BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia untuk berkomunikasi semakin meningkat. Hal ini merupakan salah satunya penyebab munculnya berbagai komunitas akhir-akhir ini. Dengan menjadi anggota dalam suatu komunitas, individu dapat menyalurkan kebutuhannya untuk mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran mereka kepada orang lain yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. (Muhammad, 2011:1). Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, aliran informasi merupakan proses yang rumit,
1
karena melibatkan seluruh bagian yang ada dalam organisasi. Untuk membentuk kerjasama yang baik antara organisasi dengan para anggotanya, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi. Hubungan komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu disebut dengan pola komunikasi dalam struktur organisasi. Pola komunikasi dalam struktur organisasi merupakan bentuk interaksi pertukaran pesan antar anggota organisasi, baik secara verbal maupun non verbal. Salah satu alasan yang mendasari seseorang atau individu untuk memasuki organisasi adalah untuk mewujudkan keinginannya yang tidak dapat dicapainya seorang diri. Dalam organisasi, akan terjadi komunikasi dan interaksi antar individu anggota organisasi untuk bertukar informasi, gagasan dan pengalaman yang dapat mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu komunikasi organisasi merupakan faktor yang sangat penting. Jaringan komunikasi di komunitas juga menjadi hal penting dalam melangsungkan komunitas tersebut untuk berkomunikasi dengan baik, agar pesan dan tujuan bisa tercapai. Berkembangnya komunitas yang semakin marak saat ini merupakan realita yang dihasilkan dari perkembangan sosial masyarakat yang semakin heterogen. Di antara banyaknya komunitas yang muncul, salah satunya adalah komunitas motor. Situasi atau opini yang berkembang di sebagian masyarakat saat ini adalah komunitas motor merupakan komunitas yang anarkis dan bersifat negatif. Hal ini disebabkan meningkatnya pemberitaan di media tentang aksi pengrusakan dan anarkis yang dilakukan oleh komunitas motor
2
tertentu. Namun bila dicermati secara bijaksana, banyak hal positif yang bisa didapatkan dari keberadaan komunitas motor tersebut. Sebagaimana komunitas yang ada pada umumnya, di dalam komunitas motor juga ditanamkan rasa solidaritas, kebersamaan, saling menghargai pendapat dan hal-hal positif lainnya. Bahkan dalam komunitas motor, para anggotanya mendapatkan pengetahuan tambahan tentang otomotif dan mekanika kendaraan bermotor yang tentunya bisa dijadikan modal keahlian bagi mereka di masa depan. Komunitas Baves adalah komunitas pecinta motor jenis Vespa di Kota Batu yang telah berdiri sejak tahun 1998. Hingga saat ini komunitas Baves masih dapat bertahan, salah satunya karena komunikasi antar anggota terjalin dengan efektif. Bukti efektifnya komunikasi yaitu setiap adanya rencana touring selalu secara tepat dilaksanakan atau tidak pernah terjadi penundaan jadwal, kondisi ini dikarenakan sebelum melaksanakan kegiatan tersebut selalu dikomunikasikan kepada anggota sehingga komunikasi antar anggota dapat berjalan secara efektif. Penyampaian pesan antar anggota yang satu dengan yang lain tersampaikan dengan baik sehingga kesalahpahaman tidak banyak terjadi. Komunitas Baves terbentuk karena mereka mempunyai hobi yang sama yaitu menggunakan kendaraan motor vespa, karena motor vespa ini mempunyai keunikan yang berbeda dengan kendaraan motor lain, selain itu harga jenis motor ini terjangkau oleh semua kalangan. Indonesia juga merupakan
3
pengguna kendaraan vespa terbesar kedua setelah Itali, hal ini menunjukan tingkat kesukaan masyarakat vespa sangat tinggi terhadap kendaraan vespa. Komunitas Baves saat ini beranggotakan 52 anggota memiliki aktifitas rutin yaitu kumpul anggota pada hari sabtu pukul 19.00 wib yang merupakan wadah untuk bertukar pikiran antar anggotanya. Untuk menunjukkan keberadaannya, anggota komunitas Baves memiliki beberapa keunikankeunikannya, seperti pakaian dan penampilan yang mereka kenakan bersamasama. Komunitas Baves menunjukkan adanya suatu komunikasi antar komunitas dengan anggotanya. Proses komunikasi yang mereka lakukan memiliki tujuan agar pesan-pesan atau infomasi yang dapat tersampaikan dengan baik kepada anggota-anggotanya yang lain. Baves sebagai komunitas yang telah lama berdiri yaitu sekitar 10 tahun yang lalu, maka permasalahan terkait dengan proses komunikasi sering terjadi, terutama komunikasi yang terjadi antara ketua dan anggota dari Baves. Kondisi ini dikarenakan seluruh informasi yang masuk selalu tertuju pada ketua dan selajutnya ketua melakukan filter atas informasi yang diperoleh sebelum disampaikan kepada anggota dan pengurus. Permasalahan ini menjadikan komunitas ini sering terjadi permasalahan terkait dengan aktivitas komunikasi yang dilakukan. Bentuk konflik yang sering terjadi antara ketua sama anggota yaitu informasi yang seharusnya disampaikan tidak dilakukan oleh ketua, sehingga anggota merasa kurang dihargai keberadaannya.
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana jaringan komunikasi organisasi komunitas Baves di Kota Batu ?. C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bentuk jaringan komunikasi di dalam komunitas Baves. 2. Untuk mengetahui proses jaringan komunikasi yang ada di komunitas Baves. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan akademik Di bidang akademik peniliti ingin memberikan sumbangan pemikiran tentang jaringan komunikasi organisasi yang ada di sebuah komunitas. 2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada angota komunitas, juga memberikan informasi kepada komunitas lain tentang jaringan komunikasi yang di gunakan di sebuah komunitas.
5