BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pengendalian internal di suatu perusahaan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen audit internal. Pihak manajemen dapat membentuk suatu departemen audit internal yang diberi wewenang untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap pegendalian internal perusahaan. Struktur pengendalian internal dimaksudkan untuk melindungi harta milik perusahaan, menilai kecermatan dan kehandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup pemerikasaan dan penilaian control, kinerja , resiko dan tata kelola (governance) perusahaan public maupun privat. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolahan resiko, pengendalian dan proses governance . Peran audit internal akan semakin dapat diandalkan dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas system pengendalian internal, pengelolahan resiko dan Good Corporate Governance guna menopang terwujudnya suatu perusahaan
1
2
perbankan yang sehat. Suatu mekanisme dalam system pengendalian internal merupakan salah satu sarana utama untuk memastikan bahwa pengelolahan perusahaan telah dilaksankan sesuai prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Perubahan yang telah terjadi pada lingkungan bisnis dan era globalisasi menuntut dikembangkannya suatu system dan paradigma baru dalam pengelolahan bisnis dan industri. Oleh sebab itu Good Corporate Governance atau yang lebih dikenal tata kelolah perusahaan yang baik muncul sebagai satu pilihan yang bukan saja menjadi formalitas, namun suatu system nilai dan best practices yang sangat fundamental bagi peningkatan nilai perusahaan. Secara teoritis, praktek GCG dapat meningkatkan nilai ( value ) perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan - keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan umumnya Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor. Corporate Governance akhir- akhir ini menjadi perhatian publik, terutama pada kesehatan suatu perusahaan . Corporate Governance merupakan suatu system bagaimana suatu organisasi dikelola dan dikendalikan. Bank, BUMN dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham, sebagai tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan Corporate Governance yang efektif. Penerapan Corporate Governance yang efektif pada Bank, BUMN dan perusahaan publik
3
memberikan gambaran kondisi perekonomian, serta menghindari terjadinya krisis dan kegagalan serupa di masa depan. Beberapa bentuk implementasi GCG antara lain adalah system pengendalian internal (internal control system) , pengelolahan resiko, dan etika bisnis yang dituangkan dalam pedoman perilaku perusahaan. Dasar hukum peraturan Bank Indonesia (BI) pada tanggal 30 Januari 2006 yang lalu telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) perihal pelaksanaan Good Corporate Government bagi Bank Umum. Tujuan dikeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut adalah untuk memperluas kondisi internal perbankan nasional dalam menghadapi risiko yang semakin kompleks, berupaya melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku serta nilai-nilai etika (ethis values) yang berlaku umum pada industri perbankan. Dalam ketentuan ini GCG merupakan suatu tata kelola bank menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban
indenpendensi (independency) dan kewajaran ( fairness).
(responsibility),
4
Adanya dampak persaingan profesi akuntansi pada perusahaan perbankan yang semakin tajam kondisi ini menuntut sikap profesional akuntansi Indonesia, peran profesi akuntansi dilakukan semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peran strategis dalam menciptakan iklim keterbukaan (transparency) di Indonesia. Pokok-pokok pelaksanaan GCG diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern ( internal control ) bank, penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal, penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, rencana strategis Bank dan Transparansi kondisi keuangan dan kondisi non-keuangan bank. Dalam ketentuan yang mulai berlaku sejak diterbitkan tanggal 30 Januari 2006 ini, setiap bank diwajibkan melakukan penilaian mandiri ( Self Assessment ) atas pelaksanaan GCG tersebut secara berkala dan kemudian akan dinilai oleh Bank Indonesia. Berdasarkan uraian di atas , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Peranan Audit Internal Perbankan terhadap Penerapan Good Corporate Governance ”
5
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan , maka yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah peranan audit internal perbankan berpengaruh terhadap Good Corporate Governance ?
C.
Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini perlu dibatasi agar penulis dapat lebih terarah dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan penelitian, diantaranya: a. Penulis hanya membatasi penelitian pada Pengaruh Peranan Audit Internal Perbankan terhadap Penerapan Good Corporate Governance. b. Penulis juga membatasi tempat penelitian hanya sekitar kantor-kantor perbankan yang ada di daerah Jakarta, khususnya Pluit Jakarta Utara. c. Perusahaan yang menjadi Obyek penenelitian adalah Bank umum berstandar nasional.
6
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan perbankan . Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini yang diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis a.
Penulisan skripsi ini berguna bagi penulis agar mampu menulis karya ilmiah yang bermutu dan mampu mengembangkan pola berpikir ilmiah yang diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan.
b.
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan gelar sarjana pada fakultas ekonomi di Universitas Mercu Buana di Jakarta.
2. Bagi Perusahaan a.
Meningkatkan kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip – prinsip Tata Kelola Perusahaan yang berlaku ( TARIF ) dan kehatihatian dalam pengelolaan bank.
b.
Meningkatkan kinerja bank, efisisensi dan pelayanan terhadap stakeholders.
c.
Menarik minat dan kepercayaan investor.
d.
Memenuhi kepentingan shareholders atas peningkatan shareholders Value dan dividen.
7
e.
Melindungi Direksi dan Dewan Komisaris dari intervensi politik dan tuntutan hokum, pihak internal maupun eksternal, dalam melakukan perbuatan yang bertentangan dengan prinsip GCG.
f.
Sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan GCG.
3. Bagi Pembaca Bagi dunia akademik hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang akuntansi. Dan sebagai salah satu referensi juga bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dibidang penerapan audit internal terhadap Good Corporate Governance.