BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) tenunan sebagai harta milik keluarga yang bernilai tinggi karena kerajinan tangan ini sulit dibuat oleh karena dalam proses pembuatannya penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi penenun sehingga dari segi ekonomi memiliki harga yang cukup mahal. Tenunan sangat bernilai dipandang dari nilai simbolis yang terkandung didalamnya, termasuk arti dari ragam hias yang ada karena ragam hias tertentu yang terdapat pada tenunan memiliki nilai spiritual dan mistik menurut adat. Kain tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di NTT merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya. Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak dan lain-lain. Sedangkan Timor Tengah Selatan (TTS) banyak menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai pemanisnya saja.
Pada mulanya tenunan dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai busana penutup dan pelindung tubuh, kemudian berkembang untuk kebutuhan adat pesta, upacara, tarian, perkawinan, kematian dan lain-lain hingga sekarang merupakan bahan busana resmi dan modern yang didesain sesuai perkembangan mode, juga untuk memenuhi permintaan/ kebutuhan konsumen. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT adalah lembaga pemerintahan yang bergerak dalam bidang pengenalan dan promosi berbagai macam jenis kebudayaan yang dimiliki daerah tersebut. Namun dalam upaya pengenalan dan penjualan berbagai jenis keterampilan budaya NTT dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT mengalami kendala yang sangat berarti yaitu kurangnya minat, pengetahuan dan pengenalan masyarakat akan budaya NTT. Hal ini disebabkan karena cara penyampaian informasi dan media penyampaian informasi yang belum begitu luas di masyarakat. Hal ini dinilai kurang efektif dalam menyampaikan berbagai macam kebudayaan yang ada di NTT. NTT merupakan salah satu Provinsi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. NTT memiliki 21 kabupaten dan memiliki jumlah kain tenun sebanyak 650 kain tenun yang ada di NTT. Maka ada beragam sektor mulai dari peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur untuk meningkatkan sumber daya manusia telah diupayakan oleh pemerintah tersebut. Salah satu peningkatan pendapatan suatu daerah berasal dari panghasilan penduduk dari daerah tersebut, untuk lebih meningkatkan penghasilan penduduk maka tidak cukup dengan cara penjualan di tempat, yang masih bersifat manual seperti pembeli dan penjual harus bertemu langsung agar transaksi bisa berlangsung, sistem pemasaran
juga masih bersifat manual seperti apabila pembeli harus datang ke butik atau ke kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT . Dengan cara penjualan online atau disebut dengan e-commerce. E-commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dan sistem pemasarannya dengan lebih mudah bagi pembeli untuk melihat langsung jenis-jenis kain tenun yang akan dibeli oleh konsumen. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat membantu dalam proses pemasaran dan transaksi penjualan kain tenun yang terkomputerisasi oleh karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membutukan suatu aplikasi “SISTEM INFORMASI PROMOSI DAN PENJUALAN KAIN TENUN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)” yang diharapkan dapat membantu pemasaran dan penjualan kain tenun daerah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat suatu sistem informasi untuk membantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam melakukan promosi dan penjualan kain tenun daerah sehingga dapat memperkenalkan jenis-jenis kain tenun daerah di NTT ? 2. Bagaimana menyediakan suatu layanan transaksi penjualan kain tenun daerah di NTT ?
1.3
Batasan Masalah Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Sistem informasi yang dibuat hanya membahas mengenai kain tenun daerah NTT.
2.
Sistem Informasi penjualan kain tenun hanya membuat masing- masing satu kabupaten memiliki empat jenis motif kain tenun saja seperti motif yang paling banyak digunakan dan sudah dikenal oleh masyarakat di NTT.
3. Pembayaran dilakukan secara offline, dimana pembeli melakukan transfer uang secara manual ke rekening yang telah ditentukan.
1.4
Tujuan Dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Skripsi ini adalah : a. Tujuan Penelitian. 1. Merekayasa suatu sistem informasi Promosi dan penjualan kain tenun daerah NTT. b. Manfaat Penelitian. 1. Sistem ini dapat membantu masyarakat umum dalam memperoleh informasi mengenai promosi dan penjualan kain tenun daerah yang ada di NTT. 2. Untuk memperluas pangsa pasar (market share) dan kain tenun daerah NTT.
1.5
Metode Penelitian Menurut Pressman (2005), Linear Sequential Model adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang melakukan pendekatan secara sistimatis dan urutan mulai dari level kebutuhan sistem ke tahap analis, desain, coding, dan pengujian atau testing. Adapun tahapan-tahapan yang penting dalam model ini adalah :
1.5.1 Analisis/Analysis
Pada tahap analisis, dilakukan analisis dan
pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara, yaitu : a. Studi Lapangan (Observasi) Langsung melakukan pengamatan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT. b. Wawancara Melakukan tanya jawab langsung dengan pegawai di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT khususnya bagian Promosi dan penjualan. c. Studi pustaka Dalam studi pustaka ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data, mengenai sistem informasi, data kain tenun, analisis dan perancangan sistem melalui bukubuku, literatur-literatur dan jurnal. 1.5.2 Design Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya seperti perancangan sistem. Dalam tahapan ini merancang kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sebelum coding dimulai seperti bagan alir (Flowchart), Data Flow Diagram (DFD) dan ERDiagaram (ERD). 1.5.3 Code/ Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke
dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Personal Home Page Tools (PHP) dan menggunakan DataBase MySQL Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. 1.5.4 Pengujian/Testing Tahap ini merupakan suatu tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan-kekurangan yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi. Adapun pengujian yang digunakan yakni black box adalah pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pada pengujian ini akan dilakukan pada sistem yang telah dibangun untuk melihat apakah sistem sudah berjalan dengan baik sesuai dengan desain yang telah dibuat yang meliputi: fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database external, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi. Hasil akhir yang diharapkan adalah dapat dipergunakannya aplikasi ini dengan baik dan tanpa permasalahan.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan tugas akhir ini merupakan gambaran umum tentang seluruh isi laporan yang terdiri atas 6 (enam) bab, sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penjelasan tentang penelitiaan terdahulu, struktur organisasi, visi misi dan juga teori-teori yang menjadi dasar pemikiran dalam penulisan tugas akhir ini seperti: pengertian promosi, konsep dasar sistek,konsep dasar system informasi, konsep basis sata, konsep Data Flow Diagram (DFD), macromedia dreamweaver, bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCAGAN SISTEM Bab ini berisi tentang analisis sistem flowchart sistem, Diagram Data (DAD, ERD, Relasi dan Perancangan Interface).
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi tentang implementasi sistem yang dibangun, implementasi basis data serta implementasi program.
BAB V
ANALISIS HASIL Bab ini berisi tentang mengimplementasikan sistem akan diadakan pengujian untuk mengevaluasi perangkat lunak yang dibangun.
BAB VI
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang bekaitan dengan topik permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini.