BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang paling potensial bagi kelangsungan pembangunan Negara Indonesia karena penerimaan pajak meningkat seiring dengan meningkatnya perekonomian dan taraf hidup suatu bangsa. Peranan pajak semakin besar dan penting dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian membiayai pelaksanaan pembangunan nasional. Indonesia masuk kedalam kategori negara berkembang yang memiliki banyak potensi ekonomi, sehingga banyak terdapat industri-industri dari berbagai sektor yang terdapat di Indonesia. Perkembangan dunia yang semakin melaju sangat pesat dari waktu ke waktu mengakibatkan tumbuhnya kesempatan berkarir berbagai
bidang.
Menurut
Gibson
dalam
jumrahliah
(2012)
mengemukakan bahwa karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan
seseorang
dan
rangkaian
aktivitas
kerja
yang
terus
berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Profesi profesi dalam bidang Akuntansi dapat dibagi menjadi dua bidang besar yaitu sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Profesi yang termasuk dalam kategori non akuntan publik terbagi dalam berbagai bagian yaitu akuntan pemerintah, akuntan intern perusahaan dan akuntan pendidik. Salah satu hal yang tidak bisa lepas dari lembaga pemerintahan dan swasta adalah pajak. Menurut Rochmat Soemitro (2016) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara yang berdasarkan Undang Undang
yang
dapat
dipaksakan
dengan
tiada
mendapat
jasa
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Darussalam, Pengamat Perpajakan (2014) mengatakan jumlah pegawai pajak dan wajib pajak yang ada masih kurang seimbang, jika membandingkan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 255.461.700 jiwa dengan jumlah pegawai pajak yang hanya 31.500 pegawai “perbandingannya 1:7.700”. Rasio terlalu besar dibandingkan dengan ketersediaan jumlah pegawai pajak di negara lain. Dan DJP membutuhkan empat kali lipat dari jumlah pegawai yang ada sekarang atau hampir 120.000 orang pegawai. Direktorat Jenderal Pajak (2016) targetkan penerimaan pajak 2016 meningkat dua kali lipat menjadi Rp. 1.822,5 triliun dan jumlah pegawai pajak harus mencapai 61.333 pegawai pada tahun 2016 ini, dibanding jumlah sebelumnya hanya 31.500 pegawai. Hal tersebut mengakibatkan diperlukannya penambahan tenaga kerja di kantor pajak Indonesia. Peluang kepada peminat berkarir di bidang perpajakan pun masih terbuka lebar. 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Akuntansi yang diterapkan sesuai dengan peraturan perpajakan disebut akuntansi pajak. Akuntansi pajak (tax accounting) digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan perpajakan. Akuntansi pajak sangat penting sebagai media pemahaman perpajakan yang baik agar terhindar dari kesalahan pencatatan. Dengan adanya hubungan antara akuntansi dengan pajak, mahasiswa akuntansi pun bisa berkarir di bidang perpajakan. Profesi konsultan pajak terbilang menjanjikan bagi para mahasiswa maupun sarjana akuntansi, di mana profesi tersebut dibutuhkan baik untuk badan atau lembaga pemerintahan maupun swasta. Meskipun begitu, minat para lulusan perguruan tinggi untuk menjadi konsultan pajak ternyata masih sangatlah rendah. Profesi Konsultan Pajak semakin diperlukan di dunia bisnis sejak dikeluarkannya PMK No PER-13/PJ/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan Konsultan Pajak. Peran konsultan pajak sangat diperlukan untuk membantu memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban wajib pajak dan pemahaman tentang kepatuhan wajib pajak, sehingga sangat berpengaruh dalam peningkatan kesadaran membayar pajak. JM Harianto dalam Harry Susilo (2008) menyebutkan penyebab dari rendahnya minat konsultan pajak adalah alasan ekonomi dan ketertarikan. Para sarjana akuntansi yang ingin menjadi seorang Akuntansi Publik, maka mereka harus melanjutkan studi ke Pendidikan Profesi Akuntan 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
terlebih dahulu, sedangkan yang ingin berprofesi di bidang perpajakan, terutama sebagai konsultan pajak, harus mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) terlebih dahulu. USKP terbagi menjadi tiga mengacu pada sertifikat A, B, dan C. Calon peserta USKP tentunya harus mengetahui tentang pajak. Hal tersebut menjadikan alasan beberapa perguruan tinggi atau lembaga tertentu di Indonesia mengadakan Brevet Pajak. Brevet Pajak didesain sebagai sarana pembelajaran yang tepat, tidak hanya bagi calon konsultan pajak, namun juga bagi praktisi akuntansi, auditor, konsultan, para akademisi (pelajar, mahasiswa, dosen) dan para pengusaha atau investor. Brevet Pajak masih asing bagi mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. Hal ini dikarenakan kurang terselenggaranya program tersebut di Universitas Mercu Buana sehingga informasi
mengenai
Brevet
Pajak
kurang
dilirik.
Hal
tersebut
menimbulkan perbedaan pengetahuan dan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai Brevet Pajak. Bukan hanya itu, pengetahuan dan persepsi tentang pajak sendiri pun berbeda bagi mahasiswa akuntansi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini menjadi dasar penulis untuk mencari tahu bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Pajak dan Brevet Pajak kemudian dihubungkan dengan pengaruhnya terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan. Dengan meneliti persepsi tentang Brevet Pajak bagi mahasiswa akuntansi 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
di Fakultas Ekonomi Universita Mercu Buana, akan membantu berbagai pihak dalam sosialisasi tentang arti pentingnya Brevet Pajak terutama dalam menghasilkan akuntan profesional di Bidang Perpajakan. Dengan begitu, para akuntan profesional tersebut bisa menghadapi persaingan global. Berdasarkan penelitian di atas maka penulis mengambil Judul “PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PAJAK DAN BREVET PAJAK TERHADAP MINAT BERPROFESI DI BIDANG PERPAJAKAN” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis merumuskan Masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan ? 2. Bagaimana pengaruh persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Brevet Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan ? 3. Bagaimana pengaruh persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Pajak dan Brevet Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan ?
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui: 1. Mengetahui pengaruh persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan. 2. Mengetahui pengaruh persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Brevet Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan. 3. Mengetahui pengaruh persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Pajak dan Brevet Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan 2. Kontribusi Penelitian Dari hasil Tujuan Penelitian diatas, maka penulis menyimpulkan beberapa manfaat dari hasil penelitian tersebut: 1. Manfaat Bagi Penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kemampuan intelektual dan mengkaji lebih dalam tentang Pengaruh Persepsi Mahasiswa Prodi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana tentang Pajak dan Brevet Pajak terhadap Minat Berprofesi di Bidang Perpajakan. 2. Manfaat Bagi Universitas Mercu Buana, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan dalam pengembangan 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
teori yang terkait dengan Persepsi tentang Pajak dan Brevet Pajak terhadap Minat Mahasiswa Berprofesi di Bidang Perpajakan. 3. Manfaat Bagi Masyarakat, terutama di Lingkungan Perguruan Tinggi hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan untuk memperluas sudut pandang tentang pentingnya Pengaruh Persepsi Pajak dan Brevet Pajak terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berprofesi di Bidang Perpajakan.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/z