NO. 340 / RABIUL AWWAL / RABIUL AKHIR / TH. 1436 H / JANUARI 2015 / TH. XXXXI ISSN: 0215-3289
MAN Tulung agung 1 ulunga
Menyulap Limbah Sampah Madrasah
Asyiknya Berladang di ‘Madrasah Konservasi Alam’
MPA 340 / JANUARI 2015
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Pemimpin Umum: H. Mahfudh Shodar Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur, H. M. Fachrur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: Machsun Zain H. Samsul Anam Bendahara: Ahmad Hidayatullah Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahman Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi'ah dan Feri Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Muhammad Munif Korektor: Rasmanna Rahiem Khoththot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Kementerian Agama telah berusia 69 tahun. Ibarat manusia, itu merupakan sebuah usia yang cukup matang. Banyak capaian prestasi yang telah diraihya. Meski tentu saja, masih ada kekurangan yang harus dibenahi. Ini demi menjadikan Kementerian Agama sebagai teladan bagi instansi yang lain. Sebab dengan berlandaskan pada nilai-nilai agama, keteladanan Kemenag merupakan harkat dan martabat yang harus diperjuangkan dan wajib dicapainya. Untuk itulah, dalam HAB Kementerian Agama ke-69 tahun ini kami meminta masukan dari berbagai tokoh agama dan tokoh masyarakat guna memberikan kritik membangun dan saran-saran demi perbaikan Kemenag. Diatara narasumber yang kami wawancarai; Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si (Ketua FKUB Prov. Jawa Timur), KH. Salahuddin Wahid (Pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang), serta Drs. H. Roziqi, MM, MBA (Ketua Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama). Sementara dari tokoh-tokoh agama ada Dr. KH. Abdussalam Nawawi, M.Ag (Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur), Nadjib Hamid, M.Si (Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur), Muhammad Yunus, SIP, M.Pd.I (Sekretaris MUI Jawa Timur) dan juga Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya). Tetnu saja kami juga melakukan wawancara khusus dengan Drs. Mahfud Shodar, M.Ag selaku Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Hasil liputannya bisa Anda simak di rubrik Lensa Utama. Dari rubrik Inspirasi ada ide yang sangat menarik. Dalam keseharian siswa-siswi Sekolah Alam MI Bilingual al-Ikhlas Kepanjen Malang, tak lepas dari kegiatan bercocok tanam. Mereka diajak menanam dan merawat tanaman, menyiram, memupuk, hingga menyiangi rumput. Hmm.. betapa asyiknya berladang di ‘Madrasah Konservasi Alam’. Yang tak kalah menariknya, adalah yang dilakukan para siswa MAN Tulungagung 1. Mereka berhasil menyulap limbah sampah madrasah menjadi barang yang bernilai guna. Dari sisa pembakaran dan limbah endapan gula merah, mereka proses menjadi batu bata dan genteng. Disamping menjadi produk jadi, penggunaan limbah tersebut juga mampu mengurangi eksploitasi tanah yang berlebihan. Anda bisa membacanya di rubrik Serambi Madrasah. Sedangkan di rubrik Bilik Santri sengaja kami tampilkan PP. Nurul Qur’an Probolinggo. Sebab pondok pesantren ini dalam setiap kali even lomba, selalu saja membawa pulang tropi kejuaraan. Apa saja kiat-kiatnya, bisa Anda simak di rubrk tersebut. Sementara rubrik-rubrik kesayangan Anda lainnya, hadir sebagaimana mestinya. Kontak dan Pendapat ---------------- 4 Teropong ------------------------------ 5 Lensa Utama -------------------------- 6 Lensa Khusus ------------------------ 13 Inspirasi -------------------------------- 18 Cahaya Hati --------------------------- 19 Agama ---------------------------------- 20 Tafsir Maudlu’i ----------------------- 24 Bilik Santri ----------------------------- 26
Liputan Khusus ---------------------- 27 Uswah ---------------------------------- 34 Edukasi --------------------------------- 36 Serambi Madrasah ------------------- 42 Lintas Peristiwa ----------------------- 51 Pesona --------------------------------- 58 LAA Remaja --------------------------- 59 Cermat ---------------------------------- 62 Dunia Islam ---------------------------- 66 MPA 340 / Januari 2015
3
Agama ‘Tahun Baru’? Tak terasa tahun sudah berganti. Rasanya baru kemarin kita bercengkrama dengan tahun 2014, kini kita sudah mulai berkenalan dengan tahun 2015. Pemeluk agama apapun, dipastikan akan bersinggungan dengan ritus ini. Tahun baru selalu yang datang dan pergi. Tapi ada satu hal yang seakan abadi; perayaan. Ya, pesta penyambutan seolah-olah menjadi inti dari titik pertemuan antara yang lama dan yang baru. Padahal tak ada yang perbedaan antara yang lama dan baru. Sebab yang lama pun pernah menjadi baru. Dan sebaliknya yang baru pun segera menyusul menjadi masa lalu. Hanya persoalan waktu. Dan tanpa sadar, suasan perayaan peyambutan tahunan pun sudah dimulai sejak jauh-jauh hari.
Biasanya, seminggu sebelumnya kita sudah disibukkan dengan aneka tetek bengek persiapan ritual malam pergantian tahun. Bahkan bisa jadi demi menyukseskannya, kita sudah merencanakannya sejak awal tahun. Habitus itu pun ditangkap pasar. Pusat-pusat bisnis seperti mall, pertokoan hingga tempat hiburan tentu enggan menanggalkan peluang itu. Mereka turut menyibukkan diri seoalh mensupport kesibukan perayaan tahunan. Dan dalam sekejap mereka merubah wajahnya. Suguhan diskon dan aneka penawaran dilancarkan. Prinsip supply and demand bertali-temali. Dan budaya konsumerisme pun menemukan momentumnya. Momentum pergantian tahun ternyata sekedar perang pasar. Pergantian tahun hanya sekedar perayaan. Perayaan tahunan menemukan titik ketak-
bermaknaanya. Kita lebih khusuk menyiapkan pesta pora ketimbang perjumpaan tahun dari bermuhasabah dan memahat citacita serta harapan. Kalau toh ada, harapan yang meluncur pun seakan menemukan ruang kosong sebab sekedar sebagai lips service belaka. Lantas dimanakah ajaran agama, yang menganjurkan para pemelukanya untuk senantiasa mawas diri dari hari ke hari. Selalu diwajibkan bermuhasabah; sampai dimanakah pengabdian sebagai hamba dan khalifah. Ternyata tahun baru sudah tak beragama lagi. Bahkan pesta tahun baru kini seolah telah menjadi agama baru. Bahauddin Ali siswa SMK Al-Azhar Menganti Gresik
INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUN Keluarga Besar MAN Bangil Pasuruan
Mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya:
Drs. Eko Budi Leswono, M.Ag.
(Guru Bahasa Arab MAN Bangil/Kepala Lab. Bahasa MAN Bangil) Meninggal dunia pada hari Kamis, 18 Desember 2014 Semoga amal ibadahnya diterima di sisi ALLAH SWT. Dan segala kesalahannya diampuni oleh-Nya, amin. Kepala Drs. H. MOH. ALFAN MAKMUR, MM 4
MPA 340 / Januari 2015
WASPADAI ANCAMAN TERHADAP KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Upaya meningkatkan kerukunan umat beragama terus dilakukan. Baik internal umat beragama maupun eksternal antar pemeluk agama yang berbeda. Kementerian agama menjadi penanggung jawab, pembuat regulasi dan koordinator pelaksanaannya. Dari tahun ke tahun hasil upaya merajut ukhuwah ini makin nampak. Terdapat tiga macam ukhuwah. Ukhuwah Islamiyah,persaudaraan seagama (sesama muslim). Ukhuwah wathaniyah yang menjalin persaudaraan antar umat beragama dalam satu bangsa. Ukhuwah insaniyah persaudaraan umat manusia seluruhnya tanpa pandang bangsa, suku bangsa dan agama. Negara Indonesia bukanlah Negara theokrasi yang menjadikan salah satu agama sebagai dasar Negara. Tetapi juga bukan Negara sekular yang memisahkan antara Negara dan agama. Pengurusan masalah agama tidak dilepaskan begitu saja oleh pemerintah. Keadaan seperti ini telah berlangsung sejak awal kemerdekaan, sehingga dengan mudah menerima usul K.H. Abu Dardiri utusan Komite Nasional Indonesia Karesidenan Banyumas dalam siding KNIP di Jakarta tanggal 24-28 November 1945, agar dalam pemerintahan Republik Indonesia dibentuk suatu kementerian yang mengurusi perkara agama Bagi rakyat Indonesia bentuk Negara NKRI dan dasar Negara Pancasila adalah keputusan final. Siapapun yang akan menghapus dan menggantinya akan berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia. Bersama semua komponen bangsa umat beragama sejak awal kemerdekaan telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Gema Allahu Akbar memberikan semangat dan motivasi perjuangan mereka. Para pejuang berhasil mengalahkan agresi sekutu dan Belanda. Sekitar tahun 50 - 60- an rakyat Indonesia berhasil melumpuhkan pemberontakan DI/TII. Dua kali pengkhianatan PKI baik pada Madiun Affair pimpinan Muso tahun 1948 dan kudeta oleh G 30 S/ PKI Tahun 1965 juga dapat ditumpas. Beberapa tahun terakhir rakyat Indonesia bersama kekuatan angkatan bersenjata mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa: masalah makar di Aceh dan Papua serta konflik internal di Ambon, Poso, Sambas dan lain-lain.
Ancaman dan tantangan lain masih terus datang silih berganti. Kini muncul wacana-wacana kontroversial. Pencantuman identitas agama dalam Kartu Tanda Penduduk dipermasalahkan. Karena dianggap dapat memicu konflik bernuansa sara, sebagian kelompok masyarakat mengusulkan agar identitas itu dihilangkan. Sebaliknya adanya identitas agama tersebut penting. Dengan alasan inilah Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama menolak wacana penghapusan identitas agama tersebut. Undang-undang tentang penodaan agama dipertanyakan. Dianggap melanggar HAM dan memasung kebebasan, sejumlah orang mengusulkan agar undangundang ini dicabut. Sebagai penggantinya diusulkan rancangan undang-undang tentang perlindungan umat beragama.Isinya berbeda dengan yang pertama, yaitu memberi keleluasaan bagi pemeluk agama untuk berkreasi dan berpandangan berbeda dengan mainstream agama yang bersangkutan sekalipun. Muncul pula gagasan, entah dari mana datangnya, agar do’a sebelum pelajaran di sekolah dimulai dihilangkan. Terhadap isu terakhir ini, Menteri Agama menegaskan bahwa berdoa sebelum pelajaran dimulai ini tidak akan dihapus. Di lingkungan kelompok-kelompok diskusi terbatas diangkat tema yang menggelitik dari pemikiran-pemikian Barat yang liberal, seperti perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda, perkawinan sejenis, aborsi, pembagian waris yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan, perempuan boleh menjadi imam sholat laki-laki dan bahkan al-Qur’an mushaf Utsmany pun digugat dll. Pikiran-pikiran liberal ini menjadi tantangan yang dapat menggoncangkan iman bagi orang Islam. Termasuk ancaman pula adalah gelombag Islamopobi dari Barat yang berusaha memecah belah umat beragama. Paham yang bersumber dari materialisme-sekularisme tersebut tidak sejalan dengan Pancasila sebagai fasafah bangsa dan dasar Negara yang senantiasa menghormati dan menghargai kedaulatan beragama. Suatu tantangan bagi kementerian agama yang sedang membangun persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama. RAW MPA 340 / Januari 2015
5
HAB Kemenag Ke-69
Reformasi Moral dan ‘Harmoni Award’ Pluralitas yang dimiliki bangsa Indonesia, merupakan kodrat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karenanya, keanekaragaman flora, fauna, suku, agama, ras, bahasa, maupun adat istiadat, bahasa dan budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus disyukuri dan dikelola dengan baik. Sebab apabila keanekaragaman tersebut tidak dikelola secara baik, bisa menimbulkan adanya sebuah konflik yang cukup serius. Indonesia, menurut Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si, dibangun di atas kemajemukan, ragam etnis dan agama. Jika tak bisa mengelolanya secara baik, justru akan berpotensi besar timbulnya pergolakan. “Oleh karenanya, konflik atas nama agama bisa diminimalisasi. Caranya, pemerintah harus segera fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terangnya. “Persempit jarak kesenjangan antara si kaya dan si miskin,” tukasnya. Ketua FKUB Prov. Jawa Timur ini memandang penting peran Kementeran Agama dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama. Dia mengapresiasi langkah Kemenag yang menurutnya sudah tepat dalam menangani beragam konflik yang timbul di masyarakat. “Hanya saja kurang cepat merespon,” katanya menyayangkan. Lelaki Kelahiran Lamongan 4 April 1947 ini berharap, agar ke depan Kemenag bisa mendeteksi lebih dini embrio konflik. Ibaratnya, jangan menjadi pemadam kebakaran. Lebih baik mencegah ketimbang mengobati. Dirinya meminta agar Kemenag senantiasa mengajak FKUB untuk duduk bersama menyelesaikan konflik di masyarakat. Sebagai organisasi independen yang dibentuk masyarakat dan difasilitasi pemerintah, FKUB yang dibentuk dengan SK Gubernur ini merasa berkepentingan untuk turut andil menyelesaikan beragam konflik di masyarakat. “Ke depan, kami 6
MPA 340 / Januari 2015
ingin jalinan kerjasama dengan Kemenag bisa lebih intensif lagi guna menciptakan kerukunan umat beragama,” ujarnya. Menurut mantan Asisten Sekdaprov Jatim Bidang Kesejahteraan Masyarakat ini, FKUB turut bertanggung jawab terhadap segala hal -kemungkinan yang bisa memicu konflik. Baik yang berhubungan langsung dengan masalah agama, tidak berhubungan langsung dengan agama, maupun hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan agama. Masalah yang berkaitan langsung dengan agama, kata Direktur Utama Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini melanjutkan, antara lain memaksa seseorang untuk masuk agama tertentu, juga ragam aliran atau faham dalam agama. “Di sinilah peran majelis agama masingmasing agama untuk turut menyelesaikan konflik,” tambahnya. Sedangkan masalah yang tidak berhubungan langsung dengan agama semisal Hari Besar Agama, pendidikan agama, pengangkatan anak, atau pendirian rumah ibadah. Dan faktor pemicu konflik yang sama sekali tidak berhubungan dengan agama antara lain IPTEK, kesenjangan ekonomi, maupun politik sesaat. “Faktor kepentingan politik sesaat inilah yang paling sering memicu
Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si
rusaknya kerukunan umat beragama,” paparnya. Oleh karenanya, pada Nopember tahun lalu FKUB Jatim menyelenggarakan acara Temu Agama dan Tokoh Masyarakat Prov. Jatim dengan mengambil tema ‘Merajut Kerukunan Umat Beragama Pasca Tahun Politik 2014 Guna Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan’. Tujuannya untuk mempertemukan tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta mengetahui hasil pembangunan selama pemerintahan Gubernur Jatim Tahun 2011-2014. Sekaligus untuk mengetahui rencana pembangunan Tahun 2014-2019, serta mencari solusi atas konflik yang terjadi pasca Pileg dan Pilpres 2014. Di Hari Amal Bhakti Kemenag ke69, Wakil Ketua Dewan Musytasar DMI Jatim ini berharap agar Kemenag lebih meningkatkan kualitas pendidikan agama. Khususnya pendidikan berbasis pondok pesantren. Suami Hj. Artini yang dikaruniai lima anak ini juga mengharapkan, agar Kemenag bisa segera menangani kasus “agama baru” Bahai yang mulai meresahkan masyarakat serta agama lokal lainnya. “Saat ini kami juga tengah menunggu arahan Kemenag tentang aliran kepercayaan,” tukasnya. “Sebab aliran kepercayaan itu kan bukan agama, melainkan ekspresi budaya. Jadi aliran kepercayaan tidak kehilangan agama induknya,” tegasnya menambahkan. Dirinya tak ingin toleransi yang telah dibangun bangsa ini terciderai dengan munculnya isu-isu agama baru. Sebab toleransi antar umat beragama di Indonesia sudah bagus. Yang malah sering terjadi, adalah masalah di internal agama itu sendiri karena beda aliran dan sebagainya. “Ke depan, kami berharap Kemenag memberi apresiasi kepada perorangan maupun organisasi yang konsen kepada kerukunan umat beragama dengan membikin Harmoni Award,” tan-
dasnya penuh harap. Menurut KH. Salahuddin Wahid, Kemenag merupakan lembaga yang tidak di semua negara ada. Tapi di Indonesia mempunyai tempat yang khusus. Selama ini Kemenag telah mempunyai peran penting dalam pendidikan agama hingga pendidikan agama mengalami peningkatan jumlah dan mutunya. Dari tingkat yang paling bawah hingga yang paling tinggi seperti STAIN, IAIN, UIN, ataupun yang swasta. Namun di sisi lain, lanjut Pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang ini, harus diakui pula bahwa pendidikan agama belum sepenuhnya menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Masih banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Karena dalam pendidikan, mendidik itu pengertiannya sangat luas. Yang ada sekarang ini baru sebatas pengajaran atau transfer ilmu saja. “Padahal mendidik yang sebenarnya, adalah membentuk akhlak atau karakter. Dan itu yang belum sepenuhnya terpenuhi. Ini juga menjadi tanggung jawab Kementerian Agama,” paparnya. Sementara di sisi lain, lanjut Rektor UNHASY (Universitas Hasyim Asy’ari) Tebuireng Jombang ini, ada lembaga seperti pesantren yang jumlahnya 20 ribu-an dengan jumlah santri yang mencapai jutaan. Belum lagi kalau kita ngomong tentang pendidikan swasta. “Itu semua menjadi kewajiban negara untuk memberikan layanan pendidikan dasar dan menengah,” tandasnya. Oleh karenanya, kata Gus Sholah – panggilan akrab KH. Salahuddin Wahid, harus ada kesadaran dari pemerintah bahwa pendidikan itu merupakan Hak Asasi Manusia Indonesia. Maka menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak tersebut. Baik yang berada di lembaga pendidikan formal maupun pondok pesantren. Menurut pria kelahiran Jombang 11 September 1942 ini, persoalan yang paling dirasakan masyara-
kat terkait Kementerian adalah masalah birokrasi. Dan Kementerian Agama adalah bagian dari birokrasi pemerintahan. Selama ini, birokrasi yang ada itu kesannya gemuk, lamban, dan korup – meskipun tidak semuanya korup. “Untuk itulah, masih banyak di Kementerian Agama yang perlu diperbaiki. Baik di birokrasi maupun di pegawainya,” ujarnya. “Ingat, birokrasi dibuat untuk melayani masyarakat,” tukasnya menegaskan. Jika ingin menjadi di atas rata-rata dibandingkan Kementerian yang lain, tutur Gus Shola, pada Hari Amal Bakti Kemenag yang ke-69 ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kinerja Kementerian Agama. Tentunya peran inspektorat jenderal dan pejabatpejabatnya sangat penting. “Sekarang ini memang sudah mulai membaik. Seperti pelayanan haji, banyak orang yang mengatakan sudah lebih baik,” ungkapnya. Dirinya mengapresiasi terhadap orang-orang yang menjabat di Kementerian Agama. Menurutnya, Menteri
KH. Salahuddin Wahid
Agama sekarang orangnya tidak nekoneko. Dia mau bekerja dan tidak mengejar posisi. “Dengan komposisi Menag Luqman Hakim, Irjennya M. Yasin dan Sekjennya Nursyam yang dikenal orang baik, bisa memberi harapan untuk menjadikan Kemenag lebih baik lagi,” tuturnya penuh harap. Yang terpenting lagi, Kementerian Agama harus melakukan reformasi moral. Kita harus berani mengakui, bahwa pendidikan kita belum seperti yang diharapkan. Akhlak dan karakter bangsa juga belum seperti yang diharapkan. “Tugas kita adalah bagaimana menanamkan dan membentuk akhlak yang baik. Dan kunci utamanya adalah kejujuran. Tanpa ada kejujuran, tidak ada akhlaq,” urainya. “Kita harus berani koreksi diri. Sejauh mana kita menghasilkan manusia-manusia yang jujur,” tegasnya menambahkan. Namun demikian, kita patut mengapresiasi keberhasilan yang dicapai Kementerian Agama selama ini. Banyak kemajuan dan pembenahan yang telah dilakukan Kemenag. Bahkan pemerintah telah mendirikan organisasi resmi bagi pensiunan Kementerian Agama pada tahun 2011. Wadah organisasi itu diberi nama Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama (PPKA). “Hadirnya PPKA mulai di tingkat pusat hingga di tingkat Kab./Kota, terbukti menyuntikkan gairah baru bagi para pensiunan,” ujar Drs. H. Roziqi, MM, MBA. Lahirnya PPKA disambut penuh antusias oleh para pensiunan Kementerian Agama di wilayah Provinsi Jawa Timur. Apalagi sebelum ada PPKA, Kemenag Prov. Jawa Timur telah lebih dulu memiliki wadah pensiunan yang diberi nama Ikatan Keluarga Pensiunan (IKP) yang dibentuk tanggal 1 Muharram 1406 H dan bertepatan dengan tanggal 16 September 1985. Terpilih sebagai Kepala PPKA Provinsi Jawa Timur adalah Drs. H. Roziqi, MM, MBA, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Kantor WilaMPA 340 / Januari 2015
7
yah Kementeraian Agama Prov. Jawa Timur. Di tahun pertamanya, H. Roziqi langsung membentuk PPKA di Kab./Kota seJawa Timur. PPKApun mulai menjalankan ragam aktivitas keorganisasiannya, yakni dengan menjalin tali silaturrahmi dengan orangorang pensiunan. Pertemuan itu dilaksanakan rutin dua bulan sekali, baik di tingkat wilayah maupun daerah. “Di acara tersebut, kami turut mengundang narasumber yang biasanya diisi oleh para pakar kesehatan,” ungkapnya. “Usia para pensiunan kan sudah tua. Jadi perlu tips untuk menjaga kesehatan agar diberi umur panjang,” kata mantan Kepala Balai Diklat PTK di Denpasar Bali ini menambahkan. Pada akhir Januari 2013, PPKA Jawa Timur bahkan telah mengadakan Rapat Kerja Wilayah dengan mengundang seluruh PPKA Kabupaten/ Kota. “Mengingat usia para anggota sudah tua, kami sadar bahwa untuk membuat program besar apalagi berbasis ekonomi akan sangat sulit,” tukasnya. “Jadi kami membuat program yang simplesimple saja, tidak mulukmuluk,” ucap lelaki kelahiran Karangsono Kanigoro-Blitar 1949 ini sambil mengulum senyum. Meski demikian, Ketua Bidang Biro Kesejahteraan dan Kerohanian Persatuan Wredatama RI (PWRI) Jawa Timur ini masih bersyukur, karena PPKA Prov. Jatim sangat aktif menggelar beragam kegiatan – mengingat PPKA Pusat masih belum berjalan maksimal. “Ini menunjukkan respon dari para pensiunan dan jajaran pejabat Kemenag Prov. Jawa Timur sangat baik,” tandasnya. Menyambut HAB Kemenag ke-69 ini H. Roziqi berharap, pegawai Kemenag khususnya jajaran Kanwil ke bawah bisa menjadi lebih baik secara personal 8
MPA 340 / Januari 2015
Drs. H. Roziqi, MM, MBA. maupun organisasional. “Semoga organisasi Kemenag bisa berjalan lebih baik lagi. Para pemimpinnya komitmen dan konsisten terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku,” tutur pria yang saat ini menjabat Direktur Imarah Ijtimaiyyah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur ini juga berharap, agar PNS Kemenag juga semakin memiliki kesadaran untuk tetap belajar dan berikhtiar dalam memperbaiki kinerja dan juga moral etikanya. “PNS Kemenag harus bisa menjadi contoh panutan dimana dia berada dan berdomisili,” pintanya. “Tunjukkan diri sebagai orang Kementerian Agama yang senantiasa terlibat dalam kegiatan keagamaan
dan sosial kemasyarakatan,” tandas mantan Kepala Balai Diklat PTK Surabaya ini. Khusus kepada para pemangku kebijakan – para pejabat di provinsi hingga daerah, dirinya berpesan agar senantiasa meningkatkan knowledge, skill dan attitudenya. “Skill itu kan terampil. Jadi pada saat melayani masyarakat, jangan sampai menjadi juragan, tapi masyarakatlah yang menjadi juragan,” pesannya. “Jangan sampai moral kita ternoda dan terciderai, seperti melakukan korupsi maupun pelanggaran moral lainnya,” tutur mantan Kepala Balai Diklat PTK di Denpasar Bali ini menandaskan. Ke depan, dirinya juga berharap agar senantiasa ada sinergi antara Kemenag dengan PPKA. Kerjasama itu bisa diwujudkan dalam bentuk dakwah, kegiatan-kegiatan keagamaan, penyuluhan agama, ataupun pembinaan pendidikan baik madrasah maupun pondok pesantren. Sebab tak dapat dipungkiri, bahwa kebanyakan para pensiunan Kementerian Agama masih banyak yang menekuni dunia pendidikan (madrasah/pondok) dan keagamaan dengan mendirikan majelis taklim. “Kami bersyukur temanteman dari Kemenag masih aktif mau membantu dan peduli terhadap PPKA sehingga terjalin dengan baik,” ucap mantan Kakandepag Kabupaten Sumenep dan Kab. Pasuruan ini bangga. Sebagai bagian dari Kementerian Agama, H. Roziqi menegaskan, akan senantiasa mengikuti perkembangan yang ada di Kementerian Agama. “Kami masih merasa ikut memiliki, karena kami pernah dibesarkan di sana dan kami bangga pernah mengabdi di Kementerian Agama,” pungkasnya. Laporan: Dedy Kurniawan, Muhammad Hisyam (Surabaya).
Drs. Mahfud Shodar, M.Ag
Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur
Menegakkan Integritas, Profesional, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan Sebagai Budaya Kerja Menjelang HAB Kementerian Agama yang ke-69 tahun, banyak hal baru yang menyertainya. Disamping soal Remunerasi dan ‘Lima Nilai Budaya Kerja’, juga ada pembaharuan oranisasi dan tata kerja di Asrama Haji. Termasuk pula masalah K-13 dan kondisi Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur. Untuk mengungkap hal tersebut, Anni Athi’ah dari MPA menemui Drs. Mahfud Shodar, M.Ag selaku Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Berikut petikan wawancaranya: Bulan Juli tahun 2014 dalam Kementerian Agama sudah diberlakukan Remunerasi. Sosialisasi sudah dan terus diberlakukan di jajaran Bapak. Komentar Bapak mengenai hal tersebut? Remunerasi di Kementerian Agama yang dimulai bulan Juli 2014 hampir seperti paket, ada punishmentnya. Jadi bila tidak masuk kerja akan kena potong tunjangan kinerjanya. Oleh karena itu, menjadi tuntutan bagi kita baik yang menjabat sebagi pejabat struktural maupun pejabat fungsional dituntut untuk profesional. Jangan sampai karena ketidakdisiplinannya merugikan diri sendiri. Ini harus disiapkan dengan disosialisasikan secara meluas ke jajaran di kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur. Sehingga tahun 2015 Remunerasi sudah berdasarkan kinerja. Yang pada akhirnya tunjangan kinerja sudah betul-betul efektif tahun 2015, yang mau tidak mau berdasarkan SKP (Satuan Kinerja Pegawai) dari masing-masing ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kementerian Agama. Dengan dasar SKP itulah, apakah target itu terpenuhi apa tidak atau sesuai dengan SKP apa tidak. Tanggal 6 Nopember 2014 Kementerian Agama melaunching mengenai ‘Lima Nilai Budaya Kerja’. Bagaimana kiat-kiat Bapak mensosialisaikan hal itu sehingga tidak hanya ceremony sosialisasi saja, melainkan dapat mengubah mindset ASN di Kemenag Prov. Jawa Timur? Mengubah mindset itu tidaklah mudah. Yang pertama, akan kita mulai dari para pejabatnya dulu. ‘Lima Nilai Budaya Kerja’ itu bisa tertanam pada masing-masing ASN, apabila pejabatnya bisa menjadi teladan bagi jajaran di bawahnya. Pengertian nilai budaya kerja tersebut yaitu: Integritas; keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar. Profesional; bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil baik. Inovasi; menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik. Tanggung Jawab; bekerja secara tuntas dan konsekuen. Keteladanan; menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Ada yang baru diawal 2015, yaitu adanya perubahan struktur sesuai dengan PMA No. 44 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji. Bisa dijelaskan mengenai hal itu… PMA No. 44 tahun 2014 mulai efektif tahun per 1 Januari 2015. Jadi dalam struktur jabatannya ada kepala UPT eselon III/b (diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama), Kasubbag Administrasi dan Keuangan eselon IV/b, dan 2 Kepala Seksi
Pelayanan Asrama dan Kepala Seksi Kerja sama, eselon IV/b, serta kelompok jabatan fungsional. Personalianya, akan diusulkan melalui rapat Baperjakat untuk mengisi formasi tersebut. Kepala UPT akan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, bukan kepada Kepala Kanwil. Salah satu kewenangan Kepala UPT adalah mengelola asrama haji. Jadi, ke depan seperti pengelolaan NRT (Nikah Rujuk Talak) di KUA yang merupakan PNBP. Sehingga siapapun yang menggunakan fasilitas asrama haji, dananya akan masuk ke kas negara. Sedangkan biaya operasional sesuai perencanaan tiap tahunnya. Beberapa tahun ini ada program yang sepertinya mendapat perhatian khusus, yaitu tentang Kerukunan Umat Beragama (KUB). Seperti apa sebenarnya kondisi KUB di Jawa Timur. Secara umum kondisi Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur itu kondusif. Tapi kita belum bisa mengatakan apakah dengan yang kondusif itu merupakan suatu indikator umat beragama di Jawa Timur betul-betul sudah rukun, sudah bisa memahami dari masing-masing ajaran agamanya. Misi dari Kementerian Agama sendiri, pertama kan meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Kedua, meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. Beragama berarti memahami, mendalami dari agamanya masing-masing, sehingga akan tercipta kerukunan karena tidak mencampuri agama lainnya. Sedangkan kerukunan beragama pengertiannya kerukunan antar agama itu sendiri. Lantas bagaimana kondisi pemahaman agama masingmasing… Untuk memahami dari ajaran agamanya masing-masing, terus terang saja sangat minim sekali. Baik itu di Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Khonghucu. Hal itu pula yang bisa menimbulkan munculnya aliran-aliran di masing-masing agama selain kerukunan itu sendiri. Konsentrasi kita untuk mewujudkan misi pertama di Kementerian Agama, sehingga kerukunan itu ada karena bisa memahami nilai-nilai yang dianut tersebut. Misalnya dalam Islam tidak ada yang namanya kekerasan, demikian pula di agama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak harus betul-betul baik. Kalau bisa memahami itu semua, insya Allah kerukunan otomatis tercipta. Mengenai K-13, yang akhir-akhir ini cukup hangat menjadi perbincangan di berbagai media. Bagaimana kebijakan akhir Kementerian Agama terkait hal tersebut? Di Kementerian Agama, untuk pelajaran agama seperti AlQur’an Hadits, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI, pasti sudah kita atur sediri dengan memakai K-13. Karena itu merupakan produk kita sendiri, Jadi kita berwenang untuk menentukan kurikulum 2013 atau kurikulum 2006. Kita punya otoritas terkait penentuan kurikulum. Karena mata pelajaran agama tidak diUnaskan, maka untuk pelajaran agama tidak ada masalah dalam penerapan K-13. Jadi, untuk mata pelajaran agama mengikuti Kurikulum 13. Sedangkan mata pelajaran umum memakai kurikulum 2006.
MPA 340 / Januari 2015
9
Martabat Kemenag Payung Besar Bagi Umat Beragama Di saat Kementerian Agama mencapai peraihan yang menggembirakan, masih saja ada pihak-pihak yang tiada henti menggoyangnya. Seperti UU Perkawinan yang mencoba diaduk-aduk kembali. Mereka begitu gigih mengusulkan agar UU Perkawinan NO. 1 Tahun 1974 beberapa pasalnya supaya dihapus atau diubah. Bagi Dr. KH. Abdussalam Nawawi, M.Ag, usulan semacam itu boleh-boleh saja. Tapi yang berhak mengamandemen UU apapun adalah Pemerintah dan DPR. Kemenag tidak punya wewenang untuk mengubahnya. Sebab Kemenag hanya sebagai pelaksana tugas, mencatat halhal yang berhubungan dengan perkawinan, perceraian, membuat akta nikah dan mendokumentasikan peristiwa perkawinan saja. “Soal perkawinan campuran antar negara atau bangsa yang berbeda, jalurnya ke Catatan Sipil,” terangnya. Tak hanya soal UU Perkawinan yang dipersoalkan, pencatuman agama di KTP juga mulai dihujat. Tapi itu merupakan wewenang Mendagri dan bukan Kemenag. “Bagi saya, kolom agama sebaiknya tetap ada. Sebab itu akan lebih memudahkan pengurusan terutama saat yang bersangkutan meninggal,” ujarnya. Andai seseorang meninggal di Papua, katanya menyontohkan, identitas diri dan agamanya mudah dilihat dari KTP. Sebaliknya, kalau tidak tercantum akan kacau pada acara prosesi pemakaman. “Alasan sebagian orang dengan tidak dicantumkan kolom agama kan atas dasar dari amnesti internasional agar Indonesia menghentikan diskriminasi atas nama agama. Padahal kita kan punya kearifan lokal sendiri,” katanya memberikan alasan. Yang perlu mendapat perhatian serius dari Kementerian Agama, tutur Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur ini, adalah masalah degradasi moral. Jika itu tak diperhatikan, tentu akan menim10
MPA 340 / Januari 2015
Dr. KH. Abdussalam Nawawi, M.Ag, bulkan banyak masalah. Untuk mengatasinya, maka diperlukan pembinaan agar etos dan semangat kerjanya semakin meningkat. “Jika terjadi pelanggaran harus diberi hukuman. Dan apabila baik tugasnya diberikan reward atau penghargaan setimpal dengan pengabdiannya,” paparnya. Yang paling utama di Kementerian Agama, lanjutnya, adalah masalah keteladanan. Sebab di dalam keteladanan terdapat unsur-unsur positif yang dibutuhkan bagi pekerja. Jangan hanya pandai berpidato saja. Tapi berikan contoh keteladanan dan langsung terjun ke medan pekerjaan. “Jika ini terpenuhi, maka target untuk mencapai moralitas dan semangat baru akan terpenuhi pula. Dengan catatan asal penanganannya tidak sepotong-potong,” katanya. “Tak kalah pentingnya, adalah pembinaan pegawai, persempit ruang gerak pelaku-pelaku negatif dan terapkan pengawasan internal secara kontinuitas,” tambahnya. Yang lebih terpenting dari itu
semua, menurut Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA, bahwa Kementerian Agama sanggup menjamin kehidupan umat beragama di Indonesia. Aneka potensi konflik harus mampu diselesaikan secara elegan dan bijaksana. Dengan pengalamannya selama 69 tahun – sejak berdirinya pada 3 Januari 1946 silam, tentu Kemenag memiliki modal besar untuk mewujudkannya. “Kuncinya, Kemenag harus terus menerus berbenah diri,” jelasnya. Terkait makin tumbuh suburnya keyakinan baru ataupun ajaran-ajaran yang menyimpang belakangan ini, semestinya harus dikembalikan pada peraturan perundang-undangan yang ada. Menurut Wakit Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya ini, hal itu demi melindungi agama-agama yang diakui negara. Ketika terjadi penyelewengan ajaran agama, tentu harus dikembalikan ke jalur yang semestinya. Kemenag haruslah bertindak persuasif, agar tidak menimbulkan gejolak baru. “Jadi Kemenag harus mampu mengakomuodir semua elemen masyarakat beragama agar kondusivitas selama ini terus terjaga,” harapnya. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk yang cukup besar, Jawa Timur tentu tak luput dari potensi konflik umat beragama. Namun dengan jumlah pondok pesantren yang ada di wilayah ini, tentu menjadi modal besar bagi Kanwil Kemenag Prov. Jatim dalam menjaga kerukunan umat beragama. Sebab selama ini pesantren dikenal memiliki wawasan keagaman yang inklusif. “Terbukti, hingga saat ini Jatim menjadi provinsi paling kondusif di Indonesia,” tukas pria kelahiran Blora 17 Juni 1952 ini dengan mimik serius. Dengan peran setrategis pesantren selama ini, tentu perbaikan kualitas harus diperhatikan. Apalagi kini keberadaan pesantren dijamin dalam UU Sis-
diknas dan PP Pendidikan Agama dan Keagamaan. Institusi lain yang juga perlu mendapat support lebih adalah madrasah. Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur harus mampu bersinergi dan bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan. “Madrasah negeri maupun madrasah swasta yang maju harus didorong untuk memiliki madrasah binaan, agar pendidikan yang berkualtias mampu diwujudkan secara bersama-sama,” beber Guru Besar UIN Surabaya ini. Penulis buku ‘Pranata Sosial Islam di Indonesia’ dan ‘Islam di Kawasan Kebudayaan Arab’ ini sangat mengimpikan kelak Jatim memiliki “Madarsah Unggulan”. Menurutnya, melalui madrasah unggulan ini akan menjadi wadah kaderisasi dan regenerasi calon pemimpin bangsa. Hal itu seperti yang pernah digulirkan pada beberapa tahun lalu dengan nama MAN Program Khusus (MAN PK). Untuk mewujudkan madrasah semacam itu, tentu harus didukung oleh SDM yang profesional. Selama ini, masih saja ditemukan institusi pendidikan yang pengajarnya tidak sesuai dengan spesialisasi keilmuannya. Maka pembenahan harus juga menyentuh institusi penyedia calon guru di madrasah. Tapi dengan adanya perkembangan di UIN, IAIN maupun STAIN ataupun perguruan Islam lainya, lembaga pendidikan Islam harus mampu mencetak calon guru yang bermutu. Pada momen Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-69 ini, tutur Prof. Ali Mufrodi, Kementerian Agama secara institusi harus mampu merespon kondisi global dan tuntutan zaman. “Saya melihat Kemenag kini jauh lebih maju dari capainnya selama ini. Baik dilihat dari segi semangat untuk bekerja, semangat menghemat, maupun semangat untuk meningkatkan segala lini,” tukas mantan Dekan Fakultas Adab UIN Surabaya ini serius. Dengan usia 69 tahun, tutur Muhammad Yunus SIP, M.Pd.I, itu sebenarnya usia yang sangat matang. Ibarat orang apabila melakukan segala sesuatu akan dipertimbangkan dan direncanakan sebaik mungkin,
serta lebih dewasa menyikapi segala permasalahan yang ada. Tak hanya itu saja. Dalam menyikapi segala persoalan, tentu dengan menggunakan kerangka pemahaman yang komprehensif. Dengan demikian, lanjut Sekretaris MUI Jawa Timur ini, Kemenag ke depan lebih bisa memberikan kenyamanan dan dapat memberikan solusi bagi problematika yang dihadapi umat saat ini. Artinya, setiap persoalan umat sedikit demi sedikit bisa dicarikan solusinya,” ulasnya. “Tapi sayangnya, Kemenag terkadang masih memantik persoalanpersoalan kontroversi yang ada dimasyarakat. Padahal itu sangat sensitif bagi persoalan berbangsa dan bernegara,” kritiknya. Terkait dengan kegiatan pembinaan keagamaan dan mewaspadai adanya aliran-aliran sesat yang ada di Jawa Timur, kata ayah lima anak ini, hendaklah mengacu pada peraturan Gubernur nomer 55 tahun 2012. “Aturan ini merupakan petunjuk bagi pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap aliran-aliran yang ada di Indonesia – yang bersangkutan dengan Agama Islam,” tegasnya. Pria kelahiran Surabaya 7 Desember 1971 ini berharap, agar kita lebih waspada terhadap aliran yang berpotensi menodai agama. Maka dengan menggunakan undang-undang tersebut kita bisa membawa mereka ke ranah hukum, sehingga dapat diputuskan oleh pengadilan. “Ini agar ke depan tidak ada aliran-aliran yang dengan mudah menodai agama,” tandasnya. Menurut Sekjen Gerakan Umat Islam Bersatu Jatim (GUIB) ini, banyak
Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA
orang yang salah mengartikan kerukunan atau toleransi antara umat beragama. Menurutnya, makna toleransi itu bukanlah mencampuradukkan ajaran agama. “Yang namanya toleransi beragama itu adalah saling menghormati, saling menghargai, kemudian tidak saling mengganggu. Ini telah disetujui oleh enam agama yang diakui di Indonesia,” paparnya. “Jadi, janganlah perbedaan ini didramatisir seolah-olah kalau berbeda itu tidak toleran. Padahal pemahaman seperti itu sangat keliru,” ungkapnya serius. Kekeliruan pemahaman itulah, yang kemudian membuat kebiasaan seperti natal bersama atau halal-bihalal bersama. Lebih didramatisir lagi, adalah buka puasa di tempat rumah ibadah agama lain. “Ini sangat keliru dan salah kaprah. Inilah yang justru membuat makna kerukunan itu menjadi semakin tidak jelas,” tukasnya bernada tinggi. “Kementerian Agama seharusnya lebih tegas dalam menghadapi fenomena tersebut,” tambahnya. HAB ke-69 ini merupakan momentum yang sangat bagus bagi rekanrekan di Kementerian Agama untuk dapat mengambil langkah yang arif dan bijaksana. Untuk itulah, Muhammad Yunus menyarankan agar kita melakukan muhasabah. Ini agar nantinya Kementrian Agama betul-betul menjadi solusi bagi permasalahan umat yang ada di bangsa ini. Lulusan S2 Universitas Muhammadiyah Surabaya ini mengharapkan, agar moto ‘Ikhlas Beramal’ benar-benar menjadikan insan-insan Kemenag beramal yang benar. Perspektif berpikirnya juga lurus, akidahnya salim, serta dalam menyelesaiakan persoalan harus mengedepankan aspek-aspek musyawarah. “Ini dalam rangka menciptakan tatanan masyarakat yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia,” paparnya. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di SMA An-Najiyah Sidoresmo Surabaya ini mengingatkan, bahwa tugas Kementrian Agama ke depan akan semakin berat. Untuk itulah, Kemenag tak bisa MPA 340 / Januari 2015
11
kerja sendirian. Hubungan silaturrahim dengan berbagai tokoh agama dan tokoh masyarakat hendaknya lebih dipererat lagi. “Orang-orang Kemenag jangan sampai terjebak dengan perspektif berpikir pluralis, liberalis dan sekularis,” pesannya serius. Dalam menyikapi maraknya aliranaliran yang melenceng dari koridor Islami, ujar Pembina Indonesia Islamic Busines Forum (IIBF) Jatim ini, Kementrian Agama harus lebih dominan dan berani untuk menentukan dan memetakannya. “Segera ambil langkah strategis agar upaya-upaya untuk mendekonstruksi dan menjudisial reviuw aturan regulasi yang sudah cukup bagus tak tercapai,” pintanya. “Ini demi menjalankan fungsi Kemenag yang lebih baik,” tambahnya. Berbicara mengenai Kementrian Agama, ujar Nadjib Hamid, M.Si itu luar biasa mulianya. Fungsi dan posisi Ke-
Nadjib Hamid, M.Si menag adalah sebagai penjaga gawang kehidupan umat beragama yang ada di Indonesia. Dengan misi yang mulia tersebut, tentu saja Kemenag memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Di sisi lain, sambung Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur ini, keberadaan Kementerian Agama sangatlah berbeda dengan instansi pemerintah lainnya. Misalkan kalau di instansi pemerintahan yang lain sedikit melenceng dari jalur, mungkin bisa dimaklumi oleh masyarakat. Tapi kalau 12
MPA 340 / Januari 2015
Kemenag yang melenceng, tentu masyarakat tak bisa memakluminya. “Kementerian Agama memang harus menjadi teladan bagi instansi yang lain dalam segala hal. Ini menyangkut harkat martabat Kemenag sendiri dan itu harga mati,” tegasnya. Hanya saja, kata anggota KPU Jawa Timur ini, semua itu kembali pada Kementrian Agama sendiri. Sebab Kemenag merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah sistem birokrasi. Dan dalam kenyataannya, Kemenag tidak jauh beda dengan kementerian lainnya. “Terkadang Kemenag malah lebih berani menerabas rambu-rambu yang telah dibuatnya sendiri. Padahal itu bisa menjadi bumerang di kemudian hari,” paparnya berterus terang. Oleh karenanya, ayah tiga anak ini berharap agar kedepan Kementrian Agama sanggup menjadi payung besar bagi seluruh komponen bangsa – terkait
matangnya usia Kemenag akan dapat membawa ke arah perubahan yang lebih baik. Kemenag harus melakukan pembenahan menyeluruh agar menjadi aparat pemerintahan yang bersih dan adil. Apalagi kinerja Kemenag dilandasi dengan dasar agama. “Karena membawa nilai agama, maka pertanggungjawabannya langsung dengan Al-Khaliq sebagai pencipta,” terangnya. Yang perlu dicermati bersama, lanjut anggota FKUB Jawa Timur ini, bahwa Kementerian Agama haruslah lebih transparan. Utamanya dalam segi pelayanan keagamaan, hendaknya tak melihat masyarakat dari golongan mana. “Saya kira Kemenag perlu mengintropeksi diri agar dapat memberikan pelayanan lebih sungguh-sungguh terhadap kelompok keagamaan dari manapun,” sarannya. Pria yang tengah menempuh S3 di UIN Surabaya ini berharap, agar di usia
Muhammad Yunus SIP, M.Pd.I dengan pelayanan keagamaan. Jadi, jangan jadikan Kemenag seperti milik segelintir pribadi atau kelompok. Layanilah semua komponen masyarakat dan tak peduli dari agama manapun atau kelompok apapun. “Di usianya yang ke 69 tahun ini bisa dijadikan momentum untuk berbenah. Sebab dengan usia tersebut seharusnya bisa menjadi bijak dan arif untuk menyikapi segala bentuk permasalahan yang ada,” harapnya. Yang terpenting lagi, tutur suami Luluk Humaidah ini, dengan kian
ke-69 tahun Kementrian Agama bisa seperti periode Madinah sehingga lebih manusiawi, lebih egaliter dan lebih toleran. “Marilah saling menghargai, saling mengerti dan saling menghormati akan perbedaan masing-masing,” pintanya. “Jadi, janganlah menuntut pihak lain yang berbeda untuk menjadi seperti diri kita. Sebab dengan saling memahami satu sama lain, hidup ini jauh lebih bermartabat,” pungkasnya. Laporan: Suprianto, Rasmana Rahem, M. Tajuddin Nurcholis (Surabaya).
Rakorev Pejabat Eselon II dan Eselon II Kanwil Kemenag Jatim 2014
Menyongsong Sistem dan Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual
Kakanwil Kemenag Prov Jatim saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi dan Evaluasi Bertempat di Kota Batu, pejabat eselon II dan eselon III di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mengikuti Rapat Koordinasi tahunan. Sejumlah kepala kantor Kemenag se Jatim dan juga Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya juga tampak menghadiri acara yang dihelat pada tanggal 26-28 Nopember kemarin. “Rakorev ini merupakan agenda tahunan yang sangat strategis karena di dalamnya membahas berbagai hal-hal penting,” ujar Drs. H. Musta’in, M.Ag. Hal-hal setrategis yang menjadi agenda utama diantaranya adalah peningkatan kualitas kehidupan beragama, dan peningkatan kualitas kerukunan umat beragama. Selain itu, masalah peningkatan kualitas pendidikan, kualitas agama dan keagamaan, kualitas pelayanan haji serta terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa juga menjadi topik pembahasan. “Itu semua adalah misi dan tugas pokok serta tanggung jawab Kementerian Agama baik di tingkat propinsi maupun kab/ko,” kata Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim ini menjelaskan. Kegiatan tersebut, lanjutnya menjadi salah satu bagian penting dalam mendorong peningkatan kinerja dan pemantapan langkah menuju reformasi birokrasi. Hal ini sebagai persyaratan utama dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, di lingkungan Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur.
Namun secara spesifik tujuan dari agenda tahunan yang dihadiri oleh tujuh kepala bidang di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim, empat orang pembimas, Kepala Balai Diklat serta 38 Kakankemenag se-Jatim ini adalah mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim dan Balai Diklat Keagamaan Surabaya tahun anggaran 2014. Selain itu, dalam rakorev ini juga berusaha menginventarisir dan mendiskusikan segala permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2013. Adapun Rencana Pembangunan Jang-
ka Menengah Nasional atau RPJMN 20102013 juga tidak luput dari pengevaluasian. Tak hanya itu, para peserta juga dituntut untuk membuat perencanaan program selanjutnya. “Tapi sayangnya RPJMN 20152019 sebagai acuan belum turun dari pemerintah pusat,” tukas Mantan Kabid Mapenda – sekarang Pendma – ini menyayangkan. Sementara itu, dalam acara yang bertajuk “Revitalisasi Kinerja PNS di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui Implementasi Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama ini, Drs. H. Mahfud Shodar, MAg mengingatkan bahwa tahun 2015 sistem keungan berbasis ‘akrual’. Basis akrual merupakan basis akuntansi dimana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. “Ini tentu bukan pekerjaan mudah. Oleh karena itu kita harus sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” tandas Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini mengingatkan. Terkait adanya edaran larangan rapat di hotel per Desember kemarin, Kakanwil mendingatkan kepada para peserta agar senantiasa menginventarisir jumlah perjalanan dinas dari tahun 2015 hingga tahun-tahun berikutnya. “Ini krusial sekali. Sebab seandainya nanti ada undangan rapat di Kanwil dan Kakankemenag tak memiliki anggaran perjalanan dinas, maka dipastikan Anda tidak akan bisa sampai di kantor wilayah,” ucap Kakanwil sambil melepas seutas senyuman. Suprianto, M. Tajuddin Nur Kholis
para Kepala Bidang di lingkungan Kemenag Prov Jatim saat mengikuti Rakorev MPA 340 / Januari 2015
13
Membumikan Prinsip Dasar Koperasi Syariah, Mungkinkah? Oleh : Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I * Syaiful Bahri, M.Si ** Membahas tentang koperasi syariah, tak dapat dilepaskan dari eksistensi perbankan syariah. Munculnya ide dan gagasan tentang koperasi syariah merupakan bagian tak terpisahkan dari “sukses” perbankan syariah yang mampu survive ditengah-tengah persaingan industri perbankan semakin ketat. Kita patut bersyukur, dari aspek regulasi, dengan dikeluarkan Peraturan BI (PBI) Nomor 15/14/PBI/2013 tentang Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang membolehkan bank syariah menggunakan jaringan kantor bank umum konvensional. Hal tersebut dimaksudkan sebagai salah satu upaya regulator (pembuat kebijakan) untuk mengakselerasi pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia. Meski perkembangan perbankan syariah akhir-akhir ini menunjukkan tren yang positif yakni rata-rata pertumbuhan aset perbankan syariah lima tahun terakhir tumbuh 37,68 % per tahun. Namun kenyataannya pangsa pasar perbankan syariah terhadap perbankan konvensional masih rendah. Pada akhir tahun 2013 aset perbankan syariah sebesar Rp. 242,28 triliuan. Jumlah tersebut hanya berkontribusi 4,89 % terhadap total aset perbankan nasional yang saat ini tercatat Rp. 4.954,47 triliun. Penguasaan pangsa aset itu belum mencapai angka ideal yakni sebesar 5%, yang dulu pernah diharapkan regulator akan tercapai pada 2010. Sampai dengan Mei 2014 perbankan syariah membukukan aset Rp. 244,21 triliun dengan penguasaan pangsa aset 4,79% terhadap total aset perbankan nasional yang sebesar Rp. 5.097,47 triliun. Menurut Biro Riset Infobank (BIRI), ada banyak faktor yang menyebabkan bank syariah belum bisa berkembang sebesar bank umum konvensional. Pertama, karena perbankan syariah tergolong bisnis baru bila dibandingkan dengan industri perbankan konvensional sehingga sebagian masyarakat masih belum mengenal perbankan syariah dengan baik. Kedua, jumlah bank syariah yang hingga Mei 2014 tercatat 34 bank, yang terdiri atas 14
MPA 340 / Januari 2015
11 BUS dan 23 UUS, juga masih kalah dengan jumlah bank umum konvensional, yang setelah dikurangi BUS berjumlah 85 bank. Ketiga, akses masyarakat terhadap bank syariah juga masih terbatas. Keempat, permodalan serta sumber dana bank syariah juga perlu diperkuat. Agak berbeda dengan perbankan syariah, payung hukum koperasi syariah adalah Keputusan Menteri (Kepmen) Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Keputusan Menteri ini memafasilitasi berdirinya koperasi syariah menjadi koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) atau unit jasa keuangan syariah (UJKS). Dengan adanya sistem ini membantu koperasi serba usaha di Indonesia memiliki unit jasa keuangan syariah. Ditinjau dari potensi pengembangan koperasi syariah, tercatat pada akhir 2012 jumlah anggota koperasi syariah dan BMT mencapai 3.732.558 orang dengan total aset sebesar 7,42 triliun. Data tersebut membuktikan bahwa koperasi syariah mempunyai potensi yang cukup besar dalam menyejahterakan masyarakat melalui akses pembiayaan dan penyerapan tenaga kerja. Rujukan Syar’i Koperasi Syariah Koperasi adalah persekutuan modal (al-musyarakah), yang berasal dari kata cooperation (al-syirkah at-ta’awuniyah). Koperasi sangat populer di Indonesia dan bahkan dinyatakan sebagai soko guru ekonomi. Islam memandang bahwa koperasi itu adalah persekutuan modal (al-musyarakah), karena koperasi itu modalnya dikumpulkan dari orang banyak. Asal modal dikumpulkan dari orang banyak, yang dalam istilah agama fiqh mua’malah adalah musyarakah. Kalau hanya dari salah satu pihak namanya mudharabah. Meskipun itu juga syirkah, walaupun juga persekutuan kerjasama, tetapi secara teknis dibedakan antara mudharabah dengan musyarakah.
Koperasi syariah mempunyai ciri khas yang tersendiri, yaitu al-syirkah at-ta’awuniyah persekutuan saling tolong. Ini yang istimewa bila dibandingkan dengan unit jasa keuangan lainnya. Menurut Sugianto, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, konsep al-syirkah at-ta’awuniyah merujuk pada surat al-Maidah ayat 2 yakni sebuah seruan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan melarang sebaliknya. Di dalam hukum Islam, syirkah itu ada lima macam: (1) al-‘inan, (2) almudharabah, (3) al-wujuh,(4) al-abdan dan (5) al-mufawadhah. Al-‘inan artinya syirkah antara dua orang atau lebih, yang masing-masing menyertakan modal dan sekaligus pengelola. Al-mudharabah artinya syirkah antara seorang pemilik modal dan seorang pemilik keahlian, laba dibagi sesuai kesepakatan. Al-wujuh artinya syirkah antara dua orang atau lebih, dengan modal dari pihak luar. Al-abdan artinya syirkah antara dua orang atau lebih dan yang disyarikatkan adalah keahlian masingmasing, laba dibagi sesuai kesepakatan. Dan yang terakhir al-mufawadhah artinya campuran dari dua atau lebih bentuk syirkah di atas. Dari kesekian macam syirkah menurut pendapat para Ulama Fiqh (Imam Syafi’i, Hanafi, Maliki dan Hanbali), hanya syirkah al-‘inan dan al-mudharabah yang disepakati pelaksanaannya. Di Indonesia dewasa ini dalam prakteknya hanya dua jenis syirkah yang digunakan yaitu syirkah al-‘inan dan syirkahal-mudharabah. Bentuk muamalat yang dicontohkan Khadijah dengan Nabi Muhammad (yang waktu itu belum menjadi suamiistri). Muhammad al-Amin yang kala itu masih muda, sudah mempunyai keahlian berdagang tetapi tidak punya uang. Maka kemudian bertemulah secara bisnis dengan Khadijah. Nabi Muhammad menjalankan bisnis Khadijah lima kali; satu kali ke Bahrain yang sisanya ke Syam. Dari lima kali tersebut, satu kali memakai sistem upah. Selebihnya memakai sistem mudharabah. Jadi pada kali
yang pertama Nabi Muhammad diminta Khadijah untuk memperdagangkan dan membawa barang dagangannya dengan cara diberi upah. Ketika berdagang di Syam, waktu yang dibutuhkan adalah satu bulan. Tetapi pada saat itu beliau bekerja hanya seminggu atau sepuluh hari saja. Sebab barang dagangannya sudah habis, dengan memperoleh laba yang baik. Sedangkan para pedagang lainnya menjadi heran, waktu satu bulan tidak cukup karena dagangan mereka banyak yang belum terjual. Khadijah kaget lalu mengatakan kepada Nai Muhammad: “Karena kerjamu baik, aku naikkan upahmu menjadi dua kali lipat.” Itulah sistem upah sebagai bentuk pola yang pertama. Pada tahap berikutnya, menggunakan pola yang berbeda yakni dengan cara bagi hasil. Nabi Muhammad membawa keahlian dan Khadijah membawa modal. Walau sempat ditertawakan oleh teman seperjalanannya, Nabi Muhammad tetap kukuh dengan cara itu. Teman seperjalanan Nabi Muhammad memberikan komentar: “Yang benar itu kamu pinjam uang Khadijah untuk kamu gunakan berdagang. Nanti kalau sudah kamu kembalikan uang itu dengan bunganya”. Nabi Muhammad kemudian mengatakan: “Marilah kita coba.” Dan ternyata Nabi Muhammad sukses. Keuntungan yang diperoleh cukup banyak, laba dibagi sesuai perjanjian 40% dan 60%. Itulah contoh konkrit mudharabah yang dilakukan oleh Rasulullah. Istilah mudharabah sendiri baru dikenal pada zaman Turki Usmaniyah sekitar tahun tahun 1800-an. Para ulama waktu itu memberi nama mudharabah. Istilah itu diambil dari kata dharaba – “yadribuuna fil ardi”yang arti harfiahnya adalah berkeliling-keliling ke muka bumi untuk berdagang. Kata-kata ini banyak dipakai dalam al-Qur’an dalam arti mereka itu mencari rizki seperti misalnya dalam surat al-Muzammil ayat 20 Allah berfirman “Wa aakharuuna yadribuuna fil ardi yabtaghuuna min fadlillah”. Itulah orang berdagang dengan cara memutar-mutar di muka bumi. Dari situlah diambil nama mudharabah, namun di zaman beliau masih hidup tidak dipakai lagi perkataan mudharabah. Mengapa Harus Koperasi Syariah? Ada tiga alasan untuk menjawab
pertanyaan di atas. Pertama, koperasi syariah mempunyai potensi yang besar. Dari aspek kelembagaan jumlah koperasi di Indonesia 192.443 unit. Tetapi yang lebih penting adalah (koperasi termasuk didalamya adalah koperasi syariah) merupakan bentuk usaha yang dekat dengan masyarakat sehingga memudahkan dalam mengakses permodalan bagi anggota yang membutuhkan. Kedua, potensi koperasi syariah didukung oleh jumlah penduduk umat Islam di Indonesia yang masyoritas dan kesadaran umat terhadap produk-produk syariah yang semakin tinggi. Ketiga, nilai tambah koperasi syariah terletak pada sistem bagi hasil, hubungan peminjam dan yang meminjami diganti dengan hubungan kemitraan. Jika ditelusuri awal gerakan ekonomi syariah di Indonesia, maka baitul maal wat tamwil atau yang disingkat dengan BMT merupakan cikal bakal dan merupakan lokomotif penggerak ekonomi syariah di Indonesia. BMT yang pertama berdiri di Indonesia tahun 1988 di Bandung. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, setelah beratus-ratus BMT berdiri di seluruh Indonesia, barulah bank-bank syariah berdiri antara lain bank muamalat yang berdiri tahun 1990. Konsep Koperasi syariah telah mengalami beberapa kali pergantian dari BMT, kemudian berubah menjadi KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah), dan terakhir diseragamkan menjadi koperasi syariah. Tetapi yang sudah terlanjur BMT tidak perlu diubah. Untuk koperasi yang akan berdiri harus bernama koperasi syariah. Secara konseptual terdapat perbedaan yang prinsip antara koperasi syariah dengan BMT. BMT itu terdiri dari dua lembaga yang dijadikan satu, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul Maal itu seluruh pekerjaannya adalah tabarru’ yaitu kebajikan tidak mencari laba, sedangkan yang mencari laba itu Baitut Tamwil, yaitu tijaroh. Koperasi itu berbentuk usaha bersama dari para anggota yang bergabung untuk berusaha bersama-sama, dengan permodalan berasal dari anggota. Sementara BMT itu adalah bisnis dan tabarru’, tidak ada anggotapun tidak apaapa. Modal hanya dari para pendiri yang sekaligus pemilik. Jadi BMT itu ada pemiliknya, sedangkan koperasi tidak. Secara formal koperasi itu milik anggota, sehingga anggota menjadi penentu se-
tiap kebijakan yang dituangkan pada rapat anggota. Prinsip dasar koperasi syariah itu gabungan dari koperasi dan BMT. Koperasi syariah itu pada prinsipnya adalah sama dengan koperasi pada umumnya, tetapi dijalankan dengan prinsipprinsip syariah termasuk di dalamnya memperhatikan prinsip tabarru’ yang dipakai pada BMT . Secara teknis (untuk koperasi simpan), hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola koperasi syariah yakni terkait dengan sumber pembiayaan adalah berasal dari dari anggota dalam bentuk mudharabah (investasi). Simpanan tadi itu untuk dipakai membiayai mudharabah, musyarakah atau jasa lainnya. Anggota itu seakan-akan mengatakan: “Wahai koperasi, ini uangku. Maka gunakan untuk bisnis.” Kalau ada laba nanti ada SHU (sisa hasil usaha), kalau tidak ada laba maka tidak ada SHU. Memang praktek ini tidaklah mudah. Model ini adalah sebuah sistem nilai dan gagasan yang harus diperjuangkan. Sistem nilai dan gagasan ini yang membedakan dengan praktek kebanyakan koperasi saat ini yang memakai sistem bunga. Dan bunga tersebut harus dibayar oleh peminjam apapun kondisinya. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada perbankan ataupun jasa keuangan syariah lainnya yang kerap kali mengambil jalan pintas dengan memakai patokan bunga sebagai dasar dalam proses transaksi. Maka keberadaan Dewan Pengawas Syariah menjadi sangat urgen dalam mengawal prinsipprinsip syariah dapat berjalan sesuai kaidah syar’i. Sebagai penutup, bahwa dengan berbagai kemajuan yang ditunjukan oleh performen lembaga keuangan syariah – baik perbankan syariah maupun koperasi syariah saat ini, hendaknya membukakan kesadaran kita untuk turut serta mendukung atau bahkan mengembangkan lembaga/jasa keuangan yang berdasarkan syar’i di lingkungan kita masingmasing. Walaupun itu harus memerlukan energi yang tidak kecil. Apalagi sekarang ini Kementerian Agama telah membuat MoU dengan Bank Indonesia untuk mengembangkan ekonomi syariah. Nah, apalagi yang kita tunggu? *) Kepala Seksi PHBS dan SI Bidang Urais dan Binsyar **) Staf Bidang Urais dan Binsyar MPA 340 / Januari 2015
15
Entrepreneurship
5 Usaha Kebutuhan Dasar yang Booming ke Depan
Industri kewirausahaan (entrepreneurship) saat ini memang lagi booming. Dari banyak usaha yang berkembang di masayarakat, ada sejumlah usaha yang cepat mendatangkan keuntungan. Menurut Pak Yoyok ( seorang pengamat wirausaha) Usaha-usaha itu, adalah yang yang berkaitan dengan 5 kebutuhan dasar manusia, yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Seperti usaha yang bergerak di “bidang fashion” (feisyen/sandang), yaitu produksi dan penjualan pakaian, mulai dari kaus, celana, baju, hingga dress, yang pemasarannya tidak lagi hanya melalui sistim offline (penjualan di took-toko saja), tetapi sudah merambah melalui model online – shop yang ranah jangkauannya sangat luas. Terlebih saat menjelang hari raya besar (Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru), juga tahun ajaran baru, tingkat kebutuhan pakaian bisa meningkat hingga 100% lebih. Kemudian “usaha kuliner” (pangan), sangat penting karena merupakan kebutuhan utama masyarakat. Bahkan usaha kuliner ini tidak pernah ada matinya, sebab setiap saat dibutuhkan orang. Apalagi di bulan Ramadhan, kebutuhannya akan meningkat dua kali lipat. Hal ini menyebabkan usaha yang bergerak dalam produksi dan penjualan makanan (termasuk minuman), baik itu dalam skala jajanan pinggir jalan, warung, hingga kelas restoran dipastikan akan dapat meraup keuntungan berlipat. Bisnis “berbasis- papan” yang
berhubungan dengan usaha property, saat ini juga menanjak naik. Bisnis ini sudah semakin dilirik sebagai usaha yang cukup menguntungkan. Bukan rahasia lagi, jika saat ini pembangunan rumah di berbagai daerah bahkan sampai ke kecamatan sudah semakin padat. Kebutuhan papan bukan hanya menyangkut tempat tinggal saja, tetapi sudah merambah pada tempat-tempat komersial
akan kebutuhan kesehatan dirinya. Dan sudah mencoba kembali pada pengobatan back to nature. Atau untuk meminimalisir penyakit lain, akibat obatobatan ataupun pengobatan kimia. Sedangkan usaha di “bidang pendidikan”, sekarang juga semakin marak. Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat terhadap pendidikan bagi anak dan keluarganya. Bahkan saat ini berkembang pendidkan non – formal seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), home-schooling, hingga pendidikan privat untuk mengembangkan skill, misalnya kursus kumon, kursus music, hingga kursus mata pelajaran untuk mengasah kemampuan lebih dalam lagi. Tetapi meskipun usaha-usaha itu prospektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalani suatu usaha. Apakah usaha itu mampu bertahan lama atau hanya booming saatsaat tertentu saja. Seperti dalam bidang fashion, harus memperhatikan perkembangan mode, disamping pemasaran yang handal. Disamping itu, ada beberapa hal berkaitan dengan pemasaran yang efektif untuk suatu usaha agar
dan pelayanan umum, seperti rumah sakit, mall, hingga gedung-gedung perusahaan, serta apartemen, rumah sewa, dan kos-kossan. Kemudian bisnis yang bergerak di “bidang kesehatan”, biasanya menyangkut kesehatan masyarakat, seperti produk obat-obatan alami, praktek pengobatan herbal, hingga pengobatan alternative. Kondisi ini, disebabkan karena masyarakat sudah mulai sadar
selalu eksis dan meraup omzet yang layak setiap bulannya. Antara lain, gencarnya promosi, pemberian discount dan voucher. Juga pemasaran yang bervariasi, mulai dari iklan di media cetak, pemasaran online, spanduk, flyer, hingga komunitas dan kemitraan, atau keagenan dan reseller. Anda tertarik silahkan pilih dan mencoba ! (diolah dari peluang wirausaha 2013) AHAR MPA 340 / Januari 2015
17
Asyiknya Berladang di ‘Madrasah Konservasi Alam’ Menanam sudah menjadi bagian dari keseharian siswa Sekolah Alam MI Bilingual al-Ikhlas Kepanjen Malang. Setiap pagi, siswa terlibat dalam proses bercocok-tanam di madrasah yang beralamat di Jl. Gondomono Desa Sengguruh ini. “Setiap kelas mendapatkan giliran tiap hari mulai menanam hingga memanen,” tutur Evi Wahyu Astutik, S.AP. Para siswa ini merawat aneka tanaman di lahan khusus yang berada di antara kelas-
panggilan ‘Abi’ dan ‘Bunda’ yang mendampingipun dengan penuh perhatian menjelaskan tentang zat hijau daun yang dimiliki tiap tumbuhan. Selain pelajaran Matematika dan IPA, pelajaran yang lainpun diintegrasikan dalam proses merawat tanaman. Semisal pelajaran akhlak dan budi pekerti dijarkan melalui budaya antri masuk ladang, antri menyiram dan seterusnya. Artinya tidak dibutuhkan media pembelajaran yang berbelit nan mahal untuk menyampaikan materi pembelajaran di madrasah yang ditumbuhi aneka jenis tanaman mulai jambu kristal, sirsak, kelengkeng, nangka, cempedak, nangkadak, hingga kenitu ini.
produksi. Tak hanya itu, ke depan madrasah ini juga ingin menjadi sekolah intertainment serta sekolah entrepreneur. Jadi sejak dini, para siswa juga diajarkan bagaimana tidak hanya bersikap hidup konsumtif tapi juga produktif dengan ikut menanam hingga menjual hasil panennya. Sejak dini pula siswa-siswipun dikenalkan dengan menabung. Khusus siswa kelas satu dan dua dibiasakan menabung tiap hari
Evi Wahyu Astutik, S.AP.
Lahan dan Gazebo pembelajaran Rupanya lembaga pendidikan yang dikelilingi aliran irigasi persawana ini sadar akan pentingya media pembelajaran yang ramah. Selain ramah media belajar dengan mengintegrasikan pembelajaran memalui berladang, juga ramah lingkungan. “Selain tujuan itu, kami juga ingin mewujudkan madrasah arboretum,” tukas Prof. Dr. Wahyudi Iswanto, M.Pd optimistis. Bagi beberapa kalangan, arboretum hanya diartikan sebagai sekolah konservasi alam. Tapi bagi madrasah yang memiliki motto dream, pray dan action ini dimaknai sebagai madrasah konservasi alam, studi alam, ekologi, rekreasi dan juga sekolah
Prof. Dr. Wahyudi Iswanto, M.Pd
kelas yang berbentuk gazebo sederhana. Tapi sebelum mulai menanam, bibit tanaman diundi terlebih dahulu dan diperebutkan masing-masing kelas. Dan nantinya mulai kelas satu hingga kelas enam memiliki tugas yang sama untuk merawatnya hingga tanaman siap panen. Jadi setiap pagi – secara bergiliran – bagi kelas yang bertugas, wajib datang 15 menit sebelum jam pembelajaran untuk mengurususi tanaman mulai menyiram hingga menyiangi rumput. “Pokoknya setiap siswa pasti merasakan bagaimana merawat tumbuhan,” ucap Kepala MI Bilingual alIkhlas Kepanjen ini bersemangat. “Bahkan tak jarang ketika jumlah standar KBM memenuhi, siswapun bersama-sama terjun ke ladang tersebut,” imbuhnya. Di antara sayuran yang ditanam para siswa ini adalah bayam merah, bayam hijau, sawi, selada air, jagung manis, cabe merah, cabe kecil, terong hingga kubis. Ketika musim panen, para siswa harus mampu menjualnya. Sebab mereka berkewajiban mengembalikan modal awal tanam. Ini secara tidak langsung, siswa dikenalkan dengan dunia entrepreneur. Tak hanya itu, melalaui kegiatan bercocok tanam ini menjadi media pembelajaran yang efektif. Misalkan pelajaran matematika, siswa bisa menghitung pertambahan daun pada masing-masing tanaman. Tak jarang saat asyik menghitung, siswapun kagum dengan hijaunya tanaman. Para pengajar yang biasa disapa dengan
18
MPA 340 / Januari 2015
Saatnya belajar lansung dari alam
di dalam bambu yang disediakan madrasah. Dan tiap akhir semester, mereka bersama orangtua wajib beradu cepat dan ketepatan menghitung hasil tabungannya. Sedangkan bagi siswa kelas empat hinga kelas enam, justru diwajibkan menabung di bank yang baru bisa diambil ketika mereka lulus. Ini adalah pemebelajran bagi siswa untuk membiasakan diri menyiapkan masa depan. “Meski demikian, kita akan terus menjaga bagaimana dalam keseharian madrasah ini ramah terhadap anak,” ujar pendiri sekaligus pembina Sekolah Alam MI al-Ikhlas Kepanjen ini meyakinkan. Sejak awal, keberadaan madrasah yang berjarak kurang lebih 2 Km dari pusat Pemerintahan Kabupaten Malang ini ingin memberikan layanan pendidikan yang ramah anak. Ini didasari keberadaan PAUD dan TK/RA yang seharusnya ramah terhadap anak, kini justru makin membikin setres anak degan berbagai kewajiban les privat. Maka tak heran selepas jenjang pendidikan TK, banyak siswa yang menjadi pencemberut. Hal itu makin diperparah dengan keberadaan para guru di sekolah tingkat dasar yang kian hari jarang tersenyum kepada para siswanya. Mereka mengajar tidak lagi dengan hati tapi sekedar bekerja. “Tapi di sini, kita siapkan guru inspiratif seperti para guru kita dahulu yang tiap kali kita slealu dahaga akan petuahnya,” ucap Guru Besar Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Malang ini bernada promotif. Suprianto, M. Tajuddin Nur Kholis
Meniti Jalan Kehidupan Dalam sebuah karya berjudul Madaarij al – Saalikiin, dikemukakan pengalaman ruhani seorang sufi besar Abu Yazid Al-Bisthami yang konon suatu ketika bermunajah keharibaan Allah Swt dengan bermohon, “Yaa Allah, (berilah hamba petunjuk) bagaimana caranya meniti jalan (kehidupan) menuju ke hadirat-Mu ?”. Ketika itu jiwanya mendengar bisikan, “Ketahuilah, bahwa hawa nafsu adalah ibarat gunung besar nan tinggi menjulang. Ialah yang merintangi perjalanmu menuju Allah Swt. Tiada jalan lain yang dapat dititi kecuali mendaki gunung itu terlebih dahulu. Di gunung itu, terdapat beberapa lereng dan ngarai yang curam, belukar lebat bertabur duri, dan banyak pula perampok yang lalulalang menakut-nakuti, mengganggu, menghambat, dan mengancam para musafir. Di balik hutan belukar, ada pula gerombolan iblis yang senantiasa merayu, atau bahkan menakut-nakuti agar si musafir mengurungkan niatnya dan balik kembali untuk tidak usah meneruskan perjalanannya. Bertambah tinggi gunung yang didaki, maka akan bertambah pula hebat rayuan dan ancamannya. Sehingga, jika tekad tidak dibulatkan, niscaya si musafir akan mundur teratur. Tetapi, jika perjalanan tetap dilanjutkan, maka sebentar lagi akan muncul pendar cahaya cemerlang. Ketika itu, akan tampak terpampang dengan jelas bahwa ternyata di sepanjang jalan ada rambu-rambu yang memberi petunjuk tentang tempat-tempat aman yang jauh dari ancaman dan mara bahaya. Ada pula tempat-tempat berteduh nan rindang dan telaga-telaga nan bening untuk beristirahat dan melepaskan lelah-dahaga. Jika perjalanan terus dilanjutkan, akan ditemukan “kendaraan al-Rahmaan”, yang akan mengantar sang musafir kehadirat-Nya ber-
temu dengan Allah Swt, guna menerima imbalan yang telah disiapkan – Nya” (Usmani, pesan-pesan dari mekkah & madinah, 2008). Bisikan di atas, menggambarkan bahwa dalam menempuh sebuah perjalanan meniti kehidupan menuju kehadirat-Nya, diperlukan “niat dan tekad yang kuat hanya karena Allah Swt”. Lebih-lebih, kehidupan adalah sebuah pilihan. Bahkan kehidupan itu adalah
merupakan “amanat” yang harus dikelola dengan baik dan benar serta harus dipertanggung jawabkan kepada Sang Pencipta (Al-Khaliq). “Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata, lidah, dan sepasang bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan). Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?. Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?. Yaitu melepaskan budak dari perbudakan. Atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan. (Kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat. Atau orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka itu adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat
Kami mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (QS. 90 : 8 – 20). Berkaitan dengan amanah kehidupan ini, dalam sebuah hadis qudsinya, Rasulullah Saw meneruskan petunjuk Allah Swt bagaimana harusnya meniti jalan kehidupan ini, agar hidup kita jadi lebih bermakna, “Terimalah anugerah yang Ku-berikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain; tinggalkanlah rasa dengki, maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup; barang siapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain, maka kecintaanKu akan Ku-anugerahkan kepadanya; barang siapa menghindarkan dirinya dari kerumunan orang, ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya; barang siapa membatasi diri dari berbicara yang tiada berguna, itu pertanda kematangan akalnya; dan barang siapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah Swt yang sedikit, ia penuh percaya kepada Allah Swt”. Disaat sebagian wilayah dan saudara kita didera rangkaian bencana seperti sekarang ini. Disaat sejumlah petinggi kita saling menghujat. Disaat Kemenag memperingati HAB- nya yang ke-69. Disaat kita memperingati Maulidun Nabi Saw. Maka marilah kita bulatkan niat dan tekad kita untuk bermuhasabah, bertaubat, berkomitmen meniti kembali ke jalan-Nya, serta mengikuti keteladan Rasul-Nya. Mengedepankan ukhuwwah dan akhlaqul karimah serta kepedulian kepada sesama. Dirgahayu Kementerian Agama. Serta shalawat dan salam bagi junjungan kita, “Allahumma Shalli ‘ala Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa ashaabihi ajma’iin”. AHAR MPA 340 / Januari 2015
19
B
egitu tahun 2014 akan berakhir, saya teringat pesan seorang peserta Pembinaan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ) Tingkat Provinsi Jawa Timur di Islamic Center Surabaya tahun lalu. Sebut saja namanya Sevty. Utusan dari Kabupaten Malang ini mengangkat sebuah tema Mensejahterakan Ekonomi Umat. Menurut Sevty, setiap mengakhiri tahun –seseorang mesti mengevaluasi apa yang telah dilakukan. Evaluasi ini menjadi modal persiapan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk menata hari esok. Dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”. (QS. Al-Hasyr [59]: 18)
20
MPA 340 / Januari 2015
Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma'ani: Setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan diakhirat kelak. Karena hidup di dunia bagaikan satu hari, dan keesokan harinya merupakan hari akherat. Merugilah manusia yang tidak mengetahui tujuan utamanya. Jika kita berfikir, tujuan utama manusia hidup didunia ialah mempersiapkan bekal untuk kehidupan abadi -yaitu akherat. Lalu, sudahkah perbuatan yang telah kita lakukan merupakan manifestasi kecintaan kepada Allah Swt? Cermin yang paling baik adalah masa lalu. Setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk. Sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khattab :
"Evaluasilah dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak" Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu mengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan diri sebagai seorang hamba Allah Swt. Sebab, segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawaban diakherat kelak. Dan sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah dari apa yang telah ia lakukan, lalu menatap hari esok yang lebih baik. Sebagaimana Dalam sebuah ungkapan yang sangat terkenal Rasulullah Saw bersabda, yang artinya kurang lebih: “Barang siapa yang hari ini -lebih baik dari hari yang lalu, dialah orang yang sukses. Tapi, siapa yang hari ini lebih buruk dairpada hari kemarin -maka dialah orang yang terlaknat” Untuk itu, kualitas hidup dari hari kehari mesti lebih meningkat. Kualitas yang hanya sama, jangan terjadi. Apalagi semakin merosot. Tidak ada modal yang dapat mendorongnya kecuali takwa. Modal takwa harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasan hidup. Karena itu, ada baiknya kita melihat
kembali jalan untuk menuju takwa. Para ulama menyatakan setidaknya ada lima hal -yang patut direnungkan mengawali tahun ini dalam menggapai ketakwaan. Sebut saja Lima M
1. Muhasabah
Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita. Kalau perlu, setiap kegiatan dan peristiwa –harus dicatat. Bahkan, rencana kerja sehari-hari harus dimiliki. Ditulis dengan detail. Misalnya, kegiatan apa, jam berapa, di mana, apa yang hendak dicapai, serta sejauhmana pencapaian yang telah diraih. Dengan demikian, kita akan dapat mengetahui prestasi yang telah dicapai dalam setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Lalu, catatan agenda ini dapat dijadikan bahan evaluasi pada tiaptiap akhir tahun. Dan, dari hasil ini pula dapat dijadikan bahan menyusun agenda kegiatan tahun berikutnya dengan lebih baik.
2. Mu’ahadah
Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah dikatakan. Setiap shalat kita selalu bersumpah kepada Allah :
Setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan diakhirat kelak. Karena hidup di dunia bagaikan satu hari, dan keesokan harinya merupakan hari akherat. Merugilah manusia yang tidak mengetahui tujuan utamanya. Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma'ani
Bisa jadi kita ibadah -tidak dibarengi dengan kesungguhan. Hanya menggugurkan kewajiban saja. Takut jatuh kedalam dosa dan menapaki kehidupan beragama asal-asalan. Padahal bagi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertakwa, maka mujahadah atau penuh kesungguhan adalah bagian tak terpisahkan dalam menggapai ketakwaan disamping muhasabah dan mu’ahadah.
4. Muraqabah
Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan. Kemudian kita berjanji ;
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”. Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kita akan senantiasa menjalani kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan. Inilah yang disebut dengan mua’ahadah.
3. Mujahadah
Bersungguh-sungguh kepada Allah Swt. Allah menegaskan dalam firmannya :
Orang-orang yang sunggu-sungguh dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan Kami. (QS. Al-Ankabut [29]: 69)
Senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Inilah diantara pilar ketakwaan yang harus dimiliki setiap kali kita mengawali awal tahun dan menutup tahun yang lalu. Perasaan selalu merasa diawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan.
“Ihsan adalah, engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”. Muraqabah atau ihsan adalah diantara jalan ketakwaan yang harus kita persiapkan dalam menyongsong dan mengisi lembaran tahun baru. Dulu dimasa sahabat, sikap muraqabah tertanam dengan baik dihati setiap kaum muslimin. Kita bisa ambil sebuah contoh kisah. Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambingkambingnya. Umar berkata kepada anak tersebut: Wahai anak gembala, juallah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab : Kambing-kambing
ini ada pemiliknya, saya hanya sekedar menggembalakannya saja. Umar lalu berkata : Sudahlah, katakan saja kepada tuanmu, mati dimakan serigala kalau hilang satu tidak akan ketahuan. Dengan tegas si anak itu menjawab : Jika demikian, dimanakah Allah itu? Umar demi mendengar jawaban si anak gembala ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya. Lihatlah, seorang anak gembala yang tidak berpendidikan dan hidup didalam kelas sosial yang rendah -namun memiliki sifat yang sangat mulia. Sifat merasa selalu diawasi oleh Allah dalam segala hal. Itulah yang disebut dengan muraqabah. Muraqabah adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan takwa sebagai bekal hidup ditahun yang akan datang. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap muslim, insya Allah kita tidak akan terjerumus pada perbuatan maksiat. Imam Ghazali mengatakan : ‘Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku. Maka aku malu berbuat maksiat kepada-Nya”.
5. Mu’aqobah
Mencoba memberi sanksi kepada diri sendiri -manakala melakukan sebuah kekhilafan. Memberikan teguran dan sanksi kepada diri sendiri kalau melakukan kesalahan. Ini penting dilakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah yang lebih baik. Menghindarkan yang negative walau sekecil apapun. Misalnya, kita terlewat shalat subuh berjamaah, maka hukumlah diri dengan infak disiang hari. Manakala diri terlewat membaca Al-Qur’an, ‘dendalah dengan memberi bantuan kepada simiskin. Kalau diri melewatkan sebuah amal shaleh, maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal shaleh yang lain. Inilah yang disebut mu’aqabah. Jika sikap ini selalu kita budayakan, insya Allah akan selalu mampu meningkatkan kualitas ibadah. Mengawali tahun 2015 Masehi, dan tahun 1436 Hijriyah ini, takwa harus kita jadikan hiasan diri, bekal diri, dengan menempuh Lima M tadi. Yaitu muhasabah, mu’ahadah, mujahadah, muraqabah dan mu’aqabah. Evaluasi, mengingat-ingat janji, punya kesungguhan, selalu merasa diawasi Allah dan memberikan hukuman terhadap diri kita sendiri. Jika Lima M ini dijadikan bekal dalam hidup ditahun ini, Insya Allah hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun -kita akan memperoleh kehidupan yang lebih baik, indah dan segar. Kualitas kehidupan akan lebih meningkat dibanding tahun lalu. Semoga. (AS)
MPA 340 / Januari 2015
21
Agama Rahmat Oleh : Moh Yusuf Penyuluh Agama Honorer Kecamatan Ngariboyo Magetan
Allah swt. mengutus seorang Rasul mempunyai maksud yang sangat penting, yaitu sebagai penebar cinta kasih dan sayang kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya makhluk ciptaan-Nya yang paling mulia, yaitu manusia.
M
isi yang dibawa oleh seorang Rasul adalah sebagai penanding atas misi jahat yang dibawa oleh syetan, yaitu misi kebencian, ketamakan, hasud, tipudaya, dan kecurangan untuk memalingkan manusia dari kesucian fitrahnya sebagai hamba yang penuh cinta dan kasih sayang. Sebagai pengemban tugas mengembalikan fitrah manusia maka seorang Rasul harus mengetengahkan sifat-sifat santun, penuh kasih dan sayang ditengah-tengah kehidupan. Menjelaskan sifat Rasul tersebut, Allah swt. berfirman didalam al-Qur’an:
Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (alAnbiyaa’: 107) Seiring dengan sifat kerasulan, maka misi agama ini tentunya juga sama
22
MPA 340 / Januari 2015
dengan apa yang termanifestasikan didalam diri Rasul, yaitu agama yang merahmat-i yang akan membawa kedamaian kepada seluruh makhluk semesta. Firman Allah swt.
Demi kitab (Al Quran) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul. Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (adh-Dhukhan: 1-6).
Kemudian Allah swt. menjelaskan didalam sifat dan karakter Rasul utusannya sebagai berikut;
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. (Ali Imran: 159)
Kemudian firman Allah swt.
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin. (at-Taubah: 128) Dari sini bisa disimpulkan bahwa Rasul Muhammad saw. adalah pembawa agama damai, cinta, kasih, dan sayang yang diakumulasikan dalam bentuk kata rahmat, bahkan ia sendiri murupakah rahmat tersebut yang datang dari Allah swt. untuk seluruh umat manusia. Rahmat sebagai jalan petunjuk dari Allah swt. Muhammad Rasulullah saw. bersabda:
Wahai manusia, sesungguhnya Aku adalah rahmat yang membawa petunjuk dari Allah swt. (H.R al-Hakim). Bersabda Muhammad saw.
Sesungguhnya Allah Swt. mengutus-Ku sebagai rahmat untuk manusia seluruhnya, maka sampaikanlah oleh kalian dari-Ku, semuga kalian mendapatkan rahmat Allah. (H.R. Thabrani). Didalam kitab Shahih Muslim, dari sahabat Jabir bin Abdullah r.a Rasul Muhammad saw. bersabda;
Sesungguhnya Allah swt. tidaklah mengutus-Ku sebagai orang yang keras dan membawa ketakutan, tetapi Allah swt mengutus-Ku sebagai pendidik yang mengajarkan kemudahan. (H.R Muslim). Dari sini jelaslah, barang siapa yang mengaku-ngaku beragama Islam, mengaku sebagi umat Rasul Muhammad saw. maka ia harus menjadi pribadi yang baik, memberikan contoh yang baik, yang mampu menjadi tauladan bagi lingkungannya. Ia harus menjelma sebagai pribadi penebar cinta dan kasih
sayang, peduli terhadap sesama dan berakhlak mulia. Tidak mempersulit urusan saudaranya yang seiman dan sesama umat manusia. Pada prinsipnya dasar risalah yang dibawa oleh Rasul Muhammad saw adalah untuk menebarkan rahmat, atau bahkan rahmat itu sendiri adalah esensi risalah yang Ia bawa untuk umat manusia seluruhnya. Kita telah menyaksikan bahwa tidak satupun kita menemukan sepanjang perjalanan hidupnya Ia berprilaku bengis, keras, dan pendendam. Ia tidak pernah berlaku curang, iri dan dengki kepada siapapun. Akan tetapi yang kita lihat adalah, Ia senantiasa berprilaku santun, sopan, dan berhati lembut. Itulah yang sangat istimewa dari dirinya. Ia senantiasa menginnginkan kemudahan bagi umatnya. Ia tidak menginginkan
Rasul Muhammad saw. adalah pembawa agama damai, cinta, kasih, dan sayang yang diakumulasikan dalam bentuk kata rahmat, bahkan ia sendiri murupakah rahmat tersebut yang datang dari Allah swt. untuk seluruh umat manusia. Rahmat sebagai jalan petunjuk dari Allah swt.
Kemudian, merupakan ciri yang juga disukai oleh Rasul Muhammad saw. Ia senantiasa mengambil yang ringan dan mudah bagi dirinya. Dalam kitab Shahih Bukhari dari ‘Aishah r.a. ia berkata:
Rasulullah saw. tidak akan memilih dua perkara melainkan mengambil yang paling ringan dari kedua perkara tersebut selama perkara tersebut tidak mengandung dosa, namun jika perkara tersebut mengandung dosa maka ia adalah orang yang paling menjauhinya. (H.R. Bukhari). Dari prinsip ini pula adalah menyebarkan salam, kedamaian dan keselamatan. Tidak boleh ada teror, ancaman, dan pengerusakan yang semua itu dapat meresahkan dan mengganggu ketentraman masyarakat. Tidak boleh berbuat semena-mena kepada sesama makhluk ciptaan Allah swt. ini adalah prinsip yang senyawa dengan nama al-Islam itu sendiri, berIslam secara makna kebahasaan berarti masuk kedalam keselamatan. Bersabda Rasul Muhammad saw.
umatnya repot, hidup susah, sedih, dan sengsara. Berdasarkan risalah rahmat ini maka muncullah suatu prinsip sebagai watak dari pada agama Islam. Bersabda Rasul Muhammad saw.
Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian semua beriman, dan kalian bukan orang-orang yang beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian Aku tunjukkan sesuatu jika kalian mengerjakan sesuatu tersebut kalian akan saling mencintai, sebarkan salam, keselamatan. (H.R. Muslim).
Bermudah-mudahlah janganlah mempersulit, dan berilah kabar gembira dan bukan penderitaan. (H.R. Bukhari).
Lebih jauh lagi, Islam sebagai agama rahmat seluruh alam disebutkan didalam kitab Shahih Bukhari, bahwa ada seorang sahabat bertanya kepada Rasul Muhammad saw.
Dalam berbagai kitab dijelaskan bahwa Rasul Muhammad saw. sangat menyukai kemudahan untuk umat masnusia dan tidak suka dengan menyusahkannya. Dari itulah Allah swt berfirman berkaitan dengan pokok risalah agama yang dibawanya.
dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (al-Hajj: 78)
Bagaimana Islam yang baik? Rasul menjawab: Islam yang baik adalah memberikan makan kepada orang fakir miskin dan menebarkan keselamatan kepada siapapun yang kamu kenal atau tidak kamu kenal. (H.R. Bukhari). Allahu A’lam bish-Shawab.
MPA 340 / Januari 2015
23
Tafsir
Maudlu’i Kontemporer
04
Peringatan Al-Qur’an Tentang Israel
(9). Mengajak berbuat yang munkar menolak yang ma’ruf
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (S.5 Al-Maidah 79); Dapat diyakini bahwa agama para nabi yang diutus Allah itu ialah agama Tauhid bahwa Allah itu Mutlak Maha Esa dalam seluruh sifat. Kaum Bani Israel itu mengaku beragama Yahudi sangat mengutamakan ajaran N.Musa. Dan tercatat di dalam Kitab Taurat Musa ada 10 Hukum Tuhan yang terkemal dengan nama The Ten Commandment (Sepuluh Hukum Allah). Bahkan Kaum Nasrani-pun juga memegang teguh Alkitab-Bibel mencakup Kitab Taurat yang memuat 10 hukum Tuhan ini.
24
MPA 340 / Januari 2015
Ternyata 10 Hukum Tuhan ini diingatkan diulang lagi oleh Allah dalam Al-Quran S.17 Al-Isra` 101 dan dingatkan juga oleh Rasulullah Saw dalam hadis riwayat Turmudzi no.2657, Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Nasa`i, Ibnu Majah, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Thabrani, Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Hakim. Rasulullah Saw mengingatkan 10 Hukum Tuhan ini ketika ditanyakan oleh dua orang Yahudi ketika mereka menghadap beliau. Oleh karena hampir semua nabi itu berasal dari wangsa Bani Israil bahkan Nabi ‘Isa juga dari kaum Bani Israil, maka kita fokuskan saja kita ambil pelajaran para nabi itu kepada doktrin 10 Hukum Tuhan yang termaktub dalan kitab Bibel Kitab, Keluaran 20 ayat 1-17, dalam Qs17a101 dan hadis Nabi Saw. Riwayat Turmudzi no.2657.
A. Bibel, Kitab Keluaran 20 ayat 1-17
1. Jangan ada Tuhan lain. 2. Jangan menyembah berhala. 3. Jangan menyebut Tuhan dengan omong kosong (sia-sia). 4. Rayakan hari Sabtu. 5. Bakti kepada bapak ibu. 6. Jangan membunuh. 7. Jangan berzina. 8. Jangan mencuri. 9. Jangan berucap bohong. 10. Jangan merebut milik sesama.
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
B. Al-Qur'an S.17 Al-Isra` 101:
“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mu`jizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir`aun berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir” (S.17 Al-Isra` 101).
C. Hadis Nabi Muhammad Saw riwayat Turmudzi no. 2657:
“Dari Shafwa bi ‘Asal bahwa seorang Yahudi mengajak rekannya: “Mari kita dating ke Nabi ini”Dia menjawab: “Jangan mengatakan dia nabi, jika dia mengatakan kepadamu maka dia akan senang”Lalu keduanya mendatangi Rasulullah Saw mempertanyakan masalah 9 ayat yang jelas itu. Beliau bersabda: “9 ayat itu ialah:1.Jangan musyrik kepadda Allah sedikitpun juga, 2. Jangan mencuri, 3. Jangan berzina, 4. Jangan membunuh siapa yang diharamka oleh Allah kecuali di atas jalan ya benar, 5. Jangan menyeret seseorang yang bersih dibawa kepada penguasa untuk dibunuhnya, 6. Jangan melakukan sir, 7. Jangan makan riba, 8. Jangan menuduh zina seorang perempuan suci, 9. Jangan melarikn diri dari medan perjuangan. 10. Khusus untutk kalian kaum Yahudi jangan menyimpang pada hari Sabtu” Shafwan berkata: “Mereka lalu mencium tangan dan kaki Rasulullah Saw lalu berkatat: “Kami bersaksi bhwa tuan adalah seorang Nabi. Beliau bertanya: “Apayang menghalangi kalian untuk mengikuti kami? Meereka “N. Dawud berdo’a kepada Tuhan agar nabi- nabi it uterus menerus dari ketrunannya dan kami takut dibunu oleh kam Yahudi jika mengikuti tuan” (HR Turmudzi no.2657). Beliau bersabda: '9' ayat itu ialah: 1. Jangan musyrik kepada Allah sedikitpun juga. 2. Jangan mencuri. 3. Jangan berzina. 4. Jangan membunuh siapa yang diharamka oleh Allah kecuali di atas jalan ya benar. 5. Jangan menyeret seseorang yang bersih dibawa kepada penguasa untuk dibunuhnya. 6. Jangan melakukan sir. 7. Jangan makan riba. 8. Jangan menuduh zina seorang perempuan suci. 9. Jangan melarikn diri dari medan perjuangan. 10. Khusus untutk kalian kaum Yahudi jangan menyimpang pada hari Sabtu. Bagi kita umat Islam apa yang diperingatkan Allah dalam Al-Quran terurai dalam bab dua diatas dapat kita penuhi melalui peningkatan takwa kepada Allah menepati apa yang benar Dan baik, menjauhi apa yang salah dan buruk menurt ukuran Allah. Taqabbalallah minna wa minkum taqabbal ya karim.
MPA 340 / Januari 2015
25
PP. Nurul Qur’an Probolinggo
Selalu Membawa Pulang Tropi Kejuaraan
Gelar pesantren prestasi layak disematkan pada pondok yang mengkhususkan diri pada Hifdzul Qur’an ini. Tak tanggung-tanggung, hampir seluruh even kejuaraan mulai dari Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) hingga Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), para santrinya selalu berhasil menyabet gelar juara. Bahkan tak hanya musabaqah tingkal lokal, tapi juga level internasional. Prestasi yang pernah diraih diantaranya; Juara I MTQ Golongan Dewasa Putera dalam rangka HUT RI Ke-58 se-Kabupaten Probolinggo pada 2003, Juara II MTQ tingkat Kabupaten KH. Husein Mohammad Ba’Aly Probolinggo cabang MHQ 1 Juz dan Tilawah (2003), Juara II MHQ Ampel Surabaya (2013). Sementara itu, di even lomba seKe-3 Musabaqoh Hifdzil Qur’an III di Bekasi Jawa Barat (2013), Juara II MTQ Jawa-Madura, pesantren ini juga menocabang MHQ Gol 10 Juz MTQ tingkat rehkan tinta emas dengan menjadi Juara Kabupaten Probolinggo (2014), Juara II II MHQ cabang 10 Juz Pesantren OUT cabang Tafsir Bahasa Indonesia MTQ LOOK Antar Pondok Pesantren di Sutingkat Kabupaten Lumajang (2014), rabaya (2013). Sedangkan dalam seleksi dan Juara II cabang MHQ 10 Juz MTQ Tilawatil Qur’an (STQ) XII tahun 1996 dalam Rangka Satu Abad PP. Salafiyah di Ambon, Maluku, pondok ini juga Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo (2014). mengantarkan santrinya menyabet Pada level regional, pesantren ini Juara II cabang MHQ 30 Juz. Dan di juga mendapatkan banyak tropi juara. ajang MTQ JGH Nasional V di Brebes, Disamping pernah menjadi Juara III Jawa Tengah para santrinya mampu cabang MHQ 30 Juz MTQ XI tingkat mendapatkan Juara III MTQ cabang Provinsi Jawa Timur (1995), juga berhasil menyabet Juara II MTQ Golongan Tatil Anakanak dalam MTQ Jam’iyatul Qurra wal Huffadz (JQH) tingkat Prov. Jatim di PP. Mambaus Sholihin Suci, Gresik (2001), Juara I MHQ 20 Juz MTQ XX Tingkat Provinsi Sulawesi Utara (2003), Juara II MHQ 10 Juz dalam MTQ XXV tingkat Provinsi Jawa Timur di Kota Surabaya (2013), serta Juara I MHQ Cabang 10 Juz Festival Qur’ani seGedung depan PP Nurul Quran Patokan Jatim di IAIN Sunan 26
MPA 340 / Januari 2015
Tafsir Bahasa Arab. Di level internasional, pesantren ini juga mampu mendelagasikan santrinya untuk menjuarai MTQ Internasional di Iran, Mesir dan Arab Saudi. Taburan prestasi ini seakan menjadikan nama Nurul Qur’an yang melekat pondok pesantren yang beralamat di Jl. Juanda No. 41, Patokan, Kraksaan ini sebagai jaminan juara. Tentu saja, raihan tersebut tidak berangkat instan. Namun melalui sebuah proses pembelajaran yang efektif dan terencana. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan pembelajaran al-Qur’an di dalam seluruh unit pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Misalkan di jenjang Madrasah Aliyah, santri sudah diwajibkan mengkhatamkan hafalan 30 juz. Sedangkan di jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah masing-masing ditarget hafalan minimal 10 juz dan juz 30. Di luar itu, bagi santri yang memiliki bakat khusus atau kemampaun di atas rata-rata difasilitasi dengan ‘kelas peminatan’. Program ini bertujuan agar pembelajarn al-Qur’an tak hanya dimaknai sekedar membaca dan menghafal saja, tapi juga menafsirkan serta menulis. Dari perminatan tersebut nantinya bisa dipilah-pilah antara santri yang betul-betul memiliki kemampuan. Dari situlah nantinya yang digenjot dan dipersiapkan di berbagai even lomba. Meski program peminatan ini di luar pendidikan formal dan Diniyah, tapi sasarannya tetap santri mulai jenjang MI hingga MTs. Santri yang tergabung dalm peminatan ini terbagi menjadi kelompokkelompok khusus, berdasarkan kemampuan
yang dimiliki dan dievamelangkah. Sebab luasi tiap persemester. secara otomatis dapat Selain kelas khusus hamematikan ghirah falan al-Qur’an, dalam (semangat),” terangprogram ini juga dibunya. “Jika dibiarkan ini ka beberapa bidang akan menjadi racun Khat al-Qur’an, Bahasa yang bisa menghenArab, Fiqih dan Tafsir. tikan semangat belajar. Dan khusus tafsir, seMaka jadilah orang tiap tahun dua santri yang tidak bisa tapi beryang berprestasi dikiusaha untuk bisa,” tanrim mendalami tafsir di dasnya. Pusat Studi al-Quran Wejangan itu ter(PSQ) Jakarta. Kerjabukti mujarab untuk sama dengan lembaga menggugah santri yang dikelola ahli Tafsir yang sedang kehilangIndoensia Prof. Dr. an semangat belajar. Quraisy Shihab ini suSelain itu, ada hal yang dah berlangsung selasangat efektif memSeorang ustad sedang memimbing santri cilik ma lima tahun terakhir. bangitkan gairah belaAdapun waktu penggembelengan mentipkan sebuah pesan. Dirinya jar santri adalah ketika berhasil memprogam pemintan sendiri dilakukan se- selalu mewanti-wanti, bahwa bawa pulang tropi juara. “Tak sekedar minggu sekali. Tepatnya selepas santri perlombaan bukan segalanya. Jadi buat santri yang bersangkutan, santri belajar di sekolah formal yang dimulai berkompetisi tidak harus selalu menang. lainpun turut tersupport. Sebab jika dari pukul 09.00 hingga 14.30. Sementara Sebab santri berani tampil itu sudah satu tempat digarami tentu semua akan pembelajaran di madrasah Diniyah sen- merupakan kemenangan. “Apalagi merasakan asinnya,” imbuh ayah empat diri, dilakukan pada pukul 06.00-09.00 kalau akhirnya menang,” tukasnya anak ini filosofis. “Prestasi santri selama tentunya setelah santri menunaikan se- sambil melepas tawa renyah. ini memang dipicu oleh adanya contoh Inilah setrategi Sang Kiai demi dari santri lain. Jadi Contoh ini sangat toran hafalan sebelumnya kepada masing-masing pembimbing. Dalam setor- membuat para santri merasa tidak ter- penting,” tandasnya serius. an hafalan tersebut, santri diberikan se- bebani sebelum berangkat. Ketika ada Semangat itulah yang rupanya macam ‘buku prestasi’ yang menunjuk- sebagian santri yang mengeluh tidak dirasakan suami Nyai Hj. Ummi Kulsum bisa, sontak saja kakek satu cucu ini Hamid al-Habsy ini mampu mendorong kan batas hafalannya tiap hari. Yang membedakan pola setoran langsung membuka wawasan santri santri lebih menekuni al-Qur’an. Tak hafalan di Pesantren Nurul Qur’an de- bahwa manusia itu dilahirkan dari tidak heran jika tiap kali even lomba pesantren ngan pesantren lain, santri tidak diha- bisa. Dari ketiakmampuan itulah, se- ini seolah mewajibkan para santrinya ruskan cepat menyelesaiakn hafalan 30 harusnya dijadikan modal untuk men- untuk turut berpartisipasi. Saking sejuz. Sebab pondok ini berprinsip, bahwa cari tahu agar bisa. “Jangan sekali-kali mangatnya, tak jarang para santri dahafalan cepat dipastikan tidak akan lama Anda mengatakan tidak bisa sebelum lam satu kesempatan harus saling mebertahan. Sebab yang nunjukkan kualitasnya lebih berat adalah di cabang yang sama. menjaga hafalan pasca Sebab para santri setoran. Tak heran jika ketika berlomba itu metiap seminggu sekali, wakili daerah masingsantri diwajibkan melamasing. “Ini seringkali kukan khataman bil terjadi. Makanya, siaghaib secara berkelompapun yang bertanding pok sesuai jumlah hadi dalamnya, Nurul falan yang dimiliki. Qur’an keluar sebagai “Makanya, saya selalu juara,” kata pria kelaberpesan bahwa biar hiran Probolinggo 23 pelan asal sampai,” tuDesember 1967 ini petur KH. Husein Monuh semangat. “Lha hammad Ba’Aly sambil bagaimana tidak, wong tersenyum. yang bertanding itu saKetika santri henma-sama dari sini,” tudak berangkat menuju kasnya tersenyum simmedan lomba, sang pepul. ngasuh pesanten Nu- Beberapa santri sedang mempersiakan diri sebelum setoran hafalan Suprianto, rul Qur’an senantiasa Yazid Zein MPA 340 / Januari 2015
27
Internalisasi Islam Moderat Demi Mencegah Radikalisme Pelajar
Menag Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Pendis Kamaruddin Amin memukul beduk tanda dibukanya Perkemahan Rohis SMA dan SMK di Bumi Perkemahan Cibubur-Jakarta Fenomena radikalisme di Indonesia sungguh mencemaskan. Pasalnya, gerakan radikalisme kini menyasar pelaku sekaligus korbannya di kalangan generasi muda di dunia pendidikan. Akibatnya, pemahaman keislaman siswa menjadi monolitik dan gemar menyalahkan pihak lain. Salah satu indikasinya terlihat pada pelaku-pelaku dalam tragedi bom Marriot 2009, Bom Klaten, dan Bom Solo 2012, serta beberapa pelaku yang berhasil ditangkap Densus 88. Menurut sosiolog Universitas Gajah Mada Muhammad Najib Azca, Ph.D, setidaknya ada tiga faktor yang bisa digunakan untuk menjelaskan fenomena radikalisme di kalangan kaum muda. “Pertama, dinamika sosial politik di fase awal transisi menuju demokrasi yang membuka struktur kesempatan politik (political opportunity structure) baru di tengah tingginya gejolak dan ketidakpastian,” beber Direktur Youth Studies Center (YouSure) ini. Kedua, sambung Najib Azca, transformasi gerakan radikal Islam yang sebagian memiliki geneologi pada awal kemerdekaan. Dan ketiga, lantaran tingginya angka pengangguran di kalangan kaum muda di Indonesia. “Ketiga faktor inilah yang berjalin berkelindan menyebakan radikalisme mendapat tempat yang subur di kalangan generasi muda,” simpulnya. Kenyataan berbeda ditunjukkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) pada tahun 2010. Kecenderungan radikalisme di kalangan siswa sekolah menengah yang mengalami peningkatan, ternyata tak memiliki keterkaitan secara langsung dengan kegiatan kerohanian Islam (rohis). Sebab menurut
28
MPA 340 / Januari 2015
Menag Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Pendis Kamaruddin Amin dan Direktur PAIS Amin Haidari ketika menyematkan secara simbolis tanda peserta Perkemahan Rohis SMA dan SMK
data survey, pelajar yang mengikuti kegiatan rohis di sekolah kurang dari 30 persen. Meski demikian, demi mencegah intoleransi dan paham radikalisme di kalangan pelajar, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar perkemahan nasional bagi pengurus Rohani Islam (Rohis) tingkat SMA dan SMK. “Para remaja atau pelajar saat ini mudah berinteraksi dengan dunia luar seiring makin pesatnya teknologi komunikasi,” kata Lukman Hakim Saifuddin saat membuka Perkemahan Rohis Tingkat Nasional I 2014, yang digelar Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama di di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur November lalu. Demi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju dan makmur, tidak hanya dibutuhkan generasi yang cerdas dan kreatif, tetapi juga berakhlakul karimah dan mampu menjadi rahmat bagi semesta alam. Untuk itu, internalisasi nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dan sikap moderat menjadi keharusan. “Adalah kewajiban semua pihak untuk membentengi para remaja dengan sikap moderat dan mengedepankan norma-norma
Perkemahan Rohis Nasional
agama maupun sosial. Jadi, faham Islam moderat harus diinternalisakan demi mencegah radikalisme pelajar kita,” tandas Menteri Agama RI. Tak heran jika dalam kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 12 Nopember 2014 hingga 15 Nopember itu, para siswa yang berjumlah 1.500 digembleng dengan berbagai pelatihan dan pemahaman mengenai berbagai hal. Seperti tentang demokrasi, toleransi, bahaya narkoba, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kedisiplinan, ketertiban, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), dan upaya menangkal aliran radikal. Hal itu sangatlah penting. Sebab suatu bangsa tak akan mencapai kemajuan dan kemakmuran apabila tak mampu melahirkan generasi cerdas, kreatif dan berakhlak mulia. “Aset terbesar bagi kejayaan dan kemakmuran bangsa, adalah sangat bergantung kepada ketersediaan sumber daya manusia berkualitas,” tandasnya. Selain itu, Menag juga meminta para pelajar untuk memahami Islam secara benar. Islam harus dimaknai sebagai ajaran yang menebar kedamaian kepada alam semesta. Ajaran salam di dalamnya mengajak diri sendiri dan sesama untuk membawa keselamatan di muka bumi. Munculnya perbedaan harus dihormati. Perbedaan hadir karena semua insan saling melengkapi, mengisi dan menyempurnakan, bukan untuk memecah belah. Sebab Tuhan sendiri menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Hal ini dimaksudkan agar manusia bisa bersikap bijaksana. Pri/berbagai sumber
Dua Tokoh Pejuang Jawa Timur Menerima Gelar Pahlawan Pada 7 November 2014, pemerintah bang yang menjadi tangan kanan Hadra- pinan Soekarno ini pun dipercaya mentelah menganugerahi gelar pahlawan tus Syeikh Hasyim Asy’ari ini diyakini jadi Ketua Pengurus Besar Indonesia pada empat tokoh, dua diantaranya ber- sebagai arsitek NU. Muda. Setelah lolos dan menjadi pelaasal dari Jawa Timur. Mereka adalah KH. KiaiWahab lah yang melakukan dan rian selama beberapa tahun usai perisAbdul Wahab Chasbullah dan Soekarni membentuk jaringan-jaringan NU keluar tiwa penggrebekan oleh pemerintah koKartodiwirjo. Sementara HR Mohamm- dengan membangun hubungan dengan lonial Belanda tahun 1936, Soekarni terad Mangoendiprodjo berasal dari Jawa para tokoh Muhammadiyah, Masyumi, tangkap di Balikpapan dan dibawa ke SaTengah dan Letjen TNI (Purn) Djamin dan bahkan dengan tokoh non-muslim. marinda pada awal pemerintah Jepang. Ginting berasal dari Kab. Karo Sumetara Di kancah politik, Kiai Wahab memiliki Namun Soekarni akhirnya dibebaskan Utara. peran penting saat NU memilih keluar dari bersama beberapa tokoh pergerakan Gelar kepahlawanan yang disemat- Partai Masyumi dan menjadi salah satu lain seperti Adam Malik dan Wikana. Setelah sempat bekan pada KH. Abdul kerja di Kantor Berita Wahab Chasbullah, meAntara – yang kemudian mang pantas disandang. berubah jadi Domei, SoeKiai Wahab merupakan karni mendirikan Parta ulama yang berpandangMurba bersama Tan Maan modern. Pria kelahiran laka. Tahun 1943, SoeJombang 31 Maret 1888 karni memimpin Asrama ini adalah pelopor kebePemuda di Menteng 31 basan berpikir di kalangbersama Chairul Saleh. an umat Islam Indonesia Ketika Jepang kalah pa–khususnyadi lingkungda PD II, bersama kaum an Nahdliyin. pemuda, Soekarni menSejak zaman pergedesak Soekarno-Hatta rakan, Kiai Wahab telah untuk segera mendeklaterlibat dalam pendirian rasikan kemerdekaan RI, organisasi Sarekat Islam dan mengambil alih kecabang Mekkah, Nah- KH. Abdul Wahab Chasbullah Soekarni Kartodiwirjo kuasaan dari pemerintah dlatul Wathan (organisasi kebangsaan bersama KH Mas peserta pemilu tahun 1952. Bahkan Partai Jepang. Soekarni berperan penting Mansur), Syubbanul Wathan (gerakan NU saat itu berhasil memperoleh 18 dalam peristiwa pengasingan Soekarnopemuda kebangsaan), Nahdlatuttujjar persen suara nasional dan berada Hatta ke Rengasdengklok. Setelah proklamasi kemerdekaan di(Gerakan Kebangkitan Para Pedagang), diurutan ketiga, mengalahkan PKI yang laksanakan tanggal 17 Agustus 1945, keTashwirul Afkar (forum pencerahan pe- berada di urutan keempat. mikiran), Islamic Studi Club bersama Soekarni Kartodiwirjo, merupakan esokan harinya, Soekarni membentuk dokter Soetomo (pendiri Boedi Otomo), tokoh pejuang kemerdekaan dan Pah- Comite Van Aksi untuk menyebarkan kaserta Komite Hijaz yang menjadi embrio lawan Nasional Indonesia. Semasa kecil, bar kemerdekaan ke seluruh Indonesia. berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). lelaki kelahiran 14 Juli 1946 di Desa Sum- Soekarni lalu membentuk Angkatan PemuSaat meletus perang 10 November berdiran Kec. Garum Kab. Blitar Jawa da Indonesia (API) dan Barisan Buruh 1945, Kiai Wahab juga berjasa mengini- Timur ini bersekolah di Mardisiswo Indonesia (BBI) –yangkemudian melahirsiasi lahirnya Laskar Hizbullah dan Ba- di Blitar –semacam Taman Siswa yang kan laskar buruh dan laskar buruh wanita. Selain terpilih sebagai anggota Barisan Kiai. KiaiWahab sengaja memben- dibuat oleh Ki Hajar Dewantara. Di setuk wadah perjuangan dengan alasan kolah inilah anak pasangan Kartodiwirjo dan pekerja KNI Pusat, Soekarni juga untuk kepastian hukum fiqhnya. Sebab dan Supiah ini belajar mengenai nasio- menjadi anggota Badan Konstituante ia berpendapat, barangsiapa berperang nalisme melalui Moh. Anwar, pendiri dalam pemilihan Umum yang pertama dibawah panji yang tidak jelas, maka Mardidiswo sekaligus tokoh pergerakan tahun 1955. Tahun 1961, Soekarni dituntidak ada nilai kesyahidan sama sekali Indonesia yang berasal dari Banyumas. juk sebagai Duta Besar Indonesia di Pepada dirinya saat ia terbunuh.Resolusi Perkenalan anak keempat dari sem- king, ibukota RRT (Republik Rakyat jihad yang digelorakantersebut akhirnya bilan bersaudara ini dengan dunia per- Tiongkok) dan kembali ke tanah air pada menjadi pemantikpertempuran heroik 10 gerakan nasional dimulai saat usianya ma- bulan Maret 1964. Pada masa orde baru, November di Surabaya melawan Belan- sih remaja. Umurnya masih 14 tahun tat- dirinya ditunjuk sebagai anggota Deda beserta sekutunya. kala bergabung menjadi anggota Per- wan Pertimbangan Agung (DPA) pada Untuk melempangkan jalan dak- himpunan Indonesia Muda tahun 1930. tahun 1967. Tokoh yang mendapat Binwahnya, Kiai Wahab memulainya de- Soekarni lantas tumbuh menjadi pemuda tang Mahaputra kelas empat ini lalu wangan mendirikan surat kabar “Soeara militan dan revolusioner dengan mendi- fat pada tanggal 7 Mei 1971 dan dimaNahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan rikan organisasi Persatuan Pemuda Kita. kamkan di Taman Makam Pahlawan KaliTahun 1934, pria yang pernah me- bata dengan upacara kenegaraan. Berita Nahdlatul Ulama. Pendiri Pondok Ded/ Berbagai sumber Pesantren Tambak Beras Jom- ngikuti kursus pengkaderan politik pim-
MPA 340 / Januari 2015
29
Mar akn ya Akun P enistaan Ag ama Marakn akny Penistaan Agama
Akun Penistaan Agama kian marak di media sosial. Banyak akun penista agama bernuansa Islamofobia yang masih bebas diakses publik. Sebut saja misalnya indonesia.faithfreedom.org, buktidansaksi.com atau akun facebook bertajuk Komunitas Anti Islam. Itu sekedar contoh akun yang berbahasa Indonesia. Tapi anehnya, akun-akun semacam itu tak pernah tersentuh hukum. Padahal ada tiga beleid yang dapat menjadi dasar untuk memidanakan pengelola akun tersebut: UU ITE, KUHP hingga PNPS No.1/1965. Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin mengungkapkan, penistaan agama di dunia maya jauh lebih berbahaya ketimbang di dunia nyata. Penyebabnya, identitas diri mereka tersembunyi. Sementara masyarakat mampu mengakses sumber informasi secara instan di dunia maya. Itulah pasalnya, MUI serukan untuk memboikot akun FB yang menistakan agama. Yang terpenting lagi, agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah dan mempercayai apa yang diinformasikan oleh akun tersebut. Umat Islam harus bersikap kritis dan tegas menanggapi isu-isu yang dilontarkan. Namun demikian, tanggapan tersebut tak berupa respon yang anarkis dan saling adu argumen di dunia maya. Untuk itulah, umat Islam dihimbau untuk berperan aktif melaporkan dan melakukan penuntutan agar nantinya dapat segera ditutup akun-akun yang tidak bertanggung jawab tersebut. Sebab Kemenkominfo tidak dapat sertamerta melakukan penutupan akun tersebut tanpa laporan langsung
30
MPA 340 / Januari 2015
dari masyarakat. Tidak dapatnya Kemenkominfo menindak akun tersebut kalau tidak ada laporan tertulis dari masyarakat yang merasa dirugikan atas akun tersebut, karena ini menggunakan delik aduan. Namun sayangnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan tertulis dari masyarakat. Padahal masyarakat berhak untuk melakukan pelaporan baik itu secara pribadi maupun secara kelompok. Sedangkan prosedur pelaporanyapun cukup mudah. Kemenkominfo sangat menyambut positif terhadap laporan tersebut. Setelah memperoleh laporan tertulis dari masyarakat, pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti secara tegas. Tapi yang perlu diketahui masyarakat, bahwa data pendukung perlu dipersiapkan dalam pelaporan. Seperti data salinan mengenai akun yang dimaksud, salinan pesan yang terkandung dalam akun itu, serta alasan mengapa akun dan pesan itu dilaporkan. Semua berkas dapat dikirimkan langsung kepada Kemenkominfo, Kepolisian, atau dikirim melalui email ke alamat
[email protected]. HS/berbagai sumber
Para Pemeluk Agama akan Dipayungi Dua UU Undang-undang Ulama’ dan Penodaan Agama kemMuhammadiyah secara bali menuai polemik. tegas juga menolak judiKali ini, penolakan bercial review tersebu. asal dari Amnesty InterBahkan kala itu, Ketua nasional. Sebab keberMK Mahfud MD adaan UU Nomor 1/ menandaskan bahwa PNPS/1965 tentang pemerintah memiliki Larangan Penodaan otoritas untuk mengatur Agama dianggap tidak masyarakat. Jika ada sesuai dengan Kovenkonflik, maka yang bisa an Internasional tenmemberikan paksaan tang Hak Sipil dan untuk mengatur adalah Politik (ICCPR) yang negara. telah ditandatangani Menanggapi deoleh pemerintah Indosakan pencabutan Unnesia. Bahkan Lembaga dang-Undang PenistaMenteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin pegiat Hak Asasi Maan Agama tersebut, nusia ini meminta preKementerian Hukum siden Joko Widodo agar segera men- Penodaan Agama. Ketujuh LSM itu dan HAM RI menyatakan bahwa cabutnya. adalah Inisiatif Masyarakat Partisipatif diperlukan kajian akademis maupun Menurut organisasi internasional untuk Transisi Berkeadilan (Imparsial), empiris. Jadi, tidak sekedar berbekal tersebut, undang-undang ini kerap di- Lembaga Studi dan Advokasi Masya- wacana saja lalu dilakukan pencabutan. gunakan memidana warga Indonesia rakat (Elsam), Perkumpulan Perhimpun- Sebab tak mudah mengeluarkan sebuah karena keyakinan mereka. Pada periode an Bantuan Hukum dan Hak Asasi Ma- undang-undang maupun mencabutnya. tahun 2004-2014 saja, angka pemidana- nusia Indonesia (PBHI), Perkumpulan Lantaran itulah, Menteri Agama RI an menggunakan undang-undang ini Pusat Studi HAM dan Demokrasi (De- Lukman Hakim Saifuddin berharap isu mencapai 106 orang. Padahal pada masa mos), Perkumpulan Masyarakat Setara, pencabutan UU Penodaan Agama tidak Orde Baru hanya sepuluh orang yang Yayasan Desantara, serta Yayasan kian meluas. Apalagi menurutnya, UU dijerat dengan undang-undang ini. Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Penodaan Agama masih diperlukan unMenurut data Program Studi AgaNamun judicial review yang di- tuk mencegah konflik agama di masyama dan Lintas Budaya (CRCS) Univer- lakukan LSM tersebut ke Mahkamah rakat. Sebab jika UU itu dicabut, bisa sitas Gadjah Mada, kasus penodaan Konstitusi ditolak. Sebab pemohon ti- menimbulkan konfilk horizontal di maagama dan rumah ibadah di Indonesia dak dapat membuktikan dalil-dalil bah- syarakat. Sebab masing-masing pihak menunjukkan tren yang meningkat dari wa pasal-pasal yang diuji materi bisa saling menodai dan menistai agatahun ke tahun. Pada 2012 lalu saja, ter- tersebut melanggar konstitusi, ma. Lantaran itulah, dia menilai bahwa catat 22 kasus penodaan agama. Bahkan mengancam kebebasan beragama, agama masih perlu diatur oleh negara. dengan alasan penodaan agama menim- diskriminatif dan berpotensi melakukan Sebab terlalu sering agama disalahgubulkan korban jiwa seperti kasus Syiah kriminalisasi terhadap penganut agama nakan untuk kepentingan tertentu, di Sampang. Beberapa rumah anggota minoritas. yang justru bertentangan dengan agama komunitas Syiah di sanapun dibakar Tak hanya pemerintah, Nahdlatul itu sendiri. massa. Selain itu, Tajul Kini Kemenag teMuluk, pemimpin ngah fokus untuk merankomunitas Syiah dijerat cang UU Perlindungan dengan Pasal 156(a) KUHP Umat Beragama. Nantinya dengan ganjaran hukuman UU Penodaan Agama dan empat tahun. UU Perlindungan Umat Bukan kali ini saja Beragama akan saling terundang-undang tersebut kait. Sehingga, rasa aman dikecam. Pada tahun 2010 dalam menjalankan agama silam, sebanyak 7 lembaga dan keyakinannya, para swadaya masyarakat mepemeluk agama makin ngajukan uji materi terpayungi dengan kedua Undang-Undang Nomor 1/ UU ini. PNPS/1965 tentang PenyaPri/ berbagai Masjid Ahmadiyah yang dirusak massa di Tasikmalaya lahgunaan dan atau sumber MPA 340 / Januari 2015
31
32
MPA 340 / Januari 2015
MPA 340 / Januari 2015
33
Irjen Pol. Drs. AJ Benny Mokalu, SH, MH
Sebelum Islam Sudah Ingin Berumroh Cahaya hidayah bisa datang dari arah mana saja. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Irjen Pol. Drs. Albertus Julius Benny Mokalu, SH, MH telah mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda bahwa dirinya memeluk Islam. Acara yang sakral itu dilaksanakan di rumah dinas Kapolda Bali. “Saya masuk Islam tanpa ada paksaan. Ini murni dari dalam hati untuk menjadi seorang Muslim,” ujarnya tulus. Menurut mantan Kapolda Bengkulu ini, semuanya atas kesadaran diri setelah melalui proses panjang belajar tentang Islam. Bahkan sudah lama dia mengenal Islam secara mendalam. Terutama saat bertugas sebagai anggota Polri di berbagai daerah di Indonesia. “Ini adalah hidayah yang saya terima dari Allah SWT yang harus saya syukuri,” tuturnya. “Mohon doanya agar saya dapat menjadi pemeluk Islam yang taat,” pintanya serius. Kini dirinya makin akrab dengan sang istri Indah Lestari dan tiga anaknya; Brando Mokalu (28), Fienna Mokalu (25) dan Golden Mokalu (14). Sebab kini semuanya telah sama-sama beragama Islam. Istri dan ketiga anaknya memang terlebih dahulu memeluk Islam. “Saya akan terus mendalami agama Islam. Sebab itu sudah menjadi pilihan saya,” tegasnya. Ada cerita menarik dari Habib Abdurrahman Alkaf, Ulama’ Bengkulu yang mensyahadatkan Benny Mokalu. Menurutnya, tanda-tanda ke jalan Islam memang sudah tampak saat Benny menjabat sebagai Kapolda Bengkulu. Sewaktu Imam Masjid Abu Bakar 34
MPA 340 / Januari 2015
di Lingkar Barat Kota Bengkulu ini memberikan taushiyah untuk istri dan anakanaknya di rumah dinasnya, Benny kerap ikut mendengarkan. Bahkan dirinya pernah menyatakan kepada Habib Abdurrahman, bahwa suatu saat ingin merasakan umroh. Dan Habibpun mengaaminkan pernyataan Benny tersebut. Tak ayal, setelah masuk Islam di bulan Oktober, pada pertengahan Desember lalu bersama istri dan putra-putrinya Benny berangkat ke tanah suci untuk melakukan ibadah umroh. Selain mengunjungi Masjidil Haram di Mekkah, juga mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah. Tak hanya istri dan anak-anak yang diajaknya. Tapi ajudan sopir dinasnya juga diajaknya
berumroh. Pria kelahiran Kupang NTT 22 Juli 1959 ini, adalah seorang perwira Polri yang menonjol dengan berbagai prestasinya. Karirnya mulai mencuat ketika menjabat sebagai Wakapolres Sumedang Polda Jabar. Lalu menjadi Kasat Samapta Polwil Bogor. Kemudian dipercaya sebagai Kasubdit Tipikor Ditserse Polda Sulsel. Dari sanalah lantas dia diamanahi sebagai Kapolres Lombok Barat Polda NTB. Setelah menjabat sebagai Kapolres Mataram Polda NTB, dirinya dipercaya menjadi Dir. Samapta Polda Sumut. Lalu menjabat sebagai Wadirtipikor Bareskrim Polri, kemudian menjadi Kapussiapjak Laut Bakorkamla Kemenko Polhukam RI, dan lantas menjabat Kapolda Bengkulu. Tepat pada tanggal 16 September 2013 lalu dirinya dilantik sebagai Kapolda Bali. Ketika putra Kawanua lulusan Akpol 1985 ini menjabat sebagai Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mabes Polri dengan pangkat Komisaris Besar, namanya mulai banyak diperbincangkan media. Sebab saat itu dirinya menangani kasus besar yakni dugaan penyalahgunaan wewenang dua pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra Hamzah. Namun demikian, dirinya dikenal sebagai pria yang ramah dan rendah hati. Meski sebagai Jendral polisi berbintang dua, dalam menangani kasus dirinya tetap berpijak pada hukum yang ada. Itulah pasalnya, ketika anak buahnya ada yang tewas di-
bunuh dia tetap bersikukuh tidak akan balas dendam terhadap pelaku. Hal itu ditegaskan saat menghadapi kasus dibunuhnya Kompol Putu Suarsa (Kasubdit Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti Polda Bali) oleh pria asal Jawa Timur. “Pihak kepolisian benar-benar akan menegakkan hukum dalam penanganan kasus tindak pidana yang mengakibatkan tewasnya Suarsa,” tegasnya. “Kita betul-betul tegakkan hukum. Kami tidak ada balas dendam,” tukasnya. Ketegasan itu pula yang diterapkan pria yang selalu tersenyum pada lawan bicaranya ini untuk menangani terorisme di Bali. Untuk mencegah terorisme, pihaknya melakukan pengawasan serius masuknya teroris di perbatasan wilayah Bali. Tepatnya, di sepanjang pesisir pantai. “Kita tingkatkan babinsa dan babinkamtib untuk terus lapor 1x24 jam. Ini sangat efektif untuk mengurangi radikalisai,” tandasnya. Menurut lelaki yang banyak mengundang simpati masyarakat ini, pihak kepolisian menggunakan sistem deradikalisasi untuk menekan tumbuhnya terorisme. “Jadi polanya kita ubah. Ke-
lompok-kelompok radikal kita ubah pola pemikirannya,” paparnya. “Sebab kalau kita fight, itu ada konsekuensinya. Jadi kita lakukan pembinaan. Jangan sampai patah satu tumbuh sejuta,” ulasnya menjelaskan. Itulah sebabnya, para teroris di Bali kini tengah tertidur lelap. Sehingga Bali sebagai pulau pariwisata menjadi surga bagi wisatawan baik lokal maupun asing. Yang menarik, apa yang dilakukan pihaknya itu ternyata ditiru oleh Amerika. “Gaya kita telah ditiru Amerika untuk menekan tumbuhnya teroris. Jadi,
jangan membangunkan teroris yang sedang tertidur lelap,” tukasnya. Yang pasti, Benny bertekad ingin mengeterapkan pola melayani dalam setiap melaksanakan tugasnya. Dia ingin melayani masyarakat dan jajaran Polri ibarat seorang pembantu melayani majikannya. Utamanya untuk ketenangan masyarakat agar hidup lebih tenteram tanpa ada rasa takut. “Kami ingin memberantas para pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat. Kami ingin memberikan suasana yang lebih damai lagi,” ujarnya. Perwira tinggi Polri yang dikenal sebagai pekerja keras ini tak mengutamakan pada masalah penangkapan para pelaku kejahatan, tapi yang dipentingkan adalah pencegahan. Makanya kalau ada anggota masyarakat yang berniat jahat, segeralah diurungkan dan tidak dilaksanakan. Sebab jika niat jahat itu tetap dilakukan, pihaknya akan bertindak lebih tegas. “Kami tidak akan mentolerir perbuatan para pelaku yang sudah diberi peringatan,” tandasnya. Siapa saja yang tetap nekat melakukan kejahatan, katanya, dipastikan bakal ditangkap. Dan perkaranya akan dibawa ke depan sidang pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Dia juga mengingatkan, agar siapapun saja jangan sampai terlibat tindak korupsi. “Kami tahu betul liku-liku untuk menjerat orang yang berbuat korupsi. Jangan coba-coba menyakitkan hati rakyat dengan korupsi uang negara,” tegasnya. Il/berbagai sumber MPA 340 / Januari 2015
35
KURIKULUM 2013, DI UJUNG TANDUK ? Oleh Farida Hanum *)
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kurikulum 2013 mulai diberlakukan pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan harapan bahwa pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih baik dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 itu sendiri merupakan suatu kurikulum yang berbasis karakter yang mengutamakan skill dan pendidikan berkarakter yang mana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi. Tujuan dari adanya kurikulum ini adalah mengajak siswa-siswi untuk lebih kreatif dan aktif mencari informasi. Namun kenyataannya, pelaksanaan kurikulum 2013 tidak sesuai dengan harapan pemerintah, tidak semulus yang di targetkan oleh pemerintah. Banyak dari kalangan sekolah, guru maupun siswa itu sendiri menuai kekecewaan, bahkan sampai saat ini masih banyak persoalan persoalan yang belum terselesaikan. Kabar mengenai penerapan kurikulum 2013 yang terlalu dini diterapkan itu memang benar. Hal ini terbukti ada beberapa faktor yang menguatkan opini tersebut. Pertama, Guru yang menjadi tenaga pendidik harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa. Tetapi masih banyak tenaga pengajar yang dinilai kurang siap memberikan pelajaran dengan konsep dari kurikulum 2013 ini. Para guru hanya sekedar memahami kurikulum, belum bisa menerapkannya di sekolah masing36
MPA 340 / Januari 2015
masing. Walaupun pelatihan sudah diberikan, tetapi masih dinyatakan kurang efektif karena pelatihan dinilai masih kurang intensif. Kedua, Kurikulum 2013 ini menerapkan sistem pengurangan mata pelajaran. Itu dinyatakan masih masuk akal dan wajar-wajar saja, mengingat memang banyak sekali mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Tetapi bagaimana dengan penambahan jam belajar? Penambahan jam belajar siswa dinilai kurang tepat. Penambahan jam belajar justru akan membuat kinerja belajar menjadi tidak efisien. Semakin lama belajar belum tentu semakin banyak ilmu yang didapat, tetapi bisa jadi lama belajar justru akan membuat siswa merasa jenuh hingga dapat menurunkan konsentrasi belajar. Hal ini dikarenakan jam belajar siswa tidak berkualitas. Karena jam belajar yang berkualitas bukan diukur dari lamanya siswa belajar, tetapi banyaknya ilmu yang bisa didapatkan oleh siswa. Tidak hanya sekedar didapatkan, tetapi juga dapat diterapkan di kehidupan nyata serta bermanfaat bagi siswa. Psikolog anak, Seto Mulyadi atau yang sering disapa Kak Seto ini menanggapi pula tentang kurikulum 2013. “Kurikulum ini dinilai akan mencetak banyak anak bermasalah. Ia menyatakan bahwa kurikulum baru jangan sampai memberatkan anak, karena bukan anak untuk kurikulum tetapi kurikulum ada untuk anak. Menurutnya, bahwa untuk mengambil kebijakan tentang anak, harus dilakukan semacam penelitian tentang apa yang diinginkan oleh anak, karena anak
bukanlah robot yang dapat melaksanakan segala sesuatu dalam kondisi tertekan”. Ketiga, Persediaan buku panduan kurikulum 2013 pun kurang memadai. Terbukti masih banyak daerah daerah pinggiran yang belum menerima buku tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Bapak Ibnu Hamas yang dikutip dalam kompas com, beliau menyalahkan pihak percetakan yang dinilai lalai. Kemendikbud mempercayakan percetakan buku panduan kepada 30 percetakan untuk mencetak 240 juta eksemplar. Alasan ini justru menguatkan opini bahwa kurikulum 2013 memang belum siap untuk diterapkan. Alangkah baiknya, jika penerapan kurikulum dilaksanakan setelah segala sesuatunya siap. Baik itu dari segi tenaga pendidik maupun infrastrukturnya Belum lagi pelaksanaan kurikulum 2013 ditingkat SD/MI, seperti yang kita ketahui menggunakan metode tematik. Artinya mata pelajaran yang umum dan sudah dikenal sebelumnya “diikat” oleh satu satuan yang disebut tema. Sebagian sekolah terutama sekolah rintisan (dan di beberapa daerah, juga sekolah “paksaan”), sudah menggunakan kurikulum ini untuk siswa kelas 1 dan kelas 4. Rencananya, tahun ajaran depan akan dilanjutkan untuk tingkat selanjutnya yaitu kelas 1,2, 4 dan 5, demikian seterusnya hingga pada tahun ajaran 2015/2016 rencananya seluruh tingkat SD sudah melaksanakan kurikulum 2013 secara menyeluruh. Selain tematik-integratif, kurikulum ini juga mengimplementasikan
penyederhanaan kurikulum. Dengan kata lain, mengurangi jumlah mata pelajaran. Di tingkat SD salah satu yang menjadi “korban” adalah mata pelajaran bahasa inggris, sedangkan di tingkat SMP adalah mata pelajaran TIK. Penghapusan ini juga rencananya akan dilakukan secara bertahap. Dan yang tidak kalah membingungkan para guru adalah tentang pelaksanaan penilaian autentik di kurikulum baru ini dalam hubungannya dengan pengisian rapor dengan format baru (berisi 3 aspek: sikap, keterampilan dan pengetahuan - tanpa rincian mata pelajaran seperti dahulu). Apalagi di dalam buku tematik yang dicetak pemerintah yang katanya standar, ternyata masih menyulitkan guru. Yang katanya buku babon pun pada kenyataannya belum bisa memandu guru untuk menjalankan kurikulum baru ini. Beberapa testimoni guru yang sudah mendapatkan pelatihan pun menunjukkan banyak guru yang masih bingung. Karena buku tematik yang dicetak pemerintah memang ditulis oleh penulis penerbit-penerbit kondang, namun dalam level standar artinya murid dan terlebih guru, harus mengembangkannya lagi agar dapat memenuhi syarat administratif dan syarat profesionalitas dengan level baik. Sebut saja di sana tidak ada keterkaitan kompetensi dasar (KD) antar mata pelajaran, tidak ada RPP, tidak ada panduan penilaian, dll. Sedangkan di buku tematik ala penerbit (yang harganya 3x lipat dari buku pemerintah) sudah lengkap dan guru tinggal mengikuti saja, baik kegiatan praktik, dll. Bahkan penerbit sudah menyiapkan buku pendamping per mata pelajaran yang berisi banyak latihan soal yang mana tentu tidak ter-cover oleh buku pemerintah yang (hanya) standar. Bahkan sudah banyak dijual bebas media baru yang disebut video pen sebagai sarana menunjang pembelajaran keratif dan inovatif. Ini merupakan alat interaktif yang langsung menampilkan konten multimedia sesuai dengan materi yang sedang dibahas (mirip pena multimedia untuk belajar Al-Quran yang ada di iklan tivi). Dari persoalan persoalan di lapangan terkait dengan kurikulum 2013 ini, sebagian orang beranggapan bahwa pendidikan dikelola sesuai dengan selera mereka yang berkuasa. Kurikulum Pendidikan kerap berubah ketika menteri pendidikan berganti.
Dalam kurun 28 tahun terakhir saja, setidaknya sudah tiga kali kurikulum diganti. Pada 1984, pendidikan menganut model cara belajar siswa aktif, dan pada 2004 dengan kurikulum berbasis kompetensi, dan dua tahun kemudian berganti menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP kemudian di era kepemimpinan bapak SBY diberikan kado terakhir berupa berlakunya kurikulum 2013. Kini, ada apa dengan kurikulum 2013 di era Kepemimpinan bapak Jokowi ? benarkah kurikulum 2013 akan ditarik kembali? sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menga-
itu dinilainya sudah diterapkan, padahal hasil uji cobanya terhadap 6.000 sekolah yang dilakukan tahun lalu belum dievaluasi, belum ada feedback-nya, tapi sudah dijalankan seluruh sekolah dalam waktu setahun. Kendati demikian, mantan Rektor Universitas Paramadina ini menilai kurikulum 2013 tidak serta-merta harus dicabut. Menurutnya, kurikulum ini masih perlu dievaluasi untuk kemudian diperbaiki. Lain lagi yang ditulis didalam Jawa Pos (8/12/2014) tertulis bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Anis Baswedan resmi memutuskan kurikulum 2013 untuk sebagaian sekolah. Membingungkan memang.
takan akan mengevaluasi kurikulum 2013. Beliau mengatakan bahwa Pelaksanaan kurikulum 2013 itu pada awalnya banyak mendapat protes karena ketidaksiapan paket buku hingga beban yang lebih berat bagi siswa. “Nanti saya akan buat evaluasi pada kurikulum 2013,” ujar Anies dalam wawancara dengan Kompas dan Kompas.com pada Selasa (11/11/2014) beliau menganggap kurikulum 2013 yang dilaksanakan sekarang masih setengah matang. Kurikulum
Terlepas dari diberhentikannya kurikulum 2013 atau diteruskan, sebagai seorang pendidik, guru harus tetap menyikapinya secara wajar. Tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dalam segala aspek.menjadi sosok guru yang “digugu dan ditiru”(diteladani) serta memiliki kapabilitas diri kreatif serta memiliki keberanian membebaskan pikirannya dari berbagai kungkungan. Semoga. *) Guru MI Ma’arif Kedensari Tanggulanging Sidoarjo MPA 340 / Januari 2015
37
Guru ngeBlog itu Kreatif Oleh Purwanto, S.Pd *)
Dalam zaman yang serba mutakhir seperti saat ini, semua pekerjaan dan tugas harus dilakukan dan diselesaikan dengan cermat dan cepat. Tidak bisa dipungkiri untuk menyelesaikan berbagai tugas seperti itu tidak lepas dari dukungan teknologi komputer dan internet. Perangkat keras teknologi seperti komputer, smartphone, tablet, dan lain-lain dengan perangkat lunak salah satunya internet saat ini bak dua sisi mata uang, yang tidak bisa dipisahkan dimanapun dan kapanpun serta untuk segala bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan kebutuhan akan komputer dan internet sangat mutlak diperlukan baik untuk guru, siswa, maupun stakeholder pendidikan lainnya. Untuk guru misalnya dalam penyusunan rencana pembelajaran seperti prota, promes, silabus, dan rpp, mempresentasikan materi ajar yang berbentuk animasi pembelajaran, maupun pembuatan instrumen penilaian dan pengolahan nilai hasil belajar siswa dalam bentuk raport paling praktis, efektif, dan efisien menggunakan komputer atau sejenisnya. Bagi siswa internet bisa digunakan untuk mencari materi belajar yang terkait dengan 38
MPA 340 / Januari 2015
tugas, mengirimkan tugas lewat e-mail, sumber literartur/refrensi bagi siswa. Kegiatan pengembangan kompe-
tensi guru yang sifatnya individu, seperti melakukan kegiatan penelitian, penulisan artikel, dan karya tulis lainnya tidak lepas dari komputer dan internet. Kita bisa memperkaya literatur keilmuan kita dengan mencari berbagai macam hasil penelitian baik yang dipublikasikan secara nasional maupun internasional lewat internet. Dalam hal pengembangan kompetensi guru, banyak wadah untuk sekedar menyalurkan potensi dan motivasi mereka salah satunya adalah Blog. Ya… blog bisa dikatakan sebagai mini website yang mudah dibuat secara pribadi dan banyak diantaranya yang gratis (tanpa biaya) serta bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan dan kepentingan, untuk tujuan bisnis, tu-
juan sosial, tujuan pendidikan, kepentingan pribadi maupun kelompok, untuk sekedar menyalurkan uneg-uneg pribadi dan berbagi pengalaman baik pribadi maupun pekerjaan, mempublikasikan tulisan dari yang sederhana sampai yang kompleks, mengunggah foto dan video, dan menambah jaringan persahabatan. Sebagai contoh salah satu blog yang penulis buat bertujuan menyalurkan uneg-uneg dalam hal pembelajaran dan pendidikan matematika (silahkan kunjungi di alamat blog ini: (www.pakpur81.wordpress.com). Sebagi gambaran saja, blog yang penulis buat dominan berisi tentang pendidikan, seperti artikel pendidikan, artikel matematika, perangkat pembelajaran dan penilaian, karya tulis, soal-soal dan pembahasan, tugas-tugas siswa, media pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang dekat dengan penulis dan sering penulis lakukan dengan tujuan agar bisa saling bertukar pendapat, berbagi pengalaman, dan belajar menghargai karya dan potensi orang lain. Intinya blog dapat menjaga eksistensi dan menambah motivasi dalam menulis, serta mengasah kreatifitas kita dalam hal
publikasi baik yang ilmiah maupun fiksi serta apresiasi terhadap karya orang lain dan inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat blog dan aktif di dalamnya. Pembuatan Blog Untuk membuat blog bagi pemula seperti penulis memang banyak sekali kesulitannya, dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sekedar bisa
membuat blog sederhana dan memposting tulisan (namun itu tergantung pada kemampuan masing-masing) dan waktu berbulan-bulan untuk mempercantik tampilan blog, menambah menumenu terkait dengan isi blog, menambah jaringan, dan sebagainya (tergantung kesempatan yang ada). Ada beberapa langkah membuat blog sebagaimana pernah penulis alami sendiri. Pertama-tama, carilah referensi berkaitan kekurangan dan kelebihan blog, cara membuat blog, layanan penyedian blog baik yang gratis maupun yang berbayar dan sebagainya berkaitan dengan blog, refrensi tersebut bisa diambil dari artikel di internet maupun dari bukubuku secara langsung. Jangan lupa juga bertukar pendat dan bertanya pada teman yang memang sudah familiar dengan internet. Jika bahan sudah cukup dan niat sudah mantap curahkan waktu dan tenaga sepenuhnya didepan komputer/ laptop. Jika tidak menggunakan jaringan wifi, usahakan pulsa anda cukup untuk berselancar dengan internet. ikuti prosedur yang sudah ditentukan oleh penyedia layanan blog, catat dan simpan
hal-hal yang penting yang bisa menentukan jalan tidaknya blog anda, seperti: e-mail, pasword dan username blog anda jangan sampai hilang. Bila blog anda selesai dibuat, cobalah buat tulisan sederhana lalu posting ke blog anda. Pada layanan blog tertentu, untuk publikasi artikel yang pertama kalinya dapat dilakukan dengan mengkonfirmasi melalui e-mail yang
digunakan untuk membuat blog tersebut. Ketika postingan berhasil, selanjutnya kita bisa memperindah tampilan blog sehingga kelihatan elegan. Banyak pilihan yang sudah disediakan oleh penyedian blog yang sifatnya instan (tinggal pakai ) namun dengan ketrampilan dan kesungguhan kita juga dapat dikustomisasi sesuai dengan keinginan kita. Untuk membuat tampilan lebih elegan dan sesuai dengan tema blog disarankan tidak terlalu banyak hiasan atau aksesoris blog. Intinya sesuaikan aksesoris blog dengan tema blog anda. Perbanyaklah mencari artikel tentang blog untuk mengupdate tampilan dan substansi blog anda. Sediakan dan aturlah waktu untuk rutin berhadapan dengan blog anda waktu yang pas biasanya setelah isya dan setelah subuh atau pas libur sekolah. Sering-
seringlah memposting tulisan di blog anda karena blog anda memori eksternal perjalanan hidup anda. Yang tak kalah penting, adalah pergunakan blog anda dengan bijak. Jauhilah hal-hal yang sifatnya negatif seperti pornografi, perjudian, kekerasan, dan SARA. Saran-saran Seperti media sosial lainnya, dalam
‘bermain’ blog memang banyak sekali hal-hal yang sering ‘menggoda’ kita, namun semua harus kembali pada tujuan kita membuat blog, kalau memang blog yang kita buat berbasis pendidikan maka konten dan fitur yang kita kembangkan juga harus menyesuaikan dengan pendidikan. Apalagi dalam instrumen penilaian PKG kompetensi inti 14 salah satu indikator penilaiannya adalah memanfaatkan blog untuk kegiatan pengembangan profesi, jadi sangat tepat jika seorang guru memiliki wadah untuk mempublikasikan karya-karya orisinalnya dalam blognya sendiri. *) Guru Matematika DPK di MA. Muhammadiyah 1 Paciran Lamongan MPA 340 / Januari 2015
39
Membangkitkan Imajinasi dan Ekspresi dalam Menyusun Puisi dengan Kata Berkait Oleh SUYATMI, S Pd *)
Puisi merupakan satu diantara beberapa karya sastra. Puisi bisa dikatakan suatu aktualisasi dan ekspresi diri yang tertuang dalam rangkaian kata dan tersusun dalam kalimat-kalimat rancak, teratur dan memiliki makna yang luar biasa bagi penulis juga bagi penikmat karya sastra ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah karangan kesustraan yang berbentuk sajak (syair, pantun dan sebagainya). Atau pula bermakna ungkapan perasaan atau pemikiran penyairnya yang dirangkai menjadi makna.Sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa puisi itu suatu imajinasi kata atau permainan kata yang didapat dari sebuah pengalaman atau dari suatu gagasan dan disusun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya. Dalam penulisan sebuah puisi dibatas ada hal yang harus diperhatikan yaitu (a) Pemilihan Tema; dengan tema maka akan terbentuk struktur, irama, suasana puisi sehingga amanat akan dengan cepat dan mudah untuk diterima dan dipahami oleh pembaca, (b) Diksi atau pemilihan kata ; kata yang bagus saat dipilih untuk suatu puisi akan menambah nilai keindahan puisi dan kepuitisan puisi akan sangat terasa juga akan mempermainkan suasana hati serta perasaan pembacanya.Yang perlu diperhatikan jangan sampai salah atau keliru untuk mencari padanan kata agar tafsiran atau pemaknaan suatu puisi menjadi keliru, (c). Pemilihan kata yang figuratif; hal ini mensyaratkan penulis untuk memaksimalkan nilai konotasi kata dan kalimat, maka puisi akan penuh makna 40
MPA 340 / Januari 2015
dan akan dapat diperrhatikan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, (d) Imajinasi; penulis puisi diharapkan dan diharuskan cerdas dalam berimajinasi, dengan menggunakan kemampuan daya, cipta, rasa, karsa serta pemaksimalan penggunaan indra untuk digambarkan dalam kalimat-kalimat yang indah, (e) Perasaan Penulis; keadaan jiwa, emosional penulis akan sangat berpengaruh pada kata-kata dan suasana yang muncul dalam puisi. Ini dapat diterapkan jika menulis sebuah kalimat atau kata yang sama dalam suasana yang berbeda maka akan menghasilkan puisi yang berbeda. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menulis puisi, kesulitan itu diantaranya, siswa memiliki keterbatasan dalam penguasaan kosa kata dan istilah, siswa kurang termotivasi dan kurang terbiasa menulis serta menuangkan pengalaman dalam suatu tulisan, keterbatasan literatur, bacaan, bahan pustaka mengenai puisi, guru kurang memberi waktu untuk ekspresi siswa dalam menulis, kurangnya motivasi yang diberikan guru pada siswa untuk menulis. Siswa juga kurang paham apa itu pengertian sebuah puisi? Untuk apa menulis sebuah puisi? Apa lagi hubungan puisi dengan kehidupan ini. Bayangan mereka hanyalah rangkaian kata yang tersusun dalam baitbait tertentu lalu dibaca oleh orang dengan penambahan gerak tangan dan badan ataupun perubahan intonasi dan perubahan keadaan wajah atau mimik. Pembinaan agar siswa mampu menulis puisi perlu arahan, pembinaan yang rutin dan teratur, latihan yang maksimal
sehingga terlahir penyair-penyair yang baik atau talenta-talenta penyair yang bagus. Lalu bagaimana agar pembelajaran tentang puisi itu menyenangkan dan akan berhasil sehingga peserta didik mampu menghasilkan sebuah produk puisi yang “bagus’’ untuk ukuran penyair-penyair pemula? Puisi dari penyair pemula yang tetap berada dalam kaidahkaidah penulisan puisi, yang tidak melenceng dari pakem yang telah disepakati sehingga dapat dianalisis oleh penikmat-penikmat puisi laian yang lebih mumpuni. Kata berkait atau kata berantai, bisa dijadikan suatu treatment untuk membuat move on bagi penyair-penyair muda di kelas kita untuk dapat menghasilkan sebuah karya sastra yaitu puisi. Cara ini sederhana dan mudah dengan mencari kata-kata atau kosa kata yang terkait dan berhubungan dengan tema atau judul atau isi dari puisi yang akan disusun.Misalnya akan menulis puisi dengan judul “Bunga Melati”, maka selanjutnya menuliskan sebanyak mungkin kata yang berkaitan dengan “Bunga Melati”, kemudian memilih kata-kata yang tepat untuk puisi.Agar lebih bagus diantara kata-kata yang sudah terpilih disisipkan kata hubung, kata depan, awalan, imbuhan, jika perlu ada gaya bahasa atau majas, sehingga tampilan puisi lebih menarik apalagi dibaca lebih menawan.Kata yang terkait dengan “Bunga Melati”, antara lain bungaku, melati, aroma, mekar, wangi, harum, taman, bunga, sinar matahari, putih, lebah, pupuk, daun, mahkota, tangkai, kuning, air, siram, suka, sore dan lain-
nya. Tersusunlah sebuah puisi sederhana sebagai berikut melatiku..../ kutanam di taman rumahku / harum aromamu tenangkan hatiku / mekar mewangi setiap hari/ kusiram selalu setiap sore/ bungaku..../ pupuk kandang untuk suburkan kau / lebah berayun di mahkotamu/matahari menyapamu ajak kau bergoyang../ dan seterusnya. Itu sebagai contoh rangkaian kata dari kosa kata yang telah dituliskan oleh siswa Siswa MTs/SMP, memiliki kemampuan berpikir pada hal yang real, sehing-
siswa.Contoh akan membuat puisi dengan tema “ Pantai”, maka bisa tampilkan di depan siswa berupa gambar pantai ataupun slide berupa tayangan pantai.Pengamatan siswa akan lebih baik dari pada mereka hanya membayangkan “Pantai”, apalagi yang belum pernah ke pantai. Memberikan reward berupa pujian atau memberi tanda tangan, memberikan nilai pada hasil karya siswa ataupun memasangnya di mading sebagai suntikan motivasi untuk siswa terus berkarya. Perlakuan pengulanganpengulangan sangat perlu dilakukan
ga imajinasinya belum maksimal. Agar cara Kata Berkait ini bisa diterapkan tidak ada salahnya objek yang akan dijadikan tema atau judul dalam suatu penulisan puisi “sangat perlu” dihadirkan di hadapan siswa. Diharapkan bentuk benda, warna benda, kegunaan benda, wujud benda, kualitas benda langsung dikenali oleh siswa, sehingga kata-kata yang terkait dengan benda itu akan mudah ditulis dan diidentifikasi oleh
agar siswa memiliki daya rekam yang bagus dan mendapatkan proses pembelajaran yang bermakna. Hasil yang diharapkan adalah siwa semakin banyak memiliki kosa kata, semakin termotivasi untuk menulis sastra terutama puisi, mampu memaknai sebuah puisi secara sederhana, memperoleh suatu pengalaman proses untuk mendapatkan produk dari suatu pembelajaran, meningkatkan kemampuan siswa untuk menggunakan
Perlakuan pengulanganpengulangan sangat perlu dilakukan agar siswa memiliki daya rekam yang bagus dan mendapatkan proses pembelajaran yang bermakna.
indra dalam mengukur suatu objek (pengamatan). Bagi guru untuk mengukur keberhasilan dalam membangkitkan motivasi siswa untuk mengenal karya sastra dan dapat mengevaluasi kemampuan siswa dalam hal menyusun puisi, juga untuk mencoba suatu cara baru dalam pembelajaran puisi. *) Guru Bahasa Indonesia MTS Negeri Mojoroto Kota Kediri. MPA 340 / Januari 2015
41
MAN Tulungagung 1
Menyulap Limbah Sampah Madrasah
Dra. Miftachurohmah, M.Ag Sisa pembakaran dan limbah endapan gula merah ternyata bukan barang tak bernilai guna. Di tangan para siswa MAN Tulungagung 1, kotoran tersebut mampu disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti batu bata dan genteng. “Tak sekedar produk jadi, penggunaan limbah tersebut juga mampu mengurangi eksploitasi tanah yang berlebihan dalam pembuatan bata dan genteng,” ujar Ni’matul Khoiriyah, SP, MPd.I. Abu boiler – abu pembakaran gula merah – dan blotong atau busa sisa endapan nira sangat berlimpah di Tulungagung. Sebab kabupaten ini merupakan salah satu sentra pengrajin gula merah. Karena minimnya pengetahuan tentang manfaatnya, biasanya
kedua limbah tersebut langsung dibuang begitu saja. “Padahal secara ilmiah, keduanya memliki unsur kimiawi yang bisa mengikat tanah menjadi lebih padat,” beber Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) IPA madrasah yang lebih dikenal dengan Mantasa ini. “Jika adonan padat tentu produk yang dihasilkan lebih kuat dan otomatis air tidak bisa merembes,” imbuhnya. Dalam beberapa simulasi yang dilakukan siswa Mantasa, untuk menghasikan produk yang kuat maka blotong yang masih cair dikeringkan terlebih dahulu selama lebih kurang tiga hari. Setelah kering, cairan yang mengeras tersebut ditumbuk hingga halus. Setelah itu, baru kemudian dicampur abu boiler dan tanah. Selanjutnya proses pembuatan batu bata dan genteng seperti pada umumnya. “Untuk proses pencetakan kita bekerja sama dengan pengrajin agar produk ini bisa memasyarakat,” ungkap Guru Kewirausahaan dan Sejarah Kebudayaa Islam ini bersemangat. Adapun formula atau komposisi yang dianjurkan untuk bata adalah 2:2:1. Artinya 2 takaran tanah, 2 abu boiler dan 1 takaran blotong. Sedangkan untuk pembuatan genteng sendiri perbandingan bahannya adalah adalah 3:2:1. Dengan menggunakan komposisi ini secara hitungan matematis, bisa mengurangi biaya produksi. Sebab harga bahan dasar seperti tanah terus mengalami fluktuasi. Jadi dengan campuran abu boiler dan blotong otomatis pengrajin bisa menghemat biaya. Sebab limbah tersebut gratis. Jadi yang dibutuhkan hanyalah jasa angkut saja. Dengan penemuan ini, siswa tidak hanya mampu berkontribusi langsung terhadap masyarakat, tapi juga mampu menyumbang piala juara pertama bagi MAN Tulung-
Gedung MAN Tulungagung 1
42
MPA 340 / Januari 2015
agung 1 dalam ajang LKTI tingkat Jawa Timur pada 17 Nopember 2014 di Politeknik Negeri Malang. Bahkan sebelumnya dengan berbekal briket dari abu boiler dan blotong pada LKTI IPA tingkat Nasional di Uneversitas Negeri Surabaya pada 18 Oktober lalu juga dianugerahi juara kedua. Tapi tentu saja, juara bukan satu-satunya motivasi pemanfaatan limbah. Sebab ada misi suci yang kini diemban madrasah peraih juara 3 tingkat nasional dalam LKTI IPS di Unair ini; yakni menyelamatkan lingkungan dari sampah. Tak heran jika saat ini melalui ekstra kurikuler Teknologi Tepat Guna (TTG) Mantasa begitu getol mengkampanyekan cinta lingkungan. Tak haya sekedar seruan, madrasah ini juga melakukan aksi nyata. Terbukti, hampir saban hari para siswanya bergelut dengan sampah. Ini sebagai langkah untuk mengurangi beban sampah di lingkungan madrasah. Salah satu caranya adalah dengan membuat ‘Bank Sampah’. Di sini, para siswa terlibat langsung dalam pengumpulan, pemilahan hingga penjualan sampah. “Hasil penjualannya lantas dibagikan kepada masing-masing kelas yang ada,” ungkap Bu Ni’mah – panggilan karib Ni’matul Khoiriyah tersebut. Sharing hasil penjualan sampah dari ‘Bank Sampah’ sendiri didasarkan dari jumlah sampah seperti botol minuman ringan maupun botol air mineral yang mampu dikumpulkan masing-masing kelas. Mereka sudah memilah-milah sampah di kelas antara sampah basah, sampah kering dan kaca ke dalam tiga kotak sampah yang ada di depan masing-masing kelas. Perhari sampah yang terkumpul di masing-masing kelas bisa mencapai satu bak penuh setinggi 1 meter. Tapi rata-rata vol-
Ni'matul Khoiriyah saat mendampingi siswanya menjuarai LKTI Nasional
ume sampah terkumpul sebadrasah Adiwiyata, kesadaran nyak 2 m3 sampah. Dan biasaakan lingkungan telah diintegranya dari sampah plastik yang sikan ke dalam kegiatan intra terkumpul, sepertiganya terkurikuler dan ekstrakurikuler. Alhasil, wawasan lingkungan manfaatkan sebagai bahan aneka sudah menjadi bagian dari pemkerajinan. Dan sisanya dijual ke belajaran. pengepul. Demi menjaga akuntabiliWawasan lingkungan tersebut diilhami dengan tugas tas serta transparansi, pihak manusia sebagai khalifah fil manajemen Bank Sampah memberikan buku ‘tabungan ardl atau pemimpin di bumi. sampah’ tiap kelas. Dengan ini, Implementasinya, adalah dengan memakmurkan dan menpara siswapun tidak perlu rejaga lingkungan. “Apalagi berpot-repot lagi membayar iuran ketika ada kegiatan kelas. Sebab buat baik atau berakhlaq itu tidak hanya terhadap Tuhan dan setiap kelas dibebani untuk manusia saja tapi juga dengan menghijauhkan lahan di depan lingkungan,” ucap Dra. Miftakelas masing-masing agar tampak asri. Hal ini sesuai jargon churohmah, M.Ag berfilsafat. Perkebunan sayur organik di depan masing-masing kelas “Madrasahku surgaku.” “Paling tidak kita juga turut Sementara itu, untuk teknis pemilahan dahulu. Setelah sebulan, sampah sudah siap menjadi bagian dari penyelamat lingkungan,” sampah, masing-masing kelas memiliki pok- digunakan mempersubur aneka tanaman. tambahnya. ja sampah. Merekalah yang nantinya mem- Saat ini juga sedang dipersiapkan kompos Tak lama berselang, madrasah ini telah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga bawa sampah ke ‘Bank Sampah’. Pemilah- dengan media biopori. Sejak itulah, sampah tidak lagi menjadi peduli lingkungan. Selain itu, para siswa maan sampah di tempat penampungan sendiri dilakukan tiap mingggu sekali, yang dilaku- barang tak bertuan. Sebab semua merasa me- drasah juga turut melakukan kegiatan-kekan secara bergiliran oleh masing-masin milikinya. 1.087 siswa MAN Tulungagung giatan penghijauan pusat air di Bureg Tulungdivisi TTG. Adapun beberapa divisi di TTG yang terbagi dalam 32 ruang belajar, kini angung – bersama dengan PPLH Mangkuadalah seperti Divis Jamur, Divisi Sayur Or- makin peduli dengan sampah. Sebab sam- bumi Tulungagung. Selain itu juga menggaganik, Divisi Briket, Divisi Kompos, dan pah-sampah itu ternyata sebagian besar bisa lakkan pentingnya membuat biopori atau dirupiahkan. “Kesadaran ini tak lepas dari sumur resapan. Divisi Daur ulang. Terkait berakhlak dengan lingkungan, Ini dilakukan agar semua bisa merasa- kampanye yang tiada henti anggota ekstrakan pengalaman yang sama. Yang paling unik, kurikuler Teknologi Tepat Guna (TTG) dan keberadaan TTG dan KIR sangatlah penting. adalah saat mendapati sisa makanan atau (KIR) selama ini,” tutur Pembina TTG ini Apalagi di dalamnya tak hanya berkutat dalam pengolahan sampah saja, namun juga minuman yang berbelatung. Meski demikian, bangga. Lambat laun predikat sebagai “manusia mengolahnya menjadi bahan produk berdaya hal itu tak menghalangi para siswa untuk terus memilah-milah sampah. Lantaran kegigihan sampah” yang melekat pada siswa yang pe- guna. “Ini tentu sangat berarti dalam pepara siswa inilah, mereka sempat mendapatkan duli sampahpun makin luntur dan berganti ningkatan skill siswa. Apalagi saya sadar, dengan ‘kader lingkungan’. Mereka inilah tak semua siswa kelak bisa mendapatkan julukan ‘manusia sampah’. Selain sampah kering yang ditampung yang tak pernah merasa lelah mengkampa- kesempatan melanjutkan ke jenjang perdi Bank Sampah, sampah-sampah dedaunan nyekan budaya cinta lingkungan. Hasil yang guruan tinggi,” paparnya. “Jadi bekal keteyang biasanya dibakar begitu saja oleh tim paling kentara adalah mampu mengajak para rampilan saat di madrasah akan sangat berDivisi Kompos disulap menjadi pupuk or- siswa mengurangi limbah sampah madrasah. manfaat saat mereka berada di tengah-tengah Wajar saja, dalam seruan ini tak hanya masyarakat,” pungkas Kepala MAN Tuganik melalui media keranjang “Takakura”. Tentu saja, sebelum diolah menjadi kompos, mengandalkan media bulletin dan majalah. lungagung 1 ini menjelaskan. sampah tersebut harus dihancurkan terlebih Sebab sejak mencanangkan diri sebagai maSuprianto, Siti Fatimah
Pencatatan perkembangan jamur tiram yang berada di komplek madrasah
Di Bank Sampah MANTASA inilah seluruh sampah dipilah
MPA 340 / Januari 2015
43
Persiapan Menuju Kematian Oleh : Rofi’udin, S.Th.I, M.Pd.I Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Sidang Jum’at Rahimakumullah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT, sehingga pada saat ini kita dapat menjalankan kewajiban kita yang utama, yakni shalat Jum’at berjama’ah di masjid yang mulia ini. Marilah kita syukuri nikmat yang besar ini dengan senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan. Sesungguhnya orang yang paling beruntung adalah mereka yang mendapatkan hidayah agama dan mengamalkan agamanya dengan sungguh-sungguh. Dan orang yang paling celaka adalah mereka yang hidup di bumi Dzat yang memberinya kehidupan, makan dan minum dengan rizki yang disediakan Tuhannya, tetapi mereka mengabaikan perintah Tuhannya dan menolak beribadah kepada-Nya. Mudahan-mudahan kita termasuk hamba-hamba Allah yang taat beribadah dan pandai bersyukur kepada-Nya. Amin.
Jama’ah Sidang Jum’at Rahimakumullah
Tanpa kita sadari, waktu kita di dunia ini sebetulnya hanyalah sepenggal masa yang sebentar. Dua puluh tahun, empat puluh tahun, atau enam puluh tahun yang lalu kita lahir ke dunia. Kita mengisi kehidupan ini dengan bermain di waktu kecil, bersekolah saat remaja, kemudian bekerja dan berumahtangga. Saat ini sebagian kita sudah memiliki anakanak yang masih kecil, sebagian lagi bahkan memiliki beberapa cucu. Seakan baru kemarin kita memulai kehidupan, dan tanpa terasa saat ini sebagian kita sudah berada pada ujung kehidupan. Sebab setiap kehidupan tentunya memiliki akhir yang disebut kematian.
44
MPA 340 / Januari 2015
Dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (Qs. al-Anbiya’: 35) Barangkali ada di antara saudara atau teman kita baru kemarin masih bersama kita, masih berbincang-bincang dengan kita, namun saat ini sudah kembali menghadap ke hadirat Allah SWT. Maka kita yang saat ini sedang berada di masjid ini, mudah-mudahan masih diberi kesempatan oleh Allah untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, yakni dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh sebagai bekal kita untuk menghadap-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati, mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dikisahkan dalam kitab Irsyadul Ibad bahwa Nabi Ya’qub AS biasa berbincang dengan Malaikat Maut. Diantara perbincangan itu membahas mengenai kematian. Nabi Ya’qub berkata, “Aku tahu tugasmu sebagai pencabut nyawa. Alangkah baiknya, jika engkau mengabari aku terlebih dahulu sebelum menjemput ajalku nanti.” Malaikat Maut pun berkata, “Baiklah, nanti akan kukirimkan kepadamu dua atau tiga utusan ” Selang beberapa lama kemudian, datanglah Malaikat Maut menemui Nabi Ya’kub AS. Sambil menyapa, bertanyalah Nabi Ya’kub, “Apa kedatangan Saudara sekadar bertamu seperti biasanya?” Malaikat Maut menjawab, “Tidak, aku mau mencabut nyawamu.” Nabi Ya’qub berkata, “Bukankah aku pernah berpesan padamu agar mengingatkan aku sebelum kau mencabut nyawaku?” Malaikat Maut menjawab, “Aku sudah kirimkan kepadamu pesan itu, tidak hanya satu bahkan tiga; (1) rambutmu yang mulai memutih; (2) badanmu yang mulai melemah; dan (3) badanmu yang mulai membungkuk. Itulah pesan yang kukirimkan kepada semua manusia sebelum aku mendatangi mereka.”
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Begitulah sejatinya Allah SWT telah memberikan peringatan kepada segenap manusia akan datangnya kematian. Akan tetapi, manusia lebih suka berpura-pura melupakannya. Dalam sebuah syair Arab disebutkan:
“Masa telah berlalu dan dosa-dosa semakin menumpuk, datanglah tanda-tanda kematian, namun hati tidak mempedulikan. Nikmatmu di dunia menjadi kesesatan dan kesalahan, dan hidupmu di dunia adalah sebuah kebatilan.” Syeikh Ma’ruf al-Karkhi dalam salah satu maqalah-nya mengingatkan:
”Manusia itu seringkali mengakui tiga hal, tetapi sesering itu pula mereka menyalahinya dengan perbuatannya.”
“Mereka mengaku sebagai kelakukannya sangat tercela.”
hamba
Allah,
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Dimuliakan Allah
Betapa banyak orang yang mengaku bahwa ia adalah hamba Allah, tetapi perbuatannya justru mencerminkan bahwa dirinya adalah hamba dunia, hamba harta, hamba jabatan, dan sebagainya. Lisannya bisa saja berkata, “aku adalah hamba Allah”, tetapi tangannya masih saja mengambil yang bukan haknya, atau menerima yang tidak seharusnya. Dikisahkan, pada zaman Bani Israil, ada seorang pemuda yang sengaja berbuat maksiat selama 5 tahun. Ia ingin tahu apakah perbuatan tercelanya itu akan membawanya pada kebinasaan. Hal tersebut dijalaninya setiap hari, namun bencana tak kunjung datang. Hingga tahun kelima, Allah belum juga menurunkan siksa padanya. Akhirnya sang pemuda dengan congkak-nya berkata, “Ternyata kemaksiatan yang aku lakukan selama 5 tahun ini tidak ada bedanya. Aku tetap saja sehat segar bugar dan bisa berbuat sesukaku.” Maka Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa AS, “Wahai Musa, katakanlah pada pemuda itu, aku membiarkannya berbuat maksiat selama 5 tahun, itulah bentuk hukuman-Ku padanya. Aku tidak membinasakannya agar ia bisa menumpuknumpuk dosanya, dan dengan itulah aku menyiksanya, namun ia tidak menyadarinya.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu, janganlah kita heran melihat orang-orang yang tidak shalat, tidak puasa, berbuat maksiat setiap hari, namun Allah masih saja memberinya kesehatan, hartanya semakin berlimpah, dan hidupnya terlihat menyenangkan. Sesungguhnya kesehatan, kekayaan, dan kekuasaan yang digunakan dalam gelimang kedurhakaan tanpa kesempatan bertobat itulah horor yang paling mengerikan. Dan justru kesulitan-kesulitan hidup yang dialami oleh orang beriman adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah. Tujuannya, agar orang tersebut selalu mendekat dan hanya bergantung kepada Allah, semakin tekun beribadah dan hatinya selalu mengingat-Nya. Sebab Allah Maha Mengetahui bahwa manusia cenderung lupa jika sudah mendapatkan dunia. Persis seperti anak kecil ketika diberi mainan, ia senang kegirangan dengan mainan itu, tetapi lupa pada yang memberinya mainan.
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Dimuliakan Allah
Oleh karenanya, semoga kita memiliki komitmen yang kuat untuk menata kembali kehidupan kita dengan lebih baik, sehingga sisa-sisa umur kita ini dapat kita gunakan dengan sebaik-baiknya, sesuai tuntunan Allah dan Rasulullah SAW. Dengan bertambahnya umur, semoga bertambah pula ketaatan dan ibadah kita kepada Allah, dan bukan justru bertambah dosa-dosa kita kepada-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
tetapi ”Sungguh berbahagia bagi orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya.” (HR. Thabrani)
“Mereka berkata bahwa Allah-lah yang mencukupi kehidupannya, tetapi perhatian dan hati mereka terborgol dengan keduniawian.”
”Mereka mengetahui bahwa kematian itu pasti, tetapi mereka beramal seolah-olah tidak akan pernah mati.”
MPA 340 / Januari 2015
45
Pengasuh : dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
Kaki Bengkak, Ringan Ataukah Berat
M
emang bengkak di kaki dapat diakibatkan oleh kekurangan B1 “yang tidak mematikan”, tetapi nyatanya bengkak kaki itu bukan hanya oleh itu saja; ada yang “sederhana” tetapi dapat juga oleh sakit jantung, ginjal, liver, ataupun lainnya lagi.
Klinik
Bengkak pada dasarnya adalah adanya air yang tertahan secara tidak wajar di suatu jaringan tubuh, termasuk otak. Air yang tertahan ini ada yang hanya di luar sel, ada yang hanya di dalam sel, tetapi ada pula yang diluar maupun di dalam sel. Keadaan seperti itu dapat menggambarkan apa penyebabnya. Kaki yang terpukul dapat bengkak karena reaksi peradangan, infeksi juga dapat menimbulkan pembengkakan sebagai reaksi radang untuk perlindungan diri. Bengkak pada persendian yang disertai dengan nyeri jika digerakkan biasanya merupakan radang sendi (arthritis), oleh terkilir, rematik, ataupun pirai (asam urat). Tubuh orang yang menderita gagal ginjal akan membengkak karena tertahannya air yang diminumnya, tidak dapat dibuang oleh ginjal. Pembengkakan pada penderita ini kadangkadang tidak mencolok pada siang hari, namun ketika bangun tidur terkesan mukanya sembab (bengkak). Pada penderita sakit ginjal yang lain air yang tertahan di dalam tubuh dapat merupakan akibat dari kegagalan ginjal untuk membuang garam; garam yang tertahan ini juga menahan air untuk menjaga derajat “keenceran” (tonicity) cairan tubuh. Pada penderita ini bengkak bukan hanya di kaki, tetapi menyeluruh di seluruh tubuh (oedema anasarca); airnya kebanyakan tertahan di dalam sel. Untuk gangguan ringan kadang-kadang penderita mengeluh berat badan bertambah, yaitu karena adanya air tambahan yang tertahan di dalam tubuhnya. Pada penderita sakit hati (liver) air tertahan di luar sel, di sela-selanya, karena air yang keluar dari pembuluh darah kapiler tidak dapat kembali masuk ke dalam pembuluh darah karena tekanan osmosis darah rendah sebagai akibat dari kurang produksi albumin dan globulin oleh liver yang sakit itu. Pada penderita liver ini pembengkakan juga terjadi merata di seluruh tubuh. Penderita kencing manis (diabetes) kadang-kadang juga menampakkan gejala pembengkakan. Jika ini terjadi dapat difahami bahwa penyakitnya sudah cukup parah, karena pembengkakan itu menunjukkan sudah adanya penyulit (komplikasi) semisal kerusakan ginjal, kelemahan jantung, kerusakan liver, ataupun akibat efek samping obat yang digunakannya. Penyakit beri-beri yang merupakan akibat kekurangan vitamin B1 juga dapat menimbulkan bengkak; jika ringan hanya kakinya tetapi jika berat bengkak ini dapat menyerang seluruh tubuh, termasuk paru-paru maupun jantungnya sehingga dapat juga mengakibatkan kematian. Walaupun akibatnya tidak terlalu parah, kekurangan vitamin B6 ataupun B5 juga dapat menimbulkan pembengkakan kaki.
46
MPA 340 / Januari 2015
Kehamilan juga dapat menimbulkan bengkak kaki. Ini dapat terjadi hanya karena kenaikan tekanan pembuluh darah vena oleh himpitan pembesaran rahim akibat pertumbuhan janin, atau karena faktor hormonal yang terkait dengan kehamilan. Namun ada juga pembengkakan yang merupakan akibat lanjut dari adanya gangguan ginjal yang kadang-kadang menyertai kehamilan itu. Pada keracunan kehamilan (toxemia gravidarum, suatu istilah yang salah kaprah), bengkak dapat merupakan akibat lanjut dari kerusakan ginjal yang cukup parah, sehingga tertumpuklah cairan tubuh secara berlebih yang tidak jarang jika disertai tingginya kenaikan tekanan darah dapat menimbulkan kematian yang mendadak. Saat-saat menjelang maupun sesudah haid kadangkadang ada disertai dengan pembengkakan yang tampak pada kaki. Mereka yang menggunakan pil KB kadangkadang juga menunjukkan pembengkakan karena pengaruh hormon estrogen yang beredar akibat dari pil itu. Sejumlah obat lain juga dapat memunculkan pembengkakan semisal obat yang mengandung estrogen itu; obat-obat lain yang dapat menimbulkan bengkak adalah yang digunakan untuk pengobatan darah tinggi, obat rematik, kortikosteroid, maupun obat kencing manis. Hambatan fisik atas pembuluh darah vena ataupun getah bening dapat menimbulkan bengkak. Penderita penyakit kaki gajah (filariasis, cacing pembuluh darah) menimbulkan pembengkakan karena pembuntuan saluran getah bening (lymph vessels). Mereka yang duduk lama karena rapat, upacara, ataupun dalam kendaraan (bis, kereta api, pesawat terbang) akan mengalami pembengkakan kaki jika selama
perjalanan itu kurang menggerakkan kaki. Begitu juga ibu-ibu yang memakai korset ataupun setagen sehabis melahirkan ataupun operasi juga berpeluang besar untuk mengalami pembengkakan kaki ini. Adanya tumor di dalam rongga perut mungkin menimbulkan pembengkakan kaki jika tumor itu menekan pembuluh vena ataupun getah bening; tergantung pada letak tumor pembengkakan ini dapat satu tungkai saja atau keduanya. “Keracunan” makanan atau obat (tepatnya: alergi) yang parah pada orang-orang tertentu dapat menimbulkan pembengkakan seluruh tubuh ataupun hanya di tempat-tempat tertentu, misalnya muka. Keadaan ini biasanya disertai adanya gatal-gatal; kadangkadang berupa sesak jika munculnya reaksi alergi di saluran nafas ataupun pita suara.
Diagnosa
Salah satu pemeriksaan sederhana untuk mereka yang mengalami pembengkakan kaki adalah dengan menekan tempat yang bengkak itu; ada yang kulitnya sepertinya sangat elastis sehingga pijatan itu tidak meninggalkan bekas (non pitting edema), tetapi ada yang tempat pijatan itu tampak membekas untuk waktu yang “lama” (pitting edema). Termasuk yang cukup banyak dijumpai, dan paling “sederhana” pemeriksaannya adalah bengkak oleh karena kekurangan vitamin B1. Pada penderita ini pijatan pada bengkaknya meninggalkan bekas. Karena vitamin B1 merupakan vitamin yang penting untuk berfungsinya syaraf, pada penderita kurang vitamin ini akan dijumpai refleks sistem syarafnya terganggu, ataupun hanya rasa semutan. Gagal jantung biasanya cukup mudah terdiagnosa karena sarana pemeriksaan untuk ini banyak terssedia. Dari “kisah” kapan dan bagaimana bengkak kakinya muncul, dan dari pemeriksaan fisik penderita, maka dengan tambahan hasil foto ronsen dan dari rekaman elektro-kardio-graf (EKG, rekam listrik jantung) dapat dikenali adanya gagal jantung ini. Penderitanya biasanya mengeluh sesak jika bekerja “berat”, karena juga terjadi pembengkakan jaringan paru-parunya (pulmonary edema); livernya juga membesar karena peredaran darahnya terbendung yang kemudian memberi rasa perut penuh. Kaki bengkak ini dapat pula merupakan petunjuk adanya bengkak paru-paru (pulmonary edema) sebagai akibat lanjut gagal jantung; penderitanya merasa sesak nafas, terlebih lagi jika harus melakukan aktivitas semisal lari ataupun sekedar berjalan.
Radang sendi (oleh asam urat, rematik, terkilir) juga dapat menampakkan bengkak, namun pembengkakan di sini cukup jelas karena letaknya di persendian (satu ataupun lebih) dan disertai adanya nyeri sendi.
Pengobatan
Secara umum dapat disebutkan bahwa menangani bengkak kaki kadang-kadang sangat nudah, tetapi banyak juga yang sulit; semua ini tergantung pada apa penyebabnya. Biasanya tahap awal diberikan obat peluruh kemih (diuretics); obat ini dimaksudkan untuk “membuang garam
Bengkak pada dasarnya adalah adanya air yang tertahan secara tidak wajar di suatu jaringan tubuh, termasuk otak. Air yang tertahan ini ada yang hanya di luar sel, ada yang hanya di dalam sel, tetapi ada pula yang diluar maupun di dalam sel
(NaCl)” yang dengan itu air juga ikut keluar. Penderita kurang vitamin B1 mungkin dapat sembuh dalam waktu tiga hari pengobatan saja, sedangkan penderita bengkak oleh gagal ginjal mungkin harus dalam perawatan “selama hidup”, menunggu donor ginjal ataupun cuci darah. Adapun penderita gagal jantung dapat “sembuh” setelah istirahat yang cukup lama dan minum obat penguat jantungnya (cardiotonics). Penderita sakit liver memang harus benar-benar sabar; belum ada obat yang dapat diandalkan untuk menuntaskan penyakit ini. Pemberian infus albumin sangat menolong untuk sementara, namun obat ini bukanlah obat yang murah, dan harus diulang setiap kali kadar albumin dalam darahnya sangat rendah.
Pencegahan
Pencegahan kaki bengkak sebenarnya tergantung pada apa yang menimbulkannya. Jika bengkak sering terjadi tanpa kejelasan apa penyebabnya, maka bengkak dapat dihindari dengan banyak menggerakkan kaki ketika berdiri ataupun duduk. Gerakan kaki akan membantu darah
yang berada di kaki untuk terpompa ke jantung. Jadi di tempat yang sempitpun kaki harus banyak digerakkan, misalnya dengan menegangkan otot betis atau menekankan telapak kaki seperti ketika jalan berjingkat. Cara ini sangat penting terutama jika mengikuti perjalanan jauh seperti di dalam bis yang sempit ataupun di pesawat terbang; jangan diam bersila. Upaya ini juga menghindarkan dari terjadinya peradangan vena oleh penjendelan darah di kaki (thrombo phlebitis) yang kadang-kadang berujung ke kematian. Untuk gangguan liver maupun ginjal, upaya mengurangi pembengkakan pada dasarnya adalah membatasi agar minum hanya seperlunya. Pada penderita gagal jantung pembengkakan kaki dihindari dengan membatasi aktivitas fisiknya. Perempuan yang pernah hamil yang juga mengalami pembengkakan kaki, ataupun memang dari keluarga yang ada pengidap gangguan seperti itu, jika hamil harus benar menjaga diri untuk tidak banyak mengkonsumsi garam. Begitu pulalah bagi mereka yang ketika haid kakinya bengkak, kurangi makan garam 2-3 hari menjelang haid. Kebutuhan tubuh akan vitamin B1 tidaklah banyak; hanya beberapa miligram saja per harinya. Hanya saja karena orang senang makan enak dengan beras putih selepan, maka beras itu telah kehilangan lapisan “kulit arinya” (baca: bekatul) padahal di situlah terletak vitamin B1; ini mengurangi asupan vitamin B1. Apalagi jika mencuci berasnya sampai airnya bening! Maka muncullah sakit beri-beri degan gejala bengkak, kesemutan dan mudah lelah, ataupun bahkan jantung lemah. Sudah merupakan keharusan untuk ke dokter untuk perawatan lanjut jika bengkak kaki itu ternyata juga disertai dengan nafas pendek, sesak, nyeri dada; ini mungkin akibat lanjut dari gangguan jantung yang parah, yang telah menimbulkan pembengkakan paru-paru.
Penutup
Untuk yang bukan karena penyakit tertentu, pembengkakan kaki “hanya” akan menimbulkan rasa tak enak di kaki, di samping bahaya lain jika berlebihan. Namun untuk menghindari hal-hal buruk lain yang parah, berusahalah banyak menggerakkan kaki walaupun saat itu berada di kendaraan dalam perjalanan. Jika memungkinkan, berjalan-jalanlah sekitar seperempat jam setiap 1- 2 jam duduk lama dalam kendaraan. Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 340 / Januari 2015
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
VISITING THE SICK
It is a sunnah of our beloved prophet Muhammad SAW to visit the sick. We should always visit those who are sick because it helps us to reflect and take heed, as those who are ill are close to Allah Ta’ala. We have only to consider that the sick person has no one to call but Allah nothing to reflect on but Allah, and his condition reminds us of the blessing of health. Hadrat Abu Noosa reports that the prophet SAW said, ‘Visit the sick, feed the hungry and free the one who is imprisoned (unjustly).’ (Shahih Bukhari) Hadrat Abu Hurairah reports that the Prophet SAW, ”On the day of Qiyaamah, Allah Ta’ala will announce : O son of Adam, I was sick yet you did not visit me. He will reply, ‘O Allah, how could I have visited you since you are Robbul ‘aalamin ? Allah Ta’ala will say : Did you not know that so and so slave of mine was sick, and yet you did not visit him ? Should you have visited him you would have found Me by him.” (Shahih Muslim) Hadrat Ali reports that the prophet SAW said, “When a Muslim visits his sick Muslim brother in the morning, seventy thousand angels make dua for his forgiveness till the evening .... And when he visits him in the evening, seventy thousand angels make dua for his forgiveness till the morning, and he will be granted a garden for it in Jannah”. (Tirmidzi, abu Dawood) Hadrat Anas reports that the prophet SAW said, “When a person performs a proper wudhu (observing all its etiquette) and then goes to visit his sick Muslim brother with the intention of gaining sawaab, then he will be kept far away from the fire of Jahannam by a distance equivalent of sixty years.” (Abu Dawood) Our beloved Prophet SAW also said, “Whoever visits a sick person (for the pleasure of Allah), a caller from the skies announces : You are indeed blessed and your walking is blessed and you have (by this noble act) built yourself a home in Jannah (Ibn Maajah). Hadrat Ibn Abbaas relates : It is part of the Sunnah that when you visit a sick person you should shorten your visit to him and make the least amount of noise by him. Once our Prophet SAW said, “The best type of visit to a sick person is when the visitor gets up to leave without delay.” (Bayhaqi) If we act upon these simple teachings, then the visitors to a hospital will no longer remain a problem for those who are in charge of the administration of hospitals. Hadrat Umm Salma relates that the Prophet SAW said, “When you visit a sick person or (go to the home of) someone who has died, then, speak, only what is good, for the angels say “aameen” to whatever you will say.” (Shahih Muslim)
B. Vocabulary (Kosakata) Beloved = Maha Penyayang Prophet = Nabi The sick = Orang Sakit Reflect = Mencerminkan Heed = Mengindahkan Close = Dekat Consider = Mempertimbangkan Reminds = Mengingatkan Blessing = Berkat Health = Kesehatan
H A H A H A H A H A H A
: : : : : : : : : : : :
About five o’clock p.m. Is there a dinning car in the train? Of course. May I have your name? Michael Dubbery. Mr. Michael Dubbery. It is right. Here is the money. Here is the ticket, sir. Thank you very much. What time do I arrive to Surabaya? About two o’clock a.m. Thank you. Have a nice trip, sir. I hope so.
C. Dialogue Alula Hamman A H A H A H A H A H A
48
: : : : : : : : : : : : :
TRAVELLING BY TRAIN Excuse me, Sir! A ticket to Surabaya, please. Which train do you want to go by? Argo Bromo or Bima train. By Argo Bromo, please. Do you want one way or return ticket? Is there any discount? Yes, a tourist like you, there is a discount for a return ticket. How much? Only ten percent. How long the return ticket good for? it is good for two months only. What happens if I am unable to use the ticket within two months? You may return it to this office. All right. I’ll buy the return ticket, please. What time does the Argo Bromo train for Surabaya leaving?
MPA 340 / Januari 2015
D. Vocabulary Return ticket Within two months A dinning car Arrive A nice trip
= = = = =
E. Idiomatic Expression A blessing in disguise = A dark horse = A slip of tongue After all
= =
Tiket pulang pergi Dalam waktu dua bulan Gerbong makanan, restorasi Tiba Perjalanan menyenangkan Berkat(pelajaran/nasehat yg tersembunyi) Kuda hitam(org yg tidak terkenal dan tak disangka akan memenangi peristiwa) Keseleo lidah/salah bicara, tak disengaja Bagaimanapun juga
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Para pembaca yang budiman
Alhamdulillah, seiring dengan pergantian tahun – baik tahun Hijriyah maupun Masihiyah, rubrik Bahasa Arab pun ikut berbenah. Yakni dimulainya lagi menyertakan Qawa’id (tata bahasa), ediom dan lain-lain yang mendukung terciptanya bahasa Arab yang betul-betul Arab demi melengkapi berbagai ilmu Bahasa Arab seperti insya’ muhadtsah, imla dan lain sebagainya. Adapun yang ada diharibaan pembaca ini, tolong dibaca baik-baik. Sebab, sudah sebagian kami berikan dlawabith atau tanda-tanda baca termasuk harakatnya. Insya Allah pada edisi Februari 2015 mendatang akan kami lengkapi lagi dengan kosakata dan sedikit terjemah. Wassalam
MPA 340 / Januari 2015
49
Sebelum Lulus Ujian Akhir, Harus Khatam Qur’an Terlebih Dulu
Sebanyak 120 siswa MIN Takeran berjajar untuk mengikuti proses khatmil qur’an.
MAGETAN – Bertempat di halaman MIN Takeran Magetan diadakan kegiatan acara khotmil qur’an 120 siswa-siswi kelas VI
MIN Takeran, (18/12). Acara ini juga disaksikan 500 tamu undangan. Menurut Kepala MIN Takeran Magetan, Kambali, madrasahnya memang mewajibkan siswa-siswi kelas VI yang sudah akan lulus dan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mengkhatamkan al-Qur’an terlebih dahulu. Dan para wali murid sangat mendukungnya. Sementara itu, Drs. H. Muh Amin Mahfud, M.Pd.I, Kakankemenag Kab. Magetan dalam sambutannya mengatakan bahwa haflah Khotmil Qur’an bin nador dan Khotmil Qur’an Juz ‘Amma bil ghoib ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kemenag dan juga seluruh wali murid di MIN Takeran. Hal ini juga membuktikan bahwa tidak salah, bapak/ibu wali murid telah menyekolahkan anaknya di madrasah ini. Sebab di madrasah ini anak-anak dibentuk untuk menjadi cerdas secara spiritual, emosional, dan secara intelektual. Untuk itu jangan khawatir dalam menyekolahkan anaknya di Madrasah. Karena dengan sekolah di madrasah, maka akan memperoleh dua keuntungan, yakni ilmu agama dan ilmu umum. •Mkd
Ribuan Guru TK / RA / TPQ dan PAI, Ikuti Seminar Motivasi KAB. PASURUAN – Bertempat di GOR Raci Bangil Pasuruan, Masyarakat Santri Pasuruan (MASAPA) bekerjasama dengan Pemkab. Pasuruan dan Kankemenag Kab. Pasuruan mengadakan kegiatan Seminar Motivasi guru TK/RA/TPQ/ dan Guru PAI yang bertajuk “Ayo Jadilah Guru Provesional untuk Membangun Karakter Anak Didik Masa Depan”. Acara ini dihadiri 3500 orang tenaga pendidik TK/RA/TPQ/ dan guru PAI se-Kab. Pasuruan. Bupati Pasuruan, H. Irsyad Yusuf, SE, M.MA menyampaikan bahwa untuk menciptakan guru yang profesional ada dua hal yang patut diperhatikan yakni sarana dan prasarana harus memadai, dan kesejahteraannya diperhatikan. Oleh karena itu untuk mendukung dan terealisasinya visi dan misi tersebut jajaran Pemkab. Pasuruan akan berusaha dengan semaksimal mungkin merealisasikan dua hal tersebut Sebagai nara sumber pada seminar ini adalah Ilung S. Enha yang menyampaikan Eleven Pillars of Intelligence. Menurutnya, IQ, SQ, EQ adalah produk barat yang selama ini digembargemborkan.
Nara sumber, Ilung S.Enha, sedang memperkenalkan Eleven Pillars of Intelligence.
Padahal umat Islam sendiri memilikinya, yang tertuang dalam inteligensi khas santri yaitu dzauq dan Shadr, Fuad, Bashirah, Lubb dan Ruh. •Fin
Aksioma Tingkat MTs Se-Kab. Nganjuk Digelar di Dua Tempat
Seorang pemenang cabang olahraga atletik menerima piala dari ketua panitia Aksioma.
NGANJUK – Lapangan Pandantoyo Kertosono Nganjuk menjadi tempat berlangsungnya pembukaan Ajang Kompetisi Seni dan
50
MPA 340 / Januari 2015
Olahraga Madrasah (Aksioma) MTs se-Kab. Nganjuk, (15/12). Selanjutnya pelaksanaan lomba-lomba ditempatkan di dua tempat, yaitu MTsN Nglawak Kertosono dan MTsN Termas Baron. Wakil Bupati Nganjuk, Drs. KH. Abdul Wahid Badrus, M.Pd.I. berkenan membuka acara yang berlangsung selama 3 hari dan dimeriahkan 8 group drum band madrasah ini. Dalam laporannya, Ketua Panitia Aksioma MTs tahun 2014, Drs. Luqman Afif, M.Pd.I melaporkan bahwa jumlah peserta Aksioma pada tahun ini berjumlah 931 siswa utusan dari 10 MTsN di wilayah Nganjuk. Sementara itu, dalam sambutannya Drs. KH. Abdul Wahid Badrus berharap agar para peserta menampilkan performance-nya yang terbaik sehingga dapat membawa nama harum madrasah. Sebagai Wakil Bupati Kab. Nganjuk, beliau bangga dengan perkembangan madrasah akhir-akhir ini yang semakin baik. Pada Aksioma yang mempertandingan 10 cabang olahraga dan 8 cabang seni ini, MTsN Tanjung Tani menjadi juara umum. Menyusul di belakangnya, MTsN Nglawak dan MTsN Tanjunganom. •Nr
Launching Pembinaan Mu'allaf dalam Rangka HAB KEMENAG Ke-69
Suasana pembinaan sekaligus mengikraran syahadat salah seorang muallaf.
PONOROGO – Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kemenag Kab. Ponorogo dalam membangun jejaring dan meningkatkan
kinerjanya semakin eksis saja. Terbukti dalam merealisasikan program kerja pembinaan muallaf di daerah basis muallaf disambut antusias oleh masyarakat. Kali ini ditempatkan di Desa Bulu Lor Kec. Jambon diikuti 50 muallaf, (17/12). Pada launching kegiatan ini, Kakankemenag Kab. Ponorogo, Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kepedulian Kemenag terhadap salah satu dari delapan asnaf. Yang dalam setiap HAB Kemenag mendapatkan bagian dari zakat profesi para pegawai Kankemenag Kab. Ponorogo. Kakankemenag juga menyampaikan apresiasinya pada segenap penyuluh yang telaten membimbing dan membina para muallaf. Pembinaan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan berturutturut. Selain para muallaf mendapatkan bimbingan rohani, juga di akhir kegiatan diberi bantuan berupa pemberdayaan ekonomi. Disamping itu, dalam kesempatan launching ini dilakukan prosesi pengislaman atas nama Gimin yang dipimpin langsung oleh Mohamad Thohari, S.Ag, Kasi Bimas Islam. •Ifroh
Bupati Lamongan Terima Bantuan Mobil Operasional Akustik LAMONGAN – Bantuan mobil operasional akustik dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat untuk DMI Kab. Lamongan diserahterimakan. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Ketua DMI Prov Jawa Timur Drs. KH. Roziqi, MM, MBA kepada Bupati Lamongan H. Fadeli, SH, MM. Setelahnya bupati menyerahkan kepada Ketua DMI Kab. Lamongan Drs. KH. Abdussalam, AR, MM. Prosesi penyerahan dilaksanakan di Pendopo Lokatantra Lamongan disaksikan ketua DPRD, ketua umum MUI, Forpimda, Sekda, Kakankemenag, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, Drs. KH. Roziqi, MM, MBA mengatakan, bantuan mobil ini merupakan satu paket mobil yang mampu memberikan perbaikan dan pembenahan sound system bagi masjid dan mushalla. Sebab berdasar survei DPP DMI, sound system masjid di Indonesia mutunya kurang terjamin. Sementara Bupati Lamongan H. Fadeli, SH,MM memberi apresiasi yang tinggi atas kepercayaan DMI Prov. Jatim kepada Kab. Lamongan di antara 17 Kab/Ko se-Jatim yang menjadi clus-
Bupati Lamongan menerima simbolis mobil akustik dari Ketua Umum DMI Jatim.
ter. Dengan penambahan mobil operasioal, pihak Pemkab Lamongan akan menyiapkan pula dana operasional sekaligus bantan uang saku petugas yang sudah terlatih. •Nsr
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag. Kab. Blitar Luncurkan Zakat Produktif
Kakankemenag Kab. Blitar mentasarufkan dana zakat kepada mustahiq.
KAB. BLITAR – Bersamaan dengan rangkaian acara peringatan HUT PGRI dan KORPRI yang dilaksanakan di halaman
MAN Tlogo Biltar, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kankemenag Kab. Blitar, sebagai lembaga yang mendapatkan amanah untuk menyalurkan sebagian hasil keringat dari para pegawai Kankemenag Kab. Blitar, menyalurkan dana zakat yang telah terkumpul kepada sejumlah mustahiq, (7/11). Dalam acara tersebut, penyaluran dana zakat diwakili Kakankemenag Kab. Blitar, Drs. H. Akhmad Mubasyir, MA. Kali ini UPZ mentasarufkan dana zakat sebesar Rp. 23.600.000,kepada delapan mustahiq, yang terdiri dari Madrasah Diniyah (Madin) dan TPA/TPQ dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar. Selain kepada delapan mustahiq tersebut, UPZ juga meluncurkan program bantuan dana Zakat Produktif kepada dua orang mustahiq yang membutuhkan, yang berupa bantuan untuk tambahan modal dagang, dan dua ekor kambing. Program zakat produktif ini merupakan bentuk kepedulian UPZ kepada mustahiq yang hendak meningkatkan taraf ekonomi mereka. Dengan bantuan ini, ke depan diharapkan mereka mampu menyejahterakan kehidupan diri dan keluarganya. •Aya
MPA 340 / Januari 2015
51
PELANTIKAN PEJABAT FUNGSIONAL KEMENAG KAB. SITUBONDO SITUBONDO – Mutasi dan promosi pejabat kembali terjadi di Kankemenag Kab. Situbondo. Moment tersebut terjadi bertempat di aula Kankemenag Kab. Situbondo, (12/12). Kakankemag Kab. Situbondo, Drs. H. Moh. Bakri, M.Pd.I melantik pejabat fungsional di lingkungan Kemenag Kab. Situbondo. Hadir dalam kesempatan tersebut Kasubbag TU, para Kasi, Gara Syariah, Kepala KUA dan PPAI se-Kab. Situbondo, Kepala MAN, MTsN, MIN, serta karyawan/ti di lingkungan Kankemenag Kab. Situbondo. Pejabat terlantik adalah Drs. H. Halik Wijaya, M.Pd.I, sebagai Kepala MAN 1 Situbondo, Drs. Puji Pinarto, M.Pd.I. sebagai Kepala MAN 2 Situbondo, Drs. Suherman, M.Pd.I. sebagai Kepala MTsN Situbondo, dan Dra. Hj. Nur Baiti, M.Pd.I. sebagai kepala MTsN Panarukan. Kakankemenag Kab. Situbondo Drs. H. Moh. Bakri, M.Pd.I dalam pengarahannya mengatakan bahwa bahwa promosi dan mutasi adalah suatu hal yang wajar. Untuk itu, amanah yang telah dipercayakan agar dilaksanakan dengan baik demi kemajuan instansi yang dipimpinnya. Seorang pejabat juga harus mampu melaksanakan koordinasi, integrasi dan singkronisasi antar instansi lain dengan baik. •Liz
KOMPETISI SAINS MADRASAH 2014 KAB. MADIUN – Dalam rangka HAB Kemenag ke-69 dan untuk meningkatkan kompetensi siswa madrasah di bidang Ilmu Pengetahuan dan Agama serta mata pelajaran yang diujikan pada madrasah, maka Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran Madrasah Aliyah (MGMP-MA) Kabupaten Madiun menyelenggarakan lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Madrasah Ibtidaiyah dan Aliyah se-Kab. Madiun. Jenis perlombaan yang diperebutkan adalah Lomba Siswa Prestasi, Olimpiade Matematika, IPA dan Agama. Untuk tingkat MI diselenggarakan di MIN Bancong Kec. Wonoasri Kab. Madiun yang diikuti oleh 268 siswa/siswi dari 67 MI se-Kab. Madiun, (27/11). Sedangkan untuk MA diselenggarakan di MA Walisong Kec. Kebonsari Kab. Madiun yang diikuti oleh 460 siswa/siswi dari 17 MA Negeri maupun Swasta se-Kab. Madiun, (2/12). Di tengah guyuran air hujan, Kakankemenag berpesan agar agar para peserta KSM selalu dan terus menggali dan meningkatkan potensi diri sehingga kelak menjadi generasi yang militan, berprestasi serta mampu mengikuti perkembangan zaman. •Za
WORKSHOP PENINGKATAN MUTU GURU PAI SD SE- KAB. NGANJUK NGANJUK – Bertempat di aula lantai dua Kankemenag Kab. Nganjuk dilaksanakan Workshop Peningkatan Mutu Guru PAI SD se-Kab. Nganjuk yang diikuti 300 guru SD PAI se-Kab. Nganjuk, (24/25/11) Kasi PAIS Kankemenag Kab. Nganjuk Drs.Gunardianto,M.Pd.I selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan mutu kelulusan sekolah, memberikan pengakuan peringkat kelayakan, juga mengangkat citra dan kualitas Guru Agama Islam. Sementara itu, Drs. Ngudiono, M,Ag, MM Kakankemenag Kab. Nganjuk dalam sambutannya berharap agar guru PAI selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan, dan juga selalu meningkatkan mutu pendidikannya. Karena dalam Kurikulum 2013 ini, setidaknya ada 4 hal yang harus ditingkatkan, yaitu kompetensi guru dalam memahami substansi bahan ajar, kompetensi akademik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Dan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan guru. Sementara itu, Drs. H. Badarman, MA dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya menyampaikan materi tentang rambu rambu penulisan RPP, penilain, praktik penyusunan RPP dan presentasi hasil penyusunan RPP. •Nur
SEKOLAH MADRASAH DI AJANG PEKAN MADARIS KOTA PASURUAN – Kegiatan Pekan Madaris yang bertempat di lapangan Kelurahan Wirogunan Kec. Purworejo Kota pasuruan berlangsung meriah. Ini ditandai dengan antusiasnya seluruh Madrasah Negri Maupun Swasta se-Kota Pasuruan, memadati lapangan. Bahkan masyarakat sekitar juga sangat antusias menyaksikan kegiatan ini. Dalam sambutannya sekaligus membukak Pekan Madaris, Kakankemenag Kota Pasuruan berterima kasih kepada seluruh kepala madrasah, Kasi Pendma, Kepala Kwarcap, Kantibmas, dan Lurah Wirogunan yang ikut mendukung acara ini. Madrasah saat ini – tambah Kakankemenag Kota Pasuruan – masih dilihat oleh masyarakat bahwa yang dipelajari adalah pelajaran agama saja. Tapi dalam fakta pembelajaran sesuai dengan sekolah umum. Nilai plus madrasah adalah di samping dapat ilmu agama, ilmu umumnya sama dengan di sekolah umum. Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan bangga menimba ilmu di naungan MI, MTs, maupun MA Di akhir sambutannya, Kakankemenag Kota Pasuruan menghimbau kepada para peserta agar apa yang ada kegiatan di pramuka ini diikuti sampai tuntas sehingga apa yang di peroleh bisa menjadikan siswa yang berintegritas. •Mdk
IGRA BONDOWOSO SUKSESKAN HAB KEMENAG KE-69 BONDOWOSO – Memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-69, IGRA Kab. Bondowoso menggelar lomba bagi seluruh anak se-Kab. Bondowoso di halaman depan Kankemenag Kab. Bondowoso, (4/12). Sebanyak 103 anak RA se-Kab. Bondowoso ikut menjadi utusan. Ketua IGRA Bondowoso, Hj. Hamidatur Rohmah, S.Ag menegaskan bahwa tujuan digelarnya acara ini tidak jauh dari tema besar kegiatan yakni “Kita Tingkatkan Perhatian dan Kasih Sayang Menuju Terwujudnya Anak Indonesia yang Mandiri, Cerdas Spiritual dan Cerdas Intelektual”. Dengan tujuan itu, lanjutnya, IGRA menggelar lomba yang bervariasi. Lomba lari estafet, bertujuan mengompakkan anak. Lomba menghias telanan di kain perca, untuk memandirikan anak dan melatih kefokusan anak. Dan lomba tahfidz bertujuan mensukseskan misi Bupati menuju Bondowoso Menghafal Qur’an. Kakankemenag Kab. Bondowoso, Drs. H. Slamet, MHI mengatakan bahwa anak di zaman ini tidak boleh dibatasi dalam berkreasi dan berinovasi. Karena hanya dengan memfasilitasi mereka di waktu kecil, anak akan tumbuh menjadi anak yang selalu berprestasi dan mandiri. •His
LOMBA MEMILIH BUMBU DALAM RANGKA HAB KE 69 BANYUWANGI – Berbicara tentang bumbu dapur pasti ibu-ibu jagonya. Karena setiap hari berkutat dalam hal olah-mengolah makanan. Namun tidak demikian bagi bapak-bapak, dimana lebih banyak menikmati hasil olahannya. Untuk itu, dalam rangka menyemarakkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag RI ke-69 tahun 2015, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kankemenag Kab. Banyuwangi bersama Panitia HAB ke 69 mengadakan lomba Memilih Bumbu, (10/12). Lomba ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dimana pesertanya Kepala KUA, Kepala Madrasah, dan Pengawas seKab. Banyuwangi. Panitia dalam hal ini telah menyiapkan berbagai macam bumbu dapur di atas tempeh. Peserta wajib memilih 9 sampai 10 bumbu. Bumbu-bumbu yang telah dipilh dimasukkan ke dalam kotak, kemudian dinilai oleh team juri. Peserta yang berhasil keluar sebagai juara adalah Zaenal utusan MTsN Kalibaru. Kemudian diurutan kedua H. Hasan Shaleh Kepala KUA Kec. Gambiran, sedangkan utusan MTsN Srono harus puas berada diurutan ketiga. Pada hari yang sama selain memilih bumbu, panitia juga menggelar lomba pidato, dan lomba kempit balon yang diikuti oleh anggota DWP. •Yas
52
MPA 340 / Januari 2015
Bupati Ngawi Buka Aksioma Plus KSM Tingkat Kabupaten Ngawi
Kontingen peserta Aksioma plus KSM sedang melintasi panggung utama.
NGAWI – Alun-alun Kabupaten Ngawi menjadi tempat upacara pembukaan Ajang Seni dan Olahraga Madrasah
(Aksioma) sekaligus Kompetisi Sains Madrasah (KSM) se-Kab. Ngawi, (22/12). Hadir dalam acara ini, Bupati Ngawi, Kepala Diknas Kab. Ngawi, Kakankemenag Kab. Ngawi serta pejabat Kankemenag Kab. Ngawi, Kepala KUA, Kepala madrasah negeri maupun swasta, undangan serta para siswa pensupport acara. Dalam laporannya, Ketua Panitia Aksioma dan KSM, Drs. Tri Mulya, M.Ag, menyampaikan bahwa ajang ini merupakan kompetisi untuk mewadahi bakat, minat dan kemampuan siswa. Sedangkan dalam sambutan pembukaanya, Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistiyono, menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada madrasah yang benar-benar merespon program pencanangan Ngawi Spektakuler. Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya ajang kompetisi ini. Di samping itu, madrasah sebagai pelaksana pendidikan diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas dan jujur demi estafet kepemimpinan nasional. Penyelenggaraan kedua ajang ini terbagi dalam tiga jenjang yaitu, MI, MTs, dan MA dan tiga kelompok yaitu kelompok mata pelajaran, seni dan olahraga. •Guh
Peduli Sesama, Kankemenag Kab. Tulungagung Gelar Donor Darah TULUNGAGUNG – Sebagai wujud kepedulian kepada sesama manusia, Kankemenag Kab. Tulungagung bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kab. Tulungagung menggelar donor darah. Kegiatan ini juga sebagai wujud hablum minan naas. Demikian disampaikan Seksi Donor Darah Panitia Peringatan HAB Kemenag ke-69 Kankemenag Kab. Tulungagung, H. Asrori, M.Pd.I pada Rabu (17/12) saat memantau kegiatan tersebut di halaman depan Kankemenag. “Kita mendorong para karyawan untuk lebih peduli kepada saudara-saudara mereka yang membutuhkan darah. Mungkin ada yang kecelakaan, ada yang sakit dan sebagainya. Kami berharap agar pendonor lebih meningkat dari tahun lalu. Jika tahun lalu 50-an, sekarang ditargetkan mencapai 80 pendonor,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala MTsN Ngantru ini. Najib Dahlan – salah satu pendonor – mengatakan bahwa motivasi dalam donor darah ini adalah sebagai bentuk ibadah. “Dengan mendonorkan darah, maka secara tidak langsung kita
Salah seorang peserta donor darah sedang bersiap-siap diambil darahnya.
telah menolong orang lain, karena sebaik-baiknya manusia itu adalah yang bermanfaat bagi orang lain, meskipun hanya dengan setetes darah,” tuturnya. •Fat
Lari Estafet Pakai Bakiak Bagi Siswa RA Semarakkan AKSIORA
Kekompakan dan keceriaan mewarnai aksi para siswa dalam lomba lari estafet bakiak.
SIDOARJO – Raudhotul Atfal (RA) adalah satuan pendidikàn anak usia dini yang memiliki karakteristik keagamaan maka
dalam pembelajàrannyapun muncul ciri khas keagamaan. RA yang berada di bawah naungan Kemenag memiliki tantangan untuk menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi berbagai tuntutan globalisasi berlandaskan iman dan taqwa. Salah satunya dengan lomba bernuansa Islami yang dihelat di halaman Kankemenag Kab. Sidoarjo dalam rangka Ajang Kreasi Seni dan Olahraga RA (Aksiora), (12/12). Lomba-lomba itu dibagi menjadi dua bagian. Lomba yang diperuntukkan kepada siswa meliputi tahfidul Qur'an, kolase telenàn dengan kain perca 3 dimensi, lari estafet pakai bakiak. Sedangkan untuk guru RA adalah cerdas cermat, dan dongeng kisah nabi. Para pesertanya merupakan perwakilàn dan pilihan dari tiap kecamatan yang sebelumnya telah diadakan seleksi tingkat kecamatan. Di Kabupaten Sidoarjo, terdapat 18 kecamatan yang ikut seleksi tingkat kabupaten. Hasil dari seleksi tingkat Kabupaten ini nantinya akan diteruskan ke tingkat Jawa Timur bagi mereka-mereka yang mendapat juara 1 di tingkat Kabupaten. •Iim
MPA 340 / Januari 2015
53
PEMBINAAN DAN PENYERAHAN KENDARAAN OPERASIONAL DEWAN MASJID INDONESIA (DMI) KAB. BLITAR – Bertempat di aula Kankemenag Kab.Blitar, dilaksanakan acara Pembinaan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kab.Blitar oleh Ketua Wilayah DMI Prov. Jawa Timur, (19/11). Acara yang dihadiri oleh 100 undangan yang terdiri dari Pengurus Daerah DMI Kab. Blitar, Kepala KUA dan tokoh masyarakat tersebut, dirangkai dengan seremonial penyerahan bantuan mobil pemeliharaan akustik masjid dari PP DMI. Bantuan mobil tersebut diserahkan oleh PW DMI Prov. Jatim kepada PD DMI Kab. Blitar. Dalam sambutannya, Ketua Wilayah DMI Prov. Jatim, Drs. H. Roziqi, MM., menyampaikan bahwa DMI sebagai organisasi yang memiliki semboyan ‘memakmurkan dan dimakmurkan masjid’ belum banyak dikenal dan dirasakan manfaatnya di tengah kehidupan masyarakat. Untuk itu, pemberian bantuan mobil operasional tersebut sebagai bentuk realisasi program DMI untuk memakmurkan masjid. Selain itu, untuk memberi manfaat kepada masyarakat, beliau menghimbau agar Pengurus DMI Kab. Blitar membentuk pilot project posdaya pemberdayaan berbasis masjid, yaitu sebuah kegiatan yang bersifat pemberdayaan ekonomi jamaah masjid. •Aya
UJI KOMPETENSI KEPENGHULUAN BAGI KEPALA KUA DAN PENGHULU SURABAYA – Keharusan dalam meningkatkan kompetensi diri, kelompok, lembaga, organisasi adalah sebuah kelaziman. Di samping profesionalitas, integritas, tanggung jawab, inovasi, serta keteladanan. Oleh karenanya, bertempat di aula Kankemenag Kota, diselenggarakan uji kompetensi bagi Kepala KUA dan Penghulu se Kota Surabaya yang diikuti 49 peserta, (27/11) Ketua panitia uji kompetensi H. Amanulloh, S.Ag, M.HI yang juga Kasi Bimas Islam Kankemenag Kota Surabaya menuturkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana para Kepala KUA dan Penghulu memiliki kemampuan dan kemauan mendalami teori dan praktek kepenghuluan. Disamping juga agar ke depan dalam melayani masyarakat lebih profesional, kredibel serta akuntabel. Sehingga diharapkan kinerja para penghulu bisa terukur, bersinergi, dan terkontrol dan bisa dipertanggungjawabkan. Adapun penguji dan sekaligus nara sumber dalam kegiatan ini adalah Prof. DR. H. Faisal Haq, M.Ag (Dosen Pascasarjana dari UINSA Surabaya) dan Kasi Kepenghuluan pada Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Provinsi Jatim Drs. H. Machmud Fauzi, M.HI. •Dori
SOSIALISASI TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN JEMBER – Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana penyusunan anggaran, rencana strategis, serta meningkatkan efektifitas pengelolaan data perencanaan, Subbag TU Kankemenag Kab. Jember melaksanakan sosialisasi tata cara penyusunan anggaran, (2/12). Kegiatan ini bertempat di aula MTsN Jember 1 yang diikuti Kepala Madrasah Negeri, KTU (PPK) Madrasah Negari, Operator RKA/KL satker Madrasah Negeri, Kasi, Penyelenggara, Staf Pengelola Keuangan Kasi dan Penyelenggara, PPK Haji, Bendahara Pengeluaran, Staff Pengelola Orpeg dan E-MPA. Kakankemenag Kab. Jember Drs. H. Rosyadi, BR M.Pd.I dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini menjadi pencerahan sehingga peserta dapat melaksanakan pekerjaan dengan lancar dan tanpa kendala. Semua pekerjaan diharapkan mempunyai perencanaan dengan didukung data yang akurat dan terinci. Narasumber kegiatan ini, Dr. Achmad Hidayatullah M.Pd. – Kasubag Renkeu Kanwil Kemenag Prov. Jatim menyampaikan adanya program dari Kanwil untuk dapat mewujudkan perencanaan yang handal. Satker diharapkan melaksanakan perencanaan dengan baik dan benar sesuai dengan aturannya. •Ratna
GEBYAR PERINGATAN HAB KE-69 DI KANKEMENAG KAB SIDOARJO SIDOARJO – Genderang dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-69 Kementerian Agama pada Kankemenag Kab Sidoarjo sudah ditabuh mulai 1 Desember 2014 dan akan berakhir pada 4 Januari 2015. Pada Kankemenag Kab Sidoarjo, peringatan HAB diaktualisasikan dengan berbagai kegiatan religius, sosial, pendidikan, seremonial dan olahraga. Ketua Panitia Peringatan HAB ke-69 Kemenag yang juga Kasi Pendma, H. Rahmat Nasrudin, LC. M.Ag menuturkan rangkaian kegiatan dan lomba yang diselenggarakan antara lain olahraga voli, bulu tangkis, futsal, tenis meja, tenis lapangan. Di samping itu ada juga kegiatan khotmil qur’an sekaligus tasyakuran, lomba kreativitas anak, lomba paduan suara, lomba MC, bakti sosial, upacara, jalan sehat, juga lomba bazar DWP H. Rahmat Nasrudin, LC., M.Ag juga menyampaikan bahwa selama ini kegiatankegiatan di atas terlaksana dengan lancar dengan tujuan untuk menanamkan rasa bangsa dan loyal kepada institusi Kementerian Agama. Salah satunya pelajaran yang tersembunyi dari olahraga yaitu belajar kerja sama, bersatu dan kompak dalam mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan. •Ms
WORKSHOP EVALUASI PERJALANAN IBADAH TAHUN 2014 JOMBANG – Bertempat di Wisata Desa Dlangu Kab. Mojokerto, Kankemenag Kab. Jombang menyelenggarakan kegiatan Workshop Evaluasi Perjalanan Ibadah Haji tahun 2014, (24-25/12). Acara yang dilaksanakan selama dua hari ini diikuti oleh 50 orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan ibadah haji 2014 maupun yang akan terlibat. Mereka terdiri dari 9 orang ketua rombongan, 9 orang calon ketua rombongan tahun 2015, 21 orang kepala KUA, dan dari Kemenag Kab. Jombang sebanyak 11 orang. Drs. Barozi, M.Pd.I selaku Kakankemenag Kab. Jombang, dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan perlu adanya evaluasi, termasuk pelaksanaan ibadah haji. Kegiatan workshop ini adalah sebagai dasar pemikiran bahwa setiap pelaksanaan perjalanan ibadah haji perlu adaya evaluasi. Dengan harapan agar setiap unsur pelaksanaan dapat terukur. Baik itu mengenai manasik, panduan perjalanan ibadah haji, petunjuk kesehatan haji dan kemampuan mengamalkannya pada saat pelaksanaan perjalanan bagi calon haji sesuai dengan dasar hukum PMA No. 14 tahun 2012 tentang penyelenggara Ibadah Haji Reguler. •Tts
TASYAKURAN KEPULANGAN JAMA’AH HAJI JEMBER – Bertempat di GOR Kaliwates Kabupaten Jember, diselenggarakan tasyakuran kepulangan jama’ah haji yang diadakan oleh Pemkab. Jember, (5/12). Acara dihadiri oleh Muspida, Kakankemenag, ulama, MUI, Ka. KUA, Ketua IPHI, Ketua KBIH, tim pembimbing, dan para jama’ah haji tahun 2014 se-Kab. Jember. Menurut keterangan Kasi PHU Kankemenag Kab. Jember, Drs. H. Misbakul Munir, M.HI, tahun ini CJH Kab. Jember berjumlah 2.050. Karena satu dan lain hal yang bisa berangkat ke tanah suci 2048 orang. Dan pada kedatangannya kali ini, CJH Kab. Jember berkurang 2 orang dikarenakan meninggal dunia di tanah suci jadi. Sehingga yang pulang dari tanah suci menjadi 2046 orang. Dalam laporannya Kakankemenag Kab. Jember, Drs. H. Rosyadi BR M.Pd.I, mengatakan bahwa secara umum proses penyelenggaraan ibadah haji tahun 2014 ini berjalan lancar dan aman. Hal ini tak lepas dari kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang terkait yang turut mendukung dan memberikan pelayanan, perlindungan dan bimbingan kepada seluruh para tamu Allah. Semoga niat tulus ikhlas yang dilakukan senantiasa dicatat sebagai amal baik disisi Allah SWT. •Ratna
54
MPA 340 / Januari 2015
BIMTEK KURIKULUM 2013 BAGI GURU MI/MTS DAN MA SE-KAB. SUMENEP SUMENEP – Bertempat di Hotel Utami, berlangsung kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 bagi Guru MI/MTS dan MA se-Kab. Sumenep, (1-6/12). Kegiatan ini diikuti oleh 150 orang dan seluruhnya diasramakan. Jadwal pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi 3 kali pertemuan. Bimtek yang pertama untuk tingkat MA dilaksanakan selama 2 hari. Kemudian untuk MTs dan di hari yang ke-6 diperuntukkan peserta dari guru-guru MI. Dalam laporannya, Kasi Pendma H. Muh.Rifa’i Hasyim, M.MPd, mengatakan seluruh peserta adalah guru yang dipandang kompeten untuk mengikuti Bimtek. Sehingga dengan kompetensi yang dimiliki, guru-guru dapat mensosialisasikan kembali kepada lembaga seusai mengikuti acara bimbingan ini. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI berharap agar seluruh peserta mengikuti dengan disiplin dan serius. Agar nantinya ilmu yang didapat selama mengikuti bimtek benar-benar berdaya arti dan dapat diaplikasikan di tempat tugas. Nara Sumber yang hadir berasal dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, diantaranya adalah Dr. Tri Rumhadi, M.Pd dan Zainal Arif, S.Pd, MH. •Zarkasyi
MENGGALANG PERTANDINGAN PERSAHABATAN GRESIK – Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama RI ke-69, panitia bidang Olahraga Kemenag Gresik mendapatkan tamu istimewa dari kontingen Kemenag Sidoarjo dalam pertandingan persahabatan olahraga, (3/12). Lima cabang olah raga yang dipertandingkan adalah tenis meja, bulutangkis, bola voli, futsal dan catur. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Gresik Dr. H. Haris Hasanudin, M.Ag berterima kasih atas kedatangan kontingen Sidoarjo. Karena pertandingan persahabatan ini untuk meningkatkan tali silaturahmi. Semoga di tahun 2015, Kemenag Gresik bisa silaturahmi ke Kemenag Sidoarjo. Kakankemenag Sidoarjo Drs. H. Nur Syamsudin. SH.M. Ag, dalam sambutannya menyatakan siap menyambut kapanpun kontingen Gresik bersilaturahim ke Kemenag Sidoarjo. Di akhir acara, Ketua BAPORSENI Kemenag Gresik H. Muwafaq Wirahadi, MPd membacakan hasil pertandingan dengan kemenangan Kemenag Gresik mengungguli Kemenag Sidoarjo. Tiga cabang dimenangkan Kemenag Gresik. Kegiatan lain menyambut HAB Kemenag di Kemenag Kab. Gresik adalah donor darah, senam pagi dan jalan bersama, upacara bendera dan fune bike. •Fudlla
PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN PUBLIK KAB. MADIUN – Untuk meningkatkan kualitas layanan publik, Humas Kankemenag Kab. Madiun menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kehumasan dan Jurnalistik bagi Unit Kerja dan Satker Madrasah di lingkungan Kankemenag Kab. Madiun di Rumah Makan “Utama” Caruban (10/12). Kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari Dirgantara Flight Attendant School (DIFASC) Madiun yang menyampaikan materi tentang Public Relation (PR) dan juga dari Radar Madiun yang menyampaikan Teknik Peliputan dan Penulisan Berita. Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari KUA, MA, MTs maupun MI baik Negeri maupun Swasta yang antusias mengikuti acara ini. Bimtek kali ini bertujuan memberikan bekal ilmu atau pemahaman tentang regulasi, dinamika dan ruang lingkup tentang kehumasan serta meningkatkan kompetensi dan skill para praktisi humas satker dan unit kerja di lingkungan Kankemenag Kab. Madiun. Selain juga untuk meningkatkan kemampuan para praktisi humas dalam meliput, menghimpun dan menulis dan me-lay out berita serta teknik dokumentasi. Dengan harapan peserta memiliki kompetensi kehumasan untuk meningkatkan citra Kementerian Agama. •Arf
AJANG KOMPETISI SENI DAN OLAHRAGA MADRASAH (AKSIOMA) SE-KEC. DUKUN GRESIK – Sebanyak 600 siswa Madrasah Ibtidaiyah se-Kec. Dukun mengikuti Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat Kecamatan Dukun Tahun 2014, (21-22/12). Kegiatan ini dipusatkan di lembaga Bumi Aswaja Desa Wonokerto Kecamatan Dukun dan diikuti 600 peserta. Adapun cabang yang dilombakan meliputi atletik 100 meter, tenis meja, bulu tangkis, catur, MTQ, Kaligrafi, Melukis, Paduan Suara, pidato Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Pengawas Pendidikan Agama Islam Ahmad Fauzan mengatakan, kegiatan Aksioma ini menjadi ajang kegiatan mengolah kekuatan jiwa, otot dan otak siswa madrasah dalam mengembangkan kreativitas dan prestasi. Ajang aksioma ini juga bagian dari proses pembelajaran siswa dalam berekspresi, bertindak sportif serta beraktualisasi diri. Sementara itu, Moh. Dhofir Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) sekaligus Ketua Panitia berharap agar Aksioma terus ditingkatkan sebagai tempat membina prestasi siswa di bidang seni dan olahraga. Karena mempersiapkan generasi tidak hanya menanamkan akhlaqul karimah tetap generasi yang berwawasan kebangsaan NKRI. •Fudlla
PELATIHAN TEHNIS PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI LUMAJANG – Sebanyak 45 peserta dari operator KUA, operator satker dan operator di lingkungan Kankemenag Kab. Lumajang mengikuti acara Pelatihan Tekhnis Pengelolaan Data dan Informasi bertempat di aula Kankemenag Kab. Lumajang. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kankemenag Kab. Lumajang ini berlangsung selama dua hari, (23-24/11). Azizah, Ketua Panitia melaporakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan pelaksanaan pelayanan publik yang efisien dan transparan, juga untuk meningkatkan sumber daya pengelolaan data serta layanan informasi unit kerjanya secara akurat,cepat dan tepat waktu Kasubbag TU Kemenag Kab Lumajang dalam membuka acara mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang pengelolaan data dan informasi. Diharapkan nantinya pelaksanaan pengelolaan data dan informasi bisa terlaksana dengan baik seperti yang diharapkan. Dalam kegiatan ini, materi-materi pelatihan yang diketengahkan oleh nara sumber adalah tekhnis pengelolaan data melalui jaringan internet, tehnik instalasi dan entry data I, entry data dan pelaporan serta cara pembuatan berita. •Ziza
AKSIOMA 2014 DIBUKA OLEH BUPATI PAMEKASAN – Bertempat di halaman Ex Karesidenan, dilaksanakan Pembukaan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tahun 2014, (18/12). Kegiatan ini diikuti oleh 1500 siswa MI, MTs dan MA. Kakankemenag Kab. Pamekasan, Drs. Juhedi, M.M.Pd. menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memupuk dan mempererat tali persaudaraan, meningkatkan solidaritas dan sportifitas di antara para pendidik maupun siswa-siswi di lingkungan madrasah. Selain itu, juga menjadi sarana apresiasi dan evaluasi keberhasilan kegiatan ektrakurikuler, khususnya bidang seni dan olahraga. Ajang ini juga bertujuan menggali bibit atlet dan seniman potensial yang bersaing pada AKSIOMA tingkat provinsi dan nasional, karena peserta diberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan potensinya Acara pembukaan ini semakin semarak dengan berbagai penampilan seni para siswa. Di antaranya aksi tari topeng dan pagelaran drum band. Secara resmi pembukaan AKSIOMA kali ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Bupati Pamekasan, Achmad Syafii bersama Kakankemenag Kab. Pamekasan yang disambut tepuk tangan seluruh peserta dan undangan. •Sri Mukti
MPA 340 / Januari 2015
55
Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat, Meriahkan HAB Kemenag Ke-69
Salah satu peserta kecil jalan sehat, sedang mendapatkan hadiah sepeda.
KOTA MALANG – Salah satu rangkaian kegiatan dalam menyambut dan memeriahkan HAB Kemenag ke-69, pegawai
dan anggota keluarga serta siswa-siswi Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Malang mengikuti kegiatan Jalan Sehat, (14/12). Jalan sehat ini diikuti kurang lebih 1000 orang ini denga jarak tempuh 3 KM. MTsN Malang 1 menjadi tempat sekaligus penyelenggara kegiatan jalan sehat kali ini. Drs. H. Samsuddin, M.Pd selaku Ketua Panitia kegiatan dan Kepala MTsN Malang 1 menyampaikan bahwa di acara jalan sehat kali ini pihak panitia telah menyiapkan berbagai hadiah untuk peserta jalan sehat. Di antaranya 5 sepeda gunung, 1 kulkas, 1 televise LCD, 1 lemari es, 5 tabungan senilai 100 ribu dari Bank BRI dan 5 tabungan juga senilai 100 ribu rupiah dari Bank CIMB Niaga Syari’ah, 5 Tas Koper, 2 Dispencer, 30 payung serta berbagai macam hadiah hiburan yang akan diberikan kepada semua peserta jalan sehat. Jalan sehat yang dimulai pada pukul 06.30 Wib ini dilepas dengan bendera start oleh Kakankemenag Kota Malang Drs. H. Imron, M.Ag dan pelepasan balon ke udara oleh Ketua Dharma Wanita Kankemenag Kota Malang Ibu Imron. •Bhn
Wakil Walikota Probolinggo Kagumi Madrasah Helat AKSIOMA dan KSM Kota Probolinggo – “Madrasah saat ini bukan lagi sekolah pelengkap, tapi madrasah saat ini jauh lebih baik,” ungkap Kakankemenag Kota Probolinggo H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I dalam sambutannya saat membuka Ajang Kompetensi Seni Olahraga Madrasah (AKSIOMA) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di GOR Kedopok Kota Probolinggo, (1/12). Kakankemenag Kota Probolinggo berharap agar ajang KSM dan Aksioma menjadi puncak penampilan kesuksesan akademik madrasah. Madrasah jangan hanya mencetak siswa siswi yang mampu berdoa dan berzikir saja, akan tetapi juga mencetak ilmuwan dan cendikiawan sehingga madrasah bisa mencetak lulusan yang paripurna. Sementara itu Wakil Walikota Pasuruan H. M. Suhadak menyampaikan kekagumannya yang luar biasa. Karena dalam hal pembiayaan, semuanya ditanggung oleh pihak madrasah masing-masing. Kedua ajang ini diharapkan menjadi ruang dan wahana yang bisa memadai siswa madrasah dalam
GOR Kedopok Kota Probolinggo dipenuhi oleh para peserta Aksioma dan KSM.
menyalurkan prestasi akademik, seni dan olahraga mereka. Termasuk memotivasi dan menumbuhkembangkan budaya sains yang kompetitif. Ajang ini juga bisa dijadikan kegiatan positif bagi siswa madrasah di Kota Probolinggo. •Rz
Semarak Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga (Aksiora) Kab. Bojonegoro
Pembukaan ditandai dengan pelepasan banner ke udara.
BOJONEGORO – Halaman Islamic Center Bojonegoro dipenuhi oleh guru RA/BA/TA se-Kab. Bojonegoro bersama murid
56
MPA 340 / Januari 2015
terpilihnya dengan kostum berwarna-warni. Mereka berkumpul dalam rangka menyemarakkan HAB Kemenag RI ke-69 tahun 2015 dengan menggelar Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Guru dan Anak RA/BA/TA (Aksiora) IGRA 2014, (18/11). Acara dibuka Kakankemenag Kab. Bojonegoro, Drs. Munir, M.Hum, dan dihadiri pejabat struktural dan fungsional. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Bojonegoro sangat mengapresiasi Ketua PD IGRA beserta pengurusnya, dan semua guru RA yang sukarela mampu menghelat kegiatan besar dan mendidik sekaligus menghibur. Dalam kegiatan ini, cabang perlombaan untuk siswa adalah lari estafet, tahfidz surat pendek, menghias telenan, dan senam asmaul husna. Untuk gurunya hanya satu yaitu senam Perwosi. Hasil perlombaan menempatkan PC IGRA Kanor juara I di lari estafet dan senam Asmaul Husna. Sementara di lomba Tahfidz Surat Pendek, IGRA Bojonegoro yang menjuarainya. Pada lomba menghias telenan, PC IGRA Kapas berhasil mendapatkan juara I. Dan pada lomba Senam PERWOSI, Wilker 4 (empat) yang meraih juara pertama. •Roz
MERIAHKAN HAB KEMENAG, IGRA KAB. TULUNGAGUNG GELAR AKSIORA TULUNGAGUNG - Menyemarakkan HAB Kemenag ke-69, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kab. Tulungagung menyelenggarakan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga (Aksiora). Kegiatan ini diikuti siswa dan guru RA/BA se-Kab. Tulungagung dan bertempat di aula Kankemenag Tulungagung, (29/11). Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Damanhuri, M.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Aksiora ini sangat positif karena ini akan meningkatkan eksistensi RA/BA di masyarakat. Sementara Ketua IGRA Kab. Tulungagung Umi Saroh, S.Ag menjelaskan Aksiora ini melombakan dua kategori yaitu lomba lari estafet, tahfidz Al Qur’an surat pendek, dan kreasi kain perca di telanan untuk siswa. Sedang cerdas cermat dan cerita kisah 25 nabi untuk guru. Para juaranya adalah RA Syariful Muttaqin Boyolangu (lomba lari estafet), Alfiyatu Nur Azizah dari RA Darul Ulum Rejotangan (Tahfidz Al Qur’an), dan RA Al Huda Joho (lomba kreasi kain perca di telanan). Sementara Lilik Dwi Riyani, S.Pd.I, Nur Hamidah, S.Pd.I dan Umi Paspupah, M.Pd.I juara cerdas cermat, sedang Fatimah Citraningtyas, S.Pd.I juara pertama lomba cerita kisah 25 nabi. •Fat
RAKOR GBPNS PAI DAN SOSIALISASI PMA NO. 43 TAHUN 2014 KAB. PROBOLINGGO – Bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, Seksi PAIS adakan Rakor GBPNS PAI dan Sosialisasi PMA No. 43 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS), (3/12). Acara dihadiri para guru dan perwakilan dari Pokjawas Kankemenag serta Kakankemenag Kab. Probolinggo H. Busthai, SH. M.Hi yang diundang untuk memberikan arahan. Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Probolinggo menjelaskan bahwa guru yang telah memiliki sertifikat pendidik berhak atas tunjangan profesi guru (TPG), baik PNS maupun bukan PNS. Para guru diharapkan dapat meningkatkan semangat juang dan komitmen mensukseskan pendidikan Indonesia. Sementara Kasi PAIS, Muh. Barzan, S.Ag. M.Pd.I menerangkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik berhak atas TPG jika guru mapel atau guru kelas memiliki beban kerja guru minimal 24 JTM/minggu. Jika kepala madrasah harus memiliki beban kerja guru minimal 6 JTM/minggu. Sementara Wakil Kepala Madrasah beban kerjanya minimal 12 JTM/minggu. Sedangkan guru BK, harus memiliki tugas bimbingan minimal 150 peserta didik. •Ansori
WORKSHOP KURIKULUM 2013 BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PACITAN – “Madrasah! ... lebih baik!, lebih baik! ... madrasah!, madrasah! ... maju!, madrasah! ... yes!”. Demikian yelyel yang dipekikkan oleh Kasi Pendma Kemenag Kab. Pacitan H.M. Nurul Huda, M.Pd., saat mengawali laporannya. Yel-yel ini diikuti 110 guru MI peserta Workshop Kurikulum 2013 di Gedung Balai Kelurahan Baleharjo, (15/12). Dalam laporannya, Kasi Pendma ini menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di MI. Pendidikan MI tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti pendidikan di madrasah mampu bersaing dengan sekolah umum. Pada pembukaan acara ini, Kakankemenag Kab. Pacitan Ahmad Zuhri berpesan agar peserta mengikuti dengan seksama karena menjadi wakil madrasah yang nantinya dikembangkan di madrasah masing-masing. Guru MI – lanjut Ahmad Zuhri – dituntut menjadi panutan masyarakat, khususnya anak didik. Karenanya, guru MI diharapkan mempunyai sifat jujur, ikhlas, perjuangan, kesederhanaan, kreatif dan inovatif. Nara sumber workshop yang berlangsung dua hari ini adalah Rini Setio Mentari, M.Pd. dan Siti Zubaidah, M.Pd., Widyaiswara dari BDK Surabaya. •Cros
SOSIALISASI PENANGGULANGAN BAHAYA NARKOBA, GERAKAN RADIKALISME, DAN PENTINGNYA KAMTIBMAS TRENGGALEK – Atas dasar rasa keprihatinan semakin merebaknya peredaran narkoba, aliran sesat dan radikalisme, Dewan Pimpinan MUI Kab. Trenggalek bekerjasama dengan Polres Trenggalek, BNN Kab. Trenggalek, Dinas P & K dan Kankemenag Kab. Trenggalek melaksanakan Sosialaisasi Penanggulangan Bahaya Narkoba, Gerakan Radikalisme dan Pentingnya Kamtibnas di SMA dan SMK se-Kab. Trenggalek. Kegiatan gabungan ini dilaksanakan sejak awal bulan November hingga awal Desember 2014. Nara sumber dari MUI mengetengahkan materi tentang aliran sesat dan cara menghindarinya, juga materi tentang Narkoba dan Kedisiplinan. Sementara materi Kamtibmas diketengahkan oleh Polres. Untuk materi Bahaya Narkoba, oleh BNN. Sasaran sosialisasi kali ini adalah siswa-siswi SMA/SMK, Kepala Sekolah dan guru dari masingmasing sekolah dengan harapan peserta memahami tentang aliran sesat, ajarannya, ciri- ciri dan cara menghindarinya. Peserta juga diharapkan memahami tentang perlunya mempertahankan NKRI. Kegiatan ini perlu ditindaklanjuti dengan sasarannya ke MA, MTs dan masyarakat yang membutuhkan. •Sm
WAKIL WALIKOTA MALANG MEMBUKA SARASEHAN KEBERADAAN BP4 KOTA MALANG – Bertempat di aula Kankemenag Kota Malang, berlangsung kegiatan Sarasehan Keberadaan Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). Kegiatan ini diikuti 100 orang yang terdiri dari Camat se-Kota Malang, Kepala Kelurahan, Kepala KUA, Kesra di masing-masing Kelurahan, MUI di tingkat Kecamatan. Dan dihadiri oleh Ketua MUI Kota Malang, KH. Baidlowi Muslik. Wakil Walikota Malang Drs. H. Setiajid, M.AP menyambut baik terlaksananya kegiatan ini. Pemkot Malang tidak menutup mata berupaya lewat anggaran daerahnya akan menganggarkan operasional BP4. BP4 ini penting karena salah satu tujuan dari program pemerintah daerah adalah mewujudkan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Drs. H. Ahmad Taufik Kusuma, M.Ag selaku pengurus MUI Kota Malang mengatakan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya perceraian di Kota Malang. Oleh karena itu, maka MUI Kota Malang bekerjasama dengan Kemenag Kota Malang berupaya memberikan pembinaan agar para keluarga dapat hidup langgeng dengan pemberdayaan BP4 lewat para penyuluh di masing-masing KUA. •Bhn
RA BERKOMPETISI DI AJANG AKSIORA KOTA PASURUAN – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Amal Bhakti Kemenag yang ke-69, Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kota Pasuruan mengadakan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga (Aksiora) bertempat di Kankemenag Kota Pasuruan, ????? Kakankemenag Kota Pasuruan, Drs. H. Ma’mur Salim, Msi yang didampingi oleh pejabat fungsional memberikan dukungan dan motivasi bagi penyelenggara kegiatan Aksiora ini. Kakankemenag berterima kasih kepada seluruh panitia, karena kegiatan lomba ini tidak ada dana dari Kankemenag. Tapi asli swadaya dari guru-guru RA se-Kota Pasuruan. Meski demikian, dalam pelaksanaannya Aksiora kali ini berlangsung secara meriah dan sukses. Pada kesempatan ini juga Kankemenag berharap agar kegiatan ini, di samping untuk menggali potensi anak-anak RA juga bisa dipersiapkan untuk ajang kompetisi ke tingkat Provisi Jatim. Baik dari lomba estafet, lomba tahfidul quran ayat-ayat pendek, lomba mewarnai maupun lomba menghias telenan. Para juara pada lomba-lomba di ajang Aksiora tingkat Kota Pasuruan ini betulbetul akan di persiapkan di ajang yang lebih tinggi lagi yaitu di tingkat Provinsi Jawa Timur. •Mdk
MPA 340 / Januari 2015
57
Sop Buah Campur Sari BAHAN: l 200 gram belewah, serut memanjang l 100 gram melon, serut memanjang l 150 gram papaya, potongpotong l 100 gram peach kalengan potong-potong
l 100 gram markisa l 500 ml santan kental matang l 200 ml sirup leci l Susu kental manis secukupnya l Es batu secukupnya
CARA MEMASAK: 1. Letakkan dan susun ke dalam mangkuk/gelas saji, belewah, melon, papaya, peach dan markisa. Tuangkan santan dan sirup. 2. Tambahkan susu kental manis dan es batu. (Untuk: 6 porsi)
Kembung Bumbu Padang BAHAN : l 500 gr ikan kembung banjar. l 1 buah jeruk nipis, ambil airnya. l 4 sdm minyak, untuk menumis. BUMBU DIHALUSKAN : l 75 gr cabai merah l 8 buah bawang merah l 6 siung bawang putih l 2 cm kunyit l 3 cm jahe l 3 cm lengkuas l 1 sdt garam l 1 sdt gula pasir CARA MEMBUAT: 1. Cuci dan bersihkan ikan kembung. Lumuri ikan kembung dengan air jeruk nipis,diamkan selama± 10 menit. 2. Panaskan wajan, tumis bubu yang dihalusan hingga matang dan harum. 3. Masukkan ikan kembung, aduj rata sampai kan tercampur bumbu. Masak hingga ikan setengah matang, angkat. 4. Bakar ikan yang telah terlumuri bumbu di atas api hingga matang, sambil sesekali diolesi bumbu, angkat, sajikan.
58
MPA 340 / Januari 2015
Drs. H. Alfan Makmur, MM Kepala MAN Bangil
Putri Novita Fidaus, Novita Sari dan Evi Zuhrotul Aini
Tiga Srikandi Pejuang
S
Hak-hak Perempuan
eorang gadis belia menatap suram masa depannya. Di tengah keinginannya untuk merajut cita, sang gadis harus berjuang antara melanjutkan sekolah atau memenuhi keinginan orangtua untuk dinikahkan meski di bawah tangan. Inilah penggalan cerita film dokumenter “Kembang Deso” karya tiga siswi MAN Bangil Pasuruan yang dinobatkan sebagai Film Terbaik Eagle Junior Documentary Camp 2014. Dengan film ini, ‘Tiga Srikandi’ MAN Bangil, Putri Novita Fidaus (kelas XI IPS-2), Novita Sari (kelas XI IPA-3) dan Evi Zuhrotul Aini (kelas XI Bahasa) ingin membuka mata khalayak, bahwa masih banyak tradisi yang membelenggu seorang perempuan untuk maju. “Film ini merupakan wujud keprihatinan atas pernikahan di bawah umur yang menimpa teman-teman kami,” ucap Putri – panggilan karib Putri Novita Fidaus – singkat yang diamini kedua temannya. Setting film sendiri berlokasi di Desa Senggoro, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Di tempat ini, sudah menjadi hal yang lumrah perempuan usia 14 tahun sudah berumah tangga dan menimang momongan. Dan yang tragis lagi, di usia yang masih belia itu, sebagian mereka harus menjadi orangtua tunggal bagi anak-anaknya lantaran tidak tahu kemana rimba sang suami. “Inilah salah satu dampak pernikahan siri atau perkawinan di bawah umur yang sudah mentradisi. Bahkan tak jarang para remaja di sana harus rela menikahi suami yang usianya pantas menjadi ayah atau kakeknya,” papar putri sulung dari tiga bersaudara pasangan Haris Ibnu Bawai dan Lutfiyati ini pedih. Mendokumentasikan sebuah kultur nikah siri tentu tidak mudah. Sebab hal itu merupakan isu sensitif. Apalagi jika tradisi itu oleh sebagian orang dianggap menyimpang. Ternyata benar, saat petama kali mencuatkan ide pembuatan film saja, sudah banyak pertentangan. Bahkan sempat pula mereka ditakut-takuti adanya preman atau calo nikah siri yang berkeliaran hingga ancaman tenun.
Akhirnya, dengan segenap keberanian, saat melukan observasi, tiga siswi ini harus rela selama tiga hari melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar agar tidak timbul gesekan. Selama itu mereka pun harus meletakkan beragam peralatan pembuatan film. “Padahal deadline pembuatan film ini sangat mepet sekali,” ujar remaja kelahiran Pasuruan 15 Agustus 1997 ini. Dan seusai proses pembuatan film, tiga remaja yang tergabung dalam ekstrakurikuler Jurnalis MAN Bangil ini pun tak berpikir lagi kalah menang dalam kompetisi film dokumenter yang digelar Eagle Institut dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) ini. Yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana memperjuangkan hak-hak remaja perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak menjadi korban pernikahan muda, perkawinan paksa ataupun kawin siri. Meskipun pada akhirnya, film “Kembang Deso’ dinobatkan sebagai jawara dan ketiga remaja ini didapuk sebagai sutradara terbaik, tapi mereka ternyata belum puas. Sebab, ada keinginan besar mereka yang ingin mendirikan sebuah home schooling yang bisa menampung teman sejawatnya di lokasi syuting agar bisa mengenyam pendidikan yang layak. “Kami yakin dengan pendidikanlah tradisi yang tidak berpihak kepada perempuan akan bisa dikikis,” tandas putri optimistis. Sementara itu, dengan prestasi yang didapat siswanya, Kepala MAN Bangil, Drs. H. Alfan Makmur, MM sangat berbangga hati. Sebab, prestasi yang ditorehkan ini tentu saja melengkapi deretan prestasi bidang sinematografi selama ini diantaranya adalah Juara harapan II Procommit 4.0 Prodistik ITS Competition 2014 (Film Satu nafa), The Best Editing Film K3 (Kamera Kiblat Kehidupan), Ide Cerita Terbaik EDJC 2013 melalu film Kisah Genre Lokalisasi. Maka, sangat wajar jika madrasah ini memproklamirkan diri sebagai “Madrasah Sinematografis Indonesia”. • Suprianto
MPA 340 / Januari 2015
59
Gara-gara D
isebutkan hiduplah seorang lelaki zuhud bernama Abu Ali Labib al-Abid. Dahulunya dia merupakan seorang budak seorang tentara Romawi. Dari sang majikan, Labib mahir memainkan pedang hingga dia merasa perkasa dengan keahliannya itu. Sepeninggal sang tentara, Labib dimerdekakan. Meski demikian, dia tetap menjaga harta sang mantan majikan hingga dia pun menikahi jandanya. Selama hidup berumahtangga, suatu hari tiba-tiba dia melihat seekor ular menyelinap ke biliknya. Tanpa ragu, dia pun memegang ular tersebut untuk segera dibunuhnya. Namun, justru yang dihadapinya sang ular berbalik dan menyerangnya hingga menggigit tangannya. Akibatnya, tangan Labib pun menjadi lumpuh. Setelah waktu berselang, kedua tangan, dan kakinya pun lumpuh. Tak hanya itu, matanya pun tiba-tiba buta dan mulutnya menjadi keluh tak bisa berbicara. Tapi beruntung telinganya masih mampu menangkap segala pembicaran sekitar. Hampir setahun, derita ini dialaminya. Selama itu, dia tergeletak tak bedaya. Dia tidak hidup dan tidak juga mati. Itulah jawaban sang istri ketika ditanya perihal keadaan Abu Labib. Inilah yang kian membuat istri bimbang dan sedih. Medengar keluh-kesah sang istri, Abu Labib kemudian memanjatkan doa-doa dan memohon kesembuhan. Tak dinyana, tiba-tiba suata hari dia merasa seakanakan menerima pukulan maha dahsyat yang hampir membuatnya binasa. Ini dirasakannya hingga tengah malam. Setelah itu, perlahan rasa sakit yang menderanya berangsur hilang dan dia pun bisa beristirahat di sisa malam itu. Dan syahdan, keesokan harinya saat dia bagun tidur, dia merasakan tangannya sudah berada di atas dada, Padahal selama ini tergeletak tidak berdaya di atas tempat tidur karena mengalami kelumpuhan. Lalu, dia pun mencoba menggerakgerakkan tangannya yang lain dan berhasil.
60
MPA 340 / Januari 2015
Lalu, dia berusaha meraih salah satu kakinya dan berhasil memegangnya dan mengembalikannya pada keadaan semula. Tak hanya itu, dia juga bisa membalikkan tubuhnya hingga mampu duduk sempurna. Kemudian dia pun mencoba berdiri dan turun dari pembaringannya. Lalu dia berusaha mencaricari pintu dengan meraba-raba dinding bilik, sebab matanya belum dapat melihat dengan terang. Akhirnya dia berhasil mencapai teras rumah dan di sana dia dapat memandang langit dan bintang-bintang yang berkedip. Lantaran luapan kegembiraan yang hampir menghentikan detak jantungnya, meluncurlah dari bibirnya rasa syukur kepada Zat Yang Maha Kaya Kebaikan. Setelah itu dia pun memanggil sang isteri dan memintaya menyalakan pelita. “Sekarang aku telah menjadi Abu Ali yang sebenarnya,” ujar Labib kepada istrinya dengan mata berbinar. Setelah lampu dinyalakan, Labib pun meminta sang istri untuk mengambil sebuah gunting. Kemudian dia merapikan kumisnya. Melihat yang dilakukan sang suami, istrinya pun merasa musykil. “Istriku, setelah ini, aku berjanji di hadapannmu tidak akan melayani seorang pun kecuali hanya Tuhanku semata,” ucapnya lembut dengan penuh kesungguhan. Dan benar saja, setelah kesembuhannya, Labib al-Abid pun menggunakan seluruh waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan sejak itu, Abu Ali Labib al-Abid dikenal sebagai orang yang mustajab doanya. •Yuliana, S.Pd.I/ diolah dari berbagai sumber
New Year, New Yeaaahh...
Oleh: Mey. S
Bulan di akhir tahun bisa jadi sebagai bulan penyambutan tahun yang baru. Hari-hari di bulan tersebut, bagi sekelompok masyarakat tentu akan banyak persiapan yang dilakukan karena memang harus dirayakan dan disambutnya dengan penuh suka cita. Tak kalah sigap serta menggebunya bagi para pelaku bisnis dalam mempersiapkan segala sesuatunya demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang –nota bene- juga hendak memburu kebutuhan demi sebuah perayaan. Tak ayal, beragam produk berhamburan ditawarkan yang disertai iming-iming hadiah dalam pembeliannya. Bagi para pelaku bisnis, dalam setiap kegiatan penyambutan ‘hari besar’ tentu memiliki konsep serta tujuan yang hendak dicapai, paling tidak sekedar untuk memeriahkan, atau juga meningkatkan daya beli masyarakat. Bahkan bisa juga menumbuhkan budaya masyarakat agar gemar berbelanja. Zaman kian dihadang oleh pengaruh global. Globalisasi menyergap serta menebar pengaruh sekaligus menawarkan situasi budaya baru bagi masyarakat. Dan pengaruh tersebut makin menyusup mata, menyesakkan dada mengeruhkan jiwa. Berbelanja bisa dilakukan di mana saja, termasuk di dunia maya. Tak perlu kaget jika gaya hidup konsumtif akan kian menggejala. Kesemuanya dijadikan media pelampiasan nafsu manusiawi dengan melupakan hidup imani dan rohani. Kondisi itu mengawal tumbuhnya gap antar kelompok serta timpangnya level ekonomi di masyarakat. Berimbas pula akan merosotnya karakter berbangsa yang kian meranggas. Konflik antarsuku, ras, dan kepentingan kelompok menyeruak. Ditambah lagi hadirnya pasar bebas yang akan menyebabkan orang yang bermutu dan kuat yang akan menang. Sementara yang lemah dan tak bermutu akan terkapar, binasa. Persoalan hidup makin kompleks, membutuhkan semangat serta daya hidup nan kokoh. Kepekaan sosial jadi surut, sebaliknya individualisme makin tinggi. Karakter bangsa pun beringsut, mengenaskan. Sudah saatnya kita membangun dan menegakkan pendidikan karakter bangsa agar tak terjebak sebagai bangsa hedonis. Dan itu dapat dilakukan secara sinergi lewat semua pembelajaran, lingkungan sekolah, orang tua, media, masyarakat, bahkan para pelaku bisnis. Tanpa kerja sama semua pihak tersebut, maka pendidikan karakter akan sulit berhasil, bahkan bisa gagal. Kehidupan berbangsa pun akan kian terbengkelai. Memang, lembaga pendidikan bukan satu-satunya yang harus berperan dalam membangun karakter bangsa. orang tua dan keluarga bisa menjadi pendidik pertama dan utama bagi anggotanya. Nilai-nilai budipekerti serta berbudaya luhur musti ditanamkan secara kuat. Rasa saling menghargai dengan tanpa adanya unsur diskriminasi terus ditumbuhkan secara berimbang dibarengi dengan ajaran agama yang komprehensip dan mendalam. Jika orang tua dan sekolah sudah memulai mendidik karakter, masyarakat harus mendukungnya. Masyarakat di luar lembaga sekolah dan keluarga harus memberi sumbangsih berperilaku luhur serta layak sebagai panutan, bukan sebaliknya yang dapat menimbulkan prasangka buruk yang akan bermuara pada kondisi ‘krisis’. Jadi, mari kita tepis jauh-jauh adanya slogan dan teriakan yang berbunyi: ‘negara kita sedang dilanda krisis ekonomi’, karena masih banyak masyarakat kita yang berpesta di ‘End Year Shopping’. Jadi bagi golongan masyarakat yang belum mampu berbelanja dalam merayakan penyambutan tahun baru, kita bikin sendiri perayaan penyambutan dengan menawarkan produk-produk jajanan seperti: klanthing, kue apem, lemper, kucur, thiwul, gethuk, dan sejenisnya agar masyarakat kelas yang lain juga pernah merasakan kerennya berperayaan. MPA 340 / Januari 2015
61
AKU DAN SYIIRMU
Rosul... Kala mata terpejam mulut terdiam di ujung malam Jantung ini tetap berlari mengejarmu Kala nafas memburu keberadaanmu Hati kecil ini menjerit dan mengungkapkan hasrat untuk berjumpa denganmu Ya Muhammad Nabina... Tertatih diri ini mencari persinggahanmu Tertuju pada suatu masa yang akan mempertemukan dua jiwa Bibir ini ternyata enggan untuk berhenti dari lantunanmu Lantunan-lantunan suci untukmu Muhammadku... Muhammadku... Hati kecil ini semakin menjerit Kala mengerti akan mulianya derajatmu Layaknya sumber dari seribu matahari Layaknya purnama sepanjang masa Kau tahu akanku? Kau mengenaliku? Ya Rosul... Kumohon kenali aku wahai junjunganku Lafadz-lafadz tentangmu yang mempertemukan kita Syafaatmu dan ridho-Nya yang menyatukan kita Do’amu yang menghapuskan kertas hitamku menjadi putih Jemput aku dikala hisabku Bimbing diriku menapaki jejak bendera sucimu Untuk menghadap sang kholiq kekasihmu Lailia Nur Hamidah MAN Pesanggaran Banyuwangi Jalan H. Ichsan-Kesilir-Siliragung-Banyuwangi
IMPIAN DALAM MIMPI
Malam yang melukis bintang Mengingatkan aku pada cahaya terang Ada gemetar terlahir, Dari mimpi terakhir, yang kerap pulang Bahwa aku telah rindui rembulan Purnama yang bercabang-cabang Salahkah aku bila merindui Mimpi yang kerak-keraknya Menuai Hati ? Salahkah aku bila merindui Rindu Kasih Sayang Sang Ilahi ? Salahkah aku bila merindui ? Akhmad Asy’ari MTs. Darul Ulum Jl. Toghur Billah Ds. Batuputih Kenek Kec. Batuputih Kab. Sumenep Madura 69453
62
MPA 340 / Januari 2015
SIA-SIA
Siapakah aku Siapakah kamu Siapakah dia Siapakah mereka Tertidur pulas menumpuk dosa Terjaga untuk berhura-hura Menangis karena harta Tertawa karena derita Siapakah aku Siapakah kamu Siapakah dia Siapakah mereka Aku,kamu,dia dan mereka Tak pernah mengetahui Aku,kamu,dia dan mereka Larut dalam usia yang semakin menyusut Hingga nadi takkan lagi berdenyut Barulah aku, kamu, dia dan mereka tersudut Namun terlanjur dijemput oleh maut Azkiya sabila izzaty Kelas X IIA MAN Nglawak kertosono Nganjuk Jawa Timur Pos 64351
MUARA KASIH BUNDA
Bunda ... Kau lah cinta abadiku Tiada hari yang ku jalani Tanpa sedetik tidak mengingatmu Mengingat segala pengorbananmu Yang tidak lelah merawatku Tidak henti menyayangiku Dan tidak jerah menasehatiku Sepanjang usiamu Bunda ... Maafkan diriku Membuat hatimu terluka Kuingin kau tau Betapa kumencintaimu Lebih dari segalanya.... Kumohon restu dalam langkah Bahagiaku seiring do’a mu Bunda.... Kau permata hatiku Kau hembusan nafasku Kau anugerah terbaik ku.. Hidup mati mu... Hanya untukku Melahirkan ku... Membesar kan ku Itu pilihanmu Musa Ahmad Siswa 8C kel.2 MTsN Sidoarjo
JANGAN PERGI
Ku tanya bintang, tapi tetap terdiam Ku tanya bulan, tapi malah menyembunyikan diri Ku tanya mentari, tapi malah membenci Jangan pergi, wahai diri! Masalah apapun harus dihadapi Ku coba untuk diam, tapi yang ku ingin tetap tak terjadi Ku tanya pada daun, tapi malah menggugurkan diri Ku tanya pada bunga, tapi tetap menguncupkan diri Jangan pergi, wahai diri! Masalah apapun harus dihadapi Percayalah pada illahi Ia pasti kan tepati janji Jadikan itu motivasi diri Jangan pergi! Kamu bukan pengecut, wahai diri! Hadapi... Hadapi... Dian Nafi’ati X MIA Model MAN 2 Madiun
AWAN KALBU
Saat aku terbentang di bawah mentari pagi! Haruanku mendesak, saat aku meminang hawa dengan syair lentang tubuhku berdiri diatas raut wajah bukit tertata rapi senyum rumput berayun ku teriak diam-diam dalam hatiku bersama batu yang menjadi saksi bisuku ku bungkam mata surgaku ku ayunkan telapak tangan bergaris gelap dengan sentuhan laju kering jejak adalah cumbu rindu bagitu menanti awan diatas kalbu hening menindih noda pasang gerimis air mata kabut selimutiku, dinginku menggigil rasa malu angin terus mendesakku hingga purnama telah tiba setengah retak tangis yang kusimpan menata goresan pena tipisku berteduhku dibawah awan kalbu akhiri episode cakap ludah pahit bertalu Nuril Maghfiroh MA Raden Paku Wringinanom Gresik
TTM EDISI 340
BULAN JANUARI 2015
TTM EDISI 340
MPA DAFTAR PERTANYAAN MENDATAR : 1. Kekal, tidak berkesudahan 3. Kokoh, kuat, menyatu 5. Angkatan Darat 6. Membedah untuk mengobati penyakit 9. Barang yang empuk untuk galang kepala, sandaran punggung 10. Diizinkan menurut agama (boleh/tidak boleh dilakukan) 13. Turn naik lagu, bunyi 16. Perasaan tidak senang karena dosa, salah, khilaf 18. Maksud yang terkandung 21. Menara sebagai kuil 23. Yang pertama kali 24. Perempuan yang merawat anak tunnya 25. Jatuh, lahir sebelum waktunya MENURUN : 1. Orang kedua 2. Usaha untukmemencilkan manusia dari manusia lain 3. Sayuran pelengkap, mempunyai aroma khas 4. Orang yang pekerjaannya berdakwah 5. Ketidakhadiran 7. Rumah Sakit 8. Standart Internasional 10. Kotor, menjadi penghalang seseorang untuk beribadah kepada Allah 11. Pacuan sapi 14. Hasrat dan keinginan yang kuat untuk berbuat 15. Raut muka, wajah 17. Tanah yang diusahakan untuk ditanami 19. Kata depan 20. Sekolah Dasar 22. Sistem yang dapat berulang 23. Palang Merah Indonesia
KUPON
NO : 340
JAWABAN TTM NO. 339 MENDATAR : 1.ARMADA 4.BALKON 7.OVIPAR 8.SONETA 9.SI 10.ARABIKA 13.CERIA 15.AMINO 16.DELAPAN 20.BONEKA 21.ARLOJI 23.NEGARA 24.UNSURI MENURUN : 1.AROMA 2.MUI 3.DIARI 4.BASI 5.LENTERA 6.NIAGA 9.SANDI 11.RUM 12.BENDERA 14.ISA 15.AMBON 17.LARON 18.NAIRI 19.SAMA 22.OAU
PERAIH HADIAH TTM NO. 339 1. YUSRON SISWANTO JL. SLAMET RIYADI GANG SRIKANDI NO.9 KANIGARAN-PROBOLINGGO (67213) 2. ARI ANI SAFITHRI MTSN TAMBAKBERAS JL. KH. ABD. WAHAB CHASBULLOH GG III TAMBAKREJO, JOMBANG 3. MIR’OJUL ASYARARATI, S.PD. MAN MOJOSARI HASANUDDIN 39 MOJOSARI MOJOKERTO (61382) 4. SYAFII KARIM DSN BANGGLE RT.7 RW.7 NO.473 DS. DAPURKEJAMBON KEC. JOMBANG KAB. JOMBANG 5. MUDZAKIR KUA KEC. SEMANDING JL. DESA PENAMBANGAN NO. 126 SEMANDING KAB. TUBAN
KETENTUAN : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Januari 2015 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 341.
MPA 340 / Januari 2015
63
Panggilan : Wildan
Panggilan : Bilqis
TTL : Pasuruan, 16 Agustus 2013
TTL : Tulungagung, 25 November 2011
Alamat : Kalisari/Kalianyar RT 10 RW
Alamat : Tenggur, Rejotangan,
04 Kec. Bangil, Kab. Pasuruan
Tulungagung
Hobi : Sepak Bola
Hobi : Mengaji dan menari
Cita-cita : Presiden RI
Cita-cita : Menjadi Anak Sholihah dan
Orangtua : Muhammad Yani, S. Pd
Berguna Bagi Agama, Nusa & Bangsa.
dan Qurrotul Aini
Orangtua : H. Son Laili, M.Ag dan Hj. Aminatus Sholihah
Panggilan : Nadira
Panggilan : Azi
TTL : Nganjuk, 11 Agustus 2009
TTL : Tuban, 29 September 2010
Alamat : Jl. Masjid Al-Irsyad RT.03
Alamat : Kapuran Badegan Ponorogo
RW.05 Pandanarum Baron Nganjuk
Cita-cita : Pilot
Hobi : Qiraa’at dan menyanyi Cita-cita : Dokter Orangtua : Lukman Chakim, M.Pd.I
Hobi : Menggambar dan mewarnai Orangtua : Ahmad Ubaidillah, S.HI dan Laelatul Fauziyah,S.HI
dan Musyarofah, S.Pd.I
Pangilan : Rafsa TTL : Sidoajo, 10 Juli 2007 Alamat: Besuk RT. 10 RW. 04 Sambungrejo Sukodono Sidoarjo Hoby: Membaca, Bercerita, Berpidato Cita-cita : Polisi Orangtua: Sunarto, S.Ag dan Anita Puji Astutik, M.Pd.I.
64
MPA 340 / Januari 2015
Umur : 5 Th Sekolah: TK Dharma Wanita, Mentaras, Dukun Gresik. Alamat: Mentaras Dukun Gresik. Cita-cita : Pingin Seperti Mama Orangtua: Ali Wahyudi, S.Pd dan Istiadah
Ternyata Tidak Mudah Oleh: Fitriah Yuliani *)
N
amaku Hilda. Sejak sebulan yang lalu aku sekolah SD. Aku suka sekolah SD, aku juga menyukai seragamku. Kemarin sebelum masuk sekolah ibu membelikanku banyak barang. Mulai dari sepatu, tas, kaos kaki, dan alat-alat tulis. Hari ini aku bangun tidur jam 06.04 padahal hari ini hari Minggu. Seharusnya aku bisa tidur lebih lama. Biasanya sebangun tidur aku akan mandi lalu mengganti baju dengan seragam, sedangkan ibu menyiapkan sarapan. Tapi pagi ini aku malas mandi, karena itu aku memutuskan mencuci muka lalu menemui ibu di dapur. Aku lihat ibu sedang sibuk mengulek bumbu. “Ibu mau bikin apa?” tanyaku. “Perkedel jagung.” “Apa lagi?” “Ehm... tumis kangkung.” “Aku mau bantu.” “Kamu gak mau main saja?” “Gak, aku mau bantu Ibu.” Kini ibu mencampur bumbu yang tadi diulek dengan tepung terigu dan jagung yang telah dihaluskan lalu ibu menyalakan kompor dan mulai menggoreng bumbu, tepung, jagung yang telah jadi satu. “Ibu biar aku yang goreng.” “Jangan. Ini panas nak. Gimana kalau kamu memotong kangkung saja?”
“Gak mau. Pokoknya aku mau menggoreng perkedelnya,” ujarku dengan suara meninggi. Ibu hanya menghembuskan napas tapi kemudian dia menyerahkan sutilnya padaku. Aku tertawa girang. Dengan semangat aku mulai membalik-balik perkedel jagung yang kini tenggelam dalam minyak yang mendidih. “Jangan di balik-balik terus Hilda. Tunggu sampai menguning Nak.” Baru saja ibu selesai dengan ucapannya, ketika kurasakan punggung tanganku panas karena terkena percikan minyak goreng. “Ibu!” aku memekik kesakitan. Ibu segera menghampiriku dan melihat punggung tanganku. “Ibu kan sudah melarang, sekarang jadi panas begini kan.” Aku hanya terdiam, berusaha menahan tangis. Ternyata memasak itu tidak mudah, dan ibu melakukannya setiap hari, seorang diri. Bahkan terkadang aku masih mencela masakannya jika tidak sesuai dengan keinginanku. Mulai sekarang aku berjanji tidak akan mencela masakan ibu, karena sekarang aku tahu, tidak mudah bagi ibu menyiapkan semua itu. *) Penulis adalah anggota FLP Ranting PP Annuqayah Latee II guluk-guluk Sumenep.
MPA 340 / Januari 2015
65
ISLAM BANGKIT KEMBALI
DI BOSNIA
Islam masuk ke Bosnia sekitar abad ke-15. Adalah Kesultanan Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Muhammad yang pertama kali membawa Islam ke Bosnia dan wilayah lainnya di kawasan Balkan. Seperti Albania, Bulgaria, Kroasia, Montenegro, Makedonia, dan Serbia.
S
ebagian besar wilayah Bosnia berhasil dikuasai Turki Usmani pada 1463. Sedangkan Herzegovina ditaklukkan sekitar 1480-an. Satu abad kemudian, masih dibawah kekuasaan Turki Usmani, banyak etnis Slavia yang memeluk Islam. Pada awal 1600-an di perkirakan dua pertiga populasi Bosnia menjadi Muslim. Pada 1831 Bosnia dan Herzegovina tetap menjadi provinsi Turki Usmani dan memperoleh otonomi setelah pemberontakan Bosnia pada 1831. Tahun 1908 AustriaHungaria secara resmi menganeksasi wilayah itu. Bosnia didiami oleh tiga kelompok etnis utama yakni, Bosnia, Serbia, dan Kroasia. Islam merupakan agama mayoritas disana (sekitar 3 juta orang) yang umumnya dianut oleh etnis Bosnia. Selain itu penganut Kristen Ortodoks mencapai 31% dan Katholik Roma sekitar 15 %. Sebagai kelompok mayoritas, Muslim Bosnia sejak lama menjalin hubungan baik dan hidup berdampingan secara damai dengan etnis Serbia yang sebagian besar memeluk Kristen Ortodoks serta etnis Kroasia yang mayoritas penganut Katholik Roma dan Yudaisme (agama bangsa Yahudi). Sejarah mencatat, selama lebih dari 130 tahun Muslim Bosnia hidup rukun dalam system monarki Austria-Hungaria yang menganut Kristen. Bahkan warga Austria menyambut baik keramahan dan tradisi Islam di Bosnia. Sikap toleran dan cinta damai yang diperlihatkan penduduk Bosnia-Herzegovina membuat pemimpin Yogoslavia, Joseph Broz Tito terkesan. Ia pun menjadikan Bosnia sebagai contoh bagi warga Yugoslavia. Tito berharap warga Yugoslavia-pun dapat hidup berdampingan di tengah keberagaman suku dan agama tanpa adanya konflik. Perihal tingginya toleransi ini dapat dilihat di Sarajevo ibukota Bosnia. Di kota ini warga Muslim hidup berdampingan secara damai dengan warga lain yang berbeda keyakinan. Hal serupa juga terjadi di Gorazde, sebuah wilayah di Lembah Drina Bosnia Timur. Di tempat ini, tak kurang dari 9.600 Muslim hidup berdampingan dengan sekitar 5.600 orang etnis Serbia yang berlainan agama. Bosnia merupakan salah satu negara pecahan dari Yugoslavia, selain Kroasia, Serbia, Slovenia, Makedonia, dan Montenegro. Seusai Perang Dunia II, Yugoslavia modern dibentuk. Dari enam republic yang ada di Yugoslavia, Bosnia yang memiliki keragaman etnis dan agama. Kala itu, Tito memberlakukan kebijakan persaudaraan dan persatuan di Yugoslavia dan melarang penonjolan nasionalisme etnis secara berlebihan. Meski banyak kalangan menudingnya sebagai pemimpin yang otoriter, di bawah kepemimpinannya berbagai etnis di negeri itu bisa hidup tenang dalam iklim toleransi yang sangat baik. Muslim Bosnia mengalami masa-masa kelam pada 19921995. Mereka mengalami pembersihan etnis (genoside) yang dilakukan Serbia dan Kroasia. Di seluruh Bosnia, masjid secara sistematis dihancurkan oleh angkatan bersenjata Serbia dan Kroasia. Dua masjid di Kota Banja Luka yang masuk dalam daftar monument budaya dunia UNESCO, yakni Masjid Arnaudija dan Ferhadija, tak luput dari aksi penghancuran. Peperangan selama
66
MPA 340 / Januari 2015
tiga tahun itupun berakhir setelah ditandatanganinya Perjanjian Dayton pada 1995. Seorang sejarawan Inggris mencatat, bahwa Perang Bosnia itu telah menewaskan sedikitnya 250. 000-an orang, memaksa sekitar 2.000.000-an orang mengungsi, puluhan ribu anak perempuan diperkosa, serta lebih dari 3.000 bangunan dan karya arsitektur bersejarah rusak parah. Perlahan-lahan Bosnia-Herzegovina bangkit, rekonstruksi pun dilakukan. Organisasi dan kelompok masyarakat bekerjasama membangun kembali negara yang luluh lantak akibat kecamuk perang itu. Forum Internasional Bosnia di Sarajevo mendirikan Pusat Dialog Bagi Kelompok Agama Yang Berbeda, untuk mempererat hubungan. Mennonite International Organization, aktif membantu pembangunan kembali rumah warga dan bangunan lain yang rusak serta mengadakan program pemulihan mental para pemuda. Kini, Bosnia Herzegovina sudah benarbenar pulih. Kebebasan beragama dijamin konstitusi. Sebagian besar Muslimah Bosnia telah leluasa menggunakan jilbab. Bahkan Walikota Visoko, Amra Babic, merupakan seorang Muslimah yang mengenakan jilbab. Ia adalah satu-satunya walikota yang berjilbab di Eropa. (diolah dari khazanah mozaik republika 2014) •Ahar