BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bagi perusahaan, pelaporan berkelanjutan bisa dijadikan sebagai alat untuk meyakinkan pemegang saham (investor) dan calon investor. Hal ini diakibatkan mulai berkurangnya kepercayaan masyarakat pasca kasus Enron, Desember 2001. Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika telah menyebabkan perusahaan-perusahaan lebih memberikan perhatian yang besar terhadap pelaporan sustainabilitas dan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hal tersebut semakin menguatkan pendapat Wallman (1995) dalam Budiman (2009) yang mengatakan bahwa informasi yang dikenal selama ini yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan kemanfaatanya semakin berkurang. Isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen resiko dan keunggulan kompetitif nampak menjadi
kekuatan
yang
mendorong
perusahaan
untuk
melakukan
pengungkapan informasi sosial. Elkington (1997) dalam Andreas (2010 : 65) menyebutkan sistem pelaporan yang menyertakan informasi tanggung jawab sosial atau corporate social responbility (CSR) sebagai triple bottom line reporting, yaitu pelaporan yang menyajikan informasi tentang kinerja ekonomi (profit), lingkungan (planet), dan sosial (people) dari suatu entitas korporasi. Tujuannya adalah agar stakeholder bisa mendapat informasi yang lebih
1
2
komprehensif untuk menilai kinerja, resiko dan prospek bisnis, serta kelangsungan hidup suatu korporasi. Adanya aktivitas tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) secara berkelanjutan akan meningkatkan reputasi perusahaan yang mendatangkan keuntungan secara berganda dalam jangka panjang, yang berwujud peningkatan pangsa pasar, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Tahun 2005, Ikatan Akuntan Indonesia dan National Center for Sustainability Reporting (NCSR) yang beranggotakan Indonesia Netherlands Associatin (INA), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan Asosiasi Emiten Indonesia
(AEI)
mengadakan
sebuah
event
penghargaan
Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA) untuk memberikan apresiasi terhadap perusahaan
yang
telah
menyelenggarakan
laporan
berkelanjutan
(sustainability report), baik yang diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual report). Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah membuat laporan atas kegiatan yang menyangkut aspek ekonomi, juga aspek lingkungan dan sosial untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) perusahaan itu sendiri. Sebuah informasi yang dipublikasikan yang tersedia di pasar modal memiliki peranan untuk mempengaruhi harga-harga sekuritas suatu emiten. Hal ini disebabkan karena para pelaku di pasar modal akan melakukan analisis lebih lanjut terhadap setiap pengumuman atau informasi yang masuk
3
ke bursa efek tersebut. Informasi atau pengumuman-pengumuman yang diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para (calon) investor dalam mengambil keputusan untuk memilih investasi portofolio yang efisien. Menurut Jogiyanto (2008) dalam Niko (2012), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham misalnya adanya perubahan pada volume perdagangan saham, perubahan pada harga saham, promosi kepemilikan dan lain-lain. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi, sehingga direaksi oleh pelaku pasar modal. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Satyo (2005) mengemukakan bahwa para investor mengalami perubahan pandangan investasi karena adanya pertimbangan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Adanya Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) diharapkan akan dapat meningkatkan reputasi perusahaanperusahaan pemenang award karena perusahaan-perusahaan tersebut terbukti telah melaksanakan pelaporan keuangan yang memperhatikan aspek social, ethical, environmental (SEE) dengan baik. Hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan investor, minat berinvestasi pada perusahaan-perusahaan peraih penghargaan juga akan merasakan perubahan harga saham mereka yang dapat dilihat dari abnormal return dan salah satu pendorong kuat naiknya harga saham dan volume perdagangan saham.
4
Penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2009) yang meneliti tentang pengaruh pengumuman Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham, memberikan hasil penelitian bahwa penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) berpengaruh pada abnormal return tetapi tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan abnormal return sebelum tanggal pengumuman dan sesudah tanggal pengumuman. Sedangkan untuk volume perdagangan saham tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah tanggal pegumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Penelitian serupa juga dilakukan oleh Armin (2011) namun memberikan hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian Budiman (2009). Armin (2011) memberikan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan pada abnormal return dan volume perdagangan saham perusahaan yang memenangkan penghargaan di seputar tanggal pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Sebaliknya penelitian Akis (2012) memberikan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan pada abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award(ISRA). Berdasarkan penelitian sebelumnya masih terdapat hasil penelitian yang berbeda-beda maka penelitian ini meneliti kembali pengaruh pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award(ISRA) terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Penelitian ini
5
berfokus pada pengumuman ISRA 2009 - 2012 dan menggunakan pengukuran abnormal return dan volume perdagangan saham. Atas dasar latar belakang tersebut, penyusunan usulan penelitian ini diberi judul: “Pengaruh Pengumuman Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) Terhadap Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Study Empiris pada Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009-2012)” B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun maka perumusan masalah yang diperoleh adalah : 1. Apakah pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) berpengaruh terhadap return saham? 2. Apakah pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) berpengaruh terhadap volume perdagangan saham ? C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk : 1. Membuktikan apakah pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) berpengaruh terhadap return saham. 2. Membuktikan apakah pengumuman penghargaan Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Investor/calon investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan investor untuk mengambil keputusan investasi. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur bagi perusahaan untuk mengedepankan sustainability reporting sehingga investor tertarik untuk berinvestasi. 3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur mengenai sustainability report serta menambah informasi tentang Indonesia Sustainability Report Award (ISRA), Return Saham, Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham.