1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Keteladanan berasal dari kata teladan yang berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Sedangkan dalam bahasa Arab adalah uswatun hasanah yang berarti suatu perbuatan baik yang ditiru atau diikuti oleh orang lain.1 Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat AlAhzab ayat 21 menyatakan:
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”(Q.S. Al- Ahzab : 21).2 Keteladanan ini merupakan perilaku seseorang yang sengaja maupun tidak sengaja dilakukan dan dijadikan contoh bagi orang yang mengetahui atau melihatnya, dalam hal ini Guru sebagai contoh atau teladan bagi siswa siswinya. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
melatih,
menilai,
dan
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran, serta 1
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Rajawali Pers, 2013,
2
Ibid, h. 100
h.93
2
mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.3 Seorang Guru Agama hendaknya mempunyai sikap yang mencerminkan seorang pendidik, tutur kata yang sopan dan santun. Dengan demikian, siswa siswinya cenderung akan meniru dan mencontoh segala hal yang dimiliki oleh guru tersebut. Moral berarti perilaku atau tindakan manusia, kebiasaan, susila, yang sesuai dengan ukuran tindakantindakan sosial.4 Allah SWT berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 63 sebagai berikut:
Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan katakata (yang mengandung) keselamatan.” (Q.S. Al-Furqan : 63). Sedangkan Keagamaan merupakan sifat-sifat yang terdapat pada orang dan segala sesuatu mengenai agama.5 Jadi Moral keagamaan merupakan sifat atau tindakan manusia terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan agama. Menurut Imam Al Ghazali, kewajiban yang harus diakukan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
3
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2014, h.24 Ali Zainudin, Pendidikan Agama Islam, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2007, h. 30 5 Poerwodarminto, WJS, 1998, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 4
h. 19
3
1. Harus menaruh kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan terhadap anak sendiri. 2. Tidak mengaharapkan balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud untuk mencari keridhaan dan mendekatkan diri pada Tuhan. 3. Memberikan
nasihat
kepada
anak
didik
pada
setiap
kesempatan. 4. Mencegah anak didik dari suatu akhlak yang tidak baik. 5. Berbicara kepada anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka. 6. Jangan menimbulkan rasa benci pada anak didik mengenai cabang ilmu yang lain (tidak fanatik pada bidang studi). 7. Kepada anak didik dibawah umur, diberikan penjelasan yang jelas dan pantas buat dia, dan tidak perlu disebutkan padanya rahasia-rahasia yang terkandung di dalam dan di belakang sesuatu, supaya tidak menggelisahkan pikirannya. 8. Pendidik harus mengamalkan ilmunya, dan jangan berlainan kata dengan perbuatannya.6 Berdasarkan pengertian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. SMP Islam Roudlotus Saidiyyah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di bawah naungan Yayasan Ponpes Roudlotus Saidiyyah. Yayasan ini sendiri berdiri pada tahun 1997 yang diasuh langsung oleh K.H. Said Al Masyhad, dimana jumlah santrinya pada awalnya hanya 10 orang, kemudian berkembang sampai saat ini menjadi ratusan orang dari berbagai daerah. Mayoritas santri pondok pesantren adalah lulusan SD/MI yang datang dari berbagai wilayah dengan tujuan menimba ilmu agama dan umum. 6
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011, h. 16
4
Bertitik tolak dari latar belakang itulah maka pengasuh pondok pesantren mengambil suatu keputusan akan mendirikan suatu lembaga formal tingkat SMP yang akan diberi nama SMP Islam Roudlotus Saidiyyah.
Setelah
melalui
proses
pengajuan
proposal
pada
Departemen Pendidikan Nasional maka pada tahun 2003/ 2004 resmi berdirilah SMP Islam Roudlotus Saidiyyah. Berdasarkan
uraian
tersebut
diatas,
sebelum
melakukan
penelitian lebih lanjut peneliti kegiatan penjajakan atau pra survey.Hal ini untuk mengetahui keadaan atau gambaran yang sebenarnya terjadi di SMP Isam Roudlotus Saidiyyah Semarang pada tahun pelajaran 2014/ 2015. Adapun hal-hal yang peneliti temukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Terdapat guru yang berperilaku kurang mencerminkan sikap sebagai seorang pendidik. 2. Masih ditemukan guru yang berperan hanya sebagai pengajar dan penyampai materi pelajaran saja. 3. Masih
terdapat
siswa
yang
moral
keagamaannya
kurang
mencerminkan sikap sebagai seorang peserta didik.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Pengaruh Keteladanan Guru terhadap Pembentukan Moral Keagamaan Siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015”.
B. Alasan Pemilihan Judul Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka alasan pemilihan judul yang dapat penulis sajikan adalah sebagai berikut : 1. Keteladanan Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dalam proses pembentukan moral keagamaan siswa.
5
2. Moral keagamaan merupakan pedoman utama bagi seorang siswa untuk dapat menjadi siswa yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan saja, akan tetapi juga mempunyai moral yang berlandaskan keagamaan. 3. SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang merupakan salah satu Sekolah Islam yang berbasis Pondok Pesantren.
C. Telaah Pustaka Untuk menambah khasanah kepustakaan, peneliti mempelajari penelitian lain yang masih berhubungan dengan judul di atas. Pertama, Skripsi Rohmatun Mahasiswi Universitas Wahid Hasyim Semarang dengan judul : Pengaruh Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa di SD Negeri Purwokerto Tayu Pati Tahun Pelajaran 2008/2009.7Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kepribadian guru PAI di SDN Purwokerto 01 Tayu Pati. 2. Bagaimana motivasi belajar PAI siswa di SDN Purwokerto 01 Tayu Pati. 3. Adakah pengaruh kepribadian guru PAI terhadap motivasi belajar siswa di SDN 01 Purwokerto Tayu Pati. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian diatas ialah menggunakan penelitian lapangan (field research),yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau pada responden. Untuk memperoleh data kepribadian guru PAI dan data motivasi belajar siswa digunakan metode angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi satu predictor skor deviasi. Analisis regresi digunakan untuk menentukan hubungan antara dua 7
Rohmatun, Pengaruh Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri Purwokerto Tayu Pati Tahun Pelajaran 2008/2009, Skripsi di Fakultas Agama Islam, Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang, Tahun 2009.
6
gejala (variabel), yaitu digunakan untuk mengetahui pengaruh kepribadian guru PAI dengan motivasi belajar siswa di SDN Purwokerto 01 Tayu Pati. Hasil penelitian yang didapat dari skripsi diatas, bahwa ada pengaruh yang signifikan tentang kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa di SDN Purwokerto 01 Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Freg sebesar 9,216. Setelah dicocokkan dengan F tabel pada taraf 5 % sebesar 4,08, sedangkan nilai F tabel pada taraf signifikansi 1 % sebesar 7,61. Karena Freg > F tabel 5 % dan 1 % maka signifikan. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muhtadin dengan judul : Pengaruh Pelaksanaan Shalat Dhuha terhadap Pembentukan Moralitas Peserta Didik di MTs NU Nurul Huda MangkangKulon Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.8 Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan shalat dhuha di MTs NU Nurul Huda Mangkangkulon Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010? 2. Bagaimana pembentukan moralitas peserta didik di MTs NU Nurul Huda Mangkangkulon Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010? 3. Bagaimana pengaruh pelaksanaan shalat dhuha terhadap pembentukan moralitas peserta didik di MTs NU Nurul Huda Mangkangkulon Tahun pelajaran 2009/2010. Metode Penelitian yang digunakan ialah metode angket (questionary), yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
8
Muhtadin, Pengaruh Pelaksanaan shalat dhuha terhadap pembentukan moralitas peserta didik di MTs NU Nurul Huda Mangkangkulon Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi di Fakultas Agama Islam, Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang, Tahun 2010.
7
pelaksanaan shalat dhuha terhadap pembentukan moralitas peserta didik di MTs NU Nurul Huda Mangkangkulon Tahun pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian yang diperoleh dari skripsi diatas adalah bahwa ada pengaruh pelaksanaan shalat dhuha terhadap pembentukan moralitas peserta didik mendapatkan data yang signifikan dengan r sebesar +0,42342433 karena t hitung lebih besar dari r tabel yang dibuktikan dengan : 1. Signifikan 1 % (r hitung > r tabel yaitu : +0,42342433 > 0,330) 2. Signifikan 5 % (r hitung > r tabel yaitu : +0,42342433 > 0,254) Data di atas menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel pelaksanaan shalat shuha dengan pembentukan moralitas peserta didik. Ketiga Skripsi Khoirul Huda mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang dengan judul : Pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlaq terhadap perilaku siswa MTs Sunan Muria Desa Jembulwunut Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2010/2011. 9Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana pembelajaran aqidah akhlaq di Mts Sunan muria gunungwungkal kecamatan gunungwungkal kabupaten pati tahun pelajaran 2010/2011?
2.
Bagaimanakah perilaku siswa MTs Sunan Muria Gunungwungkal kecamatan
gunungwungkal
kabupaten
pati
tahun
pelajaran
2010/2011? 3.
Adakah pengaruh pembelajaran aqidah akhlaq terhadap perilaku siswa di MTs Sunan Muria gunungwungkal kecamatan gunungwungkal kabupaten pati tahun pelajaran 2010/2011? Metode penelitian yang digunakan ialah melalui pendekatan
kuantitatif,
yaitu
suatu
proses
menemukan
pengetahuan
yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang kita ketahui, selain menggungakan metode pendekatan kuantitatif, penulis juga menggunakan populasi dan sampel. 9
Khoirul Huda, Pengaruh Pembelajaran Aq idah Akhlaq
8
Hasil penelitian yang didapat ialah dengan menggunakan analisis product moment adalah 0,48, hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya korelasi signifikan antara variabel independen yaitu pembelajaran aqidah akhlaq dengan variabel depende yaitu perilaku siswa. Signifikansi tersebut dibuktikan dengan membandingkan nilai r hasil dengan r pada tabel, baik pada taraf signifikan 5 % yaitu 0,361 maupun 1 % 0,463. Setelah melakukan penelaahan, peneliti menemukan tujuan yang sama
dengan
skripsi
yang
dilakukan
oleh
saudari
Rohmatun.
Perbedaannya terletak pada pengolahan data yang menggunakan analisis regresi untuk menentukan hubungan antara dua gejala (variablel), yaitu untuk mengetahui pengaruh kepribadian guru PAI dengan motivasi belajar siswa di SDN Purwokerto 01 Tayu Pati. Persamaan skripsi penulis dengan dengan saudara Muhtadin yaitu sama-sama menjelaskan tentang pembentukan moralitas peserta didik, metode yang digunakan melalui metode angket (questionary). Letak perbedaannya yaitu sekolah yang diteliti pada skripsi penulis mengkaji tentang pengaruh keteladanan guru terhadap pembentukan moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. Persamaan skripsi penulis dengan saudara Khoirul Huda yaitu terletak pada pengolahan data yang menggunakan korelasi product moment untuk menunjukkan adanya korelasi signifikan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Perbedaannya terletak pada sekolah yang diteliti pada skripsi penulis mengkaji tentang keteladanan guru terhadap pembentukan
moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam
Roudlotuss Saidiyyah Semarang. Dengan demikian D. Penegasan Istilah Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami permasalahan yang penulis teliti, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan istilah dibawah ini:
9
1. Keteladanan yaitu berbagai ucapan, sikap, dan perilaku yang melekat pada diri pendidik.10 2. Guru Agama adalah tenaga pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.11 3. Moral keagamaan adalah kata moral berarti perilaku atau tindakan manusia kebiasaan, susila, yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan sosial. Keagamaan atau lingkungan tertentu yang diterima oleh masyarakat.12 Sedangkan keagamaan berarti sifat-sifat yang terdapat pada orang dan segala sesuatu mengenai agama13 Berdasarkan penegasan istilah yang telah diuraikan diatas, yang dimaksud dari judul Pengaruh Keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan Moral Keagamaan Siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang tahun pelajaran 2014/ 2015 adalah suatu penelitian lapangan yang hendak mencari tahu seberapa besar pengaruh keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan moral keagamaan siswa, sehingga apabila tingkat keteladanan Guru Agama tersebut baik, maka apakah bisa mempengaruhi pembentukan moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang tahun pelajaran 2014/ 2015.
E. Rumusan Masalah Setelah mengadakan pembatasan masalah maka penulis perlu membuat rumusan masalah. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 10
M. Furqon Hidayatullah, Guru Sejati Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas, Surakarta: Yuma Pustaka, 2009, h.100 11 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Intan Pariwara, 2008, h. 2 12 Ali, Zainuddin, Op. Cit., h.29 13 Poerwodarminto, WJS, 1986, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, h. 19
10
1.
Bagaimanakah Keteladanan Guru Agama di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015?
2. Bagaimanakah Moral Keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015? 3. Adakah pengaruh keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015?
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah penulis rumuskan, penelitian ini mempunyai tujuan : a. Untuk mengetahui Keteladanan Guru Agama di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015 b. Untuk mengetahui Moral Keagamaan siswa di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015 c. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya Pengaruh Keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan moral keagamaan siswa di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015 2. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan, khususnya Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Secara Praktis 1) Memberikan informasi kepada guru tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan Keteladanan Guru Agama. 2) Memberikan layanan informasi kepada siswa bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi moral keagamaan siswa adalah sikap keteladanan guru Agama.
11
b. Secara teoritis 1) Menambah pengetahuan penulis tentang arti, makna dan pentingnya Keteladanan Guru Agama. 2) Menambah referensi bagi penulis tentang kajian kepustakaan Keteladanan Guru Agama dan Pembentukan Moral Keagamaan siswa.
G. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.14 Sesuai dengan landasan teori, pendapat-pendapat kerangka berfikir yag telah diuraikan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah “ada pengaruh yang signifikan keteladanan guru Agama terhadap pembentukan moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ho
: tidak ada pengaruh positif yang signifikan Keteladanan Guru
Agama terhadap Pembentukan Moral Keagamaan Siswa di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. Ha
: ada pengaruh positif yang signifikan Keteladanan Guru Agama
terhadap Pembentukan Moral Keagamaan Siswa.
H. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam masyarakat. 14
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : 2009, h. 67
12
Penelitian ini bersifat ex-post facto, karena penelitian ini mencoba mengungkap dampak dari suatu perlakuan yang tidak dibarengi dengan pengontrolan maupun manipulasi ubahan yang mengganggu kemurnian hubungan dari ubahan yang diteliti. Expost facto artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan/dilakukan terjadi.15 Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena
data
penelitian
berupa
angka-angka
dan
analisis
menggunakan statistik.16 2. Populasi dan Sampel Penelitian. a. Populasi Menurut Sutrisno Hadi populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Selanjutnya
menurut
Sugiyono
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya17. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sejalan dengan pernyataan diatas, maka populasi dalam pengertian ini adalah jumlah seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 51 siswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto bahwa apabila subyek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
15
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000, h. 9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dn K&D, Bandung : Alfabeta,2008. H. 13 17 Sutrisno Hadi, Statistik, Yogyakarta : Andi, 2000, h. 220 16
13
penelitian populasi.18 Jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % dan 20 – 25 % atau lebih tergantung setidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak tidaknya dana. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.19 Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik random sampling, maksudnya adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.20 Atas dasar pengertian diatas, maka diambil dari jumlah keseluruhan siswa SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 51 siswa karena jumlah siswa kurang dari 100 responden, sehingga yang menjadi responden 51 siswa. 3. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini secara garis besar terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). a. Variabel Bebas (independent) Keteladanan Guru Agama sebagai variabel bebas, karena menjadi sebab timbulnya variabel dependent (terikat) dengan indikator : Memiliki keteladanan dalam hal kepribadian sebagai berikut : 1. Beriman dan bertaqwa. 2. Berakhlak mulia. 3. Arif dan bijaksana.21
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 1998, h. 104 19 Ibid, h. 107 20 Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara, 2002, h. 111 21 Jamil Suprihatiningsih, Op. Cit., h. 33
14
b. Variabel terikat (Y) Moral Siswa Variabel terikat (Y) Moral Siswa dengan indikator sebagai berikut: 1. Kelakuan. 2. Kerajinan. 3. Kerapian .22 4.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : a. Observasi (observation) Metode observasi merupakan suatu cara menghimpun bahan-bahan
ketenangan
(data)
yang
dilakukan
dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.23 Metode ini dipergunakan untuk memperoleh informasi atau data-data tentang SMP Islam Raoudlotus Saidiyyah Semarang. Dalam observasi ini penulis gunakan untuk mendapatkan data yang diantaranya tentang keadaan letak geografis Sekolah serta kegiatan yang dilakukan di lingkungan Sekolah. b. Wawancara (interview) Merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data24. Wawancara
ini
digunakan
untuk
memperoleh
data
penunjang yang menguraikan data-data tentang sekolah serta responden.
22 23
Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit., h. 321-322 Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996,
h.76 24
Muhammad Ali, Penelitian, Prosedur dan Strategi, Bandung : Angkasa, h. 83
15
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Keteladanan
Guru
Agama
terhadap
pembentukan
moral
keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang, dengan cara melakukan wawancara terhadap seluruh Guru yang ada di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. c. Angket (questionary) Metode angket merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan di ukur responden.25 Metode ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh Keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang, dengan cara memberikan daftar angket untuk dijawab para siswa SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. d. Metode Dokumentasi Metode ini merupakan metode dalam mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, raport, surat kabar, majalah, notulen, rapat dan lain sebagainya. Metode ini digunakan penulis untuk mencari data dan situasi umum serta Moral siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. 5. Metode Analisis Data a. Analisis Pendahuluan Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis statistik. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket yang memuat tentang variabel X dan variabel Y, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : ‘n DP = —— x 100 % N 25
Mustaqin, Psikologi Pendidikan, Semarang : PT Pustaka Pelajar,t. Th., h. 171
16
Keterangan : P (%) = Tingkat keberhasilan yang dicapai
b.
n
= Nilai yang diperoleh
N
= Nilai total26
Analisis Uji Hipotesis dua variabel Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan analisis korelasi yaitu korelasi product moment yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel. Adapun teknik korelasi product momen dengan rumus :
rxy =
𝑁∑𝑋𝑌–(∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2(∑𝑌)²(∑ 𝑌)²}
Keterangan : rxy =Koefisien krorelasi antara variabel X dan variabel Y ∑X= Jumlah masing-masing skor variabel X ∑Y= Jumlah masing-masing skor variabel Y ∑XY= Perkalian antara variabel X dan Y ∑(X2)=Kuadrat dari Jumlah Skor variabel X ∑(Y2)= Kuadrat dari jumlah skor variabel X ∑ X2= Jumlah dari kuadrat tiap skor variabel X ∑Y2= Jumlah dari kuadrat tiap skor variabel Y N= Jumlah responden ∑= Sigma27 c. Analisis Lanjut
26 27
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 127 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, 2003, hal. 216
17
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment diperoleh harga r hitung, selanjutnya harga r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 1% dan 5% dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika nilai rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung > rtabel) berarti hasil penelitian adalah signifikan atau hipotesis yang diajukan diterima. 2) Jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung > rtabel) berarti hasil penelitian adalah tidak signifikan atau hipotesis yang diajukan ditolak. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat penafsiran terhadap koefisien korelasi atau harga r hitung yang diperoleh besar atau kecil, maka hasil r hitung diinterprestasikan pada tabel penafsiran sebagai berikut : TABEL RENTANGAN KRITERIA PENAFSIRAN28 No.
Besar Nilai r
Interpretasi
1.
0,801 – 1,000
Sangat Tinggi
2.
0,601 – 0,800
Tinggi
3.
0,401 – 0,600
Cukup
4.
0,201 – 0,400
Rendah
5.
0,000 – 0,200
Sangat rendah
I. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan penjelasan, memahami dan menelaah pokok masalah yang akan dikaji, maka disusun sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Muka (preliminaries) Pada bagian ini memuat halaman-halaman : judul, nota pembimbing, pengesahan, kata pengantar, pedoman transliterasi arab latin, daftar isi dan daftar tabel. 28
Ibid, h. 221
18
2. Bagian Isi Bab I: Pendahuluan. Bab ini membahas : Latar Belakang Masalah, Alasan Pemilihan Judul, Telaah Pustaka, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Landasan Teori, Rumusan Hipotesis, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi. Bab II : Keteladanan Guru Agama dan Pembentukan Moral Keagamaan Siswa. Dalam bab ini membahas tentang : Keteladanan Guru Agama, Moral Keagamaan Siswa, Pengaruh Keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan moral keagamaan siswa kelas VIII di SMP Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Bab III : Keteladanan Guru Agama dan Pembentukan Moral Keagamaan Siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Dalam bab ini membahas tentang : Situasi umum SMP Islam Roudlotus Saidiyyah yang meliputi : (1) Sejarah berdirinya tempat penelitian, (2) Pofil tempat penelitian, (3) Visi dan Misi. (4) Data Siswa, (5) Data Ruang kelas dam Data ruang lainnya, (6) Data pendidik dan tenaga kependidikan, (7) Organisasi SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang, (8) Program keunggulan, (9) Life Skill.Penyajian Data, meliputi : (1) Data keteladanan Guru Agama SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang, (2) Data Moral Keagamaan siswa SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang. Bab IV : Analisis Pengaruh Keteladanan Guru Agama Terhadap Pembentukan Moral Keagamaan Siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Bab ini membahas tentang : (1) Analisis Pendahuluan yang berisi : Analisis Pengaruh Keteladanan Guru Agama terhadap pembentukan Moral Keagamaan Siswa kelas VIII di SMP Islam Roudlotus Saidiyyah Semarang (2) Analisis Uji Hipotesis, (3) Analisis Lanjut.
19
Bab V
:
Penutup. Berisi penutup yang mencakup : (1)
Kesimpulan, (2) Saran-saran, dan (3) Kata Penutup. 3) Bagian Akhir. Bagian ini memuat : Daftar Pustaka, Daftar Riwayat Hidup Penulis dan Lampiran-lampiran. Demikian sistematika penulisan skripsi yang penulis ajukan dengan harapan dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyusunan sub dan bab-bab yang tertera dalam skripsi.