BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sampah seperti botol plastik merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan
dari kehidupan manusia. Pada zaman sekarang ini menjaga lingkungan dari limbah perumahan, restoran dan lain-lain yang umumnya ialah botol plastik bekas minuman sangat penting sekali kita lakukan inovasi untuk menghindari ancaman kehancuran bumi kita akibat sampah atau limbah, jumlah sampah plastik yang ada semakin menggunung dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin sempit karena sudah melewati batas penampungan. Berbagai macam metode sudah digunakan untuk menangani masalah ini tetapi tetap saja tidak terselesaikan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan plastik meningkat. Konsekuensinya sampah plastik yang dihasilkan juga meningkat. Ditambah sifat plastik yang tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air dan tidak dapat berkarat sehingga pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. Botol plastik sering dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus, soft drink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas. Di industri serpihan dan pelet PET yang telah dibersihkan dan didaur ulang dapat digunakan untuk membuat serat benang karpet, fiberfill dan geotextile. Pada umumnya plastik untuk daur ulang diolah kembali menjadi
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
barang semula. Pada beberapa wilayah perairan, puing–puing yang paling banyak ditemukan adalah plastik, yaitu sekitar 90-95%. Puing-puing plastik ini meliputi plastik yang didapatkan dari limbah jala dan benang pancing dari aktifitas memancing yang mengandung poliamida. Disisi lain, jumlah limbah plastik secara keseluruhan mencapai 20% dari total limbah keseluruhan di seluruh daratan (Moore, 2008). Jumlah ini tentu saja sangat tidak seharusnya jika ditinjau dari lama waktu degradasi plastik dan rendahnya rasio berat volume. Beruntungnya, daur ulang (depolimerisasi) infrastruktur sedang berkembang dan banyak dipelajari untuk beberapa plastik seperti polietilen tereftalat (PET) (Awaja, 2005; Karayannidis, 2003). Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah botol plastik bekas minuman. Pemanfaatan hasil dari daur ulang botol plastik bekas minuman bisa digunakan berbagai macam beragam produk kerajinan, seperti wadah pin atau aksesoris, tempat tissue, celengan dan souvenir. Merupakan solusi alternatif dari macam bentuk daur ulang botol plastik bekas minuman, dengan nilai ekonomi tinggi. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan
jaringan usaha tersendiri dari
pemungut, pengumpul, industri pengolah sampah plastik, dan distributor produknya. Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan, melainkan ingin mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemungut sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah plastik sekaligus juga memberikan rezeki bagi orang lain. Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi masalah lingkungan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul: “ ANALISA PELEBURAN LIMBAH PLASTIK JENIS POLYETHYLENE TEREPHTHALATE
(PET)
MENJADI
BIJI
PLASTIK
MELALUI
PENGUJIAN ALAT PELEBUR PLASTIK”
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, pada analisa ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui
proses
peleburan
limbah
plastik
jenis
Polyethylene
Terephphtalate (PET) menjadi biji plastik secara kajian teori maupun pengujian.
1.3
Tujuan penelitian 1.
Mengetahui
proses
peleburan
limbah
plastik
jenis
Polyethylene
Terephpthalate (PET) menjadi biji plastik secara kajian teori maupun pengujian.
1.4
Batasan masalah 1.
Mengetahui proses waktu dan temperatur yang di butuhkan ketika proses peleburan limbah plastik berlangsung untuk di jadikan biji plastik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1.5
Manfaat penelitian 1.
Memperluas kajian mengenai pemanfaatan limbah sampah plastik untuk dijadikan biji plastik.
2.
Menjadi pengolahan sampah yang baik dan mengurangi pembuangan sampah di lingkungan.
1.6
Metodologi Penelitian Dalam menyusun tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: 1. Metode Pustaka Metode pustaka adalah suatu metode untuk memperoleh bahan keterangan dari sejumlah literatur dan sumber lain yang erat kaitannya dengan masalah yang sedang dibahas oleh penulis. 2. Experimen Penulis juga melakukan percobaan untuk mendapatkan data pada tugas akhir ini.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistem dan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi peneltian, sistematika penulisan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tujuan dan manfaat yang merupakan penjabaran teori tentang tujuan penelitian serta teori-teori yang mendukung. Selain itu, bab ini berisi bahasan tujuan umum, tujuan khusus dan manfaat.
BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang metode-metode pembahasan yang dipakai dalam menyelesaikan karya ilmiah, proses kerja serta pengambilan data dan bagan proses pelaksanaan tugas akhir dari tahap awal sampai akhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Menguraikan dan membahas tentang penelitian yang penulis lakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang simpulan-simpulan hasil penelitian dan percobaan yang telah dilakukan oleh penulis, serta saran terhadap tempat dimana penulis melakukan penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/