BAB I PENDAHULUAN
Bisnis di industri telekomunikasi sampai saat ini merupakan industri dengan potensi pertumbuhan yang besar. Hal ini terlihat pada perputaran uang yang mencapai ratusan triliun dan termasuk CAPEX (Capital Expenditure) yang mencapai 30 triliun di tahun 2006. Selain itu harga saham perusahaan telekomunikasi juga meningkat signifikan.
Salah satu faktor potensial pertumbuhan industri telekomunikasi adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia dan teledensitas yang masih rendah. Banyak pengamat yang menyatakan bahwa pasar industri telekomunikasi di Indonesia masih besar dengan prediksi bahwa jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 225 juta tahun 2008 dengan jumlah pelanggan jasa selular yang kini sekitar 11 juta bila dibandingkan dengan jumlah penduduk dan tingkat teledensitas yang masih rendah 30% untuk selular dan 6% untuk telepon tetap (fixed), di Indonesia masih terdapat pasar yang cukup luas.
1
1
Gambar 1.1 Jumlah Pelanggan & Teledensitas Telepon Selular di Indonesia
Jumlah Pelanggan Wireless Indonesia (2002-2010P) 250 210
213
216
219
222
229
225
232
235
200 150
128,4
139,8
114,2
jumlah penduduk
85,1
100
LIS Wireless
68 51,6 50
31,6 11,3 18,8
0 2002
2004
2006
2008P
2010P 2
Gambar 1.2 Jumlah Pelanggan Wireless Indonesia
1
http://www.mastel.or.id/files/DAT2008-PersainganUsaha/Diskusi%20MASTEL%2005032008%20%20Pande%20Radja%20Silalahi.pdf
2
http://www.mastel.or.id/files/DAT2008-PersainganUsaha/Diskusi%20MASTEL%2005032008%20%20Pande%20Radja%20Silalahi.pdf
2
Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia sebagai akibat dari meningkatnya jumlah populasi serta meningkatnya pendapatan per kapita beberapa tahun terakhir ini, pasar telekomunikasi bergerak di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2006 yaitu total 6,4 juta pelanggan di tahun 2001 menjadi 69,6 juta di penghujung tahun 2006 atau CAGR (Compound Annual Growth Rate) 61,8 %3.
Diperkenalkannya jasa prabayar telah memiliki pengaruh besar pada meningkatnya jumlah pengguna jasa telekomunikasi tersebut. Menurut sebuah lembaga riset independen4 menyatakan bahwa pendapatan agregat sektor industri telekomunikasi di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi USD 10 miliar per tahunnya pada tahun 2010 sejalan dengan peningkatan ekonomi sebesar 5%-6% per tahun.
I.1. Profil Perusahaan
PT TELKOM
(PERSERO)
Tbk., yang
selanjutnya
disebut TELKOM
merupakan perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia dan tengah berkembang menjadi perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) yang menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi (full service and network provider). TELKOM menyediakan jasa InfoCom baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi, mencakup antara lain jasa telepon-tetap (fixed wirelines), jasa telepon-tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (selular), view ( Pay TV dan Cable TV), layanan Internet dan Multimedia, serta layanan korporat lainnya. Perseroan saat ini sebagai 3 4
Berdasarkan riset data internal Gartner Independent Research Foundation(data internal PT Telkom Tbk.)
3
pemegang saham mayoritas di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), PT Indonusa Telemedia (Indonusa), PT Infomedia Nusantara (Infomedia), dan PT Graha Sarana Duta (GSD). TELKOM juga sebagai pemegang saham minoritas pada beberapa perusahaan asosiasi lainnya.
I.2 Sejarah Perusahaan
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya (3,23%) oleh investor dalam negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Sejarah singkat PT. Telkom dapat dilihat dari Tabel berikut ini.
Tabel 1.1 Sejarah Perkembangan PT. Telkom 1882 1906 1961 1965 1974 1991
Post-En Graafdlest. Badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap, didirikan jaman pemerintahan Belanda Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon atau Post, Telegraph en Telephone Dienst/PPT Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia
4
1995
1996
2001
2002
Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO), tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange. Implementasi Kerja Sama (KSO) wilayah Divisi Regional I Sumatra (mitra PT Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten (mitra PT Aria West); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (mitra PT MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan (mitra PT Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia (mitra PT Bukaka Singtel) PT. Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, dan menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada bulan Desember tahun 2002, TELKOM meluncurkan produk FWA (Fixed Wireless Access) limited mobility berbasis telknomoli CDMA 1x dibawah pengelolaan Divisi FWN (Fixed Wireless Network). Sumber : http:www//telkom.co.id
I.3 Visi, Misi, Strategi, Tujuan dan Budaya Korporasi
Berdasarkan
Keputusan
Direksi
No.
KD24/PR180/CTG-00/2003
yang
ditetapkan tanggal 26 Maret 2003, menetapkan Visi, Misi dan Budaya Korporat PT. Telkom adalah sebagai berikut:
5
•
Visi Korporasi : "To become a leading InfoCom player in the region" TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
•
Misi Korporasi : “To Provide One Stop Service with Excellent Quality and Competitive Price” TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga kompetitif.
•
“Managing Business Through Bast Practices, Optimizing Superior Human Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business partners” TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan Sumber Daya Manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
Dalam visi dan Misinya tersebut TELKOM berusaha
menjadi
perusahaan InfoCom terkemuka di Asia dengan menetapkan nilainilai perusahaan yang meliputi Customer Value, Excellent Service, dan Competent People.
•
Strategi dan Tujuan
Strategi dan tujuan PT. Telkom dapat dilihat dari Tabel berikut ini.
6
Tabel 1.2 Strategi dan Tujuan PT. Telkom Implementasi proses pelayanan yang berorientasi pada one stop customer proses Implementasi sistem manajemen operasi yang excellent
Value Creation Pertumbuhan dan margin yang berkelanjutan
Quality Excellent
Mempertahankan revenue share dalam industri Infocom sekitar 60% dengan pertumbuhan revenue konsolidasi minimal CAGR 14% Mempertahankan EBITDA margin pada level ± 60% Menyediakan jasa Infocom dengan kualitas yang excellent Memberikan pelayanan yang excellent Menerapkan customer centric organization yang sesuai dengan kebutuhan pasar Pengembangan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan bisnis masa depan Pengelolaan information system/technology untuk mendukung proses bisnis dan product development sumber : http://telkom.co.id
I.4 Struktur Organisasi DIRUT WAKIL DIRUT/COO
Chief Information Officer (CIO)
Head Of Risk Mgt Legal & Compliance
Head Of Corporate Affair
Head Of Corporate Communication
Head Of Internal Audit
SGM IS Center
Vice President
Vice President
Vice President
Vice President
Direktur Network & Solution
Direktur Konsumer
Direktur Enterprise & Wholesale
Direktur Keuangan
Direktur SDM
Vice President
Vice President
Vice President
Vice President
Vice President
EVP.Corp Planning & Strategic Invesment Vice President
Sumber : Data Internal PT Telkom Tbk.
Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT Telkom
7
Komisaris Komisaris Utama
:
Tanri Abeng, MBA.
Komisaris
:
Anggito Abimanyu, Ph.D.
Komisaris
:
Mahmuddin Yasin
Komisaris Independen
:
P. Sartono
Komisaris Independen
:
Arif Arryman
Direksi Direktur Utama
:
Rinaldi Firmansyah
Direktur Keuangan
:
Sudiro Asno
Direktur Human Capital & General Affair
:
Faisal Syam
Direktur Network & Solution
:
Ermady Dahlan
Direktur Konsumer
:
I Nyoman G Wiryanata
Direktur Enterprise & Wholesale
:
Arief Yahya
Direktur Compliance & Risk Management
:
Prasetio
Chief Information Technology
:
Indra Utoyo Sumber : Data Internal PT Telkom Tbk.
I.5 Lingkup Bidang Usaha
TELKOM adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. TELKOM merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 23,5 juta dengan pilar bisnis sbb:
8
Tabel 1.3 Pilar Bisnis PT. Telkom Fixed Phone (TELKOMPhone) Mobile Phone (TELKOMSEL) Network & Interconnection (TELKOM Intercarier)
Personal Line, Corporate Line, Wartel & Telum Prepaid Service dan Postpaid Service
Interconnection Service
Internet & Data
Leased Channel Service (TELKOM Link), Internet Service (TELKOMNET & Speedy), VOIP Service (TELKOMSave & Global 017), SMS Service
Fixed Wireless Access (TelkomFlexi)
Prepaid Service (Flexi Trendy) & Postpaid Service (Flexi Classy) Sumber : http://telkom.co.id
I.6. Sumber Daya Manusia (data 2007)
Jumlah SDM TELKOM Berdasarkan Usia Jumlah SDM TELKOM Berdasarkan Usia 75% 43% 25% 3% 41-45 tahun
> 40 tahun
< 40 tahun
> 30 tahun
Gambar 1.4 Jumlah SDM Telkom Berdasarkan Usia Sumber : Data Internal PT Telkom Tbk
9
Kelompok usia SDM sangat dominan pada usia 41-45 tahun dikhawatirkan akan membawa dampak buruk pada waktu pensiun alaminya. Hal ini menunjukkan regenerasi tidak berjalan dengan baik, kelompok usia muda sangat minim.
Jumlah SDM TELKOM Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah SDM TELKOM Berdasarkan Tingkat Pendidikan 36% 31% 18% 10%
S1-S3
D1-D3
SLTA
SLTP
5% SD
Gambar 1.5 Jumlah SDM Telkom Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber : Data Internal PT Telkom Tbk
Komposisi sumber daya manusia ini jauh dari sasaran berimbang masingmasing kelompok sekitar 33%.5
I.7 Unit Analisis
Generasi seluler yang sangat digandrungi oleh konsumen awalnya adalah GSM (Global System for Mobile Communications) yang memiliki begitu banyak keunggulan, diantaranya adalah kemudahan untuk bertelekomunikasi menjelajah, dikarenakan kemudahan dalam penggunaan GSM melalui simcard (subscriber Identification modul) yang amat mudah dan begitu praktis untuk dipindahkan dari satu ponsel ke ponsel lainnya.
5
Sumber : Data intrnal PT. Telkom
10
Beberapa tahun kebelakang terdapat sistem wireless local loop (WLL) fixed, baik yang analog (ultraphone) maupun yang digital (DECT). Untuk wireless mobile dikenal ada beberapa sistem, seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance mobile phone system). Sayangnya WLL dan AMPS memiliki kinerja yang kurang baik. Tetapi tidak semua teknologi wireless kinerjanya buruk. Kini dikenal teknologi baru dalam dunia telekomunikasi selular digital, yaitu CDMA (code division multiple access) yang justru performansinya sangat baik. Teknologi berbasis CDMA ini berkembang dari CDMAOne dan CDMA 2001X yang lebih dimanfaatkan untuk telepon tetap.
Sejak tahun 2002 ada hal baru pada bisnis telekomunikasi, yakni kehadiran TelkomFlexi. Produk baru PT TELKOM yang menggunakan teknologi CDMA itu memungkinkan penggunanya mobile (bergerak) tetapi dengan pulsa telepon murah. Pasar utama TelkomFlexi awalnya adalah konsumen yang selama ini mengalami kesulitan mendapat jaringan telepon rumah karena keterbatasan
jaringan.
Keunggulan
lain
CDMA
ini
adalah
dengan
menggunakan base transiver station (BTS) maka secara teknologi TelkomFlexi bisa dibawa ke mana saja sepanjang ada jaringan CDMA 2000-1X di frekuensi 800 MHz.
TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi CDMA yang sangat hemat karena biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Hemat pula bagi yang melakukan panggilan ke TELKOMFlexi, karena layaknya telepon rumah, Anda tidak dikenakan biaya airtime.
11
Didukung teknologi terkini CDMA 2000 1X, membuat TELKOMFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi yang rendah. Jenis terminalnya juga beragam, Anda bebas memilih untuk menggunakan terminal mobile atau fixed.
I.8 Isu Bisnis
Perkembangan zaman sekarang ini telah membuat industri di berbagai bidang semakin maju. Banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia saat ini menyebabkan adanya persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif.
Hal ini merupakan suatu tantangan bagi
perusahaan agar tetap bisa eksis dan juga berkembang. Tidak hanya itu saja, tantangan perusahaan juga berasal dari berbagai faktor yang lain, misalnya semakin tingginya tuntutan pelanggan terhadap kualitas pelayanan, adanya perkembangan teknologi, serta berbagai kebijakan pemerintah.
Demikian pula industri telekomunikasi dunia yang menggunakan teknologi yang semakin canggih, hal ini membuat industri telekomunikasi di Indonesia semakin bergejolak dan harus bekerja keras untuk mengimbangi kualitas kinerjanya.
Sejalan dengan kondisi tersebut, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, dituntut untuk dapat memberikan layanan dan kinerja yang terbaik kepada pelanggannya. Persaingan bisnis di bidang telekomunikasi yang semakin ketat diwarnai dengan munculnya berbagai perusahaan telekomunikasi (provider) baru dan strateginya yang menarik perhatian pelanggan, menjadi
12
tantangan besar terutama bagi Telkom Flexi Trendy untuk dapat tetap eksis dan berkembang. Produk flexi Trendy hadir pada tahun 2002. Pada awalnya flexi Trendy yang berbasis teknologi Code Divission Multiple Access merupakan pioneer dan pemain single dalam bisnis ini. Berbeda dengan keadaan pasa saat ini dimana persaingan semakin ketat, akibat dari masuknya pemainpemain baru, baik yang berbasis teknologi GSM maupun CDMA.
Oleh karena itu, Flexi Trendy perlu memiliki strategi yang tepat agar dapat menarik perhatian para konsumennya, dan dalam hal ini, strategi yang penting diantaranya adalah strategi strategi segmentasi, targeting dan positioning juga strategi bauran pemasaran yang dapat menyampaikan kepada pelanggan bisnis bahwa Flexi Trendy adalah yang terbaik, karena memiliki layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan.
STP dan Bauran pemasaran yang pendekatannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan solusi menarik yang dapat diterapkan sebagai reinventing (penciptaan kembali) strategi pemasaran untuk produk layanan Flexi Trendy ini.
13