BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pengelolaan keuangan semakin ketat di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU). Penyesuaian tata kelola keuangan berdasar Peraturan Pemerintah tersebut ditujukan bagi Universitas yang menyandang status PT. BHMN, yang meliputi 7 (tujuh) Universitas yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Airlangga (PP RI No. 74 Tahun 2012). Salah satu ketentuan tata kelola keuangan BLU dalam PP RI No. 74 Tahun 2012 adalah pengaturan dan penetapan tarif biaya (Standard Biaya Universitas/SBU) oleh Rektor Universitas sebagai pimpinan BLU. Sebelum PPK BLU ini berlaku, pengaturan dan penetapan tarif biaya menjadi otoritas Menteri Keuangan. Disamping itu, ketentuan lain adalah dialihkannya seluruh kekayaan pada 7 (tujuh) Universitas, yang mana salah satunya adalah UGM, kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PP RI No. 74 Tahun 2012 Pasal 37B ayat 1). Dampaknya adalah bahwa Dana Masyarakat yang selama ini menjadi otoritas Universitas menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu, UGM sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang harus tunduk pada seluruh ketentuan
1
dalam PK BLU perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam tata kelola keuangan di UGM. Perubahan status dari pengelolaan keuangan BHMN menjadi PK BLU nantinya akan tetap membutuhkan beberapa penyesuaian dari unit-unit kerja yang ada di UGM, terutama dalam hal pengelolaan dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran (Haryono dalam Satria, 2012). Haryono dalam Satria (2012) menyatakan bahwa dari otonomi penuh ke otonomi terbatas tentu akan butuh penyesuaian dan kepatuhan dari unit kerja di UGM karena mungkin saja ada aturan yang dulu boleh dilakukan, sekarang dilarang. Lebih lanjut dikemukakan, sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atau Kantor Akuntan Publik (KAP) selama 5 tahun berturut-turut (2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011), maka pada tahun 2012 aplikasi untuk penyusunan laporan keuangan secara terintegrasi dan berbasis web akan disempurnakan. Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKeu) terintegrasi berbasis web inilah yang diimplementasikan di UGM. Beberapa alasan lain yang melatarbelakangi penerapan SIMKeu terintegrasi di UGM secara garis besar disampaikan oleh Direktorat Keuangan UGM dalam Workshop Standar Biaya Umum yang diselenggarakan oleh Fisipol UGM (Mei 2013) di University Center (UC) UGM, sebagai berikut. 1.
Proses keuangan yang membutuhkan waktu yang lama, yaitu dicontohkan pencairan dana sering membutuhkan waktu hingga 5 hari.
2.
Banyak terjadi kesalahan administratif, seperti yang dicontohkan antara lain salah ketik, salah terjemahan, dan salah hitung.
2
3.
Penumpukan pekerjaan di akhir tahun, yang mengakibatkan lembur para staf keuangan di unit-unit kerja di UGM karena merekap aktivitas keuangan yang telah berjalan sebagai laporan pertanggungjawaban.
4.
Otorisator tidak selalu berada di tempat.
5.
Teknologi informasi yang disediakan selama ini di UGM tidak berfungsi optimal, seperti dicontohkan staf-staf hanya menggunakannya sebagai mesin ketik dan kalkulator. Berdasar beberapa kondisi tersebut maka optimalisasi teknologi
informasi berbasis web, real time, dan langsung disambungkan dengan layanan internet banking, perlu dilakukan. Harapan yang ingin dicapai adalah proses keuangan yang lebih cepat, dan verifikasi dapat dilakukan secara online. Salah satu persiapan yang telah dilakukan UGM dalam menghadapi perubahan status UGM ke BLU adalah dengan menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan keuangan BLU pada 10-11 Februari 2012 di Puri Asri Magelang dan memberikan pelatihan teknis SIMKeu definitif on line kepada para pemegang uang muka kerja (PUMK) di lingkungan kantor pusat UGM (Ika, 2012). Implementasi SIMKeu yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga pertanggungjawaban, sampai dengan tahun 2013 ini terus dikembangkan. Kegiatan sosialisasi SIMKeu terintegrasi dilakukan untuk mengubah mindset para pengelola keuangan terkait perubahan status dari BHMN ke BLU yang segera akan diberlakukan secara penuh (Haryono dalam Ika, 2012). Direktorat Keuangan UGM dalam Satria (2012) menyampaikan bahwa masih
3
banyak pertanyaan yang muncul dari konsep PK BLU khususnya di tingkat Fakultas maupun program studi. Selama proses penyesuaian penerapan PK BLU hingga batas akhirnya yaitu Desember 2012 (PP RI No. 74 Pasal 40A ayat 1), SIMKeu UGM belum sepenuhnya terintegrasi antara Universitas dengan unit-unit kerjanya. Achjari dalam Satria (2012) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu dibahas dan diperhatikan antara lain menyangkut persoalan SDM, keuangan,
kelembagaan,
hingga
fisik.
Kondisi
ini
yang
kemudian
melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini.
1.2. Rumusan Masalah Penyesuaian penerapan PK BLU di UGM yang ditargetkan Desember 2012 telah selesai, hingga saat ini masih terus berlangsung. Teknologi SIMKeu yang diharapkan dapat mengakomodir penyesuaian PK BLU, belum terintegrasi penuh di unit-unit kerja di UGM. Beberapa kali revisi juga telah dilakukan pada komponen-komponen SBU pada teknologi SIMKeu UGM dalam upaya pengintegrasian keuangan di UGM. Direktorat Keuangan UGM dalam Workshop SBU yang diselenggarakan oleh Fisipol UGM (Mei 2013) di University Center (UC) UGM menyebutkan kendala lain adalah beberapa unit kerja yang belum mengetahui dan memahami penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang merupakan syarat dalam tata kelola keuangan BLU ini, dan kesulitan mengidentifikasi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Beberapa hal tersebut menjadi hambatan baik teknis maupun substantif yang kemudian menghambat pengintegrasian teknologi SIMKeu di seluruh unit kerja di UGM. Oleh karena itu
4
diperlukan analisis faktor-faktor kritis dalam penerimaan teknologi SIMKeu di unit-unit kerja di UGM yang nantinya menentukan kesuksesan integrasi SIMKeu di UGM.
1.3. Pertanyaan Penelitian Bagaimana faktor-faktor kritis berpengaruh pada niat penerimaan teknologi SIMKeu di unit-unit kerja di UGM?
1.4. Tujuan Penelitian Menganalisis faktor-faktor kritis yang berpengaruh pada niat penerimaan teknologi SIMKeu di unit-unit kerja di UGM.
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini
dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam
pemantapan, pengembangan, dan penyempurnaan proses penerimaan teknologi SIMKeu terintegrasi di UGM yang bersifat mandatori. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif-alternatif solusi dan rekomendasi untuk peningkatan niat penerimaan teknologi SIMKeu untuk kesuksesan implementasi integrasi SIMKeu. Lebih jauh penelitian memberikan manfaat untuk pengembangan SIMKeu terintegrasi di masa yang akan datang.
5
1.6. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di unit-unit kerja di lingkungan UGM. Penelitian ini mengadopsi model penelitian yang pernah dilakukan oleh Chau dan Hu (2002) dengan pengembangan pada variabel-variabelnya. Analisis faktor-faktor kritis terhadap niat penerimaan teknologi SIMKeu di UGM dilakukan menggunakan pendekatan teori penerimaan teknologi (yang dikembangkan oleh Chau dan Hu, 2002), yaitu menganalisis faktor-faktor kritis dari tiga konteks yaitu konteks implementasi, konteks teknologi, dan konteks individu. Pengaruh dari ketiga konteks tersebut yang kemudian akan dianalisis terhadap niat penerimaan teknologi SIMKeu terintegrasi di UGM. Konstruk dalam masing-masing konteks tersebut adalah sebagai berikut. 1. Konteks Implementasi. 1.1. Konstruk Kompatibilitas (Compatibility) 2. Konteks Teknologi. 2.1. Konstruk Kemudahan Pengunaan Persepsian (Perceived Ease Of Use). 2.2. Konstruk Kegunaan Persepsian (Perceived Usefulness). 3. Konteks Individu. 3.1. Konstruk Sikap (Attitude). 3.2. Konstruk Kontrol Teknologi Persepsian (Perceived Technology Control). Pertanyaan penelitian yang digunakan sebagai pengukur konstruk diadopsi dari Chau dan Hu (2002), dengan melakukan penyesuaian istilah-istilah tentang teknologi SIMKeu di unit-unit kerja di UGM.
6
1.1. Item-item untuk mengukur konstruk kompatibilitas (Compatibility) diadopsi dari penelitian Taylor dan Todd (1995). 1.2. Item-item untuk mengukur konstruk kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease Of Use) diadopsi dari penelitian Davis (1989). 1.3. Item-Item untuk mengukur konstruk kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) diadopsi dari penelitian Davis (1989). 1.4. Item-item untuk mengukur konstruk sikap (Attitude) diadopsi dari penelitian Taylor dan Todd (1995). 1.5. Item-item untuk mengukur konstruk kontrol teknologi persepsian (Perceived Technology Control) diadopsi dari penelitian Taylor dan Todd (1995) yaitu dari konstruk perceived behaviour control. 1.6. Item-item untuk mengukur konstruk niat perilaku (Behavioral Intention) diadopsi dari penelitian Taylor dan Todd (1995).
1.7. Sistematika Penulisan Penulisan proses penelitian dibagi menjadi 5 (lima) bab. Berikut sistematika penulisan tesis. a. Bab I. Pendahuluan Bab I terdiri dari beberapa sub-bab pendahuluan. 1.1. Latar belakang masalah Proses implementasi teknologi SIMKeu di UGM telah dimulai sekitar tahun 2012. Selama masa transisi, operasi SIMKeu telah mengalami beberapa kali revisi. Perbaikan dari sisi kapabilitas teknologi, sistem
7
pengoperasian teknologi, hingga kebijakan tentang pengguna SIMKeu yang terdiri dari verifikator, validator, dan operator. Saat ini teknologi SIMKeu belum sepenuhnya terintegrasi di seluruh unit kerja di UGM, karena masih ada unit kerja yang belum menerapkan SIMKeu. 1.2. Rumusan masalah Rumusan masalah memaparkan bagaimana proses penerimaan teknologi SIMKeu terintegrasi di UGM menghadapi beberapa permasalahan yang menimbulkan
kebingungan dan kegelisahan khususnya bagi para
pengguna teknologi SIMKeu di beberapa unit kerja yang telah mengimplementasikannya. 1.3. Tujuan penelitian Dalam tujuan penelitian, peneliti menyampaikan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam tesis ini, tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor kritis yang saling berpengaruh terhadap niat penerimaan teknologi SIMKeu di unit-unit kerja di UGM. 1.4. Manfaat penelitian Sub bab ini berisi penjelasan tentang manfaat penelitian yaitu untuk memberikan kontribusi pada proses integrasi teknologi SIMKeu di unitunit kerja di UGM. Sehingga teknologi SIMKeu dapat segera terintegrasi dan terus dikembangkan. 1.5. Ruang lingkup penelitian Sub bab ini menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian yang dilaksanakan di unit-unit kerja di lingkungan UGM. Sub bab ini juga
8
dilengkapi dengan penjelasan batasan variabel dan indikator yang digunakan untuk meneliti obyek penelitian. 1.7. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan memaparkan urutan penulisan penelitian yang terbagi dalam 5 bab dengan masing-masing sub babnya. Sistematika penulisan ini membantu mencermati runtutan laporan penelitian ini.
b. Bab II. Teori dan Pengembangan Hipotesis Bab II terdiri dari beberapa sub bab. 2.1. Landasan Teori Dalam sub bab ini menjelaskan beberapa teori tentang penerimaan teknologi, penerimaan teknologi yang berhubungan dengan proses implementasi sistem informasi manajemen keuangan terintegrasi, dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pelaksanaan SIMKeu terintegrasi. 2.2. Penelitian-penelitian sebelumnya. Sub bab ini memaparkan beberapa penelitian terdahulu maupun laporanlaporan yang pernah ditulis yang berhubungan dengan SIMKeu terintegrasi. Beberapa referensi yang digunakan adalah referensireferensi tentang proses implementasi SIMKeu terintegrasi atau dikenal dengan Integrated Financial Management Information System (IFMIS).
9
2.3. Pengembangan Model Sub bab ini menjelaskan beberapa hipotesis pada masing-masing konstruk yang akan dianalisis. Disamping itu, sub bab ini ini juga menjelaskan pengembangan masing-masing hipotesis. Hipotesis tersebut direpresentasikan sebagai faktor-faktor kritis yang oleh peneliti kemudian akan dianalisis.
c. Bab III. Metoda Penelitian Bab III terdiri dari beberapa sub-bab yaitu sebagai berikut. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan tentang desain penelitian ini yang mengadopsi penelitian Chau dan Hu (2002) tentang model penerimaan teknologi telemedicine oleh dokter-dokter di rumah-rumah sakit daerah pinggiran di Hong Kong. Model hasil penelitian oleh Chau dan Hu (2002) ini yang digunakan oleh peneliti sebagai alat untuk menganalisis faktor-faktor kritis terhadap niat penerimaan SIMKeu di unit-unit kerja di UGM. 3.2. Definisi Istilah dan Operasional Pada sub bab ini mendefinisikan masing-masing konstruk yaitu berupa definisi konsep. Kemudian menjelaskan bagaimana masing-masing konstruk
tersebut
didefinisikan
secara
operasional,
yang
mana
memaparkan tentang bagaimana masing-masing konstruk dapat diukur.
10
3.3. Populasi dan Sampel Sub bab ini menjelaskan tentang karakteristik populasi dan sampel, serta teknik sampling dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna teknologi SIMKeu di unit-unit kerja pada kategori akademik atau fakultas-fakultas di UGM. Kemudian, menjelaskan proses pengambilan sampel. Teknik sampling penelitian ini menggunakan cluster sampling method (sampling kluster). 3.4. Instrumen Penelitian Sub bab ini menjelaskan instrumen penelitian (kuesioner) yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor kritis terhadap niat penerimaan teknologi SIMKeu terintegrasi di unit-unit kerja di UGM. Instrumen penelitian mengadopsi kuesioner penelitian oleh Chau dan Hu (2002) dengan penyesuaian dalam konteks teknologi SIMKeu terintegrasi dan penambahan variabel. 3.5. Metoda Pengumpulan Data Pada sub bab ini dijelaskan tentang proses pengumpulan data. Proses pengumpulan data melalui kegiatan survei menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada para pengguna teknologi SIMKeu terintegrasi yang menjadi anggota dalam sampel unit kerja yang terpilih. 3.6. Metoda Analisis Data Metoda analisis data dijelaskan lebih lanjut pada sub bab ini. Metoda analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM). Analisis faktor (Factor Analysis) digunakan
11
untuk menentukan validitas konvergen dan diskriminan. Validitas konstruk menggunakan ukuran faktor muatan (Factor Loading) dan reliabilitas menggunakan cronbach alpha dengan ambang batas 0,50. Pengolahan data menggunakan software SPSS dan AMOS.
d. Bab IV Analisis Data Bab IV ini terdiri dari beberapa sub. 4.1. Deskripsi data Dalam sub bab ini dijelaskan tentang data yang diperoleh berupa statistik deskriptif responden. 4.2. Pengujian hipotesis Pada sub bab ini menjelaskan hasil-hasil analisis data menggunakan SEM dengan bantuan software AMOS untuk menguji hipotesis. Bab ini menyampaikan hasil uji reliabilitas dan validitas. 4.3. Pembahasan Sub bab ini akan menjelaskan secara terinci tentang hasil dari seluruh proses olah data. Yang mana hasil utama pengolahan data adalah penjelasan tentang pembuktian dari masing-masing hipotesis. Kemudian hasil uji hipotesis tersebut yang akan dianalisis untuk menjelaskan karakteristik faktor-faktor kritis terhadap niat penerimaan teknologi SIMKeu oleh para pengguna teknologi di unit-unit kerja di UGM.
12
e. Bab V. Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi Bab V ini terdiri dari beberapa sub-bab. 5.1. Simpulan Simpulan penelitian menjelaskan tentang hasil analisis penelitian yang merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian. Kesimpulan atas pengaruh faktor-faktor kritis dari tiga konteks yaitu implementasi, teknologi, dan individu terhadap niat penerimaan teknologi SIMKeu di unit-unit kerja di UGM. 5.2. Keterbatasan Dari simpulan penelitian kemudian akan disampaikan keterbatasanketerbatasan dalam penelitian. Keterbatasan baik dari sisi keilmuan maupun dari sisi peneliti. Kemudian disampaikan upaya-upaya mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut pada penelitian-penelitian yang akan datang. 5.3. Implikasi Dalam sub bab ini menjelaskan implikasi hasil penelitian pada pengembangan teori/ilmu dan implikasi pada proses implementasi teknologi SIMKeu di unit-unit kerja UGM. Kontribusi yang dapat disampaikan berdasar hasil temuan menjadi bagian pada bab ini.
13