BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam mempelajari aspek–aspek fisik manusia dan non manusia serta alam sekitar. Ilmu pengetahun alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang kedudukannya di bedakan dari ilmu sosial, humaniora, heologi, dan seni. Matematika tidak di anggap sebagai ilmu alam akan tetapi di gunakan dalam ilmu–ilmu alam. Istilah ilmu alam juga di gunakan untuk mengenali “ilmu” sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam di pelajari secara umum di mata pelajaran ilmu pengetahuan atau lebih di kenal IPA. Dalam pelajaran IPA perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan ingin tahu. Setiap materi pelajaran IPA tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi, pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang kurang sesuai berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Pada proses belajar mengajar anak didik akan cepat merasa bosan dan kelelahan, yang disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru. Arsyad (2006:15) menjelaskan”pemakaian media pelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawah pengaruh psikologis terhadap siswa”. 1
2
Dalam dunia pendidikan ada berbagai macam strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa sesuai dengan cara dan gaya belajar mereka, sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai dengan optimal. Salah satu strategi pembelajaran aktif adalah pembelajaran dengan menggunakan media. Media adalah alat yang di gunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan kehadiran media sebagai perantara dan kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Macam-macam bentuk media dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik, dalam penggunaan media tidak akan terlihat bila penggunaanya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Pada saat ini di berbagai macam sekolah baik Sekolah dasar negri atau sekolah swasta, telah memiliki berbagai macam jenis media IPA yang lebih modern baik dalam bentuk ataupun cara menggunakan agar tercapainya tujuan pembelajaran. Anjuran agar
menggunakan macam-macam media dalam
pengajaran terkadang sukar dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk membeli dan kurangnya keterampilan guru untuk mempergunakannya. Menyadari
3
akan hal itu, agar guru tidak memaksa diri untuk membelinya tetapi cukup membuat media pendidikan yang sederhana selama dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan para guru kelas 2, 3A, dan 5A di SDN Purwodadi l Malang dan siswa SDN Purwodadi I, ternyata penggunaan media dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih minim di
karenakan media yang dibutuhkan tidak tersedia dan kurangnya kemampuan guru dalam membuat atau menciptakan media sendiri. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat atau menciptakan media IPA diakibatkan ketidak tersedianya waktu dan dana, sehingga cara yang dilakukan guru dengan menyuruh para siswa untuk membawah media yang dibutuhkan dan terkadang para siswa diminta untuk mempraktikkan dirumah masing–masing. Akibat dari ketidak tersediaan media di sekolah mengakibatkan penyampaian materi pelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dalam menyampaikan materi guru masih menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dan penugasan individu disaat menyampikan pelajaran IPA tanpa menggunakan bantuan media. Hal ini sangat disayangkan karena mata pelajaran IPA pada umumnya amat dikenal sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan di sukai murid beralih menjadi pelajaran yang membosankan. Menurut Zaini (2008:78) ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecendrungan untuk cepat melupakan apa yang baru saja di terima dari guru. Kenyataan ini sesuai dengan kata–kata mutiara yang di berikan filosofi kenamaan Icon Fusius (Zaini, 2008:105) yang berbunyi“Apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat, apa yang saya lakukan saya paham”.
4
Dari latar belakang yang di kemukakan, maka judul yang di pilih dalam penelitian adalah “Analisis Pemanfaatan Media IPA di SDN Purwodadi 1 Blimbing - Malang”.
B. Rumusan Masalah Beberapa permasalahan dijadikan fokus dalam kajian penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemanfaatan media IPA dalam kegiatan proses belajar mengajar
di SDN Purwodadi 1Malang? 2. Apa saja faktor-faktor yang melatar belakangi pemanfaatan media IPA pada
proses belajar mengajar di SDN Purwodadi I Malang? 3. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pengadaan dan penggunaan
media IPA di SDN Purwodadi 1 Malang? 4. Bagaimana upaya-upaya yang di lakukan guru dalam menangani pengadaan
dan penggunaan media IPA pada saat proses belajar mengajar di SDN Purwodadi 1 Malang.
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui penelitian menganalisis pemanfaatan media di SDN Purwodadi 1Malang. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi pemanfaatan media IPA pada proses belajar mengajar di SDN Purwodadi I Malang.
5
3. Untuk mengetahui faktor penghambat yang di hadapi guru dalam pengadaan media dan penggunaan media IPA pada saat proses belajar mengajar di SDN Purwodadi 1Malang . 4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang harus di lakukan guru dalam pengadaan media dan penggunaan media IPA pada saat proses belajar mengajar di SDN Purwodadi 1Malang.
D. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. Guru: Menjadi acuan bagi guru untuk mengetahui cara pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk peserta didik, meningkatkan kreatifitas dalam penggunaan media pada saat proses pembelajaran dan mempermudah guru untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. 2. Kepala sekolah: Menjadi acuan bagi kepsek untuk terus mengembangkan sarana prasarana media yang di butuhkan di sekolah untuk kegiatan belajar mengajar di SDN Purwoadi 1 Malang. 3. Siswa: Mempermudah siswa mencerna materi yang di berikan dan siswa menjadi lebih semangat dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam pada saat kegiatan belajar mengajar IPA.
6
4. Peneliti lain: Penelitian ini dapat di jadikan sebagai pembanding bagi lembaga pendidikan yang setingkat dalam menganalisis pemanfaatan media yang ada di sekolah.
E. Batasan Masalah Untuk
mempermudah
pembahasan
dalam
penelitian,
sebelum
pembahasan meluas lebih jauh sebaiknya di jelaskan terlebih dahulu apa yang di maksud strategi pembelajaran, media, sumber belajar, alat bantu. Strategi Pembelajaran adalah pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan. Media dari bahasa latin “Medium” yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Sumber Belajar adalah segala sumber daya (resources) yang meliputi meteri pelajaran, manusia, alat, dan lingkungan yang dapat digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Alat
Bantu
adalah alat
yang
dapat
membantu
guru
dalam
menyampaikan pesan–pesan pelajaran, sehingga dapat mempermudah siswa mencerna dan memahami bahan pelajaran yang rumit. Plastisin adalah media yang lunak dan mudah di bentuk, dapat dibuat dari tepung atau tanah liat.