BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah
dasar
merupakan
institusi
pendidikan
yang
menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan selanjutnya. Pendidikan sekolah dasar diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi peserta didik (Ahira, 2013). Perolehan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik didapatkan dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang dibimbing oleh guru. Kemampuan dasar tersebut tidak hanya didapatkan dari pembelajaran di kelas saja, tapi juga dapat diperoleh dari pengetahuan lain yang bisa didapatkan sendiri oleh peserta didik. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang diperoleh sendiri di luar dari bimbingan guru bisa didapatkan dari lingkungan sekolah. Sekolah dasar sebagai salah satu lembaga pendidikan formal, memiliki posisi yang sangat penting dalam proses belajar dan mengajar. Seperti yang dikemukakan oleh Prastowo (2012:373), bahwa sekolah memiliki peran penting dalam menunjang kebiasaan belajar yang baik, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan di sekolah menjadi penunjang bagi kemajuan kegiatan pembelajaran.
Pentingnya
perpustakaan
sekolah
tersebut
juga
dapat
disimpulkan berdasarkan lahirnya perundang-undangan tentang perpustakaan dan perpustakaan sekolah yaitu UU No. 43 tahun 2007 dan lahirnya standar
1
2
perpustakaan yaitu Standar Nasional Perpustakaan 2011, bahwa perpustakaan merupakan sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini senada dengan Darmono (2013:20), bahwa perpustakan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan. Sehingga keberadaan perpustakaan sekolah tidak dapat diabaikan karena merupakan kebutuhan dasar sebagai peluang pengembangan potensi akademik peserta didik secara mandiri. Pentingnya perpustakaan sekolah juga diungkapkan Sutarno (2006:27) bahwa perpustakaan sekolah adalah salah satu komponen pendidikan dan merupakan suatu keharusan keberadaannya karena sangat bermanfat dalam menunjang proses belajar mengajar. Pengelolaan perpustakaan untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai pusat sarana belajar tersebut harus dilakukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan sekolah yang baik nanti akan dapat mewujudkan tujuan yang ditetapkan dengan perencanaan dan pelaksanaannya. Kedudukan perpustakaan yang sangat penting di suatu sekolah terutama perpustakaan di sekolah dasar harus dioptimalkan perannya. Menurut Prastowo (2012:373), yang menjadi persoalan utama dari pengelolaan perpustakaan yaitu bagaimana upaya yang dijalankan oleh pihak sekolah. Kenyataan yang ada yang dikemukakan oleh Prastowo (2012:17), bahwa keadaan perpustakaan sekolah belum maksimal. Kondisi perpustakaan sekolah sekarang ini mayoritas masih sangat kurang bahkan mengenaskan. Kondisi minimnya perpustakaan sekolah yaitu karena tidak dikelolanya perpustakaan dengan baik, menyebabkan keberadaan perpustakaan tidak dapat memberi pengaruh bagi kemajuan proses pembelajaran. Selain itu, sekolah yang sudah terdapat perpustakaan, masih
3
memiliki beberapa kendala seperti penjelasan Darmono (2013:14-15) yang menyatakan bahwa kendala-kendala dari manajemen perpustakaan sekolah adalah (1) minimnya dana operasional untuk perpustakaan sekolah, (2) minat baca siswa yang masih belum menggembirakan, (3) terbatasnya SDM yang mampu mengelola perpustakaan sekolah dan memiliki visi yang baik, (4) kepedulian pihak manajemen sekolah dalam pengembangan perpustakaan masih renda, (5) masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pengembangan perpustakaan sekolah, (6) kebijakan pemerintah dalam bidang perpustakan sekolah belum menjadi titik perhatian, dan (7) tidak ada waktu yang disediakan oleh guru. Pernyataan yang senada dengan kondisi perpustakaan Indonesia yaitu diungkapkan oleh Sutarno (2006:27) bahwa perpustakaan sekolah dasar yang berjumlah 200.000 sekolah diperkirakan hanya memiliki 1% diantaranya yang memiliki perpustakaan standar, hal yang sangat memprihatinkan. Tidak berbeda jauh dengan kenyataan yang peneliti temui di perpustakaan sekolah dasar yang terdapat di Badas. Berdasarkan observasi awal peneliti di sekolah dasar kecamatan Badas yang memiliki kedudukan yang berbeda pada satu satuan gugus sekolah, yaitu kumpulan sekolah yang berada pada satu kecamatan. Peneliti melakukan observasi awal di perpustakaan di sekolah dasar tersebut berasal dari status yang sama yaitu merupakan sekolah dasar negeri. Persamaan status tersebut pada kenyataannya tidak memiliki pengaruh terhadap pengelolaan sekolah termasuk pengelolaaan perpustakaan. Perbedaan pengelolaan perpustakaaan tesebut dapat terlihat di beberapa perpustakaan di sekolah dasar, misalnya saja dalam satu gugus di
4
gugus I kecamatan Badas, yaitu adanya perbedaan yang terletak pada SDN Lamong dan SD Canggu yang merupakan SD imbas dari SDN Krecek III. Berdasarkan observasi awal, SDN Lamong memiliki perpustakaan sekolah yang cukup baik pada pengolahan bahan pustaka sedangkan perpustakaan di SDN Canggu dan Krecek III memiliki koleksi perpustakaan yang masih sedikit dan kurang diperhatikan pengelolaannya. Hal tersebut tentu belum bisa menggambarkan seperti apa pengelolaan perpustakaan pada tiap sekolah dasar. Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas tersebut, sangat menarik untuk diteliti, mengenai pengelolaan perpustakaan di beberapa sekolah dasar, di kecamatan Badas. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan perpustakaan sekolah dasar di kecamatan Badas kabupaten Kediri. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penyelenggaraan perpustakaan sekolah dasar di kecamatan Badas kabupaten Kediri? 2. Bagaimana pengelolaan perpustakaan sekolah di kecamatan Badas kabupaten Kediri? 3. Apakah kendala dan upaya yang terdapat pada pengelolaan di perpustakaan sekolah dasar di kecamatan Badas kabupaten Kediri?
5
C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah dasar di kecamatan Badas kabupaten Kediri. 2. Mendeskripsikan pengelolaan perpustakaan, baik pengelolaan koleksi, pengelolaan petugas perpustakaan, pengelolaan anggaran, pengelolaan sarana dan prasarana, serta pengelolaan pelayanan di sekolah dasar kecamatan Badas kabupaten Kediri. 3. Mendeskripsikan kendala dan upaya dalam pelaksanaan pengelolaan di perpustakaan sekolah dasar kecamatan Badas kabupaten Kediri.
D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan pengelolaan perpustakaan Adapun secara mendetailnya manfaat penelitian ini adalah : 1.
Bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak tertentu, seperti pustakawan, guru, dan kepala sekolah yang ingin memajukan pemanfaatan perpustakaan sekolah.
2.
Tambahan
pengalaman
dan
wawasan
bagi
peneliti
tentang
pengelolaan perpustakaan di sekolah dasar sebagai penunjang pembelajaran di sekolah dasar.
6
E. Definisi Istilah 1. Perpustakaan sekolah dasar negeri adalah ruang atau gedung untuk menyimpan koleksi bahan pustaka yang berada di sekolah dasar negeri. 2. Pengelolaan perpustakaan sekolah negeri adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dan berhubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah negeri agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan. 3. Koleksi perpustakaan sekolah adalah sekumpulan
buku
maupun
bukan buku yang dikelola oleh sekolah untuk menunjang proses pembelajaran. 4. Pengelolaan koleksi perpustakaan sekolah yaitu usaha petugas perpustakaan sekolah untuk merencanakan dan mengolah koleksi perpustakaan sekolah sesuai dengan aturan. 5. Pengelolaan dana adalah usaha untuk merencanakan dan mengatur anggaran biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan perpustakaan sekolah. 6. Pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah adalah usaha penyesuaian gedung atau ruang serta fasilitas perpustakaan sesuai dengan dengan kebutuhan perpustakaan. 7. Pengelolaan pelayanan perpustakaan sekolah adalah usaha petugas perpustakaan dalam mengelola tugasnya dalam melayani pengunjung perpustakaan sekolah.