BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di jaman modern dan cepat menuntut perusahaan harus dapat bersikap dan bertindak dengan tepat, hal ini disebabkan karena lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh karena itu, perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal mendapatkan konsumen yang loyal yang salah satu usahanya adalah melalui pemasaran yang terintegrasi. Pemasaran yang terintegrasi erat kaitannya dengan promosi yang efektif. Perkembangan teknologipun dimanfaatkan oleh pemasar sebagai sarana promosi untuk mencapai tujuan pemasaran tersebut. Salah satunya adalah internet, dimana saat ini internet sudah menjadi hal yang dikenal dan dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Melalui internet, segala informasi dapat diakses dengan mudah, cepat, dan murah. Pengguna internet di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, sebagaimana hasil riset yang dilakukan oleh MarkPlus Insight (Marketeers, 2011) menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang pada tahun 2011. Riset lain yang dilakukan oleh Yahoo menunjukkan bahwa pengakses internet didominasi oleh remaja usia 15 sampai 19 tahun dengan penggunaan layanan online instant messaging dan sosial networking (majalah Marketing, Oktober 2012). Berdasarkan survai internetworldstats.com pada tahun 2010 disebutkan bahwa di level dunia, jumlah pengguna internet Indonesia menempati urutan ke-
1
2 16, tetapi hasil survai Ipsos pada Februari 2012 yang lalu menunjukkan bahwa prosentase pengguna sosial media networking Indonesia menempati urutan pertama dari 24 negara yang disurvai. Survai populasi pengguna internet bukanlah satu-satunya acuan, tetapi dari fenomena tersebut menunjukkan bahwa ada peluang besar bagi pedagang retail untuk memanfaatkan sosial media sebagai alternatif sarana promosi. Peran internet bukan hanya sebagai sumber informasi, tetapi internet juga menawarkan media diskusi dua arah yang dapat mengekspresikan pendapat, pengalaman, ataupun pengetahuan. Menurut Drury (2008) media sosial adalah salah satu aplikasi internet yang dapat dipergunakan untuk berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman, informasi, dan pendapat. Media sosial juga didefinisikan sebagai media online yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum, dan dunia virtual. Sosial media is the instinctual needs of humans to communicate with others in a two-way communications process via a form of media with these individuals and is highly effective tool for customer service, business to business (B2B), and internal communication (Safko, 2009). Media sosial menjadi salah satu alternatif media bagi konsumen untuk mendapatkan informasi dan mengenal suatu produk selain melalui iklan televisi , radio atau media cetak. Media sosial mulai dimanfaatkan oleh pemasar untuk mencapai tujuan pemasaran dengan melakukan promosi. Melalui kegiatan promosi diharapkan konsumen dapat mengenal, memahami, dan terbujuk untuk membeli produk tersebut (Dwintha, 2012). Rangkaian kegiatan promosi dikenal sebagai bauran promosi (Promotional mix) yang terdiri atas lima perangkat utama,
3 yaitu advertising, sales promotion, public relation, personal selling, dan direct marketing ( Kotler, 2005). Sosial media merupakan salah satu sarana untuk melakukan promosi produk, adapun jenis-jenis sosial media antara lain facebook, twitter, Youtube, LinkedIn,
Blog,
Perkembangan
google+, sosial
blackberry
media
dapat
messenger diukur
dari
group, jumlah
dan
lainnya.
pengikutnya
(member/follower). Aktivitas interaksi melalui sosial media menjadi alternatif komunikasi antara produsen-konsumen dan konsumen-konsumen. Bagi produsen, sarana promosi pasti sangat diperhatikan sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan. Sarana promosi yang efektif dan efisien dapat membantu keberhasilan sistem pemasaran yang bertujuan meningkatkan pangsa pasar. Ketika persaingan makin ketat, kegiatan promosi dilakukan dengan berbagai media salah satunya sosial media. Produsen menggunakan sosial media sebagai sarana promosi yang murah, mudah dan dapat menjangkau konsumen secara luas. Namun promosi yang dilakukan melalui sosial media pun bisa memiliki dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Promosi produk Herbalife telah banyak dilakukan melalui sosial media, misalnya di akun facebook Herbalife akan muncul status “Do you know how much protein is in the food you eat? Personalize your protein portions with nutrition advice from Herbalife”. Status tersebut merupakan promosi atau motivasi bagi pembaca untuk menggunakan produk Herbalife atau hanya sekedar mengunjungi situs Herbalife. Selain itu, di status Blackberry Messenger dari para distributor independen Herbalife juga akan ditampilkan testimoni kisah-kisah sukses
4 konsumen Herbalife dalam menyelesaikan masalah kesehatannya atau promo produk yang sedang dijual dengan harga diskon. Laju pertumbuhan teknologi khususnya dalam bidang teknologi informasi menimbulkan perubahan gaya hidup yang sangat tinggi di kalangan masyarakat Indonesia saat ini khususnya pada kalangan remaja atau kaum muda yang memang suka dengan hal-hal baru. Kemajuan teknologi informasi yang marak digemari serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat sekarang ini adalah sosial media. Perkembangan sosial media juga sangat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan promosi. Melakukan promosi melalui sosial media dianggap cukup efisien bagi sebagian besar masyarakat karena tidak memerlukan biaya promosi yang besar. Hanya dengan jaringan internet, setiap orang akan dapat melakukan kegiatan promosi melalui media sosial seperti facebook, twitter dan youtube. Hal tersebut selaras dengan penelitian Bayne (2011) tentang keefektifan sosial media yang dipergunakan untuk promosi jasa, khususnya untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk berpastisipasi dalam kegiatan kampus menunjukkan hasil bahwa sosial media efektif dipergunakan untuk meningkatkan kesadaran, ketertarikan, dan kemauan untuk berpartisipasi, khusunya sosial media facebook. Dari hasil penelitian tersebut dan adanya fenomena perubahan gaya konsumen inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang efektivitas sosial media sebagai sarana promosi produk Herbalife yang dipasarkan di Kota Blitar. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah penggunaan sosial media berdampak terhadap tujuan pemasaran?
5 2) Apakah penggunaan sosial media berpengaruh terhadap efektivitas promosi? 3) Apakah penggunaan sosial media berpengaruh terhadap tujuan pemasaran jika meningkatkan efektivitas promosi? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui dan menganalisis dampak penggunaan sosial media terhadap tujuan pemasaran. 2) Menganalisis pengaruh penggunaan sosial media terhadap efektivitas promosi 3) Menganalisis pengaruh penggunaan sosial media terhadap tujuan pemasaran jika efektivitas promosi meningkat. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama distributor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat dalam melakukan promosi yang efektif. Adapun manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Memberikan referensi kepada distributor untuk menggunakan sosial media sebagai alternatif sarana promosi demi tercapainya tujuan pemasaran. 2) Mengembangkan penelitian terdahulu dan diharapkan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya sebagai dasar perluasan penelitian yang berhubungan dengan penggunaan sosial media dan perkembangannya sebagai sarana promosi.