BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian Perusahaan, baik milik Negara maupun swasta sebagai suatu pelaku
ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang makin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efesiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Pencapaian
tujuan
perusahaan
yang
di
rencanakan
organisasi
membutuhkan manajemen yang tangguh. Manajemen yang tangguh memiliki sumber
daya
Profesionalisme
yang berarti
reliable,
salah
satunya
dengan
suatu keahlian, mempunyai
profesionalisme.
kualifikasi
tertentu,
berpengalaman sesuai bidang keahliannya, atau memperoleh imbalan karena keahliannya. Profesionalisme merujuk pada suatu standar pekerjaan yaitu prinsip moral dan etika profesi. Prinsip-prinsip moral seperti halnya norma umum masyarakat, mengarahkan akuntan agar berperilaku sesuai dengan tatanan kehidupan seorang profesional (Yusar, 2013).
1
2
Salah satu kasus kecurangan yang terjadi adalah hasil audit subsidi listrik tahun 2012 yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya selisih penghitungan subsidi sebesar Rp 6,7 triliun. Menanggapi hal itu, PLN membantah telah melakukan kecurangan dalam perhitungan anggaran subsidi listrik. koreksi perhitungan subsidi listrik tahun 2012 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebesar Rp 6,7 Triliun terjadi karena adanya sedikit perbedaan dalam menterjemahkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dalam perhitungan subsidi listrik antara PLN dan BPK. Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya koreksi dalam perhitungan subsidi listrik. PLN menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi dan peraturan yang berlaku. Laporan keuangan PLN itu kemudian digunakan sebagai dasar dalam perhitungan besaran subsidi listrik (Pebriyanto,2013) Fenomena yang terjadi pada BUMN, dimana pada tahun 2007 bahwa beberapa BUMN tidak mau diperiksa oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan hanya mau diperiksa oleh kantor akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan. Tentunya hal ini mengundang pertanyaan, apakah antara BUMN dan kantor akuntan publik terlibat dalam suatu bisnis yang cukup besar, dan tentunya akan menimbulkan anggapan dikalangan BPK bahwa terjadi suatu indikasi kecurangan antara BUMN dengan kantor akuntan publik. Untuk menghilangkan anggapan tersebut, auditor internal harus menggunakan sikap profesionalismenya untuk menjaga dan melakukan pengendalian internal yang efektif (Ariyani, 2007).
3
Dari sisi profesionalisme bisnis, manajer-manajer BUMN sering kali tidak disiapkan
untuk
menghadapi
perubahan.
Seharusnya
BUMN
dapat
mempertahankan pasar yang sudah dikuasai dengan peningkatan kualitas pelayanan atau mendiversifikasi jenis-jenis produknya, selain mengupayakan aliansi dengan pendatang baru apabila tekanannya terlalu besar dan sulit untuk dihindari. Untuk dapat melaksanakan strategi tersebut, proses-proses deregulasi dan desentralisasi dalam lingkungan organisasi juga harus dilaksanakan dalam perusahaan (Hiro, 2007). Penelitian yang dilakukan Herawaty dan Susanto (2009) mendukung atas fenomena yang terjadi. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa profesionalisme dan pengetahuan mendeteksi kecurangan secara simultan berpengaruh positif dalam menjamin keyakinan pengguna laporan keuangan atas ketepatan penyajiannya dan konsisten dengan penelitian Wahyudi dan Mardiyah (2006). Penelitian ini mendukung hasil penelitian Ziegenfuss (2008) yang menyatakan bahwa profesionalisme adalah hal yang perlu dimiliki oleh auditor karena tanggung jawabnya yang semakin besar dengan tuntutan keyakinan atas laporan keuangan, dan keahlian individu tidak dapat dilepaskan dari auditor untuk tujuan pengungkapan kecurangan. Berdasarkan penelitian sebelumnya terbukti secara empiris bahwa profesionalisme dan pengetahuan mendeteksi kecurangan secara simultan berpengaruh positif dalam menjamin keyakinan pengguna laporan keuangan atas ketepatan
penyajiannya,
tetapi
tidak
dibahas
secara
tuntas
pengungkapan kecurangannya, baik secara simultan maupun parsial.
mengenai
4
Berdasarkan uraian dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR
INTERNAL
TERHADAP
PENGUNGKAPAN
KECURANGAN”. (Studi Kasus pada PT. Indonesia Power).
1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana profesionalisme auditor internal yang dilaksanakan pada PT. Indonesia Power. 2. Bagaimana
pengaruh
profesionalisme
auditor
internal
terhadap
pengungkapan kecurangan pada PT. Indonesia Power.
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara sikap
profesionalisme auditor internal terhadap temuan kecurangan auditor internal dalam perusahaan. Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian adalah memberikan bukti empiris : 1. Untuk mengetahui profesionalisme auditor internal yang dilaksanakan di PT. Indonesia Power. 2. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap pengungkapan kecurangan pada PT. Indonesia Power.
5
1.4.
Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis mengharapkan bahwa
hasilnya akan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Penulis Memberi tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya pengaruh
profesionalisme terhadap pengungkapan kecurangan serta
pemenuhan salah satu syarat akademis dalam menempuh ujian sarjana lengkap pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. 2. Perusahaan Memberikan masukan kepada perusahaan untuk mengetahui sejauh mana pentingnya
pengaruh
profrsionalisme
auditor
internal
terhadap
pengungkapan kecurangan di perusahaan sebagai penunjang terciptanya keefektifan yang dilaksanakan perusahaan dan meningkatkan kesadaran perusahaan tentang kecurangan-kecurangan yang timbul dalam perusahaan yang sehat. 3. Pembaca Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang ilmu akuntansi, khususnya mengenai pengungkapan kecurangan oleh sikap profesionalisme auditor internal.
6
1.5.
Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada
PT. INDONESIA POWER anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) yang berlokasi di Komp. PLN PLTA Bengkok Jalan Ir. H. Djuanda Dago Atas Bandung. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014.