BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di lingkungan sekitar mereka (Fiske, 2012: 247). Media dalam peranannya dapat dikatakan sebagai agen sosialisasi. Dimana media memberikan informasi yang akan dipelajari oleh khalayak. Informasi yang diterima khalayak dijadikan sebagai bahan pembelajaran (Vivian, 2008: 476). Melalui media, khalayak berharap kebutuhan mereka akan informasi akan terpenuhi. Dengan adanya motif atau tujuan inilah yang pada akhirnya mendorong khayalak untuk menonton televisi, mendengarkan radio, dan membaca majalah yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan suatu individu. Dengan kebutuhan akan informasi yang berbeda, maka khalayak secara aktif memutuskan media yang akan menjadi sarana kebutuhannya (Vivian, 2008: 475).
Sumber informasi yang dapat dijadikan sarana dalam pemenuhan kebutuhan diperoleh baik melalui televisi, radio, internet ataupun media cetak. Media cetak terbagi atas surat kabar dan majalah. Berbeda dengan surat kabar, majalah lebih terspesialisasi dengan konsumen tertentu. Konsumen pada majalah memiliki jumlah lebih sedikit, akan tetapi pasarnya lebih mengelompok (tersegmentasi). 1
Majalah memiliki usia yang lebih panjang daripada surat kabar karena isi yang disajikan oleh majalah berbeda dan lebih menarik dibandingkan surat kabar yang menyajikan berita (Kasali, 1992: 108).
Majalah merupakan salah satu media cetak yang fungsinya memberikan informasi yang menghibur dan mendidik (Kasali, 1992: 108). Majalah juga merupakan suatu bagian dari komunikasi massa yang memiliki karakteristik berbeda dengan media cetak lainnya. Karakteristik majalah dapat dilihat dari isi pesan yang disajikan oleh majalah. Pesan yang disajikan oleh majalah biasanya dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan jumlah halaman yang banyak serta pesan lebih dalam dan beragam karena frekuensi terbitnya yang sebulan sekali. Daya tarik dari sebuah majalah adalah cover dan perpaduan berbagai warna. Selain itu, tagline dari majalah itu sendiri menentukan daya tarik pembaca terhadap suatu majalah (Liliweri, 2001: 75).
Berdasarkan karakteristik di atas, muncul ragam majalah dengan segmentasi khusus, salah satunya majalah Sister. Majalah Sister merupakan salah satu majalah remaja yang menyajikan informasi berkualitas dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, majalah Sister juga menyajikan berbagai informasi yang update. Majalah Sister berbeda dengan majalah lain yang sejenis seperti Kawanku, Cita Cinta, dan Gadis. Perbedaan head to head ini terletak pada konten yang disajikan rubrik fashion majalah Sister. Rubrik fashion majalah Sister selalu menampilkan gaya berpakaian saat ini, yang kemudian akan 2
ditiru oleh majalah lainnya beberapa edisi setelahnya. Terbukti bahwa majalah Sister lebih up to date. Di samping itu, pada rubrik fashion majalah Sister, Sister memberikan informasi mengenai rubrik style splash dimana rubrik ini membahas mengenai barang-barang lucu yang sedang in dan wajib untuk dimiliki. Sedangkan pada majalah lainnya yang sejenis, mereka tidak membahas rubrik seperti ini. Jadi, majalah Sister memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai penelitian.
Majalah Sister merupakan salah satu majalah lifestyle dan feature yang menyediakan konten mulai dari feature, lifestyle sampai fashion disertai dengan gaya hidup yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh remaja pada umumnya. Majalah yang terbit setiap satu bulan sekali ini memberikan informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pembaca dengan tagline ‘Teens Way Magazine’. Dengan tagline inilah majalah Sister menyiapkan konten keseluruhan yang sesuai dengan segmentasi pembaca yang dituju. Konten yang ditampilkan majalah Sister dikemas menjadi enam rubrik yang terdiri atas rubrik fashion (fashion update, style spy, kickin style, fashion spread), rubrik beauty (beauty stuff, beauty kit, encyclobeauty, hair spread), rubrik feature (mengenai kuis, games, dll), rubrik boys (opening, boys7facts, dan hey boys), rubrik lifestyle&entertainment (sisterazzi, FFTO, sister undercover, concert update, FFM, sneak peek, who’s that chick, star close up, HRL, celeb 7 fact, dear sister, what’s hip, LOL, whatever, BWLTB) serta rubrik regular (sister say, hello sister, what’s on april, egypt astrology, sister choice, sister buzz, pin up, susbcribe, snap, 3
winner dan promo). Majalah yang disajikan dengan tampilan yang menarik dan full colour ini menjadi sasaran bagi remaja pada umumnya yang ingin mengetahui informasi mengenai cara memadumadankan baik warna, sepatu, maupun tatanan rambut dan wajah yang dapat membuat mereka terlihat lebih fashionable. Sepatu, baju dan make up yang ditawarkan diliput dan ditulis dalam range harga yang cukup terjangkau bagi remaja. Selain menyajikan informasi harga, majalah Sister juga menampilkan lokasi yang dapat dicapai untuk mendapatkan aksesoris dan kebutuhan yang diinginkan oleh pembaca. Selain memberikan informasi mengenai fashion, majalah ini juga memberikan informasi bagi remaja yang ingin mengetahui gosip terhangat dari para celebrities. ”Hallo Sister. Aku seneng banget bisa nemuin majalah yang engga hanya keren & seru, tapi juga berbobot da ngertiin aku banget. You’re not only the perfect magazine i’ve been searching for, you’re my real Sister! Aku suka banget sama rubrik tentang fashion-nya, bener-bener bagus dan cool banget baju dan aksesorisnya...” (Sister, 2011: 8) ”Anyenghaseyo, Sister!... Ternyata engga cuma cover aja yang menarik, isinya juga menarik! Sesuai banget sama tagline-nya: Teens Way banget! Apalagi fashion & beauty-nya juga oke!...” (Sister, 2011: 6) ”Aku seneng banget deh baca Sister dan aku udah langganan dari Januari tahun lalu loh. Isinya banyak tapi dikemas secara simple, bacanya jadi asik...” (Sister, 2012: 6)
Pendapat tersebut dikeluarkan oleh para pembaca Sister yang merasa cukup puas dengan penyajian majalah Sister. Akan tetapi itu hanya secara keseluruhan dan belum mewakili pernyataan pembaca Sister mengenai rubrik 4
fashion yang ada di majalah Sister. Faktanya adalah bahwa individu membaca, mendengar dan melihat dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan tingkat kepuasan yang berbeda pula. Bahkan masyarakat memiliki ketergantungan dengan media dalam kehidupan sosialnya. Perkembangan informasi media massa cenderung memengaruhi masyarakatnya (McQuail, 1987). Dalam penelitian, batasan yang digunakan peneliti adalah remaja dengan usia 16-18 tahun (menurut Hurlock 2010) dimana batasan usia yang diambil sudah sesuai dengan segmentasi yang dituju oleh majalah Sister. Pada usia ini remaja lebih sering melihat dan mengonsumsi informasi yang up to date. Remaja merupakan khalayak yang sedang mengalami masa pencarian jati diri atau identitas, dimana remaja membutuhkan informasi untuk mencoba mengangkat diri sendiri sebagai individu dengan menggunakan pakaian dan kepemilikan barang lainnya agar menarik perhatian dan mempertahankan identitasnya terhadap kelompok sebaya (Hurlock, 2010: 208). Majalah Sister hadir dan berusaha memenuhi semua kebutuhan remaja. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis memiliki ketertarikan tersendiri untuk mengkaji dan meneliti bagaimana kepuasan yang didapat remaja ketika mengonsumsi rubrik fashion majalah Sister. 1.2 Rumusan Masalah Selain memberikan informasi bagi masyarakat, majalah juga dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal berpakaian. Saat ini dapat kita 5
lihat banyak majalah telah melakukan beragam segmentasi seperti yang telah dilakukan majalah Sister yang memfokuskan segmentasi terhadap kaum remaja putri dengan penyajian fashion dan feature yang ada. Dengan latar belakang yang telah ditulis, maka penulis dapat menyimpulkan ke dalam suatu rumusan masalah yaitu 1. Apakah ada kesenjangan kepuasan remaja putri usia 16-18 tahun dalam membaca rubrik fashion majalah Sister? 2. Seberapa kuat kepuasan remaja putri usia 16-18 tahun dalam membaca rubrik fashion majalah Sister? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : 1.
Mengetahui ada tidaknya kepuasan remaja putri usia 16-18 tahun dalam membaca rubrik fashion majalah Sister.
2.
Mengetahui seberapa kuat kepuasan remaja putri usia 16-18 tahun dalam membaca rubrik fashion majalah Sister.
1.4 Kegunaan Penelitian a. Signifikansi Akademis/ Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoretis dalam lingkup Ilmu Komunikasi terutama dalam mengetahui kepuasan remaja putri 6
usia 16-18 tahun terhadap sumber informasi mengenai rubrik fashion yang disajikan oleh majalah Sister. Dengan berdasarkan pada teori uses and gratification inilah kita dapat mengetahui kepuasan yang didapat oleh remaja putri setelah membaca majalah Sister. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu dan menjadi acuan bagi penelitian-penelitian yang menggunakan teori kegunaan dan kepuasan media. b. Signifikansi Praktis Penelitian ini dapat digunakan bagi praktisi-praktisi media massa terutama majalah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan bagi media massa cetak khususnya majalah dalam memberikan sumber informasi agar menjawab kebutuhan remaja putri khususnya mengenai perkembangan fashion.
7