BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perkembangan Teknologi yang sangat pesat di dunia industri, menyebabkan
cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan perusahaan di tuntut untuk terus berinovasi dan menciptakan produk yang berkualitas. PT. Givemas Garmindo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan celana jeans. Celana jeans yang dihasilkan beragam modelnya sesuai dengan permintaan konsumen. Perbedaan model celana jeans membuat aktivitas yang dilakukan pada bagian produksi mengambil porsi terbesar dalam pengeluaran perusahaan. Ditinjau dari posisi strategik perusahaan pada persaingan industri konveksi, PT. Givemas Garmindo mengandalkan biaya produksi yang minim sehingga berpengaruh pada harga jual yang ditetapkan perusahaan. untuk mempertahankan posisi strategik perusahaan, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya yang benar-benar bernilai tambah. Biaya bernilai tambah diperoleh hanya dari aktivitas yang bernilai tambah. Berdasarkan observasi dan pengamatan dilapangan, diperoleh bahwa terapat aktivitas pengerjaan ulang (rework) yang diindikasikan sebagai aktivitas yang tidak bernilai tambah. Hal ini dapat dilihat pada data jumlah produk cacat yang melalui proses rework selama tahun 2011 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1. Data Jumlah Produk Rework Selama Tahun 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Spetember Oktober November Desember Total Sumber : PT. Givemas Garmindo
Jumlah 1335 1428 1396 1479 1446 1472 1502 1435 1450 1425 1526 1589 17483
Dari data diatas, diperoleh bahwa rata-rata 59 produk harus mengalami rework yang mengakibatkan kehilangan waktu produksi sebesar 74 menit setiap harinya karena harus melaksanakan aktivitas tersebut. Bila ditinjau dari aktivitas pemeriksaan, proses pemeriksaan telah dilakukan dengan 4 tahap yaitu QC joint, QC Jahitan, QC Produk, QC Bulu. Dengan keempat tahap pemeriksaan tersebut seharusnya kecacatan produk dapat ditekan sesedikit mungkin. Menurut Hansen dan Mowen (2006), Aktivitas rework (pengerjaan ulang) dan pemeriksaan adalah aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan, karena aktivitas tersebut tidak memberikan nilai bagi produk tetapi menjadi pengeluaran bagi perusahaan. Pemaparan diatas menjadi titik tolak mengapa perlu melakukan analisis terhadap aktivitas yang dilakukan oleh manajeman perusahaan. Activity Based Management adalah pendekatan terpadu dan menyeluruh yang membuat perhatian manajemen berpusat pada aktivitas yang dilakukan dengan tujuan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai tersebut. Activity Based Management memfokuskan pada efektivitas bisnis, serta untuk meningkatkan tidak hanya nilai (value) yang diterima oleh pelanggan, tetapi juga memberikan laba bagi perusahaan. Activity Based Management menekankan pada pengendalian aktivitas melalui analisis aktivitas. Analisis aktivitas dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas apa saja yang memberikan kontribusi bagi perusahaan dan aktivitas apa yang tidak memberikan kontribusi bagi perusahaan. 1 Dengan demikian diharapakan penggunakan Activity Based Management dapat memberikan solusi untuk perbaikan sistem produksi pada PT. Givemas Garmindo.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, maka permasalahan yang
terdapat pada perusahaan adalah terdapat pemborosan aktivitas dan pengalokasian biaya yang tidak tepat dalam memproduksi celana jeans baik model maupun basic, sehingga pembebanan biaya produksi menjadi tidak tepat yang mengakibatkan pemborosan biaya produksi.
1
Avrillianti Yudi. 2006. Penerapan Activity Based Management Sebagai Sarana Untuk
mendorong
Efisiensi Biaya produksi.
Universitas Sumatera Utara
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian yang dilakukan adalah menerapkan konsep Activity
Based Management (ABM) dan melakukan analisis terhadap non value added activity untuk mengendalikan biaya produksi celana jeans pada PT. Givemas Garmindo. Tujuan khusus penelitian adalah: 1.
Mendapatkan aktivitas yang tidak bernilai tambah pada bagian produksi dengan melakukan analisis terhadap aktivitas tersebut.
2.
Mendapatkan pengurangan biaya produksi dan waktu produksi dengan menerapkan activity based management.
3.
Mendapatkan usulan perbaikan proses terhadap aktivitas yang tidak bernilai tambah.
4.
Membandingkan hasil perhitungan biaya produksi antara metode tradisional (PT. Givemas garmindo) dengan Activity Based Management (Usulan).
1.4.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dengan mengaplikasikannya di lapangan. b. Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan untuk perbaikan
proses produksi celana jeans dengan pendekatan activity based
management.
Universitas Sumatera Utara
c. Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU dan untuk menambah literatur perpustakaan.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan untuk proses produksi 2 jenis celana jeans yaitu model dan basic. 2. Biaya overhead pabrik yang dimaksud adalah biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi. 3. Biaya Penyusutan mesin dan bangunan tidak diperhitungkan. 4. Penelitian hanya dilakukan pada Aktivitas pada Bagian Produksi. 5. Analisis pemindahan bahan dilakukan dengan tidak mengubah tata letak pabrik melainkan metode kerja yang digunakan. Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah : 1. Tidak ada perubahan cara dalam proses produksi celana jeans model dan basic. 2. Semua fasilitas produksi yang digunakan berada dalam kondisi normal dan bekerja dengan baik. 3. Tidak terjadi kenaikan harga biaya produksi langsung dan biaya overhead pabrik selama penelitian dilakukan. 4. Semua pekerja yang berhubungan dengan bagian produksi, berada dalam kondisi normal dan bekerja dengan baik. 5. Data dan informasi yang diperoleh dari perusahaan dianggap benar.
Universitas Sumatera Utara
1.6.
Sistematika Penulisan Laporan Adapun sistematikan penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang mendasari
peneliti melakukan perancangan usulan perencanaan produksi, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi penelitian, serta sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen perusahaan yang meliputi uraian tugas dan tanggung jawab, jam kerja, dan sistem pengupahan, proses produksi yang meliputi bahan-bahan yang digunakan dan uraian proses produksi, serta mesin dan peralatan. Bab III Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian yaitu Activity Based Management (ABM), aktivitas, value added activity, Biaya, value chain, pengukuran waktu, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Merit Pay, serta Metode-metode yang digunakan dalam Pendekatan perbaikan material handling. Sumber teori atau literatur yang digunakan diambil dari referensi buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yang dapat dilihat pada Daftar Pustaka. Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, objek penelitian, jenis penelitian, kerangka konseptual, variabel peneltian, dan instrumen pengumpulan data serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, mengidentifikasi data yang diperlukan baik berupa data primer seperti urutan proses produksi, waktu pengerjaan produk celana jeans, maupun data sekunder seperti data proses permintaan celana jeans, data-data biaya produksi celana jeans. Selain itu, juga terdapat tahap pengolahan dengan melakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data waktu produksi, identifikasi proses bisnis dengan diagram value chain, identifikasi aktivitas dan menggambarkannya kedalam diagram aliran produksi, kemudian tahap selanjutnya adalah process value analysis, analisis aktivitas yang bukan penambah nilai, serta analisis cost driver, pembebanan biaya dan perngukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan hasil dan alternatif dari pengolahan data activity based management, dan analisis aktivitas untuk mendapatkan perbaikan usulan terhadap masalah. Bab VII Kesimpulan dan Saran, memberikan hasil yang ditunjukkan oleh penelitian seperti usulan perbaikan yang diperoleh dari pemecahan masalah serta saransaran yang berkaitan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara