BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Internet telah memberi dampak mendalam pada cara orang berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu sama lain dan telah mengubah cara organisasi berkomunikasi dengan publik mereka1. Digitalisasi media telah mengubah bagaimana konsumen di seluruh dunia menghabiskan waktu mereka untuk berkomunikasi melalui media sosial yang dapat mengirim dan mengakses dari manapun dan kapanpun berkomunikasi. Komunikasi melalui media sosial telah membawa perubahan besar manusia dalam perilaku dan berkomunikasi. Perubahan ini dapat mempercepat proses komunikasi baik secara tulisan melalui internet, facebook dan twitter ataupun berbicara langsung melalui komunikasi telepon tanpa kabel (wireless). Proses ini sudah tidak terbatas lagi tempat, dan waktu yang semuanya berjalan dengan cepat. Berdasarkan survei dari Global Web Index yang dirilis Maret 2013 lalu, ratarata masyarakat dunia menghabiskan 57 persen dari waktu konsumsi medianya setiap hari untuk berselancar di dunia maya, unggul jauh diatas televisi (23 persen), radio (11 persen), dan media cetak (5 persen). Dari jumlah itu, hampir separuhnya (27 persen) bahkan dihabiskan di media sosial2.
1
Cenegy, Nick. 2009. paper, “Taking on tough times: Seminar Focuses On Marketing In A Recession”. McClatchy - Tribune Business News. Business Dateline database diakses tanggal 10 Januari 2014 2 Abidin, Indira. 2013.,paper “Strategi Mengukur Efektivitas Kampanye PR di Era Digital: Seminar Digital PR Malaysia. http://dailysocial.net/wire/fortune-pr-empat-tahap-mengukur-efektivitaskampanye-social-media diakses tanggal 10 Januari 2014
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Media sosial, seperti Twitter atau Facebook, merupakan alat yang mengandalkan teknologi internet web 2.0 untuk membangun hubungan interaktif dan real time (waktu nyata) antara beberapa pihak. Dalam tahun-tahun terakhir persebaran pemanfaatan alat baru ini telah meledak di seluruh dunia, orang yang menggunakan media sosial dalam sehari-hari memiliki jumlah yang mengesankan3. Tren ini telah mempengaruhi banyak organisasi, yang semakin mengadopsi media sosial sebagai alat yang ampuh yang potensial untuk mendukung keterlibatan khalayaknya, dimaksudkan sebagai pembentukan hubungan antara organisasi dan khalayaknya berdasarkan berbagi informasi dan dialog4. Media sosial menyajikan sebuah set alat populer yang memungkinkan praktisi Public Relations (PR) memiliki peluang tambahan untuk membangun dan menumbuhkan hubungan dan melibatkan khalayak mereka5. Organisasi sekarang memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter dan LinkedIn daripada berkomunikasi hanya melalui iklan dan siaran pers6. Sekarang, banyak perguruan tinggi dan universitas yang menggunakan situs sosial media dalam rangka meningkatkan brand awareness dan untuk menjangkau khalayaknya terutama khalayak yang lebih muda7.
3
Nielsen. 2012, paper, “State of the media: The social media report. Available” pada http://www.nielsen.com/us/en/reports/2012/state-of-the-media-the-social-media-report-2012.html . diakses tanggal 10 Januari 2014 4 Rowe, G., & Frewer, L.J. 2005. “A typology of public engagement mechanisms”. Science Technologies and Human Values,, 5 Sweetser, K. D., & Weaver Lariscy, R. A.,2008,. “Candidates make good friends: An analysis of candidates’ use of Facebook. International Journal of Strategic Communication,” 6 Scott, David. 2007,. “The New Rules of Marketing & PR. Hoboken:” London: John Wiley & Sons. 7 Bush, Michael. 2007. “Non-profits turning to new media model. PR”, Week. Lexis Nexis database.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Bagi para praktisi PR profesional, pergeseran ini tentu berdampak pada pengemasan komunikasi mereka dengan bagaimana mengefekifkan proses komunikasi yang semua hanya bersifat satu arah kini telah berubah menjadi komunikasi dua arah (two way communication) sehingga dapat menetapkan strategi komunikasi yang bagaimana yang dapat berjalan efektif dan menciptakan umpan balik positif (positive feedback) sehingga organisasi diterima dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mencapai efektvitas strategi PR dibagi ke dalam empat tahapan: Yaitu exposure, engagement, influence, dan action8. Maka dari itu, sangat penting bagi praktisi PR untuk memanfaatkan saluran komunikasi baru tersebut dalam menjalankan fungsinya secara efektif. Pada tingkatan akademik, minat pada media sosial dalam perguruan tinggi dan universitas terutama diarahkan untuk memahami penggunaan media sosial oleh PR. Hal ini secara luas menyatakan bahwa media sosial digunakan untuk memfasilitasi interaksi dengan warga dampak teknologi tersebut pada keterlibatan khalayaknya (public engagement)9. Salah satu contoh media sosial yang sedang popular saat ini adalah twitter, dimana pengguna akun Twitter (Tweeps) dapat membagikan informasi, opini, status dan gambar dengan batasan 140 karakter untuk setiap posting update (Tweet). Format posting update dari Twitter yang singkat seperti halnya opini singkat seseorang tentang suatu kejadian dan didukung dengan tingkat penyebarannya yang 8
Abidin, Indira, 2013, paper “Strategi Mengukur Efektivitas Kampanye PR di Era Digital”: Seminar Digital PR Malaysia pada. http://dailysocial.net/wire/fortune-pr-empat-tahap-mengukurefektivitas-kampanye-social-media. 9 OECD 2009,. “Focus on citizens: Public Engagement for better policies and services.” pada http://www.oecd.org/gov diakses tanggal 10 Januari 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
cepat, menyebabkan populasi pengguna akun Twitter semakin bertambah. Isi dari tweet biasanya memuat mengenai kejadian terkini di wilayah internasional, regional nasional maupun lokal. Isi tweet pun bisa saja berisi mengenai kejadian di sekitar si pengguna akun Twitter yang akhirnya di-update dan disebarkan kepada para pengguna Twitter khususnya follower-nya sendiri sebagai audiens. Universitas Mercu Buana (UMB) merupakan salah satu dari sekian banyak universitas yang memanfaatkan media sosial twitter sebagai media komunikasinya yang dianggap cepat, akurat dan tepat sehingga komunkasi antar kampus dengan mahasiswa berjalan cepat dan dapat mengtwit kapan saja dan di mana saja. Hal ini sungguh praktis dan tepat. Untuk itu segala informasi dari Universitas Mercu Buana dapat segera diterima oleh mahasiswa. Ini merupakan bagian terpenting dari proses komunikasi dua arah PR yang sangat dibutuhkan baik itu oleh mahasiswa sebagai sumber informasi maupun Universitas Mercubuana sebagai penyelenggara pendidikan tinggi untuk memberikan berbagai keterangan yang sangat dan bersifat segera untuk diketahui mahasiswa. Sifat segera dapat diakomodasi oleh mahasiswa saat PR Universitas Mercu Buana mengkomunikasikan informasi pendidikan melalui twitter. Hal ini berbeda dengan informasi bila disampaikan melalui internet dan/atau facebook atau SMS. Kecepatan twitter dengan menfollow twitter Universitas Mercu Buana baik akun resmi @univmercubuana) maupun akun tidak resmi @kulkerUMB bisa menjadi media pertukaran informasi (change of information) antara mahasiswa dan Universitas Mercu Buana.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Melalui akunnya
@univmercubuana), PR UMB
menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh kampus, informasi mengenai ujian, peraturan kampus, maupun motivasimotivasi bagi para follower-nya. Follower dari akun @univmercubuana mencapai 2.324 follower10
yang rata-rata merupakan mahasiswa dari UMB mereka
mendapatkan informasi yang mereka dapatkan dari posting Tweet akun @univmercubuana dan me-retweet posting tersebut dan dilanjutkan kembali agar informasi tersebut dapat diketahui oleh teman mereka yang lainnya. Pemilihan kampus Menteng adalah kebanyakan mahassiwa karyawan yang dekat dengan tempat kerja dan/atau tempat tinggalnya jika dibandingkan dengan kulkerUMB baik kampus di Meruya atau Depok. Karyawan yang memiliki tingkat kesibukan tinggi di tempat tugasnya masing-masing, informasi berkenaan dengan kegiatan kampus sangat dibutuhkan secara cepat dan tepat, maka melalui akun resmi dan tidak resmi yang ada di Universitas Mercu Buana menjadi salah satu sumber infromasi untuk mengetahui kegiatan kuliah di kampus yang bersifat penting dan segera seperti pemberitahuan Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester dan/atau informasi lainnya yang bersifat segera untuk disampaikan. Peneliti juga telah mengetahui sebuah akun Twitter Working-class Mercu (@kulkerUMB) yang menarik perhatian, karena walaupun akun tersebut bukan dikelola oleh PR UMB atau dengan kata lain bukan akun official dari UMB,
Berdasarkan keterangan Yenon sebagai Admin twitter @univmercubuana dengan follower berjumlah 2.324
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
memiliki 2.347 follower11 yang hampir sebagian besar merupakan mahasiswa UMB yang mereka bekerja sambil kuliah. Follower akun tersebut juga secara aktif meretweet informasi yang dirasakan penting untuk dibagikan dari tweet yang di-posting oleh akun @kulkerUMB tersebut. Pemanfaatan Twitter inilah yang menjadi suatu bahan pemikiran peneliti. Peneliti tergelitik untuk membandingkan pemanfaat akun Twitter @univmercubuana dengan akun @kulkerUMB dalam memberikan informasi kepada mahasiswa Universitas Mercubuana kelas karyawan di kampus Menteng dari segi keterlibatan publik (public engagement) dari follower-nya. Didukung dengan jurnal mengenai Twitter yang peneliti temukan yaitu “Social media (Twitter) for public engagement: a measurement model” oleh Deborah
Agostino (2012)12; peneliti menemukan bahwa penggunaan Twitter sebenarnya cukup efektif yang dianalisis melalui penggunaan Twitter untuk meningkatkan public engagement dari follower-nya. Pada akhirnya, peneliti memutuskan untuk meneliti mengenai “Pemanfaatan akun Twitter @univmercubuana dan akun @kulkerUMB dalam memberikan informasi kepada mahasiswa Universitas Mercu Buana kelas karyawan di kampus Menteng”.
Berdasarkan keterangan Daniel sebagai Admin twitter @kulkerUMB dengan follower berjumlah 2.347 11
Agostino, Deborah. 2012. “Social media for public engagement: a measurement model”. Intech Journal English Business Management, 2012, Vol. 4, Special Issue on Digital and Mobile Economy, 31:2012. diakses tanggal 11 Januari 2014 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka pada skripsi ini dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana pemanfaatan akun Twitter @univmercubuana dan akun @kulkerUMB dalam memberikan informasi kepada mahasiswa Universitas Mercu Buana kelas karyawan di kampus Menteng?” 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pemanfaatan akun Twitter @univmercubuana dan akun @kulkerUMB dalam memberikan informasi kepada mahasiswa Universitas Mercu Buana kelas karyawan di kampus Menteng. . 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, baik bagi Universitas Mercu Buana, maupun perkembangan ilmu pengetahuan, serta memberi kontribusi bagi peminat penelitian pemasaran khususnya dalam bidang pendidikan. Secara terperinci manfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori-teori sebelumnya, terutama untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media sosial (Twitter) dalam memberikan informasi kepada mahasiswa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
1.4.2 Bagi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bagi penelitian – penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan public engagement dalam pemanfaatan kanal komunikasi twitter (media sosial) dalam memberikan informasi kepada mahasiswa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/