BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reklamasi Pantai Utara Jakarta bertujuan untuk menata kembali kawasan Pantura dengan cara membangun kawasan pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota pantai (waterfront city). Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan proyek reklamasi pantai utara Jakarta yang dibagi dalam beberapa tahap pekerjaan. Reklamasi pantai utara akan menimbun laut Teluk Jakarta seluas 2.700 ha. Batas wilayah reklamasi yaitu dari batas wilayah Tangerang sampai dengan Bekasi yang dibagi menjadi 3 kawasan (Gambar 1.1) yaitu west zone (zona barat), central zone (zona tengah), east zone (zona timur) dengan uraian sebagai berikut: 1) Zona Barat, termasuk daerah proyek Pantai Mutiara dan proyek Pantai Hijau di daerah Pluit serta wilayah Pelabuhan Perikanan Muara Angke dan daerah proyek Pantai Indah kapuk dimana yang merupakan daerah reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira 1000 ha (kirakira 6,5 km x 1,5 km). 2) Zona Tengah, meliputi wilayah Muara Baru dan wilayah Sunda Kelapa, begitu pula daerah Kota, Ancol Barat dan Ancol Timur hingga pada batas daerah Pelabuhan Tanjung Priok, dimana yang merupakan daerah reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira 1400 ha (kirakira 8 km x 1,7 km) 3) Zona Timur, yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Priok ke Timur termasuk daerah Marunda dengan luas daerah laut yang akan direklamasi kurang lebih 300 ha (kira-kira 3 km x 1 km).
Ancol Timur
Gambar 1.1 Peta Sub-Kawasan Reklamasi (sumber: Sukmadi, 2010 dalam Lampiran Perda No.8/1995)
Ancol Timur
Gambar 1.2 Gambar rencana reklamasi pantai ancol (sumber: PT. Jaya Konstruksi)
Tahap awal dari pekerjaan reklamasi yaitu membangun tanggul disepanjang kawasan reklamasi. Tanggul ini digunakan sebagai penahan gerusan air laut dan sebagai penahan material timbunan. Setelah selesai membangun tanggul, maka akan dilakukan penimbunan kawasan reklamasi untuk mendapatkan daratan baru. Kondisi tanah pada kawasan reklamasi pantai utara merupakan tanah lempung yang sangat lunak. Tanah ini pada umumnya mempunyai daya dukung yang rendah dan memiliki sifat kompresibel tinggi dan permeabilitas yang sangat rendah. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, tanah ini cenderung memiliki potensi penurunan konsolidasi yang besar dan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi waktu penurunan konsolidasi yang cukup lama, maka perlu dilakukan perbaikan tanah pada area reklamasi tersebut untuk mempercepat waktu konsolidasi. Kombinasi antara metode preloading dengan kombinasi Prefabricated Vertical Drain (PVD) merupakan salah satu metode untuk mempercepat proses konsolidasi. Hal ini dilakukan karena jika hanya menggunakan
Pada pembahasan tugas akhir kali ini, kawasan yang akan dibahas yaitu zona tengah (Gambar 1.2). Waktu yang direncanakan untuk pelaksanaan reklamasi pada kawasan ini ±15 tahun yang dibagi dalam beberapa tahapan pekerjaan. Tahapan yang pada saat ini sedang dikerjakan yaitu zona reklamasi Ancol Timur (Lihat Gambar 1.2).
1
metode preloading, waktu konsolidasi yang diperlukan sangat lama. Oleh karena itu perlu ditambah pemasangan Prefabricated Vertical Drain. Kondisi tanah dibawah tanggul juga harus mampu menahan geser, oleh karena itu perlu dilakukan perkuatan tanah dengan menggunakan micropile. Penggunaan micropile di bawah timbunan bertujuan untuk meningkatkan tegangan geser tanah. Apabila tegangan geser tanah meningkat, maka daya dukung tanah disekitarnya juga akan meningkat. Studi ini perlu dilakukan agar dapat merencanakan metode perbaikan tanah pada kawasan reklamasi untuk mengatasi besar penurunan dan lama penurunan khususnya pada jenis lapisan tanah lempung yang sangat lunak.
a. Dapat merencanakan perbaikan dibawah lahan reklamasi. b. Dapat merencanakan perbaikan dibawah tanggul reklamasi.
tanah tanah
Metodologi
1.2 Perumusan Masalah
a. Berap Hinitial yang harus diletakkan agar dicapai Htimbunan sesuai dengan elevasi rencana? b. Berapa besar pemampatan dari tanah dasar yang harus dihilangkan sebelum pembangunan konstruksi dimulai dan berapa lama berlangsungnya? c. Berapa ukuran PVD dan jarak pemasangannya yang harus direncanakan agar pemampatan yang harus dihilangkan dapat selesai dengan waktu yang tersedia? d. Berapa ukuran dan jumlah micropile yang harus dipasang sebagai perkuatan tanah di bawah tanggul agar tidak mengalami kelongsoran?
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 4.1 Data tanah Data tanah yang digunakan adalah data hasil penyelidikan tanah proyek reklamasi pantai ancol timur yang dilakukan oleh PT. Triniti Jaya berupa data SPT dan data Laboratorium. Penyelidikan tanah dilakukan pada elevasi -3.00 LWS. Data yang diperoleh akan dianalisa dan dilakukan evaluasi dengan cara statigrafi tanah menggunakan rentang kepercayaan 90%. Semua data hasil analisa dan evaluasi dilampirkan pada Lampiran 1. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.1 Untuk menentukan tebal lapisan yang terkonsolidasi hingga diperoleh nilai N-SPT 10 dilakukan statigrafi data SPT. Dari hasil statigrafi tersebut didapatkan nilai N-SPT 10
1.3 Batasan Masalah Batasan – batasan yang akan digunakan dalan penulisan tugas akhir ini antara lain: a. Data yang digunakan adalah data sekunder. b. Layout sudah ditentukan. c. Lokasi perencanaan perbaikan tanah sudah ditentukan. d. Tidak membahas masalah oceanografi dari daerah reklamasi. e. Tidak melakukan evaluasi sedimentasi dan pengerukan. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini antara lain:
2
1 : 1,5
Υsat = 1,8 t/m2 Ф = 25⁰
+ 1.5 LWS Sea Bed
-3.00
HWL Gambar 4.2 Perencanaan Geometri Timbunan
Gambar 4.1 Hubungan N-SPT dengan kedalama untuk menentukan tebal lapisan tanah yang terkonsolidasi Pada penyelidikan tanah dilapangan, permukaan air laut dianggap sebagai elevasi ±0.00 (HWL ± 3.00m) sehingga dasar laut berada pada elevasi -3.00m. Dari hasil ploting diatas dapat ditentukan kedalaman lapisan tanah yang terkonsolidasi dengan nilai N-SPT 10 yaitu hingga kedalaman -19.00 m. Tebal lapisan tanah yang terkonsolidasi adalah 16m (elevasi -3.00m hingga elevasi -19.00m). 4.2 Data Tanah Timbunan Material timbunan direncanakan memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut: Sifat fisis tanah timbunan: C =0 γ sat = 18.0 kN/m3 ϕ = 25°
BAB V PERENCANAAN GEOTEKNIK REKLAMASI 5.1 Perhitungan Tinggi Inisial (Hinisial) Perhitungan Konsolidasi pada perencanaan ini dihitung berdasarkan pemampatan tanah akibat konsolidasi primer (Consolidation Primair Settlement) yaitu pada kondisi normal consolidated dengan pertimbangan kondisi tanah tidak terpengaruh oleh fluktuasi muka air laut. Perhitungan pemampatan menggunakan persamaan 2.3. Pemampatan tanah dihitung dengan beberapa variable nilai q yang sudah ditentukan sebagai berikut:
Geometri timbunan Tinggi timbunan reklamasi (Hfinal) direncanakan akan ditimbun hingga elevasi ±2,5 LWS dengan luas area reklamasi yaitu ±156 Ha. Perencanaan geometri timbunan dapat dilihat pada Gambar 4.2
3
4.00
yaitu pada kedalaman. Hasil Statigrafi data SPT dapat dilihat pada Gambar 4.1
Grafik hubungan Hinisial Vs Hfinal
q1= 5,700 t/m2 q2= 7,500 t/m2 q3= 9,300 t/m2 q4= 11,100 t/m2 q5= 12,900 t/m2 q6= 14,700 t/m2 q7= 16,500 t/m2
=4m =5m =6m =7m =8m =9m = 10 m
14.000 y = 0.003x 3 - 0.092x 2 + 1.981x + 0.632 R² = 1
12.000
10.000
H inisial (m)
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7
8.000 6.000 4.000 2.000
0.000
5.2 Perhitungan untuk menentukan Hfinal Seperti yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya, maka perhitungan untuk menghitung Hfinal digunakan persamaan 2.36 dan 2.37.
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
H final (m)
Grafik Hubungan Hinisial Vs Hfinal
Gambar 5.2
Grafik hubungan Sc Vs Hfinal
+1,50
4.500
Hw
γsat1 ; C1
Z1
4.000
y = 0.003x3 - 0.092x2 + 0.981x + 0.632 R² = 1
3.500 Sci (m)
γtimb
5.000
3.000
2.500 2.000 1.500 1.000
Z2
0.500
γsat2 ; C2
0.000
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
H final (m)
Z3
γsat3 ; C3
Gambar 5.3
Grafik Hubungan Sc Vs Hfinal
Dengan menggunakan persamaan yang dihasilkan dari Grafik pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 maka dapat dicari Hfinal dan Sc untuk Hfinal yang diinginkan yaitu 4m.
Gambar 5.1 Sketsa Timbunan Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinisial) dan Penurunan h h h qfinal sc inisial final (m) (t/m2) (m) (m) (m) 4 5.700 2.731 5.517 2.786 5 7.500 3.151 6.751 3.599 6 9.300 3.505 7.947 4.442 7 11.100 3.809 9.116 5.307 8 12.900 4.078 10.265 6.188 9 14.700 4.318 11.399 7.081 10 16.500 4.535 12.519 7.985
Mencari Hinisial untuk Hfinal = 4m y = 0,003x3 – 0,092x2 + 1,981x + 0,632 = (0,003 x 43) – (0,092 x 42) + (1,981 x 4) + 0,632 = 7,276 m Mencari Sc akibat Hfinal = 4m y = 0,003x3 – 0,092x2 + 0,981x + 0,632 = (0,003 x 43) – (0,092 x 42) + (0,981 x 4) + 0,632 = 3,276 m Jadi untuk memperoleh Hfinal 4 m dengan besar pemampatan (Sc) 3,276 m , maka harus diletakan tinggi timbunan awal Hinisial 7,276 m.
4
5.3
dengan jarak S yaitu 0.6 m, 0.8 m , 1.0 m, 1.2 m, 1.5 m, 1.6 m, 1.8 m, 2.0 m agar mendapatkan hasil yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi yang diinginkan.
Perhitungan Waktu Konsolidasi
Tabel 5.3 Parameter tanah untuk perhitungan waktu konsolidasi Perhitungan : CVgab
(550 350 700) 2 550 350 700 0,000550 0,000790 0,001100
Cvgabungan= 0,00078765 cm2/detik Derajat Konsolidasi = 90 % Tv (90%) = 0,848 Hdr = 16 meter
550 350 700 t Tv 0,000550 0 , 000790 0 , 001100 t = 2756149174 detik = 87.397 tahun
2
2
Tebal CV Kedalaman lapisan Lapisan (m) (m) cm2/detik 1 3 – 8.5 5.5 0.000550 2 8.5 – 12 3.5 0.000790 3 12 – 19 7 0.001100 5.4.2 Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertical (Uv) Perhitungan Uv dilakukan menggunakan persamaan 2.28 untuk nilai Uv < 60% dan persamaan 2.29 untuk nilai Uv > 60%. Nilai Tv dalam persamaan tersebut diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Tv
Tabel 5.4 Perhitungan waktu konsolidasi Derajat
Faktor
Lama
Lama
Konsolidasi
Waktu
Konsolidasi
Konsolidasi
(U%)
(Tv)
(detik)
(tahun)
0
0
0.0
10
0.008
0.0 26001407.3
0.824
20
0.031
100755453
3.195
30
0.071
230762490
7.317
40
0.126
409522165
12.986
50
0.197
640284655
20.303
60
0.287
932800487
29.579
70
0.403
1309820893
41.534
80
0.567
1842849743
58.436
90
0.848
2756149174
87.397
100
∞
t.CV 2 H dr
5.4.3
Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertical (Uh) Perhitungan Uh dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.27, sehingga persamaan tersebut menjadi :
1 D2 F (n) ln t C U 1 8 h h 1 U h 1 t8C 100% h e D 2 2F ( n ) Tabel 5.5 Nilai Fn untuk pemasangan pola segitiga Pola Segitiga D = 1.05 S S (m) D n F(n) 0.6 0.630 12.000 1.745 0.8 0.840 16.000 2.030 1 1.050 20.000 2.246 1.2 1.260 24.000 2.428 1.5 1.575 30.000 2.651 1.6 1.680 32.000 2.716 1.8 1.890 36.000 2.834 2 2.100 40.000 2.939
5.4
Perencanaan PVD untuk mempercepat pemampatan PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang terkonsolidasi yaitu hingga lapisan tanah dengan nilai N-SPT 10. Pada perencanaan dilakukan ini perlu dilakukan perhitungan pemilihan pola dan jarak pemasangan PVD untuk mendapatkan hasil yang efisien sesuai yang diinginkan. 5.4.1
Pemilihan pola pemasangan PVD Terdapat dua macam pola pemasangan PVD, yaitu dengan pola pemasangan segitiga dan pola pemasangan segi empat. Dalam perencanaan ini akan dilakukan perhitungan pola pemasangan segitiga dan segiempat
5
Dari hasil analisa XSTABLE didapat tinggi kritis (Hcr) 2,5 m dengan SF= 1,297 lebih besar dari SFrencana = 1,20.
25 15
20
Waktu (minggu)
30
35
40
45
Grafik Perbandingan Pemasangan PVD Pola Segitiga dan Segiempat
50
S4 - 2.00 m
S4 - 1.80 m
S4 - 1.60 m
S4 -1.50 m
S4 - 1.20 m
S4 - 1.00 m
S4 - 0.80 m
S4 - 0.60 m
S3 - 2.00 m
S3 - 1.80 m
S3 - 1.60 m
S3 - 1.50 m
S3 - 1.20 m
S3 - 1.00 m
S3 - 0.80 m
S3 - 0.60 m
Tabel 5.6 Nilai Fn untuk pemasangan pola segiempat Pola Segiempat D = 1.13 S S (m) D n F(n) 0.6 0.678 12.914 1.818 0.8 0.904 17.219 2.102 1 1.130 21.524 2.319 1.2 1.356 25.829 2.501 1.5 1.695 32.286 2.725 1.6 1.808 34.438 2.789 1.8 2.034 38.743 2.907 2 2.260 43.048 3.012
5
10
Tabel 5.9 Hasil perhitungan Ugabungan untuk pola pemasangan segitiga dengan jarak 1,2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
0
S F(n) U t (minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Derajat Konsolidasi Rata-rata (%)
5.5 Penimbunan Bertahap (Preloading) dengan kombinasi PVD. Penimbunan tanah dilapangan tidak dapat dilakukan secara langsung setinggi timbunan rencana. Pada perencanaan ini dilakukan penimbunan bertahap dengan kecepatan penimbunan 50 cm/minggu. Dengan Hinisial yang didapatkan dari perhitungan, maka jumlah tahapan penimbunan adalah sebagai berikut :
Hinisial = 7,276 meter Jumalah tahapan penimbunan =
7,276 14,55 = 15 tahap 0,5
6
1.2 2.428 90% Tv 0.000186 0.000372 0.000558 0.000744 0.000930 0.001116 0.001303 0.001489 0.001675 0.001861 0.002047 0.002233 0.002419 0.002605 0.002791
D
1.26
0.9 Uv 0.015396 0.021774 0.026667 0.030793 0.034427 0.037713 0.040735 0.043547 0.046189 0.048688 0.051064 0.053335 0.055512 0.057608 0.059630
Uh 0.094134 0.179406 0.256651 0.326626 0.390013 0.447433 0.499448 0.546567 0.589250 0.627915 0.662941 0.694670 0.723412 0.749448 0.773033
Ugab (%) 10.808062 19.727342 27.647454 34.736055 41.101289 46.827204 51.983802 56.631269 60.822226 64.603135 68.015267 71.095433 73.876559 76.388156 78.656715
Ugab (%)
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
80.706042 82.557552 84.230523 85.742317 87.108581 88.343421 89.459560 90.468472 91.380514 92.205032 92.950464 93.624425 94.233797 94.784791 95.283019 95.733550 96.140964 96.509400 96.842597 97.143933 97.416463 97.662946 97.885878 98.087513 98.269890
22 21 20 19 18 17 16
Waktu (minggu)
15 14 13 12 11 10
Uh 0.794398 0.813752 0.831285 0.847166 0.861553 0.874586 0.886391 0.897086 0.906773 0.915549 0.923499 0.930700 0.937224 0.943133 0.948486 0.953335 0.957728 0.961707 0.965312 0.968577 0.971535 0.974215 0.976642 0.978841 0.980832
9
0.9 Uv 0.061585 0.063481 0.065321 0.067111 0.068855 0.070555 0.072215 0.073838 0.075426 0.076982 0.078506 0.080002 0.081470 0.082912 0.084329 0.085723 0.087095 0.088445 0.089775 0.091086 0.092378 0.093652 0.094909 0.096150 0.097375
8
1.26
7
D
6
1.2 2.428 90% Tv 0.002977 0.003163 0.003349 0.003536 0.003722 0.003908 0.004094 0.004280 0.004466 0.004652 0.004838 0.005024 0.005210 0.005396 0.005582 0.005769 0.005955 0.006141 0.006327 0.006513 0.006699 0.006885 0.007071 0.007257 0.007443
Grafik hubungan waktu dan penurunan
S F(n) U t (minggu) 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2
Sc = 3,276 m
3
4
5
Tabel 5.12 Perubahan Nilai Cu pada akibat penimbunan H=2,5m (minggu ke 5). Cu Baru
(t/m2)
(%)
Kpa
Kpa
0.755 1.198 1.617 2.027 2.434 2.839 3.290 3.740 4.190 4.666 5.169 5.673 6.175 6.678 7.180 7.682
88.630 88.630 88.630 88.630 88.630 88.630 65.940 65.940 65.940 21.700 21.700 21.700 21.700 21.700 21.700 21.700
3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.200 3.200 3.200 3.200 3.200 3.200 3.200 3.200 3.200 3.200
7.733 7.946 8.148 8.345 8.541 8.736 10.147 10.527 10.906 14.611 15.392 16.173 16.953 17.733 18.512 19.291
Cu Pakai
1
Cu Lama
8.2 8 7.8 7.6 7.4 7.2 7 6.8 6.6 6.4 6.2 6 5.8 5.6 5.4 5.2 5 4.8 4.6 4.4 4.2 4 3.8 3.6 3.4 3.2 3 2.8 2.6 2.4 2.2 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 -0.2 0 -0.4 -0.6 -0.8 -1 -1.2 -1.4 -1.6 -1.8 -2 -2.2 -2.4 -2.6 -2.8 -3 -3.2 -3.4 -3.6 -3.8 -4 -4.2 -4.4
PI
Kpa
Tinngi Tahapan Penimbunan (m)
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0
Tabel
Lap 1 3.000 7.733 7.873 8.237 8.456 8.698 8.959 9.238 9.575 9.920
-1.0 -2.0 -3.0 -4.0 -5.0 -6.0 -7.0 -8.0 -9.0 -10.0 -11.0 -12.0 -13.0 -14.0 -15.0 -16.0
7.733
5.6 Perhitungan Micropile Sebagai Perkuatan Tanah Dasar Dalam pelaksanaan penimbunan lahan reklamasi, tahap awal yang dilakukan yaitu membangun konstruksi tanggul sebagai pelindung material timbunan. Konstruksi tanggul dengan elevasi rencana +2,50 LWS dibuat dari tumpukan sand bag dengan menggunakan material yang sama untuk urugan reklamasi. Dengan daya dukung tanah dasar yang rendah, maka perlu dilakukan perencanaan perkuatan tanah dasar dengan menggunakan micropile.
10.147
14.611
5.13 Angka keamanan untuk masing-masing Hcr setelah peningkatan Cu Cu (Kpa) Lap 2 3.200 10.147 10.408 11.069 11.460 11.888 12.348 12.837 13.428 14.032
Lap 3 3.200 14.611 15.096 16.320 17.043 17.831 18.679 19.581 20.669 21.780
Hcr (m)
SF
2.500 3.000 4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500
1.297 1.274 1.216 1.246 1.207 1.299 1.257 1.265 1.242 1.221
Sc (m)
kedalaman (m)
σ'P
5.6.1
Perhitungan Micropile Digunakan micropile bentuk penampang segitiga sama sisi dengan data sebagai berikut : Panjang sisi segitiga (b) = 28 cm Mutu beton = K-450 fc' = 45 MPa Tegangan ijin beton = 168,08 kg/cm2 E (Modulus Elastisitas) = 4700 √fc’
7
= 287.238,838 kg/cm2 Inersia =
b4 32 3
= 0,018 b4
= 11.063,808 cm4 Y1
=
1
b
3
= 0,577 b = 16,156 cm Y2
=
1
2 3b
= 0,289 b
= 8,092 cm Dari perhitungan Y1 dan Y2 didapay nilai Y2>Y1, maka yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai Y2 M P max satu micropile P max 1micropile T FM M P max satu micropile
all Inersia
Gambar 2.9 Mencari Harga f untuk berbagai jenis tanah (sumber : NAVFAC DM-7, 1971 dalam Mochtar, 2000)
y2 168,08 11063,808 16,156 = 115.103,05 Kg.cm = ( EI/f)1/5
T Cu qu 0,063
= 0.032 kg/cm2 = 2 x Cu = 0,064 kg/cm2 x 0,977 =
Dengan nilai qu = 0,063 dicari nilai f pada grafik (Gambar 2.9) sehingga diperoleh nilai f = 5 Gambar 2.10 Grafik untuk mencari besarnya FM (sumber : NAVFAC DM-7, 1971 dalam Mochtar, 2000)
f = 5 ton/ft3 x 0,032 = 0,16 kg/cm2 T= ((11.063,808x287.238,838)/0,16)1/5 = 114,71 cm L/T = 200/114,71 = 1,74 (dengan asumsi panjang micropile di bawah bidang longsor adalah 200 cm FM = 0,98 Diperoleh dari grafik (Gambar 2.10) P
max satu cerucuk
1. Menghitung Kebutuhan Micropile SF = 1,109 MR = 752 KN-m = 75,2 ton-m R = 7,67 m MR Mp = 67,808 t-m SF MR = (Sfrencana - Sf) x Mp Sfrencana diambil 1,5 = 26,51 t-m M R Kebutuhan Micropile ( Pmax 1cerucuk xR ) = 4buah/meter (untuk 1 sisi bidang longsor)
115.103,05 114,71 0,98
= 1023,90 Kg = 1,023 ton
8
Δp = ((Htanggul – Hw ) x γtimbunan) + (Hw x γ’timbunan) = ((4 – 1,5) x 1,8) + (1,5 x 0,8) = 5,7 t/m2
24 22 20 18
A
16
P
Za
B
= 1/3 x 17 = 1/3 x 3 = 5,67 m
C
14
Pa
12
p ( B L) 5,7 (1 19) 0,66t / m2 ( L Za) ( B Za) (19 5,67) (1 5,67)
10 20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
Gambar 5. 6 Sketsa Jari-jari bidang longsor
Sc
v Pa Cc H log o vo 1 eo
1,08 4 7,764 0,66 log 1 2,791 7,764 Sc 0,04m 4,00cm Sc
6.1 Gambar 5. 7 Sketsa Pemasangan Micropile
Dalam Perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu: 1. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah 4 m dari seabed yaitu 1,5 m dibawah muka air laut (1,5 LWS) dan 2,5 m diatas muka air laut (+2,5 LWS). 2. Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah sebesar 7,276 m dengan besar pemampatan yang harus dihilangkan adalah sebesar 3,726 m. 3. Besar pemampatan yang harus dihilangkan sebesar 3,726 m. Dibutuhkan waktu 87,397 tahun untuk mencapai derajat konsolidasi 90% (U=90%). Dengan waktu yang sangat lama maka dibutuhkan percepatan konsolidasi dengan memasang PVD. 4. PVD yang digunakan yaitu tipe CeTeau-Drain CT-D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm. Pola pemasangan dan jarak PVD yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi 90% (U=90%) dipilih pola segitiga dengan jarak pemasangan (S) 1,2 m dalam waktu 22 minggu. 5. Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan penimbunan yaitu 0,5m/minggu.Pentahapan penimbunan
2. Perhitungan Penurunan Tanggul Data tanah : No 1 2 3 4
Kedalaman (m) 3.00 - 8.50 8.50 - 12.0 12.0 - 19.0 19.0 - 23.0
Tebal Lapisan H (m) 5.5 3.5 7 4
eo 2.791 2.239 1.444 1.444
Data tanggul : Lebar Puncak Lebar dasar tanggul Tinggi tanggul Kemiringan lereng
L micropile
Cc 1.08 0.972 0.972 0.972
γsat
γtimbunan
(t/m3) 1.399 1.446 1.501 1.501
(t/m3) 1.800 1.800 1.800 1.800
=7m = 19 m =4m = 1: 1,5
= 17 m
Perhitungan penurunan ditinjau dari lapisan tanah yang berada pada 1/3 Lmicropile dari ujung micropile. Perhitungan : σV0
BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan
= (H1 x γ’1) + (H2 x γ’2) + (H3 x γ’3) + (1 x γ’4) = (5,5 x 0,399) + (3,5 x 0,446) + (7 x 0,501) + (1 x 0,501) = 7,764 t/m2
Htanggul = 4 m = 1,5 m Hw 9
6.
7.
menghasilkan peningkatan daya dukung (kenaikan nilai Cu) tanah asli yaitu dengan beban awal (Hcr) 2,50. Tahapan penimbunan dilakukan terus menerus tanpa ada waktu tunggu (penundaan) karena nilai Cu terus meningkat. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan pemampatan sebesar 3,276 m dengan metode preloading kombinasi pemasangan PVD adalah 23 minggu. Tanggul reklamasi diperkuat dengan micropile dengan penampang segitiga sama sisi, lebar sisi adalah 28 cm. jumlah micropile yang dibutuhkan adalah 13 buah/meter.
10