BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan televisi berlangganan dimulai dari tahun 1948 dari sebuah kota kecil
di Mahony City, Pennsylvania, AS. Pemilik sebuah toko yang menjual pesawat televisi di kota itu mengalami kesulitan dalam menjual pesawat televisinya. Hal ini disebabkan pesawat televisi yang berada di Mahony City tidak dapat menerima sinyal televisi yang dipancarkan dari kota tetangganya Philadelphia karena terhambat oleh perbukitan yang berada didekat kota itu. Pemilihan toko televisi kemudiaan mendapatkan ide untuk membangun antena penerima sinyal televisi dipuncak bukit agar dapat menerima sinyal secara lebih baik. Ia kemudian diperkuat melalui alat penguat sinyal yang disebut (amplifier). Pemilik toko kemudian menawarkan kepada rumah tangga lain disekitarnya untuk ikut bergabung dengan cara menyambung kabel dari tokonya ke pesawat televisi para tetangganya. Pemilik toko mengenakan biaya pemasangan kabel $100 dan biaya pemeliharaan sebesar $2 per bulan kepada setiap rumah. Pemilik toko bertindak sebagai pengelola jaringan kabel televisi diwilayah itu. Pengelola jaringan ini disebut dengan istilah cable system operator (CSO) atau headend. Pada akhirnya, sebagai besar rumah dikota itu terhubung dengan jaringan kabel dan semakin banyak penduduk yang tertarik membeli televisi ditokonya. Cerita tersebut diatas menjadi awal dari apa yang dinamakan dengan Community Antena Television (CATV) yang muncul sebagai akibat kebutuhan konsumen terhadap
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
penerimaan sinyal televisi yang lebih baik. Kebutuhan ini semakin besar khusunya pada masyarakat yang berada dikawasan pedesaan atau daerah rendah (berlembab). Namun demikian, dikawasan kota yang memiliki banyak gedung tinggi dapat pula terjadi gangguan penerimaan sinyal sehingga sistem CATV ini dapat pula diterapkan, yaitu dengan memasang master antena dipuncak gedung yang paling tinggi dan kemudian sinyal televisi didistribusikan keberbagai kantor atau apartemen dikawasan itu. Dengan demikian, dalam sistem televisi kabel terdapat tiga komponen utama yang bekerja, yaitu : 1) CSO atau headend; 2) sistem distribusi; dan 3) saluran rumah. CSO terdiri atas antena dan sejumlah peralatan penerima yang berfungsi menangkap sinyal dari stasiun televisi yang lokasinya jauh dari CSO. Namun saat ini, CSO juga menangkap sinyal program televisi yang dikirim melalui satelit atau melalui microwave. Sinyal-sinyal ini kemudian didistribusikan ke rumah-rumah. CSO terkadang memiliki studio sendiri sehingga mereka dapat membuat program sendiri misalnya program berita lokal. Sistem distribusi merupakan jaringan kabel yang menyalurkan sinyal kepada para pelanggan. Jaringan kabel terdiri atas jaringan kabel utama (trunk) dan kabel cabang (feeder) yang kesemuanya dapat ditanam ditanah atau digantung ditiang. Pada titik-titik tertentu disepanjang jalur distribusi dipasang amplifier yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Saluran rumah merupakan kabel yang menghubungkan antara kabel feeder dengan rumah pelanggan. Kabel saluran rumah ini terdiri atas dua tipe, yaitu kebal satu arah (sinyal berjalan satu arah dari CSO kerumah pelanggan) dan kabel dua arah (sinyal berjalan dua arah dari CSO ke pelanggan dan kembali ke CSO). Tipe kabel terakhir ini memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif antara para pelanggan dengan CSO.
2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan cara ini, pelanggan dapat meminta CSO untuk memutar atau menayangkan program tertentu yang diinginkan audien. Pada awal tahun 1990-an di Amerika terdapat lebih dari 9500 jaringan televisi kabel yang melayani lebih dari 53 juta pelanggan atau sekitar 58 persen dari seluruh rumah tangga yang memiliki pesawat televisi ketika itu. Pada tahun 2000 jumlah pelanggan televisi kabel sudah mencapai 68 juta. Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat. Daya tarik televisi kabel bagi konsumen juga semakin besar dengan berbagai layanan yang semakin beragam dan menarik misalnya pembayaran berdasarkan program yang ditonton (pay-preview), fasilitas internet dan program interaktif. Kapasitas saluran televisi kabel juga semakin lebar sehingga dapat menampung lebih banyak channel. Perkembangan lebih lanjut pada sistem televisi kabel terjadi pada tahun 1975 ditandai dengan penggunaan satelit untuk menyalurkan sinyal televisi untuk berbagai jaringan televisi kabel yang dipelopori oleh perusahaan televisi RCA yang meluncurkan satelit Satcom I disusul oleh perusahaan televisi kabel Home Box Office (HBO). 1 Pada fase selanjutnya, ketersediaan
program yang disiarkan stasiun televisi,
menjadi semakin variatif dengan segmentasi yang beragam (anak-anak, remaja, dan orang dewasa), tapi justru ketersediaan program ini malah melahirkan rasa tidak puas, dan membuat sebagian masyarakat mengiginkan sesuatu yang lebih ekslusif lagi, hal inilah yang kemudian melahirkan ide untuk membangun suatu bentuk stasiun televisi yang dianggap merupakan representasi dari keinginan khalayak yang kemudia disebut dengan siaran televisi berjaringan atau televisi kabel.
Morissan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana, 2008, Hal. 91-93 1
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Televisi kabel semakin dinikmati oleh masyarakat, namun televisi konvesional tetap memiliki pelanggan yang setia. Baik televisi kabel maupun televisi konvesional pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Televisi kabel menawarkan channel yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan televisi konvesional. Pada umumnya sebagian besar channel yang ditawarkan adalah channel yang berasal dari luar negri, seperti Cartoon Network, National Geographic dan banyak channel lainnya. Selain itu pada televisi kabel setiap channel sudah disesuaikan dengan kategorinya, misalkan Cartoon Network hanya menampilkan acara anak-anak, ada juga channel yang khusus menyajikan acara bergenre horor atau misteri dan sebagainya, sehingga lebih mudah mengawasi anak-anak untuk menghindarinya dari beragam acara yang tidak pantas ditontonya. Menggunakan televisi konvesional tentu saja lebih hemat dibandingkan dengan televisi kabel, karena tidak perlu membayar biaya apapun untuk menonton acaranya. Selain itu, biasanya akan selalu ada stasiun televisi yang membeli hak siar atas acara-acara khusus, sehingga walaupun terbatas pada pertandingan tertentu piala dunia atau piala eropa, namun bisa menyaksikan secara langsung. Televisi konvesional, televisi yang terbatas dan semuanya merupakan stasiun televise local, sehingga update mengenai berita diluar negeri akan terbatas. Selain itu, satu stasiun televisi dapat menayangkan acara dengan berbagai genre, sehingga sulit membatasi anak-anak dalam menyaksikan acara yang tidak pantas dilihatnya. Selain itu, jumlah iklan yang cukup banyak disetiap acara terkadang menggangu kenikmatan dalam menonton televisi. Tapi hal ini wajar, karena stasiun
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
televisi mendapatkan keuntungan dari hasil pemasangan iklan, sehingga semakin banyak iklan yang terpasang semakin besar keuntungan yang didapatkan. 2 Tayangan televisi yang Edukatif adalah tayangan yang didalamnya mengandung unsur pendidikan. Dimana, tayangan tersebut sangat bermanfaat untuk anak-anak, baik dalam menunjang pengetahuan umumnya maupun untuk pengetahuan disekolahnya. Tayangan yang ditayangkan ditelevisi kebanyakan adalah sinetron percintaan, gosip, kekerasan, berita kriminal dan berbagai tayangan dimana jenjang bukan untuk anak-anak. Kita kehilangan tayangan-tayangan yang kita perlukan untuk generasi muda. Dari hal tersebut akan berdampak pada anak-anak yang sering melihat acara televisi tersebut. Biasanya usia anak-anak kebanyakan meniru apa yang mereka lihat. Sehingga jika banyak anak yang melakukan kekerasan, melakukan pelecehan dan penyelewengan lainya maka hal tersebut patut kita renungkan. 3 Pada tahun 90-an distasiun televisi swasta menayangkan program anak-anak dengan nama program Si Komo, Komo adalah karakter asli indonesia yang diciptakan oleh pemerhati perkembangan anak sekaligus penyayang anak, Seto Mulyadi, yang sekarang menjabat sebagai ketua komisi perlindungan anak indonesia (KPAI). Karakter komo ini terkenal karena menjadi pengisi acara di televisi pendidikan indonesia (TPI), sekarang berubah menjadi MNC TV, televisi swasta belum menjamur seperti saat ini. Anak-anak dan sebagian orang tua sangat menggemari acara ini dan selalu menunggu penayangan acara ini.
2
http://www.dboenes.com/perbedaan-tv-nasional-dengan-tv-kabel/ http://www.kompasiana.com/anggrarendra/kurangnya-tayangan-tv-yang-edukatif-bagianak_54f93f7ca33311ac048b49fc 3
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Komo hadir ditemani banyak temannya. Komo merupakan boneka yang mirip binatang komodo, demikian juga temannya semua berwujud binatang. Teman-teman komo adalah Belu (bebek lucu), Ulil (Ulat kecil), Dompu (Domba putih), Piko (Sapi kocak) dan beberapa karakter pembantu lainnya. Selain menyajikan kecerian dan hiburan, cerita Komo dan teman-temannya sarat dengan muatan pengetahuan dan pendidikan moral bagi anak-anak. Semua yang diceritakan benar-benar apa yang terjadi dilingkungan nyata yang biasa ditemui oleh anakanak. Contohnya adalah pentingnya menggosok gigi, keharusan bersikap menyayangi teman dan hal-hal yang ada dikeseharian kita. Cerita komo yang gambarnya diambil dari studio TPI didekat Taman Mini Indonesia Indah ini sebenarnya sangat populer. Ini dibuktikan dengan maraknya penjualan karakter boneka dalam cerita ini, yang banyak dipajang adalah boneka Komo dan Ulil, walaupun sepertinya tidak berlisensi resmi. Namun, dipertengahan tahun 90-an sepertinya sudah tidak ditayangkan lagi. Menurut kak Seto, terhentinya tayangan ini dikarenakan biaya produksinya lebih tinggi dari biaya impor film-film anak dari luar negri. Memang, ketika surutnya tayangan si Komo ini bersamaan dengan maraknya film anak dari jepang seperti Doraemon, Saint Seiya dan tentunya saja film Kesatria Baja Hitam. Berhentinya tayangan boneka si Komo ini sangat disayangkan karena saat itu sudah tak ada lagi tayangan anak lokal yang bermuatan pendidikan bagi anak. Berhentinya tayangan si Komo juga mengikuti gagalnya eksistensi tayangan lokal untuk anak-anak di televisi nasional kita, seperti Unyil (Drs. Soeryadi atau Pak Raden), Boneka Suzan (Ria Enes) dan boneka Tongki (Anton Soenjoto). Sejak itu tayangan untuk anak-anak kita
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
didominasi serbuan film anak luar negri, terutama dari jepang, hingga saat inipun yang populer adalah Upin Ipin dari Malaysia. Sebenarnya banyak pihak yang merindukan tayangan-tayangan seperti si Komo. Namun, ketika rating menjadi tujuan tentunya acara yang bermuatan pendidikan berbiaya tinggi bukan menjadi pilihan bagi stasiun televisi. Memang saat ini mulai hadir beberapa acara lokal untuk anak-anak seperti Laptop si Unyil, Petualangan Bolang, Jalan Sesama dan beberapa acara lainnya. Namun nampaknya kehadiran acara-acara itu belum sefenomenal acara Unyil dan Si Komo di masa lalu. Begitu juga dengan kehadiran lagu anak-anak yang tidak lagi banyak ditayangkan dan dinyanyikan oleh anak-anak. Tiadanya lagu-lagu anak yang baru mungkin jadi sebab anak-anak lebih mengenal lagu Peterpan, Ungu, dan D’Masiv. Mungkin anak-anak merasa sudah bosan dengan lagu anak yang tak beranjak dari Bintang kecil, Balonku, Kupu-kupu yang lucu dan lagu anak lawas lainnya. Mestinya, tayangan televisi untuk anak-anak asli buatan indonesia dan lagu-lagu anak yang benar-benar untuk anak lebih diputar karena sangat berguna bagi anak-anak sebagai sarana pembentukan karakter yang berbasis budaya indonesia. Ini jelas sekali berguna agar anak-anak tidak kehilangan keindonesiaanya karena anak-anak sekarang adalah generasi baru yang akan hidup mewarnai indonesia dimasa depan. 4 Dijaman teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini kegiatan mendongeng sudah tidak populer lagi. Dari sejak bangun pagi sampai malam menjelang tidur, anakanak dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara menarik mulai dari film kartun, gossip artis dan sinetron yang kebanyakan muatannya untuk konsumsi anak-anak.
4
http://www.kompasiana.com/alfajar/ketika-si-komo-bukan-lagi-jadi-biangkemacetan_55009cc9813311255efa7c0c
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Muatan acara beberapa televisi saat ini sangat vulgar, mempertontonkan gaya hidup serba mewah dalam sinetron, sinetron yang mempertontonkan aksi kekerasan dan acara hiburan yang kata-katanya latah dan cenderung mengarah kepornografi. Sebenarnya, anak-anakpun bisa memilih acara lain dan pindah channel kesiaran televisi lainnya ketika mereka merasa bosan. Ada juga stasiun televisi yang masih mempertahankan acara dongeng untuk anakanak. Hal ini perlu dipertahankan dan didukung penuh oleh pemerintah. Karena, kegiatan mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya anak-anak tetapi juga bagi orang tua yang mendongeng untuk anaknya. Kegiatan mendongeng ini dapat mempererat jalinan komunikasi antara anak dan orang tua. Tanpa kita sadari, manfaat lain dari mendongeng ini jika digali dan dikemas lebih baik akan memberi dampak yang sangat banyak pada perkembangan anak. Beberapa majalah dan surat kabar masih memberi tempat untuk para penulis dongeng memuat karya-karya para pendongeng, seperti majalah anak-anak Bobo, Girls, surat kabar Kompas dan Harian Analisa di Medan serta surat kabar lainnya. Dari pengamatan penulis, cerita-cerita dongeng yang disuguhkan sangat edukatif dimana dalam cerita yang ditampilkan ada solusi kreatif yang bisa membangun karakter anak dalam belajar. Ada banyak manfaat yang didapat dari cerita dongeng dan kegiatan mendongeng. Dengan dongeng, anak dapat mengasah daya pikiran dan imajinasinya. Hal yang belum terpenuhi bila anak hanya menonton dari televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Anak dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Cerita atau dongeng juga bisa dijadikan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Dongeng juga menjadi media efektif membangun karakter anak seperti yang digaungkan dunia pendidikan nasional. Lewat dongeng, kita juga bisa menumbuhkan nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, kesabaran dan kegiatan sehari-hari yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Seperti pentingnya makan sayur, menggosok gigi, mencuci tangan sebelum makan, membersihkan halaman, mandi yang benar atau kebiasaan lain yang dapat menunjang pertumbuhan anak. Dongeng yang baik adalah dongeng yang muatannya memberikan edukasi dan bukan menggurui atau memerintah, akan tetapi tokoh-tokoh dalam dongeng diharapkan akan menjadi contoh dan teladan bagi anak. Keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tetapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk berinovasi secara menarik. Pendongeng saat ini sudah banyak menggunakan alat-alat bantu agar pesan yang ingin disampaikan lewat dongeng bisa ditangkap oleh anak-anak yang mendengarnya. Ditengah situasi kondisi bangsa seperti sekarang ini, profesi pendongeng jangan dianggap rendah. Program pemerintah menjadikan tahun ini sebagai tahun pendidikan berbasis karakter juga bisa dilakukan melalui dongeng. Lewat pendongeng, karakter anak bisa dibentuk untuk tidak menjadi karakter yang suka korupsi, suka berkelahi, senang melihat orang susah dan tidak bisa menghargai perbedaan pendapat. Media masih meberi tempat untuk memuat cerita-cerita dongeng jadi setiap saat masih ada orang yang akan
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
berminat mendongeng. Karena dongeng adalah salah satu media efektif membangun karakter anak sejak usia dini. 5 Saat ini banyak sekali perusahaan pertelevisian swasta yang hanya megutamakan bisnis. Dan itu menyebabkan acara yang banyak peminatnya merupakan acara yang paling sering ditayangkan dan tak terkontrol waktu tayangnya demi keuntungan bisnis semata. Tidak terkontrolnya jam tayang dapat merusak generasi anak bangsa. Seperti halnya sinetron-sinetron orang dewasa yang disiarkan pada siang hari pada saat anak pulang sekolah dan membuat anak-anak yang seharusnya belum diperbolehkan menonton menjadi menonton tayangan tersebut. Padahal tayangan sinetron itu terdapat adeganadegan kekerasan yang dapat ditirukan anak-anak. Jadi sangatlah diharapkan agar para orang tua dapat mengawasi dan mendampingi anak-anak didalam menonton acara tayangan televisi. 6 Kemunculan berbagai stasiun televisi ini menuntut para kreator masing-masing stasiun televisi untuk membuat ide program yang lebih kreatif agar tak kalah bersaing. Namun terkadang kreativitas digunakan dengan cara menyalahi aturan. Seperti melanggar norma dan nilai yang berlaku dan sesuai dengan budaya Indonesia serta tidak mengindahkan Undang-Undang Penyiaran. Walaupun saat ini siaran pada beberapa stasiun televisi besar banyak di dominasi oleh acara hiburan, yang sebagian besar pula melanggar Undang-Undang Penyiaran, nyatanya masih ada stasiun televisi yang berniat untuk memperbaiki kualitas penyiaran di Indonesia.
5
http://www.kompasiana.com/jamesppardede/merindukan-dongeng-sebagai-media-efektifmembangun-karakter-anak_55097804a333111c682e39ea 6 http://www.kompasiana.com/amallya-luckyta/tayangan-dan-jam-tayang-yang-perlu-perhatiankhusus_54f91be8a333110a068b4623
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
MNC Channels berkomitmen untuk menjadi pilihan utama keluarga dalam memperoleh tayangan televisi yang seru dan bermanfaat. MNC Channels berkiprah dengan menertibkan channel-channel baru yang variatif dan berkualitas. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, secara umum MNC Channels berhasil meraih peringkat gemilang dalam kompetisi pertelevisian pay tv Indonesia, berdasarkan survei AC Nielsen Media Research. Dengan langkah maju dan peningkatan kualitas, MNC Channels terus berupaya secara konsisten mewujudkan karya yang optimal, memenuhi kebutuhan penonton secara lebih spesifik dan mendalam serta menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia di mata dunia. 7 MNC Media merupakan perusahaan media terbesar se-Asia Tenggara yang berada dalam naungan MNC Group. Salah satu business MNC Media adalah MNC Channels yang bergerak sebagai konten channel dalam industri televisi berbayar di indonesia. Kehadirannya dapat disaksikan melalui platform indovision. Dalam upaya untuk mempersembahkan tayangan yang universal dan terbaik, MNC Channels senantiasa mengembangkan channel-channelnya dari waktu ke waktu. Secara spesifik beragam channel dihadirkan dimana menayangkan program-program yang sangat fokus terhadap segmentasi penonton. Hal ini juga untuk mengakomodir kepentingan pihak sponsor dalam memasarkan produk dan jasa sehingga lebih terarah pada target khalayak yang dituju. Untuk menyalurkan kreatifitas anak, MNC Channels mempersembahkan MNC Kids, channel terbaru yang memiliki program – program edukatif dan menghibur bagi anak – anak usia 3 – 9 tahun dan juga memberikan informasi untuk sang bunda. MNC Kids resmi di luncurkan pada hari Rabu, 3 Juli 2013 dengan menjadi channel pertama dan satu satu – satunya di Indonesia yang menghadirkan program - program khusus untuk anak. MNC Kids memberikan referensi dalam menambah pengetahuan dan keceriaan 7
Company Profile MNC Group
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
buah hati selama 24 jam Nonstop. MNC Kids, memberikan program-program edukatif lainnya, seperti Koki Ciko, Bib Bop, Kidipedia, Fun Club, Animalia, Just For Kids, Fantastic Kids Movie, Pokemon, Pak Bon, Dr. Dimension Pants, Grami’s Circus Show, Beet Party, Aikatsu, Alien Monkey, Satria Garuda Bima X, Si Entong, Cerita Fantasi Anak, Sepatu Super, Larva, Jalan Sesama S3, Cerita Fantasi Anak, Filler Fun Club, Filler Larva A, Hompimpa, PopCorn Time Black To Moon, Candy Land New Season, Kids Clip, Let’s Sing and Laugh. 8 MNC Channels menghadirkan program untuk anak – anak sehingga mereka belajar dengan penuh keceriaan, cinta kasih dan diterapkan dikehidupan mereka nantinya. “Dalam upaya menyajikan hiburan yang posistif dan edukatif. MNC Kids menyajikan program – program anak berwawasan, menghibur, dan menginspirasi anak – anak Indonesia, agar mereka menjadi penerus bangsa yang kreatif dan berpretasi,”ujar CEO of MNC Group Hary Tanoesoedibjo. “Melalui program – program yang menarik, menghibur dan dapat memberikan pengetahuan serta keceriaan bagi anak – anak Indonesia, MNC Kids sebagai satu – satunya channel yang menayangkan program anak dapat disaksikan di channel 46 yang sebelumnya di channel 42. MNC Kids menghadirkan program – program Muppet seperti Koki Ciko yang akan menayangkan tentang memasak, dan juga menampilkan kegiatan atau kehidupan Koki Ciko (Muppet) yang ingin sekali pintar memasak seperti temannya Fina (Master Chief Junior). Mereka memasak berbagai makanan dan minuman dan juga dessert yang simpel. Program Koki Ciko masuk dalam daftar Based on Pay TV Syndicate Jakarta pada hari Minggu 06-12 September 2015.menduduki peringkat ke 6 dari 30 program yang ada di MNC Kids. Koki Ciko mendapatkan Unit 7.759, (r) TVR 0,22, Share 5,28.Adapun bentuk realisasi lain dari misi MNC Channels yang diterapkan melalui program anak - anak, salah 8
Company Profile MNC Group
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
satunya adalah dengan selalu menyajikan tayangan yang dapat mendidik dan sekaligus memberikan keceriaan terhadap anak-anak,MNC Kids andalannya. 9 “Untuk mampu memberikan pengetahuan dengan cara yang menyenangkan, sehingga anak-anak akan lebih mudah mencerna pengetahuan yang mereka pelajari. MNC Kids akan melengkapi puluhan channel ekslusif yang ada di platform Indovision, sekaligus
menambah
pilihan
tayangan
terbaik
untuk
anak-anak
Indonesia.”mempertimbangkan nilai informatif dan ide kreatif yang akan ditayangkan dalam setiap episodenya. Dalam setiap program yang ditayangkan MNC Kids memiliki dua bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang. Keduanya merupakan bagian dari strategi untuk menjadikan sebuah program televisi mencapai keberhasilan. Jika pemain atau talent merupakan unsur utama dalam dominasi bintang, lain halnya dengan dominasi format. Pada dominasi format, konsep acara menjadi kunci keberhasilan program
acaranya.
Sedangkan dalam program Koki Ciko, dominasi format sitcom lebih ditonjolkan. Karena dari segi konsep, Koki Ciko menyajikan konten yang sangat menghibur dan disajikan dengan cara yang unik dan menarik dengan menggunakan puppet. Konsep sebuah rancangan dasar, sama halnya dengan konsep acara televisi. Untuk merealisasikan sebuah konsep pada acara televisi perlu adanya langkah nyata yang diawali dari penciptaan ide kreatif yang kemudian dikembangkan menjadi lebih kompleks sesuai dengan tahap proses produksi, sehingga pada hasil akhirnya dapat menjadi suatu tayangan yang menarik dan memiliki pesan yang bermakna. Pesan pada media televisi tidak hanya terletak pada hasil penayangannya saja. Jika ditelusuri lebih dalam mengenai proses produksinya, peran pesan juga terletak pada bagaimana cara menciptakan dan
9
Company Profile MNC Group
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengorganisasikan pesan yang dimaksud agar sampai kepada audiens dan membuat audiens tertarik terhadap pesan yang disampaikan. Dengan menggunakan cara-cara yang dinilai dapat berfungsi, pesan dalam tayangan televisi dapat membawa pengaruh besar terhadap paradigma dan perilaku audiens yang menontonnya. Tak terkecuali dengan program Koki Ciko di MNC Kids. Sebagai program sitkom yang membahas tentang makanan, Koki Ciko memiliki konsep sendiri dalam mengolah pesan program untuk menarik perhatian audiens. Salah satunya adalah dengan kehadiran seorang puppteer yang karakternya telah ditentukan untuk menarik perhartian masyarakat, terutama bagi anak-anak. Dengan ditentukannya karakter tersebut, maka program ini semakin menghibur lagi bagi anak-anak, karena karakter yang dipilih untuk puppteer merupakan karakter yang memang umum terjadi di kehidupan anak-anak. Karakter dari puppeetir ini sendiri adalah sebagai berikut: jahil, lucu, selalu ingin tahu, terkadang bersikap seperti tahu segalanya, merasa paling pintar memasak, dan mempunyai sifat yang baik juga, yaitu selalu peduli dengan temannya. Seluruh konten dalam program ini dikemas dengan cara yang bervariasi agar tidak hanya memberikan hiburan semata bagi audiensnya, tetapi juga memberi informasi yang bermanfaat sesuai dengan misi utama yang ditanamkan dalam program MNC Kids itu sendiri, melalui karakter dari puppeetir tersebut. Program Koki Ciko akan dikaji oleh peneliti dalam penelitian Kompetensi Komunikasi Puppeetir Dalam Program Koki Ciko di MNC Kids ini.
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.2
Fokus Penelitian Dalam hal ini peneliti memfokuskan penelitiannya kepada hal-hal yang
berhubungan Kompetensi Komunikasi Puppetter dalam program Koki Ciko di MNC Kids, sehingga bagaimana program Koki Ciko ini menjadi program Sitkom yang menarik dan tidak membosankan untuk dilihat, serta memberi banyak informasi bermanfaat kepada audiensnya. Sebagai Berikut merupakan hal-hal yang menjadi fokus pada penelitian ini: 1.
Penciptaan ide: riset dan brainstorming contents.
2.
Proses pengembangan ide menjadi konsep: penyusunan rundown, pembuatan naskah.
3.
Konsep produksi program “Koki Ciko”: shooting host.
4.
Konsep editing program Koki Ciko.
5.
Strategi penempatan waktu dan jam siaran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dijelaskan bahwa perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah kompetensi Komunikasi puppeteers dalam mendukung program Koki Ciko?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui: Kompetensi Komunikasi
Puppeteers dalam mendukung program Koki Ciko.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Manfaat dari segi akademis dalam penelitian ini adalah membantu memberikan pengetahuan dalam studi Ilmu Komunikasi khususnya bagi mahasiswa/ijurusan Broadcasting dalam membangun program sitkom dan menciptakan karakter didalamnya.
1.4.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan bagi produser, tim kreatif, dan kru lainnya yang bersangkutan agar dapat menjadikan program Koki Ciko ini sebagai tayangan yang bermanfaat bagi pemirsanya.
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/