BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, sekolah memiliki kesempatan menyiapkan guru agar dapat meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan bidang garapan masing-masing. Peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi guru ditujukan dalam upaya peningkatan layanan pendidikan di sekolah. Peningkatan layanan pendidikan di sekolah dapat dicapai hanya dengan upaya sungguh-sungguh dari semua pemangku kepentingan (stakeholder), berjalan bersama antara penyedia layanan (sekolah) dengan pelanggan sehingga perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru, baik melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting sebab umpan balik (feedback) dari kegiatan tersebut akan berpengaruh langsung pada peningkatan mutu layanan sekolah yang berujung pada kepuasan pelanggan. Diperlukan komitmen dan kerjasama dalam menghadapi kompleksnya permasalahan menyangkut perbaikan mutu layanan yang harus dilakukan secara
1
berkelanjutan, serta menuntut perubahan dari penyelenggara pendidikan (sekolah) terutama untuk mengantisipasi tuntutan siswa baik sebagai input, process, output maupun outcome. Sekolah merupakan organisasi yang kompleks baik bersifat akademik maupun non akademik. Sekolah tidak akan menjadi lebih baik dengan sendirinya melainkan
harus
dengan
upaya
peningkatan
mutu
pendidikan
secara
berkelanjutan. Proses peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan memerlukan peran aktif guru baik secara individual ataupun kolaborative. Sejalan dengan pendapat Sallis (2011:12) bahwa “untuk keberhasilan penerapan mutu terpadu diperlukan komitmen dan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat”. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan lebih dijabarkan dalam Permendiknas No. 19 tahun 2007 mengamanatkan ”setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional”. Langkah-langkah yang ditempuh banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta dengan menerapakan sistem manajemen mutu, salah satunya adalah Sistem Manajemen Mutu (SMM) berbasis ISO 9001:2008 sebagai kontrol dalam peningkatan mutu organisasi. ISO 9001 adalah standar internasional milik seri ISO 9000 yang mendefinisikan satu set persyaratan minimum untuk menerapkan SMM (Goetsch dan Davis, 2002). Sertifikat ISO 9001:2008 adalah bukti keberhasilan penerapan SMM di sebuah organisasi. Diperlukan perencanaan yang matang serta kerjasama
2
pemangku kepentingan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan SMM berbasis ISO, sehingga ketika audit dilakukan semua data rekaman sebagai bukti implementasi dari SMM berbasis ISO 9001:2008, bisa ditunjukkan (Kesit, 2009). Penerapan sistem manajemen mutu memerlukan berbagai macam strategi baik internal maupun eksternal. Strategi internal adalah menumbuhkan sikap dan budaya yang menghargai mutu. Mutu adalah proses-proses di dalam sekolah yang mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Melalui pengembangan budaya mutu secara bertahap sekolah akan tetap bertahan dan bermakna bagi para pelanggannya. Proses dan produk sekolah akan mengacu pemenuhan persyaratan yang diharapkan oleh pelanggan. Strategi eksternal adalah adanya pengakuan pelanggan tentang mutu produk dan jasa yang dihasilkan oleh sekolah dan memberikan kepuasan sesuai atau lebih dari harapan pelanggan. Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008 berfungsi sebagai sarana untuk memenuhi persyaratan pelanggan dengan mengatur pelaksanaan rencana kerja secara koordinatif dan instruktif melalui pedoman operasi standard. Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008 bersifat universal, sehingga dapat diadopsi untuk perusahaan dengan jenis usaha apapun, termasuk sekolah. Dalam upaya peningkatkan mutu sekolah untuk memenuhi harapan pelanggan, SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya pada tanggal 14 Oktober 2011 melakukan komitmen bersama, mengimplementasikan SMM berbasis ISO 9001:2008 ke dalam proses manajemen sekolah. Upaya sungguh-sungguh yang dilakukan SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu tersebut telah menunjukkan hasil yang baik, hal ini ditandai
3
dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008 dari PT.TUV Reinland
pada
tanggal 9 Januri 2012. Pendistribusian tugas dan tanggung jawab dalam upaya peningkatan mutu layanan agar pencapaian dapat terukur secara baik, telah ditetapkan dalam pedoman mutu SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya seperti pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Distribusi Tugas dan Tanggung Jawab No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Unit Kerja SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya Manajemen Mutu Tata Usaha Kesiswaan Humas Sarana dan Prasarana Kurikulum
Pimpinan Unit Kerja Kepala Sekolah Wakil Manajemen Mutu Kepala Tata Usaha Wakasek Bidang Kesiswaan Wakasek Bidang Humas dan DUDI Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana Wakasek Bidang Kurikulum Ketua Kompetensi Keahlian Kompetensi Keahlian Akuntansi Akuntansi Ketua Kompetensi Keahlian Kompetensi Keahlian Multimedia Multimedia Kompetensi Keahlian Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran Ketua Kompetensi Keahlian Kompetensi Keahlian Pemasaran Pemasaran Kompetensi Keahlian Akomodasi Ketua Kompetensi Keahlian Perhotelan Akomodasi Perhotelan Bursa Kerja Khusus Koordinator Bursa Kerja Khusus Sumber: Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya, 2013 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa setiap unit kerja dipimpin oleh masing-
masing pimpinan, tujuan utamanya adalah agar implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Tujuan utama implementasi SMM berbasis ISO di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya bukan semata-mata untuk memperoleh sertifikat, melainkan untuk
4
menjaga dan memelihara mutu pendidikan dengan cara mengadakan perbaikan terus menerus sesuai dengan tuntutan dan harapan pelanggan. Implementasai SMM berbasis ISO 9001:2008 mensyaratkan SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya menjalankan sistem manajemen sekolah sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang terdokumentasi dengan jelas dan terukur dalam kebijakan mutu. Konsistensi dalam menjalankan kebijakan yang terdokumentasi dalam sistem yang teratur diharapkan dapat membangun budaya mutu sebagai proses yang baik di sekolah, sehingga dapat berdampak positif bagi kinerja sekolah. Budaya mutu sekolah yang semakin baik merupakan tanda adanya proses continues improvment yang dilakukan. Menurut Nasution (2005), salah satu tujuan utama dari ISO 9001 adalah agar sekolah dapat mencapai dan mempertahankan kualitas secara berkesinambungan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Simpulan penelitian yang dilakukan Singh dan Sareen (2006) mengenai dampak pelaksanaan ISO 9001:2000 bahwa, diperlukan penelitian lebih lanjut, untuk menilai konsekuensi dari implementasi ISO 9000 di lembaga pendidikan, termasuk identifikasi faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Berdasarkan pada simpulan penelitian Singh dan Sareen tersebut, serta belum adanya penelitian tentang implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Tasikmalaya, maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya melalui studi kasus. Secara khusus fokus pada pemahaman Pimpinan Unit Kerja (PUK) dalam implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008.
5
1.2
Rumusan Masalah Sebagai konsekuensi logis implementasi SMM Berbasisis ISO 9001:2008,
secara berkala dilakukan audit baik internal maupun eksternal. Audit ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesesuaian anatara perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan. Hasil audit eksternal pada tanggal 28 Mei 2013 menunjukkan implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya belum berjalan secara optimal. Misalnya pada Unit Kerja Kurikulum belum menunjukkan tindakan korektif terhadap ketidaktercapaian target sasaran mutu nilai rata-rata UN matematika ≥ 7,55 realitanya 4,67, selanjutnya tidak ada bukti dilakukannya analisis data terhadap penurunan rata-rata nilai ujian nasional yang signifikan. Tahun pelajaran 2011/20012 nilai rata-rata UN matematika sebesar 9,26 turun menjadi 4,67 pada tahun 2012/2013. Demikian pula pada unit kerjaunit kerja yang lain menunjukkan hasil temuan yang hampir sama, yakni tidak adanya bukti tindakan-tindakan korektif. Kurang meratanya pemahaman SMM berbasis ISO 9001:2008 oleh PUK menjadi salah satu sebab belum optimalnya implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya. Gap pemahaman SMM berbasis ISO 9001:2008 telah menyebabkan Pimpinan Unit Kerja (PUK) belum dapat menunjukkan kinerja yang optimal dalam melaksanakan tugas sebagaimana tertuang dalam sasaran mutu. PUK dituntut memiliki pemahaman lebih tentang SMM berbasis ISO 9001:2008 yang sedang diimplementasikan, agar dapat mengarahkan jalannya unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
6
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk meneliti Gap Pemahaman Pimpinan Unit Kerja (PUK) dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya 1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian pada
tesis ini adalah sebagai berikut: 1.3.1 Bagaimana klasifikasi PUK dalam pemahaman Implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008? 1.3.2 Bagaimana upaya sekolah untuk meningkatkan pemahaman implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 bagi PUK yang masih kurang paham? 1.3.3 Bagaimana proses sosialisasi implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 dari PUK yang sudah paham kepada PUK kurang paham? 1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1.4.1 Mengklasifikasi pemahaman PUK dalam implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008. 1.4.2 Mengidentifikasi upaya-upaya
yang telah dilakukan sekolah untuk
meningkatkan pemahaman PUK dalam implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008.
7
1.4.3 Menganalisis upaya sosialisasi yang dilakukan oleh PUK
yang sudah
paham mengenai implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008 kepada PUK kurang paham. 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat berguna:
1.5.1 Bagi akademisi Penelitian ini sangat berguna untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan tentang sistem manajemen mutu terpadu dalam pendidikan, pengetahuan dan wawasan akreditasi lembaga pendidikan, serta penerapan sistem penjaminan mutu yang secara terus menerus dikembangkan dan diperbaiki untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Selain itu, penelitian ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. 1.5.2 Bagi praktisi Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam penyelenggaraan sekolah, dalam hal ini untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan program Sistem Manajemen Mutu (SMM) berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya. 1.6
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian
ini
difokuskan
pada
pemahaman
PUK
dalam
mengimplementasikan SMM berbasis ISO 9001:2008, khususnya dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang tertuang
8
dalam sasaran mutu, sehingga implementasinya di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya benar-benar dapat meningkatkan mutu layanan, sesuai harapan pelanggan. 1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis terbagi dalam lima bagian :
BAB I
PENDAHULUAN Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Terdiri dari Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori yang mendukung pada penelitian, yang berkaitan dengan mutu, manajemen mutu terpadu, SMM ISO 9001:2008, pemahaman implementasi SMM berbasis ISO 9001:2008
BAB III
METODE PENELITIAN Meliputi Desain Penelitian, Objek Penelitian, Pengumpulan Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berupa Fakta temuan penelitian dan Interpretasi penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Berisi Simpulan, Keterbatasan, Implikasi dan saran-saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
9