yang
orang tua untuk menyekolahkan anaknya lebih dini atau sebaliknya, terdapat pula orang tua yang terlambat menyekolahkan anaknya. Pada jenjang pendidikan SLTP, APK mencapai 89,97 persen dan APM mencapai 75,97 persen. Selisih ini disebabkan oleh banyaknya penduduk berumur kurang dari 13 tahun dan penduduk berumur di atas 15 tahun yang bersekolah di SLTP. Uraian di atas perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk melihat keterersediaan fasilitas pendidikan lanjutan dengan jarak dari Lokasi SD, serta melihat motifasi dan dukungan orang tua. Sementara itu APK dan APM SLTA sebesar 68,86 dan 56,10
Page 31
persen.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
BAB V PERUMAHAN 5.1
Kondisi Perumahan Sebagai kebutuhan dasar manusia selain pangan
dan sandang, maka keberadaan papan (perumahan) layak huni yang memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat memberi suasana nyaman bagi penghuninya, merupakan salah satu dampak perubahan tingkat sosial ekonomi penduduk. Menurut luas lantai perumahan bangunan tempat
tinggal,
sebagian
besar
rumah
tangga
menempati luas lantai 50-99 m2, yaitu mencapai 16.154 rumah tangga atau 44,33 persen dari seluruh rumah tangga. Sedangkan rumah tangga yang luas lantainya kurang dari 20 m2, tidak sampai 2 ribu rumah tangga
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 32
menurut luas lantai rumah yang terkecil adalah 2,40
atau sekitar 5,44 persen. Dan persentase rumah tangga
persen, yaitu rumah tangga dengan luas lantai lebih dari 149 m2. Gambar 4. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
5.2
Fasilitas Rumah Sampai saat ini, sumber air minum yang paling
banyak digunakan adalah Sumur sebesar 28,66 persen rumah tangga. Sedangkan yang menggunakan air minum yang berasal Leding mencapai 11,81 persen. Pengguna air dalam kemasan, pompa, mata air terlindungi, air sungai,
rumah tangga lainnya adalah ketersediaan fasilitas jamban yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 33
Indikator sosial sebagai petunjuk kesejahteraan
air hujan dan lainnya sebesar 59,53 persen.
penghuni. Tercatat rumah tangga yang menggunakan jamban sendiri dan jamban bersama mencapai 90,92 persen rumah tangga. Sedangkan yang memakai jamban umum sekitar 2,37 persen rumah tangga. Disamping itu masih ada lebih 2.446 rumah tangga yang tidak memiliki jamban atau sekitar 6,71 persen. Gambar 5. Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Page 34
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
BAB VI PENGELUARAN KONSUMSI Pola Konsumsi Pola konsumsi masyarakat dipengaruhi banyak faktor. Faktor sosial budaya misalnya memegang peranan cukup penting dalam penentuan pola konsumsi. Selain itu, tingkat pendapatan juga memegang peranan yang tidak kalah pentingnya. Dalam pembahasan ini, untuk memperoleh tingkat pendapatan tersebut dilakukan pendekatan dengan menggunakan tingkat pengeluaran penduduk. Pendekatan ini dilakukan karena data pendapatan sangat sulit diperoleh. Selain itu sekalipun data tingkat pendapatan dapat diperoleh, biasanya mempunyai akurasi yang kurang baik. Sebaliknya data pengeluaran baik
akurasinya.
Walaupun
tingkat
pengeluaran tidak sama dengan tingkat pendapatan, ketidaksamaan tersebut sangat kecil sehingga data
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
lebih
Page 35
relatif
pengeluaran
dapat
diasumsikan
sama
dengan
pendapatan. Perubahan pola konsumsi merupakan salah satu indikator
yang
digunakan
untuk
menunjukkan
peningkatan kesejahteraan. Secara umum, pendapatan yang tinggi menyebabkan persentase pengeluaran untuk bukan makanan relatif tinggi. Hal ini terjadi karena penduduk
berpendapatan
tinggi
bisa
memenuhi
kebutuhan makanannya hanya dengan sebagian kecil pendapatannya.
Sementara
itu,
untuk
penduduk
berpendapatan rendah sebagian besar pendapatannya hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang merupakan kebutuhan pokok. Dengan demikian ada kecenderungan semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi pula proporsi pengeluaran untuk keperluan bukan makanan. Tercatat rata-rata pengeluaran penduduk untuk
rata-rata pengeluaran 263.397 rupiah. Total pengeluaran
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 36
lebih tinggi dari pengeluaran bukan makanan dengan
makanan mencapai 292.126 rupiah per-kapita sebulan
secara rata-rata mencapai sekitar 555.523 rupiah. Terlihat bahwa pengeluaran untuk bukan makanan lebih kecil daripada pengeluaran untuk makanan. Sebagaimana dibahas diatas, kondisi ini menandakan tingkat kesejahteraan masyarakat belum baik, dikarenakan pengeluaran konsumsi masyarakat masih terfokus pada makanan. Pada kelompok makanan, pengeluaran terbesar terdapat pada pengeluaran untuk padi-padian, tembakau serta sirih, ikan, makanan minuman jadi, serta telur dan susu yang secara keseluruhan mencapai 63,30 persen dari total pengeluaran untuk makanan. Sedangkan untuk kelompok bukan makanan, pengeluaran terbesar yaitu pada perumahan dan fasilitas rumah tangga serta aneka barang dan jasa (termasuk jasa pendidikan dan jasa kesehatan) yang keseluruhan mencapai 84,09 persen
Page 37
dari total pengeluaran untuk non makanan.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
BAB VII PENUTUP
Beberapa indikator yang diuraikan pada bab-bab
sebelumnya menunjukkan perubahan yang cukup mendasar dari keadaan sosial dan ekonomi penduduk Kabupaten penajam Paser Utara. Persebaran penduduk menunjukkan ketimpangan yang cukup besar di beberapa wilayah kecamatan/kelurahan. Komposisi penduduk menurut golongan umur ditandai dengan masih cukup besarnya penduduk usia (0-14) tahun, yang mencapai 31,46 persen. Hal ini mengakibatkan beban tanggungan penduduk usia produktif terhadap penduduk usia tidak produktif masih cukup tinggi. Tingginya rasio ketergantungan merupakan beban secara ekonomi yang cukup berat. Indikator
bidang
kesehatan
menunjukkan
berperan cukup besar dalam peningkatan kesehatan penduduk terutama kesehatan ibu dan anak. Salah satu
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 38
keadaan kesehatan cukup baik. Dokter dan bidan
indikatornya adalah dominannya peranan dokter dan bidan sebagai penolong kelahiran balita dibanding tenaga non paramedis. Indikator bidang pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia di daerah ini relatif baik. Akan tetapi secara absolut masih banyak penduduk yang buta huruf. Demikian pula masih cukup banyak penduduk usia sekolah yang masih belum terserap oleh lembaga pendidikan sesuai dengan umurnya. Dilihat dari struktur penduduk yang pada dewasa ini dalam kategori transisi dari kategori penduduk muda ke arah penduduk tua, maka secara konkrit, angkatan kerja dipastikan akan tetap bertambah besar. Pemuda yang masuk pasar kerja setiap tahun baik yang tamat pendidikan maupun yang tidak sekolah diperkirakan akan selalu bertambah. Oleh karena itu tantangan yang lebih mendesak untuk perencanaan pembangunan adalah
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 39
pencari kerja yang sudah ada saat ini.
perluasan kesempatan kerja agar dapat menyerap
Kondisi sebagian besar perumahan cukup baik, luas lantai yang dikuasai secara rata-rata memenuhi prasyarat keluarga sejahtera. Selain itu, fasilitas perumahan seperti sumber air minum dan sarana mandi-cuci-kakus (MCK) menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk telah lama menyadari akan pentingnya kesehatan, yang ditandai dengan semakin kecilnya penggunaan fasilitas perumahan yang kurang memenuhi
Page 40
syarat dari segi kesehatan.
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Jumlah, Persebaran dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
2010 (2)
Penduduk
142.922
Babulu
29.434
Waru
15.642
Penajam
66.983
Sepaku
30.863
100,00
Babulu
20,60
Waru
10,94
Penajam
46,87
Sepaku
21,59
42,88
Babulu
73,69
Waru
28,24
Penajam
55,48
Sepaku
26,33
Penyebaran
Kepadatan
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Uraian (1)
Page 41
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Laki-laki
Perempuan
Kecamatan
Laki-laki + Perempuan
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Babulu
15.488
20,66
Waru
8.184
10,92
7.458
10,97
15.642 10,94
Penajam
35.181
46,94
31.802
46,79
66.983 46,87
16.098
21,48
14.765
21,72
30.863 21,59
74.951
100
67.971
100
(1)
Sepaku Jumlah
13.946 20,52
29.434 20,60
142.922 100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 42
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 2.3
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Uraian
Jumlah (Jiwa)
Persentase
(1)
(2)
(3)
Laki-laki
74.951
52,44
Perempuan
67.971
47,56
142.922 110,27
Anak-anak (0-14 th)
44.963
31,46
Dewasa (15-64 th)
93.611
65,50
Tua/Lanjut (≥65 th)
4.348
3,04
Jumlah Dependency Ratio
142.922
100 52,68
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Sex Ratio
100
Page 43
Jumlah
Tabel 2.4
Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Termasuk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Kegiatan Utama Seminggu yang Lalu
Laki-Laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Bekerja
74,83
37,25
57,08
Mencari Pekerja
10,65
0,07
8,97
Sumber : Sakernas BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 44
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 2.5
Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Status Perkawinan
Laki-laki Jumlah
(1)
(2)
Perempuan
% Jumlah (3)
(4)
Laki-laki + Perempuan
% Jumlah (5)
(6)
% (7)
Belum Kawin
22.406 38,69 14.233 26,13 36.639 32,61
Kawin
33.926 58,59 34.093 62,60 68.019 60,53
Cerai Hidup
932
1,61
1.793 3,29
2.725 2,42
Cerai Mati
644
1,11
4.340 7,97
4.984 4,44
Jumlah
57.908 100
54.459 100 112.367 100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 45
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 2.6
Wanita 10 tahun ke atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Umur Perkawinan Pertama
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
≤ 16
7.375
18,33
17 – 18
11.249
27,96
19 – 24
17.071
42,44
≥ 25
4.532
11,27
Jumlah
40.227
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 46
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 2.7
Wanita Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun Menurut Pemanfaatan Alat KB di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Pemanfaatan Alat KB
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
18.532
60,52
8.022
26,20
4.066
13,28
Sedang Menggunakan Alat KB Tidak Menggunakan Alat KB Lagi Tidak Pernah Menggunakan Alat KB Jumlah
30.620
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 47
Tabel 2.8
Wanita Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun Menurut Cara KB yang Digunakan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Pemanfaatan Alat KB
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
AKDR/IUD/spiral Suntikan KB Susuk KB / norplan / inplanon / alwalit Pil KB Kondom/karet KB Lainnya Jumlah
943
5,09
8.754
47,24
1.291
6,96
6.784
36,61
67
0,36
693
3,74
18.532
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 48
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 3.1
Penduduk Menurut Keluhan Kesehatan Utama di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Jenis Keluhan Kesehatan (1)
Ada Keluhan Jumlah
Tidak Ada Keluhan
%
Jumlah
%
(2)
(3)
(4)
(5)
13.545
9,48
129.377
90,52
22.745
15.91
120.177
84,09
23.912
16,73
119.010
83,27
Asma/napas sesak/cepat
3.190
2,23
139.732
97,77
Diare/buang air
1.545
1,08
141.377
98,92
Sakit kepala berulang
13.613
9,52
129.309
90,48
Sakit gigi
4.540
3,18
138.382
96,82
Lainnya
15.745
11,02
127.177
88,98
Panas Batuk Pilek
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 49
Tabel 3.2
Balita Menurut Lamanya Disusui Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Lamanya
Laki-laki
Perempuan
Disusui
Laki-laki + Perempuan
(Bulan)
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Tidak Pernah
843
10,19
138
1,91
981
6,33
0 – 6
1.692
20,46
987
13,68
2.679
17,30
7 – 24
5.293
64,00
442
5,35
24 + Jumlah
8.270
100
5.303 73,50 10.596 68,43 787
10,91
7.215
1.229
100 15.485
7,94 100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 50
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 3.2
Balita Menurut Penolong Kelahiran dan Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Penolong
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Kelahiran Jumlah (1) Dokter Bidan Paramedis lain Dukun Famili/Lainnya Jumlah
(2)
% Jumlah (3)
(4)
% (5)
760 10,53
Jumlah
%
(6)
(7)
1.210
14,63
1970 12,72
5.487
66,35
55
0,67
1.464
17,70
54
0,65
60
0,83
114
8.270
100
7.215
100
15.845
4.904 67,97 10.391 67,10 120
1,66 175
1,13
1.371 19,00 2.835
18,31 0,74 100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 51
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 4.1
Penduduk 5 Tahun Ke Atas Menurut Kepandaian Baca Tulis di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Dapat Baca Tulis (1)
Dapat
Tidak Dapat
Jumlah
%
Jumlah
%
(2)
(3)
(4)
(5)
9.026
7,08
Huruf Latin
118.411
92,92
Huruf Arab
90.043
70,66
37.394 29,34
3.292
2,58
124.145 97,42
Huruf Lainnya
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 52
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
APK dan APM Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Tabel 4.2
Jenjang Pendidikan
APK
APM
(1)
(2)
(3)
SD
114,28
95,69
SLTP
89,97
75,97
SLTA
75,97
56,10
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 53
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 4.3
Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
%
(2)
(3)
Tidak punya ijazah SD
17.665
28,01
15.683 32,35 33.348 28,04
SD/Sederajat
18.432
29,23
18.801 32,07 37.233
31,30
SLTP/Sederajat
11.429
18,12
9.205
17,35
SLTA/Sederajat 12.545
19,89
9.273
14,11
21.818
18,34
4,75
2.925
3,35
5.918
4,97
100 118.951
100
(1)
Perguruan Tinggi Jumlah
2.993 63.064
Jumlah
Laki-laki + Perempuan
(4)
100 55.887
%
Jumlah
%
(5)
(6)
(7)
18,12 20.634
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 54
Tabel 4.4
Penduduk 5-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Golongan Umur (1) 5 – 6 7 – 12 13 – 15 16 – 18
Laki-laki
Laki-laki + Perempuan
Perempuan
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.480
8,29
1.111
9.824 55,03 3.423
19,18
2.636 14,76
7,00
2.591
7,69
8.063 50,82
17.887 53,04
3.585 22,59
7.008 20,78
2.404
15,15
5.040
14,95 3,54
19 – 24
489
2,74
704
4,44
1.193
Jumlah
17.582
100
15.867
100
33.719
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 55
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 4.5
Persentase Penduduk 5-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Pendidikan yang Sedang Dilakukan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Golongan
Pendidikan yang Sedang Dilakukan Jumlah
Umur
SD
SLTP
SLTA
Perguruan Tinggi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
5 – 6
100
-
-
-
100
7 – 12
96,27
3,73
-
-
100
13 – 15
7,37
83,44
9,19
-
100
16 – 18
4,72
7,05
85,77
2,46
100
19 – 24
-
4,52
28,30
67,08
100
Jumlah
60,99
20,53
15,74
2,74
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 56
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 4.6
Persentase Penduduk Usia 5-24 Tahun Menurut Partisipasi Sekolah dan Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Partisipasi Sekolah (1) Tidak / Belum Pernah Sekolah Masih Sekolah
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3.618
5,43
4.870
8,01
8.488 6,66
15.934 26,23
33.978 26,66
67,51 39.952 65,76
84.972 66,68
18.044 27,06
Tidak Bersekolah Lagi
45.020
Jumlah
66.682
100 60.756
100
127.438
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 57
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 5.1
Luas Lantai
Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
< 20
1.981
5,44
20 - 49
14.509
39,81
50 - 99
16.154
44,33
100 - 149
2.924
8,02
874
2,40
(m2)
>149 Jumlah
36.442
100
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 58
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 5.2
Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Sumber Air Minum
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
10.990
30,16
Leding
4.302
11,81
Pompa
4.734
12,99
Sumur Terlindung
5.712
15,67
Sumur Tak Terlindung
5.369
14,73
Mata Air Terlindung
813
2,23
Mata Air Tak Terlindung
474
1,30
4.048
11,11
36.442
100
Air Dalam Kemasan
Lainnya Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Page 59
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 5.3
Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Penggunaan Fasilitas Tempat
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
Sendiri
30.498
83,69
Bersama
2.633
7,23
865
2,37
2.446
6,71
Buang Air Besar
Umum Tidak Ada Jumlah
36.442
100
Page 60
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 5.4
Rumah Tangga Menurut Status Tempat Tinggal di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Status Tempat
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
Milik Sendiri
28.012
76,87
583
1,60
Sewa
1.529
4,20
Bebas Sewa
2.296
6,30
Dinas
1.882
5,16
2.005
5,50
Lainnya
135
0,37
Jumlah
36.442
Tinggal
Kontrak
Milik Orang Tua / Sanak / Saudara
100
Page 61
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Tabel 6.1
Rumah Tangga Menurut Golongan Pengeluaran Konsumsi per Kapita per Bulan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Golongan Pengeluaran (Rupiah)
Jumlah
Persentase
(1)
(2)
(3)
-
0
60.000 – 79.000 80.000 – 99.000
68
0,19
100.000 – 149.000
270
0,74
150.000 – 199.000
474
1,30
200.000 – 299.000
4.140
11,36
300.000 – 399.000
5.769
15,83
400.000 – 499.000
6.710
18,41
500.000 – 599.000
5.605
15,38
600.000 +
13.406
36,79
36.442
100
Jumlah
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
Page 62
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Tabel 6.2
Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan Menurut Kelompok Makanan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
(1) Padi-padian
Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan (Rp) (2) 46.634
Umbi-umbian
2.314
0,79
Ikan
35.399
12,12
Daging
10.000
3,42
Telur dan susu
26.647
9,12
Sayur-sayuran
26.025
8,91
Kacang-kacangan
10.157
3,48
Buah-buahan
9.845
3,37
Minyak dan lemak
12.671
4,34
Bahan minuman
16.728
5,73
Bumbu-bumbuan
9.576
3,28
Konsumsi lainnya
12.181
4,17
Makanan dan minuman jadi
31.216
10,68
Tembakau dan sirih
42.733
14,63
Jumlah
292.126
100
Persentase
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
(3) 15,96
Page 63
Kelompok Makanan
Tabel 6.3
Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan Menurut Kelompok Bukan Makanan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010
Persentase (3)
130.668
49,61
Aneka barang dan jasa
90.811
34,48
Pakaian (bahan pakaian, pakaian jadi, sepatu, topi dan lainnya)
16.629
6,31
Barang tahan lama (alat rumah tangga, perkakas, elektronik, perhiasan dll)
12.563
4,77
Pajak dan Asuransi (PBB, pajak kendaraan, asuransi kesehatan, lainnya)
6.225
2,36
6.501
2,47
Keperluan pesta dan upacara (perkawinan, khitanan, dan lainnya) Jumlah
263.397
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010
100
(1) Perumahan dan fasilitas rumah tangga
Jumlah Pengeluaran (Rp) (2)
Page 64
Kelompok Bukan Makanan