1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Provinsi yang memiliki banyak potensi wisata. Kepariwisataan di Nusa Tenggara Timur sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2012. Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan pengelompokan (clustering), pada beberapa titik yang harus menjadi titik awal mengembangkan pariwisata di Nusa Tenggara Timur. Hal ini di pertegaskan oleh Drs. Frans Leburaya dalam seminar yang digagas oleh Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur Penggerak Keadilan dan Perdamaian pada tahun 2012, mengatakan: “Provinsi Nusa Tenggara Timur juga masuk dalam Koridor Bali-Nusa Tenggara sebagai Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional, dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)”. Kekayaan alam dan budaya yang terdapat di Nusa Tenggara Timur merupakan modal dasar dalam pengembangan industri pariwisata. Berbagai keunikan alam dan beragamnya budaya yang ada di Nusa Tenggara Timur, membuat wisatawan baik mancanegara maupun domestik ingin mengunjungi destinasi Nusa Tenggara Timur, hal ini terbukti dengan data kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur berikut ini:
2
Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur Priode 2010-2014 Tahun
Wisman
Wisnus
Jumlah
Tingkat Pertumbuhan Kunjungan (%)
2010
110.852
242.010
352.862
2011
139.805
353.078
492.883
39.68 %
2012
130.330
767.849
834.315
69.27 %
2013
168.950
595.680
764.630
-8.35 %
2014
201.345
566.550
767.895
0.42 %
Rata – Rata Pertumbuhan Kunjungan
20.20 %
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT (2014)
Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa, tingkat kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur dari Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mengalami fluktuasi, dengan rata – rata pertumbuhannya adalah 20.20 % per Tahun. Pada tahun 2010 sampai tahun 2012 tingkat kunjungan wisatawan mengalami peningkatan, namun pada tahun 2013 tingkat kunjungan wisatawan mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh tingkat kunjungan wisatawan nusantara yang semakin menurun, dan itu disebabkan oleh pengaruh ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia pada saat itu tidak stabil.
3
Keberadaan Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu destinasi wisata yang di minati wisatawan tidak terlepas dari potensi wisata alam maupun budaya yang dimiliki setiap daerah yang ada di Nusa Tenggara Timur. Potensi wisata yang dimiliki Propinsi Nusa Tenggara Timur lebih pada kegiatan wisata petualang, selain berkaitan dengan kebudayaan yang dimiliki dan menjadi peluang utama untuk menjadikan beberapa daerah sebagai tempat kegiatan ekowisata. Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan salah satu kabupaten yang berada di ujung barat Pulau Flores memiliki potensi wisata yang patut dibanggakan terutama dengan adanya populasi komodo yang pada tahun 2012 menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Keberadaan Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, tentu menjadi motivasi khusus wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Berikut merupakan data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Manggarai Barat dari tahun 2010 hingga tahun 2014:
4
Tabel 1.2 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Manggarai Barat Priode 2010-2014 Tahun
Wisman
Wisnus
Jumlah
Tingkat Pertumbuhan Kunjungan (%)
2010
38.217
2.900
41.117
2011
36.011
5.432
41.443
0.79 %
2012
26.631
4.734
31.365
-24.32 %
2013
35.475
9.104
44.579
42.13 %
2014
44.590
11.862
56.452
26.63 %
Rata – Rata Pertumbuhan Kunjungan
9.04 %
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai Barat (2014)
Tabel 1.2 diatas menunjukan tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Manggarai Barat pada Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mengalami fluktuasi, dengan rata – rata pertumbuhannya adalah 9.04 % per Tahun. Tingkat kunjungan wisatawan dari Tahun 2010 hingga Tahun 2011 mengalami peningkatan, namun pada Tahun 2012 tingkat kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang disebabkan oleh kurangnya wisatawan mancanegara yang melakukan cruise ke Taman Nasional Komodo.
Pada Tahun 2013 hingga
Tahun 2014 tingkat kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada Tahun 2013 diadakan Sail Komodo yang mendatangkan banyak wisatawan.
5
Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat tentu mengharapkan perubahan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, dalam hal peningkatan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan asli daerah. Namun dalam proses pencapaiannya, ada hal-hal yang dapat menimbulkan berbagai kendala dalam pengembangan pariwisata di Manggarai Barat, yaitu kurangnya perhatian pemerintah terhadap potensi pariwisata desa yang dapat mendukung keberadaan destinasi Pulau Komodo, dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata sangat rendah terutama masyarakat kecil. Adapun usaha – usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat adalah dengan membuka usaha jasa pariwisata. Usaha tersebut adalah berupa Agen Perjalanan Wisata / Biro Perjalanan Wisata. Hingga saat ini, Biro Perjalanan Wisata / Agen Perjalanan Wisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat berjumlah 28 buah, akan tetapi Biro Perjalanan Wisata / Agen Perjalanan Wisata tersebut belum ada yang melakukan pengemasan paket ekowisata. Banyak potensi wisata yang tersebar diberbagai desa yang ada di Kabupaten Manggarai Barat yang belum dikembangkan dan daya tarik yang dimiliki belum dikemas dalam bentuk paket wisata termasuk paket ekowisata. Salah satu desa yang memiliki potensi dan daya tarik wisata di Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, yang dalam hal ini patut dijadikan derah tujuan wisata untuk kegiatan ekowisata adalah Desa Liang Ndara. Desa Liang Ndara menjadi salah satu desa andalan di Kabupaten
6
Manggarai Barat karena memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik perhatian wisatawan. Adapun data kunjungan wisatawan dari Tahun 2010 hingga Tahun 2014 ke Desa Liang Ndara baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Data Kunjungan Wisatawan Ke Desa Liang Ndara Priode 2010-2014 Tahun
Wisman
Wisnus
Jumlah
Tingkat Pertumbuhan Kunjungan (%)
2010
795
336
1.131
2011
1.117
739
1.856
2012
1.055
451
1.506
2013
1.325
564
1.889
25.43 %
2014
1.472
628
2.100
11.17 %
64.10 % - 18.86 %
Rata – rata Pertumbuhan Kunjungan
16.37 %
Sumber: Sanggar Compang To’e (2014)
Tabel 1.3 diatas menunjukan tingkat kunjungan wisatawan ke Desa Liang Ndara pada Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mengalami mengalami fluktuasi, dengan rata – rata pertumbuhan kunjungan adalah 16.37 % per Tahun. Pada Tahun 2010 hingga Tahun 2011 tingkat kunjungan wisatawan mengalami peningkatan, namun pada Tahun 2012 tingkat kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang disebabkan oleh jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
7
yang mengalami penurunan. Tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Maggarai Barat yang mengalami penurunan pada Tahun 2012, juga memberikan dampak pada Desa Liang Ndara. Desa Liang Ndara merupakan salah satu desa penyangga pengembangan ekowisata kawasan Gunung Mbeliling yang merupakan kawasan tutupan hutan terluas di pulau Flores. Hutan ini mempunyai banyak peranan bagi kelangsungan hidup 26.868 masyarakat sekitar kawasan Mbeliling dan 46.116 penduduk kota Labuan Bajo (Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat) dan Kecamatan Komodo (BPS,2011 Manggarai Barat). Kawasan Ekowisata Mbeliling dikelola oleh lembaga swasta ( LSM Burung Indonesia). Lembaga ini berperan dalam menjaga dan melestarikan hutan Mbeliling dan kawasan sekitarnya termasuk kawasan Liang Ndara, serta berperan dalam membimbing masyarakat dalam upaya meningkatkan ekonomi melalui kegiatan pariwisata yang berlandaskan ekowisata. Namun masih banyak potensi wisata di Desa Liang Ndara yang belum dikembangkan, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Pemerintah Desa dan juga masyarakat. Selain itu kegiatan wisata yang ada di Desa Liang Ndara, belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat, karena kegiatan tersebut hanya dinikmati oleh sebagian orang, dalam hal ini yaitu masyarakat yang hanya bergabung dalam sanggar budaya. Desa Liang Ndara yang memiliki banyak potensi wisata tentunya harus bisa dinikmati hasilnya oleh masyarakat itu sendiri, akan tetapi karena masih kurangnya sumber daya manusia yang
8
dimiliki, membuat masyarakat belum bisa menikmati hasil dari pariwisata tersebut. Banyak wisatawan yang masuk ke Desa Liang Ndara dan mengunjungi objek wisata yang terdapat di Desa Laing Ndara, tidak dikenakan biaya retribusi, karena belum adanya pengelolaan yang serius oleh pemerintah setempat. Kurang pekanya pemerintah setempat terhadap perkembangan pariwisata yang ada, menyebabkan Desa Liang Ndara yang memiliki banyak potensi wisata belum bisa berkembang dan bersaing dengan tempat - tempat wisata yang lain. Keterlibatan dari masyarakat pun sangat minim, karena tidak adanya kerjasama yang menjanjikan bagi masyarakat. Hal ini menjadi persoalan yang tentunya perlu ditangani dengan baik, sehingga nantinya kegiatan wisata yang ada di Desa Liang Ndara bisa menguntungkan masyarakat dan menambah pendapatan ekonomi masyarakat. Dengan pemaparan yang telah dijelaskan, menjadi hal yang penting untuk perlu adanya penelitian berkaitan dengan pengemasan paket ekowisata di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
9
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apa sajakah potensi wisata yang dapat dijadikan paket ekowisata di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur? 2. Bagaimana pengemasan paket ekowisata Di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur ? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan permasalahan yang diangkat, maka penelitian ini bertujuan : 1. Mengetahui potensi wisata yang dapat dijadikan paket ekowisata di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. 2. Mengemas paket ekowisata di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini nantinya akan bermanfaat bagi semua pihak antara lain : 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa dan mampu untuk mengaplikasikan materi selama perkuliahan khususnya
10
berkaitan dengan pengantar industri perjalanan wisata dan manajemen operasional industri perjalanan wisata, supaya bisa menghasilkan produk yang layak dalam menambah rangkaian paket wisata yang telah ada, khusunya paket ekowisata. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi pihak-pihak terkait seperti masyarakat lokal, Biro Perjalanan Wisata/Agen Perjalanan Wisata dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dalam pengambilan kebijakan untuk mengembangkan dan mempromosi potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Desa Liang Ndara. 1.5 Sistematika Penyajian Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun dalam lima bab guna memudahkan penulisan yang akan dilakukan. Sistematika pembahasannya disajikan dalam bentuk lima bab yang antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai satu kesatuan sehingga mudah untuk dipahami. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menguraikan tentang telaah hasil penelitian sebelumnya dan tinjauan konsep yang memuat teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini tentang permasalahan yang dibahas. BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari lokasi penelitian, definisi operasional variable (DOV), jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan teknik analisis data. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan data yang telah diperoleh selama penelitian, yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil dan pembahasan atas pokok permasalahan yang diteliti. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan berupa saran yang menjadi masukan bagi para pembaca dan instansi terkait.