BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam
menjalankan
bisnisnya
perusahaan
berupaya
untuk
meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Investor biasanya dalam menilai keberhasilan suatu perusahaan akan lebih menitikberatkan pada kinerja keuangan suatu perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan yang positif akan lebih disukai oleh investor hal ini menandakan perusahaan mampu memanfaatkan seluruh sumber daya perusahaan yang ada untuk memberikan kinerja keuangan perusahaan yang positif. Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan investor biasanya melihat peningkatan kinerja keuangan perusahaan melalui pertumbuhan laba perusahaan. Indikasi pertumbuhan laba yang digunakan adalah laba bersih. Laba bersih adalah laba yang dihasilkan setelah dikurangi dengan kerugian-kerugian diluar usaha serta pajak penghasilan. Pemilihan laba bersih karena dianggap mencerminkan fokus kinerja perusahaan yang sangat penting. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba bersih pada suatu periode dengan periode sebelumnya. Begitu pentingnya pertumbuhan laba hingga perusahaan bahkan tidak jarang berupaya agar pertumbuhan laba suatu perusahaan konsisten. Fenomena penurunan laba terjadi pada sektor perkebunan sepanjang tahun 2015. Salah satu perusahaan yang mengalami kemerosotan laba yang signifikan adalah Emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) membukukan
Universitas Sumatera Utara
kerugian Rp773,99 miliar pada kuartal III/2015, meroket 994% dari rugi bersih tahun lalu Rp70,74 miliar. Padahal pada tahun lalu, nilai penjualan emiten Grup Bakrie itu masih tumbuh 27%. Jika dilihat, harga komoditas sawit utama yaitu CPO, masih dalam tren penurunan harga yang berlangsung sejak 2011 hingga ke level terendah bulanan US$480 per ton FOB Malaysia pada kuartal III/2015. (http://market.bisnis.com) 4 November 2015. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba suatu perusahaan diantaranya yaitu rasio keuangan. Rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas atau sering disebut juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan
(Kasmir,
2009:145). Rasio likuiditas dalam penelitian ini diukur menggunakan current ratio. Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi liabilitas jangka pendek. Penelitian yang dilakukan oleh Pramudya (2013) menyatakan bahwa secara parsial current ratioberpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba. Rasio keuangan lain yang mempengaruhi pertumbuhan laba adalah rasio solvabilitas. Terdapat dua rasio solvabilitas yaitu rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dan rasio utang terhadap total aktiva (debt to total assets ratio)(Horne, 2005 : 209). Penelitian ini menggunakan debt to equity ratio sebagai alat ukur. Debt to equity ratio adalah rasio yang membandingkan total liabilitas dengan ekuitas perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani
Universitas Sumatera Utara
(2012) menyatakan secara parsial debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Julianti (2014) menyatakan bahwa secara parsial debt to equity ratio tidak bepengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Perbedaan hasil penelitian tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti pengaruh debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba. Selain kedua rasio yang telah diuraikan diatas, Rasio keuangan lain yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan laba adalah rasio aktivitas.Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aset (Horne, 2005 : 212). Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah total asset turnover. Total asset turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan total asset turnover dalam menghasilkan penjualan. Penelitian yang dilakukan oleh Ertanto (2011) menyatakan bahwa secara parsial total asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Alasan peneliti memilih perusahaan perkebunan dikarenakan Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak sawit mentah (crude palm oil) yang merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan. Pertumbuhan laba perusahaan menjadi kriteria penting untuk mengukur keberhasilan kinerja keuangan perusahaan perkebunan. Berdasarkan fenomena serta penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas peneliti tertarik untuk menguji kembali variabel-variabel yang terdapat dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini. Peneliti akan melakukan penelitian berjudul“Pengaruh Likuiditas, Leverage,
dan
Aktivitas
Terhadap
Pertumbuhan
pada
Perusahaan
Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut : Apakah likuiditas, leverage, dan aktivitas berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perkebunan di BEI?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah likuiditas, leverage, dan aktivitas berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perkebunan di BEI.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat bagi : 1.
Bagi Peneliti Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam memahami rasio keuangan dan pengaruh rasio keuangan tersebut terhadap pertumbuhan laba khususnya pada perusahaan perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
2.
Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan bisnis yang berkaitan dengan pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba di masa yang akan datang.
3.
Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.
Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam memahami pertumbuhan laba dan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya pada bidang analisis laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara