BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan
manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai
alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu, mempelajari bahasa merupakan hal yang penting, salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. Menghadapi Era globalisasi bahasa Asing dapat digunakan untuk berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan Orang-orang Negara lain. Seperti halnya bahasa Inggris, sekarang ini bahasa Jepang juga telah banyak dipelajari di Indonesia sebagai bahasa Asing. Penulis sendiri merupakan salah satu orang yang mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa Asing. Dalam mempelajari bahasa Jepang ada banyak bidang yang dipelajari, seperti:
Tata Bahasa (bunpou), Mendengarkan (choukai),
Mengarang (sakubun), Kanji (hyooki), Terjemahan (honyaku), Budaya (bunka), Percakapan(kaiwa)dan lain-lain. Percakapan (Kaiwa) adalah salah satu bagian yang menarik dan penting untuk dapat berkomunikasi dengan orang Jepang, karena kelancaran
dan
pemahaman
pada
saat
melakukan
percakapan
menjadikan kita mudah untuk menyampaikan informasi. Sebagai orang
1
yang mempelajari bahasa Jepang penulis pernah belajar mengenai percakapan (kaiwa). Pada saat itu digunakan buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa sebagai buku ajaran. Didalam buku tersebut terdapat latihan percakapan, yang diantaranya percakapan yang menerangkan proses memasak, sebagai berikut: Contoh
1:
A: じゃ、まず皮からはじめましょう。 (Ya, pertama-tama mari kita mulai dari kulitnya) B: ええ。( Ya ) A: ボールに小麦粉と塩を入れて.....お湯をこうやって少しず つくわえながらはしでまぜます。 (Masukan garam dan terigu ke dalam mangkuk, campurkan dengan sumpit sambil menambahkan air hangat sedikit demi sedikit). じゃ、ちょっとやってみてください。 (Ya, silahkan diamkan sebentar). B: こうね。(begitu). A: ええ、手早く(1)さっと さっと混ぜてください。そうしないと、 さっと かたまりができますから。 (Ya, silahkan campurkan dengan gerakan tangan yang cepat. Karena dapat menggumpal bila dibiarkan begitu). B: はい。(Ya).
2
Selain itu ada beberapa dalam bentuk latihan kalimat seperti: Contoh •
2:
熱があって、頭が(………………)する。 (Saya demam, kepala menjadi……………….. ).
•
10 キロ走ったので、のどが(………………) だ。 (Karena saya sudah lari 10 kilo, tenggorokan menjadi
).
(2)がんがん がんがん、(3)むかむか むかむか、(4)からから からから、(5)ぺこぺこ ぺこぺこ がんがん むかむか からから
Pada saat itu muncul berapa pertanyaan pada diri penulis, kata (1), (2), (3), (4), (5) diatas disebut apa? Bagaimana mengenai makna dan penggunaanya agar dapat memilih jawaban yang tepat untuk latihan kalimat seperti di atas? Setelah bertanya dan mendapat jawaban, penulis menjadi tahu kalau kata-kata itu disebut Giongo Gitaigo atau Onomatope. Namun waktu yang terbatas pada saat di kelas tak cukup untuk membahas secara rinci mengenai giongo gitaigo ini, sehingga masih meningggalkan persoalan khususnya pada diri penulis. Apakah giongo dan gitaigo itu merupakan satu kata serta memiliki arti yang sama?. Menurut Hiroko Fukuda ( 1997: ix ) Onomatope adalah giongo, yang berarti “ sebuah kata yang menirukan bunyi,” dan Mimesis adalah gitaigo, yang berarti “ sebuah kata yang menirukan tindakan
atau
keadaan.”
3
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004 : 116) Gitaigo adalah kata-kata yang mengungkapkan aktifitas, keadaan, dan sebagainya. Dan Giongo berasal dari kata-kata yang menunjukkan bunyi atau suara dengan cara meniru bunyi yang keluar dari benda mati atau suara mahluk hidup. Tetapi kita sering sulit membedakan antara giongo dan gitaigo. Pengetahuan penulis yang kurang mengenai giongo gitaigo, menganggap istilah giongo gitaigo merupakan satu kata yang memiliki arti yang sama dan hanya merupakan istilah lainnya saja. Selain itu ketika menanyakan tentang giongo gitaigo kepada teman-teman, penulis juga sering mendengar pertanyaan " Giongo gitaigo itu apa?", dari pertanyaan tersebut ternyata istilah giongo gitaigo masih kurang dikenal dikalangan mahasiswa jurusan bahasa Jepang, padahal ketika disebutkan beberapa contoh kata giongo gitaigo seperti:
ぺこぺこ, ざあざあ、dan どきどき mereka
akan mengatakan " Oh, itu ya” karena memang kata-kata itu sudah sering mereka dengar dan bahkan kadang-kadang dipakai pada saat melakukan latihan percakapan (kaiwa). Giongo gitaigo banyak digunakan dalam percakapan orang Jepang. Seperti halnya kita dalam kehidupan sehari-hari saat mengobrol atau melakukan percakapan maka yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehari-hari. Seandainya dalam percakapan itu menggunakan giongo gitaigo, maka akan ada kesan percakapan itu terlihat alami seperti percakapan orang Jepang asli, walaupun sebagai penutur Asing
4
kita tidak akan mungkin bisa sama persis dengan penutur aslinya. Namun demikian, giongo gitaigo tidak mudah untuk dipelajari karena jumlahnya yang cukup banyak menjadikannya sulit dan terkadang membuat bingung. Selain jumlahnya yang sangat banyak, penulis juga merasa masih bingung dengan penggunaan giongo gitaigo. Seperti yang terdapat pada contoh 1 dan 2 diatas, ada yang diikuti ~する, ada yang diikuti ~だ dan ada juga yang langsung diikuti kata kerja (verb). Selanjutnya menurut Satoru (1994: 117) giongo gitaigo juga dapat memiliki hubungan dengan kata sifat, kata keterangan dan kata kerja, sebagai berikut : 1. 形容詞や動詞からできたことば (Kata-kata yang diambil dari kata kerja atau kata sifat). 2. もとは擬音語・擬態語だったことば (Kata-kata asli yang digunakan sebagai giongo gitaigo). 3. 擬音語・擬態語からできた動詞 (Kata kerja yang diambil dari giongo gitaigo) 4. 擬音語・擬態語からできたナ形容詞 (Kata sifat-na yang diambil dari giongo gitaigo) Setelah membaca buku karangan Satoru tersebut,
penulis ingin
mengetahui bagaimana dengan perubahan jenis kata dari giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Cyuukyuu Honsatsu Kaiwa?
5
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa yaitu agar dapat menggunakan ekspresi giongo gitaigo dengan baik dan tepat maka penulis berkeinginan untuk mengetahui dan lebih memahami bagaimana makna, penggunaan serta perubahan perubahan jenis kata dari giongo gitaigo. Dalam buku tersebut giongo gitaigo ada yang terdapat dalam teks percakapan dan latihan kalimat. Selain beberapa alasan diatas giongo gitaigo merupakan salah satu topik sangat menarik bagi penulis untuk diteliti. Seperti yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu Saudari Nevi Afardama tentang Gitaigo pada verba TABERU dan NOMU, pada penelitiannya penulis meneliti gitaigo yang berhubungan dengan tindakan makan dan minum serta partikel yang mengikutinya. Namun demikian, apa yang ingin diteliti oleh penulis memiliki perbedaan dengan objek yang digunakan, dalam hal ini penulis memilih giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa sebagai objek yang akan diteliti. Berdasarkan beberapa alasan yang dikemukakan diatas penulis bermaksud meneliti tentang giongo gitaigo dengan mengambil judul “ Analisis Giongo Gitaigo yang terdapat pada Buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa “.
6
1.2 . Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1. Rumusan Masalah Meskipun masih banyak hal yang ingin penulis teliti tentang giongo gitaigo, akan tetapi dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Giongo gitaigo apa yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa? b. Bagaimana makna dari setiap giongo gitaigo tersebut? c. Bagaimana penggunaan giongo gitaigo tersebut? d. Perubahan jenis kata dari giongo gitaigo tersebut? 1.2.2. Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah yang ingin diteliti sebagai berikut: a. Penelitian hanya akan menganalisis mengenai makna giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. b. Penelitian hanya akan menganalisis mengenai
penggunaan giongo
gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. c. Peneliti hanya akan menganalisis perubahan jenis kata giongo gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa.
7
1.3 . Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun beberapa tujuan penelitian yang diuraikan sebagai berikut: a. Untuk memahami lebih jelas tentang makna giongo gitaigo. b. Untuk memahami bagaimana penggunaan giongo gitaigo. c. Untuk mengetahui bagaimana perubahan jenis kata dari giongo gitaigo. Selain beberapa tujuan diatas penulis juga memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 1.3.1
Teoritis (Linguistik) a. Diharapkan lebih mengenal kosakata (goi) dalam bahasa Jepang salah satunya adalah tentang giongo gitaigo. b. Diharapkan akan menambah pengetahuan tentang makna kata (imi) dari giongo gitaigo. c. Diharapkan dapat lebih memperjelas penggunaan giongo gitaigo. d. Diharapkan dapat belajar menganalisis suatu makna kata.
1.3.2.
Praktis (Pengajaran) a. Dengan penelitian ini diharapkan giongo gitaigo dapat digunakan pada saat melakukan percakapan dalam bahasa Jepang sehingga akan memberikan kesan percakapan yang alami seperti penutur asli. b. Diharapkan dapat membantu pada saat menemukannya dalam pembelajaran, baik pada kaiwa ataupun yang lainnya.
8
c. Diharapkan dapat membantu dalam pembelajaran kaiwa khususnya bagi yang menggunakan buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa tentang giongo gitaigo.
1.4.
Definisi Operasional Adapun beberapa pengertian yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Analisis
: Kupasan uraian. Analisis
pada
penelitian
ini
adalah
untuk
menguraikan mengenai gitaigo yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. 2. Giongo
: Kata-kata yang menirukan bunyi (Fukada, 1997: 9 )
3. Gitaigo
: Sebuah kata yang menirukan tindakan atau keadaan Gitaigo adalah kata-kata yang mengungkapkan aktifitas dan keadaan (Sudjianto, 2004: 116) Gitaigo yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gitaigo yang terdapat pada buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa.
4. Shin Nihongo No Chuukyuu Honsatsu Kaiwa
: adalah buku bahasa
jepang yang untuk para pelajar bahasa jepang tingkat lanjutan. Buku ini ditujukan untuk pelajar bahasa jepang agar dapat meningkatkan kemampuan
9
bahasa jepang dan dapat melakukan komunikasi dengan orang jepang.
1.5. . Metode Penelitian 1.5.1. Jenis Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1988 : 63), Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah terhadap suatu objek dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikan, serta menganalisis. 1.5.2. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan kata-kata giongo gitaigo baik yang berupa percakapan atau latihan kalimat yang terdapat dalam buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa. Kemudian menganalisis arti dan penggunaannya.
10
1.5.3. Teknik Pengolahan Data a). Mengumpulkan giongo gitaigo yang terdapat pada Buku Shin Nihongo no Chuukyuu Honsatsu Kaiwa; b). Mengklasifikasikan giongo gitaigo tersebut; c). Mengambil contoh kalimat dari setiap giongo gitaigo; d). Menganalisis makna giongo gitaigo; e). Menganalisis penggunaan giongo gitaigo; f). Menganalisis perubahan jenis kata dari giongo gitaigo; g). Menarik kesimpulan.
1.6.
Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, teknik pengumpulan, pengolahan data dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Pada bab landasan teori ini akan membahas tentang pengertian giongo gitaigo, asal-usul giongo gitaigo, keistimewaan giongo gitaigo, klasifikasi giongo gitaigo, pengetahuan giongo gitaigo, penggunaan giongo gitaigo dan perubahan jenis kata giongo gitaigo.
11
Bab III Metodologi Bab ini akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Bab IV Analisis Data Pada bab analisis data penulis akan menganalisis makna, penggunaan dan perubahan jenis kata giongo gitaigo. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab terakhir ini akan menguraikan dari kesimpulan penelitian dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
12