Laporan Tugas Akhir
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung manis (zea mays Saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama Sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia
pada awal tahun 1980,
diusahakan secara komersil dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran (Tim karya tani mandiri, 2010). Jagung manis semakin populer dan dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis, aroma lebih harum, dan kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jagung manis biasa, serta aman dikonsumsi bagi penderita diabetes karena mengandung gula sukrosa dan rendah lemak. Keistimewaan lain yang dimiliki jagung manis adalah biji, dari butiran jagung manis lebih khas, tidak lembek dan memiliki serat yang tidak terlalu liat. Hal ini menyebabkan jagung manis banyak digemari kalangan menengah ke atas dan masyarakat perkotaan sehingga banyak ditemukan di pasar swalayan (Anonim, 2013). Jagung manis merupakan komoditi hasil pertanian kelompok serealia. Pada umumnya komoditi hasil pertanian memiliki karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya, diantaranya produk yang dihasilkan bersifat musiman, mudah rusak (tidak tahan lama), fluktuatif harga relatif tajam, dan pemasaran produk melalui rantai pemasaran yang panjang untuk sampai ketangan konsumen (Anonim, 2010). Pada umumnya karakteristik tersebut merupakan sebuah kelemahan dari komoditi hasil pertanian. Kelemahan tersebut jika tidak ditanggapi dengan bijak dapat menjadi masalah yang dapat merugikan bagi petani. Untuk menanggapi hal tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan oleh petani yaitu
Program Studi Agribisnis
1
Laporan Tugas Akhir
dengan menggunakan strategi pemasaran yang baik untuk memutuskan rantai pemasaran yang terlalu panjang. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sedangkan strategi pemasaran merupakan cara atau metode suatu organisasi atau instansi untuk memasarkan suatu produk yang dihasilkan oleh organisasi atau instansi tersebut sehingga mencapai tujuan
suatu organisasi atau instansi (Anonim, 2004). Salah satu
strategi pemasaran yang cocok untuk komoditi jagung manis yaitu dengan menggunakan sistem kemitraan pola inti-plasma. Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Kemitraan juga dapat diartikan sebagai suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi untuk bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi tugas, menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan, meninjau ulang hubungan masing masing secara teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan bila diperlukan (Anonim, 2010). Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang efisien dan produktif. Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, manajemen, dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha besar juga dapat mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha kecil. Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan
Program Studi Agribisnis
2
Laporan Tugas Akhir
jika kemitraan dijalankan dalam kerangka berfikir pembangunan ekonomi, dan bukan semata mata konsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan (Anonim, 2010). Secara umum kemitraan memiliki pola-pola tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi. Dalam hal ini sistem kemitraan yang dilakukan yaitu mengadopsi pola pola inti-plasma dengan perusahaan F1 Aina yang dilakukan secara formal yaitu secara tertulis dengan penanda tanganan kontrak surat perjanjian jual beli yang memiliki badan hukum yang jelas. Perusahaan F1 aina merupakan perusahaan olahan bahan pertanian khususnya jagung manis dengan kebutuhan jagung manis rata-rata perharinya 2 ton yang memiliki 17 kantor cabang yang tersebar di Sumbar dan pekan baru, diantaranya Payakumbuh, Padang, Batang agam, sicincin pariaman, solok, Pekanbaru, dan Dumai. Selain itu, perjanjian kontrak kerjasama pada perusahaan F1 aina berbeda dengan perusahaan pengolahan jagung manis lainnya, walaupun sama-sama diberikan bantuan awal yaitu berupa pinjaman benih jagung manis Bonanza yang nantinya akan dibayarkan pada saat panen, namun pada perusahaan F1 aina selain mendapatkan bantuan pinjaman awal petani mitranya juga mendapatkan kepastian harga jual saat panen yang ditetapkan diawal pada saat perjanjian kerja sama berlangsung, sehingga petani mitranya tidak perlu khawatir apabila terjadinya panen raya yang menyebabkan harga jagung manis turun, karena hasil panennya sudah pasti dibeli seluruhnya dengan harga jual yang telah ditetapkan. Inti-plasma adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha
Program Studi Agribisnis
3
Laporan Tugas Akhir
kecil yang menjadi plasma dalam penyediaan lahan, penyediaan sarana produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha, produksi, perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktifitas usaha. Program inti-plasma ini, diperlukan keseriusan dan kesiapan, baik pihak usaha kecil sebagai pihak yang mendapat bantuan untuk dapat mengembangkan usahanya, maupun pihak uasaha besar yang mempunyai tanggung jawab sosial untuk mengembangkan usaha kecil sebagai mitra usaha dalam jangka panjang (Anonim, 2010). Berdasarkan uraian diatas penulis menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ Sistem kemitraan pola inti-plasma dengan perusahaan F1 aina untuk meningkatkan keuntungan pada usaha budidaya jagung manis”.
1.2. Tujuan Adapun tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1.
Mahasiswa mengetahui pemasaran jagung manis dengan menggunakan sistem kemitraan pola inti-plasma dengan perusahaan F1 Aina.
2.
Menghitung produksi dan pendapatan dengan menggunakan sistem kemitraan pola inti-plasma pada komoditi jagung manis.
Program Studi Agribisnis
4
Laporan Tugas Akhir
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jagung manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Jagung manis merupakan salah satu jagung manis yang digolongkan berdasarkan sifat endospermanya, dima na endosperma jagung manis memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan patinya serta transparan dan keriput saat kering. Secara fisik dan fisiologi tanaman jagung manis sulit dibedakan dengan tanaman jagung manis biasa. Perbedaan kedua tanaman ini umumnya terlihat pada warna bunga jantan (malai) dan bunga betina (rambut). Malai jagung manis berwarna putih, sedangkan pada jagung manis biasa berwarna kuning kecoklatan. Rambut jagung manis berwarna putih sampai kuning keemasan, sedangkan pada jagung manis biasa berwarna kemerahan (Anonim, 2013). Tinggi tanaman jagung manis tidak banyak berbeda dengan jagung manis biasa. Batangnya berbentuk bulat agak pipih, beruas-ruas pada umumnya tidak bercabang. Tanaman ini memiliki jenis bunga yang bersifat monoceous (berumah satu) dengan bunga jantan berwarna putih keabuan dan mengandung banyak bunga kecil pada ujung batangnya yang disebut tassel. Tiap tassel tersebut terdapat 3 buah benang sari dan pistil rudimeter. Bunga betina juga mengandung banyak bunga kecil yang ujungnya pendek dan datar, yang pada saat masak disebut tongkol. Setiap bunga betina mempunyai satu putik dan stamen rudimeter. Sistem perakaran jagung manis adalah akar serabut (Anonim, 2013). Biji jagung manis kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80 % seluruh bahan kuning biji. Karbohidrat dalam bentuk pati pada umumnya berupa campuran
Program Studi Agribisnis
5
Laporan Tugas Akhir
amilosa dan amilopektin. Pada jagung manis, ketan sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa manis ketika masih muda (Anonim, 2013). Untuk lebih jelasnya kandungan gizi jagung manis dapat dijelaskan pada tabel 1. Table 1. Kandungan Zat Gizi Jagung manis Komponen Satuan Air (g) Gr Kalori (kal) Kal Protein (g) Gr Lemak (g) Gr Karbohidrat (g) Gr P (mg) Mg Fe (mg) Mg Vitamin A (SI) Standart internasional ( SI ) VitaminB1(mg) Mg Vitamin C (mg) Mg Ca (mg) Mg Sumber : Anonim, (2013).
Jumlah 24 307 7,9 3,4 63,6 148 2,1 440 0,33 0 9
Jagung manis (sweet corn) tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda. Adapun kandungan jagung manis dan jagung manis biasa disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan kandungan Zat gizi Jagung Biasa dan Jagung manis dalam 100 g Komponen Satuan Jagung Biasa Jagung manis Energi Cal 129 96.0 Protein Gr 4,1 3,5 Lemak Gr 1.3 1.0 Karbohidrat Gr 30.3 22.8 Kalsium Mg 5.0 3.0 Fosfor Mg 108.0 111 Besi Mg 1.1 0.7 Vitamin A SI 117.0 400 Vitamin B Mg 0.18 0.15 Vitamin C Mg 9.0 12.0 Air Gr 63.5 72.7 Sumber: Anonim, (2013).
Program Studi Agribisnis
6
Laporan Tugas Akhir
2.1.1. Prospek pasar Jagung manis. Di Indonesia pertanaman jagung manis pengembanganannya masih sangat terbatas pada petani-petani bermodal kuat yang mampu menerapkan teknik budidaya secara intensif. Keterbatasan ini disebabkan oleh harga benih yang relatif mahal, kebutuhan pengairan dan pemeliharaan yang intensif, ketahanan terhadap hama dan penyakit yang masih rendah dan kebutuhan pupuk yang cukup tinggi. Disamping itu juga kurangnya informasi dan pengetahuan petani mengenai budidaya jagung manis serta sulitnya pemasaran (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Hasil panen jagung manis di Indonesia per hektarnya masih rendah, rata-rata 2,89 ton tongkol basah per hektar, sedangkan hasil panen jagung manis di lembah Lockyer Australia dapat mencapai 7-10 ton per hektar. Dengan masih rendahnya hasil jagung manis maka perlu adanya usaha untuk meningkatkan produksi dengan pengaturan jarak tanam serta pemakaian pupuk kandang sebagai unsur hara (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). 2.1.2. Taksonomi dan Morfologi Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung manis diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Monocotyledoneae
Ordo
: Poales
Famili
:Poaceae (Graminae)
Genus
: Zea
Spesies
: Zea Mays L.
Program Studi Agribisnis
7
Laporan Tugas Akhir
Varietas
: Zea Mays Saccharata
Tanaman jagung manis termasuk jenis tumbuhan semusim (annual). Susunan tubuh (morfologi) tanaman jagung manis terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Sistem perakaran tanaman jagung manis terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan akar udara. Akar seminal merupakan akar-akar radikal atau akar primer ditambah dengan jumlah akar-akar lateral yang muncul sebagai adventif pada dasar dari ruas pertama diatas pangkal batang. Akar-akar seminal ini tubuh pada saat biji berkecambah. Pertumbuhan akar seminal pada umumnya menuju arah bawah, berjumlah 3-5 akar atau bervariasi 1-13 akar. Akar koronal merupakan akar yang tumbuh dari bagian dasar pangkal batang. Akar-akar ini tumbuh kearah keatas jaringan batang setelah plumula muncul. Akar udara merupakan akar yang tumbuh dari buku-buku diatas permukaan tanah, tetapi dapat masuk kedalam tanah. Akar udara berfungsi sebagai akar pendukung untuk memperkokoh batang terhadap kerebahan dan juga berfungsi pada proses asimilasi. Batang tanaman jagung manis beruas-ruas (berbuku-buku) dengan jumlah ruas bervariasi antara 10 - 40 ruas. Panjang batang berkisar antara 60 cm – 300 cm, tergantung pada tipe jagung manis. Tunas batang yang telah berkembang menghasilkan tajuk bunga betina. Daun jagung manis tumbuh melekat pada buku-buku batang. Struktur daun jagung manis terdiri atas tiga bagian, yaitu kelompok daun, lidah daun, dan helaian daun. Bagian permukaan daun berbulu sedangkan bagian bawah daun
Program Studi Agribisnis
8
Laporan Tugas Akhir
umumnya tidak berbulu. Jumlah daun tiap tanaman umumnya 8-48 helai. Letak daun pada batang temasuk daun bersilang. Buah jagung manis terdiri atas tongkol, biji, rambut pembungkus, dan daun pembungkus. Biji jagung manis mirip dengan kaca (glassy) dan mengandung pati yang rasanya manis. Pada umumnya biji jagung manis tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji. 2.1.3. Syarat Tumbuh Tanaman jagung manis berasal daerah Tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar daerah tersebut. Jagung manis tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering, tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung manis menghendaki beberapa persyaratan (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Iklim Indonesia termasuk negara Tropik basah, tetapi keadaan iklim diwilayah nusantara amat bervariasi. Jumlah curah hujan di Indonesia berkisar antara 500 mm – 5.000 mm per tahun. Distribusi curah hujan di Indonesia sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai bulan kering kurang dari 3 bulan, seperti dari daerah jawa tengah ke timur sampai nusa tenggara timur (Rukmana, 2006). Pertumbuhan tanaman jagung manis sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung manis yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Sedangkan suhu yang dikehendaki tanaman jagung manis antara 21º-34ºC, akan
Program Studi Agribisnis
9
Laporan Tugas Akhir
tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23º-27ºC. Pada proses perkecambahan benih jagung manis memerlukan suhu yang cocok sekitar 30ºC (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Keadaan tanah Tanah berdebu dan kaya akan unsur hara dan humus amat cocok untuk tanaman jagung manis. Di samping itu, tanaman jagung manis toleran terhadap berbagai jenis tanah. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung manis antara lain: andosol ( berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Demikian pula, tanah–tanah berat, misalnya tanah grumosol, dapat ditanami jagung manis dengan pertumbuhan yang normal bila draenase tanah diatur cukup baik. Sedangkan untuk tanah lempung/liat (latosol) adalah tanah yang terbaik untuk pertumbuhannya. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung manis adalah pH antara 5,67-7,5. Tingkat keasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung manis adalah pada pH 6,8. Bila lahan kering ber-pH masam (pH kurang dari 5,5) dialokasikan untuk penanaman jagung manis, perlu dilakukan pengapuran lebih dahulu. Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah, menambah hara-hara tanaman, seperti Kalsium(Ca) dan fospor (P). Kalsium merupakan komponen utama dinding sel dan berpengaruh baik terhadap kemampuan akar untuk menyerap zat-zat hara. Tanaman jagung manis yang kekurangan kalsium menunjukkan titik-titik tumbuh dan daun pucuk salah bentuk, mudah patah, dan akhirnya tanaman mati.
Program Studi Agribisnis
10
Laporan Tugas Akhir
Ketinggian tempat Jagung manis dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000-1.800 m dpl. Daerah dengan ketinggian antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang optimum bagi pertumbuhan tanaman jagung manis. 2.2.Teknis Budidaya Jagung manis (Zea Mays Saccharata Sturt) 2.2.1 Persiapan benih. Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu generik, Fisik, maupun fisiologisnya.berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran, dan tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat. Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih jagung manis hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi.
Tetapi
jagung
manis
hibrida
mempunyai
beberapa
kelemahan
dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapatdigunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah terbatas (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Benih jagung manis hibrida yang banyak dicari petani jagung manis adalah jenis Bonanza F1. Keunggulan jagung manis jenis ini adalah tongkol besar dengan berat kurang lebih 480 gr pertongkol. Potensi panen jagung manis jenis ini juga menggiurkan yakni 12- 16 ton/ha. Bonanza F1 juga merupakan jenis jagung manis yang banyak dicari konsumen untuk dikonsumsi dikarenakan rasa manisnya yang awet dan tentunya juga karena tongkol yang besar (Anonim, 2014).
Program Studi Agribisnis
11
Laporan Tugas Akhir
2.2.2. Persiapan lahan Menurut Rukmana (2006), Penyiapan lahan untuk tanaman jagung manis dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu tanpa olah tanah (TOT) atau disebut zerro tillage, pengolahan tanah minimum (Iminimum tillage), dan pengolahan tanah maksimum (maksimum tillage). Sistem TOT dapat dipraktekan pada bekas lahan tebang, cara penyiapan lahan sistem TOT adalah melakukan pendongkelan sisa-sisa pangkal batang tanaman sebelimnya, kemudian langsung ditanam benih jagung manis. Keuntungan dari sistem TOT ini adalah menekan biaya pengolahan tanah dan memperpendek waktu tanam. Pengolahan tanah minimum (minimum tillage) dapat dipraktekkan pada tanah-tanah berpasir atau tanah ringan. Hasil penelitian para pakar pertanian menunjukkan bahwa pengolahan tanah minimum pada tanah latosol dan andosol memberikan hasil jagung manis yang tidak berbeda nyata dengan pengerjaan tanah cara petani. Cara pengolahan tanah minimum adalah mencangkul tanah pada bidang yang akan dijadikan barisan tanaman jagung manis sedalam 15 cm – 25 cm atau sedalam mata cangkul hingga tanah menjadi gembur. Pengolahan tanah minimum biasanya dilakukan karena waktu tanam mendesak. Cara ini pun mempunyai keuntungan, antara lain dapat menekan biaya pengolahan tanah dan mempercepat waktu penanaman, terutama menjelang musim kemarau tiba. Pada tanah – tanah berat, lakukan pengolahan tanah secara maksimal (maksimum tillage), pengolahan tanah dilakukan dua kali atau lebih. Mula-mula tanah dicangkul atau dibajak hingga strukturnya gembur. Tahap berikutnya tanah
Program Studi Agribisnis
12
Laporan Tugas Akhir
diolah ulang sambil membentuk petakan atau guludan. Adapun tujuan dari pengolahan tanah secara sempurna adalah sebagai berikut: 1. Memperbaiki tekstur dan struktur tanah. 2. Memberantas gulma dan hama dalam tanah 3. Memperbaiki aerase dan drainase tanah 4. Mendorong aktifitas mikroorganisme tanah 5. Membuang gas-gas beracun didalam tanah Berdasarkan ilustrasi tersebut, penyiapan lahan untuk kebun jagung manis dapat dilakukan dengan sistem TOT, pengolahan tanah minimum, dan pengolahan tanah sempurna yang disesuaikan dengan keadaan tanah ataupun musim. Tata cara pengolahan tanah amat tergantung pada jenis atau keadaan tanah amat tergantung pada jenis atau keadaan tanah. Pengolahan tanah berat meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Bersihkan pepohonan yang tidak berguna dan rumput-rumput liar dari areal lahan. 2. Olah tanah dengan cara dicangkul atau dibajak dua kali sedalam 15 cm30cm hingga tanah menjadi gembur. 3. Buat petakan – petakan atau guludan-guludan yang dilengkapi dengan saluran parit keliling. Petakan berukuran lebar 2 m x 3 m, tinggi 20 cm, dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Bila lahan dipersiapkan dalam bentuk guludan- guludan, ukuran lebarnya antara 40cm - 60cm dan diantara guludan dibuat saluran (parit) selebar 30 cm.
Program Studi Agribisnis
13
Laporan Tugas Akhir
2.2.3. Penanaman Penanaman jagung manis merupakan kegiatan pembenaman benih kedalam tanah, dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat, dan mesin pertanian (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Menurut Rukmana (2006), Penanaman jagung manis pada umumnya dilakukan pada Musim kering (kemarau), meskipun demikian penanaman jagung manis kadang-kadang dilakukan pada musim hujan. Jagung manis yang ditanam pada musim hujan mengalami banyak hambatan, diantaranya terlalu jenuh air, resiko serangan hama dan penyakit cukup tinggi, proses pengolahan pasca panen terganggu, dan produksinya cenderung turun. Menurut Rukmana (2006), tata cara penanaman benih jagung manis secara monokultur (satu jenis tanaman jagung manis), meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Buat lubang tanam dengan menggunakan alat bantu tugal sedalam 2 cm – 5 cm. 2. Atur lubang tanam yang lain dengan jarak tanam 100 cm x 40 cm atau 100 cm x 25 cm. 3. Tanam (masukkan) benih jagung manis sebanyak 2 butir/ lubang tanam untuk jarak tanam 100 x 40 cm atau 1 butir/lubang tanam bila jarak tanamnya 100 cm x 25 cm. 4. Tutup lubang tanam tipis dengan pupuk kandang tanpa dipadatkan. Bersamaan dengan penanaman benih jagung manis dilakukan pemupukan dasar. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan pada saat tanam adalah ZA 100 kg,
Program Studi Agribisnis
14
Laporan Tugas Akhir
TSP 100 Kg, dan KCL 50 Kg - 100kg per hektar, atau sekitar 5 – 6 gr campuran pupuk per tanaman. Cara pemberian pupuk dasar meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Buat lubang pupuk disebelah kiri dan kanan lubang tanam dengan alat bantu tugal sedalam 5 cm – 10 cm pada jarak sekitar 7 cm dari lubang tanam. 2. Masukkan (isikan) campuran 2 gr pupuk TSP dan 1 – 2 gr pupuk KCL kedalam lubang pupuk sebelah kiri lubang tanam. 3. Masukkan (isikan) pula 2 gr pupuk ZA kelubang pupuk sebelah kanan lubang tanam. 4. Tutup lubang tanam dengan tanah tipis. Untuk lebih jelasnya disajikan pada gambar 1.
0
0
0
0
0
lubang tanam pupuk TSP dan KCL
X
X
X
X
X
Lubang tanam benih jagung manis
#
#
#
#
#
Lubang tanam pupuk ZA
Gambar 1. Tata letak penempatan pupuk dasar. Bersamaan dengan penanaman benih dilahan, benih jagung manis juga disemaikan didalam polibag atau tempat persemaian lainnya. Tujuan dilakukan persemaian didalam polibag atau tempat persemaian lainnya yaitu untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/ mati.
Program Studi Agribisnis
15
Laporan Tugas Akhir
2.2.4. Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman jagung manis meliputi kegiatan dilapangan (lahan) meliputi kegiatan pokok sebagai berikut. 2.2.4.1.Penyulaman Penyulaman dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan cara mengganti benih yang tidak tumbuh (mati) atau tumbuh secara abnormal dengan benih jagung manis yang disemaikan dipolibag atau tempat persemaian. Tujuan dilakukannya penanaman yaitu agar jumlah tanaman persatuan luas tetap optimum sehingga target produksi tercapai. Penyulaman dengan benih pasti tidak mungkin dilakukan, apalagi ingin memindahkan tanaman jagung manis dari lahan lain dengan mencabutnya, tentu saja itu merupakan usaha yang sia-sia. Untuk itulah pemindahan tanaman jagung manis yang umurnya sama dari tempat lain (media persemaian) dapat menjadi solusi (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Sepertinya tanaman lain, jagung manispun dapat dipindah-tanamkan (transplanting)
kelahan
tanam.
Bila
cara
pemindahan
tempat,
maka
pertumbuhannya akan sama dengan yang sudah ditanam sebelumnya. Proses transplanting dari media sulam sangat berguna terutama untuk penyulaman langsung. Tata laksana penyulaman adalah mula-mula membuat lubang tugal pada bekas tempat lubang tugal yang benihnya tidak tumbuh (mati), ambil kemudian buka polibag dan pindahkan (transplanting) tanaman jagung manis dari media semai kelubang tugal, tutup dengan menggunakan tanah permukaan lubang tugal (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Program Studi Agribisnis
16
Laporan Tugas Akhir
2.2.4.2.Penjarangan tanaman Pada waktu tanam, setiap lubang tanam diisi dengan 1-2 butir benih jagung manis, bahan kadang-kadang 3 butir benih. Bila menginginkan tanaman jagung manis tumbuh prima, perlu dilakukan penjarangan tanaman ( Rukmana, 2006). Penjarangan tanaman dilakukan 2-3 pekan setelah penanaman atau bersamaan dengan kegiatan penyiangan dengan cara memotong batang tanaman yang tumbuhnya kurang baik dan mempertahankan tanaman yang sehat kokoh. Tujuan dilakukannya penjarangan agar tanaman tumbuh secara optimal dan tidak terjadi persaingan Unsur hara tanaman (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). 2.2.4.3.Penyiangan dan Pembumbunan Menurut Rukmana (2006), Rumput liar (Gulma) yang tumbuh diareal lahan jagung manis merupakan pesaing dalam hal kebutuhan sinar matahari, air, unsur hara (pupuk), dan lain-lain. Di samping itu rumput liar juga merupakan tempat bersarangnya hama dan penyakit. Rumput liar harus segera disiangi (dibersihkan). Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur ±15 hari setelah penanaman atau pertumbuhan tanaman setinggi lutut. Alat bantu penyiangan dapat menggunakan tangan, cored, Cangkul, atau alat lainnya. Cara penyiangan adalah dengan membersihkan atau mencabut seluruh gulma secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Rumput liar dikumpulkan pada suatu tempat pembuangan limbah pertanian atau ditimbun dalam lubang untuk dijadikan kompos. Tanah disekitar tajuk tanaman jagung manis digemburkan, kemudian ditimbunkan (dibumbun) pada bidang pangkal batang tanaman sehingga membentuk guludan kecil. Tujuan dilakukannya pembumbunan adalah untuk memperkokoh batang tanaman jagung
Program Studi Agribisnis
17
Laporan Tugas Akhir
manis agar tidak mudah rebah dan merangsang pembentukan dan pertumbuhan akar secara leluasa (Rukmana, 2006). Penyiangan dan pembumbunan berikutnya dilakukan pada waktu tanaman berumur 40 HST. Cara penyiangan dan pembumbunan kedua sama dengan pada kegiatan penyiangan kedua. Penyiangan gulma, selain secara manual atau mekanis, dapat dilakukan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida (Rukmana, 2006). 2.2.4.4.Pemupukan susulan Menurut Rukmana (2006), Selama pertumbuhan, tanaman jagung manis di lahan membutuhkan ketersediaan unsur hara yang memadai. Untuk memenuhinya dilakukan pemupukan. Jenis dan dosis pupuk yang tepat untuk tanaman jagung manis harus mengacu kepada hasil analisis tanah ataupun
tanaman
dilaboratorium. Oleh karena itu, dosis pupuk tanaman jagung manis dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Dosis pemupukan yang digunakan untuk tanaman jagung manis adalah N 180kg/ha (ZA 400kg/ha), P = 36kg/ha (SP-36 100kg/ha) dan K sebayak 116Kg/ha ( KCL 200kg/Ha). Jumlah pupuk tersebut diberikan sebanyak 3 kali (Anonim, 2014). Untuk lebih jelasnya seperti disajikan pada tabel 3.
Program Studi Agribisnis
18
Laporan Tugas Akhir
Tabel 3. Pedoman Umum Pemupukan pada Tanaman Jagung manis Jenis dan dosis pupuk Waktu Kegiatan No Cara pemupukan ZA SP-36 KCL pemupukan pemupukan (HST) (Kg) (Kg) (Kg) 1. Pupuk dasar 100 100 100 Saat tanam Dimasukkan kedalam kg lubang tugal di kiri dan kanan lubang tanam sedalam 10 cm dan sejauh 7 cm dari tanaman. 2. Susulan 1 100 50 30 HST Dimasukkan kedalam lubang tugal di kiri dan kanan lubang tanam sedalam 20 cm dan sejauh 15 cm dari tanaman. 3. Susulan 2 100 50 45 HST Dimasukkan kedalam lubang tugal di kiri dan kanan lubang tanam sedalam 20 cm dan sejauh 15 cm dari tanaman. Jumlah 300 100 200
2.2.4.5.Pengendalian Hama dan penyakit Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama tanaman memiliki kemampuan merusak yang sangat hebat. Akibatnya tanaman dapat rusak atau bahkan tidak menghasilkan sama sekali. Sedangkan penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh Mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut adalah virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing nematoda. Mikroorganisme ini dapat menyerang organ tumbuhan seperti pada akar, batang, daun dan buah (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Menurut Rukmana (2006), Perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah pengendalian
hama
Program Studi Agribisnis
dan
penyakit
tanaman
secara
terpadu.
Komponen
19
Laporan Tugas Akhir
pengendalian hama dan penyakit terpadu meliputi pengendalian fisik, dan mekanis, kultur teknis, biologis, dan kimiawi. Pengendalian secara fisik dan mekanis dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan memusnakan Organisme hama atau penyakit secara langsung. 2. Mencabut atau memangkas bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit. 3. Penjemuran atau pengeringan benih jagung manis sebelum ditanam. Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan mengatur penanaman secara serempak, penggiliran (rotasi) tanam, pengelolaan tanah yang sempurna, penyiangan gulma, pemupukan berimbang, dan perbaikan aerase dan drainase tanah, pengendalian secar biologisdilakukan dengan cara memanfaatkan musuhmusuh alami dari hama dan penyakit. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan pestisida selektif. Prinsip pengendalian hama dan penyakit terpadu adalah penggabungan beberapa cara pengendalian secara serasi dalam waktu bersamaan ataupun tidak bersamaan untuk menekan populasi atau tingkat kerusakan hama dan penyakit dibawah ambang ekonomi. Beberapa jenis hama yang dilaporkan sering menimbulkan kerusakan ekonomis, yaitu lalat bibit (Atherigona sp.), ulat grayak (Spodoptera sp.), kumbang bubuk (Sithopillus sp.), kutu daun (Rhopalosiphum maydis), penggerek batang (Ostrinia furmacalis), penggerek tongkol (Helicoverva armigera), dan kumbang bubuk (Sitophillus sp.) (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Program Studi Agribisnis
20
Laporan Tugas Akhir
Hama lalat bibit (Atherigona sp.) Daerah sebaran : Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan NTT. Tanaman inang: Jagung manis, Padi gogo, dan Sorgum. Ciri - ciri hama : - Lalat berukuran kecil, panjangnya 3 mm – 3,5 mm, dan bewarna kelabu . - Lalat meletakkan telur pada permukaan daun, kemudian telur menetas setelah 2-3 hari. - Larva bewarna cream bening berukuran 1,8 mm -2,2 mm. Gejala serangan : - Stadium hama yang menyerang adalah larva. - Bagian yang diserang yaitu pangkal daun, pangkal batang, dan titik tumbuh. - Gejalah serangan ditandai dengan adanya lubang-lubang kecil pada daun, kemudian daun menguning, titik tumbuh layu, dan jika bagian yang layu dicabut akan mudah lepas serta tampak busuk. Pengendalian : - Pergiliran tanaman dengan bukan tanaman ingan. - Tanam serentak dengan selisih waktu kurang dari 10 hari. - Penggunaan mulsa jerami 5 ton/ha untuk mengurangi jumlah peletakan telur lalat. - Perlakuan benih dengan insektisida Karbosulfan dosis 2,5 g/ kg benih.
Program Studi Agribisnis
21
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2. Lalat buah
Hama ulat grayak (Spodoptera sp.) Daerah sebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian
jaya. Tanaman inang : Jagung manis, teki, kedelai, dan kacang-kacangan. Ciri - ciri hama : - Spodoptera sp. Ngengat bewarna coklat, Aktif dimalan hari. - Telurnya bewarna putih sampai kekuning-kuningan, berkelompok. - Tiap ekor bisa bertelur sampai 400 butir, periode telur 5 hari. - Larva aktif dimalam hari, umur larva 31 hari, stadium kepompong 8 hari. Gejala serangan : - Daun berlubang – lubang sampai tinggal tulang daunnya. Pengendaliannya : - Pergiliran tanam - Tanam serempak - Sanitasi inang liar - Penyemprotan dengan insektisida.
Program Studi Agribisnis
22
Laporan Tugas Akhir
Gambar 3. Spodoptera sp
Hama Kumbang bubuk (Sithopillus sp.)
Daerah sebaran : tersebar luas diseluruh dunia. Tanaman inangnya : padi, jagung manis, sorgum, dan kacang-kacangan. Ciri –ciri hama : - Kumbang Sitophillus sp. Merupakan jenis serangga - Betina mampu bertelir hingga 300 – 500 butir, periode telur 3 – 7 hari - Siklus hidupnya sekitar 30 - 45 hari, serangga dewasa dapat bertahan hidup selama 36 hari tanpa diberi makan. Gejala serangan : - Biji jagung manis berlubang – lubang dan bercampur kotoran serangga serta banyak kumbang bubuk. - Kumbang bubuk menyerang dari lahan sampai kegudang penyimpanan. Pengendalian: - Pengeringan biji/benih kadar air 10 % - Sanitasi tempat penyimpanan biji - Pengasapan
Program Studi Agribisnis
23
Laporan Tugas Akhir
- Bahan nabati untuk dicampur biji sebelum disimpan : serbuk daun putri malu, daun mendi, daun nimba, akar tuba, biji mahoni, dan rimpong dringo dengan takaran 10-20 g/ kg biji. -
Perlakuan benih dengan insektisida Karbosulfan dosis 2,5 g/ kg benih.
Gambar 4. Hama Kumbang bubuk (Sithopillus sp.)
Hama Kutu daun ( Aphis sp)
Daerah sebaran :diseluruh drah beriklim tropis. Tanaman inanngnya: jagung manis, sorgum, jewawut, tebu, dll. Ciri – ciri hama: - Aphis (Rhopalosiphum maydisFitch) merupakan jenis serangga yang bewarna hijau menyerupai warna daun tanaman. - Serangga ini ada yang memiliki sayap dan ada juga yang tidak memiliki sayap. - Pada bagian belakang ruas abodeman kelima terdapat sepasang tabung sifunkulus. Gejala serangan : - Gejalah langsung yang disebabkan yaitu apabila populasinya terlalu tinggi, dapat menyebabkan helaian daun menguning dan mengering.
Program Studi Agribisnis
24
Laporan Tugas Akhir
- Gejalah tidak langsung yang disebabkan yaitu sebagai vektor virus menimbulkan mezaik atau atpun garis-gais klorose sejajar yulang daun. Pengendalian : - Rotasi tanaman - Penyemprotan insektisida sistemik Confidor 200 SL, Buldok 25 EC
Gambar 5. Hama Kutu daun (Aphis sp) Hama penggerek batang (Ostrinia furmacalis) Daerah sebaran : Asia, Eropa, dan Amerika. Tanaman inang : jagung manis sorgum, terong, Amaranthus sp., Panicium sp. Ciri –ciri hama : - Ngengat bewarna coklat pucat sampai coklat gelap, berukuran panjang 13,5mm dengan rentang sayap25 mm – 29 mm. - Telur diletakkan secara berkelompok, antara 6 – 130 butir pada permukaan bawah daun muda, dekat tulang daun. - Telur berbentuk oval dan bewarna kuning pucat. - Larva (ulat) yang baru keluar dari telur bewarna ungu, kemudian setelah tumbuh sempurna berubah menjadi cream atau putih kotor.
Program Studi Agribisnis
25
Laporan Tugas Akhir
Gejalah serangan : - Hama ini menyerang bagian daun, batang dan tongkol. Akibatnya menimbulkan
gejala
bekas
gerekan
melintang
dan
kadang-kadang
memanjang. - Gejalah serangan yang khas adalah terdapatnya kotoran larva berupa serbuk gergaji bewarna putih. Pengendalian : - Penanaman serempak - Pergiliran (rotasi) tanaman yang bukan inang hama - Sanitasi gulma / rumput liar - Aplikasi insektisida.
Gambar 6. hama penggerek batang (Ostrinia furmacalis). Hama penggerek tongkol (Helicoverva armigera) Daerah sebaran: diseluruh dunia termasuk indonesia.Tanaman inang : jagung manis sorgum, terong, Amaranthus sp., Panicium sp. Ciri – ciri hama : - Imago (ngengat) berwarna sawo kekuning – kuningandengan berbintik – bintik dan bergaris bewarna hitam. - Imago meletakkan telur pada rambut jagung manis, pucuk tanaman muda, atau pucuk bunga jantan.
Program Studi Agribisnis
26
Laporan Tugas Akhir
- larva berbentuk silindris, panjangnya mencapai 3,5 cm, newarna hijau, ungu, kuning atau coklat. - Ulat berkepompong dalam tanah. - Daur siklus hidup berlangsung selama 52 – 58 hari. Gejala serangan : - Tongkol biji rusak atau bolong – bolong. - Serangan berat menyebabkan tongkol dan biji yang terserang busuk berulat, serta penurunan hasil hingga 20 %. Pengendalian : - Menanam varietas jagung manis yang kelobotnya menutup tongkol rapat. - Menggunakan musuh alami hama dengan parasit telur Trichogrammanana - Penyemprotan insektisida.
Gambar 7. Hama penggerek tongkol (Helicoverva armigera). Selain hama, ada juga penyakit yang sering menyerang tanaman jagung manis. jenis penyakit yang sering menyerang tanaman jagung manis diantaranya: penyakit bulai, bercak daun, karat daun, virus kerdil, busuk pelepah, busuk batang, dll. Penyakit bulai (Peronoscleropora sp.) Penyebab penyakit bulai adalah jamur atau cendawan Peronoscleropora sp. Daerah sebaran penyakit ini diseluruh provinsi di Indonesia, tanaman inang
Program Studi Agribisnis
27
Laporan Tugas Akhir
penyakit ini adalah jagung manis, sorgum, tebu, dan beberapa jenis rumput rumputan. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit ini adalah: - Terjadinya garis – garis kuning pada daun jagung manis. Garis – garis kuning tersebut berukuran lebar dan tertutup oleh tepung putih. Daun jagung manis yang terserang penyakit ini bewarna kuning kehijau- hijauan, dan batangnya memendek. - Bila tanaman jagung manis masih kecil (umur 1½ bulan) terserang penyakit ini pertumbuhannya terhambat (kerdil) dan daun – daunya bewarna bulai (bule, kuning keputih-putihan). Bila tanaman jagung manis dewasa yang terserang penyakit ini, pembentukan tongkol terhambat, atau tidak sempurna. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sbb: - Menanam varietas jagung manis yang tahan terhadap varietas bulai, misalnya varietas arjuna, wiyasa, kalingga, dan hibrida CP-1. - Perlakuan benih (seed treatment) sebelum tanam dengan fungisida Ridomil 35 SD sebanyak 5 g – 7 g per kg benih. - Mencabut dan memusnahkan tanaman jagung manis yang sakit keras. - Melakukan perbaikan aerase dan draenase tanah agar keadaan kebun tidak lembab.
Gambar 8. Tanaman jagung manis yang terserang Penyakit bulai (Peronoscleropora sp.).
Program Studi Agribisnis
28
Laporan Tugas Akhir
Penyakit bercak daun Penyebab
penyakit
bercak
daun
adalah
cendawan
(jamur)
Helminthosporium maydis Nissik. Daerah sebaran penyakit ini tersebar luas diseluruh dunia. Tanaman inang penyakit ini adalah tanaman jagung manis, sorgum, dan beberapa jenis rumput – rumputan. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit ini yaitu: - Pada daun jagung manis yang terserang penyakit ini timbul bercak – bercak berukuran kecil, berbentuk bulat seperti lonjung, dan bewarna kuning ditengahnya dikelilingi warna coklat. - Bagian tanaman jagung manis yang sakit bewarna cokelat muda sampai cokelat tua seperi jerami dan kebasah – basahan. - Serangan berat dapat menyebabkan penurunan hasil hingga 50%. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sbb: - Menanam varietas jagung manis yang tahan terhadap penyakit bercak daun, misalnya : varietas parikesit, wiyasa, dan bromo. - Mencabut tanaman jagung manis yang sakit berat. - Disemprot dengan fungisida yang mangkus misalnya Benlate dan Delsen 200 MX.
Gambar 9. Tanaman jagung manis yang terserang penyakit bercak daun.
Program Studi Agribisnis
29
Laporan Tugas Akhir
Penyakit karat daun Penyebab penyakit karat daun adalah cendawan (jamur) Puccinia polysora Undrew atau P.shorgi. Daerah sebaran penyakit ini tersebar luas diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tanaman inang penyakit ini yaitu tanaman jagung manis itu sendiri. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit ini yaitu: - Pada permukaan daun jagung manis yang terserang penyakit ini timbul noda – noda kecil bewarna merah karat dan terdapat tepung bewarna cokelat kekuning – kuningan. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menanam varietas jagung manis yang tahan terhadap puccinia misalnya : parikesit dan wiyasa.
Gambar 10. Tanaman jagung manis yang terserang penyakit karat. Penyakit virus kerdil Penyebab penyakit kerdil adalah virus Maize Dwarf Mosaic (VMDM) yang belum ditemukan menyerang tanaman jagung manis. Daerah sebaran penyakit ini tersebar luas diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tanaman inang penyakit ini yaitu tanaman jagung manis itu sendiri. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit ini yaitu: - Pada daun jagung manis yang terserang virus initerdapat garis kuning mudah terputus – putus diseluruh pemukaannya.
Program Studi Agribisnis
30
Laporan Tugas Akhir
- Pertumbuhan tanaman yang terserang virus ini terhambat (kerdil) dan tongkolnya kecil – kecil. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sbb: - Menanam benih yang bebas penyakit, khususnya virus. - Mencabut tanaman jagung manis yang terserang virus. - Pergiliran (rotasi) tanam yang bukan jagung manis sefamili.
Gambar 11. Tanaman jagung manis yang terserang virus kerdil Penyakit busuk pelepah Penyebab penyakit ini adalah cendawan Rhizoctonia solani. Daerah sebaran penyakit ini tersebar luas diseluruh dunia. Tanaman inang penyakit ini banayk jenis tanaman Cynodon dactylon, sorgum, dan beberapa jenis rumput – rumputan. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit ini yaitu: - Mula – mula pada pelepah timbul bercak- bercak bewarna salmon. - Kemudian bercak meluas dan berupa warna menjadi abu – abu atau putih. - Di lapangan, intensitas serangan berkisar antar 10 % - 100%. Tanaman tidak memberikan hasil bila penyakit telah menyerang tongkol. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sbb: - Membersihkan sisa – sisa tanaman (sanitasi). - Menanam pada awal musim kemarau. - Membuang atau mencabut tanaman yang sakit berat.
Program Studi Agribisnis
31
Laporan Tugas Akhir
- Aplikasi fungisida yang mangkus dan sangkil, seperti Delsene MX 200 atau Dithane M-45 dengan konsentrasi yang dianjurkan.
Gambar 12. Tanaman jagung manis yang terserang penyakit busuk pelepah. Penyakit busuk batang Penyebab penyakit busuk batang ini adalah cendawan (jamur) phytium sp. Daerah sebaran penyakit ini tersebar luas diseluruh dunia. Tanaman inang penyakit ini yaitu tanaman jagung manis, sorgum, gandum, oats, barley, kapas, kedelai, dan lain – lain. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit ini yaitu: - Buku batang paling bawah busuk basah atau busuk lunak, bewarna cokelat sampai hitam. - Akibatnya batang patah dan mati. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sbb: - Membersihkan lingkungan kebun. - Perbaikan drainase tanah. - Mencabut tanaman yang sakit berat. - Pergiliran (rotasi) tanaman yang bukan jagung manis sefamili.
Program Studi Agribisnis
32
Laporan Tugas Akhir
Gambar 13. Tanaman jagung manis yang terserang penyakit busuk batang. 2.2.5. Panen Jagung manis Waktu panen tanaman jagung manis yaitu 75 – 80 HST dengan ciri – ciri biji masak lunak atau masak susu akhir. Keadaan biji mulai agak keras sebab telah terisi zat pati atau zat tepung sehingga sering disebut masak tepung. Kondisi seperti ini biji mudah dipecahkan dan isinya berupa tepung basah. Ciri-ciri lainnya adalah ujung daun bagian bawah mulai nampak kering, pembentukan zat makanan dipusatkan kearah tongkol sehingga tongkol semakin berkembang dan beratnya makin bertambah (Anonim, 2013). Cara panen jagung manis dilakukan dengan cara manual, yaitu memutar tongkol beserta kelobotnya atau dapat dilakukan dengan cara mematahkan tangkai buah jagung manis.pada lahan yang luas dan rata sangat cocok bila menggunakan mesin pemetikan (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Program Studi Agribisnis
33
Laporan Tugas Akhir
2.3 Sistem Kemitraan Pengertian Kemitraan Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan membesarkan. Keberhasilan, kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan di antara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis (Anonim, 2006). Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang efisien dan produktif. Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, manajemen, dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha besar juga dapat mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha kecil. Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan jika kemitraan dijalankan dalam kerangka berfikir pembangunan ekonomi, dan bukan semata-mata konsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan (Anonim, 2010). Manfaat Kemitraan Menurut Anonim (2014), kemitraan memiliki manfaat bagi masing-masing pihak yang melakukan kerjasama, diantaranya yaitu: 1. Efisiensi dan efektifitas, yaitu memproduksi barang dalam jumlah yang diharapkan dengan mengurangi faktor input dan meningkatkan produksi (output) dengan menggunakan sumber daya dalam jumlah dan kualitas yang besar. 2. Jaminan mutu, jumlah dan keberlanjutan mulai dari penyedia input, proses hingga output yang dihasilkan.
Program Studi Agribisnis
34
Laporan Tugas Akhir
3. Mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan 4. Memberi manfaat sosial 5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan 6. Mendukung keberlangsungan program Selain itu dalam melakukan hubungan Kemitraan, ada beberapa etika bisnis yang harus dibangun
yaitu: Karakter, integritas dan kejujuran, Kepercayaan,
Komunikasi yang terbuka, Adil, Keseimbangan antara insentif dan risiko. Sehingga terbentuk hubungan bisnis yang harmonis dan berkelanjutan. Alasan perlunya kemitraan Menurut Anonim (2012), Kemitraan usaha haruslah berdasarkan asas sukarela dan suka sama suka. Dalam kemitraan harus dijauhkan “kawin paksa”. Oleh karena itu, pihak-pihak yang bermitra harus sudah siap untuk bermitra, baik kesiapan budaya maupun kesiapan ekonomi. Jika tidak, maka kemitraan akan berakhir sebagai penguasaan yang besar terhadap yang kecil atau gagal karena tidak bisa jalan. Artinya, harapan yang satu terhadap yang lain tidak terpenuhi, maka beberapa alasan terjadi kemitraan dikemukakan sebagai berikut: a.
Meningkatkan profit atau sales pihak-pihak yang bermitra
b.
Memperbaiki pengetahuan situasi pasar
c.
Memperoleh tambahan pelanggan atau para pemasok baru
d.
Meningkatkan pengembangan produk
e.
Memperbaiki proses produksi
f.
Memperbaiki kualitas
g.
Meningkatkan akses terhadap teknologi.
Program Studi Agribisnis
35
Laporan Tugas Akhir
Pola kemitraan Berdasar pada konsep kemitraan dan keuntungan serta keunggulan
kemitraan ada beberapa strategi dan pola yang ditawarkan. Banyak program pemerintah dan pola-pola kemitraan yang dibuat demi usaha kecil. Hal ini bertujuan untuk mendorong dan menumbuhkan usaha kecil tangguh dan modern. Usaha kecil sebagai kekuatan ekonomi rakyat dan berakar pada masyarakat dan usaha kecil yang mampu memperkokoh struktur perekonomian nasional yang lebih efisien (Anonim 2010). Pola inti-plasma Pola inti plasma adalah pola hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra di mana kelompok mitra bertindak sebagai plasma inti. penyediaan sarana produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi, perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha.
Dalam hal ini, Usaha Besar
mempunyai tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) untuk membina dan mengembangkan UKM sebagai mitra usaha untuk jangka panjang. Subkontrak Pola subkontrak adalah hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang di dalamnya Usaha Kecil memproduksi komponen yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar sebagai bagian dari produksinya. Bisa juga dikatakan, subkontrak sebagai suatu sistem yang menggambarkan hubungan antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menegah, dimana Usaha Besar sebagai perusahaan induk (parent firma) meminta kepada UKM selaku subkontraktor untuk mengerjakan seluruh atau sebagian pekerjaan
Program Studi Agribisnis
36
Laporan Tugas Akhir
(komponen) dengan tanggung jawab penuh pada perusahaan induk. Selain itu, dalam pola ini Usaha Besar memberikan bantuan berupa kesempatan perolehan Bahan, bimbingan dan kemampuan teknis produksi, penguasaan teknologi, dan pembiayaan.
Model
kemitraan
ini
menyerupai
pola
kemitraan contract
farming tetapi pada pola ini kelompok tidak melakukan kontrak secara langsung dengan perusahaan pengolah (processor) tetapi melalui agen atau pedagang. Dagang umum Pola Dagang Umum adalah “hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang didalamnya Usaha Menengah atau Usaha Besar memasarkan hasil produksi Usaha Kecil atau Usaha Kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya”. Dengan demikian maka dalam pola dagang umum, usaha menengah atau usaha besar memasarkan produk atau menerima pasokan dari usaha kecil mitra usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar mitranya. Bisa juga dikatakan bahwa pola dagang umum mengandung pengertian hubungan kemitraan antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra, dimana perusahaan mitra memasarkan hasil produksi kelompok mitra memasok kebutuhan perusahaan mitra. Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA) Pola kemitraan kerjasama operasional Agribisnis (KOA) adalah pola hubungan bisnis yang dijalankan oleh kelompok mitra dengan perusahaan mitra. Kelompok mitra adalah kelompok yang menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja. Sedangkan perusahaan mitra menyediakan biaya, modal, manajemen dan pengadaaan sarana produksi lainnya. Perusahaan mitra juga sebagai penjamin
Program Studi Agribisnis
37
Laporan Tugas Akhir
pasar dengan meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan dan pengemasan. Pola ini sering diterapkan pada usaha perkebunan tebu, tembakau, sayuran dan pertambakan. Dalam pola ini telah diatur tentang kesepakan pembagian hasil dan resiko.
Program Studi Agribisnis
38
Laporan Tugas Akhir
BAB. III METODE PELAKSANAAN 3.1.
Waktu dan Tempat Laporan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan
Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa di Lahan PMW terletak di Jl. Raya negara Km.6 padang rajo, Tanjung pati Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada bulan 16 Maret – 01 Juni 2015. 3.2. Ruang Lingkup Penulisan Laporan Tugas Akhir ini mencangkup seluruh kegiatan yang ada dilapangan, dari kegiatan budi daya sampai kepada kegiatan pemasarannya. 3.3. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penyusunan laporan PKPM ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pelaksanaan kegiatan dilapangan, diskusi, dan dokumentasi foto sebagai pelengkap data primer. Sedangkan data sekunder berasal dari literatur yang diberikan oleh Instansi dan buku-buku penunjang, serta data-data dari internet yang berhubungan dengan judul laporan. 3.4. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/informasi dengan cara tanya jawab langsung antara penanya atau pewawancara dengan responden. b. Observasi Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada obyek yang diteliti.
Program Studi Agribisnis
39
Laporan Tugas Akhir
c. Studi pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia yang berhubungan dengan kegiatan dilapangan. Data tersebut dapat berupa buku, arsip, jurnal, leaflet dan lain-lain yang bersifat informatif dan berhubungan dengan kegiatan dilapangan.
Program Studi Agribisnis
40
Laporan Tugas Akhir
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Usaha yang dijalankan ialah jenis usaha perorangan yang dijalankan dan
dikelola oleh satu orang yang seluruh kegiatannya dibiayai oleh dana pinjaman melalui kegiatan PMW (Program Mahasiswa Kewirausahaan) yang nantinya dana pinjaman tersebut akan dikembalikan seluruhnya tanpa adanya bunga pinjaman. Awalnya usaha tersebut bergerak dibidang pengolahan yakni pengolahan tempe, dan selanjutnya melakukan perluasan atau pertukaran usaha
yang bergerak
dibidang budidaya yakni budidaya jagung manis. Usaha ini dalam kegiatan pemasaran hasilnya juga bekerja sama dengan perusahaan pengolahan jagung manis yakni perusahaan F1 aina dengan sistem kemitraan dimana kita berkewajiban menyediakan bahan baku berupa jagung manis dengan cara budidaya sendiri dilahan yang disewa, selanjutnya perusahaan F1 aina berkewajiban membeli seluruh hasil produksi dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya diawal perjanjian. 4.1.2 Organisasi dan manajemen Profil Pengusaha Nama
: Angger purnama
Tempat/Tanggal Lahir
: Kisaran, 14 Oktober 1993
Alamat
: Perumnas pulutan permai
Agama
: Islam
Umur
: 21 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Program Studi Agribisnis
41
Laporan Tugas Akhir
Pendikan Terakhir
: SMA Muhamadiyah 8 Kisaran, Kab. Asahan
No. Telp
: 082386530187
4.1.3 Sumber daya manusia perusahaan. Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memiliki perananan penting. Pada usaha ini tidak memperkerjakan tenaga kerja dari luar, dikarenakan skala usahanya yang tidak terlalu besar dan masih mampu dikerjakan sendiri, sehingga usaha ini dikerjakan oleh perorangan yaitu pemilik usaha yang bertindak sebagai pemilik juga sebagai pekerja. Hitungan upah tenaga kerja dihitung berdasarkan HKO-nya, yaitu berdasarkan waktu efektif dalam bekerja. Dalam satu HKO yaitu selama 7 jam dengan upah sebesar Rp. 75.000,-. 4.1.4 Kondisi keuangan secara keseluruhan Kondisi keuangan pada usaha ini cukup baik karena dari periode awal sampai dengan periode saat ini usaha yang dijalanan perusahaan belum mengalami kerugian. Awalnya usaham ini memperoleh pinjaman modal awal dari pihak Dikti sebesar Rp.8.000.000,- melalui kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang dilaksanakan pihak kampus yang nantinya dana tersebut dikembalikan seluruhnya tanpa adanya bunga pinjaman. Awalnya dana tersebut digunakan untuk usaha pengolahan tempe sehingga dana tersebut sudah digunakan untuk membiayai kegiatan usaha pengolahan tempe tersebut yaitu digunakan untuk membeli Mesin pemecah kedelai, kompor gas dan perlatan lainnya seperti ember besar, tikar dll. Sehingga peralatan tersebut menjadi aset bagi perusahaan yang dapat diuangkan kembali. Pada periode ini perusahaaan memperoleh laba sebesar Rp.1.719.700,- selama tiga bulan.
Program Studi Agribisnis
42
Laporan Tugas Akhir
Kemudian pada periode selanjutnya perusahaan menjalankan usaha budidaya jagung manis sehingga dana tersebut digunakan untuk membiayai usaha budidaya jagug manis. Pada usaha ini perusahaan tidak ada melakukan pembelian peralatan, karenaperalatan yang dibutuhkan seperti cangkul, cored, ember dan lainnya dapat dipinjam kepada pihak kampus. Pada usaha ini perusahaann memperoleh laba sebesar Rp.644.800,- selama 2,5 bulan. Sehingga total laba secara keseluruhan sampai saat ini adalah Rp. 2.364.500. Selain itu juga perusahaan memiliki asset yang dapat diuangkan kembali. Berikut ini merupakan asset yang dimiliki perusahaan : Tabel 4. Asset yang dimiliki perusahaan No Nama Jumlah 1. Mesin pemecah kedelai 1 2. Ember besar 2 3. Kompor gas 1 4. Tabung LPG “3 Kg”. 1
Satuan Buah Buah Buah Buah
4.1.5 Deskripsi kegitan bisnis a. Deskripsi produksi Usaha ini awalnya bergerak dibidang pengolahan yaitu mengolah tempe dan selanjutnya melakukan perluasan atau pertukaran usaha yang bergerak dibidang budidaya yakni budidaya jagung manis. Kegiatan mengolah tempe dimulai dari proses produksi sampai pemasaran langsung kepada pembeli. Dan untuk usaha budidaya jagung manis kegiatannya dimulai dari proses budidaya sampai kepada pemasarannya. Untuk
usaha
pengolahan
tempe
menggunakan mesin pemecah kedelai
yang
pernah
dilakukan
sudah
. Adapun teknik untuk kegiatan
pengolahan tempe adalah :
Program Studi Agribisnis
43
Laporan Tugas Akhir
Penimbangan, ambil biji kedelai yang akan ditimbang dengan menggunakan mangkuk, kemudian letakkan kedalam ember kecil dan kemudian timbang dengan menggunakan timbangan.
Penyortiran / Pencucian 1, pada proses penyortiran ini alat yang digunakan yaitu ember kecil, caranya biji-biji kedelai dimasukkan kedalam ember kecil berisi air, dan akan lebih baik bila dicuci pada air yang mengalir dengan pencucian ini, kotoran-kotoran yang melekat maupun tercampur diantara biji dapat hilang, kemudian pisahkan kotoran yang terangkat keatas permukaan air.
Perebusan 1, pada proses perebusan pertama ini alat dan bahan yang digunakan yaitu: kompor gas dan dandang. perebusan pertama ini hanya berlangsung 30 menit. Caranya, biji kedelai dimasukkan kedalam dandang, lalu direbus di atas tungku
kompor gas sampai biji kedelai tersebut
mendekati setengah matang.
Perendaman, pada proses perendaman ini alat yang digunakan yaitu ember besar, Setelah perebusan awal cukup indikatornya yaitu apabila dimakan terasa setengah matang, kedelai rebusan tersebut diangkat dari dandang perebusan dan dituangkan
kedalam ember besar yang berisi air bersih,
kemudian dibiarkan terendam kedalam ember besar selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam. Tujuannya, disamping melunakkan kedelai, adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi.
Pemecahan dan Pengupasan kulit ari,
pada proses pemecahan dan
pengupasan kulit ari alat yang digunakan yaitu mesin pemecah kedelai, ember besar, saringan plastik, ember kecil, dan wadah anyaman bambu, caranya
Program Studi Agribisnis
44
Laporan Tugas Akhir
yaitu Pemecahan dan pengupasan kulit ari ini menggunakan mesin pemecah kedelai, biji kedelai dipecah menjadi dua bagian. bisa juga dengan menggunakan cara manual yaitu dengan cara kedelai diremas-remas dalam air, kemudian dikuliti / dibuang kulit arinya dan terjadilah kepingan kepingan kedelai.
Pemisahan kulit ari dan Pencucian 2, pada proses pemisahan kulit ari biji kedelai dan pencucian 2 alat yang digunakan yaitu wadah anyaman bambu, ember besar, dan saringan plastik. caranya biji kedelai yang sudah dipecah dimasukkan kedalam saringan plastik kemudian direndam kedalam ember besar, aduk hingga kulit ari memisah keatas, kemudian pisahkan kulit arinya, kemudian cuci dengan air besih.
Perebusan 2, pada proses perebusan 2 ini alat yang digunakan yaitu dandang, dan kompor gas,
perebusan tahap kedua ini lebih cepat, hingga keping
kedelai menjadi matang selama 20 menit. Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri yang kemungkinan ada saat perendaman.
Penirisan dan pendinginan, pada proses penirisan dan pendinginan alat yang digunakan yaitu saringan plastik, tikar, dan perataan kayu. Caranya kedelai diambil dari dandang kemudian tuang kedalam saringan plastik tunggu sampai air rebusannya menetes habis, kemudian biji kedelai disebar diatas tikar dan diratakan tipis-tipis dengan menggunakan perataan kayu, lakukan secara berulang sampai biji kedelai kering.
Peragian, tahap peragian ini memegang kunci keberhasilan atau tidaknya membuat tempe kedelai. Sebab, tempe ini dihasilkan dari kedelai yang diolah secara fermentasi dengan menggunakan ragi jenis Rhizhopus sp. Pada proses
Program Studi Agribisnis
45
Laporan Tugas Akhir
peragian alat yang digunakan yaitu wadah anyaman bambu. Cara peragian, biji kedelai yang telah dikeringkan dimasukkan kedalam wadah anyaman bambu kemudian taburi dengan ragi tempe secara merata, Sebagai perbandingan untuk 1 kg kedelai dibutuhkan 1 gr ragi tempe,
Pencetakan dan pemeraman ( fermentasi ) kedelai yang sudah tercampur merata dengan ragi tempe kemudian dicetak, sebelumnya siapkan terlebih dahulu alat-alat yang digunakan untuk melakukan pencetakan tempe yaitu: wadah anyaman bambu, cetakan kayu, alas cetakan, perataan cetakan, dan mangkuk takaran. Selain itu juga menggunakan kertas nasi yang diletakkan diatas alas cetakan. Caranya yaitu siapkan alas cetakan kemudian alasi dengan kertas nasi, satu alas cetakan itu menggunakan kertas nasi sebanyak 13 buah, terdiri dari 9 buah untuk bagian alas cetakan dan 4 buah untuk bagian atasnya, setelah itu letakkan cetakan tepat berada dibagian tengah alas cetakan tujuannya agar tempe tidak miring. Kemudian ambil kedelai yang telah tercampur merata dengan ragi dengan menggunakan mangkuk takaran kemudian letakkan kedalam cetakan , satu cetakan berisi 6 mangkuk takaran kedelai atau setara dengan 7 kg kedelai basah. kemudian ratakan, kemudian angkat cetakan kayu secara perlahan jangan sampai kedelainya berserakan, kemudian bentuk dengan menggunakan tangan sampai terbentuk segi tiga memanjang, kemudian ratakan dengan menggunakan perataan cetakan sampai rapi, tujuannya agar tempe yang dihasilkan padat, setelah itu setelah terbentuk segitiga memanjang tutup bagian atasnya dengan menggunakan kertas nasi sebanyak 4 buah. Kemudian setelah kedelai siap dicetak lakukan pemeraman selama
Program Studi Agribisnis
2 hari 2 malam atau selama 48jam. Pemeraman
46
Laporan Tugas Akhir
dilakukan diruangan yang terpisah dari tempat produksi, karena pada pemeraman ini dibutuhkan tempat yang kering, pemeraman dilakukan dengan kemiringan 45º (derajat) tujuannya agar air penguapan dapat menetes kebawah, kemudian dialasi dengan karung bisa juga dengan menggunakan plastik dibagian atasnya.
Pemotongan dan pengemasan tempe.
Setelah dilakukan pencetakan dan
pemeraman proses selanjutnya ialah pemotongan dan pengemasan tempe. Adapun alat yang digunakan untuk melakukan pemotongan tempe
yaitu
pisau dan penggaris, pemotongan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam tujuannya agar tempe terpotong rapi, potong tempe dan ukur dengan menggunakan penggaris sepanjang 28 cm. kemudian lakukan proses selanjutnya yaitu pengemasan, pengemasan ini menggunakan kertas nasi dan karet.
Pemasaran, pemasaran dilakukan dengan kerjasama/ mitra dengan sistem dagang umum secara non formal dengan rumah makan dan penjual gorengan, yaitu hanya sebatas menjual tempe secara kontiniu setiap harinya tanpa adanya perjanjian secara tertulis hanya lebih mengutamakan kepercayaan .
Kegiatan untuk budidaya jagung mnis yang dilakukan di lapangan secara keseluruhannya meliputi kegiatan persiapan bahan baku (benih), pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman,
panen serta pemasaran langsung
kepada perusahaan F1 aina. b. Deskripsi produk Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian,
Program Studi Agribisnis
dimiliki,
dikonsumsi/digunakan
konsumen
dan
47
Laporan Tugas Akhir
mendapatkan keuntungan, sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk yang dihasilkan pada usaha ini awalnya yaitu tempe dan saat ini yaitu jagung manis varietas Bonanza F1. c. Deskripsi pelanggan Pelanggan dari produk yang dihasilkan awalnya untuk tempe yaitu warung nasi, dan penjual gorengan. Sedangkan untuk budidaya jagung manis ini sendiri yaitu langsung dipasarkan kepada perusahaan pengolahan jagung manis yaitu perusahaan F1 aina. d. Deskripsi pemasok bahan baku Pemasok bahan baku untuk kegiatan pengolahan tempe yaitu untuk kedelai sendiri dibeli pada distributor kedelai yang ada dipasar ibuh yaitu toko berlian timur yang beralamat dijalan jambu belakang pasar Ibuh timur sedangkan untuk kemasan dan lain sebagainya dibeli ditoko plastik yang berada dipasar Ibuh timur dan barat. Sedangkan untuk pemasok bahan baku untuk kegiatan budidaya jagung manis yaitu untuk bibit sendiri berasal dari pinjaman perusahaan F1 aina yang nantinya akan diganti pda saat panen, sedangkan untuk pupuk, insektisida dibeli di kios tani yang beralamat dipasar sarilamak. e. Deskripsi kegiatan pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Jika konsumen telah terpenuhi keinginannya dan telah memberikan tanggapan positif terhadap suatu produk tentunya juga akan
Program Studi Agribisnis
48
Laporan Tugas Akhir
memberikan dampak positif terhadap perusahaan dengan tercapainya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba dari usaha yang dijalankan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada usaha ini awalnya untuk pengolahan tempe yaitu dilakukan dengan kerjasama/ mitra dengan sistem dagang umum secara non formal dengan rumah makan dan penjual gorengan, yaitu hanya sebatas menjual tempe secara kontiniu setiap harinya tanpa adanya perjanjian secara tertulis hanya lebih mengutamakan kepercayaan. keuntumgan yang diperoleh dari kerjasama/mitra tersebut yaitu pemasarannya sudah pasti, sehingga tidak ada produk yang tidak terjual karena produksinya dapat diprediksi untuk setiap harinya. Sedangkan bagi rumah makan dan penjual gorengan keuntungan yang diproleh dari dari kerjasama/mitra tersebut yaitu dapat memenuhi kebutuhan tempe setiap harinya dengan harga yang sama tanpa harus membeli kepasar karena pesanan langsung diantar kepada pembeli. Sedangkan untuk kegiatan budidaya jagung manis kegiatan pemasarannya dilakukan dengan cara bekerjasama dengan perusahaan F1 aina. Perusahaan F1 aina merupakan perusahaan olahan bahan pertanian khususnya jagung manis dengan kebutuhan jagung manis rata-rata perharinya 2 ton yang memiliki 17 kantor cabang yang tersebar di Sumbar dan pekan baru, diantaranya Payakumbuh, Padang, Batang agam, sicincin pariaman, solok, Pekanbaru, dan Dumai. Kegiatan kerja sama dengan perusahaan F1 aina dilakukan dengan cara sistem kemitraan pola inti-Plasma yaitu perusahaan F1 aina ikut serta berperan dalam penyediaan Saprodi yaitu benih jagung manis Bonanza yang dipinjamkan dan akan diganti pada saat panen. Selanjutnya perusahaan F1 aina bertanggung jawab untuk membeli seluruh hasil panen dengan harga jual yang telah ditetapkan dari awal
Program Studi Agribisnis
49
Laporan Tugas Akhir
perjanjian pada saat penanda tanganan surat perjanjian kontrak yang ditanda tangani diatas materai 6000 yang berarti surat tersebut memiliki badan hukum yang jelas yang sewaktu- waktu dapat dituntut apabila kesepakatan yang telah disetujui tidak dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan F1 aina yaitu Rp 2.700 untuk kualitas Super dengan kriteria berat pertongkolnya ≥ 3ons dengan tongkol berisi biji jagung secara keseluruhan. Sedangkan untuk kualitas BS dibeli dengan harga Rp.1.000 dengan kriteria berat < 3 Ons pertongkolnya dan biji tidak terisi secara keseluruhan. Dengan sistem kerjasama seperti ini sama-sama menguntungkan oleh kedua belah pihak, baik pihak perusahaan dapat memenuhan bahan baku berupa jagung manis, sedangkan bagi petani mitranya mendapat kepastian untuk menjual seluruh hasil panennya dengan harga yang pasti, sehingga tidak perlu khawatir terjadinya panen raya yang mengakibatkan harga jagung turun. 4.2
Sistem Kemitraan Pola Inti-Plasma dengan Perusahaan F1 aina pada Budidaya Jagung Manis Pola inti plasma adalah pola hubungan kemitraan antara kelompok mitra
dengan perusahaan mitra di mana kelompok mitra bertindak sebagai plasma inti. penyediaan sarana produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi, perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha. Begitu juga sama halnya dalam Menjalin kerjasama dengan perusahaan F1 aina, dimana selain perusahaan bertanggung jawab dalam pembelian seluruh hasil panen, pihak perusahaan juga
Program Studi Agribisnis
50
Laporan Tugas Akhir
berperan dalam peminjaman modal berupa benih yang akan dibayar pada saat panen. Menurut Anonim (2006), kemitraan memiliki manfaat bagi masing-masing pihak yang melakukan kerjasama, diantaranya
mengurangi resiko dan
meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan. Hal ini selaras dengan dialami dilapangan dimana dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan F1 aina dapat mengurangi terjadinya resiko, diantaranya resiko terjadinya panen raya,. karena walaupun terjadinya panen raya yang menyebabkan harga pasar rendah, perusahaan tetap berkewajiban membeli seluruh hasil panen dengan harga yang telah ditetapkan sesuai kesepakatan, bagi perusaaan F1 aina sendiri dengan dilakukannya kerjasama ini persediaan bahan baku dapat terjaga sehingga produksi perusahaan dapat berjalan dengan lancar, serta resiko-resiko lain yang mungkin terjadi karena kesepakatan ini memiliki badan hukum yang jelas dan dapat dituntut apabila terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaannya. Selanjutnya dapat meningkatkan keuntungan, ini terbukkti pada saat panen pasaran harga jagung manis sekitar Rp.2.500/ kg. Sedangkan pihak perusahaan F1 aina membelinya dengan harga Rp.2.700/kg. Sehingga dengan melakukan kerja sama dapat meningkatkan keuntungan sebesar Rp.200/kg. Selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan, dimana dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan F1 aina, pihak perusahaan F1 aina memberikan bantuan berupa pinjaman benih yang akan dikembalikan pada saat panen raya.sehingga bagi petani yang memilki modal yang tidak terlalu banyak dapat terbantu dengan adanya kerja sama tersebut, karena pasa umumnya harga benih jagung manis relatif tinggi
Program Studi Agribisnis
51
Laporan Tugas Akhir
a.
Persiapan sebelum budidaya Kerja sama denga sama perusahaan F1 aina dimulai dari penanda tanganan
surat perjanjian kontrak kerjasama, dimana sebelum dilakukannya penanda tanganan surat perjanjian kontrak kerjasama ditentukan beberapa kesepakatan yang disepakati secara bersama. Surat perjanjian tersebut ditanda tangani diatas materai 6000 yang artinya surat perjanjian tersebut memiliki badan hukum yang jelas, hal ini dilakukan untuk melindungi hak bersama agar kerja sama berjalan dengan lancar. Adapun point-point yang disepakati bersama dalam perjanjian kontrak kerja sama yaitu: 1. Perusahaan F1 aina menetapkan
harga bibit sebesar Rp. 120.000.
Maksudnya disini yaitu apabila perusahaan F1 aina memberikan pinjaman berupa benih jagung bonanza, benih tersebut dibayar seharga Rp.120.000 2. Seluruh Hutang berupa bibit dan biaya lainnya yang bersangkutan dalam usaha penanaman Jagung Manis F1 aina harus dilunasi pada saat panen. 3. Pengusaha jagung manis tidak dibenarkan menjual hasil panen Jagung Manis kepada Pihak manapun selain dari perusahaan F1 aina. 4. Perusahaan F1 aina bertanggung Jawab penuh untuk membeli seluruh hasil panen Jagung Manis yang diusahakan oleh pengusaha jagung manis dengan Syarat Jagung tersebut harus memenuhi standart jual beli (Barang Berkualitas), dengan ketentuan harga sebagai berikut: Grade A
: Rp. 2.700,- / Kg
BS
: Rp. 1.000,-/ Kg
Dalam hal ini Grade A memliki kriteria berat ≥ 3 ons pertongkolnya dengan tongkol terisi biji secara penuh, sedangkan untuk BS sebaliknya.
Program Studi Agribisnis
52
Laporan Tugas Akhir
5. Perusahaan F1 aina tidak akan membeli Jagung Manis yang dicampur dengan bibit lain selain bibit yang telah direkomendasikan Oleh perusahaan F1 aina. Adapun bibit yang direkomendasikan yaitu Bonanza F1. 6. Waktu Panen ditentukan oleh perusahaan F1 aina, dan apabila pengusaha jagung manis berhalangan datang kelokasi
penanaman maka harus
dicarikan orang lain untuk panen dan melansir hasil panen kelokasi yang bisa dijangkau kendaraan roda empat, sekaligus saksi waktu menghitung dan penyortiran, apabila hal itu tidak bisa disanggupi oleh pengusaha, maka Perusahaan f1 aina berhak untuk mengambil jagung dengan pemberitahuan terlebih dahulu lewat HP atau langsung ke alamat pengusaha jagung manis.dalam hal ini tanggal tanam dan waktu panen ditentukan oleh perusahaan dikarenakan untuk menjaga persediaan bahan baku berupa jagung manis. b.
Budidaya jagung manis Kegiatan budidaya jagung manis dimulai dari pengolahan tanah,
penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Pengolahan tanah dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan cangkul dilakukan dengan cara membolak-balikkan tanah sedalam mata cangkul. Membolak – balikkan tanah bertujuan agar tanah menjadi gembur. Menurut Basri Hasan, Dasar- dasar agronomi, 2002 membalikkan lapisan tanah bagian bawah ke permukaan tanah agar terjadi pertukaran aerase udara, peresapan air dan memudahkan masuknya sinar matahari. Dari proses ini tanah akan berubah menjadi gembur. Tanah yang gembur akan memudahkan akar tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara.
Program Studi Agribisnis
53
Laporan Tugas Akhir
Selanjutnya untuk menambah unsur hara dilakukan pemupukan dasar yaitu dengan menggunakan pupuk kandang berupa kotoran sapi. Pemupukan awal dengan menggunakan kotoran sapi bertujuan untuk menambah kegemburan dan kesuburan tanah serta memperbaiki struktur tanah. Menurut Basri Hasan, Dasardasar Agronomi, 2002 penggunaan pupuk kandang dapat memperbaiki kesuburan fisik tanah melalui perubahan struktur danpermeabilitas tanah serta dapat meningkatkan kegiatan mikroorganisme tanah yang berarti meningkatkan kesuburan biologis. Kotoran sapi yang digunakan yaitu sebanyak 20 gerobak dimana dalam satu gerobak terdapat ± 30 kg, atau sebanyak 600 kg untuk luasan lahan 600 m². Menurut Tim Karya Tani, 2010. Dosis penggunaan pupuk kandang sebanyak 5- 10 ton perhektarnya. Pemberian pupuk dasar dilakukan dengan cara menebarkan kotoran sapi diatas lahan dengan menggunakan cangkul sampai merata dari awal hingga ujung lahan yang akan ditanami. Selanjutnya yaitu kegiatan penanaman benih, kegiatan penanaman benih dilakukan dengan cara membuat lubang tanam terlebih dahulu dengan menggunakan batang ubi yang telah diruncingkan dengan cara menancapkan batang ubi sedalam 5 cm dengan jarak tanam 100cmx45cm. Kemudian isikan benih Jagung Manis Bonanza F1 kedalam lubang tanam sebanyak 2 biji per lubang tanam. Kemudian tutup lubang tanam yang telah diisi benih jagung Manis Bonanza F1 dengan menggunakan tanah kemudian padatkan dengan dengan menggunakan tangan. Selanjutnya untuk membuat kondisi tanah agar berada dalam keadaan lembab dilakukan penyiraman benih yang baru ditanam dengan menggunkan Gembor.
Program Studi Agribisnis
54
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan lubang tanam usahakan tidak terlalu dalam dan juga tidak terlalu dangkal, jika terlalu dalam maka benih akan susah menerobos lapisan tanah hingga tumbuh diatas permukaan tanah, sedangkan jika terlalu dangkal maka akan mudah hama seperti ayam dan burung memakan benih jagung tersebut dan juga mudah terbawa keluar permukaan tanah oleh air pada saat hari hujan. Kedalaman lubang tanam yang dianjurkan yaitu sedalam 2,5 - 5cm (Tim Karya Tani Mandiri, Pedoman bertanam jagung, 2010). Penentuan jarak tanam tergantung dari lama panen dan jumlah benih per lubang tanam, jika waktu panen cepat yaitu antara 70-80 hari maka jarak tanam yang dipakai semakin rapat yaitu 25cmx75cm, selain itu juga tergantung dari jumlah benih yang ditanam per lubang tanam. Jarak tanam jagung yang umum digunakan yaitu 75cm x 25cm, 80cm x 25cm, 75cm x 40cm, dan 100cm x 45cm dengan jumlah benih yang ditanam yaitu 2 buah per lubang tanam (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Jumlah benih yang ditanam perlubang tanam yaitu 2 buah, sehingga jarak tanam yang dipakai yaitu 100 cmx 45cm sesuai dengan yang dianjurkan. Selanjutnya yaitu setelah benih berumur 7 HST, dilakukan pemupukan awal dengan menggunakan pupuk Kimia. Adapun pupuk kimia yang digunakan yaitu pupuk ZA, SP-36, dan KCL . Pemberian pupuk dilakukan dengan cara tugal yaitu dengan membuat lubang terlebih dahulu dengan menggunakan batang ubi sedalam 10 cm dengan jarak 7 cm dari lubang tanam. Selanjutnya pupuk SP-36 dan KCL dicampurkan. Kemudian masukkan (isikan) pupuk SP-36 dan KCL yang telah dicampurkan kedalam lubang sebelah kiri dari tanaman sebanyak 2-3 gr perlubang pupuk atau sekitar satu genggaman tangan untuk 3 tanaman. Selanjutnya
Program Studi Agribisnis
55
Laporan Tugas Akhir
Masukkan (isikan) pula pupuk ZA kedalam lubang pupuk sebelah kanan dari tanaman dengan menggunakan takar dengan dosis 2-3 gr per lubang pupuk atau setara dengan satu genggam pupuk untuk 3 lubang tanaman. Kemudian tutup lubang pupuk dengan mengguakan tanah tipis. Pemberian pupuk dengan cara tugal lebih baik dilakukan dibandingkan dengan cara larikan. Pemberian pupuk dengan cara membenamkan kedalam tanah memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding apabila pupuk diletakkan diatas tanah, karena sebagian besar pupuk yang diberikan dapat menguap dan tidak dapat diserap oleh tanaman (Tim karya tani mandiri, 2010). Pemupukan awal dilakukan setelah tanaman berumur 7 hari setelah tanam(HST). Menurut Anonim 2014, Dosis pemupupukan yang digunakan pada budidaya Jagung Manis Hibrida Varietas Bonanza F1adalah N 180kg/ha (ZA 400kg/ha), P = 36kg/ha (sp-36 100kg/ha) dan K sebayak 116Kg/ha (KCL 200kg/Ha) dibagi tiga kali aplikasi, 7 HST : 200kg ZA, 100kg SP-36, 100kg KCL. 30 HST : 100kg ZA, 50kg KCL. 45 HST : 100kg ZA, 50kg KCL. Sedangkan untuk luasan lahan 600 m², dosis pupuk yang digunakan adalah sebanyak ZA = (600/10.000) x200kg ZA = 12 kg, SP-36 sebanyak = (600/10.000) x100kg SP-36 = 6 kg, dan KCL sebanyak =(600/10.000) x 100kg KCL = 6 kg. Setelah tanaman berumur 30 HST, dilakukan pemupukan kedua. caranya sama dengan pemupukan pertama, dan pupuk yang digunakan yaitu ZA dan KCL dengan dosis ZA=(600/10.000) x100kg ZA = 6 kg, dan KCL sebanyak =(600/10.000) x 50kg KCL = 3 kg. Kemudian setelah tanaman berumur 45 HST,
Program Studi Agribisnis
56
Laporan Tugas Akhir
dilakukan pemupukan ketiga. Caranya sama dengan pemupukan pertama dan kedua. Pupuk yang digunakan yaitu ZA dan KCL dengan dosis ZA =(600/10.000) x100kg ZA = 6 kg, dan KCL sebanyak =(600/10.000) x 50kg KCL = 3 kg. Selanjutnya kegiatan budidaya yang dilakukan yaitu penyulaman dan penjarangan. Kegiatan penyulaman dan penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 7 HST. Menurut Tim karya tani mandiri, 2010 penyulaman dilakukan pada tanaman berumur 1-2 minggu setelah penanaman sedangkan penjarangan dilakukan pada tanaman berumur 1- 3 minggu setelah penanaman. Sedangkan Menurut Rukmana, 2006 penyulaman yang terlambat (lebih dari 15 hari setelah penanaman) mengakibatkan pertumbuhan tanaman jagung tidak merata dan menyulitkan kegiatan pemeliharaan tanaman berikutnya. Tujuan dilakukannya penyulaman adalah mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau tumbuh secara abnormal. Menurut Tim karya tani mandiri, 2010 tujuan dilakukannya penyulaman agar jumlah tanaman persatuan luas tetap optimumsehingga target produksi dapat tercapai. Penyiraman tanaman dilakukan bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah sehingga tanaman yang baru dilakukan penyulaman dan penjarangan tidak layu dan dapat tumbuh dengan normal kembali.adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: Penyulaman dilakukan dengan cara menanam kembali tanaman yang tidak tumbuh. Sedangkan penjarangan dilakukan dengan cara memindahkan tanaman yang telah tumbuh karena terlalu rapat.
Buat lubang tanam dengan menggunakan batang ubi yang telah diruncingkan ujungnya pada tanaman yang tidak tumbuh.
Program Studi Agribisnis
57
Laporan Tugas Akhir
Lakukan penanaman ulang pada tanaman yang tidak tumbuh dengan cara memasukkan benih jagung manis hibrida Varietas bonanza F1 kedalam lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang tanam.
Lakukan secara merata pada tanaman yang tidak tumbuh.
Untuk penjarangan, perhatikan tanaman yang tumbuh tidak beraturan.
Pisahkan tanaman yang tumbuh tidak beraturan dengan cara menggali tanah dengan menggunakan coret, kemudian cabut bersamaan dengan tanah dengan menggunakan tangan.
Usahakan menggali dan mencabut tanaman tidak merusak akar tanaman, kemudian gali tanah dengan menggunakan coret untuk membuat lubang tanam baru.
kemudian pindahkan tanaman yang telah dicabut kedalam lubang tanam baru sesuai dengan jarak tanam. Padatkan tanah dengan menggunakan tangan.
Lakukan secara merata.
Lakukan penyiraman dengan menggunakan gembor pada tanaman yang dilakukan penyulaman dan penjarangan.
Kegiatan selanjutnya yaitu penyiangan dan pembumbunan. Penyiangan dan pembumbunan bertujuan untuk membersihkan gulma dari
tanaman agar
pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Menurut Rukmana, 1997 rumput liar (gulma) yang tumbuh diareal tanaman jagung merupakan pesaing dalam hal kebutuhan sinar matahari, air, unsur hara(pupuk), dan lain-lain. Disamping itu rumput liar merupakan tempat bersarangnya hama dan penyakit.
Program Studi Agribisnis
58
Laporan Tugas Akhir
Tujuan dilakukannya pembumbunan yaitu untuk memperkuat berdirinya tanaman. Menurut Rukmana 2006, tujuan pembumbunan adalah untuk memperkokoh batang tanaman jagung agar tidak mudah rebah dan merangsang pembentukan
atau
pertumbuhan
akar
secara
leluasa.
Penyiangan
dan
pembumbunan dilakukan secara bersamaan karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sejalan dan saling berkaitan. Kegiatan penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur seminggu sekali, sedangkan kegiatan pembumbunan dilakuka sekali saja yaitu pada saat tanaman berumur 30 HST. Kegiatan penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan cara:
Bersihkan rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar tanaman dengan menggunakan kored atau dicabut langsung dengan menggunakan tangan, usahakan tidak melukai akar tanaman.
Untuk gulma yang berada disekitar pagar bersihkan dengan menggunakan Cangkul dan parang atau dicabut langsung dengan menggunakan tangan.
Kemudian bumbun tanaman dengan cara menaikkan tanah yang berada disekitar tanaman dengan menggunakan cangkul sampai tanaman berdiri tegak sehingga membentuk guludan kecil.
Lakukan secara merata pada seluruh tanaman. Kegiatan selanjutnya yaitu pengendalian hama dan penyakit dengan
menggunakan Insektisida “Regent”. Insektisida tersebut berbentuk cairan bewarna putih kental dengan aroma yang menyengat. Adapun cara penggunaannya dilapangan yaitu:
Gunakan Masker agar insektisida yang disemprotkan tidak terhirup.
Program Studi Agribisnis
59
Laporan Tugas Akhir
Buka tutup Sprayer dan masukan air sampai terisi sepertiga bagian dari tabung Sprayer, kemudian masukkan insektisida “Regent” sebanyak 1 ml atau setengah tutup botol insektisida kedalam tabung Sprayer yang telah terisi air, kemudian masukkan kembali air kedalam Sprayer hingga tabung terisi penuh.
Sandang Sprayer dibahu secara perlahan agar tidak tumpah ke pakaian, kemudian gerakkan tuas Sprayer secara vertikal kearah atas dan bawah, kemudian tekan tombol pengunci agar pesitida keluar secara merata.
Penyemprotan insektisida dilakukan searah dengan arah angin agar insektisida tidak terhirup oleh hidung.
Semprotkan insektisida secara merata dari awal hingga akhir tanaman.
Penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena pada sore hari hama mulai menempel pada tanaman jagung.
Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun untuk menghindari terjadinya keracunan.
Kegiatan selanjutnya dilapangan yaitu pemanenan, kegiatan pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 75-78 HST. Seminggu sebelum kegiatan pemanenan dilakukan pihak perusahaan harus sudah menentukan kapan waktu yang cocok untuk dilakukannya pemanenan agar pihak perusahaan dapat menjaga ketersediaan bahan baku. Pemanenan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara memetik tongkol dengan tangan hingga terlepas dari batangnya. Kemudian Pisahkan tongkol jagung antara yang kualitas Super dengan yang kualitas BS dengan kriteria kualitas Super berat ≥ 3 Ons per tongkolnya, dan tongkol jagung terisi penuh dengan biji jagung.sedangkan kriteria kualitas BS kebalikan dari kualitas Super. Kumpulkan tongkol jagung yang telah dipisahkan
Program Studi Agribisnis
60
Laporan Tugas Akhir
kedalam karung sampai terisi penuh kemudian ikat dengan menggunakan tali rafia.Timbang tongkol jagung yang telah dikemas dengan menggunakan karung yang diikat dengan tali rafia dengan menggunakan timbangan 100 kg. Catat berat tongkol jagung per karungnya dengan menggunakan Spidol kemudian tulis jumlah beratnya langsung dikarung. c.
Finansial Setelah jagung ditimbang dan dicatat hasilnya, pihak perusahaan membayar
langsung seluruh hasil penjualan jagung tersebut. Adapun hasil dari seluruh penjualan jagung sebagai berikut:
Penerimaan Adapun jumlah penerimaan dari usaha budidaya jagung manis dengan
luasan lahan 600 M² dapat dilihat dari tabel 5. Tabel 5. Jumlah penerimaan dari usaha budidaya jagung manis dengan luasan 600 M². Jenis No Hasil(Kg) Harga ( Rp) Jumlah produksi 1 Super 624 2.700 1.684.800 2 BS 56 1.000 56.000 Total penerimaan 1.740.800
Biaya Saprodi Adapun biaya Saprodi pada usaha Budidaya jagung manis untuk luasan
lahan 600 M² dapat dilihat pada tabel 6.
Program Studi Agribisnis
61
Laporan Tugas Akhir
Tabel 6. Biaya Saprodi yang dikeluarkan pada usaha Budidaya Jagung Manis pada luasan lahan 600 M². No Saprodi Satuan Jumlah Harga Total 1 Pupuk : ZA kg 24 3.000 72.000 Sp-36 kg 6 3.000 18.000 KCL kg 12 6.000 72.000 Kandang Gerobak 20 6.000 120.000 2 Benih Bungkus 2 115.000 230.000 3 Insektisida " Regent" Botol 100 ml 1 50.000 50.000 Total biaya Saprodi 562.000
Biaya Tenaga Kerja. Adapun Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam Budi daya jagung
manis untuk luasan lahan 600 M² dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada usaha budidaya jagung manis untuk luasan lahan 600 M². No Kegiatan Waktu Jumlah Upah / Total (Jam) HKO HKO ( Rp) 1 Pembukaan lahan 1 0,142 75.000 10.714,29 2 Pengolahan lahan 8 1,142 75.000 85.714,29 3 Pemupukan dasar 0,5 0,071 75.000 5.357,14 4 Perbaikan pagar 1 0,142 75.000 10.714,29 5 Penanaman 5 0,714 75.000 53.571,43 6 Pemupukan pertama 5 0,714 75.000 53.571,43 Penyulaman dan 7 penjarangan 1,5 0,214 75.000 16.071,43 penyiangan dan 8 Pembumbunan 5 0,714 75.000 53.571,43 9 Penyiangan kedua 5 0,714 75.000 53.571,43 10 Pemupukan kedua 3 0,428 75.000 32.142,86 Penyemprotan 11 Insektisida 0,5 0,071 75.000 5.357,143 12 Pemupukan ketiga 3 0,428 75.000 32.142,86 13 Panen 2 0,285 75.000 21.428,57 Jumlah biaya tenaga kerja 433.928,6 Biaya lain-lain Adapun biaya lain- lain yang dikeluarkan dalam usaha Budidaya jagung manis untuk luasan lahan 600 M² dapat dilihat pada tabel 8.
Program Studi Agribisnis
62
Laporan Tugas Akhir
Tabel 8. biaya lain- lain yang dikeluarkan dalam usaha Budidaya jagung manis No. Biaya Jumlah 1. Sewa 100.000 Total 100.000 Rekapitulasi biaya Adapun Rekapitulasi seluruh biaya yang dikeluarkan dalam usaha budidaya jagung manis dengan luasan lahan 600 M² dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Rekapitulsi seluruh biaya yang dikeluarkan pada usaha budidaya jagung manis dengan luasan lahan 600 M². No Jenis Biaya Jumlah 1 Saprodi 56.2000 2 Tenaga kerja 433.928,57 3. Lain-lain 100.000 Total seluruh biaya 1.095.928,57
Laporan laba rugi Adapun laporan laba rugi dari usaha budidaya jagung manis dengan luasan
lahan 600 M² dapat dilihat dari tabel 8. Tabel 8. Laporan laba rugi usaha budidaya jagung manis dengan luasan lahan 600 M². No Keterangan Jumlah Total 1. Pendapatan Super 1.684.800 BS 56.000 Total pendapatan 17.40.800 2. Biaya Saprodi 562.000 Tenaga kerja 434.000 Lain-lain 100.000 Total biaya 1.096.000 3. Laba 644.800 4. R/C ratio 1,588
Program Studi Agribisnis
63
Laporan Tugas Akhir
BAB. V KESIMPULAN Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dilapangan serta penyusunan laporan tugas akhir yang telah tersaji dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kemitraan dapat dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran komoditi pertanian khususnya jagung manis yang dapat meningkatkan keuntungan. 2. Dengan menggunakan sistem kemitraan pada proses pemasarannya dapat meningkatkan harga jual jagung manis sebesar Rp.200/kg nya. Jika dibandingkan dengan dipasarkan langsung kepada pedagang pengumpul harga pasar jagung yang berlaku pada saat itu seharga Rp.2.500/kg nya, sedangkan jika dipasarkan melalui sistem kemitraan dijual seharga Rp.2.700/kgnya.
Program Studi Agribisnis
64
Laporan Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Menanam Jagung Manis Hibrida Vrietas Bonanza F1. http://budi dayahebat.blogspot.com/2014/03/menanam-jagung-manis-hibrida-vrietas. html. ( Diakses sabtu 21 maret 2015). Anonim, 2014. http://www.ciputraentrepreneurship. com/pemikiran ciputra/kemitraan -sangat-penting-bagi-entrepreneur. (Diakses 16 April 2015). Anonim. 2013. Biologi jagung Manis. http://eprints.ung.ac.id/510/6/2013-254211-613409045-bab2-10012014070816.pdf. (Diakses 18 april 2015). Anonim. 2012. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122823-S-5461-Gambaran%20 kemitraan-Tinjauan%20literatur.pdf.( diakses 18 April 2015). Anonim. 2010. Karakteristik Produk pertanian. http://agribisnis.blogspot.com/ 2010/06karakteristik-produk-pertanian.html. 2010. ( Diakses 16 April 2015). Anonim, 2010. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/view /1874/2010 umm_scientific_journal.pdf ( Diakses 16 April 2015).
File
Rukmana. 2006. Usaha tani jagung. Jakarta. Kanisius rev.II. Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman bertanam jagung. Bandung. CV. NUANSA AULIA
Program Studi Agribisnis
65