BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia dibidang komunikasi visual melalui media- media visual, dewasa ini perkembangannya sangat pesat. Dengan demikian, peluang dibidang periklanan masih tetap menjanjikan masa depan yang cerah. Dalam perkembangan lebih lanjut, dampak komunikasi visual (terutama iklan) akan selalu muncul pada dua sisi ambiguitas: keping pertama, sukses, pemasaran, sedangkan keping kedia dampak sosial budaya. Munculnya dampak sosial budaya memang sering tidak dipertimbangkan, mengingat peran iklan hanya sekedar “figuran” yang berfungsi mendukung program pemasaran sebuah produk atau jasa. Dalam hal ini komunikasi visual dapat dikaitkan keberbagai aspek kehidupan kita, contohnya fashion. Fashion merupakan suatu hal yang sudah menjadi bagian dari hidup kita. Semua orang membentuk citra diri atau karakter mereka dengan fashion, ada juga sebagian orang yang ingin mengkomunikasikan sesuatu dengan cara mereka berpakaian. Dalam hal ini ada sebuah produk yang sangat tidak asing lagi di dengar yaitu celana jeans. Berbagai warna dan bentuk dibuat demi menyelaraskan berbagai macam gaya yang diinginkan setiap orang. Dengan demikian celana jeans didesain sedemikian rupa agar cocok dengan semua selera fashion yang ada di dunia. Pada awalnya celana jeans dibuat untuk para pekerja lapangan, karena mereka membutuhkan celana yang kuat untuk kondisi pekerjaan mereka. Jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Celana yang biasa disebut orang Perancis
1
dengan “Bleu De Genes”, yang berarti biru Genoa ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss. Pria yang mencoba peruntungan nasib baik ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Akan tetapi setibanya di California semua barangnya habis terjual, kecuali sebuah tenda yang terbuat dai kain kanvas. Kain tersebut dipotong dan dibuat menjadi beberapa celana dan dijual kepada para pekerja tambang emas. Ternyata inovasinya itu membuahkan hasil, mereka menyukai celana kanvas tersebut karena tahan lama dan tidak mudah rusak. Kemudian Strauss menyempurkanan jeansnya dengan memesan bahan dari Genoa yang di sebut “Genes”, yang kemudian diubah oleh Strauss menjadi “Blue Jeans”. Produk desain pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas. Celana ini meliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 didepan, dan 1 saku kecil didalam saku depan sebelah kanan. Fungsi dari saku kecil tersebut bukan untuk imut- imutan namun dirancang untuk menyimpan butiran emas yang berukuran kecil, karna memang didesain bagi para penambang emas. Seiring dengan berjalannya waktu, celana jeans semakin popular ketika berbagai macam film action seperti salah satunya film cowboy di tahun 1930-an memakainya. Tentunya ini mendongkrak kepopuleran celana jeans tersebut. Dalam waktu singkat pria baik tua dan muda memakainya karena meniru para idola mereka, sehingga membuat citra celana jeans berubah tidak hanya sebagaiu celana para pekerja tambang, melainkan sebagi symbol penampilan yang casual. Menginjak tahun 1950-an jeans berubah nama menjadi “Must Have Item” bagi kalangan anak Amerika. Mengapa? Karena hal ini didorong oleh faktor tren center yang bernama James Dean yang terlihat keren dengan memakai celana jeans. Lalu pada tahun 1960-an dan awal 1970-an orang dengan aliran Hippy (hidup gelandangan) menciptakan kreasi baru, yaitu
2
celana jeans yang dihiasi beberapa sulaman atau lukisan cat tangan. Perkembangan celana jeans tidak berhenti sampai disitu saja, jeans benar – benar menjadi trend yang berkualitas setelah tahun 1980-an para perancang top dunia seperti Armani, Klein, dan Versace mulai mengangkat celana jeans sebagai bagian dari rancangan mereka. Dan kini celana jeans menjadi salah satu bagian dari dunia fashion kita. Hampir semua orang didunia ini memiliki celana jeans, dan permintaan celana jeans oleh pasar sudah sangat meningkat karena kini jeans telah merasuk keseluruhan di kalangan masyarakat tanpa memandang status. Dengan warna desain yang bermacam – macam, kini wanita, pria, tua, muda, bahkan balitapun sudah menggunakan celana jeans. Hal tersebut melandasi pihak Rvinsjeans untuk berkecimpung dalam bisnis celana jeans. Namun seiring berkembangnya trend fashion celana jeans belakangan ini, bermunculan pula kompetitor dengan segala ciri dan keunggulan yang mereka miliki seperti halnya Rvinsjeans. Hal ini berpengaruh kepada omset pendapatan Rvinsjeans dan permasalahan yang ada yaitu pada media promosi yang masih sangat minim. Oleh karenanya diperlukan usaha dari Rvinsjeans demi menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan eksistensinya dalam bidang usaha celana jeans. Jadi adapun alasan penulis mengangkat kasus ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada pada Rvinsjeans dengan cara merancang media komunikasi visual sebagai sarana promosi mereka. Dengan memperbarui dan menambah beberapa media promosi yang ada, Rvinsjeans diharapkan mampu menarik konsumen lebih banyak dari sebelumnya. Adapun tujuan penulis mengangkat kasus ini adalah untuk merancang desain media komunikasi yang tepat sesuai kriteria desain untuk mempromosikan Rvinsjeans. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi,
3
dokumentasi, dan wawancara. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriftif kualitatif, sehingga nantinya didapat suatu penyelesaian masalah melalui desain media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang bersifat komersil. Dalam hal ini, penulis mencoba menggali media promosi apa saja yang sekiranya cocok untuk mempromosikan Rvinsjeans ini. Sampai pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat katalog sebagai media utama dan beberapa media pembantu seperti flyer, brosur, dan kartu nama. Kenapa penulis memilih katalog sebagai media utama? Karena katalog sangat tepat dipakai untuk mempromosikan produk dengan jumlah yang banyak, Rvinsjeans sendiri memiliki sekitar 14 model celana jeans yang ditawarkan. Sehingga semua model dan warna bisa masuk kedalam sebuah katalog yang nantinya akan dipegang oleh para reseller mereka yang tersebar di beberapa daerah di Jakarta dan Bandung. Katalog didesain agar memudahkan konsumen memilih sendiri produk yang sesuai dengan keinginan mereka, karena didalamnya terdapat gambar dari model dan pilhan warna, beserta harga yang ditawarkan. Berbeda dengan E-katalog, media cetak yang satu ini bisa langsung diperlihatkan kepada calon konsumen oleh para reseller, tidak harus membuka website untuk dapat melihat produk yang ditawarkan oleh pihak Rvinsjeans.
1.2 Identifikasi Masalah Faktor utama yang mempengaruhi eksistensi Rvinsjeans dalam dunia produsen celana jeans adalah adanya kompetitor, usaha di bidang produksi celana jeans sekarang sudah menjamur dengan banyaknya para kompetitor dengan segala kelebihan dan kekurangan masing – masing. Jika dibandingkan dengan posisi Rvinsjeans sendiri yang masih baru, akan cukup sulit untuk mempengaruhi konsumen untuk memakai produk dari Rvinsjeans. Oleh
4
karenanya harus dibuat strategi promosi guna menarik konsumen agar mau membeli produk Rvinsjeans dengan cara promosi media cetak yang merupakan salah satu alternatif untuk mempromosikan Rvinsjeans. Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, kelemahan dari Rvinsjeans adalah kurangnya media yang dapat menampung seluruh barang yang dapat mereka produksi. Oleh karenanya penulis merancang sebuah katalog agar semua jenis celana yang dibuat Rvinsjeans dapat terpromosikan dengan baik, tidak hanya beberapa jenis saja yang konsumen tahu, tanpa harus membuka website mereka. Karena banyak dari para konsumen yang ternyata malas untuk membuka website suatu produk, kecuali produk tersebut sudah mempunyai nama yang baik dimata konsumen, berbeda dengan Rvinsjeans yang terhitung produk baru.
1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan yang akan dijawab nantinya melalui perancangan media komuniksi visual sebagai sarana promosi. Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut: a. Bagaimana merancang katalog yang baik untuk Rvinsjeans agar semua produk mereka dapat diketahui oleh para konsumen dan dapat menjaga eksistensi mereka di pasar? b. Bagaimana memilih desain, warna, serta tipografi katalog yang baik untuk Rvinsjeans agar sesuai dengan visi dan misi mereka namun tetap mengikuti kriteria mendesain yang baik?
5
1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya dibatasi pada perancangan media promosi katalog sebagai media utama, dan flyer brosur serta kartu nama sebagai media pendukungnya. Media tersebut dipilih dengan pertimbangan meminimalisir dana yang dikeluarkan dalam mempromosikan Rvinsjeans, alasan lain pemilihan media tersebut adalah agar dalam proses promosi orang yang beraktifitas diluar tetap bisa mendapat informasi mengenai keseluruhan produk Rvinsjeans.
1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah dapat menjawab berbagai pertanyaan yang timbul sesuai dengan rumusan masalah yang akan dijawab dan diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna baik bagi pembaca maupun penulis yang dijabarkan sebagai berikut.
1.5.1
Tujuan Perancangan Tujuan perancangan dapat dibedakan menjadi dua tujuan yaitu umum dan khusus, berikut penjelasannya : a. Tujuan Umum Secara umum tujuan yang ingin dicapai penulis adalah sebagai berikut: a. Agar masyarakat lebih mengenal produk Rvinsjeans terutama daerah Jakarta dan Bandung sebagai domisili mereka b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca di bidang desain media promosi sebuah perusahaan
6
b. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai penulis adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui apakah media komunikasi visual katalog sesuai untuk mempromosikan Rvinsjeans dan menjaga eksistensinya b. Sebagai persyaratan menempuh ujian akhir di Universitas Mercubuana
1.5.2
Manfaat Perancangan Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tugas akhir ini adalah:
a. Manfaat Akademis Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana merancang sebuah katalog untuk celana jeans. Serta memberi masukan untuk jurusan Desain Komunikasi Visual tentang perancangan promosi celana jeans b. Manfaat Praktis Dapat menjadi pedoman dalam merancang sebuah media promosi yang baik untuk pihak Rvinsjeans dan dengan diwujudkannya media tersebut dapat bermanfaat bagi promosi perusahaan agar masyarakat dapat mengenal Rvinsjeans lebih jauh dan mau memanfaaatkan jasanya serta meningkatkan omset perusahaan
7